You are on page 1of 12

Farmakologi Antipsikotik

Butyrophenone
Haloperidol

Bahan Sri wahyuni


070100076
Kelompok tutorial B6
Haloperidol

Farmakokinetik
Absorpsi Melalui saluran cerna ( bila per oral), puncak konsentrasi plasma = 2 – 6
jam ( per oral). IM  haloperidol laktat, puncak kosentrasi plasma = 10 –
20 menit dan puncak aksi farmakologi = 30 – 45 mnt pada pasien agitasi
akut, utk psikosis  30 – 60 mnt dengan perbaikan yang lain = 2 – 3
jam.Haloperidol laktat  konsentrasi plasma = 1 hari dan konsentrasi
puncak 6 – 7 hari karena haloperidol decanoat tersimpan dalam jaringan
lemak.

Distribusi Belum jelas pada manusia. Pada hewan  distribusi terutama pada hati.
konsentrasi rendah terdapat pada otak, hati, ginjal, limfa, dan jantung.
Haloperidol berikatan 92 % pada protein plasma. Distribusikan pada air
susu ibu.

Metabolime Di hati. Melewati first past metabolism dan interaksi enterohepatik. Oral
bioavailability = 60 %. Esterifikasi haloperidol  lepaskan haloperidol
decanoat dari jaringan lemak .
Eskresi Pada urin dan feses. 40 % dari single dose oral haloperidol di sekresikan ke
urin dalam 5 hari. 15 % dari single dose oral haloperidol diekskresikan ke
dalam feses melalui eliminasi biliar. Dalam kadar kecil dari obat
dieksresikan kira – kira selama 28 hari ( per oral). IM  haloperidol
decanoat  tersimpan di jaringan lemak T1/2 = 3 minggu.
Farmakodinamik
 Menurunkan fungsi CNS pada subkorteks otak, otak tengah, dan
batang otak (RAS)
 Menghambat RAS ( mgkn melalui nukleus caudatus)
 Menghambat impuls antara diencephalon dan korteks serebri
 Menghambat reseptor katekolamin
 Antidopaminergik yang kuat  anti psikosis
 Efek antikolinergik yang lemah
 Sebagai antiemetik  menghambat CTZ ( chemoreceptor
trigering zone)
 Efek sedasi, hipotesis, hipotermi dari haloperidol lebih lemah
dibandingkan CPZ (carbamazepine).
indikasi
• Antipsikosis  skizophrenia
• Sindrom Tourette ( Gillas de tourette) kondisi
dengan tic yang parah dan multipel, termasuk vocal
tic, coprolalia involunter dan mendengkur. Pasien juga
dapat mengulang – ulang kata atau meniru gerakan
orang lain ( palilalia). Kondisi ini dimulai dari masa
anak – anak dan menjadi kronik. Penyebab  tdk
diketahui.
• Delirium
• Nausea dan muntah
kontraindikasi
• Hipersensitivitas , glaucoma sudut tertutup,
penekanan sum- sum tulang belakang,
penyakit hati dan jantung yang parah,
hipotensi berat, kerusakan subkorteks otak.
dosis
 Adult
0.5-5 mg PO bid/tid (up to 30 mg/d)
2-5 mg IM q4-8h prn
Decanoate form: If person is stabilized on a dose of oral haloperidol up to 10
mg/d, use 10 to 15 times the daily oral dose IM 4wk; if person is stabilized on a
higher dose of oral haloperidol, use 20 times oral dose IM for first 4 wk; then 10-
15 times previous daily oral dose q4wk; initial doses should not exceed 100 mg
 Pediatric
<3 years: Not established
3-12 years:
Initial: 0.05 mg/kg/d PO or 0.25-0.5 mg/d PO bid/tid, increase by 0.25-0.5 mg
q5-7d
Maintenance:  not to exceed 0.15 mg/kg/d, give in divided doses
>12 years: Administer as in adults
Precaution
• Pregnancy
C - Fetal risk revealed in studies in animals but not established
or not studied in humans; may use if benefits outweigh risk to
fetus
• Precautions
If used as a maintenance medication, use the abnormal
involuntary movement scale (AIMS) to check for the development
of tardive dyskinesia; if IV/IM, monitor for hypotension; caution
in diagnosed CNS depression or cardiac disease; in history of
seizures, benefits must outweigh risks; significant increase in
body temperature may indicate intolerance to antipsychotics
(discontinue if occurs)
interaksi
1. CNS depresan  pemakaian bersama dengan haloperidol menyebabkan
peningkatan efek opiat, analgesia, anestesi, dan alkohol. Hati – hati
meningkatkan efek sedasi!!!
2. Litium  bisa terjadi acute encephalopatic syndrome terutama bila
kadar litium dalam serum tinggi.
3. Antikoagulan  haloperidol antagonis pada antikoagulan ( phenindione)
4. Rifampin   pemakaian bersama dengan haloperidol pada pasien
skizophrenia menyebabkan penurunan konsentrasi haloperidol 70 %
sehingga efek antipsikosis turun
5. Obat –obat dengan efek antikolinergik  meningkatkan efek samping
 peningkatan tekanan intraokular
6. Metil dopa  pemakaian bersama dengan haloperidol menyebabkan
demensia.
Efek
samping
Golongan butyrophenone lainnya
• Triperidol  tipikal antipsikosis. Efeknya poten
( 100 kali CPZ). Efek sampingnya besar
terutama tardive diskinesia dan
ekstrapiramidal side effect.
• Benperidol  sangat potent ( 200 kali CPZ)
• Melperon  atipikal antipsikosis. Efek
antipsikosis yang paling lemah.
referensi

• www.rxlist.com
• www.medscape.com/drugreference
• www.medscape.com/skizophrenia
• Skizophrenia second edition by Maria
Maj and Norman Santorius
THANK YOU !

You might also like