You are on page 1of 35

CV.

ADYCITRA CONSULTAN
USULAN TEKNIS / PENAWARAN TEKNIS
A. BENTUK DATA ORGANISASI PERUSAHAAN
1.

Latar Belakang.
Dalam

menghadapi

perencanaan

dan

era

globalisasi

konsultan

sangat

pengawasan

dirasakan
di

kebutuhan

konsultan

sebagai

penunjang

Indonesia

berhasilnya pembangunan.Didorong oleh kebutuhan tersebut.


CV. ADYCITRA CONSULTAN didirikan oleh suatu group/kelompok Insinyur/Sarjana
Teknik Sipil dan Management Proyek, serta sarjana pendukung lainnya. Sejak
berdirinya perusahaan ini telah banyak mengerjakan berbagai proyek, terutama
perencanaan dan pengawasan pembangunan jalan, dan jembatan serta bangunan
sipil lainnya didaerah Provinsi Papua .
2.

Personil Perusahaan.
Untuk menjamin keberhasilan CV. ADYCITRA CONSULTAN telah menghimpun
banyak tenaga, baik tenaga teknik maupun non teknik, diantara Sarjana Teknik
Sipil, Arsitektur, Geodesi, Geologi, Teknik Penyehatan, Planologi, Ekonomi, Pertanian
dan Tenaga Teknis/Administrasi Menengah sebagai penunjang.

3.

Organisasi Perusahaan.
Untuk mengantisipasi pelaksanaan beberapa pekerjaan perusahaan membuat
organisasi pelaksana seperti, Jalan dan Jembatan, Gedung, Irigasi, Pelabuhan,
Transmigrasi, Teknik Penyehatan, Teknik Pembangkit Listrik, Teknik Perencanaan
Kota (Tata Ruang), Teknik Managemen, Planologi, Teknik Landscaping, Survey
Topografi, Soil Investigation, selain yang tersebut diatas juga membantu beberapa
Bank Pemerintah dalam pengawasan Kredit Proyek yang disalurkan.
Semua pelayanan yang diberikan ditangani oleh Para Tenaga/Staf Ahli Sarjana baik
S1, S2 maupun Pendidikan khusus yang mempunyai latar belakang disiplin ilmu
yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditanganinya.Untuk jelasnya kami
sajikan dalam bagan berikut ini :

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN

Bagan Organisasi Perusahaan

Instansi/Badan
Pemberi Tugas

DIREKTUR

TEAM
MANAJEMEN
Sekretariat
Keuangan
Adm. Proyek

Seksi Jalan &


Jembatan

Seksi Irigasi

Perencanaan
Pengawasan

Seksi Cipta Karya


& Permukiman

Perencanaan
Pengawasan

Seksi Survey

Perencanaan
Pengawasan

Seksi Survey

Fasilitas serta Organisasi yang serupa juga kantor-kantor proyek yang menangani
pelaksanaan proyek secara mandiri. Bantuan dari kantor induk hanya dalam
keadaan mendesak saja yang keseluruhannya menunjuk kepada direktur sebagai
penanggung jawab utama dengan di wakili oleh manejer masing masing bidang.

4.

Lingkup Pelayanan.
Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


Layanan yang dikerjakan CV. ADYCITRA CONSULTAN

berupa pemberian saran-

saran untuk menyusun suatu rencana induk atau rencana perluasan dan juga diikuti
dengan jenis kegiatan yang berupa Survey/Collecting Data, Study Pendahuluan,
Feasibility Study, Pemetaan, Penyelidikan Tanah ( Soil Investigation ) Perancangan
Detail,

Perkiraan

Pengawasan

Biaya,

Konstruksi,

Spesifikasi,
Pengawasan

Dokumen
Teknis

Tender,

dan

Pembuatan

Kontrak.

pekerjaan-pekerjaan

yang

berhubungan erat dengan perencanaan maupun pengawasan. Secara singkat


lingkup pelayanan CV. ADYCITRA CONSULTAN dapat diperinci sebagai berikut :
Feasibility Study ;
Pengukuran Pemetaan ;
Penyelidikan Tanah ;
Contruction Management ;
Perencanaan Jalan dan Jembatan ;
Pengawasan Supervisi Jalan dan Jembatan;
Perencanaan dan Pengawasan Gedung-gedung ;
Perencanaan Jaringan Listrik ;
Perencanaan dan Pengawasan Jaringan Irigasi ;
Perencanaan dan Pengawasan Jaringan Air Minum dan Sanitary ; dan
Perencanaan / Pengawasan Dermaga Pelabuhan.
5.

Pengalaman Kerja Perusahaan.


Pengalaman-pengalaman

CV.

ADYCITRA

CONSULTAN

dalam

menangani

pekerjaan sampai saat ini telah banyak diberbagai instansi, antara lain :

6.

Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Papua

Dinas PU Pengairan Provinsi Papua

Dinas Perhubungan Provinsi Papua

Departemen Perhubungan.

Dan lain-lain di tingkat kota dan kabupaten diwilayah Papua dan Papua Barat.

Pengalaman Umum Perusahaan.


Rekaman pengalaman proyek yang telah dan sedang dilaksanakan oleh CV.
ADYCITRA CONSULTAN disajikan pada Lampiran. Informasi yang diberikan dalam
formulir ini adalah berupa uraian singkat tentang, waktu pelaksanaan, jumlah man
month proyek, Pemberi Tugas, nilai kontrak dan posisi Konsultan dalam proyek
tersebut.

7.

Fasilitas yang Dimiliki Perusahaan.


Seiring dengan perkembangan yang dialami oleh CV. ADYCITRA CONSULTAN
maka saat ini CV. ADYCITRA CONSULTAN

telah memiliki perangkat pendukung

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


yang memadai untuk mendukung terlaksananya kegiatan juga di lengkapi dengan
perangkat lunak, perangkat keras yang dioperasikan oleh personil professional.
Dengan keterangan dan data seperti diuraikan diatas jelaslah bahwa

CV.

ADYCITRA CONSULTAN memiliki kemampuan yang dapat diandalkan dan benarbenar professional sehingga sangat tepat bila diserahi tugas dalam memberikan
pelayanan rekayasa / perencanaan pada pekerjaan ini.

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


B. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK DAN
PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK
Tanggapan Umum
Secara umum, kerangka acuan kerja telah menjabarkan dengan rinci mengenai kajian
yang akan dilakukan pada pekerjaan ini. Mulai dari latar belakang, maksud tujuan, ruang
lingkup, kebutuhan tenaga ahli, jangka waktu, dan sebagainya.Dari penjabaran tersebut,
konsultan telah memahami secara keseluruhan mengenai pelaksanaan kajian.Tanggapan
dan saran yang dikembangkan dari penelaahan kerangka acuan kerja tersebut
dijabarkan.
Tanggapan Mengenai Maksud dan Tujuan
Berdasarkan maksud dari pekerjaan ini adalah mempersiapkan suatu detail engineering
design (DED) yang lengkap untuk Pembangunan Rumah Sederhana Sehat yang telah
ditentukan sehingga mendapatkan suatu detail engineering design (DED) yang nantinya
dapat dipergunakan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur.
Tanggapan dan Saran Mengenai Lingkup Kajian
Kerangka acuan kerja menjabarkan beberapa hal yang menjadi ruang lingkup dalam
pekerjaan ini. Lingkup jasa konsultansi berupa konsultansi teknik, antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.

Tahap Persiapan
Pekerjaan Survey Lapangan
Pengendalian Survey Pendahuluan dan Survey Detail
Proses detail
Pengendalian proses perencanaan

Tanggapan dan Saran Mengenai Lokasi Kegiatan


Konsultan telah memahami bahwasannya lokasi kegiatan berada pada Kota Jayapura.

Tanggapan dan Saran Mengenai Jangka Waktu Pelaksanaan


Secara umum, jangka waktu tersebut merupakan jangka waktu yang cukup singkat untuk
melakukan pekerjaan DED. Namun demikian, dengan jadual kerja yang optimal serta
adanya

koordinasi

program

secara

terpadu,

maka

alokasi

waktu

akan

dapat

menghasilkan hasil studi sesuai dengan maksud dan tujuan studi.

Tanggapan dan Saran mengenai Kebutuhan Personil/Fasilitas Pendukung dari


PPK
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini alangkah baiknya dilibatkan pesonil pendukung yang
lebih banyak yang mendukung pekerjaan ini, untuk menunjang kinerja tenaga ahli.Selain
itu terdapat hal yang sangat vital harus dilakukan untuk menunjang tercapaikan tujuan
dan sasaran pelaksanaan studi ini, yaitu adanya pelaksanaan survey, baik survey
Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


instansi maupun survey langsung di lapangan.Untuk itu sangat diperlukan surveyor
untuk melaksanakan survey terutama survey lapangan.
Selain itu juga, saran yang dapat dikemukakan pada personil dan fasilitas pendukung
dari PPK antara lain dapatnya dilakukan diskusi secara reguler untuk membahas setiap
tahap dalam pelaksanaan kajian. Selain itu, diharapkan adanya dukungan data dan
masukan dari PPK.

C. DAFTAR PENGALAMAN DAN URAIAN PENGALAMAN


Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


Pada bagian ini, di lampirkan pengalaman dan uraian dari pengalaman pekerjaan
yang pernah dilakukan oleh Penyedia Jasa.

D. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Rumah Sederhana Sehat mengandung pengertian pembangunan Rumah Sederhana
Sehat Tersebut dengan cara peningkatan terhadap kondisi fisik bangunan, lingkungan,
utilitas, sistem kegiatan didalamnya.
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah
Sederhana Sehat yang menjadi tugas calon konsultan adalah suatu Penyusunan Desain
yang komprehensif dan mendalam yang akan memberikan hasil kesimpulan sekaligus
rekomendasi.
Di dalam penyusunan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Sarana
dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat, diperlukan adanya kajian dan perhitungan
komprehensif terhadap berbagai aspek baik fisik maupun nonfisik yang meliputi antara
lain :
Fungsi kantor dan jenis-jenis kegiatan yang ada di dalam dan disekitar lokasi
site.
Kondisi eksisting fisik :

Kantor dan prasarananya pendukungnya

Daerah Kab. Jayapura

Rencana Pengembangan Wilayah / Lingkungan dalam RUTRK DAN RDTRK


Kota Jayapura.
Undang-undang dan Peraturan yang terkait.
D.1.1. Tujuan dan Sasaran Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan
Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat
Tujuannya

Penyusunan

Dokumen

Perencanaan

Pembangunan

Sarana

dan

Prasarana Rumah Sederhana Sehat adalah: menghasilkan dokumen Rancangan Teknis


Detail (DED) yang meliputi gambar DED dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk
Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat.
Sesuai tujuan tersebut maka sasaran yang menjadi target Penyusunan Dokumen
Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat adalah
tersusunnya DED (Detail Engineering Design) untuk pekerjaan Pembangunan Sarana dan
Prasarana Rumah Sederhana Sehat
D.1.2. PENDEKATAN DAN METODOLOGI
a. Metodologi
Pada garis besarnya, strategi untuk menjawab dan melaksanakan tugas penyusunan
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah
Sederhana Sehat sesuai Kerangka Acuan Kerja akan dilakukan dengan metodologi
Analisis-Sintesis secara deskriptif disertai dengan melakukan langkah-langkah tindakan :

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN

Melakukan

Pendekatan

Perumusan

Masalah

Penyusunan

Dokumen

Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat.

Melakukan Pendekatan Pemecahan Masalah secara komprehensif. ]

Mengajukan Usulan Kebutuhan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang


dipersiapkan

menangani

Pekerjaan

Penyusunan

Dokumen

Perencanaan

Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat dan mengajukan


usulan Schedule Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat.
b. Pendekatan Perumusan Masalah
Untuk pendekatan perumusan masalah, dan sesuai informasi dalam penjelasan Kerangka
Acuan Kerja, ada beberapa hal yang menjadi dan berpengaruh besar dalam menentukan
hasil perumusan masalah nantinya.
Untuk itu secara garis besar pendekatan perumusan masalah secara diskripsi dan
skematik akan melibatkan 3 kutub pengaruh, yaitu :
1. Kondisi Eksisting.
2. Visi dan Misi pembangunan di Kota Jayapura yang merupakan ekspektasi
masyarakat dan pemerintah.
3. Tujuan Penyusunan Rumah Sederhana Sehat.
Hubungan keterkaitan, ketergantungan dan saling mempengaruhi antara 3 (tiga) kutub
pengaruh tersebut, pada dasarnya akan menghasilkan dan menentukan terhadap
Perumusan Kuantitas dan Kwalitas Permasalahan Penyusunan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat, yang secara skematis /
diagramatis adalah sebagai berikut :

KONDISI EKSISTING DAERAH & PENDUDUK

VISI &MISI PEMBANGUNAN :


RENSTRA / RPJM

RUMUSAN MASALAH
KUALITAS & KUANTITAS

TUJUAN KEGIATAN DAN PEKERJAAN

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN

c. Pendekatan Pemecahan Masalah


Rumusan Masalah yang dihasilkan melalui proses pendekatan diatas, selanjutnya
diupayakan dan ditindaklanjuti dengan pendekatan pemecahan masalah yang akan
dilaksanakan melalui langkah-langkah :

Pengumpulan dan Penyusunan Data (Data Collecting and Structuring)

Analisis

Sintesis

Perumusan Kesimpulan Antara

c.1. Pengumpulan dan Penyusunan Data


Kegiatan pengumpulan dan penyusunan data ini, pada dasarnya dilakukan dalam 2 sub
kegiatan, yaitu :
1. Pengumpulan data (Data collecting) baik primer maupun sekunder sesuai
yang diarahkan dalam contence Kerangka Acuan Kerja.
2.

Melakukan kategorisasi dan penyusunan (Data structuring) atas semua


data yang terkumpul dan dibutuhkan, agar dapat didayagunakan menjadi
input bagi proses Analisis maupun Sintesa.

c.1.1. Data Survey Lapangan ( Data Primer )


Survey Lapangan diperlukan untuk mendapatkan Data Primer dengan melakukan
pengamatan

dan

pencatatan

langsung

dilapangan

dan

mengadakan

interview

(wawancara) . Data-data primer yang diperlukan untuk Penyusunan Perencanaan


Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat meliputi :
a. Kondisi Lingkungan

jumlah pertambahan ruang

kondisi bangunan, infrastruktur diluar dan didalam

kondisi utilities (air, listrik, telpon, keamanan kebakaran) dilihat


kapasitas supply dan kontinuitasnya

kondisi fasilitas penunjang lain seperti toilet, mushola, security,


parkir, gudang, tempat sampah, dll.

b. Kondisi Bangunan

jumlah Bagunan yang ada serta okupansinya

jumlah tenant/user yang menempati/memiliki

c.2. Analisis
Terhadap data yang ada dan telah tersusun diatas, selanjutnya dilakukan proses
analisis sebagai langkah awal untuk menemukan faktor-faktor yang dapat bermanfaat
bagi pendekatan pemecahan masalah. Analisis yang akan dilakukan meliputi :
Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN

Analisis terhadap Lokasi dan Trafik

Analisis terhadap kebutuhan (Demand) dan Penyediaan (Supply)

Analisis terhadap Aspek Teknis dan Operasional Radio

c.2.1. Analisis Lokasi dan Traffic


A. Kondisi Eksisting
a. Menjelaskan sifat pelayanan/karakter Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah
Sederhana Sehat.
b. Menguraikan kondisi fisik Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana
Sehat meliputi :
Kondisi Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana

Sehat sekarang
Kenyamanan konsumen: kinerja pelayanan termasuk kebersihan

dan kenyamanan.
B. Analisa Lokasi
Luas lahan yang ada dan peluang untuk perluasan

c.2.2. Analisa Kebutuhan (Demand) dan Penyediaan (Supplay)


A. Analisa Kebutuhan (Demand)

Menguraikan jumlah user (pengguna) dan mengklasifikasikan unit

Menguraikan jumlah masyarakat rata-rata per hari dan berapa


spending rata-rata di Kota Jayapura.

B. Analisis Penyediaan (Supply)

Menguraikan jumlah fasilitas, kondisi fasilitas Perencanaan


Pembangunan

Sarana

dan

Prasarana

Rumah

Sederhana

Sehat

serta

diperbandingkan kapasitas
c.2.3. Analisa Kelayakan Teknis dan Operasional
A. Kemampuan infrastruktur dan utilitas
Synthesa dari peningkatan utilitas dan peningkatan infrastruktur sesuai proyeksi.
B. Deskripsi Proyek
Synthesa tentang fungsi pelayanan Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah
Sederhana

Sehat:

fasilitas-fasilitas

yang

harus

disediakan

untuk

mengakomodasikan user dan konsep pelayanan sesuai estimasi proyeksi yang


menjadi dasar desain
C. Studi Management, Operasional dan Biaya

Estimasi biaya

operasional

management

diuraikan dalam unsur biaya dari APBD


Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

yang

sekarang,

CV. ADYCITRA CONSULTAN


Indikasikan unsur biaya mana yang tidak efektif dan atau yang

terlalu mahal.
Memberikan alternatif skema operasi/maintenance Pembangunan

Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat tersebut supaya biaya lebih
efisien tapi hasilnya efektif dan subsidi bisa dieliminir.
Mengusulkan management yang appropriate yang bisa menjamin

operasi/maintenance lebih baik.


c.3. Sintesis
Sintesis dilakukan karena dalam proses analisis akan menghasilkan beberapa
faktor, yang bersama dengan data tertentu, satu dengan lainnya akan terkait, terhubung
dan saling mempengaruhi yang pada gilirannya menjadi / menghasilkan hal baru / yang
berguna bagi usaha pendekatan pemecahan masalah.
c.4. Rumusan Hasil Antara
Dari hasil proses analisis dan sintesis kemudian secara intensif diolah sehingga
menghasilkan butiran-butiran rumusan yang memberi gambaran kuantitas dan kualitas
faktor dan aspek-aspek proyek yang akan dikaji lebih jauh dalam analisis lanjutan,
melalui kisi-kisi kelayakan yang telah ditetapkan dalam tujuan dan sasaran.
c.5. Analisa Fasilitas
Rumusan hasil antara yang berupa kuantitas dan kualitas faktor dan aspek proyek,
akan dianalisis lebih lanjut ke dalam 2 arah yang saling terkait, tergantung dan tidak
terpisahkan, yaitu :

Analisis Rancangan Fisik Fasilitas (Pembangunan Sarana dan Prasarana


Rumah Sederhana Sehat), dan

Analisis Ekonomi dan Finansial Fasilitas (Perencanaan Pembangunan


Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat)

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN

D.2.1. METODOLOGI
Secara umum konsultan telah memahami pekerjaan ini dengan baik berdasarkan metoda
yang dikembangkan dalam memberikan layanan jasa konsultasi, yaitu dengan strategi
optimalisasi pengelolaan organisasi dengan sumber daya melalui:

Melakukan Pendekatan Perumusan Masalah Pekerjaan.

Melakukan Pendekatan Pemecahan Masalah secara komprehensif.

Mengajukan Usulan Kebutuhan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang


dipersiapkan menangani Pekerjaan Penyusunan DED dan mengajukan usulan
Schedule Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Pekerjaan

Perumusan Skenario Penyelesaian Pekerjaan


Perumusan penyelesaian pekerjaan, diterjemahkan dari ruang lingkup kegiatan yang
harus dilaksanakan dan alokasi waktu yang disediakan. Perumusan skenario juga akan
menghasilkan alokasi tenaga ahli yang akan terlibat. Alokasi tersebut juga akan
menghasilkan kebutuhan biaya untuk penyelesaian pekerjaan. Perumusan tersebut
mencakup tahapan-tahapan sebagai berikut:

Tahap Persiapan
Tahapan ini berupa persiapan pelaksanaan pekerjaan, mobilisasi tenaga ahli,
persiapan pendanaan, dan persiapan sarana kantor untuk mendukung
kegiatan lapangan dan kajian lebih mendalam di kantor. Pada tahap ini juga
akan menyelesaikan administrasi berupa Surat Perintah Kerja, Dokumen
Kontrak Perjanjian dan surat menyurat yang lain.

Tahap Pelaksanaan
Pada tahapan ini merupakan inti dari pelaksanaan pekerjaan yang meliputi
kegiatan:
Survey lapangan

Pembuatan prelimanary design

Pembuatan DED

Penyiapan dokumen tender

Penyusunan laporan

Penyusunan rekomendasi akhir

Tahap Akhir Pekerjaan

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


Tahapan ini berupa penyelesaian akhir seluruh kegiatan, berupa serah terima
produk perencanaan dan pembayaran sesuai dengan kontrak kerjasama yang
telah disepakati oleh konsultan den pemberi tugas.

Penggunaan Tenaga Ahli yang Kualified


Tenaga ahli yang dilibatkan dalam penyelesaian pekerjaan ini merupakan tenaga
ahli yang sudah memenuhi ketentuan yang telah disyaratkan yaitu tenaga ahli yang
memiliki kualifikasi Sarjana Strata 1 (S1) memiliki NPWP dan sudah bersertifikasi.

A. PENDEKATAN PERUMUSAN MASALAH


Pendekatan perumusan masalah dalam Penyusunan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat lebih banyak diartikan
sebagi mencari dan menetapkan faktor-faktor apa saja yang menjadi prioritas utama dan
dominasi untuk dianalisis, ditelaah dan dikaji secara intensif dan mendalam sehingga
hasilnya dapat mengarahkan atau menjadi pemandu ke arah permasalahan yang harus
diselesaikan,

sehingga

tujuan

dan

sasaran

Penyusunan

Dokumen

Perencanaan

Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat ini dapat dicapai secara
optimal.
Faktor-faktor yang dapat berupa faktor non fisik maupun faktor fisik tersebut
adalah :
Kondisi Eksisting Site dan Lokasi
Fungsi dan Peran Rumah Sederhana Sehat
Hasil analisis terhadap faktor-faktor di atas akan menghasilkan rumusan masalah
perencaan teknis bangunan berupa : rumusan masalah arsitektur, struktur dan
konstruksi, mekanikal elektrikal, interior dan tata ruang luar (landscape).
Pendekatan Perumusan Masalah tersebut dapat digambarkan secara skematis sebagai
berikut :

FAKTOR DOMINAN
(DATA)
KONDISI EKSISTING
FUNGSI DAN PERAN PUSAT PERKANTORAN
RUTRK/RDTRK & PERATURAN TERKAIT
BUDAYA MASYARAKAT
LAIN-LAIN

PROSES

PERUMUSAN MASALAH PERENCANAAN TEKNIS


ARSITEKTUR
STRUKTUR
KONSTRUKSI
MEKANIKAL
ANALISIS
ELEKTRIKAL
INTERIOR
LANDSCAPE
(RUANG LUAR)

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


BAGAN 4.1.
PENDEKATAN PERUMUSAN MASALAH

B.

PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

Tindak lanjut dari pendekatan perumusan masalah, adalah melakukan pendekatan


pemecahan masalah yang akan dilakukan melalui langkah-langkah :
Pengumpulan Data dan Informasi
Studi Literatur
Melakukan Survey dan Investigasi Lapangan
Studi Sistem Arsitektur, Struktur dan Konstruksi, Mekanikal / Elektrikal
(Utilitas), Interior-Eksterior, Lingkungan di Luar Site
Melakukan Pendekatan Zonning dan Block Plan
Rancangan Awal Bangunan dan Halaman / Ruang Luar (Preliminary Design)
Rancangan Final Bangunan dan Halaman / Ruang Luar (Final Design)
Rancangan Detail berupa Gambargambar Arsitektur, Struktur Konstruksi,
Mekanikal / Elektrikal (Utilitas).
Perhitungan Struktur / Konstruksi
Penyusunan Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknis
Penyusunan Bill of Quantity (BoQ) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Penyusunan Dokumen Lelang
Langkah-langkah pendekatan pemecahan masalah secara diagramatis / skematis
diambarkan sebagai berikut :

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN

PERUMUSAN MASALAH

PENGUMPULAN DATA
DAN INFORMASI

STUDI LITERATUR

REVIEW STUDI TERDAHULU


( STUDI KELAYAKAN)

SURVEI DAN INVESTIGASI LAPANGAN


( SITE & DI LUAR SITE )

STUDI ARSITEKTUR
STUDI STRUKTUR DAN KONSTRUKSI
STUDI MEKANIK & ELEKTRIKAL
STUDI LINGKUNGAN
SURVEY TOPOGRAFI DAN KONDISI LAHAN
( UTILITAS )
DI LUAR SITE

ALTERNATIF ZONNING
DAN BLOCK PLAN

PRELIMINARY DESIGN
( PRA RANCANGAN )

FINAL DESIGN
( DESAIN DEFINITIFE )

DETAIL DESIGN
( RANCANGAN DETAIL )

GAMBAR
ARSITEKTUR

GAMBAR STRUKTUR &


KONSTRUKSI

GAMBAR MEKANIKAL &


ELEKTRIKAL ( UTILITAS )

PENYATUAN /INTEGRASI GAMBARGAMBAR


BILL OF QUANTITIES
SPESIFIKASI UMUM DAN TEKNIS

GAMBAR RUANG
LUAR /
LANDSCAPE

KOMPILASI HARGAHARGA BAHAN,


PEKERJAAN / UPAH
SATUAN PEKERJAAN

PERHITUNGAN-PERHITUNGAN
RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB )

DRAFT FINAL

DOKUMEN PELELANGAN :
GAMBAR GAMBAR FINAL UNTUK
PELELANGAN
DOKUMEN PELELANGAN LAIN
RKS
BQ

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


BAGAN 4.2.
PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
D.2.2. TINJAUAN UMUM
Proses Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Rumah Sederhana Sehat hanya 1 bulan kalender seperti tertuang didalam Kerangka
Acuan Kerja. Hal ini mengandung konsekwensi diterapkannya suatu strategi penanganan
yang tepat.
Oleh karenanya Kami terlebih dahulu mengenali paramater - parameter yang
berpengaruh terhadap proses penyusunan Desain Bangunan itu sendiri, dan dalam hal
ini kami melakukan pendekatan mengenai halhal antara lain :
Penyusunan team yang representatif dan kualitatif.

Menyadari akan singkatnya waktu yang tersedia kami berhati hati didalam
menugaskan tenaga ahli yang kami miliki guna penanganan pekerjaan desain baik
yang tergolong dalam pekerjaan standard maupun Non standard.
Organisasi Team dipimpin oleh Team Leader mempunyai akses penuh terhadap
sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan menyangkut peralatan dan Personal,
termasuk didalamnya kewenangan meumutuskan permasalahan teknis dilapangan
sebatas tuntutan kontrak.

Identifikasi dan koordinasi kegiatan terhadap unsur unsur yang terkait.

Pengenalan terhadap unsur unsur terkait sebagai Stake Holder pada kegiatan
Perencanaan ini sangatlah diperlukan karena dengan pengenalan ini Team kami
dapat lebih cepat mengambil suatu lagkah langkah pemecahan masalah yang
timbul dengan mengakomodir berbagai input / masukan pihak pihak yang terakit
didalam proses perencanaan ini.
Selanjutnya Koordinasi yang rutin baik bersifat formal maupun informasl perlu
dibangun dan dilaksanakan. Koordinasi tersebut secara formal terkemas dalam
kegiatan :
1. Kegiatan Pengumpulan informasi dan data data sekunder.
2. Diskusi dan Pemaparan Hasil / Konsep Perancangan.
3. Asistensi Hasil Perancangan baik kepada User, Pengguna Anggaran
maupun unsure Teknis terkait.

Pengenalan permasalahan sedini mungkin guna mempersiapkan tindakan


antisipasi. Yang kami maksudkan disini adalah kami akan melakukan survey
pendahuluan secermat dan sedetail mungkin sehingga dapat kami prediksikan
permasalahan permasalahan yang mungkin timbul untuk kemudian kami
Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


informasikan kepada pengguna anggaran / unsur teknis untuk dibicarakan dan
dicarikan pemecahan terhadap masalah tersebut sehingga didalam proses desain
nantinya sudah dapat menjadi masukan masukan baru.
Quick Information / aktif menggali informasi dan data terbaru.

Mendukung

point

diatas

sebagai

wujud

keaktifan

didalam

penangan

perencanaan ini, Identifikasi permasalahan saja kurang memenuhi kebutuhan, oleh


karenanya secara terjadwal dilakukan Koordinasi / pertemuan rutin dengan
pengelola kegiatan (tim Teknis proyek), guna menggali informasi baru disamping
komunikasi informal yang dilakukan. Mengingat jangka waktu kegiatan 30 hari
kalender.
D.3.1. PENDEKATAN PERENCANAAN
Pendekatan perencanaan pada dasarnya adalah suatu upaya untuk memperoleh titik
tolak perencanaan yang sesuai dengan karakteristik objek perencanaan. Pendekatan
perencanaan kemudian akan menjadi landasan yang cukup esensial bagi tahap kegiatan
perencanaan selanjutnya.
a.

Hasil Perencanaan yang Berdaya Guna, meliputi :

Memenuhi dinamika Fungsi,


Dimana

perencanaan

yang

dihasilkan

dinamis

dalam

menciptakan

fungsi

bangunan yang dapat menjalankan proses fungsi terhadap aktifitas yang melekat
di dalamnya.

Memenuhi dinamika Keruangan


Dimana

perencanaan yang dihasilkan dinamis dalam menciptakan unsur

Keruangan yang dapat melakukan peranannya mewadahi fungsi yang terjadi


dalam batas kapasitas besaran ruang yang optimal.
b.

Hasil Perencanaan yang Berdaya Citra, meliputi :


Memenuhi Dinamika Ruang dan Waktu
Dimana perencanaan yang dihasilkan dinamis dalam memenuhi tuntutan ruang
dan waktu (jaman) saat ini dan masa mendatang.

Memenuhi Dinamika Teknologi


Dimana perencanaan yang dihasilkan dinamis terhadap pemanfaatan maupun
penerapan teknologi yang tepat guna.

Memenuhi Dinamika Simbol


Dimana perencanaan yang dihasilkan dinamis dalam menciptakan simbol atau
ungkapan makna sesuai fungsi yang diembannya.
Prinsip-prinsip tersebut merupakan core (inti) yang menjadi dasar-dasar yang baik
dalam melakukan pendekatan-pendekatan terhadap konsep Perencanaan Pembangunan
Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat. Adapun pendekatan-pendekatan
terhadap konsep perencanaan yang perlu dilakukan adalah:
Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


A. Pendekatan Aspek Fungsional
Pendekatan aspek fungsional akan mengarahkan pada efisiensi penggunaan
ruang, efekstifitas hubungan antar kegiatan dan ruang, bahkan sampai pada tipe-tipe
ruang kerja dan sirkulasi.
Sesuai dengan pendekatan tentang fungsional di atas, pendekatan kebutuhankebutuhan ruang untuk pusat perkantoran harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai
berikut :
Kebutuhan Ruang berdasarkan hubungan-hubungan fungsi dan aktivitas

yang dijalankan yaitu mengetahui Hirarki Fungsi dan alur proses aktivitas yang
terjadi melalui struktur organisasi dan prosedur pelaksanaan aktivitas.
Kebutuhan Ruang mencerminkan jenis dan nama ruang

daya tampung /

kapasitas baik dari sisi jumlah kwantitas maupun kualitas tuntutan persyaratan
ruang yang mampu merespon kebutuhan ruang gerak bagi aktivitas pengguna
atau pelaku aktivitas maupun mobilitas peralatan bergerak yang digunakan untuk
beraktivitas yang terjadi di dalam ruang tersebut.
Untuk mengetahui besaran ruang dapat ditempuh melalui analisa besaran

ruang yang menganalisa tuang gerak pelaku aktivitas, alat peralatan yang
dioperasikan oleh pelaku aktivitas dengan berpedoman pada standart arsitektur
dan standart Bangunan Pusat Perkantoran.
B. Pendekatan Aspek Kinerja
Antara lain aspek yang berhubungan dengan unsur-unsur agar kegiatan dapat
berlangsung dengan baik dan optimal. Lazimnya, aspek ini berkaitan dengan unsur
kenyamanan, baik fisis mau pun psikologis, termasuk pula persoalan sirkulasi dan
hubungan kegiatan yang menjamin kelancaran dan kemudahan bagi berlangsungnya
seluruh kegiatan.
Apabila kenyamanan fisis diperoleh dengan penggunaan perlengkapan bangunan
alami (atau paling tidak sebagian besar), maka bangunan akan berperan pada
penghematan energi
perhatian

terhadap

yang saat ini layak mendapatkan perhatian. Disamping itu,


lintasan

dan

radiasi

matahari

dalam

perencanaan

akan

memungkinkan diperolehnya pengurangan pemanasan ruang-ruang dalam yang akan


pula

membantu

menciptakan

kenyamanan

ruang.

Dari

uraian

singkat

tentang

penghematan energi ini, pendekatan dari aspek kinerja diusulkan berorientasi pada
penghematan energi dan pengoptimalan pemanfaatan sumber-sumber energi alami.
Kenyamanan ini tidak hanya berhubungan dengan kenyamanan fisis tetapi juga akan
mencakup

kenyamanan

visual

(berhubungan

dengan

penglihatan)

dan

audial

(berhubungan dengan pendengaran, kebisingan) serta kenyamanan psikologis yang


berkaitan dengan kenyamanan rasa sehingga suasana kerja dapat lebih dinamis,
bersemangat, teratur dan optimal.
C. Pendekatan Konstekstual
Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


Antara lain aspek yang berkaitan

dengan unsur-unsur fisik dan non-fisik diluar

bangunan, antara lain persoalan tapak, lingkungan sekitar, perkotaan, peraturan


pembangunan, arsitektur lokal, bahkan wujud-wujud sosial-kultural masyarakat.
Pendekatan kontekstual akan sangat mempertimbangkan seluruh unsur-unsur dan
potensi tapak, lingkungan sekitar, perkotaan dan mendayagunakan kekayaan khasanah
arsitektur setempat, kebiasaan sosial-kultural masyarakat. Dengan pendekatan ini akan
diperoleh hasil rancangan sebagai solusi yang diperkirakan sesuai dan tepat menjawab
persoalan-persoalan kontekstual, komplek bangunan akan mendukung harmonisasi
lingkungannya, dan akrab bagi masyarakat.
Berdasarkan pengamatan terhadap site eksisting, potensi-potensi yang harus
mendapat perhatian adalah:
a.

Potensi Fisik, meliputi:


Luas, Bentuk dan Orientasi Site,
Kondisi site adalah lahan yang sudah jadi / matang. Orientasi site
menghadap jalan besar yang berpotensi pada kemudahan aksesibilitas dan
mudah ditangkap pandang dari arah jalan tersebut.
Kondisi fisik tanah,
Perlunya test daya dukung tanahnya

untuk memastikan berapa tingkat

daya dukung tanah terkini, apakah terjadi perubahan atau tidak.

Aksesibilitas terhadap site,


Pencapaian yang mudah, merupakan potensi yang baik.

Instalasi infrastruktur tingkat kota,


Yakni mempunyai manfaat langsung terhadap site sebagai pertimbangan
perencanaan adalah Jaringan Jalan, Jaringan Listrik dan penerangan,
Saluran Drainase kota dan Jaringan Telepon, merupakan infrastruktur
standart yang merupakan potensi.
b. Potensi Non Fisik, meliputi:

Kebijaksanaan

Penyusunan

Dokumen

Perencanaan

Pembangunan

Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat antara lain tentang:


o Tata Guna Lahan
o Garis sempadan bangunan
o Koefisien Dasar Bangunan(KDB)
o Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
o Kebijakan-kebijakan lain yang diatur di dalam RTRK tersebut.

Kebijaksanaan
standart-standart

dan

peraturan

perencanaan

dan

resmi

yang

konstruksi

berlaku

tentang

bangunan

gedung

khususnya bangunan gedung perkantoran yang berlaku.


D. Pendekatan Aspek Arsitektural
Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


Antara lain aspek ini lebih banyak berkaitan dengan persoalan filosofi, estetika dan
berbagai simbolisasi, yang dapat diapresiasi melalui tampilan ruang dan bantuk
bangunan.
Sebagai

bangunan

pemerintah

yang

menduduki

hirarki

tertinggi

dalam

penyelenggaraan pemerintahan, tentu secara wajar bangunan-bangunan selayaknya


tampil formal, berwibawa, kokoh dan mampu dipersepsi sebagai tempat pengayoman,
terbuka sekaligus akrab bagi warga masyarakat. Untuk memperkuat lokalitas, eksplorasi
terhadap kekayaan khasanah arsitektur lokal patut diketengahkan, meski harus tidak
terjebak pada idiom atau tampilan bangunan yang kuno dan bernuansa masa lalu, tetapi
semangat kekinian harus pula menjadi pendekatan yang perlu digarap.
D.1. Prinsip dasar
Didalam melakukan pendekatan konsep perencanaan bentuk arsitektur dapat
memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini:

Kelancaran aksesibilitas

Keamanan Pengguna
Perencanaan tata ruang dan bentuk arsitektur diarahkan pada penataan yang
aman baik secara hirarki fungsi maupun bentuk fisik bangunan yang secara
jelas.
Kenyamanan Pengguna

Kenyamanan adalah prinsip umum yang selalu dipakai dalam segala jenis
perencanaan gedung.
D.2. Orientasi Bangunan
Orientasi bangunan sangat penting dalam penataan bangunan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi orientasi bangunan adalah:

Pencapaian dari jalan/akses kota.

Arah Mata angin kaitannya dengan faktor kualitas pencahayaan

Bentuk dan batas site.

Jarak dan jangkauan tangkapan pandang skala kawasan.

D.3. Tipologi Bentuk Faade Arsitektur


Tipologi bentuk faade arsitektural bangunan gedung Rumah Sederhana Sehat
menggunakan unsur arsitektur Modern (universal) sebagai inti dipadukan dengan unsur
arsitektur lokal. Alasan penggunakan tipologi demikian adalah:
Sistem dan fungsi operasional bangunan pusat perkantoran

cenderung mudah diterapkan di dalam tipologi arsitektur modern berupa


modul bangunan terutama pada bagian - bagian ruang yang berkaitan dengan
aktivitas yang ada, sedangkan unsur arsitektur lokal yaitu dengan pilihan
arsitektur

Tropis,

yang

merupakan

kontekstual

yang

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

disatukan

dalam

CV. ADYCITRA CONSULTAN


perencanaan bangunan modern sehingga akan menampilkan sosok bangunan
perkantoran modern yang bernuansa arsitektur lokal, sehinngga diharapkan
akan mampu tampil dengan karakter yang sesuai dengan sosial budaya lokal.
Dengan demikian pilihan tersebut akan berdampak nilai tambah estetis yang
mudah diterima masyarakat.
Dari sisi perilaku pengguna, tipologi arsitektur modern

bersifat fleksibel dan lebih diterima pengguna. Sedangkan nuansa arsitektur


lokal dipadukan dengan arsitektur modern ditempatkan pada penataan faade
dan

interior

bangunan

terutama

di

dalam

area

publik

agar

mampu

mengarahkan sisi perilaku masyarakat memasuki bagian fungsional kantor.


Dari sisi teknologi, pilihan arsitektur modern sangat fleksibel

dalam

adaptasi

terhadap

ternologi

rancang

bangun,

sehingga

akan

mempunyai banyak pilihan bentuk struktur bangunan. Sedangkan arsiterkur


lokal memberi pengaruh bentuk estetika pada teknologi struktur dan unsur
dekoratif bangunan pusat perkantoran.
Dari sisi Lingkungan, faktor iklim merupakan lingkungan

yang sangat mempengaruhi bentuk bangunan. Iklim tropis yang menjadi iklim
di dalam wilayah perencanaan harus diadaptasi secara arsitektur. Untuk itu,
selain bertumpu pada arsitektur modern dan arsitektur lokal, juga harus
memenuhi prinsip-prinsip arsitektur tropis. Ciri-ciri arsitektur tropis antara lain
adanya sistem

perlindungan bangunan dari cuaca tropis, bukaan-bukaan

berupa ventilasi udara, maupun penggunaan bahan material yang tahan


terhadap kondisi iklim tropis yang lembab dengan dua musim.
Sedangkan

dalam

penerapannya,

aspek-aspek

yang

perlu

diperhatikan

dalam

merancang faade bangunan adalah:


1. Aspek bentuk rangka bangunan (frame work)
Suatu bangunan secara kasar akan kelihatan baik secara proporsional telah terlihat
sejak modul dan rangka bangunan telah terbentuk, selain proporsi, rangka
bangunan juga mengekpresikan bentuk yang sederhana ataupun bentuk bervariasi,
rangka bangunan juga mengekspresikan tampak bangunan kelihatan ringan atau
kelihatan berat (massif- padat).
2. Aspek kekasaran bidang pengisi rangka bangunan
Pengisi rangka bangunan bisa dibuat rata dalam atau pun rata luar atau pun
kombinasi rata luar dalam, atau bahkan sama sekali, dinding pengisi dibuat
menutupi secara total ruang bangunan, sehingga yang terlihat dari luar adalah
dinding-dinding bangunan yang dipermainkan, sebaliknya , dinding pengisi struktur
bisa disembunyikan dibelakang struktur bangunan, sehingga yang terlihat dari luar
adalah tampak penonjolan rangka bangunan.

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


3. Aspek penyelesaian akhir (finishing)
Penyelesaian akhir tampak bangunan dicapai dengan warna dinding dan teksturnya
serta tempelan-tempelan material perindahan lainnya. Finishing juga diterapkan
pada interior yaitu pada bagian dinding, lantai dan plafond. Pilihan-pilihan material
untuk bahan finishing harus memenuhi criteria-kriteria teknis yaitu standart bahan
bangunan yang berlaku.
4. Aspek bentuk bangunan
Aspek bentuk bangunan secara keseluruhan bisa mengekspresikan suatu latar
belakang budaya setempat, untuk daerah Jawa Tengah, ekspresi bangunan
tradisional diwakili oleh berbagai bentuk bangunan lokal, sedang untuk ekspresi
bangunan modern banyak variasinya, secara umum dicapai selain dengan warna
juga dengan pemilihan sistem struktur dan pemilihan material bangunan.

4.

Aspek skala tampak bangunan


Aspek skala tampak bangunan bermacam-macam, skala manusia diterapkan untuk
perencanaan bangunan-bangunan yang bersifat profan, skala diluar manusia
diterapkan

untuk

perencanaan

bangunan

religius

dan

ataupun

bangunan

monumental lainnya.
Dengan alasan-alasan tersebut diatas, tipologi arsitektur yang diterapkan dalam bentuk
arsitektur bangunan pusat perkantoran dapat menyentuh segala bagian bangunan baik
dari sisi wajah depan (Faade) maupun interior bahkan lebih jauh ke dalam ke sisi
teknologi struktur konstruksi dan rancang bangun.
E. Pendekatan Aspek Teknis
Dengan

berorientasi pada kemampuan teknis dan pembiayaan pembangunan,

maka pendekatan teknis diarahkan pada penggunaan teknologi bangunan menengah,


yakni pembangunan yang tidak banyak bergantung pada teknologi tinggi dan
ketersediaan bahan dan peralatan kerja yang sangat cangggih. Hal ini tentu didasarkan
pada pertimbangan bahwa bangunan-bangunan bukan berlantai banyak, ketersediaan
biaya pembangunan cukup terbatas dan harus efisien serta pertimbangan kemampuan
menyerap tenaga kerja trampil menengah dan bawah lebih banyak dan terutama tenaga
kerja lokal. Perlengkapan bangunan juga diupayakan pada tingakat kebutuhan yang
wajar serta perlunya mempertimbangkan biaya operasional, perbaikan dan perawatan
perlengkapan. Untuk bahan bangunan yang digunakan, seyogyanya lebih berorientasi
pada bahan-bahan lokal (jika memungkinkan), mudah didapat, perawatan dan perbaikan
bahan bangunan diarahkan minimal.
Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


Pendekatan aspek teknis bila dijabarkan antara lain :
A. Sistem Struktur dan Konstruksi
1. Prinsip Dasar Perencanaan Sistem Struktur Bangunan
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam perencanaan sistem struktur adalah
sebagai berikut:
a.
Fungsional Bangunan
Fungsional bangunan tidak saling berbenturan dengan fungsional sistem struktur
bangunan, tetapi diarahkan saling mendukung.
b.

Kekuatan dan Kinerja Bangunan


Kekuatan bangunan berkaitan erat dengan pilihan sistem dan modul struktur.
Berdasarkan kekuatan lalu dianalisis apakah juga memenuhi syarat kinerja yang
lebih luas (lendutan, retakan, keawetan, getaran dsb).

c.

Keamanan Bangunan
Keamanan struktur bangunan memperhatikan faktor angka keamanan terhadap
pilihan sistem struktur.

d.

Teknologi Bangunan
Teknologi yang diterapkan berkaitan dengan metode konstruksi struktur, pilihan
teknologi yang akan digunakan harus merupakan pilihan teknologi yang sudah
teruji dan mempunyai pengaruh besar terhadap tiga prinsip sebelumnya.

2. Peraturan Perencanaan Sistem Struktur Bangunan Gedung


Peraturan-peraturan tentang perencanaan dan pelaksanaan struktur bangunan yang
berlaku di Indonesia harus digunakan dalam perhitungan struktur dan perencanaan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat antara lain

adalah

sebagai berikut:
AV (Algemen voor waarden voor de uitvoering bijaaneming van

openbare werken in Indonesia, tgl 28 Mei 1941 no. 9 dan tambahan lembaran
negara no. 14571)

SNI tentang Pembebanan dan Gempa

SNI tentang Beton Bertulang

SNI tentang Baja Profil

SNI tantang Bahan Bangunan.

dan Peraturan-peraturan lain yang berlaku dan dipersyaratkan


berdasarkan SNI yang belum tercantum diatas dan berlaku secara umum di
Indonesia.

B. Sistem Mekanikal Elektrikal


1. Prinsip dasar Perencanaan Mekanikal Elektrikal (ME)
Yang menjadi prinsip perencanaan Mekanikal elektrikal adalah:
a.

Efisien terhadap penggunaan energi

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


Yaitu alat dan sistem yang digunakan memenuhi syarat dalam pemakaian daya
listrik yang seminimal mungkin, sehingga hemat energi.
b.

Funsional dan aman


Prinsip ini berkaitan dengan kinerja dari peralatan dan sistem ME yang dipakai
harus dapat memenuhi syarat fungsional yang maksimal. Sedangkan prinsip
keamanan menyangkut kinerja alat dan sistem

ME benar-benar memenuhi

standart keamanan yang berlaku.


c.

Kenyamanan
Prinsip kenyamanan dan kelancaran merupakan hal yang ditekankan dalam
pemilihan alat dan sistem

ME sampai dengan sistem

operasional peralatan

yang maksimal harus memenuhi standart kenyamanan terutama untuk sistem


penerangan, pengkondisian udara, dan tata suara/telekomunkasi.
d.

Ekonomis
Prinsip ekonomis yang dimaksud adalah pemilihan alat dan peralatan sistem
instalasi yang mampu beroperasional dengan biaya operasional, perawatan dan
pemeliharaan yang semurah mungkin. Untuk itu harus dipilih mesin dan
peralatan ME yang unggul secara mutu tetapi ekonomis dalam operasional.

Untuk memenuhi prinsip-prinsip diatas, maka pilihan terhadap penggunaan dan


penerapan sistem

Mekanikal dan Elektrikal harus memenuhi standart dan peraturan

Mekanikal Elektrikal yang berlaku, baik standart nasional maupun standart internasional.
Bila prinsip-prinsip tersebut diterapkan, maka hasilnya akan berdampak menguntungkan
bagi operasional bangunan pusat perkantoran.
2. Peraturan dan standart perencanaan Mekanikal Elektrikal (ME)
Peraturan-peraturan tentang perencanaan dan pelaksanaan sistem Mekanikal Elektrikal
bangunan yang berlaku di Indonesia, dan harus digunakan dalam perhitungan Mekanikal
Elektrikal dan perencanaan bangunan pusat perkantoran adalah sebagai berikut :

Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)- A.V.E./V.D.E.

SLI 1992 tentang mekanikal elektrikal

Peraturan Umum pemadam kebakaran ( NFP)

Peraturan Umum Air Minum (AVWI Drink water)

ASTM, ASME

SMACNA

ASHRAE, ARI, NFPA

Dan

Peraturan-peraturan

lain

yang

berlaku

dan

dipersyaratkan

berdasarkan Normalisasi di Indonesia yang belum tercantum diatas.


3. Pendekatan Perencanaan Sistem Mekanikal Elektrikal (ME)
Pendekatan Perencanaan Sistem Mekanikal Elektrikal (ME) bangunan perkantoran
meliputi

perencanaan

sistem

jaringan/instalasi

dan

peralatan

ME.

Di

dalam

merencanakan desain Mekanikal dan Elektrikal, pada dasarnya harus sejalan dengan

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


perencanaan arsitektur dan struktur bangunan gedung. Langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam perencanaan Mekanikal dan Elektrikal adalah:
1.

Pemahaman Aspek Arsitektur Bangunan Gedung


Yang harus dipahami dari aspek arsitektur meliputi Fungsi dan aktifitas,
Program Ruang dan persyaratan ruang. Dari pemahaman tersebut maka akan
diperoleh

gambaran

kebutuhan-kebutuhan

pengguna

terhadap

sistem

Mekanikal Elektrikal. Di samping itu juga dari pemahaman tersebut dapat


dicapai koordinasi antara perencanaan ME dan arsitektur terutama dalam
kaitannya dengan perletakan sistem jaringan dan perlengkapan ME di dalam
wilayah arsitektural bangunan, yaitu yang berkaitan dengan kebutuhan ruangruang untuk perletakan jaringan dan peralatan ME maupun sisi-sisi estetika
perletakan dan pemasangannya.
2.

Pemahaman Aspek Struktur Bangunan Gedung.


Yang perlu dipahami dari aspek Struktur bangunan gedung adalah sistem
struktur yang berkaitan dengan perletakan peralatan dan sistem

jaringan

Mekanikal dan Elektrikal di dalam sistem struktur bangunan terutama sekali


yang

berkaitan

dengan

beban-beban

peralatan

ME

dan

prinsip

pemasangannya yang sesuai dengan prinsip beban dan gaya pada sistem
struktur bangunan gedung. Hal ini perlu dilakukan karena sistem jaringan dan
peralatan Mekanikal Elektrikal tersebut sebagian besar melekat secara
langsung di dalam struktur bangunan gedung. Untuk itu perlu dikoordinasikan
pula sistem perletakan jaringan dan perlengkapan ME yang sinkron dengan
sistem struktur bangunan gedung.
3.

Program Kebutuhan Instalasi dan perlengkapan Mekanikal


Elektrikal
Berangkat

dari

pemahaman-pemahaman

aspek

arsitektur

dan

struktur

bangunan di atas, barulah dapat diestimasi kebutuhan-kebutuhan sistem


Mekanikal dan Elektrikal yang akan dipakai. Dalam menentukan kebutuhan
sistem

Mekanikal Elektrikal harus pula berpedoman pada standart-standart

dan peraturan yang berlaku, termasuk tersedianya bahan dan material


tersebut di pasaran.
4.

Analisa

dan

perhitungan

sistem

elektrikal

terhadap

peralatan mesin elektris


Analisa yang dimaksud meliputi analisa perencanaan sistem

jaringan dan

peralatan ME yang saling kait mengkait secara sistemik. Bagian yang paling
rumit adalah analisa kebutuhan daya listrik dari sistem jaringan elektrikal itu
sendiri maupun sistem

support elektrikal terhadap peralatan-peralatan

elektrik mekanikal elektrikal (seperti AC, Detector, mesin-mesin listrik, dan


sebagainya). Sedangkan perhitungan yang dibutuhkan adalah perhitungan
daya dari setiap sistem

dan sub sistem

ME yang digunakan. Keluaran dai

perhitungan tersebut adalah kapasitas total daya yang dibutuhkan. Dari


Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


keluaran tersebut dapat diperkirakan besarnya daya yang akan diajukan untuk
penyambungan daya PLN, atau dapat digunakan untuk memperkirakan ukuran
kapasitas daya genset yang dibutuhkan, sebagai suplay daya cadangan.
5.

Desain Lay Out Sistem Jaringan Mekanikal dan Elektrikal


Desain lay out sistem

ME dapat dilakukan setelah analisis dan perhitungan

tersebut dilakukan. Desain Lay Out Jaringan ME meliputi sistem jaringan mulai
dari sistem Primer yang merupakan sistem makro hingga sistem mikro pada
tingkat jaringan sekunder, tertier dan seterusnya. Desain tersebut dapat saling
terkait antar sistem ataupun terpisah.
F. Pendekatan Aspek Pembiayaan
Yakni aspek yang berhubungan dengan penggunaan biaya pembangunan. Sebagaimana
lazimnya

bangunan pemerintah, biaya pembangunan fisik cenderung terbatas,

meskipun tidak harus diartikan sebagai sederhana dan tidak optimal. Untuk menyiasati
keterbatasan

ini,

pendekatan

manajemen

alokasi

penggunaan

dana

perlu

dipertimbangkan. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah untuk ruang dan
bangunan yang kurang memerlukan tampilan-tampilan secara spesifik diusahakan
sangat efisien dan cukup memenuhi standar minimal dan sangat fungsional (fisik).
Sebagai

contoh

bangunan/ruang

gudang,

mekanikal-elektrikal,

serta

bangunan-

bangunan service lainnya. Dengan cara ini secara keseluruhan akan diperoleh kelebihankelebihan

yang

dapat

penyelesaian-penyelesaian

dioptimalkan
khusus.

bagi

Ketinggian

ruang/bangunan
bangunan,

yang

ketinggian

memerlukan
tiap

lantai

diarahkan sampai tingkat memenuhi standar saja sehingga efisiensi bahan bangunan
akan diperoleh. Pada intinya, untuk mengoptimalkan biaya pembangunan sehingga tetap
diperoleh tampilan dan kinerja bangunan yang baik, wajar dan sesuai untuk bangunan
perkantoran, diperlukan pencermatan dalam alokasi penggunaan biaya pada tiap bagian
fisik bangunan.
Pendekatan

Perencanaan

yang

mencakup

6(enam)

aspek

perencanaan,

selanjutnya akan dijabarkan dalam metoda perencanaan.

D.4.2. METODA PERENCANAAN


Metoda Perencanaan adalah susunan dan urutan cara yang akan ditempuh dalam
menyelesaikan

persoalanperencanaan.

Perumusan

pendekatan

perencanaan

akan

menjadi bagian-bagian penting pada tiap tahap proses perencanaan.


Pada hakekatnya, seluruh proses perencanaan dapat dikelompokkan ke dalam empat
tahap perencanaan yang masing-masing memiliki kadar arsitektural dan keteknikan yang
berbeda, seperti tergambar dalam skema berikut ini :

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN

Analisis dan pertimbangan yang bersifat arsitektural akan banyak diolah pada tahaptahap awal perencanaan, sementara kadar keteknikan yang tinggi akan mendominasi
bagian akhir dari seluruh proses perencanaan. Tentu hal ini sangat wajar, mengingat
hasil akhir perencanaan yang berupa penyusunan dokumen kerja akan menjadi panduan
dalam pelaksanaan fisik pembangunan. Secara lebih rinci, alur proses perencanaan
dapat dicermati melalui skema berikut ini :

Pada tahap penyusunan program atau tahap awal perencanaan, pendekatan-pendekatan


perencanaan yang meliputi enam aspek perencanaan dianalisis yang masing-masing
Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


akan memberi arahan perancangan atau design guidelines. Tahap pengkajian aspek
perencanaan akan sangat menentukan, karena pada dasarnya perwujudan ruang dan
bangunan merupakan solusi yang terpadu dan komprehensif dari seluruh aspek
perencanaan.
Konsep perancangan merupakan tahap perpindahan dari konsep-konsep yang
lebih bersifat verbal ke dalam

bentuk gagasan ruang dan bentuk baik melalui

pertimbangan parsial mau pun komprehensif. Bagian terakhir adalah tahap yang makin
konkrit sebagai solusi akhir dari seluruh analisis dan pertimbangan perencanaan.
Selanjutnya, skema-skema berikut ini akan diharapkan akan memperjelas penjabaran/
penguraian lebih rinci tentang aspek-aspek perencanaan.

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

CV. ADYCITRA CONSULTAN


JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
URAIAN PEKERJAAN

II

WAKTU PELAKSANAAN , MINGGU KE III


IV
V
VI

MOBILISASI PERSONIL
RAPAT AWAL
SURVEY DAN INVESTIGATION
DISKUSI ANALISIS & PRE-DISAIN HASIL
SURVEY
PRESENTASI DRAFT DISAIN
DISAIN DAN DETAIL ENGINEERING
LAPORAN ENGINEERING ESTIMATE
PRESENTASE AKHIR DAN PENYERAHAN
HASIL DISAIN
DEMOBILISASI PERSONIL

JADWAL PENUGASAN PERSONIL


URAIAN PEKERJAAN

OB

WAKTU PELAKSANAAN , MINGGU KE Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

VII

VIII

CV. ADYCITRA CONSULTAN


I
1. Imanuel Yakobes., ST
(Team Leader)

II
III
PROFESIONAL STAF

IV

1.00
STAF PENDUKUNG

1. VINCENSIUS L.
(Teknisi Surveyor)
2. LEO
(Cad Operator/Juru
Gambar)
3. HARIS
(Cad Operator/Juru Gambar)
4. SOPAR G.
(Tenaga Administrasi)
5. To be name
(Tenaga Non-Skill)
TOTAL (ORANG BULAN)

1.00
1.00

1.00
1.00
1.00
6.00

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

VI

VII

VIII

CV. ADYCITRA CONSULTAN


KOMPOSISI PERSONIL

NAMA PERSONIL
IMANUEL Y., ST

PERUSAHAAN
CV. ADYCITRA
CONSULTAN

TENAGA AHLI
LOKAL/ASING

LINGKUP
KEAHLIAN

POSISI
DIUSULKAN

LOKAL

SIPIL

TEAM LEADER

JUMLAH
ORANG
BULAN

URAIAN PEKERJAAN
Bertanggung
Jawab
penuh
Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan

Perencanaan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat

atas

1.00

You might also like