Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Psoriasis adalah ganggguan kulit yang ditandai dengan plaque, bercak, bersisik yang
dikenal dengan nama penyakit papulosquamoas. Psoriasis merupakan penyakit inflamasi
kulit yang bersifat kronik dan rekuren, yang khas ditandai dengan papula atau plak
eritematosa, kering, batas tegas dan tertutup skuama tebal berlapis-lapis, berwarna putih
keabu-abuan atau putih seperti perak / mika (Price, 1994).
Psoriasis adalah penyakit inflamasi non infeksius ini terjadi pada kulit dimana produksi
sel-sel epidermis terjadi dengan kecepatan 6-9 x lebih besar daripada kecepatan sel
normal. Penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak merah dengan sisik kasar dan tebal.
Penyakit tersebut dianggap sebagai suatu penyakit gangguan kekebalan tubuh, yang
dipengaruhi terutama oleh sel T (salah satu jenis sel darah putih). Sel T yang teraktivasi
akan berinteraksi dengan sel kulit (terutama keratinosit) dan mengakibatkan
pembentukan kulit yang tebal dan bersisik. Psoriasis adalah sejenis penyakit kulit kronis
yang tidak menular, sering kambuh, yang disebabkan oleh proses autoimun dan kadangkadang dapat diturunkan.
Etiologi
Penyebab psoriasis sampai saat ini belum diketahui. Diduga penyakit ini
diwariskan secara poligenik. Walaupun sebagian besar penderita psoriasis timbul
secara spontan, namun pada beberapa penderita dijumpai adanya faktor pencetus
antara lain :
1. Trauma
Psoriasis pertama kali timbul pada tempat-tempat yang terkena trauma, garukan, luka
bekas operasi, bekas vaksinasi, dan sebagainya. Kemungkinan hal ini merupakan
mekanisme fenomena Koebner. Khas pada psoriasis timbul setelah 7-14 hari
terjadinya trauma.
2. Infeksi
Pada anak-anak terutama infeksi Streptokokus hemolitikus sering menyebabkan
psoriasis gutata. Psoriasis juga timbul setelah infeksi kuman lain dan infeksi virus
tertentu, namun menghilang setelah infeksinya sembuh.
3. Iklim
Beberapa kasus cenderung menyembuh pada musim panas, sedangkan pada musim
penghujan akan kambuh.
4. Faktor endokrin
Insiden tertinggi pada masa pubertas dan menopause. Psoriasis cenderung membaik
selama kehamilan dan kambuh serta resisten terhadap pengobatan setelah melahirkan.
Kadang-kadang psoriasis pustulosa generalisata timbul pada waktu hamil dan setelah
pengobatan progesteron dosis tinggi.
5. Sinar matahari
Walaupun umumnya sinar matahari bermanfaat bagi penderita psoriasis namun pada
beberapa penderita sinar matahari yang kuat dapat merangsang timbulnya psoriasis.
Pengobatan fotokimia mempunyai efek yang serupa pada beberapa penderita.
6. Metabolik
Hipokalsemia dapat menimbulkan psoriasis.
7. Obat-obatan
Antimalaria seperti mepakrin dan klorokuin kadang-kadang dapat memperberat
psoriasis, bahkan dapat menyebabkan eritrodermia. Pengobatan dengan kortikosteroid
topikal atau sistemik dosis tinggi dapat menimbulkan efek withdrawal.
Lithium yang dipakai pada pengobatan penderita mania dan depresi telah diakui
sebagai pencetus psoriasis. Alkohol dalam jumlah besar diduga dapat memperburuk
psoriasis. Hipersensitivitas terhadap nistatin, yodium, salisilat dan progesteron dapat
menimbulkan psoriasis pustulosa generalisata.
Berdasarkan penelitian para dokter, ada beberapa hal yang diperkirakan dapat
memicu timbulnya Psoriasis, antara lain adalah :
a. Garukan/gesekan dan tekanan yang berulang-ulang , misalnya pada saat gatal
digaruk terlalu kuat atau penekanan anggota tubuh terlalu sering pada saat
beraktivitas. Bila Psoriasis sudah muncul dan kemudian digaruk/dikorek,
maka akan mengakibatkan kulit bertambah tebal.
b. Obat telan tertentu antara lain obat anti hipertensi dan antibiotik.
c. Mengoleskan obat terlalu keras bagi kulit.
Macam-Macam Psoriasis
Psoriasis folikularis
Psoriasis guttata
c. Psoriasis numularis
Psoriasis girata
Psoriasis anularis
e.
cincin
f.
dibagian tengahnya.
Psoriasis diskoidea
karena
adanya
involusi
Psoriasis ostracea
dan
tertutup
lembaran-
Psoriasis rupioides
i.
Tipe-tipe psoriasis. Psoriasis terbagi atas:
a. Psoriasis vulgaris: bentuk ini ialah jenis yang paling umum karena itu disebut
vulgaris, dinamakan pula tipe plak karena lesi-lesinya berbentuk plak. Tempat
predileksinya seperti yang telah diterangkan di atas.
Manifestasi Klinik
Lesi muncul sebagai bercak-bercak merah menonjol pada kulit yang ditutupi oleh
sisik berwarna perak. Bercak-bercak bersisik tersebut terbentuk karena penumpukan
kulit yang hidup dan mati akibat peningkatan kecepatan pertumbuhan serta
pergantian sel-sel kulit yang sangat besar. Jika sisik tersebut dikerok, maka terlihat
dasar lesi yang berwarna merah gelap dengan titik-titik perdarahan. Bercak-bercak ini
tidak basah dan bisa terasa gatal atau tidak gatal.
Psoriasis ditandai dengan hiperkeratosis dan penebalan epidermis kulit serta proses
radang, sehingga timbul skuamasi (pengelupasan) dan indurasi eritematosa (kulit
meradang dan kemerahan). Menyerang kulit, kuku, mukosa dan sendi, tetapi tidak
pada rambut. Pada umumnya tidak membehayakan jiwa, kecuali yang mengalami
komplikasi, namun penyakit ini sangat mengganggu kualitas hidup.
Kulit penderita psoriasis awalnya tampak seperti bintik merah yang makin melebar
dan ditumbuhi sisik lebar putih berlapis-lapis. Tumbuhnya tidak selalu diseluruh
bagian kulit tubuh kadang-kadang hanya timbul pada tempat-tempat tertentu saja,
karena pergiliran sel-sel kulit bagian lainnya berjalan normal. Psoriasis pada kulit
kepala dapat menyerupai ketombe, sedangkan pada lempeng kuku tampak lubanglubang kecil rapuh atau keruh.
Penyakit psoriasis dapat disertai dengan / tanpa rasa gatal. Kulit dapat membaik
seperti kulit normal lainnya setelah warna kemerahan, putih atau kehitaman bekas
psoriasis. Pada beberapa jenis psoriasis, komplikasi yang diakibatkan dapat menjadi
serius, seperti pada psoriasis artropi yaitu psoriasis yang menyerang sendi, psoriasis
bernanah (psoriasis postulosa) dan terakhir seluruh kulit akan menjadi merah disertai
badan menggigil (eritoderma).
Gejala dari psoriasis antara lain:
a.
b.
c.
d.
E.
Patofisiologi
permukaan epidermis yang menebal. Proliferasi dan migrasi sel-sel epidermis yang
cepat ini menyebabkan epidermis menjadi tebal dan diliputi keratin yang tebal (sisik
yang berwarna seperti perak). Peningkatan kecepatan mitosis sel-sel epidermis ini
agaknya antara lain disebabkan oleh kadar nukleotida siklik yang abnormal, terutama
adenosin monofosfat (AMP) siklik dan guanosin monofosfat (GMP) sikli.
Prostaglandin dan poliamin juga abnormal pada penyakit ini. Peranan setiap kelainan
tersebut dalam mempengaruhi pembentukan plak psoriatik belum dapat dimengerti
secara jelas.
G.
Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk memperlambat pergantian epidermis,
meningkatkan resolusi lesi psoriatik dan mengendalikan penyakit tersebut.
Pendekatan terapeutik harus berupa pendekatan yang dapat dipahami oleh pasien,
pendekatan ini harus bisa diterima secara kosmetik dan tidak mempengaruhi cara
hidup pasien. Terapi psoriasis akan melibatkan komitmen waktu dan upaya oleh
pasien dan mungkin pula keluarganya.
Ada tiga terapi yang standar: topikal, intralesi dan sistemik.
a. Terapi topikal
Preparat yang dioleskan secara topikal digunakan untuk melambatkan aktivitas
epidermis yang berlebihan tanpa mempengaruhi jaringan lainnya. Obat-obatannya
mencakup preparat ter, anthralin, asam salisilat dan kortikosteroid. Terapi dengan
preparat ini cenderung mensupresi epidermopoisis (pembentukan sel-sel epidermis).
Formulasi ter mencakup losion, salep, pasta, krim dan sampo. Rendaman ter
dapat menimbulkan retardasi dan inhibisi terhadap pertumbuhan jaringan psoriatik
yang cepat. Terapi ter dapat dikombinasikan dengan sinar ultraviolet-B yang dosisnya
ditentukan secara cermat sehingga menghasilkan radiasi dengan panjang gelombang
antara 280 dan 320 nanometer (nm). Selama fase terapi ini pasien dianjurkan untuk
menggunakan kacamata pelindung dan melindungi matanya. Pemakaian sampo ter
setiap hari yang diikuti dengan pengolesan losion steroid dapat digunakan untuk lesi
kulit kepala. Pasien juga diajarkan untuk menghilangkan sisik yang berlebihan
dengan menggosoknya memakai sikat lunak pada waktu amndi.
Retinoid oral (derivat sintetik vitamin A dan metabolitnya, asam vitamin A) akan
memodulasi pertumbuhan serta diferensiasi jaringan epiterial, dan dengan demikian
pemakaian preparat ini memberikan harapan yang besar dalam pengobatan pasien
psoriasis yang berat.
Fotokemoterapi. Terapi psoriasis yang sangat mempengaruhi keadaan umum
pasien adalah psoralen dan sinar ultraviolet A (PUVA). Terapi PUVA meliputi
pemberian preparat fotosensitisasi (biasanya 8-metoksipsoralen) dalam dosis standar
yang kemudian diikuti dengan pajanan sinar ultraviolet gelombang panjang setelah
kadar obat dalam plasma mencapai puncaknya. Meskipun mekanisme kerjanya tidak
dimengerti sepenuhnya, namun diperkirakan ketika kulit yang sudah diobati dengan
psoralen itu terpajan sinar ultraviolet A, maka psoralen akan berkaitan dengan DNA
dan menurunkan proliferasi sel. PUVA bukan terapi tanpa bahaya; terapi ini disertai
dengan resiko jangka panjang terjadinya kanker kulit, katarak dan penuaan prematur
kulit.
Terapi PUVA mensyaratkan agar psoralen diberikan peroral dan setelah 2 jam
kemudian diikuti oleh irradiasi sinar ultraviolet gelombang panjang denagn intensitas
tinggi. (sinar ultraviolet merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik yang
mengandung panjang gelombang yang berkisar dari 180 hingga 400 nm).
Terapi sinar ultraviolet B (UVB) juga digunakan untuk mengatasi plak yang
menyeluruh. Terapi ini dikombinasikan dengan terapi topikal ter batubara (terapi
goeckerman). Efek sampingnya serupa dengan efek samping pada terapi PUVA.
Etretinate (Tergison) adalah obat yang relatif baru (1986). Ia adalah derivat dari
Vitamin A. Bisa diminum sendiri atau dikombinasi dengan sinar ultraviolet. Hal ini
dilakukan pada penderita yang sudah bandel dengan obat obat lainnya yang
terdahulu.
Di antara pengobatan tersebut diatas, yang paling efektif untuk mengobati
psoriasis adalah dengan ultraviolet (fototerapi), karena dengan fototerapi penyakit
psoriasis dapat lebih cepat mengalami clearing atau almost clearing (keadaan
dimana kelainan / gejala psoriasis hilang atau hampir hilang). Keadaan ini disebut
remisi. Masa remisi fototerapi tersebut bisa bertahan lebih lama dibandingkan
dengan pengobatan lainnya.
Pengobatan fotokemoterapi, yaitu dengan menggunakan kombinasi radiasi
ultraviolet dan oral psoralen (PUVA), namun kelemahannya adalah untuk jangka
panjang dapat menimbulkan kanker kulit.
Fototerapi UVB konvensional dengan menggunakan sinar UVB broadband
dengan panjang gelombang 290-320 nm. Terapi kurang praktis karana pasien harus
masuk ke dalam light box.
Fototerapi dengan alat Monochromatic Excimer Light 308 nm (MEL 308 nm)
merupakan bentuk fototerapi UVB yang paling mutakhir dengan menggunakan sinar
laser narrowband UVB dengan panjang gelombang 308 nm. Dibandingkan dengan
narrowband UVB, MEL 308 nm lebih cepat dan lebih efektif dalam mengobati
psoriasis yang resisten.
Beberapa tips untuk penderita psoriasis :
a. Jaga kulit agar tetap berminyak. Minyak, cream, dan petroleum jelly adalah
moisturizer yang baik. Gunakan pelembab bila udara terasa panas.
b. Penyinaran dengan sinar matahari akan menghilangkan psoriasis pada beberapa
orang, namun kulit terlebih dulu diolesi dengan minyak dan dilakukan lubrikasi.
c. Mandi dengan air panas akan mengurangi sisik yang timbul. Penggunaan moisturizer
segera setelah mandi akan berguna. Meminimalisasi kontak dengan sabun dan bahan
kimia. Gunakan sabun yang sangat lembut, sabun moisturizing, atau sabun yang
bebas pembersih.
d. Lindungi kulit dari cidera, sebab cidera dapat memperparah plaque yang timbul.