Professional Documents
Culture Documents
HUKUM PAJA
K
10/13/15
Hukum Pajak
(Hukum Fiskal)
10/13/15
10/13/15
PENGERTIAN PAJAK
Selanjutnya Disempurnakan :
Pajak adalah peralihan kekayaan
dari pihak Rakyat kepada kas
Negara untuk membiayai
pengeluaran rutin dan surplusnya
digunakan untuk public saving
yang merupakan sumber utama
untuk membiayai public
investment
10/13/15
Menurut S. I.
Djajadiningrat
10
KESIMPULAN
Definisi Pajak
1.
2.
3.
4.
5.
10/13/15
11
FUNGSI PAJAK
Penerimaan ( Budgetair )
Mengatur
10/13/15
( Reguler )
12
Fungsi Penerimaan
(Budgetair)
13
10/13/15
14
Fiskal Policy
Fungsi tidak langsung yakni,
10/13/15
15
Perbedaan Pajak
dan
Jenis Pungutan Lain
16
10/13/15
17
Pengertian Sumbangan
Kalau dalam Retribusi dapat ditunjuk
seseorang atau badan yang menikmati
kontraprestasi secara langsung, maka :
Sumbangan adalah orang/badan yang
merasakan imbalan/manfaat langsung
Contoh : sumbangan bencana alam dan pengungsi,dll.
10/13/15
18
19
20
PERLAWANAN PASIF
PERLAWANAN AKTIF
10/13/15
21
PERLAWANAN PASIF
Hambatan yang mempersulit pemungutan
pajak berhubungan erat dengan :
10/13/15
22
PERLAWANAN AKTIF
Perlawanan secara nyata terlihat pada :
Usaha dan perbuatan secara langsung kepada
Pemerintah (fiskus)
23
1.
Equality
- Final
- Adil
- Merata
10/13/15
ability to pay
24
3. Convenience
membayar pajak pada saat saat yang tidak
menyulitkan wajib pajak (pay as you earn)
4. Economy
- biaya pemungutan
- biaya pemenuhan
kewajiban wajib pajak
10/13/15
seminimum
mungkin
25
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori
Asuransi
Kepentingan
Gaya Pikul
Bakti
Gaya Beli
10/13/15
26
TEORI PEMUNGUTAN
1.
Teori Asuransi :
Premi Asuransi dimaksudkan sebagai pembayaran atas usaha
melindungi orang dari segala kepentingan misalnya keselamatan
atau keamanan harta bendanya. Jadi masyarakat harus membayar
premi kepada negara.
Teori ini menyamakan pembayaran premi dengan pembayaran pajak.
2.
Teori Kepentingan :
Negara yang melindungi kepentingan harta dan jiwa
warganegara dengan memperhatikan pembagian beban
yang dipungut dari masyarakat. Warganegara yang memiliki
harta lebih banyak, bayar pajak lebih besar; yang miskin
bayar pajak lebih kecil untuk melindungi kepentingan.
10/13/15
27
TEORI PEMUNGUTAN
3. Teori Gaya Pikul :
Berpangkal pada asas keadilan, bahwa setiap orang dikenakan
pajak dengan bobot yang sama.
Contoh : PTKP
unsur kemampuan dan keadilan
4. Teori Bakti :
Kewajiban pajak mutlak dimana negara mempunyai hak mutlak
untuk memungut pajak. Dilain pihak masyarakat menyadari
bahwa bayar pajak sebagai suatu kewajiban, tanda baktinya
kepada negara
10/13/15
28
TEORI PEMUNGUTAN
10/13/15
29
- peristiwa hukum
Yang dikenakan pajak (obyek pajak)
-
10/13/15
30
10/13/15
31
10/13/15
32
10/13/15
33
6. Penafsiran Analogis
Penafsiran ketentuan dengan cara memberi kiasan pada katakata yang tercantum dalam UU sehingga suatu peristiwa yang
sesungguhnya tidak termasuk dalam ketentuan menjadi
termasuk berdasarkan analog yang dibuat
7. Penafsiran A Contrario
Penafsiran ketentuan UU didasarkan pada perlawanan
pengertian antara masalah dan dihadapi dengan masalah yang
diatur dalam UU
10/13/15
34
35
Jenis Pajak
1. Menurut Sifatnya
- Pajak Langsung
- Pajak Tidak Langsung
2. Menurut Sasaran/Obyeknya
- Pajak Subyektif
- Pajak Obyektif
3. Menurut Pemungutnya
- Pajak Pusat
- Pajak Daerah
10/13/15
36
1. STELSEL PAJAK
A. STELSEL NYATA (RIIL STELSEL)
- Penggunaan pajak berdasarkan obyek (penghasilan
yang nyata)
- Pemungutan dilakukan pada akhir tahun pajak
C. STELSEL CAMPURAN
Kombinasi antara stelsel nyata dengan stelsel anggapan
10/13/15
37
diberikan kepada
wajib pajak
C. WITHHOLDING SYSTEM
Wewenang diberikan kepada pihak ketiga untuk
memotong/memungut besarnya pajak terutang oleh WP
10/13/15
38
B. Azas Kebangsaan
C. Azas Sumber
10/13/15
39
Tarif Pajak
1. TARIF MARGINAL
contoh : Tarif Progresif
2. TARIF EFEKTIF
contoh : DPP
10/13/15
40
Struktur Tarif
1. Tarif Proporsional/sebanding
contoh : Tarif Pajak Pertambahan Nilai 10%
Tarif PBB
Tarif BPHTB
0.5%
5%
2. Tarif Progresif
Prosentasi > dasar pengenaan semakin besar
contoh : Tarif PPH. OP
Tarif PPH Badan
10/13/15
41
3. Tarif Degresif
Prosentasi tarif menurun apabila jumlah yang menjadi dasar
pengenaan pajak semakin besar
4. Tarif Tetap
Contoh : Bea Materai
6. Tarif Spesifik
Tarif dengan jumlah tertentu atas suatu jenis atau
satuan
jenis barang tertentu
Contoh : Tarif Bea Masuk yang jumlahnya tergantung atas jenis
barang yang diimpor
10/13/15
42
10/13/15
43
Utang Pajak
-
10/13/15
44
Hukuman Perpajakan
1. Hukuman Administrasi
(tata usaha)
2. Hukuman Pidana
10/13/15
45
Penagihan Pajak
Undang Undang Nomor
19 Tahun 1997 stdtd UU
Nomor 19 Tahun 2000
Tentang Penagihan Pajak
dengan Surat Paksa
10/13/15
46