Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kulit merupakan organ tipis yang luas. Tebal kulit bervariasi antara 0,5-1,5 mm
bergantung pada letak, umur, gizi, jenis kelamin, dan suku. Kulit yang tipis terdapat di
telapak mata, penis, labium minor, dan bagian dalam lengan atas, sedangkan kulit yang
lebih tebal terdapat di telapak tangan, telapak kaki, punggung dan bokong. Kulit telapak
tangan dan telapak kaki tidak mengandung kelenjar sebasea dan rambut, Pada orang
dewaa, luas permukaan kulit sekitar 1,5-2 m2.
Sebagai penutup, kulit melindungi tubuh dari trauma mekanis, radiasi, kimiawi,
dan dari kuman infeksius. Asam laktat dalam keringat dan asam amino hasil perubahan
keratinisasi mempertahankan pH permukaan kulit antara 4-6 yang akan menghambat
pertubuhan bakteri. Namun, beberapa jenis streptokokus dan stafilokokus masih dapat
hidup komensal dilapisan keratin, muara rambut dan kelenjar sebaseus.
Kulit juga berfungsi sebagai pengindera raba karena mengandung ujung saraf
sensoris di dermis. Fungsi pengaturan suhu tubuh didapat dari adanya dua lapisan fleksus
pembuluh darah dermis yang alirannya diatur oleh persarafan otonom. Persarafan otonom
ini juga mengatur fungsi kelenjar keringat. Penguapan keringat akan mendinginkan kulit.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
didapat yaitu:
1. Bagaimana anatomi dari integumen ?
2. Sebutkan bagian-bagian dari integumen !
3. Bagaimana fisiologi dari integumen dalam termoregulasi dan
termodinamika serta metabolisme dalam tubuh ?
C. TUJUAN PENULISAN
Dari rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang kami
kemukakan dalam makalah ini antara lain:
1. Tujuan umum
a. Mahasiswa memperoleh gambaran tentang
anatomi dan
anatomi
integumen.
b. Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang
fisiologi
integumen.
D. MANFAAT PENULISAN
Dalam penyusunan makalah ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak. Adapun manfaat penyusunan itu
diantaranya:
1. Berfungsi sebagai literatur-literatur bagi mahasiswa dan pelajar
yang ingin memperdalam wawasan tentang anatomi integumen.
2. Para pembaca dapat mengetahui lebih dalam tentang fisiologi
integumen.
E. METODE PENULISAN
Adapun metode yang kami gunakan dalam penyusunan makalah
ini adalah kepustakaan dan internet. Yaitu dengan mencari data-data
yang menunjang materi atau yang berhubungan dengan anatomi dan
fisiologi dari integumen.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Epidermis
Gambar : epidermis
Lapisan paling luar terdiri atas lapisan epitel gepeng. Unsur
utamanya adalah sel-sel tanduk ( keratinosit ) dan melanosit.
Lapisan epidermis tumbuh terus karena lapisan sel induk yang
berada di lapisan bawah bermitosis terus-menerus, sedangkan
4
hampir
tidak
mengandung
air
karena
adanya
sehingga
lapisannya
secara
keseluruhan
seperti
secara
keseluruhan
lapisan
sel-selnya
berduri.
amino.
Stratum
malpigi
merupakan
lapisan
stratum
malpigi,
diantara
sel
epidermis
terdapat
melanosit yaitu sel yang berisi pigmen melanin yang bewarna coklat
dan sedikit kuning. Pada orang berkulit hitam melanosit menerobos
sampai ke dermis. Melanosit tersebut mepunyai tonjolan banyak,
panjang, halus dan menyelusup diantara sel-sel epidermis stratum
germinativum. Semua lapisan epidermis menipis dan biasanya
stratul lusidum tidak ada. Stratum basale memiliki kulit yang tebal,
dermis
yang
memberikan
warna
kemerahan
dan
Faktor
genetik
memperngaruhi
satuan
melanin
serta
meningkatkan
produksi
melanin
dan
b. Sel Langerhans
Sel yang berbentuk batang dengan banyak cabang mirip
dendrit, terutama didapatkan pada lapisan taju epidermis,
tampilannya seperti sel bening, sitoplasmanya mengandung
inklisi ( suatu sel yang terpendam dalm sel ) mirip batang yang
disebut granula birbeck. Sel ini juga terdapat dalam epitel
7
minyak,
kelenjar
lendir,
dan
kelenjar
keringat
yang
papil
dibentuk
oleh
anyaman
serabut
halus
yang
mengandung serabut elastin. Pada bagian ini terlihat lengkunglengkung kapiler dan ujung-ujung saraf perasa.
b. Lapisan retikulosa
Lapisan retikulosa mengandung jaringan pengikat rapat dan
serat kolagen. Sebagian besar lapisan ini tersusun bergelombang,
mengandung sedikit serat, retikuliin, dan banyak serat elastin.
sel-sel
fibrosa,
sel
histiosit,
pembuluh
darah,
otot
polos
dijumpai
di
dalam
dermis
tersusun
menyebabkan
kulit
daerah
yang
bersangkutan
mengerut, di dalam kulit muka dan leher sejumlah serat otot rangka
berakhir pada jalinan serat elastin halus dan dermis.
3. Hipodermis
Hipodermis adalah lapisan bawah kulit ( fasia superfisialis )
yang terdiri atas jaringan pengikat longgar, komponennya serat
longgar, elastis, dan sel lemak. Sel-sel lemak membentuk jaringan
lemak pada lapisan adiposa yang terdapat susunan lapisan subkutan
untuk menentukan mobilitas kulit diatasnya. Bila terdapat lobulus
lemak yang merata, hipodermis membentuk bantak lemak disebut
pannikulus adiposus. Pada daerah perut, lapisan ini dapat mencapai
10
sukutan
tidak
mengandung
lemak.
Bagian
superfisial
fosfolipid
dan
11
trigliseridda.
Intinya
perlahan
Sekresi
sebelum
terjadi
terus-menerus
dan
b. Kelenjar keringat
Kelenjar tubular bergelung tidak bercabang terdapat pada
seluruh kulit kecuali pada dasar kuku, batas bibir, glans penis,
dan gendang telingga. Kelenjar ini paling banyak terdapat
pada telapak tangan dan telapak kaki. Bagian sekretoris
terletak di dalam dermis atau hipodermis dan bergabung
membentuk
epidermis
massa
dan
tersendiri,
berjalan
duktusnya
berkelok-kelok
keluar
menuju
menyatu
dengan
pada
dalam
dan
saluran
keluarnya
berkelok-kelok
lemak
dan
menghasilkan
kolostrum.
Hormon
dihasilkan
kelenjar
hipifisis
akan
merangsang
bagian
tengah
sel,
sitoplasmanya
granula
glikoprotein
sekretori
mukoid.
basofil,
Kontraksi
sel
menghasilakan
ini
membantu
sekretori
makin
menyempit
menjadi
duktus
jala-jala
terkecil
menuju
papilla
tempat
dan
kelengkapannya
menerima
rangsangna
dari
B. FISIOLOGI INTEGUMEN
Fungsi Kulit :
1. Mengatur suhu tubuh
2. Menyekresi produksi sampah
3. Merupakan organ raba dan sensasi lain yang membuat kita peka terhadap
lingkungan
4. Mencegah masuknya bakteri dengan permukaannya yang bersisik dan kering
5. Menyekresi sebum (minyak)
6. Melindungi tubuh melalui pigmennya dari efek sinar matahari yang berbahaya
7. Memproduksi vitamin D melalui kerja sinar ultraviolet
1. Termoregulasi
Suhu tubuh adalah keseimbangan dapat antarara panas yang didapat dengan
panas yang hilang. Manusia adalah hewan berdarah panas dan suhunya dipertahankan
16
pada 37oC. Peningkatan atau penurunan suhu satu derajat atau lebih mempengaruhi
fungsi normal system saraf dan enzim.
Mekanisme pengaturan suhu utama adalah hipotalamus. Hipotalamus bekerja
pada system umpan balik negatif. Apabila suhu tubuh turun, panas disimpan sampai
suhu mendekati normal.
Produksi panas terutama berlangsung akibat aktivitas metabolisme. Panas
tambahan dihasilkan oleh latihan, aktivitas, peningkatan tekanan otot, menggigil, dan
juga gangguan endokrin, infeksi, trauma, dan oleh emosi. Produksi panas terendah
dicapai selama tidur dan tertinggi, selama aktivitas otot. Kehilangan panas juga terjadi
melalui mekanisme pada radiasi, konduksi, konveksi panas pada kulit, evaporasi
keringat, respirasi, dan ekskresi urine dan feses.
a. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas dari satu objek ke objek lain tanpa
kontak fisik antara keduanya. Tubuh meradiasi panas ke setiap objek di
dekatnya dan panas yang hilang sesuai dengan area permukaan. Area yang luas
menghilangkan lebih banyak panas tetapi kehilangan panas dapat dihilangkan
dengan mengurangi area permukaan. Misalnya lebih sedikit panas yang hilang
pada posisi tubuh menekuk daripada posisi meregang.
b. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas dari suatu molekul ke molekul lain.
Jika ujung batang besi ditempatkan pada api, panas akan berkonduksi sampai
seluruh batang besi menjadi panas. Kontak langsung akan menyebabkan tubuh
kehilangan panas pada objek yang lebih dingin dari tubuh.
c. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas dari tubuh ke udara, yang kemudian
meningkat dan diganti oleh udara yang lebih dingin, yang kemudian
dipanaskan.
Kehilangan
panas
melalui
konveksi
dikurangi
dengan
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kulit merupakan organ tipis yang luas. Kulit yang tipis terdapat di telapak mata,
penis, labium minor, dan bagian dalam lengan atas, sedangkan kulit yang lebih tebal
terdapat di telapak tangan, telapak kaki, punggung dan bokong. Kulit merupakan organ
tipis yang luas. Kulit yang tipis terdapat di telapak mata, penis, labium minor, dan bagian
dalam lengan atas, sedangkan kulit yang lebih tebal terdapat di telapak tangan, telapak
kaki, punggung dan bokong. Kulit dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Kulit Ari (epidermis)
2. Kulit Jangat (dermis)
3. Hypodermis
Fungsi dari kulit secara umum yaitu sebagai termoregulasi (pengatur suhu tubuh)
dan termodinamika dan metabolisme.
B. SARAN
Pada makalah tentang Sistem Integumen ini kami berharap agar para pembaca
dapat memahami bagian dari system integument secara mendalam sehingga pembaca
dapat mengetahui bagaimana anatomi dan fisiologi serta fungsi dari integumen. Makalah
ini juga dapat dipadukan dengan literatur-literatur yang ada. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi mahasiswa keperawatan.
19
DAFTAR PUSTAKA
20