Professional Documents
Culture Documents
ADYCITRA CONSULTAN
USULAN TEKNIS / PENAWARAN TEKNIS
A. BENTUK DATA ORGANISASI PERUSAHAAN
1.
Latar Belakang.
Dalam
menghadapi
perencanaan
dan
era
globalisasi
konsultan
sangat
pengawasan
dirasakan
di
kebutuhan
konsultan
sebagai
penunjang
Indonesia
Personil Perusahaan.
Untuk menjamin keberhasilan CV. ADYCITRA CONSULTAN telah menghimpun
banyak tenaga, baik tenaga teknik maupun non teknik, diantara Sarjana Teknik
Sipil, Arsitektur, Geodesi, Geologi, Teknik Penyehatan, Planologi, Ekonomi, Pertanian
dan Tenaga Teknis/Administrasi Menengah sebagai penunjang.
3.
Organisasi Perusahaan.
Untuk mengantisipasi pelaksanaan beberapa pekerjaan perusahaan membuat
organisasi pelaksana seperti, Jalan dan Jembatan, Gedung, Irigasi, Pelabuhan,
Transmigrasi, Teknik Penyehatan, Teknik Pembangkit Listrik, Teknik Perencanaan
Kota (Tata Ruang), Teknik Managemen, Planologi, Teknik Landscaping, Survey
Topografi, Soil Investigation, selain yang tersebut diatas juga membantu beberapa
Bank Pemerintah dalam pengawasan Kredit Proyek yang disalurkan.
Semua pelayanan yang diberikan ditangani oleh Para Tenaga/Staf Ahli Sarjana baik
S1, S2 maupun Pendidikan khusus yang mempunyai latar belakang disiplin ilmu
yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditanganinya.Untuk jelasnya kami
sajikan dalam bagan berikut ini :
Instansi/Badan
Pemberi Tugas
DIREKTUR
TEAM
MANAJEMEN
Sekretariat
Keuangan
Adm. Proyek
Seksi Irigasi
Perencanaan
Pengawasan
Perencanaan
Pengawasan
Seksi Survey
Perencanaan
Pengawasan
Seksi Survey
Fasilitas serta Organisasi yang serupa juga kantor-kantor proyek yang menangani
pelaksanaan proyek secara mandiri. Bantuan dari kantor induk hanya dalam
keadaan mendesak saja yang keseluruhannya menunjuk kepada direktur sebagai
penanggung jawab utama dengan di wakili oleh manejer masing masing bidang.
4.
Lingkup Pelayanan.
Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat
saran untuk menyusun suatu rencana induk atau rencana perluasan dan juga diikuti
dengan jenis kegiatan yang berupa Survey/Collecting Data, Study Pendahuluan,
Feasibility Study, Pemetaan, Penyelidikan Tanah ( Soil Investigation ) Perancangan
Detail,
Perkiraan
Pengawasan
Biaya,
Konstruksi,
Spesifikasi,
Pengawasan
Dokumen
Teknis
Tender,
dan
Pembuatan
Kontrak.
pekerjaan-pekerjaan
yang
CV.
ADYCITRA
CONSULTAN
dalam
menangani
pekerjaan sampai saat ini telah banyak diberbagai instansi, antara lain :
6.
Departemen Perhubungan.
Dan lain-lain di tingkat kota dan kabupaten diwilayah Papua dan Papua Barat.
7.
CV.
ADYCITRA CONSULTAN memiliki kemampuan yang dapat diandalkan dan benarbenar professional sehingga sangat tepat bila diserahi tugas dalam memberikan
pelayanan rekayasa / perencanaan pada pekerjaan ini.
Tahap Persiapan
Pekerjaan Survey Lapangan
Pengendalian Survey Pendahuluan dan Survey Detail
Proses detail
Pengendalian proses perencanaan
koordinasi
program
secara
terpadu,
maka
alokasi
waktu
akan
dapat
Penyusunan
Dokumen
Perencanaan
Pembangunan
Sarana
dan
Melakukan
Pendekatan
Perumusan
Masalah
Penyusunan
Dokumen
menangani
Pekerjaan
Penyusunan
Dokumen
Perencanaan
RUMUSAN MASALAH
KUALITAS & KUANTITAS
Analisis
Sintesis
dan
pencatatan
langsung
dilapangan
dan
mengadakan
interview
b. Kondisi Bangunan
c.2. Analisis
Terhadap data yang ada dan telah tersusun diatas, selanjutnya dilakukan proses
analisis sebagai langkah awal untuk menemukan faktor-faktor yang dapat bermanfaat
bagi pendekatan pemecahan masalah. Analisis yang akan dilakukan meliputi :
Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat
Sehat sekarang
Kenyamanan konsumen: kinerja pelayanan termasuk kebersihan
dan kenyamanan.
B. Analisa Lokasi
Luas lahan yang ada dan peluang untuk perluasan
Sarana
dan
Prasarana
Rumah
Sederhana
Sehat
serta
diperbandingkan kapasitas
c.2.3. Analisa Kelayakan Teknis dan Operasional
A. Kemampuan infrastruktur dan utilitas
Synthesa dari peningkatan utilitas dan peningkatan infrastruktur sesuai proyeksi.
B. Deskripsi Proyek
Synthesa tentang fungsi pelayanan Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah
Sederhana
Sehat:
fasilitas-fasilitas
yang
harus
disediakan
untuk
Estimasi biaya
operasional
management
yang
sekarang,
terlalu mahal.
Memberikan alternatif skema operasi/maintenance Pembangunan
Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat tersebut supaya biaya lebih
efisien tapi hasilnya efektif dan subsidi bisa dieliminir.
Mengusulkan management yang appropriate yang bisa menjamin
D.2.1. METODOLOGI
Secara umum konsultan telah memahami pekerjaan ini dengan baik berdasarkan metoda
yang dikembangkan dalam memberikan layanan jasa konsultasi, yaitu dengan strategi
optimalisasi pengelolaan organisasi dengan sumber daya melalui:
Tahap Persiapan
Tahapan ini berupa persiapan pelaksanaan pekerjaan, mobilisasi tenaga ahli,
persiapan pendanaan, dan persiapan sarana kantor untuk mendukung
kegiatan lapangan dan kajian lebih mendalam di kantor. Pada tahap ini juga
akan menyelesaikan administrasi berupa Surat Perintah Kerja, Dokumen
Kontrak Perjanjian dan surat menyurat yang lain.
Tahap Pelaksanaan
Pada tahapan ini merupakan inti dari pelaksanaan pekerjaan yang meliputi
kegiatan:
Survey lapangan
Pembuatan DED
Penyusunan laporan
sehingga
tujuan
dan
sasaran
Penyusunan
Dokumen
Perencanaan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat ini dapat dicapai secara
optimal.
Faktor-faktor yang dapat berupa faktor non fisik maupun faktor fisik tersebut
adalah :
Kondisi Eksisting Site dan Lokasi
Fungsi dan Peran Rumah Sederhana Sehat
Hasil analisis terhadap faktor-faktor di atas akan menghasilkan rumusan masalah
perencaan teknis bangunan berupa : rumusan masalah arsitektur, struktur dan
konstruksi, mekanikal elektrikal, interior dan tata ruang luar (landscape).
Pendekatan Perumusan Masalah tersebut dapat digambarkan secara skematis sebagai
berikut :
FAKTOR DOMINAN
(DATA)
KONDISI EKSISTING
FUNGSI DAN PERAN PUSAT PERKANTORAN
RUTRK/RDTRK & PERATURAN TERKAIT
BUDAYA MASYARAKAT
LAIN-LAIN
PROSES
B.
PERUMUSAN MASALAH
PENGUMPULAN DATA
DAN INFORMASI
STUDI LITERATUR
STUDI ARSITEKTUR
STUDI STRUKTUR DAN KONSTRUKSI
STUDI MEKANIK & ELEKTRIKAL
STUDI LINGKUNGAN
SURVEY TOPOGRAFI DAN KONDISI LAHAN
( UTILITAS )
DI LUAR SITE
ALTERNATIF ZONNING
DAN BLOCK PLAN
PRELIMINARY DESIGN
( PRA RANCANGAN )
FINAL DESIGN
( DESAIN DEFINITIFE )
DETAIL DESIGN
( RANCANGAN DETAIL )
GAMBAR
ARSITEKTUR
GAMBAR RUANG
LUAR /
LANDSCAPE
PERHITUNGAN-PERHITUNGAN
RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB )
DRAFT FINAL
DOKUMEN PELELANGAN :
GAMBAR GAMBAR FINAL UNTUK
PELELANGAN
DOKUMEN PELELANGAN LAIN
RKS
BQ
Menyadari akan singkatnya waktu yang tersedia kami berhati hati didalam
menugaskan tenaga ahli yang kami miliki guna penanganan pekerjaan desain baik
yang tergolong dalam pekerjaan standard maupun Non standard.
Organisasi Team dipimpin oleh Team Leader mempunyai akses penuh terhadap
sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan menyangkut peralatan dan Personal,
termasuk didalamnya kewenangan meumutuskan permasalahan teknis dilapangan
sebatas tuntutan kontrak.
Pengenalan terhadap unsur unsur terkait sebagai Stake Holder pada kegiatan
Perencanaan ini sangatlah diperlukan karena dengan pengenalan ini Team kami
dapat lebih cepat mengambil suatu lagkah langkah pemecahan masalah yang
timbul dengan mengakomodir berbagai input / masukan pihak pihak yang terakit
didalam proses perencanaan ini.
Selanjutnya Koordinasi yang rutin baik bersifat formal maupun informasl perlu
dibangun dan dilaksanakan. Koordinasi tersebut secara formal terkemas dalam
kegiatan :
1. Kegiatan Pengumpulan informasi dan data data sekunder.
2. Diskusi dan Pemaparan Hasil / Konsep Perancangan.
3. Asistensi Hasil Perancangan baik kepada User, Pengguna Anggaran
maupun unsure Teknis terkait.
Mendukung
point
diatas
sebagai
wujud
keaktifan
didalam
penangan
perencanaan
yang
dihasilkan
dinamis
dalam
menciptakan
fungsi
bangunan yang dapat menjalankan proses fungsi terhadap aktifitas yang melekat
di dalamnya.
yang dijalankan yaitu mengetahui Hirarki Fungsi dan alur proses aktivitas yang
terjadi melalui struktur organisasi dan prosedur pelaksanaan aktivitas.
Kebutuhan Ruang mencerminkan jenis dan nama ruang
daya tampung /
kapasitas baik dari sisi jumlah kwantitas maupun kualitas tuntutan persyaratan
ruang yang mampu merespon kebutuhan ruang gerak bagi aktivitas pengguna
atau pelaku aktivitas maupun mobilitas peralatan bergerak yang digunakan untuk
beraktivitas yang terjadi di dalam ruang tersebut.
Untuk mengetahui besaran ruang dapat ditempuh melalui analisa besaran
ruang yang menganalisa tuang gerak pelaku aktivitas, alat peralatan yang
dioperasikan oleh pelaku aktivitas dengan berpedoman pada standart arsitektur
dan standart Bangunan Pusat Perkantoran.
B. Pendekatan Aspek Kinerja
Antara lain aspek yang berhubungan dengan unsur-unsur agar kegiatan dapat
berlangsung dengan baik dan optimal. Lazimnya, aspek ini berkaitan dengan unsur
kenyamanan, baik fisis mau pun psikologis, termasuk pula persoalan sirkulasi dan
hubungan kegiatan yang menjamin kelancaran dan kemudahan bagi berlangsungnya
seluruh kegiatan.
Apabila kenyamanan fisis diperoleh dengan penggunaan perlengkapan bangunan
alami (atau paling tidak sebagian besar), maka bangunan akan berperan pada
penghematan energi
perhatian
terhadap
dan
radiasi
matahari
dalam
perencanaan
akan
membantu
menciptakan
kenyamanan
ruang.
Dari
uraian
singkat
tentang
penghematan energi ini, pendekatan dari aspek kinerja diusulkan berorientasi pada
penghematan energi dan pengoptimalan pemanfaatan sumber-sumber energi alami.
Kenyamanan ini tidak hanya berhubungan dengan kenyamanan fisis tetapi juga akan
mencakup
kenyamanan
visual
(berhubungan
dengan
penglihatan)
dan
audial
Kebijaksanaan
Penyusunan
Dokumen
Perencanaan
Pembangunan
Kebijaksanaan
standart-standart
dan
peraturan
perencanaan
dan
resmi
yang
konstruksi
berlaku
tentang
bangunan
gedung
bangunan
pemerintah
yang
menduduki
hirarki
tertinggi
dalam
Kelancaran aksesibilitas
Keamanan Pengguna
Perencanaan tata ruang dan bentuk arsitektur diarahkan pada penataan yang
aman baik secara hirarki fungsi maupun bentuk fisik bangunan yang secara
jelas.
Kenyamanan Pengguna
Kenyamanan adalah prinsip umum yang selalu dipakai dalam segala jenis
perencanaan gedung.
D.2. Orientasi Bangunan
Orientasi bangunan sangat penting dalam penataan bangunan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi orientasi bangunan adalah:
Tropis,
yang
merupakan
kontekstual
yang
disatukan
dalam
interior
bangunan
terutama
di
dalam
area
publik
agar
mampu
dalam
adaptasi
terhadap
ternologi
rancang
bangun,
sehingga
akan
yang sangat mempengaruhi bentuk bangunan. Iklim tropis yang menjadi iklim
di dalam wilayah perencanaan harus diadaptasi secara arsitektur. Untuk itu,
selain bertumpu pada arsitektur modern dan arsitektur lokal, juga harus
memenuhi prinsip-prinsip arsitektur tropis. Ciri-ciri arsitektur tropis antara lain
adanya sistem
dalam
penerapannya,
aspek-aspek
yang
perlu
diperhatikan
dalam
4.
untuk
perencanaan
bangunan
religius
dan
ataupun
bangunan
monumental lainnya.
Dengan alasan-alasan tersebut diatas, tipologi arsitektur yang diterapkan dalam bentuk
arsitektur bangunan pusat perkantoran dapat menyentuh segala bagian bangunan baik
dari sisi wajah depan (Faade) maupun interior bahkan lebih jauh ke dalam ke sisi
teknologi struktur konstruksi dan rancang bangun.
E. Pendekatan Aspek Teknis
Dengan
c.
Keamanan Bangunan
Keamanan struktur bangunan memperhatikan faktor angka keamanan terhadap
pilihan sistem struktur.
d.
Teknologi Bangunan
Teknologi yang diterapkan berkaitan dengan metode konstruksi struktur, pilihan
teknologi yang akan digunakan harus merupakan pilihan teknologi yang sudah
teruji dan mempunyai pengaruh besar terhadap tiga prinsip sebelumnya.
adalah
sebagai berikut:
AV (Algemen voor waarden voor de uitvoering bijaaneming van
openbare werken in Indonesia, tgl 28 Mei 1941 no. 9 dan tambahan lembaran
negara no. 14571)
ME benar-benar memenuhi
Kenyamanan
Prinsip kenyamanan dan kelancaran merupakan hal yang ditekankan dalam
pemilihan alat dan sistem
operasional peralatan
Ekonomis
Prinsip ekonomis yang dimaksud adalah pemilihan alat dan peralatan sistem
instalasi yang mampu beroperasional dengan biaya operasional, perawatan dan
pemeliharaan yang semurah mungkin. Untuk itu harus dipilih mesin dan
peralatan ME yang unggul secara mutu tetapi ekonomis dalam operasional.
Mekanikal Elektrikal yang berlaku, baik standart nasional maupun standart internasional.
Bila prinsip-prinsip tersebut diterapkan, maka hasilnya akan berdampak menguntungkan
bagi operasional bangunan pusat perkantoran.
2. Peraturan dan standart perencanaan Mekanikal Elektrikal (ME)
Peraturan-peraturan tentang perencanaan dan pelaksanaan sistem Mekanikal Elektrikal
bangunan yang berlaku di Indonesia, dan harus digunakan dalam perhitungan Mekanikal
Elektrikal dan perencanaan bangunan pusat perkantoran adalah sebagai berikut :
ASTM, ASME
SMACNA
Dan
Peraturan-peraturan
lain
yang
berlaku
dan
dipersyaratkan
perencanaan
sistem
jaringan/instalasi
dan
peralatan
ME.
Di
dalam
merencanakan desain Mekanikal dan Elektrikal, pada dasarnya harus sejalan dengan
gambaran
kebutuhan-kebutuhan
pengguna
terhadap
sistem
jaringan
berkaitan
dengan
beban-beban
peralatan
ME
dan
prinsip
pemasangannya yang sesuai dengan prinsip beban dan gaya pada sistem
struktur bangunan gedung. Hal ini perlu dilakukan karena sistem jaringan dan
peralatan Mekanikal Elektrikal tersebut sebagian besar melekat secara
langsung di dalam struktur bangunan gedung. Untuk itu perlu dikoordinasikan
pula sistem perletakan jaringan dan perlengkapan ME yang sinkron dengan
sistem struktur bangunan gedung.
3.
dari
pemahaman-pemahaman
aspek
arsitektur
dan
struktur
Analisa
dan
perhitungan
sistem
elektrikal
terhadap
jaringan dan
peralatan ME yang saling kait mengkait secara sistemik. Bagian yang paling
rumit adalah analisa kebutuhan daya listrik dari sistem jaringan elektrikal itu
sendiri maupun sistem
tersebut dilakukan. Desain Lay Out Jaringan ME meliputi sistem jaringan mulai
dari sistem Primer yang merupakan sistem makro hingga sistem mikro pada
tingkat jaringan sekunder, tertier dan seterusnya. Desain tersebut dapat saling
terkait antar sistem ataupun terpisah.
F. Pendekatan Aspek Pembiayaan
Yakni aspek yang berhubungan dengan penggunaan biaya pembangunan. Sebagaimana
lazimnya
meskipun tidak harus diartikan sebagai sederhana dan tidak optimal. Untuk menyiasati
keterbatasan
ini,
pendekatan
manajemen
alokasi
penggunaan
dana
perlu
dipertimbangkan. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah untuk ruang dan
bangunan yang kurang memerlukan tampilan-tampilan secara spesifik diusahakan
sangat efisien dan cukup memenuhi standar minimal dan sangat fungsional (fisik).
Sebagai
contoh
bangunan/ruang
gudang,
mekanikal-elektrikal,
serta
bangunan-
bangunan service lainnya. Dengan cara ini secara keseluruhan akan diperoleh kelebihankelebihan
yang
dapat
penyelesaian-penyelesaian
dioptimalkan
khusus.
bagi
Ketinggian
ruang/bangunan
bangunan,
yang
ketinggian
memerlukan
tiap
lantai
diarahkan sampai tingkat memenuhi standar saja sehingga efisiensi bahan bangunan
akan diperoleh. Pada intinya, untuk mengoptimalkan biaya pembangunan sehingga tetap
diperoleh tampilan dan kinerja bangunan yang baik, wajar dan sesuai untuk bangunan
perkantoran, diperlukan pencermatan dalam alokasi penggunaan biaya pada tiap bagian
fisik bangunan.
Pendekatan
Perencanaan
yang
mencakup
6(enam)
aspek
perencanaan,
persoalanperencanaan.
Perumusan
pendekatan
perencanaan
akan
Analisis dan pertimbangan yang bersifat arsitektural akan banyak diolah pada tahaptahap awal perencanaan, sementara kadar keteknikan yang tinggi akan mendominasi
bagian akhir dari seluruh proses perencanaan. Tentu hal ini sangat wajar, mengingat
hasil akhir perencanaan yang berupa penyusunan dokumen kerja akan menjadi panduan
dalam pelaksanaan fisik pembangunan. Secara lebih rinci, alur proses perencanaan
dapat dicermati melalui skema berikut ini :
pertimbangan parsial mau pun komprehensif. Bagian terakhir adalah tahap yang makin
konkrit sebagai solusi akhir dari seluruh analisis dan pertimbangan perencanaan.
Selanjutnya, skema-skema berikut ini akan diharapkan akan memperjelas penjabaran/
penguraian lebih rinci tentang aspek-aspek perencanaan.
II
MOBILISASI PERSONIL
RAPAT AWAL
SURVEY DAN INVESTIGATION
DISKUSI ANALISIS & PRE-DISAIN HASIL
SURVEY
PRESENTASI DRAFT DISAIN
DISAIN DAN DETAIL ENGINEERING
LAPORAN ENGINEERING ESTIMATE
PRESENTASE AKHIR DAN PENYERAHAN
HASIL DISAIN
DEMOBILISASI PERSONIL
OB
VII
VIII
II
III
PROFESIONAL STAF
IV
1.00
STAF PENDUKUNG
1. VINCENSIUS L.
(Teknisi Surveyor)
2. LEO
(Cad Operator/Juru
Gambar)
3. HARIS
(Cad Operator/Juru Gambar)
4. SOPAR G.
(Tenaga Administrasi)
5. To be name
(Tenaga Non-Skill)
TOTAL (ORANG BULAN)
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
6.00
VI
VII
VIII
NAMA PERSONIL
IMANUEL Y., ST
PERUSAHAAN
CV. ADYCITRA
CONSULTAN
TENAGA AHLI
LOKAL/ASING
LINGKUP
KEAHLIAN
POSISI
DIUSULKAN
LOKAL
SIPIL
TEAM LEADER
JUMLAH
ORANG
BULAN
URAIAN PEKERJAAN
Bertanggung
Jawab
penuh
Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan
atas
1.00