Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
M. Riyadhi T.
1310221051
Pembimbing
dr. Mardi Susanto, Sp.KJ (K)
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. S.B.
Usia
: 50 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Status
: Menikah
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Jakarta Timur
iri
kepada
dirinya
dan
membicarakan hal - hal yang buruk tentang pasien. Pasien juga merasa
ada orang yang berniat jahat karena banyak orang lalu lalang lewat depan
pagar rumah pasien. Pasien menyangkal pikirannya seperti dikendalikan
orang lain namun pasien merasa bahwa ada orang yang tahu apa yang
akan dilakukan oleh pasien. Pasien mengaku dapat berkomunikasi pada
tetangga jika mau, jika pasien sedang merasa bosan pasien hanya berdiam
diri di rumah. Pasien merasa ada perbaikan setelah pasien meminum obat.
Pasien memiliki 3 saudara kandung dan 4 saudara tiri. Pasien saat
ini tinggal di rumah dinas bersama suaminya yang bekerja sebagai PNS.
Pasien memiliki 5 orang anak dan semua anak pasien sudah berkeluarga
dan bekerja, namun penghasilan anak - anak pasien belum bisa
mencukupi kebutuhan hidupnya sehari - hari sehingga anak pasien masih
2
sering meminta uang kepada pasien dengan alasan untuk beli susu dan
pampers cucunya sudah menghabiskan uang yang banyak.
Pasien mengatakan di keluarga tidak ada yang memiliki keluhan
yang sama. Pasien juga mengatakan bahwa pasien awalnya mengalami
keluhan seperti ini sejak 23 tahun yang lalu, sebelumnya pasien tidak
memiliki keluhan seperti ini. Pasien tidak memiliki riwayat tekanan darah
tinggi, kolesterol namun pasien memiliki riwayat gula darah yang tinggi.
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat mengkonsumsi alkohol ataupun
narkoba. Pasien juga mengaku bahwa tidak ada gangguan dalam kegiatan
sehari - hari. Keadaan ekonomi pasien baik, gaji suami pasien dari
pekerjaannya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya,
serta menunjang sebagian kebutuhan anaknya. Biaya berobat pasien
menggunakan asuransi BPJS.
Menurut keterangan orang tua pasien, pasien dilahirkan secara
normal, namun pada waktu bayi pasien memiliki koreng yang banyak di
kepala dan kedua tangan. Pasien mengaku pada saat sekolah memiiki
banyak teman. Pasien sekolah SD sampai SMP namun pasien tidak
melanjutkan jenjang pendidikannya dikarenakan masalah biaya.
Akhir-akhir ini pasien sering merasa sulit untuk tidur dan takut.
Pasien saat ini sehari-hari masih bisa mengurus dirinya sendiri seperti
makan, mandi dan mencuci piring ataupun baju. Pasien juga mengaku
rajin melakukan sholat 5 waktu.
Pada uji nilai pasien diminta untuk menjawab suatu permasalahan.
Diberikan pertanyaan bila melihat anak SD yang ingin menyebrang
dijalan raya seorang diri, apa yang akan dilakukan oleh pasien? pasien
menjawab akan membantu anak tersebut untuk menyebrang jalan. Hal
ini menunjukan uji nilai pasien baik. Kemudian diberikan pertanyaan
mengenai pengurangan sederhana 100-7 pasien menjawab "93" dapat
diketahui berarti fungsi kognitif pasien masih baik. Pasien dapat
menjawab waktu saat dilakukannya wawancara yaitu pada siang hari.
Pasien juga dapat menjawab tempat dilakukannya wawancara yaitu di
Rumah sakit. Pasien dapat menjawab saat itu kegiatan yang sedang
dilakukan adalah konsultasi dan ingin meminta obat.
pembicaraan
Kualitas
: Bicara spontan, volume bicara normal, artikulasi
C. FUNGSI INTELEKTUAL/KOGNITIF
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan
- Taraf pendidikan
Pasien sekolah dari SD sampai dengan SMP, namun tidak
-
Baik, pasien dapat mengikuti wawancara dengan baik dari awal sampai
dengan selesai. Pasien juga mampu menjawab dengan benar pertanyaan
100-7 = 93.
3. Orientasi
- Waktu : Baik, pasien mengetahui waktu saat berobat siang hari.
- Tempat : Baik, pasien mengetahui dia sedang berada di poliklinik
-
tahun 1992.
Daya ingat jangka pendek
Pasien masih mengingat kendaraan yang digunakan pasien untuk
Derealisasi
penilaian
: Tidak dapat dinilai karena tidak dilakukan
penilaian
E. PROSES PIKIR
1. Arus Pikir
Produktivitas
Kontinuitas
Hendaya
pertanyaan
: Koheren
: Tidak terdapat hendaya berbahasa.
2. Isi Pikiran
- Preokupasi
Gangguan pikiran
Terdapat Waham
F. PENGENDALIAN IMPULS
Pengendalian impuls pasien saat wawancara baik.
G. DAYA NILAI
1. Norma Sosial
: Pasien dapat bersosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya jika tidak bosan.
2. Uji Daya Nilai
: Baik, karena ketika diberi suatu permasalahan,
bila terdapat anak SD yang ingin menyebrang dijalan raya seorang diri,
apa yang akan dilakukan oleh pasien? pasien menjawab akan
membantu anak tersebut untuk menyebrang jalan.
3. Penilaian realitas
: Terdapat gangguan dalam menilai realita,
karena pasien memiliki halusinasi taktil.
H. PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRI DAN KEHIDUPANNYA
Pasien ini menderita keluhan ini sejak 23 tahun yang lalu, jika
pasien tidak meminum obat pasien sering merasa takut dan sulit tidur.
Pasien juga memiliki halusinasi taktil dan waham kejar disertai thought
broadcasting. Harapan pasien saat ini adalah keinginan untuk segera
sembuh, penyakitnya tidak kambuh, dan anak cucunya sehat semua.
I. TILIKAN/INSIGHT
Tilikan derajat 4, pasien menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun
tidak memahami penyebab sakitnya.
J. TARAF DAPAT DIPERCAYA
Pemeriksa memperoleh kesan secara menyeluruh bahwa jawaban pasien
dapat dipercaya, karena pasien konsisten terhadap setiap pertanyaan.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
V.
A. Status Generalis
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda vital
- Tekanan darah: 140/80 mmHg
- Frekuensi napas: 20 x / menit
4. Bentuk badan
5. Sistem kardiovaskular
6. Sistem muskuloskeletasl
7. Sistem gastrointestinal
8. Sistem urogenital
9. Gangguan khusus
B. Status Neurologis
1. Saraf Kranial
2. Saraf motorik
3. Sensibilitas
4. Susunan saraf vegetatif
5. Fungsi luhur
6. Gangguan khusus
10. Pasien memiliki 3 saudara kandung dan 4 saudara tiri. Suami pasien
bekerja sebagai PNS, anak - anak pasien sudah berkeluarga dan bekerja
semua.
11. Kegiatan pasien saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga, dari penghasilan
suami pasien dapat memenuhi kebutuhan sehari - harinya.
12. Pasien sudah menikah.
13. Pasien ini didapatkan gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik.
VI.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada
pasien, terdapat sekelompok gejala atau perilaku yang secara klinis
ditemukan bermakna sehingga menimbulkan penderitaan (distress) dan
terganggunya fungsi (disfungsi). Oleh karena itu pasien dikatakan
menderita gangguan jiwa.
1. Diagnosis aksis I
- Tidak terdapat kelainan fisik yang menyebabkan disfungsi otak,
sehingga pasien ini tidak menderita gangguan mental organik
-
(F.0)
Tidak terdapat riwayat penggunaan obat psikoaktif (NAPZA),
sehingga pasien ini bukan menderita gangguan mental dan
skizofrenia (F.20)
Pada pasien ini terdapat halusinasi taktil dan waham kejar yang
sudah berlangsung selama lebih dari 1 tahun, maka pasien ini
10
broadcasting.
Sosial ekonomi
kehidupan sehari-hari.
Keluarga : Pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya.
11
IX.
PROGNOSIS
Prognosis ke arah baik
- Pasien patuh minum obat dan rutin kontrol
- Respon terhadap pengobatan baik
- Mendapat dukungan sepenuhnya dari keluarga terhadap kesembuhan
-
pasien
Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami sakit serupa dengan
pasien
- Pasien dapat bersosialisasi dengan baik
Prognosis ke arah buruk
- Perjalanan penyakit sudah berlangsung lama (23 tahun)
- Pasien masih sulit untuk tidur jika tidak meminum obat
Berdasarkan data-data diatas, dapat disimpulkan prognosis pasien adalah:
Ad vitam
: bonam
Ad functionam
: dubia
Ad sanationam
: dubia ad malam
X. TERAPI
Psikofarmaka :
Haloperidol
3 x 1 mg
Frixitas
3 x mg
Trihexyphenidyl 3 x 2 mg
Psikoterapi :
Pada pasien
- Edukasi tentang penyakit pasien dan kondisi pasien
- Bila pasien merasa dicolek minta pasien untuk mengalihkan dengan
berzikir atau meminta keluarga dekatnya mendampingi pasien.
- Minum obat yang rajin dan rutin kontrol jika obat habis
- Semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
12
DAFTAR PUSTAKA
Maslim, Rusdi. Dr. Sp.KJ. Buku Ajar Psikiatri. Edisi Kedua. FK UI. Jakarta.
2003.
Maslim, Rusdi. Dr. Sp.KJ. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Cetakan
pertama. PT. Nuh Jaya. Jakarta. 2001.
Maslim, Rusdi. Dr. Sp.KJ. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi Ketiga. PT.
Nuh Jaya. Jakarta. 2007.
13