You are on page 1of 12

1 .

Ketrampilan apa saja yang dibutuhkan utk


mengembangkan critical thinking?
-mempunyai ketrampilan utk menjelaskan
masalah
-mampu menghubungkan suatu masalah dgn
pengetahuan yg dia miliki
-mampu menguji masalah sampai masalah itu
benar2 terbukti
-mempunyai pemikiran kearah yg lbh maju dan
memiliki PD di dpn umum
Langkah2 penerapan critical thinking
-ditelaah terlebih dahulu
-melakukan identifikasi masalah(testing
motif),diformulasikan,dianalisis
2 . Bagaimana cara mendiagnosis penyakit
dmn anamnesisnya sama?
-mengetahui gejala-gejala penyakit secara
spesifik
-melakukan pemeriksaan fisik scr mendetail
-melakukan pemeriksaan fisik lanjutan
-memeriksa scr objektif

3 . apa hub clinical reasoning,critical thinking,dan


critical participation?
-critical thinking membutuhkan dasar yang jelas
yaitu clinical reasoning kemudian ikut
berpartisipasi scr kritis.
-clinical reasoning adl keputusan yg brdasarkan
critical thinking yg dpt
dipertanggungjawabkan,kemudian melakukan
critical participation
4.faktor apa yang mempengaruhi clinical
reasoning?
-membutuhkan critical thinking
-kepercayaan diri yang mendukung critical
thinking
-membutuhkan pengembangan ilmu dgn cara
membaca,berlatih,dll

5.bagaimana langkah-langkah melakukan clinical


reasoning?
-memiliki ilmu yg cukup dlm melakukan clinical
reasoning
-melakukan critical thinking berdasarkan ilmu
yang didpt

a.interpretasi,mnggali info sbnyak2nya


b.analisis,mnganalisis info dgn bukti yg ada
c.evaluasi,mngkaji bukti2 yg ada spya dpt
ditetapkan jd diagnosis
d.interferensi,mnyimpulkan diagnosis dan
rencana terapi pasien
e.explanasi,pnjelasan baik dan benar srta etis pd
pasien
6.apakah ciri pemikir kritis?
-dpt menganalisis suatu msalah
-suka bertanya
-tidak terburu2 dlm mengambil keputusan
-melihat masalah dr berbagai sudut pandang
-mau menerima kritik dan saran
-terbiasa ingin tahu
-memiliki bnyk pengetahuan
-berpandangan trbuka dalam mengevaluasi
masalah

7.bagaimana cara menanamkan critical


participation dlm jiwa seseorang?

-memiliki kepedulian trhdap lingkungan


-mmberikan sugesti yang baik pd masyarakat
-memiliki rasa tanggungjawab kpd masyarakat
Memberi arahan darimana orang tersebut
berasal,kita harus menekankan pada orang
tersebut tentang pentingnya berpartisipasi dalam
ruang lingkup asalnya (Putri RA,S.Psi.MHPSY)
8.mengapa dalam menangani masalah
kesehatan harus memakai critical thinking dan
clinical reasoning?
-karena membutuhkan critical thinking yang dpt
dipertanggungjawabkan dan berdasarkan
pengetahuan yang tepat sehingga dpt
mnyembuhkan dan menyelesaikan msalah yg
diderita pasien
-karena utk melakukan layanan yg terbaik utk
pasien agar tidak terjadi salah diagnosis

9.apa saja langkah2 seorang dokter dalam


menangani pasien?
-dokter melakukan tanya-jawab kpd pasien utk
melakukan diagnosa sementara
-pemeriksaan fisik
-diagnosis penyakit

-penanganan penyakit
-jika memerlukan,dilakukan terapi
10.apa saja jenis clinical reasoning?
Jenis-jenis clinical reasoning
- Forward clinical reasoning adalah proses untuk menetapkan hipotesis
berdasarkan data yang ada.
- Backward clinical reasoning adalah mengungkapkan data berdasarkan
hipotesis.
- Analytic: adalah kegiatan penalaran dengan melakukan analisis yang sangat
berhati-hati
Untuk mengetahui hubungan antara tanda dan keluhan untuk menetapkan
diagnosis.
- Non analitic-clinical reasoning adalah clinical reasoning yang tidak
membutuhkan penalaran sama sekali, dan biasa disebut dengan pattern
recognition (pengenalan tanda)

11.apakah manfaat dr critical thinking?


12.bagaimana cara menerapkan critical
thinking dlm menangani pasien?
13.Apa saja jenis pemikiran kritis?
14.apa langkah utk jadi smart thinker?
15.apa perbedaan critical thinker dan smart
thinker?
SMART THINKER
-Cerdik didalam Berpikir
-Menggali pemikirannya sendiri dengan cara yang sederhana
-Menggunakan Akal dan Kebijaksanaan didalam mengambil keputusan
-Berusaha untuk berpikir berlawanan dengan semua pendapat yang ada
-Lebih cocok disebut Orang Cerdik
-Berjalan seturut arus keterbatasan yang dia miliki

http://www.kaskus.us/showthread.php?p=492804958

Apakah berpikir kritis?


Berpikir kritis merupakan proses berpikir intelek-tual di mana pemikir dengan
sengaja menilaikualitas pemikirannya, pemikir menggunakanpemikiran yang
reflektif, independen, jernih danrasional.
Berpikir kritis mencakup keterampilanmenafsirkan dan menilai
pengamatan, informasi,dan argumentasi. Berpikir kritis meliputi pemikir-an dan
penggunaan alasan yang logis, mencakupketerampilan membandingkan,
mengklasifikasi,melakukan pengurutan (sekuensi),menghubung-kan sebab dan
akibat, mendeskripsikan pola,membuat analogi, menyusun rangkaian,
memberialasan secara deduktif dan induktif, peramalan,perencanaan,
perumusan hipotesis, dan penyam-paian kritik.
Berpikir kritis mencakup penentuantentang makna dan kepentingan dari
apa yangdilihat atau dinyatakan, penilaian argumen,pertimbanganapakah
kesimpulan ditarik berda-sarkan bukti-bukti pendukung yang memadai.
Jangan salah, berpikir kritis tidak sama dengan berdebat atau mengkritisi
orang lain. Kata kritis terhadap suatu argumen tidak identik dengan
ketidaksetujuan terhadap suatu argumen atau pandangan orang lain. Penilaian
kritis bisa saja dilakukan terhadap suatu argumen yang bagus, sebab pemikiran
kritis bersifat netral,imparsial dan tidakemosional.
Berpikir kritis merupakan keterampilanberpikir universal yang berguna
untuk semuaprofesi dan jenis pekerjaan. Berpikir kritisberguna dalam
melakukan kegiatan membaca,menulis, berbicara, mendengarkan, berdiskusi,
dansebagainya, untuk mendapatkan hasil yang lebihbaik. Analisis yang kritis
dapat meningkatkanpemahaman tentang suatu masalah. Pemikiranyang analitis,
diskriminatif, dan rasional,membantu memilih alternatif solusi yang bergunadan
menyingkirkan solusi yang tak berguna.Pemikiran yang reflektif dan
independen dapatmenghindari keterikatan kepada keyakinan yang salah,
sehingga memperkecil risiko untuk pengambilan keputusan salah yang
didasarkan pada keyakinan yang salah tersebut.
Berpikir kritis juga berguna untukmengekspresikan ide-ide. Pemikiran
kritis memili-ki peran penting dalam menilai manfaat ide-idebaru, memilih ideide yang terbaik, dan memodifi-kasinya jika perlu, sehingga bermanfaat di
dalammelakukan pekerjaan-pekerjaan yang memerlukankreativitas.
Ada 3 syarat diperlukan untuk memiliki
kemampuan berpikir kritis:
1.Sikap untuk menggunakan pemikiran yang
dalam di dalam melihat suatu permasalahan,
dengan menggunakan pengalaman dan bukti
yang ada

2.Pengetahuan tentang metode untuk bertanya


dan mengemukakan alasan dengan logis
3.Keterampilan untuk menerapkan metode
tersebut
Karakteristik pemikiran kritis
Berpikir kritis memerlukan upaya terus-menerusuntuk menganalisis dan
mengkaji keyakinan,pengetahuan yang dimiliki, dan kesimpulan yangdibuat,
dengan menggunakan bukti-bukti danpengalaman yang mendukung.
Berpikir kritis membutuhkan kemampuanuntuk mengidentifikasi
prasangka, bias (keberpi-hakan), propaganda (misalnya, propaganda perusahaan obat), kebohongan, distorsi (penyesatan),misinformasi (informasi yang
salah), egosentris-me, dan sebagainya.
Berpikir kritis mencakup kemampuanuntuk mengenali masalah dengan
lebih tajam,menemukan cara yang dapat dilakukan untukmengatasi masalah
tersebut, mengumpulkan infor-masi yang relevan, mengenali asumsi dan nilainilai yang ada di balik keyakinan, pengetahuan,maupun kesimpulan.
Berpikir kritis mencakup kemampuanuntuk memahami dan
menggunakan bahasadengan akurat, jelas, dan diskriminatif (yakni,melihat dan
membuat perbedaan yang jelastentang setiap makna), kemampuan untuk menafsirkan data, menilai bukti-bukti dan argumentasi,mengenali ada-tidaknya
hubungan yang logisantara dugaaan satu dengan dugaan lainnya.
Demikian juga berpikir kritis meliputikemampuan untuk menarik
kesimpulan dangeneralisasi yang bisa dipertanggungjawabkan,menguji
kesimpulan dan generalisasi yang dibuat,merekonstruksi pola keyakinan yang
dimilikiberdasarkan pengalaman yang lebih luas, danmelakukan pertimbangan
yang akurat tentang hal-hal spesifik dalam kehidupan sehari-hari.Karakteristik
pemikir kritis
Berpikir kritis dapat terjadi ketika seorangmembuat keputusan atau
memecahkan suatumasalah. Ketika seorang mempertimbangkan apa-kah akan
mempercayai atau tidak mempercayai,melakukan atau tidak melakukan suatu
tindakan,atau mempertimbangkan untuk bertindak denganalasan dan kajian
yang kuat, maka ia sedangmenggunakan cara berpikir kritis.
Seorang yang berpikir kritis akan mengka-ji ulang apakah keyakinan dan
pengetahuan yangdimiliki atau dikemukakan orang lain logis atautidak.
Demikian juga seorang yang berpikir kritistidak akan menelan begitu saja
kesimpulan-kesim-pulan atau hipotesis yang dikemukakan dirinyasendiri atau
orang lain.
Seorang pemikir kritis memiliki sejumlah karakteristik sebagai berikut:
1.Mengemukakan pertanyaan-pertanyaan dan
masalah penting, merumuskannya dengan
jelas dan teliti

2.Memunculkan ide-ide baru yang berguna dan


relevan untuk melakukan tugas. Pemikiran
kritis memiliki peran penting untuk menilai
manfaat ide-ide baru, memilih ide-ide yang
terbaik, atau memodifikasi ide-ide jika perlu
3.Mengumpulkan dan menilai informasiinformasi yang relevan, dengan menggunakan
gagasan abstrak untuk menafsirkannya dengan
efektif
4.Menarik kesimpulan dan solusi dengan alasan
yang kuat, bukti yang kuat, dan mengujinya
dengan menggunakan kriteria dan standar
yang relevan
5.Berpikir terbuka dengan menggunakan
berbagai alternatif sistem pemikiran, sembari
mengenali, menilai, dan mencari hubunganhubungan antara semua asumsi, implikasi,
akibat-akibat praktis
6.Mampu mengatasi kebingungan, mampu
membedakan antara fakta, teori, opini, dan
keyakinan
7.Mengkomunikasikan dengan efektif kepada
orang lain dalam upaya menemukan solusi
atas masalah-masalah kompleks, tanpa
terpengaruh oleh pemikiran orang lain tentang
topik yang bersangkutan
8.Jujur terhadap diri sendiri, menolak
manipulasi, memegang kredibilitas dan
integritas ilmiah, dan secara intelektual
independen, imparsial, netral
Mengapa dokter perlu berpikir kritis?
Berpikir kritis tidak hanya persoalan berpikir seca-ra analitis, tetapi juga
berpikir secara berbeda(thinking differently). Berpikir kritis mencakupanalisis
secara kritis untuk memecahkan masalah.Analisis kritis berguna tidak hanya
untuk mengi-ris/ menganalisis masalah, tetapi juga membantu menemukan cara
untuk menemukan akar masalah.Memahami masalah dengan baik penting
untukdapat memecahkannya.
Dengan menggunakan kerangka skeptisis-me ilmiah, berpikir kritis
diperlukan di semua bidang profesi dan disiplin akademik, termasuk bidang
profesi kedokteran. Sebagai contoh, dalam memilih terapi untuk pasien, seorang
dokter perlu berpikir kritis apakah keputusan untuk memilih terapi sudah tepat,

apakah didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang kuat yang membenarkan bahwa
terapi itu memang efektif untuk memecahkan masalah yang dihadapi pasien.
Dalam skeptisisme ilmiah, proses berpikir kritis meliputi akuisisi dan
interpretasi informasi,penggunaan informasi itu untuk menarik kesimpulan yang
bisa dipertanggungjawabkan. Konsep dan prinsip berpikir ilmiah bersifat
universal.Berpikir kritis membentuk sebuah sistem pemikiran yang saling
terkait dan overlapping, misalnya pemikiran filosofis, pemikiran sosiologis,
pemikiran antropologis, pemikiran historis, pemikiran politis,pemikiran
psikologis,pemikiran matematis, pemikiran biologis, pemikiran ekologis,
pemikiran medis, pemikiran legal, pemikiran etis, pemikiran estetis/ artistik, dan
sebagainya.Berpikir kritis dapat diterapkan kepada kasus dibidang profesi apa
saja. Hanya saja penerapannya perlu merefleksikan konteks bidang profesi dan
disiplin yang bersangkutan.
Berpikir kritis penting, karena memungkinkan seorang untuk
menganalisis,
menilai,menjelaskan,
dan
merestrukturisasi
pemikirannya,sehingga dapat memperkecil risiko untuk mengadopsi keyakinan
yang salah, maupun berpikir dan bertindak dengan menggunakan keyakinan
yang salah tersebut. Berpikir kritis penting dilakukan dalam profesi kedokteran.
Berpikir kritis mengurangi risiko pembuatan diagnosis yang keliru
danpemilihan terapi yang tidak tepat yang dapatmerugikan atau berakibat fatal
bagi pasien.
Berpikir kritis juga diperlukan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
yang membutuhkankreativitas seperti menulis buku. Jika seorang tidak berpikir
kritis, maka ia tidak bisa berpikir kreatif.
Mengembangkan sifat berpikir kritis
Sifat intelektual seorang perlu dikembangkan dandiasah agar menjadi pemikir
yang kritis. Tidak adasebuah resep yang instan untuk mengembangkansifat-sifat
intelektualitas dari seorang pemikirkritis. Sebab berpikir kritis dikembangkan
berda-sarkan konsep-konsep dan prinsip, ketimbangprosedur yang kaku, atau
resep tertentu. Berpikirkritis menggunakan tidak hanya logika (baik logi-ka
formal maupun informal), tetapi juga kriteriaintelektual yang lebih luas,
meliputi kejelasan,kepercayaan (credibility), akurasi, presisi (kete-litian),
relevansi, kedalaman, keluasan, dan signi-fikansi (kemaknaan).
Salah satu cara yang penting untukmengembangkan sifat-sifat berpikir
kritis adalahmempelajari seni untuk menunda penarikankesimpulan definitif.
Caranya adalah menerapkanorientasi persepsi ketimbang menarik
kesimpulanfinal terlalu dini. Sebagai contoh, ketika membacasebuah novel,
menontonfilm, mengikuti diskusiatau dialog, hindari kecenderungan untuk
mengha-kimi atau menarik kesimpulan tetap.

Untuk melatih berpikir kritis, seorangperlu menyadari dan menghindari


adanya
kecen-derungan
untuk
melakukan
kesalahan-kesalahanyang
menyebabkan orang tidak berpikir kritis,antara lain sebagai berikut:
1.Dalam suatu argumen terlalu mengeneralisasi
posisi atau keadaan. Sebagai contoh, dalam
suatu argumen terdapat kecenderungan untuk
mengira semua orang tahu, padahal tidak
setiap orang tahu. Demikian juga mengira
semua orang tidak tahu, padahal ada orang
yang tahu. Pemikir kritis berhati-hati dalam
menggunakan kata semua, atau setiap.
Lebih aman menggunakan kata sebagian
besar, atau beberapa.
2.Menyangka bahwa setiap orang memiliki bias
(keberpihakan) di bawah sadar, lalu
mempertanyakan pemikiran refleksif yang
dilakukan orang lain. Pemikir kritis harus
bersedia untuk menerima kebenaran argumen
orang lain. Perdebatan tentang argumen bisa
saja menarik, tetapi tidak selalu berarti bahwa
argumen sendiri benar.
3.Mengadopsi pendapat yang ego-sensitif. Nilainilai, emosi, keinginan, dan pengalaman
seorang mempengaruhi keyakinan dan
kemampuan orang untuk memiliki pemikiran
yang terbuka. Pemikir kritis harus menyingkirkan kesalahan ini dan mempertimbangkan
untuk menerima informasi dari luar
4.Mengingat kembali keyakinan lama yang
dipercaya dengan kuat tetapi sekarang dittolak
5.Kecenderungan untuk berpikir kelompok,
suatu keadaan di mana keyakinan seorang
dibentuk oleh pemikiran orang-orang disekitarnya ketimbang apa yang ia sendiri alami
atau saksikan
Mengajarkan keterampilan berpikir kritis
Keterampilan berpikir kritis merupakan kemam-puan untuk menimbang faktorfaktor yang pentingdan tidak penting, konkrit dan abstrak yangmempengaruhi
suatu situasi, agar dapat dibuatsolusi yang terbaik dari suatu masalah.
Berdasarkan hasil riset psikologi kognitif,para pendidik yakin, institusi
pendidikan perlumemusatkan perhatian untuk mengajarkanketerampilan

berpikir kritis kepada paramahasiswa, dan memupuk sifat-sifat


intelektualmereka.Seperti halnya cara memahami subjek
lainnya, mempelajari cara berpikir kritis meliputidua fase: (1) internalisasi; dan
(2) penerapan. Faseinternalisasi mencakup konstruksi ide-ide dasar,prinsip, dan
teori-teori berpikir kritis di dalampikiran pebelajar. Fase penerapan mencakup
penggunaan ide-ide, prinsip, dan teori itu oleh
pebelajar di dalam kehidupan sehari-hari.
Dosen perlu memupuk dan menumbuhkanpemikiran kritis pada setiap
stadium pembelajar-an, dimulai dari pembelajaran awal. Karena itu didalam
kurikulum pendidikan kedokteran, pengem-bangan pemikiran kritis sebaiknya
dimulai sejaksemester awal.
Terdapat sejumlah teknik untuk melatihketerampilan berpikir kritis,
antara lain sebagaiberikut.
Analisis teks: Latihan ini memberikan kepada
mahasiswa sebuah teks tentang suatu kejadianatau cerita. Mereka diminta untuk
menjelaskanhubungan logis antara peristiwa-peristiwa didalam cerita itu.
Mereka juga diminta untukmemberikan saran judul teks tersebut,
danmemberikan tambahan isi cerita. Kegiatan inimenuntut mahasiswa untuk
berpikir logis danmemberikan alasan terhadap setiap kejadian yangberhubungan
dengan cerita. Sebagai varian darilatihan ini, mahasiswa bisa diminta
untukmemperluas cerita dengan menambahkan tokoh(karakter) atau peristiwa
yang terkait dengancerita semula.
Diskusi Socrates: Latihan ini mencakuppengajuan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mence-tuskan pemikiran kritis. Latihan ini
bisa dilakukandengan menanyakan kepada mahasiswa tentangisu-isu kompleks
atau masalah-masalah hipotetik(perumpamaan). Mahasiswa diminta
untukmenganalisis konsep, membedakan antara faktadan asumsi, dan
mengusulkan solusi yang tepat.
Berpikir dari kotak masalah (Think-out-of-the
Box): Latihan ini memberikan teka-teki dan
pertanyaan kepada mahasiswa untuk mendorongmereka berpikir kreatif yang
dapat meningkatkanketerampilan berpikir kritis. Sebagai contoh,mahasiswa bisa
diminta untuk menggambarsejumlah titik, lalu mereka diminta
untukmenghubungan titik-titik itu dengan seminimalmungkin jumlah garis-garis
lurus. Permainan ini melatih kemampuan mahasiswa untuk mengidentifikasi
koneksi-koneksi yang kuat darisuatu keadaan yang kompleks, dan
membedakannya dengan koneksi-koneksi yanglebih lemah, sehingga dapat
melatih kemampuanuntuk menemukan solusi yang lebih baik.
Permainan berpikir kritis ini bisa dilanjutkandengan memperkenalkan titik-titik
dengan pola yang berbeda.

Prof. dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Kedokteran,
Universitas Sebelas Maret

You might also like