Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Pembuatan tape sukun merupakan salah satu alternatif pengolahan sukun. Dalam usaha untuk
penganekaragaman olahan pangan di masyarakat serta untuk meningkatkan potensi daerah. Permasalannya
adalah agar masyarakat dalam membuat tape sukun dihasilkan tape sukun yang berkualitas, maka penelitian
berbagai hal sangat diperlukan. Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan pengkajian tentang penggunaan
konsentrasi ragi untuk mengidentifikasi karakteristik produk tape sukun yang dihasilkan.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan konsentrasi ragi yang
ditambahkan yaitu : Konsentrasi Ragi 0,5 %; 1,0 %; 1,5 %; 2,0 %; dan konsentrasi ragi 2,5 %. Parameter
yang diukur meliputi kadar air, pH, tektur dan uji organoleptik yaitu uji rasa, aroma dan kesukaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ragi, dihasilkan tape dengan karakteristik
kadar air dan kadar asam tape meningkat (pH lebih rendah), tektur sangat lunak, rasanya menjadi asam dengan
aroma yang sangat tajam dan alkoholik. Berdasarkan uji organoleptik tape sukun yang paling disukai panelis
adalah tape sukun dengan konsentrasi ragi tape 1,0%. Tape sukun yang dihasilkan mempunyai rasa sedikit
manis agak asam sampai manis sedikit asam (3,70), aroma khas tape agak tajam aromanya (2,25), kadar air
75,50%, pH 3,00 dengan tektur 258,36 mm/gram/dt.
PENDAHULUAN
Sukun atau bread fruit merupakan tanaman
pangan alternatif di Indonesia sejak tahun 1920, yang
pada awalnya tanaman ini tidak banyak ditanam orang
namun sekarang sudah cukup populer karena dapat
diolah menjadi berbagai produk makanan terbuat dari
sukun misalnya: goreng sukun, getuk sukun, kolak
sukun, cake sukun, mie sukun, klepon sukun, dodol
sukun, bola sukun, apem sukun dan bahan baku
pembuat pek empek (makanan khas Palembang),
maupun tape sukun (Didiet Sudiro, 2009)
Sukun merupakan tanaman tropis sumber
karbohidrat yang bersifat musiman. Komposisinya
buah sukun mempunyai kandungan karbohidrat cukup
Agus Santoso & Cucut Prakosa : adalah dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Unwidha Klaten
48
49
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di Laboratorim
Terpadu Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Widya Dharma Klaten pada bulan Juni sampai dengan
bulan September 2010. Bahan yang digunakan sukun
varietas lokal, ragi tape merk NKL, bahan kimia untuk
50
pH
Tekstur
mm/gram/dt
0,5%
75,18
4,00
255,21
1,0%
75,50
3,00
258,36
SUKUN
1,5%
75,82
3,00
285,27
2,0%
75,64
3,00
263,83
2,5%
76,20
3,00
300,56
PEMOTONGAN
PANJANG 5 CM
PENGUKUSAN
SUHU 100 C, 20 MENIT
PENDINGINAN
0,5 %
1,0 %
1,5 %
2,0 %
2,5 %
TAPE SUKUN
Analisis Kimia
: Kadar Air
Uji Fisik
: pH, Tektur
51
52
2.
Rasa
Aroma
Kesukaan
0,5%
3,30
2,10
5,80
1,0%
3,70
2,25
6,75
1,5%
3,00
2,75
5,65
2,0%
2,85
3,70
4,80
2,5%
2,30
4,45
4,65
Keterangan :
Nilai Rasa,1 : kurang manis dan asam, 2 : agak
manis dan agak asam, 3 : sedikit manis sedikit
asam, 4 : manis sedikit asam serta 5 : sangat manis
dan sedikit asam. Nilai Aroma, 1 : beraroma khas
tape tidak terlalu tajam aromanya, 5 : beraroma
khas tape sangat tajam sekali aromanya. Tingkat
Kesukaan, 1 : sangat tidak suka sama sekali, 9 :
amat sangat suka sekali.
Rasa pada produk tape ditentukan oleh
bahan, formula yang digunakan dan perlakuan
atau cara pembuatannya. Nilai rasa tape sukun
penelitian pada Tabel 2, menunjukkan bahwa
semakin tinggi penambahan ragi, rasa tape sukun
cenderung semakin dominan rasa asam dari rasa
manis. Rasa tape merupakan kontribusi dari rasa
asam organik, manis dari gula dan alkoholik
sebagai hasil proses fermentasi sukun
(karbohidrat pada umumnya) dari mikrobia ragi
53
2.
Saran
Pengolahan tape sukun dapat digunakan sebagai
alternatif penganekaragaman olahan sukun akan
tetapi karena kadar serat sukun rendah untuk
menghasilkan tape sukun yang baik perlu
disarankan sebagai berikut :
a.
b.
c.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
a.
b.
54
55