You are on page 1of 12

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

TREN DAN ISU TELENURSING

Disusun Oleh :
KHOMSIN NURRUSIDAH (0711039)

Program Studi S I Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PATRIA HUSADA BLITAR
2010

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan
Komunitas tentang trend dan isu Keperawatan Komunitas Telenursing .
Makalah yang kami susun dalam rangka tugas yang diberikan oleh dosen pengajar
Keperawatan Komunitas.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar Keperawatan
Komunitas dan teman-teman yang telah banyak membantu menyelesaikan tugas ini,
tentunya tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun sebagai pertimbangan makalah
berikutnya.

Blitar, 20 Agustus 2010

Penyusun

ii

DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................. ii
Daftar isi .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
a. Latar Belakang ............................................................................... 1
b. Batasan Masalah ............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2
a. Definisi.............................................................................................2
b. Keuntungan..................................................................................... 2
c. Isu Aspek Legal............................................................................... 4
d. Aplikasi Telenursing........................................................................ 6
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 8
a. Kesimpulan .................................................................................... 8
b. Saran .............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Era global merupakan awal dari segala perkembangan dunia secara menyeluruh
termasuk teknologi informasi. Teknologi informasi telah menjadi kebutuhan yang terus
berkembang di berbagai bidang kehidupan. Hal tersebut terjadi sebagai akibat semakin
majunya pola pikir manusia yang selalu ingin segera memperoleh informasi secara cepat
dan instan tanpa membutuhkan banyak tenaga dan biaya.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, telah banyak
dimanfaatkan oleh berbagai pihak dalam memberikan layanan akses informasi yang
dibutuhkan, termasuk bidang kesehatan. Kebutuhan pelayanan informasi di bidang
kesehatan khususnya keperawatan merupakan bagian yang terus membangun diri untuk
dapat memberikan informasi keperawatan secara cepat, tepat, efektif dan efisien.
Perawat, sebagai pemberi layanan keperawatan dengan asuhan keperawatannya dituntut
semakin profesional dan mengedepankan perkembangan teknologi kesehatan dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada masyarakat yang berasal dari berbagai
kalangan.
Masyarakat modern semakin familier dengan pemanfaatan media internet untuk
mendapatkan informasi keperawatan misalnya melalui telenursing, teleconference,
videoconference, call centre, dimana media ini memudahkan masyarakat mendapatkan
layanan keperawatan tanpa harus meninggalkan rumah.

B. BATASAN MASALAH
Dalam menyusun makalah ini penyusun membatasi masalah dalam penggunaan
media internet untuk mendapatkan informasi keperawatan misalnya melalui telenursing,

iv

BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
1. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan
tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan
kepada klien. Dengan menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik,
radio dan optikal) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan
video. Atau dapat pula didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh dengan
menggunakan transmisi elektrik atau optikal, antar manusia dan atau computer.
2. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan
tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam sbagian
pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan
pasien, atau antara beberapa perawat. Beberapa bagian terkait dengan aplikasi
bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan
telemonitoring.
3. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini,
menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas
kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference.
4. Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan
menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan
kepada pasien pada lokasi yang jauh atau perpencil.

B. KEUNTUNGAN
Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di Rumah
Sakit, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas
dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).

Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan telenursing
adalah yaitu :
1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat
darurat, RS dan nursing home)
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan
pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan teknologi
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance
learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan.
Telenursing dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video
conference, pembelajaran online dan multimedia distance learning. Ketrampilan
klinik keperawatan dapat dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi
lewat secara interaktif.
Dalam model pendidikan di Indonesia telenursing telah dikembangkan
Universitas Gajah Mada (UGM) lewat e-learning/model e-lisa yang terintegrasi di semua
fakultas UGM. Seperti untuk perawatan luka bisa dilihat di e-lisa UGM studi dengan
terlebih dahulu menjadi anggota. (http://elisa.ugm.ac.id/comm_view.php?
Kebutuhan_Dasar_Man ), yang saat ini justru banyak berkembang di institusi pendidikan
keperawatan swasta di Indonesia. Hal ini mungkin saja terintegrasi dengan fakultas
kedokteran atau kesehatan di universitas yang bersangkutan seperti di PSIK UMY
Jogjakarta. (http://els.fk.umy.ac.id/)
Selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang
berpengalaman klinik namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di pelayanan kesehatan,
namun masih dapat memberikan asuhan keperawatan secara online. Hal ini juga
menghindari kontak langsung, meminimalkan resiko infeksi nosokomial, memberikan
privasi ruang dan waktu bagi pasien dan perawat. Dapat dibayangkan bagi penderita

vi

HIV/AIDS, atau pasien pengguna narkotika/obat terlarang /alkoholik akan lebih merasa
terjaga privasinya dengan pelayanan telenursing ini .
Penggunaan tehnologi dalam telenursing juga dapat menjadi dasar database data
keperawatan, yang terintegrasi dalam sistem informasi kesehatan/kedokteran. Dalam
praktek sehari-hari penerapan Informatika Kedokteran bisa dilihat seperti:
1. Proses pengolahan data
Data adalah tulang punggung proses informatika selanjutnya. Dalam bidang ini dipelajari
bagaimana memperoleh dan mengeluarkan data, merawat data, dll. Kesemuanya
dibutuhkan agar pengambilan keputusan manusia bisa dipercepat.
2. Telekomunikasi
Masuk dalam bidang ini adalah telekonsultasi, teleradiologi, telekardiologi, telenursing
dan tele yang lainnya
3. Medical Imaging
Yang masuk dalam area ini seperti: ultrasound, radiologi, kedokteran nuklir, dll
4. Sistem Informasi
Terdapat dua pembagian besar sistem informasi yaitu yang berfokus pada pasien dan
yang berfokus pada keperawatan
5. Web dan internet
Perkembangan dunia telekomunikasi begitu cepat. Saat ini aplikasi yang berbasis web
sudah mulai digemari karena lebih mudah digunakan dari manapun dan kapan saja.

C. ISU ASPEK LEGAL


Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan
pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di beberapa
negara bagian di Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang
online sebagai koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan
pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek
perawat antar negara bagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb
dalam kaitan telenursing masih dalam perdebatan dan sulit pemecahannya.

vii

Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan


kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi
prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi
yang diberikan. Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan
pengembangan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan
sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi
kesehatan/berbasis internet.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan
privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan
isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam
bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang
diberikan harus tetap terjaga
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan
potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui
internet atau telepon) dan keuntungannya
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol
dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan
penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.
Dengan melihat potensi dan perkembangan pelayanan keperawatan, sistem
informasi kesehatan dan penggunaan internet di Indonesia, bukan tidak mungkin hal ini
mendasari telenursing berkembang di Indonesia (dalam berbagai bentuk aplikasi tehnik
komunikasi) dan beragam tujuan. Hal ini tidak lain agar pelayanan asuhan keperawatan
dan perkembangan ilmu, riset dan pendidikan keperawatan di Indonesia dapat sejajar
minimal dengan perkembangan tehnologi kesehatan, dan kedokteran di Indonesia.

viii

D. APLIKASI TELENURSING
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat
telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat
pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system
memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat
badan melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat
setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai
contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak
nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit
kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing
membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya
dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan
informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online. Kontinuitas perawatan
dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan
kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.
Dengan begitu penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan
akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam
memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari
pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan.
Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan untuk
mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan
sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.
Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :
1. Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otononi profesi keperawatan atau institusi
keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing

ix

2. Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan
prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam
penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing
3. Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang
telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing.
Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara
pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan
tehnologi informasi
4. Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa
berjalan dengan baik.
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik
disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan sarana dan
prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah. Untuk
mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa dimulai dengan peralatan yang
sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi
masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau
pelayanan keperawatan. Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di unit
gawat darurat dan home care.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Telenursing adalah bagian integral dari telehealth, yang dapat digunakan untuk
memberikan pelayanan keperawatan professional, mengurangi biaya perawatan,
mengurangi hari rawat di Rumah Sakit, serta peningkatan jumlah cakupan pelayanan
keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dan meningkatkan mutu
pelayanan perawatan di rumah (home care). Telenursing dapat meningkatkan
kemandirian dan kepuasan pasien serta partisipasi aktif keluarga

B. SARAN
Kita harus mengerti dan memahami apa Telenursing, sehingga kita dapat
melakukan konsultasi antara institusi- institusi kesehatan dua negara dan memakai
peralatan video conference, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan kepada
pasien pada lokasi yang jauh atau perpencil. Oleh karena sebagai tenaga kesehatan kita
seyogyanya dapat menguasai teknologi telenursing ataupun teleconference untuk
meningkatkan kesehatan di daerah kita khususnya dan negara kita pada umumnya.

xi

DAFTAR PUSTAKA
inna-ppni.or.id/index.php?name=News&file=article&sid
www.fik.ui.ac.id/pkko/files/TELENURSING%20tRI%20cAHYO.doc
(http://elisa.ugm.ac.id/comm_view.php?Kebutuhan_Dasar_Man )

xii

You might also like