You are on page 1of 24

PERTEMUAN XI BIAYA STANDAR DAN BALANCED SCORECARD A.

BIAYA STANDAR MANAJEMEN DEN


GAN PENGECUALIAN
Standar adalah tolok ukur atau norma dalam pengukuran kinerja. Standar dapat Anda
temukan dimana saja . Dokter mengevaluasi berat badan Anda menggunakan standar y
ang telah ditetapkan untuk orang dengan umur, tinggi, dan jenis kelamin seperti
Anda. Makanan yang kita makan di restoran harus disiapkan dengan standar kebersi
han khusus. Bangunan yang kita huni harus sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Standar juga sering digunakan dalam akuntansi manajerial di mana standar terseb
ut terkait dengan kuantitas dan biaya (atau biaya perolehan) input yang digunaka
n dalam produksi barang dan persediaan jasa. Manajer dibantu oleh insinyur dan ak
untanmenetapkan standar kuantitas dan biaya untuk setiap input utama seperti baha
n baku dan jam tenaga kerja. Standar kuantitas menentukan berapa banyak input ya
ng dibutuhkan untuk setiap unit produksi. Standar biaya (harga) menentukan berap
a yang harus dibayar untuk setiap unit input. Kuantitas aktual dan biaya aktual
input kemudian dibandingkan dengan standar-standar ini. Jika kuantitas atau biay
a input ini berbeda secara signifikan dari standarnya, manajer kemudian menyelid
iki perbedaan tersebut. Tujuannya adalah untuk menemukan penyebab permasalahan u
ntuk selanjutnya menyelesaikannya sehingga tidak terulang lagi. Proses ini diseb
ut manajemen dengan pengecualian (management by exception). Dalam kehidupan seha
ri-hari, kita menerapkan manajemen dengan pengecualian ini hamper di seluruh wak
tu kita. Pikiran apa yang terjadi ketika Anda duduk di kursi pengendara dalam mo
bil Anda. Anda memasukkan kunci, Anda memutar kunci, dan mobil jalan. Harapan An
da (standar) bahwa mobil akan jalan telah terpenuhi; Anda tidak perlu membuka ka
p mobil dan memeriksa baterai, kabel penghubung, bahan bakar, dan seterusnya. Ji
ka Anda memutar kunci dan mobil jalan, timbul ketidaksesuaian (varians). Harapan
Anda tidak terpenuhi, dan Anda harus menyelidiki penyebabnya. Sebagai catatan,
senadainya mobil jalan setelah dua kali mencoba, adalah bijaksana untuk menyelid
iki. Fakta bahwa harapan tidak terpenuhi seharusnya di pandang sebagai kesempata
n untuk mengungkapkan penyebab masalah daripada sekadar gangguan. Jika akar perm
asalahan tidak dapat diketahui dan diperbaiki, masalah akan berulang dan bahkan
menjadi lebih parah.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
1

Pendekatan dasar untuk mengindetifikasikasi dan menyelesaikan masalah adalah den


gan melakukan eksploitasi dalam analisis siklus varians (variance analysis cycle
), seperti diilustrasikan pada Tampilan 10-1. Siklus dimulai dengan penyusunan l
aporan kinerja biaya standar di depan di departemen akuntansi. Laporan-laporan i
ni menonjolkan selisih/varians yang terjadi, yaitu perbedaan antara hasil aktual
dengan apa yang seharusnya terjadi menurut standar. Perbedaan ini menimbulkan p
ertanyaanpertanyaan. Mengapa varians terjadi? Mengapa varians ini lebih besar da
ri pada periode sebelumnya? Varians yang signifikan kemudian diselidiki untuk me
ngungkapkan akar permasalahannya. Tindakan perbaikan dilakukan. Kemudian operasi
di periode selanjutnya dijalankan. Siklus mulai kembali dengan persiapan kinerj
a biaya standar yang baru untuk periode yang terakhir. Penekannya seharusnya pad
a mengungkapkan masalah yang perlu diperhatikan, menemukan akar masalah, dan mel
akukan tindakan koreksi. Tujuannya adalah untuk memperbaiki operasibukan untuk me
nemukan siapa yang bersalah.
Siapa yang Menggunakan Biaya Standar? Perusahaan, baik yang bergerak di bidang m
anufaktur, jasa, makanan, dan nirlaba, semua menggunakan standar dengan cakupan
tertentu. Pusat servis kendaraan seperti Firestone dan Sears, misalnya , sering
menetapkan standar jam tenaga kerja untuk menyelesaikan tugas pekerjaan tertentu
, seperti memasang karburator atau melakukan pekerjaan pada katup , dan kemudian
mengukur kinerja aktual dibandingkan dengan standar. Restoran cepat saji sepert
i McDonalds memiliki standar pasti kuantitas daging untuk roti isi, yang terkait
juga dengan standar biaya daging. Rumah sakit memiliki standar biaya (untuk maka
nan, cuci pakaian, dan lain-lain) untuk setiap tempat tidur yang digunakan setia
p hari., terkait dengan standar waktu yang diperkenankan untuk beberapa aktivita
s rutin, seperti tes laboratorium. Pendek kata, Anda cenderung membuat standar b
iaya dalam setiap lini bisnis yang Anda masuki. Perusahaan manufktur umumnya mem
iliki system standar biaya yang maju terkait dengan standar-standar yang mencaku
p bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang dikembangkan secara terperinci unt
uk setiap produk yang berlainan. Standar-standar ini terdapat pada kartu standar
biaya (standard cost card) yang tersedia bagi manajer dengan informasi yang ber
hubungan dengan input yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit dan biayanya.
Pada bagian selanjutnya, akan disediakan contoh yang lebih terperinci mengenai p
enetapan standar biaya dan penyusunan kartu standar biaya.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
2

Tampilan 10-1
Siklus Analisis Varian
Mengenali Permasalahan
Menerima Penjelasan
Mengambil tindakan koreksi
Menganalisa varian
Melaksanakan operasi periode berikutnya Menyusun laporan kinerja biaya standar
B. MENETAPKAN , BIAYA STANDAR
Menetapkan biaya dan kuantitas standar memerlukan keahlian gabungan dari seluruh
orang yang memiliki tanggung jawab atas harga input dan penggunaannya yang efek
tif. Di perusahaan manufaktur, tanggung jawab ini melibatkan akuntan, manajer pe
mbelian, teknisi, supervisor produksi, manajer lini, dan pekerja bagian produksi
. Catatan masa lalu ats harga pembelian dan penggunaan input dapat berguna untuk
menetapkan standar. Tetapi, standar harus dirancang untuk mendorong operasi di
masa depan yang efisien, bukan merupakan pengulangan atas pekerjaan di masa lalu
yang tidak efisien.
Standar Ideals vs Praktis
Apakah standar-standar seharusnya bisa dicapai setiap saat, atau bisa dicapai ha
nya sebagai waktu saja atau sangat ketat sehingga standar menjadi semacam mimpi y
ang mustahil ? Pandangan manajer mengenai hal ini bervariasi, tetapi standar dapat
dikategorikan menjadi duaideal ataupun praktis. Standar ideal (ideal standard) a
dalah standar yang dapat dicapai hanya dalam kondisi terbaik. Standar ini tidak
memperkenankan adanya kerusakan mesin atau gangguan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
3

pekerjaan lainnya, dan dibutuhkan tingkat usaha tertentu yang hanya dapat dicapa
i oleh pekerja yang terlatih dan efisien yang bekerja dengan maksimal selama 100
% waktunya. Beberapa manajer merasa bahwa standar tersebut memiliki nilai motiva
si. Manajer-manajer ini berpendapat bahwa walaupun karyawan tahu bahwa mereka ak
an jarang memenuhi standar tersebut, namun standar ini jadi pengingat terus-mene
rus akan kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan usaha. Sedikit perusahaan ya
ng menggunakan standar ideal. Sebagian besar manajer merasa standar ideal cender
ung untuk mengecilkan nyali bahkan untuk pekerja yang paling rajin sekalipun. Le
bih lanjut lagi, varians dari standar ideal sulit diinterprestasikan. Varians da
ri kondisi ideal adalah normal dan sulit untuk diterapkan dalam manajemen dengan
pengecualian. Standar praktis (practical standard) didefinisikan sebagai standar
yang ketat tetapi bisa dicapai. Standar ini memperkenankan penghentian mesin secar
a normal dan periode istirahat karyawan, dan dapat dicapai melalui usaha yang wa
jar dan efisiensi yang tinggi dan rata-rata karyawan. Varians dari standar ini m
encerminkan penyimpangan yang melenceng dari kondisi operasi normal dan pertanda
perlunya perhatian manajemen. Selanjutnya, standar praktis juga dapat berfungsi
untuk berbagai tujuan. Di samping memberikan tanda atas kondisi yang tidak norm
al, standar praktis juga dapat digunakan untuk prediksi dan perencanaan; standar
ini tidak memperkenankan ketidakefisienan normal dan oleh karenanya menghasilka
n prediksi dan perencanaan yang tidak realistis. Selanjutnya dalam bab ini, kita
akan mengasumsikan penggunaan standar praktis daripada standar ideal.
Colonial Pewter Company didirikan setahun yang lalu. Satu-satunya produk perusah
aan saat ini adalah reproduksi sandaran buku dari abad ke-18 yang dibuat dari ti
mah. Sandaran buku ini sebagai besar dibuat oleh tangan, menggunakan alat kerja
logam tradisional. Akibatnya, proses produksinya bersifat padaat karya dan membu
tuhkan keterampilan tingkat tinggi. Colonial Pewter akhir-akhir ini menambah jum
lah tenaga kerjanya untuk mengambil keuntungan pada saat ada permintaan tak terd
uga sadaran buku untuk hadiah. Perusahaan mulai dengan beberapa kader pekerja ti
mah berpengalaman tetapi kemudian terpaksa merekrut pekerja yang kurang berpenga
laman sebagai hasil ekspansi. Direktur utama perusahaan, J.D.Wriston, menyelegga
rkan rapat untuk mendiskusikan masalah produksi. Hadir di rapat tersebut adalah
Tom Kuchel, manajer produksi; Janet Warnet, manajer pembelian;dan Terry Sherman,
kontroler perusahaan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
4

j.D.:
Saya merasa bahwa kita tidak akan menjalankan produksi yang seharusnya kita
lakukan dari orang baru-baru kita.
Tom:
Beri kami kesempatan. Beberapa orang baru bahkan baru bergabung dengan
pereusahaan kurang dari sebulan.
Janet:
Izinkan saya menambahkan bahwa produksi sepertinya memboroskan banyak
bahan baku-khususnya timah. Barang tersebut sangat mahal. Tom : Bagaimana dengan
pengiriman timah yang cacat yang Anda beli beberapa bulan yang lalu yang dicampu
ri oleh besi? Hal ini menyebabkan masalah juga bagi kita. Janet : Itu cerita lam
a. Bagaimana saya bisa tahu kalau barang tersebut bermutu rendah? Di samping itu
., transaksinya bagus. J.D : Semuanya harap tenang. Mari kita lihat faktanya seb
elum kita semua larut
karena saling menyalahkan. Tom J.D Terry : Saya setuju. Semakin banyak faktanya
semakin bagus. : Baik Terry, sekarang giliranmua. Fakta berasal dari departemen
kontroler. : Saya khawatir saya tidak dapat memberikan jawaban di luar kepala, t
api tidak
dibutuhkan waktu yang terlalu lama untuk saya membuat sebuah system yang secara
rutin dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar produktivitas pekerja,
pemborosan bahan baku, dan harga imput. J.D. Terry : Berapa lama yang dimaksud ti
dak terlalu lama tersebut?. : Saya membutuhkan kerja sama Anda semua, bagaimana k
alau satu minggu
dari sekarang? J.D. Tom Janet J.D : Bagus. Bagaimana pendapat yang lain? : Baik.
: Saya setuju. : Mari kita beri tanda pada kalender.
Menetapkan Standar Bahan Langsung. Tugas pertama Ferry Sherman menyipakan standa
r harga dan kuantitas untuk bahan baku utama perusahaan, batang timah. Harga sta
ndar per unit (standard price per unit) untuk bahan langsung seharusnya mencermi
nkan biaya akhir dan biaya pengiriman
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
5

bahan baku, dikurangi diskon yang diambil. Setelah berkonsultasi dengan manajer
pembelian, Janet Warner, Terry menyiapkan dokumentasi berikut ini untuk harga st
andar batang timah per satu pon : Harga beli, batang timah kualitas terbaik, per
satuan 40 pon Ongkos kirim dengan truk dari gudang pemasok Dikurangi diskon pem
belian Biaya standar per pon $3.60 0,44 ( 0,05) $4,00
Perhatikan bahwa harga standar mencerminkan kualitas tertentu dari bahan baku (k
ualitas terbaik), pembelian dalam partai besar (40 pon batangan), dan dikirim me
lalui transportasi tertentu (truk). Penyisihan juga telah dibuat untuk biaya pen
anganan dan diskon. Jika segala sesuatunya berjalan sesuai dengan harapan terseb
ut, biaya bersih dari satu pon timah seharusnya $4. Kuantitas standar per unit (
standard quantity per unit) untuk bahan langsung harus mencerminkan jumlah bahan
baku yang dibutuhkan untuk setiap unit produk jadi, dan penyisihan untuk hal-ha
l yang tidak bisa dihindarkan seperti penggunaan yang berlebihan, cacat produk d
an ketidakefisienan lainnya. Setelah berkonsultasi dengan manajer produksi. Tom
Kuchel, Terry Sherman menhyiapkan dokumentasi berikut ini untuk standar kuantita
s timah sepasang sandaran buku : Kebutuhan bahan baku seperti tertera pada perin
cian bahan baku : Untuk sepasang sandaran buku, dalam pon Penyisihan bahan baku
yang terbuang dan rusak dalam pon Penyisihan untuk barang yang ditolak, dalam po
n Kuantitas standar untuk sepasang sandaran buku, dalam pon 2,70 0,20 0,10 3,00
==== Perincian bahan baku (bill of materials) adalah daftar yang menunjukkan kua
ntitas untuk setiap jenis bahan baku yang terkandung dalam sebuah produk. Ini ad
alah sumber termudah untuk menentukan bahan baku pokok per unit, tetapi harus di
sesuaikan dengan bahan baku yang terbuang dan faktor-faktor lain yang disebutkan
di atas, pada saat menentukan standar kuantitas per unit produk. Yang dimaksud B
ahan baku yang terbuang dan rusak di table di atas adalah bahan baku yang terbuan
g selama proses produksi normal atau yang rusak sebelum digunakan. Sedangkan yan
g
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
6

dimaksud Barang yang ditolak adalah bahan baku yang terkandung dalam unit yang cac
at dan harus disingkirkan. Walaupun membuat penyisihan untuk bahan baku yang ter
buang, rusak dan ditolak pada saat menetapkan standar adalah hal yang biasa, pra
ktik demikian saat ini dipertanyakan. Pihak-pihak yang terlibat dalam TQM(total
quantity management atau manajemen mutu total) dan program perbaikan sejenis ber
pendapat bahwa bahan baku yang terbuang dan cacat tidak dapat ditoleransi. Jika
penyisihan untuk bahan baku yang terbuang, rusak dan ditolak dimasukkan ke dalam
biaya standar, tingkat penyisihan ini seharusnya dikaji ulang secara periodik d
an berkurang dari waktu ke waktu untuk mencerminkan proses perbaikan, pelatihan,
dan peralatan yang lebih baik. Setelah standar harga dan kuantitas ditetapkan,
biaya standar atas bahan baku per unit produk dapat dihitung dengan cara : 3 pon
per unit x $4 per pon = $12 per unit.
Angka $12 ini akan tampak sebagai salah satu pokok dalam kartu biaya standar pro
duk.
Menetapkan Standar Tenaga Kerja Langsung. Tarif dan kuantitas standar untuk tena
ga kerja langsung baisanya dinyatakan dalam satuan tariff tenaga kerja dan jam k
erja. Tarif standar per jam (standard rate per hour) untuk tenaga kerja langsung
bukan hanya terdiri atas upah yang diterima tetapi juga termasuk tunjangan dan
biaya tenaga kerja lainnya. Dengan menggunakan catatan upah bulan nlaulu dan has
il konsultasi dengan manajer produksi, Terry Sherman menentukan tariff standar p
er jam di Colonial Pewter Company, sebagai berikut : Upah pokok per jam Pajak ka
ryawan , 10% dari upah pokok Tunjangan-tunjangan 30% dari upah pokok Tarif stand
ar per jam tenaga kerja langsung $10 1 3 $14 === Banyak perusahaan menggunakan s
atu tariff standar untuk semua karyawan dalam sebuah departemen. Tarif standar i
ni mencerminkan bauran (mixing) pekerja yang diharapkan, walaupun tariff upah aktu
al bervariasi antara karyawan yang satu dan yang lain karena perbedaan keahlian
dan senioritas. Berdasarkan standar yang dihitung di
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
7

atas, tariff tenaga kerja langsung untuk Colonial Pewter seharusnya rata-rata ad
alah $14 per jam. Standar jam tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk menyel
esaikan sebuah produk (disebut sebagai jam standar per unit(standard hours per u
nit) mungkin standar yang paling sulit untuk ditentukan. Salah satu pendekatan a
dalah dengan membagi setiap operasi yang dikerjakan menjadi gerakan elemen-eleme
n tubuh (seperti meraih, mendorong dan memutar). Standar waktu untuk gerakan-ger
akan tersebut tersedia di referensi pekerjaan. Standar waktu ini diterapkan dite
rapkan pada gerakan-gerakan tersebut dan kemudian dijumlahkan untuk menentukan t
otal waktu standar yang dibutuhkan per operasi. Pendekatan lain adalah dengan me
minta insinyur industri melakukan studi waktu dan gerakan, yaitu mengukur waktu
yang dibutuhkan untuk tugas tertentu. Seperti disebutkan di awal, waktu standar
harus mengikutsertakan penyisihan untuk istirahat, kebutuhan pribadi karyawan pe
mbersihan, dan penghentian mesin. Setelah berkonsultasi dengan manajer produksi,
Terry Sherman menyiapkan dokumentasi berikut ini untuk jam tenaga kerja langsun
g standar per unit. Waktu tenaga kerja dasar per unit, dalam jam Penyisihan untu
k istirahat dan kebutuhan pribadi 1,90 0,10
Penyisihan untuk pembersihan dan penghentian mesin 0,30 Penyisihan untuk barang
yang ditolak Jam tenaga kerja standar per unit produk 0,20 2,50 ===
Setelah tarif dan waktu standar ditetapkan, biaya tenaga kerja standar per unit
produk dapat dihitung sebagai berikut :
2,5 jam tenaga kerja langsung per unit x $14 per jam =$35 per unit.
Biaya tenaga kerja langsung standar sebesar $35 per unit ini tampak bersama-sama
dengan bahan baku langsung di kartu biaya standar produk.
Menetapkan Standar Biaya Overhead Pabrik Variabel.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
8

Seperti tenaga kerja langsung, standar harga dan kuantitas untuk biaya overhead
variabel, biasanya dinyatakan dalam satuan tariff dan jam. Tarif ini mewakili ba
gian tariff biaya variabel dari tariff overhead yang ditentukan di muka (predete
rmined overhead rate) seperti yang dibahas di Bab 3 ). Di Colonial Pewter, bagia
n variabel dari tariff overhead yang ditentukan di muka adalah $3 per jam tenaga
kerja langsung oleh karenanya, biaya overhead variabel standar per unit dihitun
g sebagai berikut : 2,5 jam tenaga kerja langsung per unit x $3 per jam = $7,5 u
nit. Angka $7,5 per unit untuk biaya overhead variabel disajikan bersamaan denga
n bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung pada kartu biaya standar di Tamp
ilan 10-2. Perhatikan bahwa biaya standar per unit (standard cost per unit) dihi
tung dengan mengalikan jumlah jam standar dengan harga atau tariff standar,
Apakah Standar Sama dengan Anggaran.? Standar dan anggaran, keduanya amat mirip.
Perbedaan utama antara kedua istilah tersebut adalah standar merupakan jumlah u
nit., sedangkan anggaran adalah jumlah total. Biaya standar untuk bahan langsung
di Colonial Pewter adalah $12 per pasang sandaran buku. Jika 1.000 pasang sanda
ran buku akan dibuat selama periode
anggaran, maka biaya bahan langsung yang dianggarkan menjadi $12.000. Dengan kat
a lain, standar dapat dipandang sebagai anggaran biaya untuk satu unit produk.
Tampilan 10-2 Kartu Biaya StandarBiaya Produksi Variabel. Input Kuantitas atau st
andar Bahan baku langsung Tenaga kerja langsung Overhead produksi variabel Total
biaya standar per unit 3,0 pon 2,5 jam 2,5 jam $4 $14 $3 Harga atau Biaya stand
ar (1) x (2) $12 $35 $7,5 $54,5
jam tarif standar
C. MODEL UMUM DAN ANALISIS VARIANS
Alasan penting mengapa dibuat standar yang berbeda untuk kedua kategoriharga dan
kuantitasadalah karena biasanya manajer yang berbeda bertanggung jawab untuk pemb
elian dan penggunaan input, dan kedua aktivitas tersebut terjadi tidak bersamaan
.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
9

Dalam kasus bahan baku, sebagai contohnya, manajer pembelian bertanggung jawab a
tas harga, dan tanggung jawab ini dilaksanakan pada saat melakukan pembelian. Se
baliknya, manajer produksi bertanggung jawab atas jumlah bahan baku yang digunak
an, dan tanggung jawab ini dilaksanakan ketika bahan baku digunakan dalam produk
si, yang bisa saja terjadi beberapa minggu atau bulan berselang setelah tanggal
pembelian. Maka menjadi penting untuk secara terpisah memisahkan varians yang di
sebabkan oleh deviasi dari standar harga dan deviasi dari standar kuantitas. Per
bedaan antara harga standard dan harga aktual serta kuantitas standard dan kuant
itas standard an kuantitas aktual disebut sebagai varians (variance). Usaha untu
k menghitung dan menginterprestasi varians ini disebut sebagai analisis varians.
Varians Harga dan Kuantitas. Model umum untuk menghitung varians biaya variabel
dipaparkan pada Tampilan 10-3. Model ini memisahkan varian yang berasal dari har
ga dan yang berasal dari harga dan yang berasal dari kuantitas serta menunjukkan
bagaimana setiap varians dihitung. Model ini akan digunakan pada seluruh bab in
i untuk menghitung varians atas bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead yang bersifat variabel. Tampilan 10-3 Model Umum untuk Analisis varian
s Biaya Produksi Variabel. (1) Kuantitas Aktual Input, pada Harga Aktual (AQ x AP
) (2) Kuantitas Aktual Input, pada Harga Standar ( AQ x SP ) (3) Kuantitas Stand
ar Yang Diperkenankan untuk Output aktual (AQ x SP)
Varian Harga (1) (2) Varians harga bahan baku Varians tariff tenaga kerja Varian
s pengeluaran Overhead variabel
Varians kuantitas bahan baku (2) (3) Varians kuantitas bahan baku Varians efisie
nsi tenaga kerja Varians efisiensi Overhead variabel
Total varians
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
10

Ada tiga hal yang harus diperhatikan dari Tampilan 10-3. Pertama, perhatikan bah
wa varians harga dan varians kuantitas dapat dihitung untuk semua elemen biaya v
ariabelbahan langsung , tenaga kerja langsung, dan biaya overhead yang bersifat v
ariabelwalaupun varians tersebut tidak selalu diberi nama yang sama untuk kasus b
ahan langsung tetapi dalam kasus tenaga kerja langsung disebut sebagai varians t
ariff tenaga kerja serta varians pengeluaran biaya oiverhead untuk kasus biaya o
verhead variabel. Kedua, walaupun varians harga memiliki sebutan yang berbeda-be
da, namun dihitung dengan cara yang persis sama tanpa mebedakan apakah varians t
ersebut berkaitan dengan bahan langsung, tenaga kerja langsung, atau biaya overh
ead variabel. Hal yang sama juga berlaku pada varians kuantitas. Ketiga, input m
encerminkan kuantitas aktual dari bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan bia
ya overhead variabel yang dibeli atau digunakan, sedangkan output mencerminkan p
roduksi yang baik selama satu periode, dinyatakan dalam kuantitas sntandar (atau
jam standar) yang diperkenankan untuk output aktual (lihat kolom 3 di Tampilan
10-3). Yang dimaksud dengan kuantitas standar yang diperkenankan (standard quant
ity allowed) atau jam standar yang diperkenankan (standard hours allowed), adala
h jumlah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, atau biaya overhead variabe
l yang seharusnya digunakan untuk memproduksi output aktual selama periode terse
but. Jumlahnya sendiri bisa lebih atau kurang dari penggunaan aktual bahan baku,
tenaga kerja, atau overhead, tergantung pada efisiensi atau inefisiensi operasi
. Kuantitas standar yang diperkenankan dihitung dengan cara mengalikan jumlah un
it output aktual dengan standar input yang diperkenankan untuk setiap unitnya. D
engan menggunakan model umum ini sebagai dasar, sekarang kita akan mempelajari v
arians harga dan kuantitas dengan lebih terperinci.
D. MENGGUNAKAN BIAYA STANDAR VARIANS BAHAN BAKU.
Setelah menetapkan biaya standar untuk bahan langsung, tenaga kerja langsung, da
n biaya overhead produksi variabel untuk Colonial Pewter Company, langkah selanj
utnya yang diambil oleh Terry Sherman adalah menghitung varians selama bulan jun
i, bulan yang paling terakhir. Seperti telah dibahas di bagian sebelumnya, varia
n dihitung dengan membandingkan biaya standar dengan biaya aktual. Untuk memudah
kan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
11

perbandingan, terry mengacu pada data biaya standar di Tampilan 10-2. Tampilan i
ni menunjukkan bahwa biaya standar untuk bahan langsung per unit produk adalah s
ebagai berikut : 3 pon per unit x $4 per pon = $12 per unit. Catatan pembelian C
olonial Pewter selama bulan Juni menunjukkan bahwa 6.500 pon timah telah dibeli
pada harga $3,8 per pon. Angka ini sudah termasuk ongkos kirim, biaya penanganan
, dan dikurangi diskon pembelian. Semua bahan baku yang dibeli digunakan di bul
an Juni untuk keperluan produksi 2.000 pasang sandaran buku dari timah. Berdasar
kan informasi tersebut dan biaya standar dari Tampilan 10-2. Terry menghitung va
rians harga dan kuantitas seperti terlihat di Tampilan 10-4. Ketiga panah di Tam
pilan 10-4 menunjuk ke tiga jumlah biaya yang berbeda. Pertama $24,700, mengacu
pada biaya total aktual timah yang dibeli selama bulan Juni.
Tampilan 10-4 Analisis varians Bahan baku Langsung. (1) Kuantitas Aktual Input, p
ada Harga Aktual (AQ x AP) (2) Kuantitas Aktual Input, pada Harga Standar ( AQ x
SP ) (3) Kuantitas Standar Yang Diperkenankan untuk Output Aktual pada harga st
andar (AQ x SP)
6.500 pon x $3.80 per pon = $24.700
6.500 pon x $4.00 per pon = $26.000
6.000 pon* x $4.00 per =$24.000
Varians harga, $1.300 F
Varians kuantitas, $2.000 (U)
Total varians $700 (U)
* 2.000 unit x 3 pon per unit = 6.000 pon F = Menguntungkan ; U = Tidak menguntu
ngkan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
12

Kedua, $26.000 mengacu pada berapa biaya yang terjadi jika timah dibeli pada har
ga standar $4 per pond an bukan pada harga aktualnya $3,8 per pon. Varians antar
a kedua angka tersebut , $1.300 ($26.000 -- $24.000), adalah varians harga. Vari
ans ini disebabkan karena harga beli aktual lebih rendah $0,2 per pon dibandingk
an harga beli standarnya. Karena jumlah yang dibeli adalah 6.500 pon, total juml
ah variannya adalah $1.300 ($0,2 per pon x 6.500 pon). Varians ini diberi label
menguntungkan (atau diberi tanda Ffavorable), sebab harga beli aktual lebih renda
h dari pada harga beli standar. Varians harga dikatakan tidak menguntungkan (ata
u diberi tanda U unfavorable) jika harga aktual lebih tinggi dari pada harga stan
dar. Panah yang ketiga di Tampilkan 10-4 menunjuk ke angka $24.000---biaya jika
timah dibeli pada harga standard an jika hanya jumlah yang diperlukan menurut st
andar yang digunakan dalam produksi. Standar menetapkan bahwa dibutuhkan 3 pon t
imah per unit. Karena ada 2.000 unit yang diproduksi, maka seharusnya digunakan
6.000 pon timah. Hal ini mengacu pada kuantitas standar yang diperlukan untuk pr
oduksi tertentu. Jika 6.000 pon timah telah dibeli pada harga standar $4 per pon
, perusahaan akan menghasilkan $24.000. Perbedaan antara angka ini, $24.000, dan
angka tengah pada Tampilan 10-4, $26.000, adalah varians kuantitas $2.000. Untu
k memahami varians kuantitas, perhatikan bahwa jumlah aktual dari timah yang dig
unakan selama produksi adalah 6.500 pon. Namun, jumlah standar timah yang diperl
ukan untuk output aktual hanya 6.000 pon. Oleh karena itu, terlalu banyak timah
digunakan untuk output aktual sebesar 500 pon. Apabila dinyatakan dalam satuan do
lar, 500 pon dikalikan dengan harga standar $4 per pon maka didapat varians kuan
titas sebesar $2.000. Mengapa memakai harga standar bukan harga aktual timah dal
am perhitungan ini? Manajer produksi biasanya bertanggung jawab atas varians kua
ntitas. Jika harga aktual yang digunakan dalam perhitungan varians kuantitas, ma
najer produksi juga akan bertanggung jawab atas efisiensi atau ketidakefisienan
manajer pembelian. Selain tidak adil, perselisihan yang tidak berguna antara man
ajer produksi dan manajer pembelian akan terjadi manakala harga aktual input leb
ih tinggi daripada stndarnya. Untuk menghindarkan perselisihan ini, harga standa
r digunakan pada saat menghitung varians kuantitas. Varians kuantitas di Tampila
n 10-4 diberi label tidak menguntungkan (atau diberi tanda TM). Hal ini disebabk
an jumlah timah yang digunakan untuk produksi output aktual lebih banyak daripad
a yang diperlukan menurut standar. Varians kuantitas dan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
13

disebut menguntungkan jika kuantitas aktualnya lebih rendah daripada standar kua
ntitasnya. Perhitungan di Tampilan 10-4 mencerminkan fakta bahwa semua bahan bak
u yang dibeli selama bulan Juni digunakan pada bulan yang sama. Bagaimana perhit
ungan varians jika jumlah yang dibeli berbeda dengan jumlah yang digunakan? Seba
gai ilustrasi, asumsikan bahwa selama bulan Juni perusahaan membeli 6.500 pon ba
han baku, seperti sebelumnya, namun yang digunakan hanya 5.000 pon bahan baku se
lama bulan tersebut dan hasil produksinya adalah 1.600 unit. Dalam kasus ini, va
rians harga dan kuantitas akan tampak seperti Tampilan 10-5. Sebagian besar peru
sahaan menghitung varians harga bahan baku ketika bahan baku tersebut dibeli dar
ipada saat digunakan dalam produksi. Ada dua alasan untuk penerapan praktik ini.
Pertama, menunda perhitungan varians harga hingga bahan baku tersebut digunakan
akan mengakibatkan laporan varians menjadi kurang tepat waktu. Kedua, dengan me
nghitung varians harga ketika bahan baku dibeli, bahan baku dapat dicatat kea ku
n persediaan pada harga standar. Hal seperti ini menyederhanakan pembukuan. (Lih
at Lampiran 10A di akhir bab untuk penjelasan mengenai bagaimana pembukuan dalam
sitem penentuan biaya standar). Perhatikan pada tampilan tersebut, varians harg
a dihitung untuk keseluruhan jumlah bahan baku yang dibeli (6.500 pon) , seperti
sebelumnya, namun varians kuantitas dihitung hanya untuk jumlah bahan baku yang
digunakan dalam produksi selama bulan tersebut (5.000 pon). Bagaimana dengan si
sa 1.500 pon bahan baku yang dibeli selama periode tersebut namun belum digunaka
n? Ketika bahan baku tersebut dipakai pada periode yang akan dating, varians kua
ntitas baru kemudian dihitung. Namun, varians harga tidak dihitung pada saat bah
an baku pada akhirnya digunakan, karena varians harga telah dihitung ketika baha
n baku dibeli. Situasi tersebut diilustrasikan pada Tampilan 10-5, yang biasa di
temukan pada perusahaan yang membeli bahan baku di muka untuk digunakan di kemud
ian hari.
Varians Harga Bahan baku ---Sebuah Tinjauan Lebih Mendalam. Varians harga bahan
baku (material price variance) mengukur selisih antara jumlah yang dibayar untuk
kuantitas bahan baku tertentu dan yang seharusnya dibayar menurut standar yang
telah ditetapkan. Dari Tampilan 10-4, varians ini dapat dinyatakan dengan rumus
berikut ini :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
14

Tampilan 10-5 Analisis VariansBahan Baku Langsung, Jika Jumlah yang dibeli berbed
a dengan Jumlah yang digunakan.
(1) Kuantitas Aktual Input, pada Harga Aktual (AQ x AP)
(2) Kuantitas Aktual Input, pada Harga Standar ( AQ x SP )
(3) Kuantitas Standar Yang Diperkenankan untuk Output Aktual pada harga standar
(QS x SP)
6.500 pon x $3.80 per pon = $24.700
6.500 pon x $4.00 per pon = $26.000
4.800 pon* x $4.per pon =$19.200
Varians harga, $1.300 F
Varians kuantitas, $2.000 (U)
5.000 pon x 4 per pon =$20.000 Varians kuantitas $800 (U)
Total varians, seperti yang ada di Tampilan 10-4, tidak dapat dihitung dalam sit
uasi ini karena jumlah bahan baku yang dibeli (6.500) berbeda dari jumlah yang d
igunakan dalam produksi (5.000 pon). *1.600 unit x 3 pon per unit = 4.800 pon.
Varians harga bahan baku = (AQ x AP) (AQ x SP)
Jumlah Aktual
Harga Harga aktual standar
Rumus ini dapat diturunkan menjadi bentuk yang lebih sederhana : Varians harga b
ahan baku = AQ (AP SP)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
15

Beberapa manajer lebih menyukai rumus yang lebih sederhana ini, karena perhitung
annya lebih cepat. Dengan menggunakan data dari Tampilan 10-4, maka : 6.500 pon
($3.8 per pon - $4 per pon ) =$1.300 M Perhatikan bahwa jawaban di atas sama den
gan yang disajikan di Tampilan 10-4. Selain itu, dengan menggunakan rumus ini, v
arians yang negative selalu diberi label menguntungkan (M) dan varians yang posi
tif selalu diberi label tidak menguntungkan . Hal ini berlaku untuk semua rumus p
erhitungan varians di bab ini dan bab selanjutnya. Laporan varians sering disaji
kan dalam bentuk table. Berikut ini contoh dari laporan tersebut, beserta penjel
asan tentang varians harga bahan baku yang telah dibuat oleh manajer pembelian.
Colonial Pewter Company Laporan Kinerja Departemen Pembelian. (1) Barang yang di
beli Kuantitas Harga Harga Selisih Total varians Penjelasan Harga (2) (3) (1) x
(4) $3.80 $4.00 $0,20 $1.300 M Negoisasi untuk Memperoleh Harga yang bagus f = M
enguntungkan U = Tidak menguntungkan (2) (3) (4) (5)
Harga yang Aktual Standar Harga Dibeli Timah 6.500 pon
Penilainan Varians Pada kondisi bagaimana informasi varians sebaiknya dipisahkan
dan dibawa ke manajemen? Jawabannya adalah, semakin cepat semakin baik. Semakin
cepat manajemen mengetahui adanya penyimpangan dari standar, maka masalah dapat
dengan segera dievaluasi dan dikoreksi. Setelah laporan kinerja disiapkan, apa
yang dilakukan manajemen terhadap data varians harga? Varians yang paling signif
ikan seharusnya dipandang sebagai lampu merah , yang mampu menarik perhatian pada f
akta bahwa penyimpangan telah terjadi di mana dibutuhkan penjelasan dan mungkin
tindakan lanjutan. Normalnya, laporan kinerja itu sendiri memuat beberapa penjel
asan alasan varians tersebut, seperti tampak di atas. Dalam kasus Colonial Pewte
r Company, manajer pembelian, Janet Warner,
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
16

mengatakan bahwa varians harga yang menguntungkan tersebut berasal dari hasil ne
gosiasi atas barang yang sangat baik.
Tanggung jawab atas varians siapakah yang bertanggung jawab atas varians harga b
ahan baku? Secara umum, manajer pembelian memiliki kendali atas harga yang dibay
ar atas bahan baku dan oleh karenanya bertanggung jawab atas varians harga. Bany
ak faktor yang mempengaruhi harga suatu barang, termasuk jumlah yang dipesan, ba
gaimana pesanan dikirim, apakah pesanan tersebut adalah pesanan khusus yang haru
s selesai segera, dan kualitas dari barang yang dibeli. Penyimpangan salah satu
faktor dari apa yang diasumsikan ketika penyusunan standar, dapat mengakibatkan
varians harga. Misalnya, pembelian bahan baku kelas dua, bukan kelas satu, menga
kibatkan varians harga yang menguntungkan, karena barang dengan kualitas yang le
bih rendah biasanya lebih murah (namun biasanya kurang cocok untuk produksi). Na
mun pihak lain selain manajer pembelian bisa jadi bertanggung jawab atas varians
harga bahan baku. Produksi mungkin dijadwalkan sedemikian rupa sehingga, misaln
ya, manajer pembelian harus memesan barang dengan pengiriman cepat. Dalam kasus
ini, manajer produksi harus diminta bertanggung jawabannya atas varians harga ya
ng terjadi. Berhati-hatilah, analisis varians sebaiknya tidak digunakan sebagai
alasan untuk mencari tertuduh atau sarana untuk menjatuhkan manajer lini dan kar
yawan. Penekanan seharusnya pada pemberian dukungan kepada manajer lini dan memb
antu mereka dalam mencapai tujuan di mana mereka telah ikut berpartisipasi dalam
penempatannya. Singkatnya, penekanan seharusnya bersifat positif bukan negative
. Usaha berlebihan untuk mengetahui apa yang telah terjadi, khususnya dalam usah
a untuk menemukan seseorang untuk disalahkan, dapat menghancurkan semangat kerja
dan membunuh semangat kerja sama di dalam perusahaan. Varians Kualitas bahan ba
ku Sebuah Tinjauan Lebih Mendalam. Varians kuantitas bahan baku (materials quant
ity variance) mengukur perbedaan antara kuantitas bahan baku yang digunakan dala
m produksi dan kuantitas yang seharusnya digunakan menurut standar yang ditetapk
an. Walaupun varians berkaitan dengan penggunaan fisik dari bahan baku, namun bi
asanya dinyatakan dalam satuan mata
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
17

uang untuk membantu seberapa penting varians tersebut, seperti tampak pada Tampi
lan 10-4. Rumus untuk varians kuantitas bahan baku adalah sebagai berikut : Vari
ans kuantitas bahan baku = (AQ x SP) (SQ x SP)
Kuantitas Aktual
Harga
Standar kuantitas
standar yang diperkenankan Untuk output aktual
Rumus tersebut dapat diturunkan menjadi bentuk yang lebih sederhana. Varians kua
ntitas bahan baku = SP (AQ SQ) Dengan menggunakan data dari Tampilan 10-4, maka
: $4 per pon (6.500 pon 6.000 pon) = $ 2.000 TM 2.000 unit x 3 pon per unit = 6.
000 pon*
Jawabannya , tentu saja, sama dengan yang disajikan di tampilan 10-4. Data dapat
disajikan dalam bentuk laporan kinerja formal berikut ini :
Colonial Pewter Company Laporan Kinerja Departemen Produksi. (1) Jenis bahan bak
u Harga Harga Kuantitas Selisih Total varians Penjelasan (2) (3) (4) (5)
Standar Aktual standar yang Kuantitas Kuantitas diperkenankan (2) (3) Timah $4.0
0 6.500 pon 6.000 pon 500 pon (1) x (4) 2.000 U Kualitas bahan Baku yang rendah
tidak cocok untuk produksi. F = Menguntungkan U = Tidak menguntungkan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
18

Varians kuantitas bahan baku sebaiknya dihitung pada saat bahan tersebut digunak
an dalam proses produksi. Bahan baku digunakan untuk sejumlah unit yang diproduk
si, sesuai dengan daftar perincian standar bahan baku setiap unit. Adanya permin
taan tambahan bahan baku biasanya diadministrasikan dengan slip permintaan bahan
baku tambahan yang warnanya berbeda dengan slip permintaan biasa. Prosedur ini
akan menarik perhatian terhadap pemakaian bahan baku yang terlalu banyak ketika
produksi sedang berlangsung dan memberi kesempatan untuk memperbaiki masalah-mas
alah yang sedang terjadi. Pemakaian bahan baku yang berlebihan disebabkan oleh b
eberapa faktor, seperti kesalahan mesin, rendahnya kualitas bahan baku yang digu
nakan, tenaga kerja yang tidak terlatih, dan supervise yang tidak memadai. Adala
h tanggung jawab departemen produksi, untuk mengawasi pemakaian bahan baku agar
sesuai dengan standar. Namun kuantitas bahan baku yang tidak menguntungkan. Jika
departemen pembelian membeli bahan baku berkualitas rendah dengan tujuan untuk
menakan harga, maka bahan baku tersebut mungkin tidak cocok untuk digunakan dan
mungkin malah mengakibatkan banyak bahan baku yang terbuang. Jadi, bagian pembel
ian lebih bertanggung jawab terhadap varians kuantitas ini daripada bagian produ
ksi. Di Colonial Pewter, manajer produksi, Tom Kuchel, mengklaim bahwa bahan bak
u berkualitas rendah merupakan penyebab dari varians bahan baku yang tidak mengu
ntungkan selama bulan Juni.
E. MENGGUNAKAN BIAYA STANDAR VARIANS TENAGA KERJA.
Langkah selanjutnya yang dilakukan Terry Sherman dalam rangka menghitung varians
di Colonial Pewter adalah menghitung varians tenaga kerja langsung selama bulan
tersebut. Seperti yang dipaparkan dalam Tampilan 10-2, biaya standar tenaga ker
ja langsung per unit produk adalah $35, yang diperoleh dari :
Tampilan 10-6 Analisis Varians Tenaga Kerja Langsung. Jam kerja Aktual pada Tari
f Aktual Jam kerja Aktual Input, pada Tarif standar Jam standar yang Input, Dipe
rkenankan untuk Output Aktual pada Tarif
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
19

Standar (AH x AR ) 5.400 jam x $13,75 per jam =$74.250 (AH x SR) 5.400 jam x $14
.00 per jam =$75.600 (SH x SR) 5.000 jam x $14.00 per jam =$70.000
Varians tarif, $1.350 F
Varians efisiensi $5.600 (U)
Total varians $4.250(U)
2.000 unit x 2,5 jam per unit = 5.000 jam F = Menguntungkan ; U = Tidak Menguntu
ngkan
2,5 jam per unit x $14 per jam =$35 per unit
Selama bulan Juni, perusahaan telah membayar upah tenaga kerja langsung sebesar
$74,250, termasuk pajak pegawai dan tunjangan untuk 5.400 jam kerja. Atas rata-r
ata $13,75 per jam. Dengan menggunakan data ini dan biaya standar di Tampilan 10
-2 Terry menghitung tariff tenaga kerja langsung dan varians efisiensi seperti y
ang tampak di Tampilan 10-6. Perhatikan bahwa judul kolom dalam Tampilan 10-4 ad
alah sama dengan yang digunakan dalam dua tampilan sebelumnya, kecuali bahwa dal
am Tampilan 10-6 istilah jam dan tariff digunakan untuk menggantikan istilah kua
ntitas dan harga. Varians Tarif Tenaga Kerja Sebuah Tinjauan Lebih Mendalam. Seb
agaimana dijelaskan sebelumnya, varians harga atas tenaga kerja langsung biasany
a dinyatakan dengan varians tariff tenaga kerja (labor rate variance). Varians i
ni mengukur setiap penyimpangan dari standar terhadap rata-rata yang dibayarkan
per jam kepada tenaga kerja langsung. Rumus untuk varians tariff tenaga kerja di
nyatakan sebagai berikut :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
20

Varians tarif tenaga kerja = (AH X AR) (AH X SR).


Jam
Tarif
Tarif
Aktual aktual standar
Rumus tersebut dapat disederhanakan menjadi : Varians tarif tenaga kerja = AH(AR
SR) Dengan menerapkan data dari Tampilan 10-6 ke dalam rumus, varians tariff te
naga kerja dapat dihitung sebagai berikut : 5.400 jam ($13,75 per jam $14 per ja
m) = $1.350 F Bagi sebagian besar perusahaan, tariff yang dibayarkan kepada peke
rja dapat diperkirakan. Namun, varians tariff dapat saja disebabkan oleh bagaima
na tenaga kerja digunakan. Tenaga kerja yang terampil dengan tariff per jam yang
tinggi mungkin diberi tugas yang membutuhkan sedikit keterampilan dan memerluka
n tariff per jam yang lebih rendah. Hal ini mengakibatkan varians tariff tenaga
kerja yang tidak menguntungkan karena tariff per jam aktual melebihi tariff stan
dar untuk tugas yang dilaksanakan. Situasi sebaiknya, varians tarif yang mengutu
ngkan terjadi ketika tenaga kerja yang dibayar pada tariff lebih rendah dari pad
a tariff standar ditugaskan pada pekerjaan tersebut. Namun, tenaga kerja yang di
bayar lebih rendah bisa jadi tidak efisien. Terakhir, pekerjaan lembur yang diba
yar dengan tariff lebih tinggi akan mengakibatkan adanya varians tariff yang tid
ak menguntungkan pada saat upah lembur ini dibebankan kea kun tenaga kerja langs
ung. Siapa yang bertanggung jawab terhadap pengendalian varians tariff tenaga ke
rja? Varians tariff biayanya disebabkan oleh bagaimana karyawan dipekerjakan, ma
ka supervisor memikul tanggung jawab untuk memonitor varians tariff tenaga kerja
tersebut agar tetap terkendali. Varians Efisiensi Tenaga Kerja Sebuah Tinjauan
Lebih Mendalam. Varians efisiensi tenaga kerja (labor efficiency variance) digun
akan untuk mengukur produktivitas tenaga kerja langsung. Tidak ada varians lain
yang begitu lekat dimonitor oleh manajemen dibandingkan varians ini, karena mana
jemen percaya bahwa peningkatan produkstivitas jam tenaga kerja langsung sangat
penting untuk menurunkan biaya. Rumus untuk menghitung varians efisiensi tenaga
kerja adalah sebagai berikut :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
21

Varian efisiensi tenaga kerja = (AH x SR) (SH x SR)


Jam
Tarif
Jam standar yang
Aktual standar diperkenankan untuk output Aktual
Rumus tersebut dapat disederhanakan menjadi : Varians efisiensi tenaga kerja = S
R (AH SH).
Dengan menggunakan data dari Tampilan 10 6 maka : $14 per jam (5.400 jam 5.000*)
= $5.600 U *2.000 unit x 2,5 jam per unit = 5.000 jam Beberapa hal yang mungkin
menyebabkan terjadinya varians efisiensi tenaga kerja yang tidak menguntungkan
adalah pekerja yang tidak terlatih atau motivasinya rendah, bahan baku berkualit
as rendah sehingga dibutuhkan lebih banyak waktu kerja, kerusakan mesin yang men
yebabkan pekerjaan terhenti, supervise tenaga kerja yang tidak memadai, dan stan
dar yang tidak akurat. Manajer yang memimpin bagian produksi biasanya bertanggun
g jawab untuk mengendalikan varians efisiensi tenaga kerja. Namun bagian pembeli
an dapat dimintakan pertanggungjawaban apabila pembelian bahan baku yang buruk m
engakibatkan diperlukannya waktu pengerjaan yang lebih lama. Faktor penting lain
nya yang mengakibatkan varians tenaga kerja yang tidak menguntungkan adalah kura
ngnya permintaan atas produk perusahaan. Beberapa manajer berpendapat bahwa adal
ah sulit dan bahkan tidak bijaksana, untuk secara terus menerus menyesuaikan ten
aga kerja sebagai respons terhadap perubahan kebutuhan tenaga kerja. Di perusaha
an perusahaan seperti itu, dalam jangka pendek tenaga kerja langsung biasanya te
tap jumlahnya. Jika permintaan tidak mencukupi untuk membuat setiap orang sibuk,
karyawan tidak diberhentikan. Dalam kasus ini, jika permintaan di bawah tingkat
an yang diperlukan agar setiap orang sibuk, maka varians efisiensi tenaga kerja
yang tidak menguntungkan terjadi. Apabila pesanan dan pelanggan tidak cukup untu
k membuat pekerja sibuk, manajer produksi mempunyai dua pilihan menerima varians
efisiensi tenaga kerja yang tidak menguntungkan atau terus menerus berproduksi u
ntuk membuat persediaan. Konsep utama dalam Just in time (JIT), membuat persedia
an tanpa prospek penjualan segera
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
22

merupakan ide yang kurang baik. Persediaan yang berlebihan khususnya persediaan
barang dalam proses dapat mengakibatkan tingginya tingkat kerusakan produk, baran
g usang, dan operasi yang tidak efisien. Maka sebagai konsekuensi, ketika tenaga
kerja bersifat tetap dalam jangka pendek, manajer harus berhati hati dalam meng
gunakan varians efisiensi tenaga kerja ini. Beberapa ahli menganjurkan untuk men
ghilangkan varians efisiensi tenaga kerja tersebut dalam situasi demikian setidak
nya untuk tujuan memotivasi dan mengendalikan pekerja di lantai kerja. .
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB
Dra. Rumini, MM. AKUNTANSI MANAJEMEN
23

You might also like