Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
dilakukan sebelum kegiatan luar gedung. Namun sampai sekarang kegiatan ini
belum berjalan optimal, baik dalam maupun luar gedung, hal ini dibuktikan
dengan masih sangat kurangnya kunjungan klien atau pasien.
Gambaran perilaku masyarakat yang kurang mendukung dapat
menurunkan kualitas dan kuantitas lingkungan sehingga mengakibatkan dampak
buruk bagi kesehatan masyarakat maupun individu. Banyak faktor yang membuat
masyarakat tidak mengunjungi klinik sanitasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sanitasi Lingkungan
Sanitasi umumnya mengacu pada penyediaan fasilitas dan jasa untuk
pembuangan yang aman dari urin manusia dan tinja. Sanitasi yang tidak memadai
merupakan penyebab utama penyakit di seluruh dunia dan meningkatkan sanitasi
dikenal memiliki dampak yang menguntungkan yang signifikan terhadap
kesehatan baik di rumah tangga dan di masyarakat. Kata 'sanitasi' juga mengacu
pada pemeliharaan kondisi higienis, melalui layanan seperti pengumpulan sampah
dan pembuangan air limbah.
Mengingat hal-hal yang terjadi di negara-negara berkembang meliputi
masalah sanitasi lingkungan seperti: pengotoran persediaan air rumah tangga,
infeksi karena kontak langsung ataupun tidak langsung dengan feses manusia,
infeksi yang disebabkan oleh arthropoda, rodensia, mollusca, dan vektor-vektor
penyakit lainnya, perumahan yang sempit, serta penyakit-penyakit hewan yang
berhubungan dengan manusia, maka dilakukan usaha dalam sanitasi lingkungan di
Indonesia yang meliputi:
1. Menyediakan air rumah tangga yang baik, cukup kualitas maupun
kuantitasnya.
2. Mengatur pembuangan kotoran, sampah, dan air limbah.
3. Mendirikan rumah-rumah sehat, menambah jumlah rumah agar
rumahrumah tersebut menjadi pusat kesenangan rumah tangga yang sehat.
4. Pembasmian binatang-binatang penyebar penyakit seperti: lalat, nyamuk,
kutu-kutu, serta binatang reservoir penyakitnya.
5. Pengawasan terhadap bahaya polusi dan radiasi dari sisa-sisa zat radioaktif
sesuai dengan perkembangan negara
2.2. Klinik Sanitasi
Merupakan suatu upaya/kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan antara promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk
yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan dan
masalah kesehatan lingkungan pemukiman yang dilaksanakan oleh petugas
puskesmas bersama masyarakat yang dapat dilakukan secara pasif dan aktif di
dalam dan di luar puskesmas.
Klinik sanitasi juga merupakan wahana masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan lingkungan dan masalah penyakit berbasis lingkungan dengan
bimbingan, penyuluhan, dan bantuan teknis dari petugas puskesmas. Klinik
sanitasi bukan sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri, akan tetapi sebagai
bagian integral dari kegiatan puskesmas dalam melaksanakan program ini
bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral yang ada di wilayah kerja
puskesmas.
Klinik sanitasi juga merupakan kegiatan wawancara mendalam dan
penyuluhan yang bertujuan untuk mengenal masalah lebih rinci, kemudian
diupayakan yang dilakukan oleh petugas klinik sanitasi sehubungan dengan
komunikasi penderita/pasien yang datang ke puskemas.
Klinik sanitasi diharapkan dapat memperkuat tugas dan fungsi puskesmas
dalam melaksanakan pelayanan pencegahan dan pemberantasan penyakit berbasis
lingkungan dan semua persoalan yang ada kaitannya dengan kesehatan
lingkungan, khususnya pengendalian penyakit berbasis lingkungan, guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pelaksanaan program klinik sanitasi menjaring pasien/klien di puskesmas
dengan keluhan penyakit berbasis lingkungan dan lingkungan yang tidak sehat
sebagai media penularan dan penyebab penyakit yang dialami oleh masyarakat
selanjutnya dilaksanakan konseling dan kunjungan lapangan atau kunjungan
rumah untuk mencari jalan keluar akibat masalah kesehatan lingkungan dan
penyakit berbasis lingkungan yang muncul di masyarakat.
Terdapat beberapa pengertian yang harus dipahami dalam pelaksanaan
program klinik sanitasi selain dari pengertian klinik sanitasi yaitu:
1. Pasien Klinik Sanitasi
Yaitu penderita penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
yang kemudian dirujuk oleh dokter ke ruang klinik sanitasi atau yang
ditemukan di lapangan baik oleh petugas medis/paramedis maupun
petugas survei.
2. Klien Klinik Sanitasi
Yaitu masyarakat yang datang ke puskesmas atau yang menemui petugas
klinik sanitasi namun bukan sebagai penderita penyakit, tetapi untuk
berkonsultasi tentang masalah yang berkaitan dengan penyakit berbasis
lingkungan/kesehatan lingkungan.
3. Konseling Yaitu kegiatan wawancara mendalam dan penyuluhan yang
bertujuan untuk mengenal masalah lebih rinci kemudian diupayakan
pemecahannya yang dilakukan oleh petugas klinik sanitasi sehubungan
dengan konsultasi penderita/pasien yang datang ke puskesmas.
2.3. Tujuan Klinik Sanitasi
1. Dalam Gedung
2. Luar Gedung