Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Rumah adalah kebutuhan primer bagi setiap individu dan keluarga. Rumah
memberikan manfaat baik fisik dan non-fisik. Dari segi fisik berkaitan pada kesehatan
para penghuni rumah dan segi non fisik terlihat dari segi psikologik. Terdapat beberapa
komponen pada rumah yang dapat mempengaruhi keadaan penghuni rumah tsb. Antara
lain, bangunan berupa atap, langit-langit, dinding, lantai, jendela, pintu, halaman
rumah, luas ruangan, ventilasi dsb. Selain itu terdapar peninjauan tidak langsung
berupa pengamatan terhadap perilaku penghuni rumah,disebut sebagai perilaku hidup
bersih dan sehat.
Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya
yang digunakan sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga hal ini tertera
dalam UU RI No. 4 Tahun 1992. Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau
bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan
jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik demi kesehatan keluarga dan individu.
Dalam penilaian rumah sehat menurut Kepmenkes terdapat parameter rumah yang
dinilai, meliputi 3 (tiga) kelompok komponen penilaian, yaitu: kelompok komponen
rumah, kelompok sarana sanitasi, kelompok perilaku penghuni.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat
berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang
menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh
anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh karena itu, keberadaan
perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan agar fungsi dan
kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.
Kesehatan adalah kebutuhan sekaligus pencapaian dalam kehidupan yang
berlangsung d sebuah keluarga . Visi pembangunan kesehatan saat ini adalah Indonesia
sehat 2014 untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berkeadilan. Visi ini
dituangkan kedalam empat misi salah satunya adalah meningkatkan kesehatan
Tujuan Penelitian
Umum
Untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga, perilaku keluarga dan kondisi
bangunan rumah terhadap Penilaian Rumah Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Khusus
1.
Mengidentifikasi penilaian terhadap kondisi bangunan dan melihat hasil
2.
presentase
Mengidentifikasi penilaian terhadap sarana sanitasi dan melihat hasil presentase
1.3
3.
4.
presentase
Mengidentifikasi penilaian terhadap perilaku hidup berish dan sehat
Manfaat
1.
Bagi mahasiswa/i
Sebagai Sebagai proses dalam menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang
rumah yang sehat.
2.
Bagi masyarakat
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apa yang dimaksud dengan Rumah Sehat dan apa saja komponen sehingga
rumah bisa disebut rumah sehat ?
Apa yang dimaksud dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ?
Apa saja Kriteria komponen dari rumah sehat meliputi
a. Jendela
b. Ventilasi
c. Dinding
d. Langit-langit
e. Atap
f. Luas ruangan
Bagaiamana menentukan keadaan sanitasi rumah terhadap rumah warga ?
Bagaiaman menentukan perilaku hidup bersih dan sehat terhadap warga ?
Bagaimana menentukan perilaku pebghuni terhadap pengetahuan hidup bersih
dan sehat ?
BAB II
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi Penelitian
Pengambilan data dilakukan berdasarkan data di lapangan yakni dengan cara survey
langsung dan peran langsung responden dengan cara pemgisian kuesioner.
Penilaian kuesioner dilakukan dengan membandingkan hasil penilaian kuosioner
sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan. Cara tersebut bertujuan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan Ibu Rita tentang rumah sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat. Serta
untuk menilai efektifitas dari penyuluhan yang telah dilakukan.
Hasil dari penilaian kuesioner itu terdiri dari 2 kuesinoer :
1. Mencocokkan jawaban dengan kriteria skor yang telah disediakan . Hal ini berpengaruh
terhadap pengukuran hasil lapangan dengan criteria yang tersedia sesuai dengan ketentuan
yang diberikan dari Departemen Kesehatan.
2. Mencocokkan jawaban dengan variasi pilihan yang teridir dari a,b,c,d yang berisi
komponen yang sesuai atau tidak, yang hal ini berkaitan dengan penilaian benar- salah
sesuai dengan pengetahuan responden dan kriteria yang berlaku
Sumber Data
Sumber data penelitian berasal dari penyuluhan pada anggota keluarga mengenai
keadaan rumah dan konsep Perilaku Hidup bersih dan Sehat pada Desember 2014. Penyuluhan
ini dilakukan untuk mendapat data secara langsung
Data
Data dalam penelitian ini berhubungan dengan aspek kebersihan dan kenyamanan
rumah warga yang dijadikan objek penyuluhan, dimana aspek tersebut secara garis besar
adalah komponen rumah yang terdiri dari : kondisi bangunan , pencahayaan rumah, dan aliran
udara rumah, kebersihan rumah dan perilaku anggota keluarga dalam aspek kesehatan
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kunjungan dan wawancara langsung
terhadap pemilik rumah.Selain itu dilakukan juga penyuluhan tentang rumah sehat dan
pengisian angket untuk mengetahui tingkat pemahaman dari subjek penyuluhan.
Teknik Analisis Data
Langkah-langkah analisis data yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
a. Menganalisis hasil pengamatan secara visual dan survey langsung dan menghubungkannya
dengan standar nilai dari ketentuan mengenai PHBS
b. Menganalisis hasil angket berupa kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan guna
mengetahui tingkat pemahaman
c. Mengetahui dengan wawancara langsung terkait perilaku hidup bersih dan sehat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
CHOP
Pada tanggal 8 Desember 2014 kami mahasiswa mahasiswi FK UPN 2012 mengadakan
pengamatan langsung untuk menilai aspek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Rumah Sehat
terhadap salah satu keluarga yang beralamatkan Jalan M yusuf 1 , Depok, Jawa Barat.
Ibu Rita berumur 20 tahun sebagai Ibu Rumah Tangga tinggal bersama suami nya
Bapak Dimas, dan mempunyai satu anak berumur satu tahun serta adiknya yang masih duduk
di bangku SD. Ibu Rita menamatkan sekolahnya di SMP. Suaminya, Bapak Dimas bekerja
sebagai karyawan tetap yakni Office Boy di suatu perusahan di Kalibata. Pendapatan yang
diperoleh per bulan mencapai yakni 2.000.000 atau > 975.000,00.
Dalam pelaksaan tugas ini, kami menganalisis rumah Ibu Rita untuk menilai Rumah
Sehat Berdasarkan Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat .
Parameter yang dipergunakan untuk menentukan rumah sehat adalah sebagaimana yang
tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang
Persyaratan kesehatan perumahan. meliputi 3 lingkup kelompok komponen penilaian, yaitu :
1) Kelompok komponen rumah, meliputi langit-langit, dinding, lantai, ventilasi, sarana
pembuangan asap dapur dan pencahayaan.
2) Kelompok sarana sanitasi, meliputi sarana air bersih, pembuangan kotoran, pembuangan air
limbah, sarana tempat pembuangan sampah.
3) Kelompok perilaku penghuni, meliputi membuka jendela ruangan dirumah, membersihkan
rumah dan halaman, membuang tinja ke jamban, membuang sampah pada tempat sampah.
Dengan keterangan sebagai berikut :
I.
Komponen Rumah
1. Langit-langit
nilai : 0
Keadaan
Teori
adalah dapat menahan debu dan kotoran lain yang jatuh dari atap, harus
menutup rata kerangka atap serta mudah dibersihkan.
Adapun persyaratan untuk langit-langit yang baik adalah:
penyangga dengan
konstruksi bebas tikus.
Tinggi langit-langit sekurang-kurangnya 2,40 dari permukaan
lantai
Langit-langit kasaunya miring sekurang-kurangnya mempunyai
tinggi rumah 2,40 m,dan
nilai : 3
Dinding harus terpisah dari pondasi oleh suatu lapisan air rapat
air sekurang-sekurangnya 15 cm di bawah permukaan tanah
sampai 20 cm di atas lantai bangunan, agar air tanah tidak dapat
meresap naik keatas, sehingga dinding tembok terhindar dari
basah dan lembab dan
3. Lantai
Keadaan
terbentuk ubin
Teori
Nilai : 2
rayap.
4. Jendela Kamar Tidur
Keadaan
: Ada, namun disini terlihat kondisi jendela yang jarang
dibuka ataupun terbilang walaupun dibuka mendapat udara masuk tidak
terlalu banyak, karena jendelanya berukuran tidak terlalu besar
Teori
:
Luas jendela yang baik paling sedikit mempunyai luas 10-20 % dari luas
lantai. Apabila luas jendela melebihi 20 % dapat menimbulkan kesilauan
dan panas, sedangkan sebaliknya kalau terlalu kecil dapat menimbulkan
suasana gelap dan pengap
Kualitas udara dalam ruangan tidak boleh melebihi ketentuan sebagai
berikut:
Suhu udara nyaman berkisar 18 sampai 30 C
Kelembapan udara berkisar antara 40% sampai 70%
Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
Pertukaran udara (air exchange rate) = 5 kaki kubik per menit per
penghuni
Nilai : 1
Nilai : 1
3. Bau pengap yang dikeluarkan oleh kulit, pakaian dan mulut manusia.
4. Suhu udara dalam ruangan naik karena panas yang dikeluarkan oleh
badan manusia.
5. kelembaban udara dalam ruang kediaman bertambah karena
penguapan air dan kulit
pernafasan manusia.
berhadapan.
dengan udara dan bebas dari rintangan rintangan, jumlah luas bersih
jendela/lubang itu harus sekurang-kurangnya sama 1/10 dari luas lantai
ruangan, dan setengah dari jumlah luas jendela/lubang itu harus dapat
dibuka. Jendela/lubang angin itu harus meluas kearah atas sampai
setinggi minimal 1,95 diatas permukaan lantai. Diberi lubang hawa atau
saluran angin pada ban atau dekat permukaan langit-langit (ceiling) yang
luas
bersihnya
sekurang-kurangnya
5% dari luas
lantai yang
Nilai : 1
per penghuni
Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8 jam
Konsentrasi gas formaldehid tidak melebihi 120 mg/m3
8. Pencahayaan
Keadaan
: dinilai kurang terang sehingga kurang jelas untuk
digunakan, walaupun di setiap ruangan terdapat lampu , kemungkinan
penggunaan daya terbatas sehingga cahaya tidak terlalu terang.
Teori
:
Cahaya yang cukup kuat untuk penerangan di dalam rumah
merupakan kebutuhan manusia. Penerangan ini dapat diperoleh dengan
pengaturan cahaya alami dan cahaya buatan. Yang perlu diperhatikan,
pencahayaan jangan sampai menimbulkan kesilauan.
a) Pencahayaan alamiah
Penerangan alami diperoleh dengan masuknya sinar matahari ke
dalam ruangan melalui jendela, celah maupun bagian lain dari rumah
yang terbuka, selain untuk penerangan, sinar ini juga mengurangi
kelembaban ruangan, mengusir nyamuk atau serangga lainnya dan
membunuh kuman penyebab penyakit tertentu. Suatu cara sederhana
menilai baik tidaknya penerangan alam yang terdapat dalam sebuah
rumah adalah: baik, bila jelas membaca dengan huruf kecil, cukup; bila
samar-samar bila membaca huruf kecil, kurang; bila hanya huruf besar
yang terbaca, buruk; bila sukar membaca huruf besar.
b) Pencahayaan buatan
Penerangan dengan menggunakan sumber cahaya buatan, seperti lampu
minyak tanah, listrik dan sebagainya.
Kebutuhan standar cahaya alam yang memenuhi syarat kesehatan
Nilai : 2
untuk kamar keluarga dan kamar tidur mnurut WHO 60-120 Lux. Suatu cara
untuk menilai baik atau
ditentukan oleh
jumlah cahaya matahari pada pagi hari secara optimal sebaiknya jendela
kamar tidur menghadap ke timur. Luas jendela yang baik paling sedikit
mempunyai luas 10-20 % dari luas lantai. Apabila luas jendela melebihi
20 % dapat menimbulkan kesilauan dan panas, sedangkan sebaliknya
kalau terlalu kecil dapat menimbulkan suasana gelap dan pengap
Nilai : 1
B. Sarana Sanitasi
Yang dinilai adalah :
1. Sarana air bersih (SGL/SPT/PP/KU/PAH)
nilai : 3
nilai : 4
nilai : 1
nilai : 1
C. Perilaku Penghuni
Yang dinilai adalah :
1. Membuka jendela kamar
Kadang-kadang.
nilai : 1
nilai : 2
3. Membersihkan halaman
Tidak pernah.
4. Membuang tinja bayi dan balita ke jamban
Setiap hari ke jamban.
5. Membuang sampah ke tempat sampah
Setiap hari dibuang ke tempat sampah
nilai : 2
nilai : 2
nilai : 2
Kesimpulan :
Dikatakan rumah sehat apabila
total hasil penilaian antara 1.068 1.200 dan
dikatakan rumah tidak sehat jika total hasil penilaian < 1.068.
Keluarga ibu Rita tidak mempunyai tepat pembuangan khusus di halaman, karena faktor
rumahnya tidak ada pekarangan tumah, beliau mengatakan pernah melakukan voging
DBD, penggunaan kelambu hanya dilakukan untuk anaknya. Untuk kegiatan menguras,
dinilai tempat air kotor, karena terbuat dari bahan yang sulit dibersihkan, , tidak terdapat
tempat untuk mengubur.
8. Makan sayur dan buah setiap hari,
Kesediaan pangan berupa makanan sayur dan buahan adalah untuk mengatur pertumbuhan
dan pemeliharaan tubuh. Serta menghasilkan tenaga untuk aktivitas keluarga umur 10
tahun keatas yang mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau
sebaliknya setiap hari.
Keluarga ibu Rita tidak rutin makan sayur dan buah-buahan tiap hari, sehingga dapat
menjadi risiko tergganggu produktivitas kegiatan sehari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari, adalah
Anggota keluarga umur 10 tahun keatas melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap
hari. Menyebabkan pengeluaran tenaga yang penting mempertahankan kualitas dan
kebugaran agar tetap sehat. Keuntungannnya, berat badan terkendali, lebih bertenaga dan
bugar dan keadaan sehat menjadi lebih baik.
Aktivitas yang dilakukan Ibu Rita sehari-hari adalah sebagai Ibu Rumah tangga yang
menghabiskan banyak kegiatanyya di rumah mengurus anak, Suaminy Bapak Dimas
bekerja sebagai Office boy yang menghabiskan banyak eakjtu di sebuah perusahaan dan
baru pulang malam hari dengan kegiatan isttirahat, sedangkan adiknya bersekolah,
menghabiskan banyak waktu disekolah namun pulang pada siang hari. Kegiatan olahraga
yang dilakukan jarang karena pekerjaan membawa rasa letih sehingga kurang
memperthatikan kegiatan lain di luar rutinitas. Kegiatan sudah terbilang padat sehingga
terbilang aktif dalam aktivitas.
10. Tidak merokok di dalam rumah,
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah . penduduk/anggota keluarga
umur 10 tahun keatas tidak merokok dalam rumah selama ketika berada bersama anggota
keluarga. Akibat merokok, dapat menyalurkan kandungan zat yang berbahaya mengganggu
kerusakan fungsional
4.2
CRP
Pengetahuan Responden
Skoring Pengetahuan Responden
Pre test
Post test
8
12
Pembahasan :
II.
Sikap Responden
Skoring Sikap Responden
Pre test
41
Post test
43
Pembahasan :
Dalam penilaian sikap responden, kami memberikan 15
pertanyaan yang dilakukan sebanyak 2 kali yakni sebelum dan
sesudah penyuluhan. Responden diminta untuk menyampaikan
pendapatnya apakah setuju, kurang setuju, ataupun tidak setuju.
Dimana dalam setiap jawabannya mempunyai poin yang
berbeda, yaitu :
Setuju
: 3 poin
Kurang setuju : 2 poin
Tidak setuju
: 1 poin
Kemudian kami kelompokkan menjadi sebagai berikut :
Baik
: 31-45 poin
Cukup Baik
: 16-30 poin
Kurang Baik
: 1-15 poin
Kesimpulan Hasil Skoring :
Dari hasil skoring mengenai sikap responden tersebut dapat
dilihat bahwa terdapat peningkatan dari 41 menjadi 43 setelah
dilakukan penyuluhan. Ini menunjukkan bahwa responden awalnya
sudah memiliki sikap yang baik untuk hidup sehat hanya saja kami
masih harus meluruskan yang keliru dan pada post test kami
berhasil membuat perubahan pada sikap responden walaupun
masih belum dapat dikatakan berhasil 100%.
Sikap responden dapat kami kategorikan baik, dalam pre test
maupun post test.
4.3
BHP
Keadaan di ruang tengah sebagai tempat belajar, tidur dan bermain anak