Professional Documents
Culture Documents
ROHMAT ROMDHANI
ENGINEERING
DEPARTEMEN SIPIL UMUM 2
PT. WIJAYA KARYA Tbk (Persero)
I.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tanah menurut Braja M. Das adalah sebagai material yang terdiri dari
agregat mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia)
satu sama lain dan dari bahan organik yang telah melapuk disertai dengan zat
cair dan gas yang mengisi ruang kosong di antara partikel padat.
Dalam konstruksi, tanah berfungsi sebagai pendukung pondasi dari
bangunan. Maka diperlukan tanah dengan kondisi kuat menahan beban di
atasnya dan menyebarkannya merata. Apabila tanah kurang baik maka perlu
dilakukan perbaikan untuk mendapatkan data tanah sesuai kriteria konstruksi.
Pada proyek fly over akses tol di Teluk Lamong Surabaya, dari hasil
Boring Log dilaporkan jenis tanah yang ada adalah tanah kohesif lunak.
Tanah kohesif lunak cenderung memiliki daya dukung yang lemah dan
kurang stabil sehingga berpotensi menimbulkan keruntuhan struktur. Oleh
karena itu, dilakukan suatu metode perbaikan (ground improvement) untuk
meningkatkan kualitas tanah yang lebih baik dan memenuhi syarat untuk
dilakukan sebuah konstruksi.
Makalah ini akan menganalisa efisiensi terhadap metode perbaikan daya
dukung tanah pada pekerjaan timbunan proyek fly over Teluk Lamong
Surabaya. Metode pekerjaan yang akan dianalisa menggunakan metode
Prefabricated Vertical Drain (PVD) dan metode Cerucuk Matras Beton
(Cermaton). Perbandingan kedua metode ini didasarkan pada efisiensi
terhadap biaya, mutu dan waktu serta resiko yang akan dihadapi.
2. Rumusan Masalah
Konstruksi tanah lunak dengan daya dukung rendah kurang
menguntungkan secara teknis apabila dibangun suatu konstruksi. Untuk
membangun pada kondisi tanah lunak harus dilakukan pekerjaan perbaikan
tanah.
Proses
perbaikan
tanah
dengan
memberikan
pembebanan
antara preloading
3. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah memilih metode pekerjaan perbaikan daya
dukung tanah dasar pada desain pekerjaan timbunan tanah yang efisien
terhadap biaya, mutu dan waktu pada proyek Fly Over Teluk Lamong,
Surabaya.
4. Manfaat
1. Memberikan masukan alternatif untuk desain perbaikan daya dukung
tanah dasar pada pekerjaan timbunan proyek fly over teluk lamong
terhadap aspek biaya, mutu dan waktu.
2. Sebagai bahan bacaan perkembangan teknologi pada perbaikan tanah
lempung.
3. Salah satu syarat menjadi pegawai PT. Wijaya Karya.
4. Batasan Masalah
1. Analisa dilakukan terhadap perbaikan daya dukung tanah dasar pada
pekerjaan timbunan tanah Proyek Fly Over Teluk Lamong dengan
menggunakan metode PVD dan Cermaton.
2. Analisa dilakukan terhadap desain dan metode kerja perbaikan daya
dukung tanah ditinjau dari biaya, mutu, waktu dan resiko pekerjaan
pada pekerjaan timbunan tanah.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendahuluan
Dalam melakukan suatu metode perbaikan tanah, diperlukan dasar
pengetahuan yang cukup mengenai ilmu geoteknik. Dalam bab ini akan
dibahas mengenai teori teori dasar parameter tanah, penurunan tanah,
peristiwa konsolidasi, daya dukung tanah, serta metode metode untuk
peningkatan daya dukung tanah.
B. Parameter Tanah
Dalam perencanaan perhitungan kapasitas kemampuan daya dukung
tanah dapat dihitung berdasarkan teori terzaghi 1943.
qult = c.Nc + q.Nq + 0,5. .N .............................................(pers 1)
qall = qult/SF
Keterangan :
qult
Nc
Nq
Nilai nilai faktor pengali kapasitas daya dukung tanah tersebut dapat
dihitung berdasarkan hubunganya terhadap nilai sudut geser dalam tanah
(internal friction) sesuai pada tabel dibawah ini :
parameter
tanah
yang
digunakan
harus
sebisa
mungkin
Gambar 1. Hubungan nilai kohesi dan N-SPT pada tanah kohesif (terzaghi, 1943)
2. Korelasi N-SPT terhadap nilai internal friction () Tanah non
kohesif.
Nilai internal friction () dapat diperoleh menggunakan grafik
hubungan antara nilai N-SPT dengan internal friction () yang
dilaporkan oleh peck, hanson dan thornburn (1953) untuk tanah non
kohesif/pasir.
Gambar 2. Korelasi nilai internal friction dan nilai N-SPT untuk tanah non
kohesif
Compactness
Relative
Density
(%)
N-SPT
(blows.ft
)
Very lose
Loose
Medium
Dense
Very Dense
0-15
16-35
36-65
66-85
86-100
0-4
5-10
11-30
31-50
>51
Angle of
internal
friction
(deg)
<28
28-30
31-36
37-41
>41
Unit Weight
Moist
(pcf)
<100
95-125
110-130
110-140
>130
Submerged
(pcf)
<60
55-65
60-70
65-85
>75
Tabel 5. Hubungan N-SPT dan kekuatan tanah kohesif (Terzaghi dan Peck, 1943)
N-SPT
Blows-feet
Konsistensi
Qu (unconfined compresive
strenght) tons/ft2
sat
KN/m3
<2
2-4
4-8
8-15
15-30
>30
Very soft
Soft
Medium
Stiff
Very stiff
Hard
<0,25
0,25-0,50
0,50-1,00
1,00-2,00
2,00-4,00
>4,00
16-19
16-19
17-20
19-22
19-22
19-22
10
atau udara dari pori pori yang ada didalam tanah. Secara umum,
penurunan tanah dikategorikan kedalam tiga hal (Braja M. Das, 2006) :
1. Immediate Settlement (Se)
Penurunan seketika atau penurunan elastis berlangsung pada saat
beban diberikan pada tanah. Saat itu, beban yang diterima oleh tanah
akan menyebabkan peningkatan tegangan air pori. Pada tanah yang
permeabilitasnya rendah, tegangan air pori yang timbul kecil sehingga
cenderung tidak ada air yang keluar. (Giroud, 1973) melaporkan suatu
metode sederhana untuk menghitung besarnya penurunan seketika.
hi
(
)
Si = q*
.........................................................
Ei '
i
(Pers. 7)
Keterangan :
Si
q
hi
Ei
: Immediate settlement
: Tegangan yang bekerja pada permukaan tanah
: Tebal lapisan tanah i
: Modulus oedometrik pada lapisan i = i/1 diperoleh dari
lapisan konsolidasi.
E = E(1-
2u 2
1u
..........................................................
(Pers. 8)
Keterangan :
E
11
..............................(Pers. 9)
b) Konsolidasi pada lempung Normally Consolidated (NC)
1. Kondisi Po+P < Pc
Cs
Po+ P
Sc =
H
log
(
).....................
1+ e 0
Pc
................(Pers. 10)
2. Kondisi Po+P > Pc
Cc H
Pc
Sc = [ 1+ e 0 H log ( Po )] + [
Cs H
1+ e 0
H log (
Po+ P
)] ............(Pers. 11)
Pc
Keterangan :
Sci
Hi
Eo
Cc
Cs
Po
Pc
12
Ss =
c '
t2
H log ( t 1 ) ........................................
(Pers. 12)
c ' =
ca
(1+ep)
........................................
(Pers. 13)
Keterangan :
ep
H
t2
t1
13
14
E. Konsolidasi (Consolidation)
Konsolidasi adalah proses dimana tekanan air pori berlebih akibat
peningkatan tegangan pada lapisan tanah sehingga air pori terdisipasi dari
dalam tanah. Semakin tinggi nilai permeabilitas tanah maka semakin cepat
waktu konsolidasi dan sebaliknya. Oleh karena itu, pada tanah kohesif
waktu konsolidasinya panjang karena memiliki sifat permeabilitas yang
rendah.
Besaran nilai konsolidasi pada umunya ditinjau berdasarkan teori
terzaghi (1967) dengan asumsi kondisi tanah sebagai berikut :
-
Cv =
......................................
(Pers. 15)
Keterangan :
Cv
Tv
t
H
15
berlangsung.
Kecepatan
penurunan
konsolidasi
16
ditentukan
melalui
persamaan
empiris
terhadap
indek
17
18
2.
3.
4.
5.
Dari hasil investigasi tanah akan didapatkan data profil tanah serta muka
air tanah. Akan diperoleh juga parameter parameter kekuatan tanah
berdasarkan data uji lapangan dan atau hasil test laboratorium
Dimensi tiang dan daya dukung izin
Pilih jenis tiang, panjang dan diameter, menghitung daya dukung izinnya
Menghitung jumlah tiang dan penusunya. Perkirakan jumlah tiang yang
dibutuhkan dengan membagi beban timbunan dengan daya dukung izin
dari satu tiang dan susun sehingga jarak antara tiang 3 4 kali dari
diameter tiang.
Menghitung matras dari beton
Menghitung settlement pada kelompok tiang. Terdapat dua macam
settlement pada tanah kohesif yaitu settlement jangka pendek dan jangka
panjang.
19
20