You are on page 1of 10

MAKALAH

DISLOKASI SENDI

Nama kelompok :
1. Galih Setyo Rahayu

(13110321)

2. Haryani Nuravindari

(13110323)

3. Heri Purwanto

(13110324)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SATRIA BHAKTI NGANJUK
2015/2016

HALAMAN PENGESAHAN
Judul Makalah

: Makalah Dislokasi Sendi

Anggota Kelompok
a. Nama

:
1. Galih Setyo Rahayu

(13110321)

2. Haryani Nuravindari

(13110323)

3. Heri Purwanto

(13110324)

Menyetujui,

Nganjuk, September 2015

Dosen Pembimbing,

Ketua Kelompok,

Farhan ,S.Kep.Ns.
NPK.

NIM.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Meningitis. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas untuk mendapatkan konsep
materi yang sudah ditentukan didalam modul pembelajaran Muskuloskeletal tahun pelajaran
2015/2016.
Dalam Penulisan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak
dapat terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu
persatu. Oleh karena itu, sudah selayaknya dan sepantasnya penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Farhan , S.Kep.Ns. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu,tenaga, dan
pikiran dalam memberikan pengarahan dorongan dalam rangka menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
2. Rekan-rekan semua di Kelas S1 Keperawatan Stikes Satria Bhakti Nganjuk.
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang
telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis,
baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu, kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah
berikutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua
dan bisa dipergunakan dengan semestinya.

Nganjuk,

Penyusun

DAFTAR ISI

September 2015

HALAMAN JUDUL.........................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................

ii

KATA PENGANTAR........................................................................................ iii


DAFTAR ISI......................................................................................................

iv

BAB I PENDAHULUHAN
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan Masalah...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Anatomi dan Fisiologi dislokasi Sendi...............................................
B. Definisi Dislokasi Sendi....................................................................
C. Etiologi Dislokasi Sendi.....................................................................
D. Patofisiologi dari Dislokasi Sendi......................................................
E. Manifestasi Klinis Dislokasi Sendi.....................................................
F. WOC Dislokasi Sendi.........................................................................
G. Pemeriksaan Diagnostik Dislokasi Sendi...........................................
H. Penatalaksanaan Dislokasi Sendi ......................................................
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Dislokasi Sendi................................................................
B. Pemeriksaan Fisik Dislokasi Sendi....................................................
C. Diagnosa Dislokasi Sendi...................................................................
D. Intervensi Dislokasi Sendi..................................................................
E. Evaluasi Dislokasi Sendi....................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari
kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja
yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat

yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat


mengatupkan mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya adalah
karena sendi rahangnya telah mengalami dislokasi.
Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah
dislokasi sendi bahu dan sendi pinggul ( paha). Karena terpeleset dari
tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain macet, juga
terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamenligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya sendi itu akan sering
dislokasi.
Skelet atau kerangka adalah rangkaian tulang yang
mengandung dan melindungi beberapa organ lunak, terutama dalam
tengkorak dan panggul. Kerangka juga berfungsi sebagai alat ungkit
pada gerakan dan menyediakan untuk otot-otot kerangka. Oleh karena
fungsi tulang yang sangat penting bagitubuh kita, maka telah
semestinya tulang harus dijaga agar terhindar dari trauma atau
benturan yang mengakibatkan terjadinya patah tulang atau dislokasi
tulang.
Dislokasi terjadi saat ligamen memberikan jalan sedemikian
rupa sehingga tulang berpindah dari posisinya yang normal didalam
sendi. Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor penyakit atau trauma
karena dapatan atau karena sejak lahir (kongenital).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari Dislokasi Sendi ?
2. Apa pengertian Dislokasi Sendi ?
3. Bagaimana etiologi dari Dislokasi Sendi ?
4. Bagaimana Patofisiologi dari Dislokasi Sendi ?
5. Bagamana manifestasi Dislokasi Sendi ?
6. Bagaimana WOC dari Dislokasi Sendi?
7. Bagaimana pemeriksaan diagnostik dari Dislokasi Sendi ?
8. Bagaimana penatalaksanaan terapi dari Dislokasi Sendi?
9. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Dislokasi Sendi ?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari Dislokasi Sendi
2. Untuk mengetahui pengertian dari Dislokasi Sendi
3. Untuk mengetahui etiologi dari Dislokasi Sendi

4. Untuk mengetahui patofisiologi dari Dislokasi Sendi


5. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari Dislokasi Sendi
6. Untuk mengetahui WOC dari reaksi Dislokasi Sendi
7. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik dari Dislokasi Sendi
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan terapi dari Dislokasi Sendi
9. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada Dislokasi Sendi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi dan Fisiologi
a. Histologi tulang

Secara histologinya, pertumbuhan tulang dibagi dalam 2 jenis


(arif mustaqin, 2008), yaitu
1. Tulang imatur, terbentuk pada perkembangan enrional
dan tidak terlihat lagi pada usia satu tahun. Tulang
dengan mengandung jaringan kolagen.
2. Tulang matur, ada 2 jenis yaitu tulang kortikal dan
tulang trabekular
b. Komponen penyusun tulang
Tulang adalah suatu jaringan dinamis yang tersusun atas 3
jenis sel:
1) Ostoblas membangun tulang dengan membentuk
kolagen tipe 1 dan proteoglikan sebagai matriks tulang
atau jaringan osteoid melalui suatu proses yang disebut
osifikasi. Ketika sedang aktif menghasilkan jaringan
osteoid, osteoblas menyekresi sejumlah besar fosfatase
alkali yang memegang peranan penting bdalam
mengendapkan kalsium dan fosfat ke dalam matriks
tulang. Sebagai fosfatase dari alkali akan memasuki
aliran darah dapat menjadi indikator yang baik tentang
tingkat pembentukan tulang setelah mengalami patah
tulang
2) Osteosit adalahsel tulang dewasa yang bertindak
sebagai suatu lintasan untuk pertukaran kimiawi melalui
tulang yang padat
3) Osteoklas adalah sel besar yang berinti banyak yang
memungkinkan mineral dan matriks tulang diabsorpsi.
Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis
tulang. Sel ini menghasilkan prosteolitik yang
memecahkan matriks dan beberapa asam yang
melarutkan mineral tulang sehingga kalsium dan fosfat
terlepas kedalam aliran darah (Arif Mutaqqin, 2008).
Struktur tulang dang jaringan ikat menyusun kurang
lebih 25% berat badan dan otot menyusun kurang llebih
50%. Strktur tulang memberikan perlindungan terhadap
organ vital, termasuk otak, jantung dan paru. Kerangka
tulang merupakan kerangka yang kuat untuk

menyangga struktur tubuh. Otot yang melekat ke tulang


mmemungkinkan tubuh bergerak, matriks tulang
menyimpan kalsium, fosfor, magnesium dan flor. Lebih
dari 99% kalsium tubuh total terdapat dalam tulangm
sumsum tulang merah yang terletak dalam rongga
tulang menhasilkan sel darah merah dan putih dalam
proses yang dinamakan hematopoeiesis. Kontraksi otot
menghasilkan suatu usaha mekanik untuk gerakan
maupun produksi panas untuk mempertahankan
temperatur tubuh (brunner& suddarth, 2002).
c. Fungsi utama tulang
Tulang adalah jaringan yang terstruktur dengan baik dan
mempunyai fungsi utama yaitu:
1) Membentuk rangka badan
2) Sebagai pengumpil dan tempat melekat otot
3) Sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan
mempertahankan alat-alat dalam (seperti otak,
susmsum tulang belakang, jantung dean paru-paru).
4) Sebagai tempat mengatur dan deposit kalsium, fosfat,
magnesium, dan garam
5) Ruang di tengah tulang tertentu sebagai organ yang
mempunyai fungsi tambahan lain, yaitu sebagai
jaringan hemopoletik untuk memproduksi sel darah
merah, sel darah putih dan trombosit (Arif Mutaqqin,
2008)
B. Definisi
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Etiologi
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
WOC
Pemeriksaan Doagnostik
Penatalaksanaan

BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari
kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja
yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari

tempat yang seharusnya. Seseorang yang tidak dapat mengatubkan


mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi
rahangnya terlepas dari tempatnya. Dengan kata lain: sendi
rahangnya telah mengalami dislokasi.
Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah
dislokasi sendi bahu dan sendi pinggul ( paha). Karena terpeleset
dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain macet,
juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi,
ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya sendi itu
akan sering dislokasi.
Dislokasi terjadi saat ligamen memberikan jalan sedemikian
rupa sehingga tulang berpindah dari posisinya yang normal didalam
sendi. Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor penyakit atau trauma
karena dapatan atau karena sejak lahir.
B. SARAN
Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada makalah
ini . oleh karena itu penulis mengharapkan sekali kritik membangun
bagi makalah ini, agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi .
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

You might also like