You are on page 1of 4

Ringkasan

1. Rele Arus Lebih / OCR dan GFR Sebagai Proteksi Trafo dan penyulang pada GI
150 KV Krapyak.
GI merupakan tempat pusat pengatur kebutuhan pembebanan. Selain itu, GI berfungsi
sebagai pusat proteksi peralatan-peralatan STL dan sebagai pusat proses penormalan
terhadap

gangguan-gangguan

yang

ada.

Transformator

Daya

Berfungsi

mentranformasikan daya listrik, dengan merubah besaran tegangannya, sedangkan


frekuensinya tetap. Tranformator daya juga berfungsi ntuk pengaturan tegangan.
Baterai pada Gardu Induk,Alat yang menghasilkan sumber tenaga listrik arus searah
yang diperoleh dari hasil proses kimia. Sumber DC ini berfungsi untuk menggerakkan
peralatan kontrol, relay pengaman, motor penggerak CB, DS, dan lain-lain. Sumber
DC ini harus selalu terhubung dengan rectifier dan harus diperiksa secara rutin
kondisi air, kebersihan dan berat jenisnya. Sistem proteksi adalah suatu sistem
pengaman terhadap peralatan listrik, yang diakibatkan adanya gangguan teknis,
gangguan alam, kesalahan operasi dan penyebab yang lainnya.
2. Instalasi Pentanahan Dan Proteksi Gangguan Ke Tanah Pada Pembangkitan
Multi Generator Di Sistem Kelistrikan PT.Wilmar Nabati Gresik.
Untuk Generator yang beroperasi paralel dalam satu bus disarankan salah satu
saja yang diketanahkan (Single Point Grounding) dan yang lain tidak diketanahkan.
Hal ini bertujuan untuk mencegah aliran harmonisa ketiga dari satu generator ke
generator lainnya. Sehingga mengurangi efek harmonisa ketiga terhadap kawat netral
Pada pentanahan High Resistance arus gangguan satu fasa ketanah dibatasi maksimal
10 Ampere dan Low Reistance arus gangguan maksimal dibatasi 400 Ampere. Pada
umumnya

industri

tegangan

menengah

banyak

yang

menggunakan

Low

Resistance,hal ini disebabkan untuk memudahkan dalam mendeteksi letak gangguan.


Besar arus hubung singkat dengan pentanahan generator dengan tahanan cenderung
tetap pada periode 0,5 30 cycle. Sesuai dengan NGR yang terpasang pada sistem
pentanahan. Rele pengaman Differential 87GN berfungsi untuk mengamankan
gangguan yang terjadi di internal generator. Pentanahan langsung memiliki
keuntungan tidak menyebabkan tegangan lebih pada fasa fasa yang tidak
terganggu,namun arus gangguan satu fasa sangat besar,sehingga tidak aman untuk
sistem tegangan menengah.

3. Proteksi Gangguan Terhadap Kinerja Sistem Proteksi di Gardu Induk 150


Jepara
Gangguan yang sering mempengaruhi sistem proteksi area trafo tenaga dari tahun
2007 sampai 2012 adalah gangguan nonteknis dan gangguan yang tidak diketahui
penyebabnya, yang mengakibatkan Short Circuit Feeder (SCF) pada Saluran Kabel
Tegangan Menengah (SKTM) tertimpa pohon. Sistem proteksi pada area trafo tenaga
1 dan 2 dari tahun 2007 sampai 2012 memiliki keandalan dengan predikat cukup baik
dalam mengatasi kuantitas gangguan.
4. Analisa Pengaruh Harmonisa Terhadap Arus Netral , Rugi-rugi dan Penurunan
Kapasitas Pada Transformator Distribusi
Pembebanan transformator pada transformator teknik Kimia, teknik Sipil,
teknik Elektro dan Teknik Mesin sangat rendah, dimana pembebanannya kurang dari
25%. Pembebanan dari ke empat transformator distribusi tidak seimbang. THD arus
di ke empat Transformator pada waktu-waktu tertentu ada yang melebihi standard.
Sedangakan untuk THD tegangannya tidak ada yang melebihi standard.
Karakteristik / komposisi harmonisa arus pada ke empat transformstor distribusi yang
paling dominan adalah harmonisa ke-3,harmonisa ke-5, dan harmonisa ke-7.
Harmonisa memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap besar arus netral yaitu
lebih dari 20 %. Rugi-rugi yang dialami keempat transformator cukup rendah, tetapi
penambahan rugi-rugi yang dialami akibat pengaruh harmonisa pada waktu
tertentucukup tinggi. Penurunan kapasitas akibat pengaruh harmonisa yang dialami
keempat transformator cukup rendah. Semakin besar THD arus yang terkandung pada
transformator, maka penambahan rugirugitransformator akan semakin besar, dan
derating transformator akan semakin tinggi. THD arus total dan derating
transformator di teknik Kimia, teknik Sipil, teknik Elektro, dan teknik Mesin pada
hari kerja lebih kecil dari pada hari libur. Pembebanan transformator, rugi-rugi
transformator, dan arus pada kawat netral di teknik Kimia, teknik Sipil, teknik
Elektro, dan teknik Mesin pada hari kerja lebih besar dari pada hari libur. Persentase
pembebanan terbesar terjadi padaTransformator Teknik Sipil dengan pembebanan
rata-rata sebesar 19,364%. THDarus (57,37%), penambahan rugi-rugi (48,7%) dan
penurunan kapasitas (4,875%). TetapiTransformator yang THD arusnya sering
melebihi standard terjadi pada TransformatorTeknik Elektro. Pada saat ini kondisi
Transformator termasukdalam kondisi aman. Sedangkan untuk kawatnetralnya pada
kondisi saat ini juga termasukdalam kondisi aman

5. Prakiraan Daya Beban Listrik yang Tersambung Pada Gardu Induk Sengkaling
Tahun 2012-2021 Menggunakan Metode Time Series Dengan Model
Dekomposisi
Dari hasil perhitungan dan analisis terhadap peramalan pembebanan pada trafo
daya Gardu Induk Sengkaling didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Pertumbuhan
beban masing-masing di trafo GI Sengkaling selama 10 ke depan adalah 46,67 MVA
pada trafo III dan 39,18 MVA pada trafo IV. Berdasarkan hasil peramalan, kapasitas
trafo III yang memadai selama 10 tahun mendatang adalah menjadi 60 MVA dan trafo
IV menjadi 50 MVA. Waktu pengembangan masing-masing trafo adalah: Pada Trafo
III penggantian trafo sebaiknya dilakukan pada bulan Januari 2014 karena satu bulan
setelahnya pembebanan pada trafo melebihi dari standar yaitu 91,42% Trafo IV
penggantian trafo secepatnya diganti pada bulan Januari 2013 karena pembebanan
sudah hampir mencapai batas dari kapasitas trafo yaitu 97,42%.
6. Simulasi Pengembangan Trafo Distribusi Berdasarkan Pertumbuhan Beban
Menggunakan Model DKL 3,2 dan Software ETAP 7.0.0 Tahun 2012 2016 di
UPJ Batang
Model peramalan DKL 3,2 merupakan model yang disusun secara sederhana dan
cara penggunaannya sangat mudah sehingga digunakan PLN untuk menyusun
peramalan kebutuhan listrik sebagai pendukung dasar pengembangan trafo distribusi
menggunakan Software ETAP atau Power Satation, dimana merupakan suatu program
atau perangkat lunak yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
berhubungan dengan sistem ketenagalistrikan dimana dengan menggunakan sotfware
ETAP dapat memodelkan analisis aliran daya (load Flow), kita dapat menghitung
aliran daya, tegangan pada sistem tenaga, drop voltage, losses dan lain-lain.
Berdasarkan simulasi software ETAP 7.0.0, hasil simulasi eksisting susut energi /
losses di GI Batang pada penyulang BTG 01, BTG 02, BTG 03, BTG 04, BTG 06,
dan BTG 07 adalah 4,351%, 3,779%, 0,454%, 0,663%, 4,047%, dan 8,009% pada
eksisting tahun 2011, sedangkan hasil simulasi eksisting susut tegangan / drop voltage
di GI Batang pada penyulang BTG 01, BTG 02, BTG 03, BTG 04, BTG 06, dan BTG
07 adalah 11,3%, 8,0%, 2,6%, 4,2%, 9,9%, dan 19,8% pada eksisting tahun 2011.
Hasil selisih penambahan beban daya tersambung (KVA) berdasarkan peramalan
DKL 3,2 untuk tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016 adalah 894,9 KVA, 1030,9
KVA, 1159,6 KVA, 1285,7 KVA, dan 1408,3 KVA. Penambahan penyulang baru di

GI batang difungsikan supaya membantu penyulang yang sudah ada yang melebihi
kriteria, diantaranya penyulang BTG 08 yang membantu BTG 02 & 07, penyulang
BTG 09 yang membantu BTG 01, penyulang BTG 10 yang membantu BTG 02,
penyulang BTG 11 & BTG 13 yang membantu BTG 07, dan penyulang BTG 12 yang
membantu BTG 06, Sedangkan Pengembangan trafo distribusi dilakukan guna
memenuhi kebutuhan pertumbuhan beban yang ada di UPJ batang diantaranya
pertumbuhan industri modern, pembuatan perumahan baru, dan penggantian trafo
yang sudah ada telah melebihi kapasitas berdasarkan peta tata guna lahan
pengembangan UPJ Batang. Hasil pengembangan trafo distribusi dari tahun 2012
hingga 2016 didapatkan bahwa total penambahan trafo distribusi baru berkapasitas 50
KVA 1 fasa sebanyak 72 buah, 50 KVA 3 fasa sebanyak 4 buah dan 100 KVA 3 fasa
sebanyak 4 buah, sedangkan untuk penggantian trafo distribusi mayoritas mengganti
trafo 1 fasa 25 KVA menjadi 1 fasa 50 KVA sebanyak 24 buah penggantian yang
tersebar diberbagai wilayah pengembangan di UPJ Batang. Hasil simulasi ETAP
7.0.0 untuk pengembangan trafo tahun 2012 2016 diantaranya voltage drop dan
losses yang naik turun persentase nilainya dikarenakan adanya pemotongan jaringan
atau pengambilan beban dari penyulang yang ada ke penyulang yang baru atau
penyulang yang memiliki nilai kriteria.
7. Perancangan Transformator Daya Satu Fasa Core Type Dengan Bantuan PC
Perancangan transformator dengan menggunakan bentuk core section 4Stepped mempunyai nilai effisiensi yang paling besar bila dibandingkan dengan
bentuk square,cruciform maupun 3-stepped Perancangan transformator dengan
menggunakan bentuk core section 4-Stepped mempunyai nilai rugirugiyang paling
kecil bila dibandingkan dengan bentuk square,cruciform maupun stepped. Besarnya
nilai dari rating daya berpengaruh pada disain dimensi transformator,semakin besar
rating dayanya maka disain dimensi utama juga akan semakin besar Semakin besar
rating dayanya maka semakin besar pula panjang ratarata kumparannya.

You might also like