You are on page 1of 16

GANGGUAN TIK

KEL. 13

Anatomi dan Fungsi Otak


Manusia

DEFINISI
Tic

merupakan bagian dari gangguan


kecemasan,
dimana
adanya
gerakan
motorik atau vokalisasi involunter, tibatiba,
tidak
berirama
dan
stereotipik/gerakan meniru ( Kaplan &
Shadock 1997 ).

EPIDEMIOLOGI
Sekitar 19% dari anak-anak usia dibawah

18 tahun memiliki gangguan tic. Sebanyak


1 dalam 100 orang mungkin mengalami
beberapa bentuk gangguan tic, biasanya
sebelum masa pubertas.

ETIOLOGI
Ada

pengalaman
yang
menakutkan
dan
menimbulkan panic, ada trauma mental dan shock
emosional,
lalu
berusaha
meredusi
dan
menghilangkan pengalaman yang pahit tersebut
dengan melakukan Tic.
Ada ide-ide tertentu yang menyebabkan orang
mengadakan peniruan, kemudian imitasi ini menjadi
kuat dan mendominir satu kelompok dan syaraf, ide
itu jadi kebiasaan.
Jadi symbol nafsu atau keinginan yang ditekan atau
jadi symptom dari ketidakstabilan emosional.
Kelebihan Dopamin dan gangguan di ganglia basalis.
Herediter/diwariskan (inherited)
Obat-obatan tertentu

GEJALA
Ciri khas terpenting yang membedakan tic

dari gangguan motorik lainnya ialah


gerakan yang mendadak, cepat, sekejap
dan terbatasnya gerakan, sifatnya yang
berulang-ulang (biasanya) terhenti
saat
tidur; dan mudahnya gejala itu ditimbulkan
kembali atau ditekan dengan kemauan.

KLASIFIKASI
1. GANGGUAN TOURETTE
2. GANGGUAN TIK VOCAL DAN MOTORIK
KRONIS
3. GANGGUAN TIK TRANSIEN
4. GANGGUAN TIK YANG TIDAK
DITENTUKAN

Gangguan Tourette
Kehadiran kedua motor berganda dan satu

atau lebih tics vokal selama sakit. Tic ini


terjadi berkali-kali sehari, hampir setiap hari
atau sebentar-sebentar selama jangka waktu
lebih dari satu tahun dan selama periode ini
tidak pernah ada periode tic-bebas lebih dari
3 bulan berturut-turut. Onset adalah sebelum
usia 18 tahun.

Gangguan Tic kronis motor atau vokal


Motor

tunggal atau beberapa atau tics


vokal hadir beberapa waktu selama
penyakit. Tic terjadi beberapa kali sehari
hampir setiap hari atau sebentar-sebentar
selama jangka waktu lebih dari satu tahun
dan selama periode ini tidak pernah ada
periode tic-bebas lebih dari 3 bulan
berturut-turut. Onset adalah sebelum usia
18 tahun.

Tik Disorder Transien


Satu atau beberapa motor dan

atau vokal
tics. Tic ini terjadi berkali-kali sehari,
hampir setiap hari selama sedikitnya 4
minggu, tetapi tidak lebih dari 12 bulan
berturut-turut. Onset adalah sebelum usia
18 tahun. Gangguan ini bukan karena efek
fisiologis zat atau kondisi medis umum.
Kriteria tidak pernah bertemu untuk
gangguan Tourette atau motor kronis atau
Vocal Tic Disorder

Gangguan Tik Dinyatakan Tidak Ditentukan


Kategori ini adalah untuk gangguan dicirikan

oleh tics yang tidak memenuhi kriteria untuk


Tic Disorder tertentu. Contohnya termasuk
tics yang berlangsung kurang dari 4 minggu
atau tics dengan onset setelah usia 18 tahun.

PENATALAKSANAAN
Dopaminergik

1. Antagonis, misalnya:
a. Haloperidol
Dosis inisiasi: 0,25 mg.
Dosis maintenance: 5-15 mg/hari.
b. Pimozid
Dosis inisiasi: 1 mg.
Dosis maintenance: 5-10 mg/hari.

Pendekatan

Kognitif Behavioral
Habit Reversal (Wilhelm, dkk., 2003,
Piacentini,
2004)
Komponen-komponen
utama
dari
pendekatan ini adalah:
Latihan
kesadaran
( awareness
training)
Pemantauan
diri (self-monitoring),
misalnya
menghitung sebelum terjadinya
gejala
Latihan relaksasi , misalnya relaksasi

Prosedur melawan respon, Memikirkan


respon tertentu yang inkompatibel dengan
tic, berlawanan dengan gerakan, dapat
dipertahankan
selama
beberapa menit,
memunculkan tekanan otot yang sama
dengan yang
terjadi saat
gerakan
tic
muncul, tidak terlalu mencolok, serta
menguatkan otot yang antagonis dengan
tic.

Manajemen kontingensi:
-Terapis
menginstruksikan keluarga
klien untuk
memberikan komentar berupa penghargaan jika klien
menunjukkan kemajuan dan terus mengingatkan jika
klien lupa untuk berlatih
-Klien
diikutsertakan dalam aktivitas - aktivitas
menyenangkan yang sudah mulai jarang dilakukan
Reviu ketidaknyamanan, berisi reviu ketidaknyamanan,
rasa malu, serta kesulitankesulitan klien yang diakibatkan
oleh munculnya gejala

DAFTAR PUSTAKA

Maslim, R. 2003. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa,

Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta : PT Nuh Jaya.


Maramis, W.F. 2004. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa.
Surabaya : Airlangga University Press.
Kaplan, H.I., Sadock, B.J., Grebb, J.A. 1997. Sinopsis

Psikiatri Edisi Ketujuh Jilid 2. Jakarta : Binarupa Aksara.


Http://Wikipedia_Gangguan_TIK..ac.org.Diakses pada
tanggal 22 september 2012. Pada pukul 19:27 WITA.
Http:// Scribd_gangguan_TIK.com Diakses pada
tanggal 22 september 2012. Pada pukul 20:24 WITA.

You might also like