You are on page 1of 10

Tugas Pendidikan Kesehatan Lingkungan

1.Definisi Kesehatan Lingkungan :


Menurut dr. Azrul Azwar, MPH
Ilmu Kesehatan lingkungan merupakan bagian ilmu dari kesehatan masyarakat yang
menitikberatkan perhatiannya pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan,
pengkoordinasian dan penialaian dari semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang
diperkirakan ada hubungan atau berhubungan dengan perkembangan fisik, kesehatan ataupun
kelangsungan hidup manusia, sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan dapat lebih
ditingkatkan.
Menurut Slamet Riyadi
Ilmu Kesehatan Lingkungan adalah bagian integral dari ilmu kesehatan masyarakat yang khusus
mempelajari dan menangani hubungan manusia dengan lingkungannya dalam keseimbangan
ekologi dengan tujuan membina dan meningkatkan derajat kesehatan maupun kehidupan sehat
yang optimal.
Menurut WHO (World Health Organization)
Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
Menurut Sumengen Sutomo
Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan manusiamelalui pengelolaan,
pengawasan dan pencegahan factor-faktor lingkunganyang dapat mengganggu kesehatan
manusia.
Menurut kalimat yang merupakan gabungan (sintesa dari Azrul Azwar, Slamet Riyadi, WHO dan
Sumengen) Upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan
menuju keseimbangan ekologi pd tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat.
2. ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun
1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :
1. Penyehatan Air dan Udara
2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas

5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

3. Tiga komponen/faktor yang berperan dalam menimbulkan penyakit Model Ecology (JHON
GORDON).
Agent (Agen/penyebab) : adalah penyebab penyakit pada manusia
Host (tuan Rumah/Induk semang/penjamu/pejamu) adalah manusia yang ditumpangi penyakit.
Lingkungan/environmental : Segala sesuatu yang berada di luar kehidupan organisme Cth :
Lingkungan Fisik, Kimia, Biologi.
Interaksi antara agent, host dan lingkungan serta model ekologinya adalah sebagai berikut :

E
Antara Agent Host dan lingkungan dalam keadaan seimbang sehingga tidak terjadi penyakit.

apabila resultan dari interaksi ketiga unsur tadi menghasilkan keadaan yang tidak seimbang,
maka diperoleh keadaan yang tidak sehat atau sakit seperti yang digambarkan pada diatas.
Keadaan ke-1 :
A memberatkan keseimbangan sehingga batang pengungkit miring ke arah A. Pemberatan A
terhadap keseimbangan diartikan sebagai agent/penyebab penyakit mendapat kemudahan
menimbulkan penyakit pada host, misalnya terjadinya mutasi pada virus influenza.
Keadaan ke-2 :
H memberatkan keseimbangan, sehingga batang pengungkit miring ke arah H. Keadaan seperti
itu dimungkinkan apabila H menjadi lebih peka terhadap suatu penyakit. Misalnya apabila
proporsi jumlah penduduk balita bertambah besar, maka sebagian besar populasi menjadi lebih
peka terhadap penyakit anak.
Keadaan ke-3 :
Ketidakseimbangan disebabkan oleh bergesernya titik tumpu. Hal ini menggambarkan terjadinya
pergeseran kualitas lingkungan sehingga A memberatkan keseimbangan. Keadaan seperti ini
berarti bahwa pergeseran kualitas lingkungan memudahkan A memasuki tubuh H dan
menimbulkan penyakit. Contohnya, terjadinya banjir menyebabkan air kotor yang mengandung
A berkontak dengan masyarakat (H), sehingga A lebih mudah memasuki H yang kebanjiran.
Keadaan ke-4 :
Ketidakseimbangan terjadi karena pergeseran kualitas lingkungan sedemikian rupa sehingga H
memberatkan keseimbangan atau H menjadi sangat peka terhadap A. Contohnya, terjadinya
pencemaran udara.

4. Karakteristik host,agent, environment beserta contoh


Karakteristik Lingkungan
Fisik : Air, Udara, Tanah, Iklim, Geografis, Perumahan, Pangan, Panas, radiasi.
Sosial : Status sosial, agama, adat istiadat, organisasi sosial politik, dll.
Biologis : Mikroorganisme, serangga, binatang, tumbuh-tumbuhan.

Karakteristik Agent/penyebab penyakit


Agent penyakit dapat berupa agent hidup atau agent tidak hidup. Agent penyakit dapat
dikualifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu :
Agent biologis : Beberapa penyakit beserta penyebab spesifiknya
Jenis agent

Spesies agent

Nama penyakit

Metazoa

Ascaris lumbricoides

Ascariasis

Protozoa

Plasmodium vivax

Malaria Quartana

Fungi

Candida albicans

Candidiasis

Bakteri

Salmonella typhi

Typhus abdominalis

Rickettsia

Rickettsia tsutsugamushi

Scrub typhus

Virus

Virus influenza

Influenza

Agent nutrien : protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.


Agent fisik : suhu, kelembaban, kebisingan, radiasi, tekanan, panas.
Agent chemis/kimia : eksogen contoh ; alergen,gas, debu, endogen contoh ; metabolit, hormon.
Agent mekanis : gesekan, pukulan, tumbukan,yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.

Karakteristik Host/pejamu

Faktor manusia sangat kompleks dalam proses terjadinya penyakit dan tergantung dari
karakteristik yang dimiliki oleh masing masing individu, yakni :
Umur: penyakit arterosklerosis pada usia lanjut, penyakit kanker pada usia pertengahan
Seks: resiko kehamilan pada wanita, kanker prostat pada laki-laki
Ras: sickle cell anemia pada ras negro
Genetik: buta warna, hemofilia, diabetes, thalassemia
Pekerjaan: asbestosis, bysinosis.
Nutrisi : gizi kurang menyebabkan TBC, obesitas, diabetes
Status kekebalan : kekebalan terhadap penyakit virus yang tahan lama dan seumur hidup.
Adat istiadat: kebiasaan makan ikan mentah menyebabkan cacing hati.
Gaya hidup: merokok, minum alkohol
Psikis: stress menyebabkan hypertensi, ulkus peptikum, insomnia.

5.Masalah kesehatan lingkungan di Indonesia dan penyebabnya :

Air Bersih
Pembuangan Kotoran/Tinja
Kesehatan Pemukiman
Pembuangan Sampah
Serangga dan Binatang Pengganggu
Makanan dan Minuman
Pencemaran Lingkungan

Penyebab masalah kesehatan lingkungan di Indonesia

Pertambahan dan kepadatan penduduk.


Keanekaragaman sosial budaya dan adat istiadat dari sebagian besar penduduk.
Belum memadainya pelaksanaan fungsi manajemen.

6.Hubungan dan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan masyarakat di perkotaan dan
pemukiman

Contoh hubungan dan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan masyarakat di perkotaan
dan pemukiman diantaranya sebagai berikut :
Urbanisasi >>>kepadatan kota >>> keterbatasan lahan >>>daerah slum/kumuh>>>sanitasi
kesehatan lingkungan buruk
Kegiatan di kota (industrialisasi) >>> menghasilkan limbah cair >>>dibuang tanpa pengolahan
(ke sungai) >>>sungai dimanfaatkan untuk mandi, cuci, kakus>>>penyakit menular.
Kegiatan di kota (lalu lintas alat transportasi)>>>emisi gas buang (asap) >>>mencemari udara
kota>>>udara tidak layak dihirup>>>penyakit ISPA.

7.diagram kaitan antara Indonesia Sehat 2010, kesehatan lingkungan dan healthy city

VISI DAN MISI INDONESIA SEHAT 2010


VISI INDONESIA SEHAT
Untuk mewujudkan paradigma sehat tersebut ditetapkan Visi,yaitu
gambaran,prediksi atau harapan tentang keadaan masyarakat indonesia
pada masa yang akan datang,yaitu:Indonesia Sehat 2010.
Indonesia sehat 2010 adalah gambaran masyarakat indonesia di masa
depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku
sehat,mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu,adil,dan
merata,serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Lingkungan sehat adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya
keadaan sehat yaitu lingkngan yang bebas dari polusi.tersedia air
bersih,sanitasi lingkungan yang memadai,perumahan dan pemukiman
sehat,perencanaan kawasan berwawasan kesehatan,dan kehidupan
masyarakat saling tolong menolong.
Perilaku sehat adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan,mencegah resiko terjadinya penyakit,melindungi diri dari
ancaman penyakit,serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan
masyarakat.
MISI INDONESIA SEHAT 2010
1.Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel
Keberhasilan pembangunan berwawasan kesehatan tidak semata-mata
ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan saja, tetapi sangat
dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta kontribusi positif dari berbagai sektor
pembangunan lainnya. Departemen Kesehatan berperan sebagai penggerak
utama dan memfasilitasi sektor-sektor lain agar segala upaya memberikan
kontribusi yang positif terhadap perwujudan pembangunan nasional
berwawasan kesehatan.

Dengan terciptanya manajemen kesehatan yang akuntabel di lingkungan


Departemen Kesehatan, diharapkan fungsi-fungsi administrasi kesehatan
dapat terselenggara secara efektif dan efisien yang didukung oleh sistem
informasi, IPTEK serta hukum kesehatan. Melalui penyelenggaraan
manajemen kesehaaatan yang akuntabel dengan menerapkan tata
penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance), diharapkan
upaya pembangunan kesehatan dapat dipertanggung jawabkan dan
dipertanggung-gugatkan kepada semua lapisan masyarakat, serta bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
2. Meningkatkan Kinerja dan Mutu Upaya Kesehatan
Peningkatan kinerja dan mutu upaya kesehatan dilakukan oleh Departemen
Kesehatan melalui pengembangan kebijakan pembangunan kesehatan, yang
meliputi kebijakan manajerial dan kebijakan teknis serta pengembangan
standar dan pedoman berbagai upaya kesehatan. Disamping itu Departemen
Kesehatan juga melakukan fasilitasi sumber daya kesehatan, baik tenaga ,
pembiayaan kesehatan, sumber daya obat dan perbekalan kesehatan bagi
para pelaku upaya/pembangunan kesehatan. Dengan meningkatkan kinerja
dan mutu upaya kesehatan, diharapkan upaya kesehatan dapat
terselenggara dengan baik, dapat dicapai (accessible), dan dapat dijangkau (
affordable ) oleh segenap kalangan masyarakat, serta terjamin mutunya
(quality). Upaya kesehatan tersebut meliputi upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perorangan.
3. Memberdayakan Masyarakat dan Daerah
Peran aktif masyarakat termasuk swata, sangat penting dan akan
menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Departemen Kesehatan
melaksanakan pemberdayaan masyarakat, sehingga masyarakat dapat
berperan sebagai subjek pembangunan kesehatan. Diharapkan masyarakat
termasuk swasta dapat berpartisipasi aktif dalam melayani ( to serve),
melaksanakan advokasi (to advacate ), serta mengkritisi ( to watch)
pembangunan kesehatan baik secara individu, kelompok, maupun bersama
masyarakat luas. Potensi masyarakat termasuk swasta, baik berupa
organisasi, upaya,tenaga, dana, sarana, tekonologi, serta mekanisme
pengambilan keputusan, merupakan aset yang cukup besar yang perlu
digalang.
Pelaksanaan desentralisasi dibidang kesehatan sedang berproses. Untuk itu
perlu adanya fasilitasi dari Departemen Kesehatan, terutama kepada daerahdaerah yang sangat memerlukan. Fasilitasi lebih diutamakan pada
pengembangan kapasitas (capacity building ), pelembagaan institusi
disemua tataran, serta pengembangan sistem kesehatan daerah, sehingga
ada kesinambungan program kesehatan dari tingkat nasional sampai daerah
dan advokasi guna peningkatan sumber daya kesehatan diaerah.
4. Melaksanakan Pembangunan Kesehatan yang Berskala Nasional.
Disamping berperan dalam pembinaan dan pengembangan kesehatan,
Departemen Kesehatan melakukan pula pelaksanaan pembangunan
kesehatan yang berskala nasional, seperti pelayanan kesehatan bagi

penduduk miskin, penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana,


penanggulangan penyakit menular dan gangguan gizi, promosi kesehatan,
pembangunan kesehatan didaerah terpencil, tertinggal dan daerah
perbatasan, serta pendayagunaan tenaga kesehatan. Sesuai dengan Sistem
Kesehatan Nasional, Departemen Kesehatan melaksanakan penyelenggaraan
upaya kesehatan Strata III sehingga mampu melayani rujukan.
5.Menggerakan Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan.
Berbagai sektor pembangunan harus memasukkan pertimbangan kesehatan
dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang
tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak
negatif terhadap kesehatan seyogyanya tidak diselenggarakan.
6. Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat.
Kesehatan dalah tanggung jawab bersama setiap individu, masyarakat,
pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa
kesadaran individu dan masyrakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan
mereka, hanya sedikit yang dapat dicapai.
7. Memeliahara dan Meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau.
Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya
pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh
masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilakukan oleh
pemerintah dan masyarakat serta swasta.
8. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
Tugas utama sektor kesehatan adalah memeliahara dan meningkatkan
kesehatan segenap warganya. Oleh karena itu upaya kesehatan yang harus
diutamakan adalah yang bersifat promotif-preventif yang didukung oleh
upaya kuratif-rehalibitatif. Selain itu upaya penyehatan lingkungan juga
harus diprioritaskan.
8. Makhluk hidup mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara :
-

Perkembangbiakan (repoduksi) adalah suatu cara untuk memperbanyak jenis (keturunan)


sehingga makhluk hidup dapat mempertahankan kelestarian jenisnya dari bahaya
kepunahan. Makhluk hidup berkembangbiak dengan dua cara , vegetatif dan generatif.
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya agar tetap survive dan mampu berkembangbiak. Adaptasi dibedakan
menjadi 3 , yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
Reproduksi dengan tujuan menggantikan yang punah akibat kematian
Adaptasi dengan lingkungan yaitu dapat menyesuaikan diri

9. Perbedaan hygiene dengan sanitasi serta ruang lingkup kesehatan lingkungan

Hygiene adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi


lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena
pengaruh lingkungan kesehatan tersebut, serta membuat kondisi lingkungan sedemikian
rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan
Sanitasi adakah usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan
terhadap pelbagai factor lingkungan yang mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi
derajat kesehatan manusia.
Perbedaannya :
Hygiene lebih mengarahkan aktifitas pada manusia (individu/masyarakat) sementara
sanitasi lebih menitikberatkan pada factor-faktor lingkungan hidup manusia
Ruang lingkup ilmu kesehatan lingkungan adalah mencakup semua factor yang terdapat
pada lingkungan fisik manusia.
10. Faktor factor lingkungan :
Faktor Lingkungan dibagi menjadi 2 macam
Lingkungan Alamiah : artinya yang telah ada di alam
Lingkungan Buatan : Yang merupakan hasil Karya, karsa dan cipta makhluk hidup
Termasuk manusia.
Berdasarkan wujud dari faktor lingkungan :
lingkungan Materi : dapat berupa kehidupan (biotik) seperti manusia, hewan, tumbuhan
atau dapat mati (abiotik) seperti batu, kayu, radiasi dll.
Lingkungan Non Materi : adat istiadat, kebudayaan, dan kepercayaan
Lingkungan Materi
Biotik: benda hidup umumnya mempunyai sifat tumbuh berkembang menyerap energi
alam, peka dan responsif terhadap keadaan luar.
Abiotik : benda mati mempunyai sifat tidak tumbuh tidak berkempang sebagai
reservoirenergi derta tak dapat memakai energi tanpa enghancuran.
Faktor lingkungan didasarkan pada sudut hubungan dengan organisme dimana faktor
ersebut berada
Lingkungan Intrinsik : faktor yang ada dalam organisme
Lingkungan Ektrinsik : faktor yang datang atau berasal dari luar organisme
Menurut Rogers Pembagian lingkungan adalah :
Lingkungan Materi (the material enviroment)
(a). Lingkungan Intrinsik (somatic) : seperti Umur, jenis
kelamin
(b). Lingkungan Extrinsik : fisik, biologis, sosial
Lingkungan Non Materi
(a). Lingkungan Intrinsik : Mentalitas, temperamen
(b). Lingkungan Extrinsik : yakni pelbagai faktor luar yang mempengaruhi tingkah laku,
kepercayaan, nilai-nilai dari seorang manusia

You might also like