You are on page 1of 9

Struktur Pelvis dan Organ yang terdapat di Rongga Pelvis Wanita

Ineke pania mexi


102012124/D2
Inekepania@yahoo.com
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No 6, Jakarta Barat 11510

Pendahuluan
Di masyarakat istilah panggul mungkin tidak asing lagi. Panggul adalah daerah batang
tubuh yang berada di sebelah dorsokaudal terhadap abdomen dan merupakan daerah
peralihan dari batang tubuh ke extremitas inferior. Pelvis/panggul dibatasi oleh dinding yang
dibentuk oleh tulang, ligamentum, dan otot. Cavitas pelvis yang berbentuk seperti corong
memberi tempat kepada vesica urinaria, alat kelamin pelvic, rectum, pembuluh darah dan
limfe, dan saraf. Salah satu fungsi pelvis yaitu untuk menanggung beban dari organ viseral.
Dengan memanfaatkan pengetahuan tentang pelvis ini khususnya struktur pelvis itu sendiri
dan organ apa saja yang terdapat di rongga pelvis, kita dapat mengetahui struktur anatominya.
Baik struktur pelvis itu sendiri maupun struktur organ yang didalam rongga pelvis.
Struktur pelvis (panggul)
Pelvis adalah daerah batang tubuh yang berada disebelah dorsokaudal terhadap abdomen
dan merupakan daerah peralihan dari batang tubuh ke ektremitas inferior. Pelvis bersendi
dengan vertebra lumbalia ke-5 dibagian atas dan dengan caput femoris kanan dan kiri pada
acetabulum yang sesuai. Pelvis dibatasi dinding yang dibentuk oleh tulang, ligamentum, dan
otot.1 Cavitas pelvis yang berbentuk seperti corong, memberi tempat kepada vesica urinaria,
alat kelamin pelvis, rektum, pembuluh darah dan limfe, dan saraf. Tulang panggul
mengelilingi dan melindungi organ di dalamnya, tetapi tulang hanya berperan sedikit sebagai
organ penyokong.1 Organ panggul terutama disokong oleh otot dasar panggul, dan ditunjang
oleh ligamentum.2 Pelvis (panggul) tersusun oleh 3 tulang yaitu os sacrum, os coccygeus, dan
tulang inominata yang terbentuk dari os ilium, ischium, dan pubis. Saat dewasa tulang-tulang
ini menyatu pada acetabulum. Diposterior tiap tulang ini memiliki artikulasi dengan sakrum
pada sendi sakroiliaka (suatu sendi sinovial). Os sakrum terdiri dari lima vertebra yang
menyatu. Bagian anterior atasnya disebut promontorium sakralis. Os coccygeus berartikulasi
dengan sakrum disuperior, tulang terbentuk antara tiga dan lima vertebra rudimenter yang
menyatu. Inklinasi panggul adalah sudut yang terbentuk antara bidang yang melalui apertura
pelvis superior dengan bidang horizontal (pada keadaan normal sebesar 60 0).1 Bagian di atas
atau kranial terhadap apertura pelvis superior disebut sebagai pelvis spurium (pelvis major),
1

merupakan bagian bawah/kaudal daripada rongga abdomen. Makna obstetriknya adalah


untuk menahan alat-alat dalam rongga perut dan menahan uterus yang berisi fetus yang terus
bertambah besar secara bermakna mulai usia kehamilan bulan ketiga. Bagian di bawah atau
kaudal terhadap apertura pelvis superior disebut sebagai pelvis verum (pelvis minor),
merupakan rongga panggul yang sangat menentukan kapasitas untuk jalan lahir bayi pada
waktu persalinan (verum=sebenarnya, disebut juga true pelvis).
Secara fungsional, panggul terdiri dari 2 bagian yang disebut pelvis mayor dan pelvis
minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis, disebut juga
false pelvis.3 Pelvis minor (true pelvis) adalah bagian pelvis yang terletak dibawah linea
terminalis, yang mempunyai peranan penting dalam obstetrik dan harus dapat dikenal dan
dinilai sebaik-baiknya untuk dapat meramalkan dapat dan tidaknya bayi melewatinya. Bidang
atas saluran ini, normal berbentuk hampir bulat, disebut pintu atas panggul (pelvic inlet).
Bidang bawah saluran ini tidak merupakan suatu bidang seperti pintu atas panggul, akan
tetapi terdiri dari dua bidang disebut pintu bawah panggul (pelvic outlet). Diantara kedua
pintu ini terdapat ruang panggul (pelvic cavity). Ruang panggul mempunyai ukuran yang
paling luas dibawah pintu atas panggul, akan tetapi menyempit di panggul tengah ini
disebabkan oleh adanya spina ischiadica yang kadang-kadang menonjol kedalam ruang
rongga panggul.
Pintu atas panggul (PAP) merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium
corpus vertebrae sacral 1, linea innominata (terminalis) dan pinggir atas simfisis. 3 Bentuk
pintu atas panggul wanita cenderung lebih bulat daripada lonjong. Panjang jarak dari pinggir
atas simfisis pubis ke promontorium lebih kurang 11 cm, disebut konjugata vera. Jarak
terjauh garis melintang pada pintu atas panggul lebih kurang 11,5 13 cm disebut diameter
trasversal. Bila ditarik garis dari articulatio sakroiliaka ke titik persekutuan antara diameter
transversa dan konjugata vera dan diteruskan ke linea jarak dari bagian tengah simfisis ke
promontorium disebut diameter oblique, kurang lebih 13 cm. Konjugata obstretika jarak dari
bagian tengah simfisis ke promontorium
Pintu bawah panggul (PBP) bukan merupakan bidang datar, tetapi tersusun atas dasar dua
bidang datar yang masing-masing berbentuk segitiga yaitu :
1. segitiga bagian dorsal, trigonum anale, dibentuk oleh kedua ligamentum sacrotuberosum

dan puncaknya terletak pada os coccygis.


2. segitiga bagian ventral, trigonum urogenitale, dibentuk oleh ramus inferior os pubis dan

ramus inferior os ischium kiri dan kanan, dan puncaknya terletak pada symphisis os pubis.
2

Pinggir bawah simfisis berbentuk lengkung kebawah dan membentuk sudut (arcus pubis).
Dalam keadaan normal, besarnya sudut ini 90 o atau lebih sedikit. Bila kurang sekali dari 90 o
maka kepala janin akan lebih sulit dilahirkan karena memerlukan tempat lebih banyak ke
dorsal. Jarak antara kedua tubera ossis ischii adalah 10,5 cm. Ruang panggul diatas pintu atas
panggul mempunyai ukuran yang paling luas. Di panggul tengah terdapat penyempitan
setinggi kedua spina ischiadika. Jarak antara kedua spina ini (distansia interspinarum)
normalnya 10,5 cm. Cavum pelvis (rongga panggul) yang mempunyai kepentingan obstetrik
pada proses persalinan adalah rongga yang terletak antara pintu masuk dan pintu keluar
panggul tersebut, berupa saluran pendek yang melengkung dengan bagian cekung menghadap
ke depan.
Dinding-dinding rongga pangggul yaitu:

1.
2.

Dinding anterior : pendek, dibentuk oleh corpus, rami dan symphisis ossium pubis
Dinding posterior : dibentuk oleh permukaan ventral os sacrum dan os coccygis serta muskulus

3.

pyriformis yang membentang pada permukaan ventral os sacrum dan diliputi oleh fascie pelvis.
Dinding lateral : dibentuk oleh bagian os coxae di bawah apertura pelvis superior, membrana
obturatoria, ligamentum sacrotuberosum, ligamentum sacrospinosum, dan muskulus obturator

4.

internus dengan fascia obturatoria.


Dinding inferior / dasar panggul : dibentuk oleh diaphragma pelvis (mm.levator ani, mm
coccygeus, fascia diaphragmatis pelvis, trigonum urogenitale) yang berfungsi menahan alat-alat
rongga panggul. Diaphragma pelvis membagi lagi rongga panggul bagian bawah menjadi bagian
rongga panggul utama (bagian atas diaphragma pelvis) dan bagian perineum (bagian bawah
diaphragma pelvis)

Klasifikasi panggul4
Bentuk-bentuk Panggul Caldwell dan Moloy mengembangkan suatu klasifikasi panggul
yang masih digunakan hingga saat ini. Klasifikasi Caldwell-Molloy didasarkan pada
pengukuran diameter transversal terbesar di pintu atas panggul dan pembagiannya menjadi
segmen anterior dan posterior. Bentuk segmen-segmen ini menentukan klasifikasi panggul
menjadi panggul ginekoid, anthropoid, android, ataupun platipeloid. 4 Karakter segmen
posterior

menentukan tipe panggulnya, dan karakter segmen anterior menetukan

kecenderungannya. Kedua hal ini ditentukan karena kebanyakan panggul bukan merupakan
tipe murni, melainkan campuran, misalnya, panggul ginekoid dengan kecenderungan android
berarti panggul posteriornya berbentuk ginekoid dan panggul anteriornya berbentuk android.
Berikut 4 tipe panggul dasar/karakteristik, menurut klasifikasi Caldwell-Moloy :
3

1. tipe gynaecoid : bentuk pintu atas panggul seperti ellips melintang kiri-kanan, hampir mirip
lingkaran. Diameter transversal terbesar terletak di tengah. Dinding samping panggul lurus.
Merupakan jenis panggul tipikal wanita (female type).
2. tipe anthropoid : bentuk pintu atas panggul seperti ellips membujur anteroposterior.
Diameter transversal terbesar juga terletak di tengah. Dinding samping panggul juga lurus.
3. tipe android : bentuk pintu atas panggul seperti segitiga. Diameter transversal terbesar
terletak di posterior dekat sakrum. Dinding samping panggul membentuk sudut yang
makin sempit ke arah bawah. Merupakan jenis panggul tipikal pria (male type). Panggul
android lebih sering ditemukan pada wanita dengan akitvitas fisik yang berat selama masa
remaja. Panggul android juga ditemukan pada wanita yang mengalami keterlambatan
dalam posisi tegak, yaitu setelah usia 14 bulan, sementara panggul platipeloid lebih sering
ditemukan pada wanita yang memiliki kemampuan posisi tegak sebelum umur 14 bulan
4. tipe platypelloid : bentuk pintu atas panggul seperti kacang atau ginjal. Diameter
transversal terbesar juga terletak di tengah. Dinding samping panggul membentuk sudut
yang makin lebar ke arah bawah
panggul wanita berbeda dengan panggul pria untuk tujuan melahirkan anak. Perbedaan utama
menurut jenis kelamin adalah:5
1. pintu atas panggul wanita berbentuk oval. Pada pria promontorium sakralis menonjol,
2.
3.
4.
5.

sehingga panggul berbentuk hati.


Pintu bawah panggul wanita lebih lebar karena tuberositas iskia melebar
Rongga pelvis lebih luas pada wanita diibandingkan pada pria
Pelvis palsu pada wanita dangkal
Arkus pubis (sudut antara kedua rami pubis inferior) pada wanita lebih lebar dan lebih

membulat dibandingkan pada pria.


Ukuran-ukuran panggul yang penting (untuk janin berukuran rata-rata) meliputi konjugata
diagonalis 12,5cm, konjugata obstetrik (diameter anteroposterior pintu atas panggul) 10cm
dan diameter transversa panggul tengah 9,5cm.4 Panggul sempit, yaitu panggul yang
bisa dilalui oleh janin dengan berat badan < 2.500 gram. Panggul sedang, yang termasuk pada
kelompok ini adalah panggul mampu dilewati janin yang memiliki berat antara 2.500 gram4.000 gram. Panggul luas, yaitu panggul yang bisa dilalui janin dengan berat > 4.000 gram.
Diafragma pelvis
Istilah dasar panggul mencakup semua jaringan yang mengisi pintu bawah panggul dan
menyangga semua organ yang ada diatasnya. Karena manusia berdiri tegak lurus, maka dasar
panggul perlu mempunyai kekuatan untuk menahan semua beban yang diletakkan padanya,
khususnya isi rongga perut dan tekanan intraabdominal. Beban ini ditahan oleh lapisan otototot dan fascia yang ada didalam dasar panggul. Pada persalinan lapisan-lapisan otot dan
fascia mengalami tekanan dan dorongan, sehingga dapat timbul prolapsus genitalis.6
4

Pintu bawah panggul terdiri atas diafragma pelvis. Diafragma pelvis merupakan sekat
pada dasar panggul yang berfungsi menahan alat-alat rongga panggul dan membagi panggul
menjadi 2 yaitu yang pertama rongga panggul utama yang merupakan bagian diatas
diaphragma pelvis berisi alat-alat panggul dan perineum. Diafragma pelvis terbentuk oleh
pars muskularis, yang terdiri dari muskulus levator ani dan muskulus coccygeus yang
menyerupai sebuah mangkok. Menahan di garis tengah bagian depan mangkok ini terbuka
(hiatus genitalis). Muskulus levator ani merupakan penyangga dasar panggul yang paling
kuat otot ini membentuk lembaran otot yang lebar dari bagian belakang pubis ke sacrum dan
koksigeus dengan membentang sampai dinding lateral pelvis. Dari dinding samping, otot
levator ani berjalan ke bawah dan kedalam untuk bertemu dibagian tengah. Uretra, vagina
dan rektum berjalan lewat lembaran otot ini. Selanjutnya terdapat muskulus perineus
superfisialis terletak dibawah lembaran muskulus levator ani. Otot ini tidak berasal dari
pubis, sakrum dan dinding lateral pelvis untuk menyatu diantara vagina dan rectum sehingga
membentuk belahan superfisial korpus perineus. Korpus perineus terletak diantara vagina
bagian bawah dan rectum bagian bawah. Bangunan ini berupa badan (korpus) muskuler
berbentuk baji yang tersusun dari permukaan inferior pertemuan otot-otot levator ani dan
pertemuan otot-otot perineus superfisialis. Diafragma urogenitalis yang menutup arkus pubis
dibentuk oleh aponeurosis otot transversus perinei profundus dan otot transversus
superfisialis. Lapisan

paling luar (distal) dibentuk oleh otot iskhiokavernosus yang

melingkari genitalia eksterna, otot perinei transversus superfisialis, otot bulbokavernosus, dan
otot sfingter ani eksternus.6

Gambar 1.1 otot-otot dasar panggul


Sumber http://books.google.co.id

Semua otot ini di bawah pengaruh saraf motorik dan dapat dikejangkan aktif. Fungsi otototot tersebut di atas adalah sebagai berikut: Otot levator ani menahan dan memfiksasi alatalat rongga panggul pada tempatnya, menahan tekanan intraabdominal yang mendadak
meninggi seperti pada waktu batuk dan mengejan, bekerja sebagai sfingter terutama pada
wanita sebagai sfingter vagina.7 Otot sfingter ani eksternus diperkuat oleh otot levator ani
menutup anus, otot bulbokavernosum mengecilkan introitus vagina di samping memperkuat
fungsi otot sfingter vesicae internus yang terdiri atas otot polos.6
Fascia pelvis adalah istilah untuk menyebut jaringan ikat yang membatasi panggul,
melapisi m.levator ani dan m.obturatorius internus. Fascia ini menyatu dengan lapisan fascia
dinding abdomen diatas dan dibawah. Fascia endopelvis adalah istilah untuk menyebut
jaringan ikat longgar yang melapisi visera pelvis. Fascia endopelvis memadat menjadi
ligamentum fasialis yang fungsinya menunjang serviks dan vagina.
Perineum terletak dibawah diafragma pelvis. Perineum merupakan area berbentuk belah
ketupat bila dilihat dari bawah dan bisa dibagi menjadi regio urogenital dianterior dan regio
anal di posterior oleh garis yang menghubungkan tuberositas iskia secara horizontal. 5 Regio
anal terdiri dari kanalis analis dan fossa iskhiorektalis. Fossa iskhiorektalis terletak dikedua
sisi kanalis analis. Dinding medial dan lateral fossa iskhiorektalis adalah muskulus levator ani
dan kanalis analis serta obturatorius internus. Fossa terisi oleh lemak. Kanalis pudendalis
(alcocks) merupakan selubung pada dinding lateral fossa iskhiorektalis.5 Kanalis ini
membawa n.pudendus dan pembuluh darah pudenda interna dari insisura iskhiadika minor
menuju kavum perineal profunda. Cabang rectalis inferior dari n.pudendus dan pembuluh
darah pudenda interna berjalan transversal sepanjang fossa untuk mencapai anus.
Organ dalam panggul wanita (traktus urogenital)
Pada rongga pelvis terdapat bagian dari kandung kemih dan dua buah ureter terletak
dibelakang simfisis, kolon sigmoid sebelah kiri fossa iliaka dan rektum terletak di sebelah
belakang rongga mengikuti lengkung sakrum. Kelenjar limfe, serabut saraf fleksus
lumbosakralis untuk anggota gerak bawah cabang pembuluh darah a.iliaka interna dan
v.iliaka interna berada di dalam pelvis. Kemudian terdapat uterus, adnexa (tuba & ovarium),
dan vagina.
Vesica urinaria disebut juga bladder atau kandung kemih dan berfungsi sebagai reservoir
urine dengan kapasitas 200-400 cc. Pada anak-anak vesica urinaria terletak diatas apertura
pelvis superior. Setelah dewasa, rongga panggul akan membesar dan vesica urinaria turun
kedalam rongga panggul. Apabila vesica urinaria terisi bagian atasnya akan terletak didaerah
hypogastrica dan berbentuk ovoid atau menyerupai telur. Sedangkan vesica urinaria yang
6

kosong seluruhnya terletak dibelakang symphisis pubis dalam rongga panggul dan berbentuk
seperti limas. Sehingga dapat dibedakan menjadi apex, dasar, dinding, dan collum vessica
urinaria. Dasar vesica urinaria dibentuk oleh permukaan dorsal dan berbentuk segi tiga
(trigonum liutadi). Namun secara anatomis, vesica urinaria dapat dibedakan menjadi bagianbagian yaitu apex, corpus, fundus. Fundus berbentuk segitiga dan menghadap ke caudodorsal
dan berhadapan dengan rectum.
Uterus terletak di tengah-tengah panggul dan secara struktur dibagi menjadi badan
(korpus) dan serviks. Lapisan dalam, endometrium, terdiri dari permukaan epitelium,
kelenjar, dan jaringan ikat (stroma). Endometrium dilepaskan selama menstruasi. Pada bagian
terbawah dari korpus terdapat os internal dari serviks. Os eksternal terletak pada ujung
bawah dari serviks. Dengan demikian, kanalis servikalis merupakan penghubung antara
rongga korpus uteri, melalui organ internal dan eksternal, dengan vagina.8,9
Tuba fallopi adalah penghubung ovarium dengan uterus dan bermuara ke dalam rongga
uterus, sehingga terjadi hubungan yang langsung dari rongga peritoneal dengan rongga
uterus.8,9
Ovarium homolog dengan testis pada pria. Ovarium berbentuk oval dan terletak pada
dinding panggul bagian lateral yang disebut fossa ovarium. Ovarium ada dua yaitu terletak di
kiri dan kanan uterus. Ovarium dihubungkan oleh ligamentum ovarii propium dan
dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantara ligamentum infundibulo pelvikum.
Fungsi ovarium adalah sebagai berikut:
1. Mengeluarkan hormon progesteron dan esterogen
2. Mengeluarkan telur setiap bulan
Ukuran ovarium sekitar 2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0,9-1,5 cm. Berat ovarium kurang lebih 4-8
gram. Pada seorang wanita, terdapat 100.000 folikel primer. Folikel tersebut setiap bulan
akan matang dan keluar, terkadang dua folikel matang dan keluar bersamaan. Folikel primer
ini akan berkembang menjadi folikel de graaf. Folikel de graaf yang matang terdiri atas:
ovum, stratum granulosum, teka internus, dan teka eksternus.
Vagina dimulai dari serviks uteri sampai ke orificium vagina pada vestibulum, yang
merupakan batas antara struktur -struktur genitalia interna dan eksterna. Dengan demikian
ada hubungan langsung antara bagian luar tubuh dengan rongga peritoneal melalui struktur
sistem reproduksi. Organ-organ pelvis internal dapat dipalpasi melalui dinding tipis vagina
bagian atas, dan akses pembedahan ke rongga peritoneal dapat dicapai melalui dinding
vagina di belakang serviks.8,9

Vaskularisasi dan innervasi pada pelvis5


Arteri illiaca komunis keluar dari biforcatio aorta ke sebelah kiri garis tengan setinggi
umbilicus. Arteri ini kemudian membentuk bifurcatio menjadi cabang-cabang illiaca eksterna
dan interna disebelah anterior sendi sakro illiaca kedua sisi. Arteri illiaca interna berjalan dari
muaranya dan terbagi menjadi trunkus anterior (cabang viseral) dan posterior (cabang
parietal) setinggi foramen iskiadika mayor.
Cabang-cabang trunkus anterior (cabang viseral):5

A. umbilikalis walaupun bagian distalnya mengalami obliterasi, bagian proksimalnya

menetap dan memiliki cabang a. vesikalis superior yang turut masuk ke kandung kemih
A. vesikalis inferior selain memasok darah ke kandung kemih arteri ini juga memilliki

cabang ke vas deferens (pada pria)


A. rectalis media beranastomosis dengan aa.rectalis superior dan inferior untuk memasok

darah ke rektum
A. pudenda interna merupakan sumber pasokan darah utama bagi perineum. Arteri ini
keluar dari pelvis melalui foramen iskiadika minor untuk memasuki kanalis pudenda

bersama dengan n. Pudendus


A. uterina lewat disebelah medial pada dasar panggul dan kemudian diatas ureter dan
forniks lateral vagina untuk naik di aspek lateral uterus diantara lapisan-lapisan

ligamentum latum
A. glutealis inferior lewat panggul melalui foramen iskiadika mayor menuju regio gluteal

yang menerima darah darinya


A. vaginalis

Cabang-cabang trunkus posterior (cabang parietal)5

A. glutealis superior turut memasok darah ke muskulus gluteus. Arteri ini keluar dari

panggul melalui foramen iskhiadika mayor


A. illio-lumbalis
A. sakralis lateralis

Innervasi pelvis yaitu:

Plexus sacralis terletak dalam pelvis minor didepan m.piriformis dalam foramen

ischiadicus minor.
N.Pudendus
N.rectalis inferior mempersarafi M.sphinter ani externus dan kulit sekitar m.ani
N. Perinealis bercabang menjadi ramus superficialis dan ramus profundus di dalam canalis
pudendalis.
8

Ramus profundus masuk ke dalam superficialis perineal pouch dan mempersarafi


M.Bulbospongiosus,

M.ischiocavernosus,

M.transversus

perinei

superficialis

dan

M.bulbus penis
Ramus superficialis menjadi 2 N. Scrotalis Post ( Labialis) menuju Scrotum atau labia.
N.dorsalis penis mengurus M. transversus perinei profundus dan M. sphincter urethrae

Kesimpulan
Pelvis memiliki struktur yang kompleks dan memiliki fungsi yang penting dalam menahan
organ-organ dalam rongga perut dan juga berperan dalam proses persalinan. Panggul
memiliki beberapa klasifikasi dimana penting untuk mengetahui bagaimana proses persalinan
tersebut dapat terjadi. Pada panggul yang normal dapat menjalani persalinan dengan normal,
tetapi panggul yang lebih sempit atau tidak normal akan sulit untuk melakukan persalinan
yang normal bahkan tidak dapat melahirkan. Panggul juga memiliki system vaskularisasi dan
innervasi.

Daftar pustaka
1. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT gramedia pustaka
utama;2009.p.90-3
2. Menefee SA, Wall LL. Incontinence, prolapse, and disorders of the pelvic floor. In: Berek
JS. Novak's Gynecology;2002.p.48
3. Manuaba IBG, Chandranita IA, Fajar. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta:EGC;2003.p.72-6
4. Benson RC, pernoll ML. Buku saku obstetri dan ginekologi. Edisi ke-9. Jakarta:
EGC.p.211-5
5. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomi. Jakarta: erlangga.2004.p.50-6
6. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu Kandungan. Edisi ke-2. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka;2008.p.1-7
7. Widjaja S. Anatomi Alat-alat rongga panggul. Jakarta: Balai pustaka fakultas kedokteran
Universitas Indonesia;2002.p.12
8. Moore KL, Agur AMR. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipokrates;2002.h.171-2
9. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta:
EGC;2005.h.1279-82

You might also like