You are on page 1of 193

PARA ATEIS DI TANAH ARAB

HOROR

HERCULES
EDISI 188 | 6 - 12 JULI 2015

DAFTAR ISI
EDISI 188

6 - 12 JULI 2015

TAP PADA KONTEN UNTUK MEMBACA ARTIKEL

FOKUS

BENARKAH
CELAKA KARENA
ANTENA
HERCULES KC-130B DIDESAIN UNTUK
DAPAT BERTAHAN TERBANG WALAU
DENGAN SATU MESIN. KALAU TIDAK
MENABRAK ANTENA, MASIH BISA NAIK."

NASIONAL

CRIME STORY

n JALAN MULUS DUA JENDERAL

n AKHIR PELARIAN IAN

n SIAGA TEROR ALA GULTOR

KRIMINAL
n TIGA MENJERAT MARGRIET

INTERNASIONAL

EKONOMI

n ANTARA REAL MADRID DAN ISIS


n PARA ATEIS DI TANAH ARAB
n AKHIR DRAMA LARI DARI PENJARA

RUMAH
n RUMAH NYENTRIK ALA FRANCIS

BUKU
n DARI PURITAN MENJADI TOLERAN

INTERVIEW
n REKONSILIASI PENYELESAIAN KASUS HAM BERAT

n TRAGEDI YUNANI TAK MAMPIR KE SINI


n DARI KRISMON KE KRISIS YUNANI
n RESEP LAWAN KRISIS: PENJARAKAN PARA BANKIR
n LANGKAH PERTAMA TIONGKOK
n DI ANTARA DUA KRISIS

BISNIS
n INDONESIA DI LANGIT EROPA

KOLOM
n MENYOAL PENUMPANG SIPIL DI PESAWAT MILITER

INSPIRING PEOPLE
LENSA

n AYAH ASI, IBU BAHAGIA, BAYI SEHAT


n DENTUM BAJA DI BALAI YASA

PAMERAN

PEOPLE

n NGARTUN DAN NGOMIK DENGAN GEMBIRA

SENI HIBURAN / FILM

n RIZMAN ADHI | DESY RATNASARI | TOM HOLLAND

GAYA HIDUP

n SATIRE DUA DOKUMENTARIAN


n FILM PEKAN INI
n AGENDA
n TANTANGAN PUASA DI NEGERI ORANG

Cover:
Ilustrasi: Kiagus Aulianshah
@majalah_detik

n BERKUNJUNG KE MASJID KUBUS DI BEKASI


majalah detik

n GYROS RACIKAN KONTAINER HALAL

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad. Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti. Redaksi: Dimas Adityo,
Irwan Nugroho, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto,
Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita,
Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai,
Jaffry Prabu Prakoso, Ibad Durohman, Aditya Mardiastuti. Bahasa: Habib Rifai, Rahmayoga
Wedar. Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo. Product Management
& IT: Sena Achari, Sofyan Hakim, Andri Kurniawan. Creative Designer: Mahmud Yunus,
Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Fuad Hasim,
Luthfy Syahban. Illustrator: Kiagus Aulianshah, Edi Wahyono.
Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769
Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.

LENSA

DENTUM BAJA DI BALAI YASA

TAP UNTUK MELIHAT FOTO UKURAN BESAR

(Agung Pambudhy/detikcom)

Para petugas, teknisi, dan mekanik melakukan perawatan berkala sekaligus perbaikan kereta api menjelang Lebaran di Balai Yasa, Manggarai, Jakarta,
Rabu (1/7). Suara dentuman dan mesin gerindra beradu di lahan yang luas ini.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

LENSA

Perawatan bodi gerbong kereta api di bengkel Balai Yasa, Manggarai.

LENSA

Perawatan dan perbaikan gerbong-gerbong kereta api itu dilakukan untuk menghadapi mudik Lebaran tahun ini.

LENSA

Perawatan kereta api menjelang Lebaran meningkat dari hari-hari biasa.

LENSA

Petugas memperbaiki kursi kereta api. PT KAI menyiapkan 340 rangkaian gerbong kereta api reguler dengan menambah 30 perjalanan
kereta api selama Lebaran ini.

LENSA

PT KAI menyatakan siap mengangkut penumpang selama mudik Lebaran, yang diperkirakan mencapai 5,99 juta penumpang kereta api tahun
ini.

LENSA

PT KAI memperkirakan terjadi peningkatan jumlah pemudik menggunakan kereta api sebesar 6,11 persen dari tahun lalu.

NASIONAL

JALAN MULUS

DUA
JENDERAL
DUA NAMA YANG DIAJUKAN
PRESIDEN JOKOWI DISETUJUI
DPR SEBAGAI KEPALA BIN
DAN PANGLIMA TNI. KASUS
KUDATULI DIANGGAP SELESAI.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

NASIONAL

Sutiyoso bersama pimpinan


dan anggota Komisi I DPR
sebelum menjalani uji
kelayakan calon Kepala
BIN.
LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM

ELAMA empat jam Sutiyoso menjalani uji kelayakan dan kepatutan


di hadapan pimpinan serta anggota
Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat
di gedung DPR, Jakarta, Selasa, 30 Juni lalu. Fit
and proper test Sutiyoso sebagai calon Kepala
Badan Intelijen Negara itu berlangsung landai.
Tak ada interupsi, apalagi pertanyaan panas,
yang dilontarkan kepada mantan Ketua Umum
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia tersebut.
Sejumlah anggota komisi yang membidangi
pertahanan dan luar negeri itu lebih banyak

bertanya tentang visi dan misi Bang Yos, sapaan


akrab mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Kondisi itu meleset dari prediksi bahwa purnawirawan jenderal bintang tiga itu bakal dicecar dengan sejumlah pertanyaan sensitif, terutama soal isu pelanggaran hak asasi manusia
saat ia masih aktif di militer.
Kami akan meminta penjelasan Pak Sutiyoso tentang berbagai macam hal yang selama
ini diragukan, misal soal dugaan kasus HAM
dan sebagainya. Kami ingin memberi kesempatan Pak Sutiyoso sebagai sumber primer
menjawab keraguan publik, kata Wakil Ketua
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

NASIONAL

Unjuk rasa aktivis menolak


Sutiyoso menjadi Kepala
BIN
AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

Komisi I DPR Hanafi Rais beberapa saat sebelum digelarnya ujian terhadap Sutiyoso.
Saat menjabat Panglima Kodam Jaya, Sutiyoso dituding terlibat dalam kasus penyerangan kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai
Demokrasi Indonesiacikal bakal PDI Perjuanganpada 27 Juli 1996 di Jalan Diponegoro,
Jakarta Pusat. Peristiwa yang dikenal dengan
Kudatuli (kerusuhan dua puluh tujuh Juli) itu
berujung pada penangkapan sejumlah aktivis.
Penunjukan Sutiyoso sebagai calon Kepala
BIN oleh Presiden Joko Widodo itu pulalah
yang membuat sejumlah mantan aktivis risau,

termasuk bekas Ketua Advokasi Pusat Informasi dan Jaringan Aksi untuk Reformasi Hendrik
Ginting.
Sebagai korban penculikan oleh aparat Inteldam Jaya, imbas peristiwa Kudatuli, saya
sangat berharap Komisi I DPR punya niat baik
dan kemauan politik untuk sungguh-sungguh
menggali rekam jejak Sutiyoso, terutama dalam
soal dugaan kasus penculikan dan penyiksaan
yang saya alami, ujar Hendrik pekan lalu.
Ia telah menyampaikan sejumlah bukti terkait peristiwa itu kepada perwakilan Komisi I
DPR beberapa waktu lalu. Salah satunya berupa surat bernomor B/124/VIII/1996 yang ditandatangani Komandan Detasemen Inteldam V
Jaya saat itu, Letnan Kolonel Budi Purnama.
Dalam surat itu, kata Hendrik, ada perintah
dari Ketua Badan Koordinasi Stabilitas Nasional Daerah Jaya, yang saat itu dijabat Sutiyoso selaku Pangdam Jaya. Dengan bukti itu, ia
berharap Komisi I bisa mendalami rekam jejak
Sutiyoso yang terkait dengan dugaan pelanggaran HAM.
Namun, dalam proses uji kelayakan yang berMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

NASIONAL

Sutiyoso (memegang
senapan) saat menjabat
Panglima Kodam Jaya
GETTY IMAGES

langsung sejak pukul 11.00 WIB hingga pukul


15.00 WIB itu, tidak satu pun anggota Komisi
I DPR menanyakan soal Kudatuli. Pertanyaan
lebih banyak soal visi dan misi Sutiyoso ke depan dalam menjalankan lembaga telik sandi
tersebut. Misalnya ancaman di bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, hingga hankam.
Sutiyoso pun menjelaskan banyak hal, dari
soal gerakan Negara Islam (ISIS), ancaman terhadap keamanan negara yang semakin kompleks, sampai ancaman terhadap proses pemilihan kepala daerah. Ia memaparkan visi dan
misinya di depan anggota Komisi I DPR secara

terbuka. Namun, saat memasuki pendalaman


materi, Komisi I sepakat hal itu dilakukan secara tertutup.
Politikus Partai Amanat Nasional, Hanafi
Rais, yang sebelumnya akan menanyakan soal
dugaan kasus HAM kepada Sutiyoso, saat ditemui di sela proses uji kelayakan dan kepatutan,
mengakui ada pertanyaan soal itu. Namun hal
tersebut hanya dijadikan catatan.
Pertanyaan itu (soal Kudatuli) sudah selesai
secara hukum. Semangat di Komisi I (mementingkan) masa depan daripada masa lalu, begitu
kata putra pendiri PAN, Amien Rais, tersebut.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

NASIONAL

Anggota Komisi I lainnya, Pramono Anung,


juga mengakui adanya pertanyaan soal peristiwa Kudatuli. Namun pertanyaan itu dijawab
Sutiyoso, dan dianggap tidak ada masalah lagi.
Sejumlah anggota Komisi I malah lebih tertarik
menggali soal independensi Sutiyoso, yang
pernah menjabat pimpinan partai.
Misalnya kawan dari PPP bertanya soal konflik internal partai. Apakah Kepala BIN nanti
bisa independen, tutur politikus senior PDI
Perjuangan ini.
Alhasil, setelah mendengarkan
Pertanyaan itu
visi dan misi Sutiyoso, pimpinan
(soal Kudatuli) sudah
sidang, yakni Ketua Komisi I
Mahfudz Siddiq, berkesimpulan,
selesai secara hukum.
secara administrasi Sutiyoso saSemangat di Komisi I
hih, baik, dan lengkap. Sutiyoso
(mementingkan) masa
juga dianggap sebagai warga
depan daripada masa lalu.
negara yang baik.
Seluruh fraksi di Komisi I pun
Hanafi Rais
mendukung Sutiyoso menjadi Kepala BIN, kendati empat fraksi memberi catatan. Seperti Partai Persatuan
Pembangunan, Golkar, Demokrat, dan Ger-

indra. Namun catatan itu hanya soal harapan


agar Sutiyoso melakukan koordinasi dengan
baik serta catatan soal independensi Sutiyoso
yang berasal dari partai politik.
Setelah diuji, Sutiyoso menyatakan rasa syukur karena seluruh fraksi di Komisi I sepakat
mendukung dirinya menjadi Kepala BIN. Di
depan, tugas berat menunggu saya. Saya tahu
saya tidak bisa menyelesaikan tugas ini tanpa
bantuan banyak pihak, ucap Sutiyoso seraya
menebar senyum.
Ia pun berjanji akan membuat BIN lebih terbuka, tidak menjadi momok bagi masyarakat,
sehingga masyarakat bisa ikut berpartisipasi.
Untuk menjalankan tugas barunya itu, Sutiyoso menyebut butuh anggaran Rp 24 triliun
pada 2016. Namun angka tersebut belum final
karena harus dibahas lebih dahulu dengan DPR.
Di luar negeri, biaya seperti itu (Rp 24 triliun) tentu amat kecil. Sepengetahuan saya dari
biaya intelijen negara lain, katanya.
Meski politikus DPR secara bulat mendukung
Sutiyoso jadi Kepala BIN karena dianggap punya konsep yang visioner, tidak demikian bagi
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

NASIONAL

Calon Panglima TNI,


Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo, menyapa
wartawan sebelum
mengikuti uji kelayakan dan
kepatutan di gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Rabu
(1/6).
M AGUNG RAJASA/ANTARA FOTO

Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti. Ia


menilai persetujuan Dewan terhadap Sutiyoso
untuk menjabat Kepala BIN memprihatinkan,
lantaran Sutiyoso masih dibayang-bayangi
dugaan kasus HAM masa lalu.
Pengalaman intelijen dan kiprah Sutiyoso
semasa di militer dinilai Poengky bermotif
Orde Baru. Selain itu, Bang Yos juga pernah
menjabat pimpinan partai politik, sehingga dari
sisi kelayakan pun tidak tepat dipilih.
DPR sebagai intelligence oversight seharusnya melaksanakan tugas dengan baik.
Bagaimana aparat-aparat intelijen di bawahnya
bisa profesional dan menghormati HAM jika

begini (Sutiyoso menjadi Kepala BIN)? ujar


Poengky.
Meski banyak ditentang, Sutiyoso rupanya
tetap melenggang ke kursi Kepala BIN. Bukan
cuma Sutiyoso, uji kelayakan dan kepatutan terhadap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai
calon Panglima TNI yang digelar Komisi I DPR,
Rabu pekan lalu, juga berjalan mulus. Sepuluh
fraksi di Komisi I secara aklamasi menyetujui
Gatot menjadi panglima tentara. Persetujuan
atas dua jenderal pilihan Istana tersebut kemudian akan dibacakan di paripurna DPR untuk
kemudian disahkan. n
JAFFRY PRABU PRAKOSO, M. RIZAL | DEDEN GUNAWAN

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

NASIONAL

SIAGA
TEROR ALA
GULTOR
SATUAN-81 GULTOR KOPASSUS BERBENAH
UNTUK MENGANTISIPASI AKSI-AKSI
TERORISME YANG MAKIN BERAGAM.
PERLU PEMBAGIAN TUGAS AGAR TIDAK
TUMPANG-TINDIH DENGAN POLISI.
FOTO: PUSPEN TNI

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

NASIONAL

AWA dingin menusuk tulang di


Victoria, Australia, medio Mei lalu,
tak menyurutkan semangat Letnan
Dua TNI Safrin Sihombing saat
menggenggam senjata. Hanya dalam hitungan detik, anggota Satuan-81 Penanggulangan
Teror (Gultor) Komando Pasukan Khusus TNI
Angkatan Darat itu memicingkan matanya,
membidik target, menarik pelatuk, dan dor!
dor! Sejumlah sasaran pun tepat ditembaknya.
Padahal tugasnya tak mudah. Sembari berlari
dari satu pos ke pos lain, ia harus bisa mem-

Sejumlah personel
pasukan khusus TNI
melakukan simulasi
pengamanan kepala
negara yang mengikuti
peringatan Konferensi Asia
Afrika Ke-60 di Gedung
Merdeka, Bandung, April
lalu.

bedakan mana sandera dan mana teroris yang


menjadi target. Tentu ia tidak boleh keliru menembak orang tak bersalah. Saya harus cepat
menentukan target tembakan," kata pria yang
disapa Sihombing itu saat ditemui majalah
detik di Markas Sat-81 Kopassus, Cijantung,
Jakarta Timur, Senin, 29 Juni lalu.
Sihombing memang bukan sedang menembak teroris sesungguhnya, melainkan teroris
buatan pada papan target, di ajang Australian
Army Skill at Arms Meeting. Pada lomba menembak militer antarnegara yang digelar tiap
tahun itu, ia berhasil menyabet gelar juara
untuk kelas pistol perorangan, bahkan mengungguli prajurit tuan rumah.

NOVRIAN ARBI/ANTARA FOTO

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

NASIONAL

Pasukan antiteror TNI


melakukan simulasi
melumpuhkan teroris di
Bandara Ahmad Yani,
Semarang, Maret lalu.
R. REKOTOMO/ANTARA FOTO

Ia dikirim ke Australia bersama tim TNI


Angkatan Darat. Tim yang dipimpin Mayor
TNI Syafruddin itu memborong total 30 medali
emas, 16 perak, dan 10 perunggu. Ini kemenangan TNI AD yang kedelapan kali secara
beruntun dalam kejuaraan tersebut. Tim tuan
rumah hanya menduduki posisi kedua dengan
4 medali emas, 7 perak, dan 5 perunggu. Adapun Amerika Serikat di tempat ketiga.
Di ajang itu, Sihombing turun di kelas pistol
dan senapan dari empat kategori lomba. Dua

nomor lain adalah senapan mesin (machine


gun) dan tembak runduk (sniper). Namun kemenangan telak itu sempat dicurigai sejumlah
negara. Bahkan tim Amerika Serikat dan Australia meminta senjata yang dipakai tim TNI,
yakni senapan serbu SS-2 V-4 Heavy Barrel dan
pistol G-2 Elite, dibongkar. Permintaan itu pun
ditolak oleh kontingen TNI.
Materi yang dilombakan di sana layaknya
pertempuran sebenarnya. Namun pria berusia
42 tahun itu tetap percaya diri meski memakai
senjata dalam negeri produk PT Pindad itu.
Padahal hampir semua tim negara peserta
menggunakan senjata berjenis dan merek
ternama, seperti M-16 buatan Amerika Serikat,
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

NASIONAL

Presiden Jokowi menjajal


senapan buatan PT
Pindad.
CAHYO BRURI/SETPRES

yang dipakai Filipina, Singapura, dan Malaysia.


Sedangkan tim Inggris dan Australia memakai
Steyr.
Untuk pistol, ada yang pakai Beretta, Sig
Sauer, dan Benelli, ujar Sihombing. Kami sempat kurang pede lihat persenjataan mereka. Tapi
dari awal kami siap, tutur Kepala Unit Sniper di
Sat-81 Gultor itu.
Kesiapan Sihombing tak bisa dilepaskan dari

latihan keterampilan khusus dan gemblengan


yang didapatnya di Sat-81 Gultor. Kesatuan
yang pada 30 Juni lalu genap berusia 34 tahun
tersebut kini terus berupaya meningkatkan
kemampuan personelnya, seperti menembak,
berenang dan menyelam, terjun bebas (free
fall), serta menjinakkan bahan peledak.
Kami tidak berorientasi pada penambahan personel atau kuantitas, tapi lebih pada
kualitas, terutama kemampuan individual atau
personel, ucap Komandan Sat-81 Gultor Ko
passus, Kolonel Infanteri Thevi Angandowa
Zebua, di kantornya, Senin pekan lalu.
Untuk mengasah kemampuan tempur di air,
personel wajib berlatih renang cepat dalam
waktu 25 menit untuk jarak tempuh 1 kilometer.
Mereka juga harus mampu melakukan apnea,
yakni menyelam tanpa bantuan alat sedalam
1-2 meter di bawah permukaan air, hingga jarak
25-40 meter.
Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan menembak, personel harus berlatih sigap
dan cepat dalam membedakan target, seperti
dilakukan Letda Sihombing. Mereka akan maMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

NASIONAL

Letda Safrin Sihombing


M RIZAL/DETIKCOM

suk sebuah ruangan, lalu akan muncul obyek


secara tiba-tiba, yang tidak semuanya merupakan sasaran tembak.
Kemampuan terjun free fall, tim Pasukan Katak, juga terus dilatih supaya suatu saat dapat
perintah penugasan dari pimpinan, khususnya
dalam penanggulangan teror, kesiapsiagaan
kami terjamin, kata Thevi, yang sedang menata organisasi di Sat-81.

Satuan khusus ini memang dibentuk untuk


melakukan penindakan terhadap aksi-aksi terorisme, seperti penyanderaan dan pembajakan
pesawat atau kapal laut, dan bukan dirancang
untuk pencegahan. Kami melakukan penindakan jika (sudah) terjadi aksi teror, ujar pria
yang pernah bergabung dalam pasukan penjaga perdamaian di Kongo itu.
Pembentukan Sat-81, yang semula bernama
Detasemen-81 (Den-81), juga dilatarbelakangi
peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9
(Woyla) di Bandara Don Mueang, Bangkok,
Thailand, pada 31 Maret 1981. Pembajakan itu
berhasil diatasi sejumlah prajurit Komando Pasukan Sandi Yudhasebelum menjadi Kopassusyang dikirim dari Jakarta. Tim pembebasan sandera Woyla itulah cikal bakal pasukan
Den-81. Angka di belakang namanya merujuk
pada saat satuan itu didirikan, yakni 30 Juni
1981.
Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti
mengatakan penanggulangan terorisme seperti diatur oleh Undang-Undang Pemberantasan
Tindak Pidana Terorisme merupakan upaya
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

NASIONAL

Poengky Indarti
ARI SAPUTRA/DETIKCOM

penegakan hukum, sehingga hal itu menjadi


kewenangan aparat penegak hukum, dalam
hal ini polisi. Apalagi di kepolisian sudah ada
Detasemen Khusus 88, yang juga bertugas
menindak aksi teror.
Di sisi lain, tugas Sat-81 Gultor Kopassus
dilindungi UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang
TNI. Undang-undang itu mengatur dua tugas

pokok TNI, yakni operasi militer perang dan


operasi militer selain perang. Nah, operasi
militer nonperang ini di antaranya mengatasi
aksi terorisme (Pasal 7 Ayat [2] poin-b angka 3).
Tapi tugas operasi militer selain perang itu
dilaksanakan berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara, dalam hal ini presiden selaku pimpinan tertinggi politik, tutur Poengky.
Agar tidak terjadi tumpang-tindih kewenangan dengan Densus-88 Polri, menurut Poengky,
Sat-81 bisa diterjunkan dalam penindakan aksi
terorisme yang berhubungan dengan asing
atau luar negeri. Misalnya jika terjadi pembajakan kapal Indonesia yang sedang berlayar di
perairan internasional atau pembajakan pesawat Indonesia di luar negeri.
Sedangkan jika para pelaku dan lokasi
kejahatan (teror) di dalam negeri, ini menjadi
wewenang Densus-88 Polri, ucapnya.
Pembagian tugas itu, menurut Poengky,
karena TNI adalah alat pertahanan negara, sehingga perannya pun seharusnya yang berkaitan dengan pertahanan dari serangan negara
asing atau luar negeri. n M. RIZAL, PASTI LIBERTI | DIM

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

NASIONAL

KOLONEL INFANTERI THEVI ZEBUA:

ANCAMAN DARI DALAM


JUSTRU LEBIH
BERBAHAYA

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

NASIONAL

ADA 30 Juni 2015, Satuan-81


Penanggulangan Teror (Gultor)
Komando Pasukan Khusus TNI
Angkatan Darat berulang tahun
ke-34. Semakin beragamnya aksi terorisme,
baik di dalam maupun luar negeri, mendorong kesatuan ini terus berbenah. Unit-unit
khusus yang berkaitan tugas pokoknya pun
dibentuk.
Di bawah pimpinan Kolonel Infanteri Thevi
Angandowa Zebua, Sat-81 melakukan penataan organisasi. Namun tak berarti makin
gemuk. Tidak ada penambahan jumlah personel di kesatuan ini. Peningkatan kualitas
anggotalah yang menjadi prioritas, sehingga
pasukan khusus ini selalu siap kapan pun
digerakkan menghadapi aksi-aksi terorisme.
Saat ditemui tim majalah detik di markas
Sat-81 Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur,
Senin, 29 Juni lalu, Thevi menolak menyebutkan beberapa hal, misalnya terkait jumlah
personel, persenjataan yang dimiliki, dan
anggaran untuk kesatuannya. Berikut ini

petikan wawancaranya.

Apa yang sudah dan belum dicapai


oleh Sat-81?
Sudah 34 tahun sejak berdirinya satuan ini
pada 1981, banyak yang telah dicapai oleh
senior kami. Bukan hanya di tingkat nasional,
tetapi juga internasional. Yang pertama adalah operasi pembebasan sandera (pesawat
Garuda Woyla) di Don Mueang, Thailand,
pada 1981, sampai keterlibatan Sat-81 Kopassus dalam operasi pembebasan sandera di
Somalia (2011). Tentunya banyak hal yang
sudah dicapai, baik dalam operasi-operasi
(militer) maupun prestasi yang diperoleh
prajurit-prajurit Sat-81.
Apa kriteria prajurit yang bisa direkrut
menjadi anggota satuan antiteror ini?
Dalam hal rekrutmen, kami memilih atau
merekrut prajurit dari satuan-satuan di Ko-

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

NASIONAL

passus, yakni dari Parako di Grup 1 Serang


(Jawa Barat), juga dari Grup 2 Kartasura, Solo
(Jawa Tengah).
Kami memilih sesuai dengan kriteria. Yang
pertama fisik. Kami menuntut mereka yang
sehat jasmani, baik itu lari, berenang. Kami
juga mengadakan tes psikologi. Ini agar
(didapat) prajurit baik dan cakap yang punya
skill tinggi. Satuan ini harus terdiri dari prajurit
pilihan.

Syaratnya sudah pernah ikut operasi


militer?
Oh, iya. Ketika perekrutan, personel Satuan
81 sudah pernah ikut operasi (militer). Mereka
yang bergabung (sebagian) adalah personel
Parako Kopassus yang pernah ikut operasi
sebelumnya. Tapi karena hot spot (daerah
konflik) sudah tidak ada, mungkin tidak semua, ada beberapa yang belum mengalami
tugas operasi, tapi memiliki kemampuan
khusus, seperti di bidang menembak.

Apakah satuan juga mengantisipasi


perkembangan aksi terorisme, seperti
melalui Internet atau serangan senjata
kimia?
Ya, dalam validasi organisasi dan dalam
mengantisipasi bahaya ancaman ke depan,
ini sudah masuk ke dalam perencanaan
kami. Ke depan, kami akan merekrut personel yang memiliki (keahlian) chemical biological radiological and nuclear (CBRN ) dan
jihandak (penjinakan bahan peledak). Untuk
kemampuan jihandak, kami sudah lama ada.
Intensitas ancaman teror pastinya sudah
berkembang, tentu harus diantisipasi, dan
kami terus berbenah. Dan perlu perlengkapan untuk menghadapi ancaman masif itu.

Perlengkapan apa saja yang dibutuhkan?


Contohnya begini, dalam menghadapi aksi
teror, khususnya (terkait) CBRN, ada perlengkapan yang diajukan (pengadaannya) ke sa-

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

NASIONAL

tuan di atas. Kemudian kami sudah memiliki


beberapa perlengkapan, seperti bomb trailer,
perlengkapan personal penjinak bahan peledak. Tentu ini bertahap dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan menghadapi ancaman
tugas ke depan.

teroris yang sudah keluar dari penjara. Ini


harus diwaspadai.

Munculnya gerakan ISIS, apakah Sat81 melihat itu sebagai ancaman?


Ini bukan hanya bagi Satuan 81 Kopassus
saja, atau Koopsusgab TNI. Ancaman itu bagi
kita semuanya, bagi semua elemen masyarakat kita.

FOTO: M. RIZAL/DETIKCOM

Ancaman teror dari luar atau dalam


negeri yang lebih berbahaya?
Justru dari dalam (negeri) kita sendiri, terutama kemunculan (gerakan simpatisan)
ISIS. Ada juga beberapa mantan narapidana

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KRIMINAL

TRAGEDI ENGELINE

ILUSTRASI: EDI WAHYONO

TIGA
MENJERAT

MARGRIET
POLISI MENETAPKAN MARGRIET MEGAWE
TERSANGKA UTAMA PEMBUNUHAN BOCAH
ENGELINE. PENGACARA MENYEBUT TIDAK
MASUK LOGIKA.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KRIMINAL

B
Masyarakat berdoa bersama
untuk Engeline di Pantai
Matahari Terbit, Sanur, Bali,
Sabtu (13/6).
WIRA SURYANTALA/ANTARA FOTO

ERCAK darah manusia di kamar


Margriet Christina Megawe menjadi
salah satu pintu masuk polisi untuk
menjerat perempuan itu sebagai
tersangka pembunuh Engeline. Setidaknya
Kepolisian Daerah Bali, yang menangani kasus
pembunuhan bocah berusia 8 tahun tersebut,
telah mengantongi tiga bukti kuat untuk menjadikan Margriet sebagai tersangka utama.

Bukti pertama adalah kesaksian Agus Tay


atau Agus, bekas pekerja di rumah Margriet,
yang menyebut keterlibatan ibu angkat Engeline tersebut. Agus sendiri sebelumnya telah
ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan
gadis cilik itu, yang ditemukan terkubur di belakang rumah Margriet di Jalan Sedap Malam,
Denpasar Timur, Bali, pada Rabu, 10 Juni 2015.
Bukti kedua adalah keterangan Agus yang
bersesuaian dengan hasil autopsi tim forensik
Rumah Sakit Sanglah, Denpasar. Adapun bukti
ketiga adalah keterangan tersangka Agus
yang dikuatkan oleh keterangan dokter ahli
forensik serta berita acara pemeriksaan oleh
ahli forensik dari laboratorium forensik cabang
Denpasar atas tempat kejadian perkara.
Yaitu (pemeriksaan) kamar Nyonya MM
(Margriet) dan kamar yang pernah dipakai
oleh tersangka AG (Agus), kata Kepala Polda
Bali Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie,
Minggu, 28 Juni lalu.
Terhitung sejak hari itu Margriet ditetapkan
sebagai tersangka kasus pembunuhan Engeline. Ibu dua anak itu sebelumnya mendekam di
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KRIMINAL

sel tahanan Polda Bali setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus penelantaran anak sejak 14
Juni lalu. Sebagai tersangka pembunuhan, kini
Margriet bakal dijerat Pasal 340 Kitab UndangUndang Hukum Pidana tentang pembunuhan
berencana terhadap anak angkatnya, dengan
ancaman maksimal hukuman mati.
Penanganan kasus pembunuhan yang menyedot perhatian publik dua bulan terakhir ini
memasuki babak baru dengan ditetapkannya

Margriet sebagai tersangka. Setidaknya polisi


membutuhkan waktu hampir tiga pekan untuk menetapkan Margriet sebagai tersangka
pembunuhan Engeline.
Tersangka pertama pembunuh siswi kelas
2 Sekolah Dasar Negeri 12 Sanur, Denpasar,
itu adalah Agus Tay. Agus menjadi tersangka
berdasarkan pengakuannya sendiri bahwa dia
membunuh Engeline dengan cara membenturkan kepala bocah itu ke lantai.

Ketua Komisi Nasional


Perlindungan Anak Arist
Merdeka Sirait bersama siswi
SD Negeri 12 Sanur melakukan
aksi antikekerasan terhadap
anak di rumah ibu angkat
Engeline, Sabtu (20/6).
WIRA SURYANTALA/ANTARA FOTO

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KRIMINAL

Namun sejumlah kalangan saat itu meragukan pengakuannya. Keterangan Agus kerap
berubah-ubah. Belakangan, seperti dituturkan
pengacaranya, Hotman Paris Hutapea, Agus
malah menuding Margriet.
Jadi, pada jam 9 pagi, di hari pembunuhan
itu, Agus mendengar ada teriakan. Kemudian
dia dipanggil Margriet, ujar advokat eksentrik itu,
Senin, 29 Juni lalu.
Saat menghampiri ke kamar Margriet, menurut Hotman,
Agus melihat sudah terjadi penganiayaan terhadap Engeline. Agus lalu diminta membantu
membungkus mayat Engeline dengan seprai
dan menguburnya di belakang rumah. Lubang
tersebut sudah digali sebelumnya.
Jadi, dulu, dia (Agus) disuruh MM menggali
lubang itu, katanya untuk mengubur tahi ayam.
Tapi kini dipakai mengubur Engeline. Sempat
dia besarkan juga lubangnya karena tak cukup
buat jasad anak itu, tutur Hotman.
Pengakuan Agus itu, dan sejumlah bukti

Yang satu tersangka pelaku, yang


satu tersangka yang membantu
menguburkan.

Kepala Polda Bali


Inspektur Jenderal
Ronny Franky Sompie
ARI SAPUTRA/DETIKCOM

lain, mendorong polisi menetapkan Margriet


sebagai tersangka. Menurut Ronny Sompie,
Margriet diduga melakukan penganiayaan berat terhadap Engeline sehingga menyebabkan
kematiannya.
Ada dua tersangka dalam kasus pembunuhan dan penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian dari korban Engeline. Yang satu
tersangka pelaku, yang satu tersangka yang
membantu menguburkan, ucap Ronny.
Namun, kata Sompie, penyidik tidak berhenti pada Margriet dan Agus saja. Dugaan adanya pelaku lain terus ditelusuri, dan sejumlah
fakta didalami. Informasi sekecil apa pun akan
dipelototi, seperti hal yang berkaitan dengan
orang-orang terdekat Engeline semasa hidup,
termasuk dua kakak angkat Engeline, Yvonne
Caroline Megawe dan Christina Telly Megawe.
Yvonne adalah orang yang membuat akun
Facebook Find AngelineBalis Missing
Child, sehari sesudah Engeline dinyatakan
hilang pada 16 Mei lalu. Kabar hilangnya bocah
perempuan cantik itu lalu menggugah simpati
netizen, yang kemudian ikut menyebarluaskan
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KRIMINAL

Margriet Megawe dengan


Engeline saat masih bayi.
DOK. DETIKCOM

kabar tersebut di media sosial.


Sementara itu, Christina, yang tercatat berkuliah di Amerika Serikat, juga menggalang

dana melalui situs GoFundMe dengan alamat


www.gofundme.com. Situs yang berdiri sejak 10
Mei 2010 itu bertujuan mengakomodasi penggalangan dana perorangan untuk berbagai
kasus kemanusiaan. Semua fakta itu, menurut
Ronny, akan ditelusuri penyidik secara cermat,
apakah diduga menjadi bagian dari skenario
pengaburan fakta pembunuhan Engeline atau
tidak.
Kepolisian Resor Kota Denpasar pada 25
Juni lalu mengambil sampel darah kedua anak
kandung Margriet tersebut. Namun hal itu,
menurut pengacara keluarga Margriet dari
firma hukum Hotma Sitompoel Associates,
Pokso Simbolon, merupakan prosedur biasa.
Bukan atas dugaan keterlibatan mereka dalam
pembunuhan Engeline. Tidak benar jika (disebut) Yvonne terlibat, ujar Pokso.
Adapun Hotma Sitompoel saat dihubungi
majalah detik, Selasa pekan lalu, membantah
keterlibatan Margriet dalam pembunuhan berencana Engeline. Ia menilai tuduhan itu tidak
masuk logika.
Kalau benar (Margriet) berencana membuMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KRIMINAL

Petugas Laboratorium Forensik


dan Inafis Polri melakukan
proses identifikasi di rumah ibu
angkat Engeline, Jalan Sedap
Malam, Denpasar, Bali, Kamis
(11/6).
FIKRI YUSUF/ANTARA FOTO

nuh, (sudah) dibawa keluar kota, ke Pekanbaru,


Palembang, dibuang ke laut. Bukan direncanakan dibunuh di rumah sendiri, dikubur di
rumah sendiri, ke mana logikanya orang-orang
yang bilang (pembunuhan) berencana? Huh,
gila, dong! ucap pengacara kondang itu dengan nada tinggi.
Hotma juga mengaku tak terkejut kliennya
ditetapkan sebagai tersangka. Sebab, ia menilai,

sejak awal Margriet menjadi target kepolisian


meski belum ada bukti, saksi, maupun hasil
laboratorium forensik.
Adapun soal penolakan Margriet untuk
diperiksa, Hotma beralasan, toh, kliennya itu
kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ia
juga menolak jika Margriet diminta kembali
menjalani tes kebohongan menggunakan lie
detector. Sebaliknya, ia justru menyarankan
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KRIMINAL

Agus Tay, tersangka pertama


pembunuhan Engeline
DOK. DETIKCOM

polisi segera melimpahkan berkas ke kejaksaan


apabila sudah punya bukti-bukti. Hotma juga
mengajukan gugatan praperadilan atas penetapan Margriet sebagai tersangka tersebut.
Kan, sudah dua kali tidak ditemui kebohongannya, jadi (pemeriksaan) kita tolak semua,

tutur dia.
Secara terpisah, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan dugaan persekongkolan orang terdekat
dalam pembunuhan Engeline sudah diprediksi
sejak awal. Hal itu terindikasi dari pernyataan
Margriet yang menyebut Engeline hilang, tapi
faktanya korban ditemukan meninggal di belakang rumahnya.
Itu kan artinya alibi yang menyatakan
anak hilang atau laporan anak hilang itu tidak
terbukti, yang terbukti adalah pembunuhan,
ucap Arist.
Pembuktian kasus tersebut, menurut Arist
Merdeka, tinggal menunggu proses hukumnya bergulir di pengadilan. Termasuk (pembuktian) polisi yang menemukan bukti-bukti
kuat Margriet tersangka, lalu nanti penasihat
hukumnya membuktikan kliennya bersalah
atau benar, nanti dibuktikan di pengadilan,
katanya.
ADITYA MARDIASTUTI, RINI FRIASTUTI | DEDEN GUNAWAN

TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

ILUSTRASI: KIAGUS AULIANSHAH & EDI WAHYONO

CRIME STORY

PERAMPOKAN DAN
PEMBAKARAN RUMAHBAGIAN I

SAAT DITANGKAP, PELAKU SEDANG


TIDUR DAN MENJADIKAN UANG US$
200 RIBU SEBAGAI BANTAL.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

CRIME STORY

EDATANGAN
serombongan
polisi dari Unit V Kejahatan dengan Kekerasan Direktorat Reserse
Kriminal Umum Kepolisian Daerah
Metro Jaya pada Kamis, 25 Juni 2015, dini hari
mengagetkan seisi rumah Desy di Desa Sempu Indah, Kelurahan Cipayung, Kecamatan

Cipayung, Depok, Jawa Barat. Termasuk DH,


yang saat itu masih terlelap.
DH, atau yang biasa disapa Ian, sedang menumpang tidur di rumah saudara sepupunya
tersebut. Ia datang bersama anak dan istrinya
pada Kamis pukul 01.15 WIB. Tidak sampai 3
jam kemudian, tepat pukul 02.45 WIB, polisi

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

CRIME STORY

mencokoknya. Ian pun tak berkutik saat digelandang ke markas Polda Metro Jaya.
Hari itu juga pria berusia 38 tahun tersebut
ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan
pembunuhan, perampokan, serta pembakaran sebuah rumah di Jalan Siaga I D Nomor
11, RT 01 RW 05, Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang
terjadi pada Rabu, 24 Juni 2015, pagi. Korbannya adalah Aryani,
pramuwisma di rumah
milik Yovita Trihapsari,
45 tahun, itu.
Aryani tewas setelah ditusuk belasan kali
oleh tersangka. Ia juga mengalami luka bakar
parah, karena pelaku membakar rumah majikan korban tersebut sebelum kabur membawa hasil jarahan, antara lain uang US$ 200
ribu atau setara Rp dengan sekitar Rp 3 miliar.
Tersangka pelaku ditangkap tak sampai 24
jam setelah kejadian.
(Di rumah sepupu) rencananya tersangka
hanya menginap sampai pagi. Pagi harinya
tersangka dan anak-istrinya merencanakan

Tersangka berupaya menukarkan


uang dolar tersebut, tapi ditolak.

pulang ke rumahnya di Citayam, Depok, kata


Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti dalam
keterangan pers ihwal penangkapan itu di
kantornya, Kamis dua pekan lalu.
Sebelum akhirnya dibekuk polisi, DH sempat berupaya menukar uang hasil curian itu di
sejumlah tempat penukaran mata uang asing
(money changer). Sekitar pukul 09.00 WIB,
Rabu, 24 Juni, atau sekitar 1 jam setelah melakukan aksi kejinya, tersangka sempat pergi
ke daerah Cilandak, Jakarta Selatan, untuk
menukar uang tersebut.
Namun pelaku tidak menemukan money
changer. Ia kemudian beranjak ke daerah Kemang, masih di Jakarta Selatan. Di kawasan
yang banyak bermukim kalangan ekspatriat
itu, DH menemukan sebuah money changer,
tapi ia gagal menukar uang hasil curian tersebut.
Ian memang berniat menukar uang itu
sekaligus, tidak secara bertahap. Pegawai
penukaran uang beralasan, 20 gepok uang
dolar AS dengan pecahan US$ 100 itu sudah
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

CRIME STORY

kedaluwarsa alias dolar lama. Tersangka berupaya menukarkan uang dolar tersebut, tapi
ditolak, ujar Krishna.
Meski begitu, pelaku belum menyerah. Hari
itu juga ia pergi ke kantor Bank Indonesia dan

Bank Internasional Indonesia untuk menukarnya ke mata uang rupiah, tapi upayanya itu
juga tidak berhasil karena kedua bank tersebut menolaknya.
Sekitar pukul 11.00 WIB, tersangka lalu pulang ke rumahnya di Citayam dan mengajak
serta istri dan anaknya untuk menenangkan
diri ke Bekasi, Jawa Barat. Ketiganya berboncengan menaiki sepeda motor pelaku, Yamaha Vega ZR berwarna merah bernomor polisi
B-6002-EPK. Uang hasil curian yang diletakkan
di dalam sebuah tas itu selalu ditentengnya.
Malam sekitar pukul 20.00 WIB, pelaku
berniat pulang ke Citayam. Namun Ian menempuh jalan alternatif untuk menghindari
razia yang digelar kepolisian di tengah perjalanannya dari Bekasi. Krishna menuturkan,
Karena menghindari razia polisi, dia sama istri
dan anaknya baru sampai di rumah saudaranya di Desa Sempu Indah, Cipayung, Depok,
pada pukul 01.15 WIB.
Nah, di tempat itulah DH akhirnya ditangkap. Salah satu petunjuk yang mengarahkan
polisi memburunya adalah rekaman kamera
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

CRIME STORY

CCTV milik tetangga tempat korban bekerja


pada saat kejadian. Kamera pengawas yang
dipasang di bagian depan rumahberselang
dua rumah dari kediaman majikan korban
itu merekam momen saat Ian berjalan setengah berlari menuju jalan raya. Tepatnya pada
menit ke 08.48.
Kejadian itu dibenarkan ketua RT setempat,
Bambang Winarko. Bambang juga sempat
melihat Ian berlari. Bambang bahkan sempat
menegurnya. Eh, ngapain lari-lari? ucapnya,
mengisahkan saat bersua
Ian, Rabu pagi itu.
Namun, bukannya menjawab, Ian, yang memang
sudah dikenal sebagian warga di kawasan
Jalan Siaga, malah berlari semakin kencang.
Tak lama setelah itu, Bambang melihat asap
mengepul dari dalam rumah Yovita. Ia lalu
bergegas mengajak warga mendobrak pintu
rumah itu.
Benar saja, di dalam rumah, ternyata ada
Aryani, yang terkulai dalam kondisi terikat dan
penuh luka tusukan. Korban juga mengalami

Ada beberapa barang milik


majikan korban yang dicuri.

luka bakar. Meski bisa dikeluarkan dari rumah


yang terbakar itu, nyawa Aryani tak tertolong.
Ia meninggal pada sore harinya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya
Komisaris Besar M. Iqbal memastikan motif
pelaku adalah perampokan. Ada beberapa
barang milik majikan korban yang dicuri, kata
M. Iqbal. Selain dolar AS sebanyak 20 gepok,
pelaku menggondol bros berlian berbentuk
bunga, 2 gelang emas, sejumlah telepon seluer, 2 unit tablet Samsung, serta 2 buah dompet. Semua itu menjadi barang bukti dugaan
tindak pidana pelaku.
Tersangka mengaku awalnya berniat menemui Angga, anak pemilik rumah yang sudah
dikenalnya, untuk meminjam uang Rp 500
ribu, yang akan dipakai membayar utang.
Namun tersangka rupanya menyimpan niat
jahat lain apabila gagal meminjam duit. Saya
mau merampok, ujar DH kepada wartawan
di Polda Metro Jaya, Kamis, 25 Juni, lalu.
Upaya perampokan itu pun mendapat
perlawanan dari Aryani yang berteriak-teriak.
Tersangka yang kalap lalu menghujani korban
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

CRIME STORY

dengan 15 tusukan pisau, yang sudah ia siapkan


sebelumnya. Setelah korban dilumpuhkan,
pelaku kemudian membakar rumah majikan
korban itu setelah menjarah sejumlah harta
benda di kamar.
Uang hasil jarahan tersebut rupanya belum
berpindah tangan. Saat ditangkap, kata Krishna Murti, pelaku meletakkan uang di dalam
tas itu, di bawah kepalanya. Ia menjadikannya
bantal saat tidur di rumah saudara sepupunya
itu.
Entah apa yang diimpikan DH saat menjadikan uang senilai miliaran rupiah itu sebagai
bantal. Mungkin saja ia sedang dibuai mimpi
indah, akan ke mana membelanjakan bergepok-gepok uang dengan mata uang dolar
Amerika itu. Tapi yang pasti, DH kini benarbenar menghadapi mimpi buruk, karena hukuman penjara menantinya.
ADITYA MARDIASTUTI, MEI AMELIA | DIM

Bagaimana pelaku menjalankan aksi kriminalnya itu?


Baca Crime Story di edisi berikutnya.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERVIEW

KH HASYIM MUZADI:

REKONSILIASI
PENYELESAIAN
KASUS
HAM BERAT
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERVIEW

PROSES HUKUM TERLALU RUMIT DAN PANJANG.

ADA 15 Juni lalu, Kiai Haji Hasyim Muzadi


menjadi pembicara pada Sidang Sesi Ke-29
Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Swiss. Dalam sidang yang
berlangsung hingga 3 Juli 2015 itu, ia berbicara
dalam kapasitasnya sebagai Presiden World
Conference of Religions for Peace dan Sekretaris Jenderal International Conference of
Islamic Scholars.
Sidang ini merupakan pertemuan utama
dan mekanisme intergovernmental bagi semua
negara anggota PBB untuk membicarakan
berbagai isu terkait dengan masalah HAM.
Indonesia merupakan satu dari 47 negara anggota Dewan HAM untuk periode 2015-2017.
Selain itu, Hasyim Muzadi dan rombongan Dewan Pertimbangan Presiden berdialog
dengan pemangku kepentingan utama HAM
di Jenewa. Termasuk lembaga nonpemerintah
internasional yang bergerak pada isu HAM, di

antaranya Human Rights Watch, Amnesty International, dan FIDH. Mantan Ketua Umum
PBNU itu juga berdialog dengan pemuka
agama Islam di Islamic Center Kota Jenewa.
Apa saja garis besar materi yang disampaikan Hasyim maupun isu-isu yang dipersoalkan
Dewan HAM dan para aktivis HAM dunia
kepadanya? Simak petikan perbincangan majalah detik dengan Hasyim di kantor Wantimpres, Selasa, 30 Juni 2015, berikut ini.
Apa saja garis besar materi yang disampaikan dalam sidang Dewan HAM PBB?
Ketika itu, saya membawakan masalah
HAM dan toleransi di Indonesia, baik yang
menyangkut lintas agama maupun mayoritas
kepada minoritas, serta toleransi di bidang budaya. Itu semua kan sudah terangkum dalam
sistem Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
HAM juga sudah berada dalam UUD 45.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERVIEW

referendum.
Selama ini, mereka sering salah paham soal
Indonesia karena sering tidak lengkapnya informasi yang masuk ke HAM PBB, termasuk
ke NGO tingkat internasional di Swiss dan di
Den Haag, seperti Amnesty International dan
Asia Forum. Bersamaan dengan itu, banyak
juga informan dari Indonesia yang memberi
support kepada NGO dan mempengaruhi
HAM PBB itu.

Video

Khusus mengenai masalah interfaith, saya


sampaikan bahwa Indonesia sudah lebih bagus
daripada negeri-negeri yang suka mengkritik
hubungan lintas agama di Indonesia. Contohnya, di Indonesia tidak ada problem antara
Kristen dan Islam, sedangkan di Swiss, untuk
membangun menara masjid, harus melalui

Dari Swiss, Bapak ke Belanda juga?


Iya, saya ketemu dengan sejumlah Indonesianis. Mereka mempermasalahkan HAM berat,
terutama soal Tragedi 1965. Saya katakan,
jalan terbaik adalah rekonsiliasi. Kalau tidak,
akan ada luka baru yang akan menambah
luka lama. Sekarang orang-orang yang dulu
keluarganya disebut tidak bersih lingkungan
sudah ada yang jadi gubernur, anggota DPR.
Tidak ada halangan apa pun dari birokrasi dan
tidak dipersoalkan oleh masyarakat. Ini, menurut saya, bisa dimanfaatkan untuk rekonsiliasi
Indonesia secara baik.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERVIEW

Sekarang mereka
yang dulu disebut
tidak bersih
lingkungan
sudah ada yang
jadi gubernur,
anggota DPR. Ini
bisa dimanfaatkan
untuk rekonsiliasi.

DOK. PRIBADI

Kenapa saya jawab begitu? Karena permintaan mereka lebih dari itu, seperti ganti rugi,
statement (permintaan maaf) dari negara.
Saya mengatakan, kalau diproses hukum, akan
kesulitan karena hukum di Indonesia itu berputar. Kalau mau ubah undang-undang, harus
ada judicial review. Mau mencabut keputusan
MPR, harus ada persetujuan DPR dan DPD.
Betapa sulit dan panjang.

Badan HAM cenderung melihat kasus


per kasus, bukan akar persoalannya. Bisa
dicontohkan?
Seperti kasus (GKI) Yasmin (di Bogor). Lalu
kasus Syiah di Madura, Ahmadiyah, dan pembakaran gereja. Mereka menganggap kasus ini
adalah Indonesia, padahal ini adalah kasuis
tik, lokal di tempat itu. Pemerintah pun sudah
berupaya mengatasinya.
Misalnya sekarang Ahmadiyah. Karena
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERVIEW

Membahas pelatihan
mekanisme proses pemberian
fatwa dalam pertemuan
dengan Grand Mufti Mesir,
Syekh Shauqi Allam, 21 Juni
2015, di Kairo, Mesir
ISTIMEWA

masih bernabi dua, sulit bagi mayoritas Islam


menerima mereka. Namun mereka tidak bisa
disiksa dalam posisi sebagai warga negara,
sekalipun berbeda pandangan agama. Jadi,
siapa yang membakar rumah Ahmadiyah itu,
ya, kriminal. Dihukum oleh negara.
Saya ditanya juga soal pembakaran gereja.
Wong masjid juga (ada yang) dibakar, seperti
di Cirebon. Jadi saya melihat masalahnya itu
berakar pada transnasional, akibat demokrasi
tanpa batas. Saya malah tanya kepada mere-

ka, bukankah Anda juga yang menginginkan


Indonesia demokrasi seperti ini? Jadi ini side
effect dari demokrasi itu banyak. Bisa positif,
bisa negatif, ehingga hendaknya dipahami
Indonesia sebagai Indonesia, bukan Indonesia
sebagai kasus-kasus yang dilakukan rakyat
Indonesia.
Tanggapan mereka?
Ya, mulai ngerti, sekalipun saya tahu belum
semuanya. Tapi lumayan. Karena, biasanya
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERVIEW

(informasi) yang masuk hanya kasusnya saja.

Banyak negara menerapkan hukuman mati,


kenapa fokusnya cuma Indonesia? Di Saudi itu,
hampir tiap jumatan ada hukuman mati.

DOK. PRIBADI

Kalau dalam pertemuan dengan sejumlah NGO, apa saja yang mereka persoalkan?
Amnesty International meminta hukuman
mati ditiadakan, minimal untuk narkoba bisa
dimoratorium. Saya mengatakan banyak negara berkembang maupun maju yang menerapkan hukuman mati. Kenapa fokusnya cuma
Indonesia? Di Saudi itu, hampir tiap jumatan
ada hukuman mati.
Di Indonesia, ini sudah sangat toleran. Hanya bagi mereka yang mengakibatkan kematian orang secara terus-menerus dalam jumlah
yang tidak bisa dibatasi itu yang dihukum
mati. Kalau kriminal lain, kan tidak. Sedangkan
untuk narkoba, (kondisinya) sudah sangat
mengkhawatirkan.
Isu lain yang mereka persoalkan?
Intoleransi antaragama. Saya mengatakan
memang HAM di Indonesia tidak bisa disamakan dengan HAM internasional secara
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERVIEW

Bertemu dengan organisasi


nonpemerintah pemerhati
isu HAM di PBB pada 17 Juni
2015 di Jenewa, Swiss
DOK. PRIBADI

sama dan sebangun. HAM internasional


lahir pada 1948, dasarnya adalah pemikiran
sekuler, sementara Indonesia adalah negara
yang penuh nilai. Pancasila, budaya, agama,
sehingga masuknya HAM di Indonesia tidak
bisa dibayangkan seperti masuknya HAM di
negara sekuler.
Kita juga membandingkan HAM di negara
kita dengan HAM di negara berkembang lain.
Di situ ada Burma Partnership, yang mengetengahkan bagaimana minoritas di sana di-

abaikan, seperti Rohingya. Indonesia tidak ada


sampai mengusir rakyatnya.
Kalau ke Kairo, Mesir, apa agendanya?
Di Kairo, niat saya untuk mendeteksi konflik sekte agama, dalam hal ini Islam, yang ternyata mengakibatkan perang besar antarumat
Islam sendiri. Saya ke sana melihat bagaimana
gerakan-gerakan Ikhwanul Muslimin, dan Kairo bisa dijadikan miniatur untuk melihat konflik-konflik Timur Tengah yang lain.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERVIEW

Bertemu dengan organisasi


nonpemerintah pemerhati isu
kebebasan beragama pada 16
Juni 2015 di Jenewa, Swiss
DOK. PRIBADI

Indonesia yang multiagama, multitalenta,


multibudaya harus hati-hati karena, kalau ada
percikan, akan terjadi seperti di negara-negara
Timur Tengah. Sekalipun ini belum terjadi, tapi
embrio-embrionya sudah ada.
Seperti apa embrio yang dimaksud?
Semenjak Reformasi, border kita dibuka. Hubungan Indonesia dengan internasional tidak

terbatas. Tidak juga ketinggalan agama. Organisasi agama yang ada di Indonesia sebelum
kemerdekaan tidak perlu diragukan, seperti
NU, Muhammadiyah, PSII. Karena merasakan
sulitnya membangun Indonesia yang bineka
menjadi tunggal ika itu sehingga, di dalam
beragama, frame-nya disatukan dengan keindonesiaan. Jangan sampai agama berhadapan
dengan negara dan negara berhadapan dengan agama.
Tetapi, setelah Reformasi, tidak ada jaminan
mereka yang muncul kemudian berpikir NKRI
dan Pancasila. Malah ada yang minta khilafah,
negara Islam, minta ISIS. Embrio ini, kalau
membesar dan militan, pertama kali yang
terjadi adalah konflik antar-ideologi. Ini akan
memukul juga konflik pemikiran Islam yang
indonesiawi. Habis itu akan mendorong untuk
konflik lintas agama. Ini nanti ujungnya tidak
setuju pada NKRI, Pancasila. Jadi satu putaran
nanti akan berhadapan dengan negara.
Bagaimana sebaiknya menggugurkan
embrio semacam itu?
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERVIEW

Gejala-gejala yang
menabrakkan
agama ke negara
harus dieliminasi.
Para ulama moderat
yang berpikir
agama untuk amal
saleh bukan untuk
konflik harus
diberdayakan.

Enlightenment atau aturan. Seperti di Malaysia ada National Security Act. Bukan membatasi agama, tapi gejala-gejala yang menabrakkan agama ke negara harus dieliminasi. Kita
tidak punya undang-undang itu karena HAM
dan sebagainya. Undang-undang kita baru
bisa menangkap kalau melakukan kriminal, sehingga polisi kerjaannya nembak orang, bukan
membina orang. Ini sangat tidak bagus.
Problemnya, juga tidak gampang meminta
DPR membuat undang-undang itu. Karena
itu, fungsi para ulama moderat yang berpikir
agama untuk amal saleh bukan untuk konflik
harus diberdayakan.
Saya selalu mendorong pemerintah agar
penangkalan radikalisme ini dari hulunya.
Kalau dulu agama masuk ke Indonesia melalui
budaya, perdagangan, akulturasi, kan no problem. Tapi, kalau ini masuk, selain mengajarkan
agama, juga mengajarkan sistem politik yang
tidak klop dengan NKRI, kira-kira akan pecah
enggak?
Menangkal dari hulu itu seperti apa?

Mengapa tidak gampang meminta DPR?


Karena sekarang anggota DPR sudah terdiri
atas berbagai macam pemikiran keagamaan
itu. Maka penguatan terhadap jamiah atau
ormas keagamaan yang memang berpikir Indonesia harus dilindungi sehingga bisa memberikan enlightenment. BNPT (Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme) itu baru introduksi
terhadap pikiran, tapi tidak masuk pada penceMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERVIEW

Menyampaikan pernyataan
dalam pembukaan Sidang
Sesi Ke-29 Dewan Hak
Asasi Manusia Perserikatan
Bangsa-Bangsa pada 15 Juni
2015 di Jenewa, Swiss
ISTIMEWA

rahan terhadap rakyatnya. Karena rakyat tidak


gampang diomongi, diperlukan trust siapa
yang ngomong. BNPT sangat berguna pada
level tertentu.
Prediksi Bapak, kapan embrio ini akan
membesar jika tidak tertangani dengan
baik?
Saya kira lima tahun lagi, kalau tidak ada
penanganan, akan terasa kekuatan-kekuatan

itu mengkristal. Sekarang kekuatan dari umat


Islam yang moderat sudah mulai membaur,
dalam arti tidak lagi berdaya melakukan enlightenment kepada yang keras. Ini nanti akan
naik sedikit karena mereka sistemnya lebih
baik yang transnasional ini. Mungkin dananya
lebih baik. Mungkin militansinya lebih tinggi.
Bisa terdesak yang mayoritas ini. Nah, ketika
masing-masing mengkristal, ini sudah sumbu
untuk konflik. PASTI LIBERTI
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

BIODATA

NAMA: Ahmad Hasyim Muzadi


TEMPAT/TANGGAL LAHIR: Tuban, 8 Agustus
1944

GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM

PENDIDIKAN:
Madrasah ibtidaiah di Tuban, 1950
Pondok Pesantren Modern Darus-

salam Gontor, 1956-1962


Institut Agama Islam Negeri, Malang,
1969

KARIER DAN AKTIVITAS:


Anggota DPRD Tingkat I Jawa Timur
dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, 1986
Ketua PWNU Jawa Timur, 1992-1997
Ketua Umum PBNU, 1999-2009
Calon wakil presiden mendampingi
Megawati, 2004
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden
Pendiri Pondok Pesantren Al-Hikam di
Malang, 1990
Dosen di Universitas Merdeka, Ma-

lang, 1990
Dosen Pascasarjana IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2005
Dosen Pascasarjana Fakultas Psikologi,
UGM, 2008
Pendiri Pondok Pesantren Al-Hikam 2
di Depok, 2010
Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars, sejak 2001
Presiden World Conference of Religions for Peace, sejak 2006

KARYA TULIS:
Membangun NU Pasca-Gus Dur, Grasindo, Jakarta, 1999
NU di Tengah Agenda Persoalan Bangsa, Logo, Jakarta, 1999
Menyembuhkan Luka NU, Jakarta, Logos, 2002
Kolumnis di sejumlah surat kabar nasional

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

BENARKAH

CELAKA
KARENA
ANTENA

HERCULES KC-130B DIDESAIN UNTUK DAPAT


BERTAHAN TERBANG WALAU DENGAN SATU
MESIN. KALAU TIDAK MENABRAK ANTENA,
MASIH BISA NAIK.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Tap untuk melihat


Video

TAP aula Sekolah Bethany di Jalan


Kapitan Purba Nomor 1, Medan,
menganga lebar. Tumpukan besi menyesak ke dalam hingga menjebol
langit-langit bangunan yang berada di tengah
kompleks sekolah tersebut. Besi itu merupakan
tower antena yang roboh setelah tersambar
pesawat Hercules KC-130B pada Selasa, 30 Juni
lalu.
Antena itu milik stasiun radio Joy FM, yang

dikelola bersama Sekolah Bethany. Berkali-kali


anggota TNI Angkatan Udara dari Pangkalan
Udara Soewondo bertandang ke sekolah seusai kecelakaan. Awalnya mereka berbicara
mengenai ganti rugi.
Mereka tanya-tanya pemilik antena. Katanya
mau (memberikan) ganti rugi, ujar juru bicara
Sekolah Bethany sekaligus radio Joy FM, Harrys
Naibaho.
Namun sikap ini berubah setelah Kepala Staf
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS
Bethany bukan lagi untuk menanyakan ganti
rugi, melainkan untuk memeriksa izin antena.
Pilot harus menaikkan ketinggian dan mencari tempat mendarat. Namun pesawat miring
ke kanan karena menabrak antena, pesawat
sulit naik, ucap Agus saat menggelar jumpa
pers.
Kecelakaan pesawat ini memakan korban banyak. Inilah tragedi terbesar dalam kecelakaan
Hercules milik Indonesia. Tercatat hingga Rabu,
1 Juli 2015, korban tewas mencapai 129 orang,
terdiri atas 12 kru termasuk pilot, 110 penumpang, dan 7 warga yang kejatuhan pesawat.

Tower antena radio Joy FM


ISFARI/DETIKCOM

TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna


mengumbar hasil sementara penyelidikan
jatuhnya pesawat Hercules pada Kamis, 2 Juli
lalu. Agus menyebut antena itu sebagai penyebab Hercules celaka. Dua anggota TNI AU dari
Pangkalan Udara Soewondo bertandang ke

Pesawat Hercules dengan nomor penerbangan A-1310 itu mengalami nasib nahas setelah
lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo.
Pesawat itu baru terbang selama dua menit,
namun salah satu dari empat mesin propelernya mati. Pilot pesawat, Kapten Sandy Permana, meminta izin untuk kembali ke pangkalan.
Sayang, upaya return to the base ini sia-sia.
Tiga mesin yang bekerja tidak mampu mengMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Kebetulan ada antena


yang tertabrak.
Sangat mungkin juga,
kalau tidak ada ini
(antena), mungkin
masih bisa naik.

Panglima Komando Operasi


Angkatan Udara I Marsekal
Muda TNI Agus Dwi Putranto
ISFARI HIKMAT/MAJALAH DETIK

angkat pesawat terbang lebih tinggi. Pesawat


yang diawaki 12 orang ini terus melaju rendah.
Komandan Pangkalan Udara Soewondo
Kolonel (Penerbang) Surya Chandra Siahaan
menduga pilot sudah mengantisipasi kondisi
malfungsi salah satu mesin propeler. Langkah
tersebut adalah tidak berbelok ke kanan jika
mesin kanan yang mati.
Kalau engine kanan yang mati, jangan
turning to the death engine. Itu filosofi orang
terbang, kita akan berlawanan. Bisa (terbang)
tapi dia akan pelan-pelan sekali, sudutnya akan
menggelandang jauh, ujarnya.
Alhasil, pesawat terus melaju rendah hingga
sejauh 3.200 meter dari landas pacu. Pada jarak
inilah badan pesawat menabrak antena radio
milik Joy FM.
Antena itu berupa rangkaian tiga tiang besi
membentuk segitiga. Ukuran tiap besi sebesar
jempol tangan dan menjulang setinggi sekitar
35 meter di atas bangunan berlantai tiga. Total
ketinggian antena dan bangunan 42 meter.
Benturan ini menyebabkan pesawat kembali
dalam kondisi tidak stabil. Bahkan salah satu
bagian pesawat sampai terlepas, yakni panel

baterai, dan jatuh ke kompleks warga.


Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I Marsekal Muda TNI Agus Dwi Putranto
menjelaskan Hercules itu seharusnya masih
memiliki peluang besar untuk terus mengudara. Pesawat ini didesain untuk dapat bertahan
terbang walau dengan satu mesin. Ia pun ikut
menyalahkan antena tersebut.
Kebetulan ada antena yang tertabrak. Sangat mungkin juga, kalau tidak ada ini (antena),
mungkin masih bisa naik, tuturnya.
Walau tergolong lawas, kemampuan terbang
Hercules KC-130B dengan nomor penerbangan
A-1310 itu masih mumpuni. Pesawat tersebut
tengah menjalani penerbangan rutin, yakni
Penerbangan Angkutan Udara Militer 142.
Angka ini menjelaskan penerbangan di
bawah Panglima Komando Operasi I, pada
minggu ke-4, dan hari ke-2. Penerbangan ini,
kata Agus, dilakukan setiap bulan.
Rute penerbangan reguler bulanan ini cukup
panjang. Pesawat menjalani rute dari Malang,
Yogyakarta, Jakarta, Pekanbaru, Dumai, Medan,
Ranai, dan Tanjungpinang. Dari Tanjungpinang,
ia melintasi rute secara terbalik. Sayang, pada
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Reruntuhan Hercules KC-130B


RONI BINTANG/REUTERS

pemberangkatan dari Medan menuju Ranai,


pesawat ini jatuh.
Kemampuan Kapten Sandy Permana memegang kendali pesawat sama meyakinkannya. Pilot di Skuadron 32 Malang ini merupakan siswa terbaik di Sekolah Angkatan Udara
Halim Perdanakusuma. Ia juga terlibat dalam

beberapa operasi penerbangan, seperti penerbangan Batalion 133/YS Padang ke Papua


dan melakukan manuver memberi salam dari
udara.
Kolonel Surya Chandra tidak mau tinggal
diam dengan tragedi ini. Ia akan menyelidiki
keabsahan antena milik radio Joy FM tersebut.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Bagian Hercules yang terlepas


ketika menabrak antena
ISFARI HIKMAT/MAJALAH DETIK

Menurut dia, radius 3.200 meter dari landas


pacu masih termasuk kawasan keamanan operasi penerbangan (KKOP).
Aturan International Civil Aviation Organization (ICAO) dalam Anex 14 menentukan radius
tertentu di sekitar bandara udara harus bebas
dari rintangan penerbangan (obstacle). Bangunan di sekitar bandara juga tidak boleh terlalu
tinggi.
Di situ jelas, suatu landasan berapa clearancenya, berapa clear yang ada ketinggian-ketinggi-

an mengelilingi landasan, dia menegaskan.


Sikap TNI AU ini membuat pihak stasiun
radio Joy FM geleng-geleng kepala. Harrys
Naibaho menyebutkan antena radio milik perusahaannya berdiri sejak 2010. Saat itu Pangkalan Udara Soewondo masih bernama Bandar
Udara Internasional Polonia.
Lalu lintas udara di Polonia sangat ramai karena dipakai oleh maskapai komersial. Namun
selama itu, keberadaan antena radio Joy FM
tidak menyulut masalah apa pun. Operasi Bandara Polonia dipindah ke Bandara Internasional
Kualanamu pada 2013.
Pesawat tidak pernah melintas ke arah sini,
baru kali ini saja ke sini. Biasanya sebelah sana.
Lagi pula sudah lama kami bikin ini tower belum
pernah dilarang, kenapa baru sekarang? ujarnya mengeluh.
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman
pun menganggap pernyataan TNI AU yang
menyebut KKOP sebagai salah satu biang kecelakaan Hercules mengada-ada. Menurut dia,
radius KKOP sudah ditentukan ketika Bandara
Polonia masih aktif. Karena itu, tidak ada alasan
bagi TNI AU menyalahkan keberadaan antena
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Salah satu pesawat Hercules


di Pangkalan Udara Halim
Perdanakusuma, Jakarta Timur
WIDODO S. JUSUF/ANTARA FOTO

stasiun radio Joy FM.


Seharusnya TNI AU berfokus pada masalah
mesin Hercules. Daya dorong pesawat itu melorot hingga tidak mampu mengangkat badan
pesawat walau masih ada tiga propeler yang
bekerja. Jika mesin dalam kondisi normal, posisi
baling-baling memiliki sudut tertentu untuk
menjadi pendorong.
Sebaliknya, jika mati, baling-baling akan ber-

ubah sudut agar tidak menjadi beban aerodinamika pesawat. Kita menemukan ada foto dua
head propeller yang posisinya feather (posisi
baling-baling yang membantu aerodinamika
pesawat sehingga bisa melaju lebih jauh tanpa
mesin). Ini yang harus dicek, katanya.
Saksi di sekitar lokasi kecelakaan pesawat
pun mendapati Hercules terbang tidak stabil
hingga menabrak antena dan akhirnya jatuh.
Salah satu warga yang tinggal 100 meter dari
lokasi kecelakaan, Ayu Rahayu Tarigan, menyebutkan pesawat mulai berasap dan mulai oleng
sebelum jatuh ke tanah.
Pemilik warung di depan Sekolah Bethany,
Bertha Intina Brahmana, menyebutkan Hercules itu tidak menunjukkan hendak terbang
menanjak ketika akan menabrak antena. Tabrakan itu membuat pesawat terus miring dan
jatuh dalam kondisi terbalik. Terbangnya sudah
naik-turun, seperti mau mencari tempat aman
untuk turun, ujarnya.
ISFARI HIKMAT & IBAD DUROHMAN (MEDAN), BAHTIAR RIFAI (JAKARTA) |
ARYO BHAWONO

TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

MAJALAH
MAJALAHDETIK
DETIK 66- -12
12JULI
JULI2015
2015

FOKUS

MALAPETAKA
PESAWAT ANGKUT MILITER
DETIK-DETIK jatuhnya Hercules di Medan.
Keterangan Pesawat

KC-130B HERCULES
Nomor registrasi : A-1310
Pabrik
: Lockheed Martin
Tahun pembuatan : 1958
Tahun modifikasi : 1960, dari C-130B jadi tanker udara
Mulai beroperasi : 18 April 1961
Kesatuan
: Skuadron 32 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang
Overhaul
: 2013

11.48 WIB
Hercules KC-130B A-1310
lepas landas dari Lanud
Soewondo.
1

+/- 11.50 WIB


Kapten minta
return to the base.

Pesawat menabrak menara radio Joy FM di atap kompleks


Sekolah Bethany. Tinggi menara 43 meter dari permukaan
tanah. Tutup baterai Hercules terlepas dan jatuh di sekolah.
3
Saksi Bertha Intina Brahmana,
pemilik toko di seberang
sekolah, melihat patahan
menara tersangkut di Hercules.

+/- 12.00 WIB

Saksi Muksin mengatakan panas api ledakan


terasa hingga radius 200 meter.

Pesawat menabrak ruko Belanova,


lalu jatuh di atas spa BS Oukup.

Saksi Sumirah di seberang BS Oukup melihat


pesawat oleng dan terbang rendah sebelum
jatuh.

PETAKA ALUTSISTA PENERBANGAN


C-130 HERCULES
1 3 September 1964
C-130B T-1307
Jatuh di Selat Malaka.
Korban: 8 awak dan 37 personel
Pasukan Gerak Tjepat TNI AU
tewas
2 16 September 1965
C-130B T-1306
Tertembak dan terbakar di Long
Bawang, Kalimantan Timur.
Korban: 0

5 Oktober 1991
C-130HS A-1234
Jatuh di Condet, Jakarta Timur.
Korban: 12 awak dan 121
Paskhas TNI AU tewas

20 Desember 2001
L-100-30 A-1329
Overshoot di Lhokseumawe,
Aceh Utara.
Korban: 0

11 Mei 2009
C-130B A1302
Mendarat 10 meter sebelum
landasan Bandar Udara
Wamena.
Korban: 1 penduduk terluka
tertabrak ban pesawat yang
lepas

3 21 November 1985
C-130H-MP AI-1322
Menabrak Gunung Sibayak,
Sumatera Utara.
Korban: 10 awak tewas

7 20 Mei 2009
L-100-30 A1325
Jatuh di Magetan, Jawa Timur.
Korban: 13 awak, 98 penumpang
TNI dan sipil, serta 2 penduduk
lokal tewas
8 30 Juni 2015
KC-130B A1310
Jatuh di Medan.
Korban: 12 awak dan 110
penumpang serta 7 penduduk
tewas

HELIKOPTER
1 30 Oktober 2003
Sikorsky S-58T Twin Pack
H-3408
Jatuh tak jauh dari Lanud Atang
Sendjaja, Bogor.
2 23 Desember 2004
NAS-332 Super Puma H-3201
TNI AU
Jatuh di Wonosobo, Jawa
Tengah.
Korban: 14 tewas

3 12 Oktober 2005
Sikorsky S-58T Twin Pack
H-3451 TNI AU
Jatuh saat latihan rutin di
Lanud Sentani, Papua.

7 Januari 2008
Sikorsky S-68T Twin Pack TNI
AU
Jatuh saat joy flight di
Pelalawan, Riau.
Korban: 10 terluka, 1 tewas
(miliarder Singapura, Robert
Viswanathan Chandran)
11 Maret 2008
Bell-47G Soloy
Helikopter latih TNI AU jatuh di
Subang, Jawa Barat.
Korban: 1 tewas, 1 luka berat.

6 8 Juni 2009
Bolkow 105 TNI AU
Jatuh di Cianjur, Jawa Barat
Korban: 1 awak dan 2
penumpang tewas
7 12 Juni 2009
SA-330 Super Puma TNI AU
H3306
Jatuh saat uji terbang di Lanud
Atang Sendjaja, Bogor.
Korban: 2 tewas, 5 luka berat

CASA NURTANIO (CN)


1 8 Januari 2001
CN-212 TNI AL
Jatuh di Jayawijaya, Papua.
Korban: 10 awak dan
penumpang tewas (termasuk
Pangdam VIII Trikora Mayjen
Tonny Rompis)
2 21 Juli 2005
CN-235 Alfa 2301 TNI AU
Jatuh di Bandara Malikussaleh,
Lhokseumawe.

FOKKER 27

Korban: 3 personel TNI dan


Sultan Deli Tuanku Othman
Mahmud Perkasa Alamsyah
tewas
3

19 Juli 2006
CN-212 200 TNI AD
Jatuh di dekat Bandara Ahmad
Yani, Semarang.

1 6 April 2009
Fokker 27 A-2703 TNI AU
Jatuh menjelang mendarat di
Lanud Husein Sastranegara,
Bandung.
Korban: 6 awak, 17 personel
Paskhas AU tewas

4 26 Juni 2008
CN-212 200 A-2106
Jatuh di Gunung Salak, Bogor,
saat uji coba kamera digital
udara.
Korban: 12 personel TNI dan
6 sipil perusahaan pemasok
kamera tewas

22 Januari 2012
Fokker 27-400M A-2708 TNI AU
Jatuh di Kompleks Rajawali
TNI AU, Lanud Halim
Perdanakusuma, Jakarta.
Korban: 7 awak, 3 sipil penghuni
rumah tewas

RISA MAULITA, ISFARI HIKMAT | OKTA WIGUNA | INFOGRAFIS: MINDRA PURNOMO

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

HITAM-PUTIH

TIKET HERKY
TIDAK ADA SABUK PENGAMAN, JUGA PELAMPUNG UNTUK
PENDARATAN DARURAT DI AIR. SATU-SATUNYA YANG
BISA MENYELAMATKANMU ADALAH DOA.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Pesawat Hercules di Bandara


Halim, Jakarta
GRANDYOS ZEFNA/DETIKCOM

ATYA Wini Sidabutar baru sekali


menumpang Hercules, pesawat
terbang milik TNI Angkatan Udara.
Meski cuma sekali, terbang bersama
Hercules menyisakan pengalaman mendebarkan luar biasa yang tidak terlupakan oleh Wini.
Wini naik Herkysebutan populer Herculespada Oktober 2014, ketika hendak mengikuti kejuaraan paralayang di Manado, Sulawesi
Utara. Wini menumpang bersama rekan-rekannya sesama atlet paralayang dari Pangkalan
Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Pesawat bongsor itu tidak langsung mengarah ke Manado, tapi singgah lebih dulu ke
beberapa pangkalan udara, mulai Yogyakarta,
Malang, Makassar, dan terakhir Manado. Di
Malang, pesawat harus menginap semalam
karena ada kerusakan mesin.
Naik Hercules rasanya jauh berbeda dengan
pesawat komersial biasa. Sebelum naik, Wini
harus menimbang berat badannya, juga barang
bawaan.
Begitu pesawat datang, penumpang, yang
jumlahnya sekitar 90 orang, di antaranya perMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Bangku penumpang Hercules


FLICKR

sonel TNI dan keluarga mereka, berebut masuk. Sebab, bangku Herky terbatas. Bangku itu
pun sangat tipis dan menempel pada dinding
pesawat.
Tidak ada sabuk pengaman, juga pelampung
untuk pendaratan darurat di air. Kalau naik
Hercules dan terjadi sesuatu, satu-satunya
yang bisa menyelamatkanmu adalah doa, kata
Wini.
Tidak cukup sampai di situ. Saat pesawat
hendak lepas landas, mesin penyejuk udara di
dalam pesawat tidak dinyalakan. Alhasil, ia dan

penumpang yang berjubel itu bak mandi sauna.


Pengap baru hilang saat Herky mengudara dan
AC menyala. Namun ia masih tertimpa apes
lagi. Saat pesawat mendarat dan terguncang,
ia terkena tetesan oli di kepala hingga badan.
Meski pegalnya sama dengan naik angkutan
kota, bagi Wini, menumpang pesawat TNI
AU menjadi pengalaman yang langka. Sebab,
sebagai orang yang tidak punya kerabat anggota TNI, syarat naik Herky cukup sulit. Dalam
ketentuan yang dipajang di Bandara Halim,
penumpang harus mengantongi surat izin naik
pesawat yang disetujui Panglima TNI.
Bagi keluarga TNI pun, mereka harus membawa dua lembar fotokopi kartu keluarga ketika
melakukan check-in. Namun, beruntung, organisasi paralayang yang diikuti Wini berada di
bawah binaan TNI AU. Jadi hanya pakai surat
pengantar, ujar Wini kepada majalah detik.
Selain itu, menumpang Herky tidak membuat kantong kempis. Penerbangan komersial
Jakarta-Manado tentu mahal. Namun, saat
menumpang Herky, Wini dan atlet lainnya
cukup mengeluarkan uang Rp 100 ribu, yang
dikumpulkan melalui organisasi.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Pesawat Hercules saat lepas


landas di Bandara Halim,
Jakarta
WIDODO YUSUF/ANTARAFOTO

Ira Tuanaya, rekan Wini, mengatakan uang


itu bukanlah untuk membayar tiket Herky, melainkan sekadar tanda terima kasih dan untuk
kebersihan. Dari mereka (TNI AU) tidak ada
permintaan, ucap Ira kepada majalah detik.
Ira kerap naik Herky untuk mengikuti kejuaraan
paralayang sejak 2008.
lll
Sementara Wini dan Ira membayar murah

dan tanpa diminta TNI, lain lagi dengan pengaduan sejumlah keluarga penumpang sipil korban Hercules KC-130B. Mereka diminta membayar uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Rairul Amri, misalnya, mengaku membayar
Rp 800 ribu agar anaknya, Irma Anggraeni, dapat pulang ke Natuna setelah mendaftar kuliah
di Medan. Rairul memilih Herky karena lebih
murah dibanding penerbangan komersial.
Untuk mendapatkan tiket, Rairul meminta
bantuan rekannya seorang personel TNI AU
yang berdinas di Natuna. Anak saya dituliskan
sebagai anggota keluarga TNI, katanya kepada
majalah detik.
Jual-beli tiket itu bukan hanya dialami oleh
penumpang sipil, tapi juga militer yang bukan
berasal dari TNI AU. Serda Sahat Sihombing,
ayah korban meninggal Ester Lina Yosephine
dan Rita Yunita, menyatakan harus membayar
Rp 1,4 juta untuk menebus tiket kedua anaknya yang hendak pergi ke Natuna itu. Harga
itu sudah hasil tawar-menawar. Awalnya, tiket
dipatok Rp 750 ribu per lembar. Informasinya,
yang gratis cuma Angkatan Udara. Kalau Angkatan Laut, Darat, Polri, itu bayar, kata personel
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Proses evakuasi pesawat Hercules yang jatuh di Medan


HASAN ALHABSY/DETIKCOM

Babinsa di Natuna ini kepada majalah detik di


Medan.
Hal yang sama diungkapkan Resta Sinaga,
adik kandung korban Tiarlin Sinaga, 51 tahun.
Pada Selasa nahas itu, Tiarlin hendak mengunjungi anaknya, Syamsul Sinaga, yang bertugas

di TNI Angkatan Darat di Natuna.


Menurut Resta, kakaknya harus membayar
Rp 600 ribu untuk dapat naik pesawat Herky
itu. Pokoknya, tiket dari anaknya di Natuna
itu, katanya.
Adanya penumpang sipil dan ongkos naik
Herky itu agaknya kembali membuat TNI kebakaran jenggot. Pada 2009, sebuah pesawat
Herky jatuh di Magetan, Jawa Timur. Pesawat
itu mengangkut lebih dari 90 orang dan seluruhnya tewas. Sebagian di antara korban adalah masyarakat sipil yang memanfaatkan jasa
penerbangan militer untuk bepergian dengan
ongkos murah meriah.
Kalangan pejabat TNI tidak satu suara mengenai penumpang sipil itu. Panglima Komando
Operasi Angkatan Udara I Marsekal Muda TNI
Agus Dwi Putranto mengatakan warga sipil di
dalam pesawat militer tidak menjadi masalah
sepanjang mereka mengajukan permohonan
lebih dulu. Seperti beberapa mahasiswa asal
Natuna yang menjadi korban Herky. Mereka
mengajukan permohonan naik Herky karena
penerbangan sipil ke Natuna minim.
Mereka tidak dipungut bayaran. Adapun
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Tentara kan
ada civil
missions juga.
Jadi lihatlah
ini untuk
sumbangan.
Jusuf Kalla
RENGGA SENCAYA/DETIKCOM

kalau ada penumpang yang dimintai


ongkos, itu ulah segelintir oknum
aparat TNI. Ia mengimbau agar keluarga korban ataupun masyarakat
lainnya melapor bila menjumpai penyelewengan itu. Kalau memang ada
data, silakan laporkan, kata Agus di
Pangkalan Udara Soewondo.
Menurut Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, warga dibolehkan
menumpang pesawat milik TNI Angkatan Udara sebagai bukti kedekatan
tentara dengan rakyat. Herky, ujarnya, sejak dulu biasa ditumpangi warga sipil,
yang kemudian juga membayar sejumlah uang
kepada TNI. Hal yang sama dilontarkan Wakil
Presiden Jusuf Kalla. Tentara kan ada civil missions juga. Jadi lihatlah ini untuk sumbangan,
katanya.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan sipil yang boleh naik pesawat
militer hanya keluarga inti personel TNI. Mereka juga tidak dipungut biaya alias digratiskan.
Namun ia tidak memerinci apakah ketentuan
itu berlaku untuk keluarga TNI semua matra

atau hanya TNI AU.


Moeldoko, yang berkarier di Angkatan Darat,
pernah mengajak keluarganya naik pesawat
angkut itu kala masih berpangkat letnan dua.
Ia mengaku saat itu sedang bokek.
Kalau anggota kami pulang tugas menggunakan pesawat umum, mereka pasti keberatan, kata Moeldoko.
Namun, dalam kasus-kasus tertentu, alat
utama sistem persenjataan TNI dapat digunakan untuk kepentingan sipil. Moeldoko mencontohkan penggunaan kapal perang atau pesawat angkut untuk membawa pemudik pada
Idul Fitri. Dalam kondisi seperti itu, penumpang sipil bisa ditarik bayaran karena mereka
diberi berbagai fasilitas, seperti makanan dan
minuman. Jadi tidak hitam-putih melihatnya,
dia menandaskan.
Moeldoko bergerak cepat untuk menyelidiki
kasus penumpang sipil di perut Herky itu,
termasuk dugaan adanya jual-beli tiket yang
dilakukan oknum TNI. Ia membentuk sebuah
tim untuk itu, selain tim investigasi kecelakaan
Herky. Ya, pasti ada tindakanlah. Tidak boleh
itu membisniskan barang, katanya.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Panglima TNI Jenderal


Moeldoko
HERIANTO BATUBARA/DETIKCOM

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1


Tahun 2009 tentang Penerbangan, pesawat
TNI dikategorikan sebagai pesawat udara negara. Pesawat udara negara dapat digunakan
untuk keperluan angkutan sipil dalam keadaan
tertentu. Pesawat udara negara tidak memuat
tanggung jawab terhadap penumpang yang

meliputi kerugian terhadap penumpang yang


meninggal dunia, catat tetap, atau luka-luka
akibat kecelakaan. Penumpang tidak dapat
menuntut ke pengadilan.
Undang-undang mengamanatkan penggunaan pesawat udara negara untuk sipil diatur
dalam peraturan pemerintah, yang sampai saat
ini belum ada. Menurut pengamat penerbangan Alvin Lie, keadaan tertentu itu misalnya
Herky digunakan untuk mengangkut korban
bencana atau pemulangan tenaga kerja Indonesia yang dideportasi.
Karena tidak diatur sepenuhnya oleh UU
Penerbangan, keberadaan sipil di dalam pesawat militer diatur oleh TNI AU. Asuransi yang
diberikan kepada korban kecelakaan, misalnya, tergantung sejauh mana niat baik TNI.
Menurut Moeldoko, soal asuransi itulah yang
masih menjadi kendala saat ini. Sebab, TNI hanya mengatur asuransi bagi prajuritnya yang
menjadi korban tewas. Ya, itu persoalannya,
kata Moeldoko.
ISFARI HIKMAT & IBAD DUROHMAN (MEDAN), MELISA MAILOA,
BAHTIAR RIFAI (JAKARTA) | IRWAN NUGROHO

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

POM BENSIN TERBANG


ANTARA

PILIHAN SUKARNO

PESAWAT HERCULES YANG JATUH DI MEDAN DIPAKAI SEJAK OPERASI MEREBUT


IRIAN BARAT PADA 1962. KESULITAN SUKU CADANG MEMBUAT PERAWATAN
HERCULES DILAKUKAN DENGAN CARA KANIBAL. USUL TNI AU MEMBELI 40 HERCULES
MALAH DITERTAWAKAN.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Pesawat Hercules saat latihan


Rajawali Perkasa di Pangkalan
Udara Halim Perdanakusuma,
Jakarta, April lalu. Latihan
ini berfokus pada antisipasi
pengamanan VVIP dan tamu
kenegaraan.
ROSA PANGGABEAN/ANTARA FOTO

PERASI penerjunan pasukan bersandi Antasari di langit Kalimantan


itu berakhir tragis. Pesawat C-130B
Hercules yang diterbangkan Kapten
Pilot Mayor Udara Djalaludin Tantu itu lenyap
di Selat Malaka.
Sang Hercules mengangkut 37 prajurit komando TNI Angkatan Udara, Pasukan Gerak

Tjepat, menuju perbatasan Malaysia pada 3


September 1964. Berbulan-bulan kemudian,
burung besi itu tidak juga ditemukan. Hercules
itu diduga tercebur ke laut karena terbang terlalu rendah saat berupaya menghindari radar.
Setelah berbulan-bulan pencarian dan tidak
ditemukan, mereka (37 prajurit komando) dinyatakan gugur, kata Marsekal Muda PurnawiMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS
rawan Tjokong Tarigan Sibero dalam bukunya,
50 Tahun Hercules.
Hilangnya pesawat angkut militer itu menjadi insiden pertama yang menimpa Hercules
TNI AU.
Masih dalam operasi Ganyang Malaysia itu,
pada 16 September 1965, Hercules yang membawa 36 personel pasukan elite RPKAD dan 4
ton amunisi terbakar habis di Long Bawang,
Kalimantan Timur.
Ironisnya, pesawat berjulukan Herky itu

PENGADAAN HARUS BARU SEMUA. PRESIDEN BILANG


TIDAK ADA HIBAH ATAU BEKAS, HARUS BARU.
Kepala Staf TNI Angkatan
Darat Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo
M AGUNG RAJASA/ANTARA FOTO

celaka setelah mesinnya kena tembak pasukan


TNI Angkatan Darat karena mengiranya milik
musuh. Tidak ada korban jiwa karena seluruh
penumpang dan awak sempat menyelamatkan
diri sebelum pesawat mendarat darurat, lalu
habis dilumat api.
Dua kecelakaan itu jadi awal tragedi Hercules,
yang memperkuat divisi angkutan udara TNI

sejak 1961. Sejak itu, total ada delapan insiden


yang menimpa Hercules, mulai tergelincir saat
mendarat, jatuh sesaat setelah lepas landas,
hingga menabrak gunung.
Kecelakaan terbaru terjadi pada 30 Juni 2015
ketika Hercules bernomor A-1310 mengalami
kerusakan mesin dan jatuh di Medan. Hercules
nahas ini termasuk generasi pertama yang
dipesan Presiden Sukarno saat mengunjungi
Amerika Serikat pada 1959.
Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy
membolehkan Indonesia membeli pesawat
militernya sebagai imbalan membebaskan
Allan Lawrence Pope. Pesawat pengebom B-26
Marauder yang diterbangkan Pope ditembak
jatuh di Ambon pada 1958. Pope diadili sebagai
kaki tangan dinas intelijen Amerika (CIA) yang
mendukung pemberontakan Permesta.
Atas saran Menteri/Panglima AU Suryadarma, Sukarno memilih delapan unit tipe angkut
C-130B buatan 1958. Juga dua unit C-130B yang
dimodifikasi menjadi tipe tanker atau KC-130 B,
yang bisa mengisi bahan bakar pesawat tempur di udara. Pilihan yang dinilai ganjil lantaran
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Sejumlah prajurit Batalion


Infanteri Lintas Udara 330/
Kostrad melakukan terjun
payung dari pesawat pengangkut
Hercules dalam latihan
gabungan TNI di Situbondo, Jawa
Timur, tahun lalu.
SURYANTO/ANTARA

Indonesia belum punya jet tempur yang bisa isi


ulang avtur di udara.
Tipe KC-130B diproduksi terbatas oleh Lockheed Martin dan saat ini hanya tersisa lima
unit saja di dunia. Setelah kecelakaan udara di
Medan, Indonesia cuma punya satu.
Empat unit sisanya milik Singapura, yang dibeli dari Yordania pada 1980-an. Itu pun segera
dipermak agar naik kelas jadi tipe KC-130H.
Meski uzur, generasi Hercules yang jatuh di
Medan sebenarnya terbilang tangguh. Selain

dua yang jatuh dalam Operasi Dwikora, Hercules angkatan pertama lolos dari hadangan
militer Belanda dalam penerjunan pasukan
pada Operasi Trikora di Irian Barat pada 1962.
Hercules tipe B ini juga berangkat menerjunkan pasukan pada Operasi Seroja dan Kemboja di Timor Timur pada 1975. Satu Hercules
berkode rajawali ditembaki hingga seorang
awaknya tewas. Beruntung, pesawat masih
bisa terbang hingga Bandara El Tari, Kupang.
Selepas operasi militer, Hercules tua ini lebih
banyak melayani program pemerintah, seperti
mengangkut transmigran, bibit tanaman,
dan ternak unggulan. Misi-misi kemanusiaan
bantuan korban bencana dan pengungsi juga
memakai Hercules, yang sempat melanglang
buana hingga ke Iran dan Afganistan.
Dianggap sebagai pesawat serbabisa, TNI
AU sempat mengusulkan menambah jumlah
Hercules hingga 40 unit. Namun ide itu, kata
Tjokong, ditertawai.
Tjokong mengakui, dulu memang teknisi,
hanggar, dan depo pemeliharaan belum bisa
mengimbangi Hercules sebanyak itu. Tapi,
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

SEBENARNYA
DARI HITUNGAN,
ITU MASIH LAYAK
TERBANG.
Panglima TNI Jenderal
Moeldoko
RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

kalau usul itu diterima, Indonesia akan punya


Hercules dengan tipe dan kondisi yang baru.
Seandainya dulu jadi, tentu kita tidak akan
nelongso seperti sekarang ini, ke sana-kemari
mencari suku cadang, ujarnya.
Sejak 1975 hingga 1995, TNI mendapat 20
unit Hercules berbagai tipe. Namun pesawat
baru ini pun akhirnya ikut kesulitan mendapatkan suku cadang akibat Amerika menerapkan
embargo persenjataan militer kepada Indonesia pada 1999.
Selama enam tahun masa embargo akibat
dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh
TNI di Timor Timur itu, Angkatan Udara mesti putar otak mencari onderdil. Beruntung,
suku cadang Hercules sudah diperdagangkan
secara bebas dan bisa dibeli di negara sesama
pemakai Hercules.
Namun, kalau tidak hati-hati membeli, kadang
yang didapat adalah onderdil dengan mutu
buruk. Akhirnya, Pemeliharaan dilaksanakan
dengan cara kanibal, ujar Tjokong, mantan
Komandan Skuadron 32 Hercules di Malang.
Pemerintahan era Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono berupaya memensiunkan Hercules keluaran 1960-an dengan mengambil tipe


H-130H bekas dari Australia. Pada 2012, Australia setuju menghibahkan empat unit Hercules dan menjual lima unit dengan harga miring.
Pesawat hibah satu per satu dikirim pada
2014, tapi skema pembelian tampaknya bakal
mandek. Calon Panglima TNI, Jenderal Gatot
Nurmantyo, menyatakan sudah ada instruksi
dari Presiden Joko Widodo agar tidak lagi menerima hibah. Pengadaan harus baru semua.
Presiden bilang tidak ada hibah atau bekas,
harus baru, kata Gatot.

Hari itu, 31 Oktober 1983, jadi momen istimewa dalam sejarah penerbangan Hercules
A-1310. Pesawat itu akhirnya kembali ke fungsi
aslinya: mengisi bahan bakar jet tempur di
udara.
Dioperasikan TNI AU sejak 18 April 1961, Hercules tipe tanker itu terbang tanpa peralatan
pengisi avtur karena dipereteli. Setelah 22 taMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Proses evakuasi korban pesawat


Hercules bernomor registrasi
A-1310 yang jatuh di Medan.
RONI BINTANG/REUTERS

hun, peralatan itu akhirnya keluar dari gudang


karena Angkatan Udara diperkuat jet tempur
yang bisa mengisi ulang avtur di udara.
Namun seiring dengan pensiunnya A-4
Skyhawk dan F-5 Tiger, Hercules tidak lagi jadi
pom bensin terbang. KC-130B pun kembali jadi
pesawat angkut.
(Untuk ) misi kemanusiaan, A-1310 selalu ikut,
termasuk ke luar negeri. Pernah misi waktu ke
Filipina, (Hercules) kami libatkan, kata Komandan Lapangan Udara Abdulrachman Saleh,

Malang, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto.


Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan
TNI AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto
menyatakan Hercules yang jatuh di Medan
menjalani reparasi tiga tahunan pada 2013.
Setelah berkali-kali menjalani reparasi besar ini,
sayap KC-130B diganti dan kemampuan mesinnya ditingkatkan.
Bahkan, saat jatuh, Hercules itu baru saja
menjalani pemeriksaan berkala pada 27 Juni
2015 dan masih ada 74 jam terbang sebelum
jadwal berikutnya. Nyatanya, mesin nomor
empat Hercules A-1310 rusak dan jadi pemicu
kecelakaan.
Insiden ini membuat TNI AU akhirnya mengandangkan pesawat seangkatannya. Sampai
diperoleh hasil investigasi, setelah itu nanti
akan diambil kebijakan lain, kata Dwi.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan Hercules angkatan 1960-an itu memang
tua usia tapi tetap dioperasikan karena terpelihara dengan baik. Sebenarnya dari hitungan,
itu masih layak terbang, ujarnya.
Namun, sehari setelah pernyataan Moeldoko itu, Hercules yang lebih muda ikut
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Karangan bunga di lokasi


jatuhnya pesawat Hercules di
Jalan Jamin Ginting, Medan.
HASAN ALHABSY/DETIKCOM

ngadat. Pada Jumat, 3 Juli 2015, Hercules


tipe C-130HS yang didapat TNI pada 1980-an
batal mengangkut jenazah korban pesawat
jatuh ke Pekanbaru dan Natuna, Kepulauan
Riau.
Sekitar pukul enam pagi, mendadak ada
percikan api saat pesawat dinyalakan. Pesawat

tak bisa terbang sampai suku cadang yang


diperlukan buat perbaikan sampai ke Medan.
Trouble itu sesuatu hal yang biasa. Kita pakai
mobil saja (ada) trouble, biasa, kata Panglima
Komando Operasi I Marsekal Muda Agus Dwi
Putranto.
ISFARI HIKMAT, RISA MAULITA, IDHAM KHALID | OKTA WIGUNA

MAJALAH
MAJALAH DETIK
DETIK 66 -- 12
12 JULI
JULI 2015
2015

FOKUS

MENGAPA MEMAKSA PULANG? MENGAPA?


KECELAKAAN HERCULES MERENGGUT MIMPI MASA DEPAN BANYAK ORANG. KORBAN
TEWAS ADALAH PUTRA-PUTRI TERBAIK BANGSA, DARI SISWA SMA YANG CERDAS
SAMPAI PILOT TERBAIK. KELUARGA SULIT MENGIKHLASKAN.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

A
Sahat Sihombing dan istri
IDHAM KHALID/DETIKCOM

IR mata mulai merembes dari


mata Sahat Sihombing. Bapak
empat anak itu begitu menyesali
keputusan dua putrinya, Ester Lina
Yosephine Sihombing, 18 tahun, dan Rita Yunita
Sihombing, 14 tahun, yang memaksa mudik ke
Kepulauan Natuna.
Dua putri Sahat itu bersekolah di Medan. Ester, yang merupakan anak nomor dua, kelas III
SMA, sedangkan Rita, adiknya, duduk di kelas

II SMP. Anak saya itu pintar-pintar. Masuk lima


besar di sekolah, ujar Sahat kepada majalah
detik.
Ester dan Rita baru seminggu lalu pulang
ke Natuna untuk merayakan ulang tahun
pernikahan kedua orang tuanya. Sang ibu juga
berencana segera menengok mereka. Sahat
sungguh heran mengapa kedua putrinya itu
memaksa pulang untuk liburan puasa dan Lebaran bersama keluarga.
Kan, baru saja ketemu, kau sudah rindu kali
tampaknya, ucap Sahat berusaha membujuk
kedua putrinya agar tidak mudik. Namun Ester
dan Rita berkeras ingin pulang. Tapi Ester bilang, Aku harus pulang, harus pulang.
Sahat, personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang bertugas di Koramil Ranai, Kepulauan Natuna, lantas memutuskan, Ester dan
Rita naik Hercules, pesawat militer Angkatan
Udara. Sebagai personel Babinsa, Sahat mengakui keluarganya diperbolehkan mempergunakan fasilitas tentara itu.
Naik Hercules, bagi Sahat, juga lebih efisien.
Dengan menumpang pesawat militer itu, rute
Medan-Natuna hanya sekali jalan, tidak perlu
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Keluarga korban kecelakaan


pesawat Hercules KC-130B
menangis saat jenazah korban
tiba di Rumah Sakit Umum
Pusat Adam Malik, Medan,
Selasa (30/6).
SEPTIANDA PERDANA/ANTARA FOTO

transit seperti pesawat komersial lainnya. Biar


lebih cepat saja, kata Sahat.
Sahat menyempatkan diri menelepon putrinya sebelum mereka berangkat ke Pangkalan
Udara Soewondo, Medan, Selasa, 30 Juni 2015.
Ia sangat gelisah sejak malam harinya, sehingga ingin memastikan segalanya lancar. Namun
telepon seluler Ester dan Rita tidak aktif.
Tidak dinyana, kabar buruk yang datang.

Hercules KC-130B yang membawa Ester dan


Rita mengalami gagal mesin dan jatuh pada
hari tersebut. Kedua putri Sahat menjadi korban dalam kecelakaan yang menewaskan 129
orang itu.
Makanya saya menyesal sekali, kata Sahat sambil mengusap air matanya. Ia membayangkan kedua putrinya yang cerdas itu
masih hidup kalau saja mereka mau bersabar,
menunda mudik ke Natuna. Kenapa tidak kau
tahan (kepulangannya)? Kenapa? ucap Sahat
memelas.
Tragedi Hercules juga merampas kebahagiaan Rairul Amri. Putri Rairul, Irma Anggraeni,
yang sedang bersemangat melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah, jadi korban tragedi
memilukan tersebut.
Irma naik Hercules dari Pangkalan Udara
Soewondo. Gadis 19 tahun itu baru mengikuti
tes masuk Universitas Sumatera Utara. Rairul
menganjurkan putrinya pulang saja ke Natuna
sambil menunggu pengumuman pada September nanti. Rairul meminta seorang anggota
TNI Angkatan Udara untuk membantu Irma
agar bisa nebeng naik Hercules. Saya sudah
dianggap keluarga sendiri, maka bisa dibantu,
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Puing-puing Hercules KC-130B


RONI BINTANG/REUTERS

ujarnya.
Rairul sempat menelepon Irma sebelum
Hercules terbang. Sang putri mengabarkan
pesawat hendak terbang. Sudah dulu ya, Pa,
pesawatnya mau jalan ini. Rairul tidak menduga kalimat itu menjadi kalimat terakhir yang
didengarnya dari Irma.
Gara-gara Hercules, pekerja bangunan itu

kehilangan putri kebanggaan, harapannya untuk memperbaiki nasib keluarga.

Mohon dibukakan pintu maaf untuk Pak


Sandy Permana.
Sriyono, paman Sandy, pilot Hercules KC-130B
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Sejumlah anggota Paskhas TNI


AU membawa peti jenazah pilot
pesawat Hercules KC-130B,
Kapten Sandy Permana, saat
tiba di hanggar Skuadron 32,
Pangkalan Udara Abdulrachman
Saleh, Malang, Jawa Timur, Rabu
(1/7) malam.
ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO

nahas, mengucapkan permohonan tersebut


mewakili keluarga Sandy. Tragedi Hercules itu
menjadi pukulan berat bagi keluarga Sandy.
Keluarga belum lama berduka atas kematian
ayah Sandy. Sungguh berat, bertepatan dengan 100 hari meninggalnya sang ayah, Sandy
berpulang.
Sandy dikenal sebagai pilot terbaik dan ber-

pengalaman. Dia siswa terbaik Perwira Siswa


di Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan
Udara.
Ditinggal Sandy, sang istri, Fitriana Hapsari,
berusaha tegar harus membesarkan kedua
buah hatinya yang masih kecil, Zahra Anindya
Putri Permana, 4,5 tahun, dan Zahira Maulidina
Putri Lidina, 2,5 tahun.
Sehari sebelum kecelakaan Hercules, Sandy
dan Fitri sempat berpose mesra saat menghadiri sebuah acara TNI AU. Senyum bahagia
merekah dari pasangan serasi tersebut. Sandy
gagah dengan seragamnya, sedangkan Fitri,
yang bersanggul, tampil cantik dengan kebaya
biru.
Fitri kini kuyu. Menghadiri pemakaman sang
suami di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal,
Semarang, Kamis, 2 Juli, air mata membasahi
wajah Fitri. Dokter honorer ini terus-menerus
memeluk Zahira, yang berdiri di sampingnya.
Kesedihan serupa dirasakan Dewi Wulandari,
istri kopilot Hercules KC-130B, Pandu Setiawan.
Dewi dan Pandu merupakan pengantin baru.
Mereka menikah April lalu. Tangis Dewi dan
kedua orang tua Pandu pecah begitu jenazah
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

FOKUS

Presiden Joko Widodo


didampingi Panglima TNI
Jenderal Moeldoko menyalami
kerabat korban dan prajurit TNI
AU setelah memimpin upacara
penghormatan terakhir korban
kecelakaan Hercules KC-130B
di Pangkalan Udara Halim
Perdanakusuma, Jakarta, Rabu
(1/7).
YUDHI MAHATMA/ANTARA FOTO

Pandu tiba di rumah duka, Dusun Patukan RT


4 RW 21, Desa Ambarketawang, Kecamatan
Gamping, Sleman, Yogyakarta, untuk disemayamkan.
Keluarga Serda Ainul Abidin juga dirundung
duka mendalam. Serda Ainul Abidin, anggota
Kodim Natuna bersama isteri dan kedua anaknya, jadi korban insiden jatuhnya Hercules.
Mimpi Ainul memboyong keluarganya ke Natuna berakhir bencana. Sang ibu terus memeluk peti mati Ainul begitu jenazahnya datang.

Tragedi Hercules di Medan merupakan kecelakaan dengan jumlah korban terbanyak dalam
daftar kecelakaan yang menimpa burung besi
buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat, itu
yang dimiliki Indonesia. Presiden Joko Widodo
menyampaikan dukacita kepada keluarga korban, baik dari sipil maupun militer.
Jokowi memimpin langsung upacara penerimaan jenazah korban Hercules di Pangkalan
Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Saya
sampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya putra-putri terbaik
bangsa kita, kata Jokowi.
ANGLING ADHITYA PURBAYA (SEMARANG), IBAD DUROHMAN & ISFARI HIKMAT
(MEDAN), BAGUS KURNIAWAN (YOGYAKARTA) | IIN YUMIYANTI

MAJALAHDETIK
DETIK 66- -12
12JULI
JULI2015
2015
MAJALAH

KOLOM

ILUSTRASI: EDI WAHYONO

MENYOAL PENUMPANG
SIPIL DI PESAWAT MILITER

OLEH: R. HANNA SIMATUPANG

BIODATA
NAMA:
R. Hanna Simatupang
TEMPAT/TANGGAL LAHIR:
16 Agustus 1961
PENDIDIKAN:
Kandidat doktor hukum
penerbangan dari Universitas
Western Sydney, 2000-2004

BAGAIMANA BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM DAN TANGGUNG


JAWAB TNI AU SAAT PESAWATNYA MENGANGKUT WARGA SIPIL
DENGAN MEMUNGUT BAYARAN?

USIBAH jatuhnya pesawat Hercules C-130 buatan Lockheed Martin


pada Selasa pekan lalu di Jalan Jamin Ginting, Medan, mengingatkan
saya pada ibunda. Beliau dulu pegawai sipil di lingkungan Markas
Besar TNI Angkatan Udara, sehingga sering ada tawaran untuk ikut
penerbangan menggunakan Hercules bila memang ada jadwal penerbangan rutin
ke suatu daerah. Namun kami tidak pernah menggunakan fasilitas tersebut. Saya
kurang tahu kenapa ibunda tidak pernah mengajak kami naik Hercules.
Kembali ke musibah Hercules C-130, dikabarkan ada banyak keluarga besar TNI
AU yang turut menjadi korban. Sungguh pilu menyimaknya. Tak tertanggungkan
kepedihan yang meliputi keluarga bila ternyata ada satu keluarga atau lebih menjadi
korban hanya karena semula ingin sekadar merasakan naik pesawat atau alasan
lain.
Jangan bandingkan dengan kasus kecelakaan penerbangan pesawat sipil, yang
menyediakan asuransi bernilai miliaran rupiah. Tapi, mengingat keikutsertaan peMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KOLOM

Master hukum bisnis dari


Universitas Indonesia, 19911995
Hukum internasional dari
Universitas Indonesia,
1979-1986
KARIER:
Mengajar di Universitas
Kristen Indonesia,
Tarumanagara,
dan Universitas
Krisnadwipayana
Komite Nasional
Keselamatan Transportasi
Mengajar di NAM Flying
School Bangka & APG
Flying School, Subic Bay
PENGHARGAAN:
Beasiswa American Field
Service/AFS
Beasiswa pendidikan dari
Singapura

numpang sipil dalam pesawat militer yang sepertinya merupakan hal lazim, dengan berbagai kondisi dan alasan, tentu tidak ada salahnya bila ada yang berpikir
tentang perlunya perlindungan asuransi. Tapi mungkinkah?
Mengingat usianya yang sudah setengah abad, pesawat Hercules C-130 tentu
telah banyak berpartisipasi dalam operasi militer, sipil, dan bantuan kemanusiaan
di Indonesia. Pesawat berukuran hampir 30 meter dengan daya muat hingga 70
ribu kilogram serta mampu menjelajah hingga ketinggian 7.000 meter ini diakui
sebagai pesawat angkut militer yang sangat tangguh. Hampir seluruh negara yang
memiliki angkatan perang juga menggunakan pesawat jenis ini untuk membantu
mereka dalam menjalankan misi pengawasan teritorial, operasi rutin, dan kegiatan
kemanusiaan lainnya.
Namun bahasan dalam tulisan ini bukan mengupas faktor penyebab kecelakaan
pesawat, melainkan mengenai bagaimana bentuk perlindungan hukum, bentuk
tanggung jawab TNI AU, yang terkadang menggunakan pesawat udara militer
untuk mengangkut warga sipil dengan memungut bayaran serta kewajiban pemberian ganti rugi kepada pihak ketiga yang berada di darat dari sisi pandang hukum
nasional kita.
Penerbangan pesawat udara militer yang digunakan secara operasional ada dua
jenis, yaitu penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal. Dalam kegiatan militer,
kedua jenis penerbangan itu berbeda dengan yang diatur bagi pesawat udara sipil.
Penerbangan berjadwal pesawat militer terbatas hanya untuk latihan terbang dan
pengiriman logistik secara rutin, sedangkan penerbangan tidak berjadwal dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan keperluan serta atas perintah dari pemegang
komando.
Dalam pemberian perlindungan hukum bagi yang ikut di dalam pesawat udara
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KOLOM

Beasiswa pendidikan dari


Australia (Ausaid)

militer, kita harus melihat terlebih dulu tujuan penggunaan, bentuk kegiatan pesawat udara militer itu dioperasikan, serta untuk kepentingan siapa. Dalam kasus
Hercules C-130 dengan nomor penerbangan A1310 ini, kita ketahui bahwa pesawat
tersebut digunakan untuk tujuan-tujuan dan kepentingan-kepentingan militer yang
dilakukan dalam masa damai, karena pesawat diterbangkan untuk kepentingan
pengangkutan logistik bagi keperluan TNI AU sendiri. Karena itu, diharapkan di dalamnya tidak ada penumpang sipil yang turut untuk tujuan atau kepentingan transportasinya sendiri. Penumpang sipil dengan kepentingan transportasinya sendiri
yang dimaksudkan di sini adalah seseorang yang ikut sebagai penumpang bukan
kategori very important person/VIP (selevel bintang 2 ke atas dalam militer). Atau
untuk keperluan dan kepentingan misi perdamaian, misi sosial, atau evakuasi korban bencana alam. Jadi, dalam hal penumpang pesawat udara militer, yang secara
hukum merupakan penumpang ilegal, adalah penumpang yang dengan sengaja
ikut dalam penerbangan angkutan udara militer untuk tujuan kebutuhan transportasinya.
Dari kasus Hercules A1310, belum diketahui apakah ada penumpang yang ikut
secara ilegal atau tidak. Namun, apabila diketahui ada penumpang yang termasuk
kategori VIP, berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011
tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara, pihak militer atau TNI AU
sebagai pemegang komando operasi pesawat udara militer harus memberikan
tanggung jawab kepada penumpang penerbangan tersebut.
Demikian juga dengan kerugian yang diderita oleh pihak ketiga yang berada di
darat (dalam hal ini orang-orang yang meninggal, terluka, dan pemilik bangunan
yang rusak yang berada di Jalan Jamin Ginting), secara hukum, mereka harus diberi
ganti rugi yang sesuai dengan kerugian yang dideritanya. Ganti kerugian tersebut
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KOLOM

secara tegas diatur di dalam Konvensi Roma 1952 (prinsip absolute liability), yang
merupakan prinsip tanggung jawab mutlak di mana tidak ada kemungkinan bagi
pengangkut atau penyelenggara penerbangan untuk membebaskan diri dari tanggung jawab, kecuali apabila kerugian tersebut timbul akibat kesalahan pihak yang
dirugikan sendiri. Namun besarnya tanggung jawab yang dipikul penyelenggara
penerbangan tersebut dibatasi hanya sampai pada jumlah tertentu.
Menjadi catatan penting bagi kita bahwa, dengan banyaknya kejadian kecela-

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KOLOM

kaan pesawat udara militer, pemerintah seharusnya: (1) menetapkan peraturan


khusus bagi pesawat udara militer atau negara dalam hal sistem tanggung jawab
dan pemberian ganti kerugian; (2) setiap penyelenggara angkutan udara (baik sipil
maupun militer) wajib bertanggung jawab atas kerugian terhadap penumpang yang
meninggal, cacat tetap, atau luka-luka dan pihak ketiga yang berada di permukaan
bumi.
Diharapkan, dengan adanya kewajiban bagi setiap penyelenggara angkutan
udara untuk menanggung segala kerugian yang timbul tersebut, maka (1) keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengangkutan udara dapat terus terjaga; (2)
tujuan penggunaan atau bentuk kegiatan-kegiatan pesawat udara militer harus
jelas dan tegas, sehingga tidak ada lagi penumpang ilegal yang menjadi korban; (3)
kepentingan setiap penerbangan pesawat udara militer, apakah digunakan untuk
kepentingan negara atau digunakan untuk kepentingan organisasi internasional
dan kemanusiaan, harus diketahui oleh para petinggi dan pemegang komando agar
setiap penumpang yang ada di dalam penerbangan tersebut tercatat dan yang
dapat ikut di dalamnya adalah orang-orang yang memang diatur sesuai peraturan
perundangan yang berlaku. n

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015


MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INSPIRING PEOPLE

ARI SAPUTRA/DETIKCOM

AYAH ASI,
IBU BAHAGIA,
BAYI SEHAT
HATI SAYA RASANYA RONTOK SAAT MELIHAT
ANAK SAYA TELANJANG, HANYA MENGENAKAN
POPOK DENGAN MATA DITUTUP DAN BADANNYA
TERLIHAT KURUS.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INSPIRING PEOPLE

Ruang perawatan bayi di


sebuah rumah sakit
M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

EHARUSNYA hari itu, Minggu, 25


Oktober 2009, Shafiq Pontoh bahagia tak terkira setelah menyaksikan
putra pertamanya, Arkana Mashka
Yusuf Ahmad Pontoh, lahir. Apalagi istrinya
telah melewati masa kritis selama proses persalinan. Namun kebahagiaan dan haru yang ia
rasakan tak bertahan lama.
Jauh hari sebelum proses persalinan, Shafiq
dan istri melahap berbagai informasi seputar

air susu ibu dan inisiasi menyusu dini (IMD) dari


berbagai sumber. Paham betapa pentingnya
manfaat ASI, keduanya berniat memberikan
yang terbaik untuk anaknya. Namun, mudah
dikatakan ternyata tak selamanya gampang
dilakukan.
Ada saja halangan bagi istrinya untuk memberikan ASI eksklusif kepada putra mereka.
Its easier said than done. Yang kami baca dan
pelajari tiba-tiba blank, kata Shafiq dua pekan
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INSPIRING PEOPLE

Sejumlah ibu hamil mengikuti


pelatihan senam ibu hamil
di Surabaya, beberapa waktu
lalu. Senam yang diberi nama
Yophytta Maternal dan diikuti
oleh sekitar 500 ibu hamil
ini bertujuan menguatkan
psikologi ibu hamil agar lebih
mudah saat masa persalinan
nanti.
SURYANTO/ANTARA FOTO

lalu di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.


Arkana, meski lahir tak prematur, berat badannya hanya 2,250 gram sehingga inisiasi menyusu hanya dilakukan sekitar 15 menit. Suster
dan dokter memutuskan memisahkan anak
dari ibunya dan segera memasukkan bayi yang
masih merah itu ke dalam inkubator.
Dari sinilah satu per satu masalah muncul.
Bilirubin anaknya ternyata melebihi ambang

batas. Menurut dokter, Arkana kuning dan


harus disinar. Yang membuat Shafiq dan istri
meradang adalah ketika suster memberikan
susu formula ke Arkana tanpa seizin dia dan
istrinya. Suster dan dokter berkilah, karena
disinar dan khawatir bayinya dehidrasi, susu
formula diberikan.
Padahal sejak awal ia dan istrinya merencanakan hanya akan memberikan ASI kepada
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INSPIRING PEOPLE

ARI SAPUTRA/DETIKCOM

anaknya. Tetapi pihak rumah sakit kukuh menyorongkan botol susu formula kepada anaknya. Hati Shafiq tambah pilu manakala pihak
rumah sakit mempersilakan istrinya pulang,
sementara anaknya harus ditinggal karena
harus melalui proses penyinaran terlebih dulu
sampai bilirubinnya berada pada batas normal.
Hati saya rasanya rontok saat melihat anak
saya telanjang, hanya mengenakan popok

dengan mata ditutup dan badannya terlihat


kurus. Dunia seperti mau runtuh, ujarnya.
Pihak rumah sakit ngotot memberikan susu
formula, tapi Shafiq dan istrinya tak kalah
ngotot untuk memberikan ASI. Dengan nada
sedikit mengancam, ia menyampaikan kepada
suster dan pihak rumah sakit bahwa istrinya
hanya ingin anaknya mendapatkan ASI, bukan
dicekoki susu formula.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INSPIRINGPEOPLE
PEOPLE
INSPIRING

Yang membuat Shafiq heran, rumah sakit


tempat istrinya melahirkan merupakan rumah
sakit ibu dan anak. Tapi, anehnya, rumah sakit
seolah tak mendukung pemberian ASI kepada
bayi. Bahkan istrinya sempat diintimidasi suster,
yang meragukan ASI-nya bisa keluar. Mereka
bilang di depan istri saya, Paling ASI Ibu juga
enggak keluar, Shafiq menirukan sang perawat.
Peristiwa traumatik itulah yang kemudian
membuat Shafiq berkomitmen kembali mencari tahu tentang ASI dan informasi seputar
modus rumah sakit menjejalkan
susu formula kepada bayi yang baru
lahir. Ia rajin mendatangi berbagai
forum yang membahas soal ASI. Salah satunya
yang diadakan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).
Awalnya Shafiq merasa sungkan hadir mendampingi istrinya bergabung dalam forum
yang lebih banyak membahas organ perempuan. Apalagi yang datang semua ibu-ibu. Tapi
kehadiran Shafiq, yang mendampingi istrinya,
justru disambut hangat oleh ibu-ibu karena

Hidup kami benar-benar susah


kala itu.

ia dianggap peduli terhadap upaya istri yang


hendak memberikan ASI kepada bayinya.
Pertemuan demi pertemuan, ia mulai melihat ada beberapa bapak-bapak yang juga turut
hadir mendampingi istrinya. Dan dari pertemuan itulah cikal bakal lahirnya gerakan Ayah
ASI dimulai. Rasa risi mendengar kata puting,
areola, dan organ tubuh lainnya di antara ibuibu perlahan mulai sirna.
Ia mencoba mencari tahu bagaimana menggunakan kata-kata yang dianggap tabu menjadi
bahasan yang cair dan komunikatif. Akhirnya,
karena biasa dan sering disampaikan, kata-kata
yang awalnya membuat Shafiq dan ketujuh
bapak-bapak yang biasa mendampingi istrinya
hadir dalam forum AIMI merasa risi perlahan
hilang.
Kedelapan bapak ini, yakni Pandu Gunawan,
Dipa Andika Nurprasetyo, A. Rahmat Hidayat,
Aditia Sudarto, Syarief Hidayatullah, Ernest Prakasa, Sogi Indra Dhuaja, serta Shafiq Pontoh selaku
inisiator gerakan Ayah ASI, memulai pertemuan
kopi darat. Kadang komunikasi dilakukan melalui
media sosial.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INSPIRING PEOPLE

Gerakan pertama yang


mereka lakukan adalah
menggali informasi seputar ASI dan IMD. Termasuk mengecek kebenaran
informasi yang mereka
anggap meragukan dan
memilah mana mitos
yang sengaja dibentuk
dan mana yang fakta.
Dari pertemuan-pertemuan itu, Shafiq semakin
yakin bahwa peran ayah
dalam pemberian ASI sangat penting. Pertama,
dalam pemberian ASI
sebenarnya ada sebuah
ikatan batin yang terbentuk antara ayah-ibu-anak,
tidak hanya antara ibuanak. Bagi Shafiq, melihat
anak yang sedang asyik
menyusu di pelukan istri
memberikan kebahagiaan

tak terkira. Rasanya luar biasa damai, ujarnya.


Dari hal kecil seperti itulah ikatan keluarga
makin kuat.
Kedua, salah satu yang bisa membuat ASI
berlimpah adalah kondisi psikologi ibu yang bahagia. Peran ayah sangat penting bagi pasangan untuk senantiasa membahagiakan si ibu
menyusui. Caranya bisa dengan berbagai hal,
misalnya berbelanja atau menampakkan perhatian lewat hal-hal kecil. Atau membahagiakan
lewat hal-hal sederhana, seperti memeluk dan
sering menanyakan keperluannya.
Shafiq dan kawan-kawannya menggunakan
keahlian mereka masing-masing untuk berkampanye. Kampanye pertama mereka lakukan melalui
sebuah buku. Dan kedua melalui media sosial.
Buku pertama mereka buat Catatan Ayah ASI,
sedangkan di media sosial mereka aktif di akun
Twitter @AyahASI.
Tak disangka, dukungan masyarakat berlimpah ruah. Buku tersebut sudah beberapa kali
cetak ulang, dan @AyahASI mendapat kurang
lebih 1.000 follower sepekan setelah akun itu
dibuat. Kini di berbagai daerah sudah terdapat

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INSPIRING PEOPLE

THINKSTOCK

agen yang ikut mengkampanyekan gerakan


Ayah ASI.
Shafiq mengakui kampanye ASI yang ia
lakukan bersama rekan-rekannya mulanya tak
semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi
dalam benak masyarakat sudah kadung terbentuk bahwa urusan ASI adalah urusan ibu. Diledek kiri-kanan sudah biasa bagi telinga Shafiq
dan teman-temannya. Ledekan itu ia anggap
angin lalu. @AyahASI jalan terus.
Teringat pengalamannya dengan rumah sakit
tempat anak pertamanya lahir, Shafiq kadang
geli sendiri. Dia merasa mendapat karma. Shafiq ingat ia pernah menjadi perancang strategi
perusahaan susu formula saat masih bekerja di
periklanan. Iklan susu formula yang dia garap
mendapat berbagai penghargaan. Penjualan
susu itu juga lebih dari lumayan.
Ternyata susu formula yang dia garap iklannya
itulah yang diberikan suster kepada anaknya.
Setelah peristiwa itu, Shafiq memutuskan tak
menggarap lagi iklan susu formula. Peristiwa
itu seperti mengingatkan dan menyadarkan
saya, katanya. KUSTIAH

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

BIODATA

INSPIRING PEOPLE

NAMA:
Shafiq Pontoh
PENDIDIKAN
S
 -1 Fisika Institut Teknologi Bandung, 2002
PEKERJAAN
C
 hief Strategic Officer Provetic, 2012-sekarang
H
 ead of Brand & Business Development Salingsilang.com, 20112012
S
 trategic Planner Ogilvy & Mather, 2009-2011
S
 trategic Planner Colmanhandoko, 2007-2009

ARI SAPUTRA/DETIKCOM

PROGRAM
P
 endiri AyahASI
Salah satu pendiri IndonesiaBerkebun
K
 etua Gerakan IndonesiaBerkibar

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015


MAJALAH
MAJALAH
DETIKDETIK
19 - 25
6 -JANUARI
12 JULI 2015

RUMAH

FOTO-FOTO: AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

RUMAH
NYENTRIK
ALA FRANCIS
BERDIRI DI LAHAN PALING UJUNG DI SEBUAH KOMPLEKS
PERUMAHAN, RUMAH FRANCIS SURJASEPUTRA PALING TERLIHAT
BEDA DARI RUMAH LAINNYA.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

RUMAH

NUNGGU VIDEO

NIK dan aneh memang beda tipis.


Tapi rumah Francis Surjaseputra ini
memang benar-benar unik. Pintunya asimetris. Menyerong dengan
dua jendela besar di kanan-kirinya.
Dengan tembok batu alam hitam, rumah
mungil itu tampak kurang rapi. Namun kesan

cantik dan unik jelas kentara saat saya berdiri


persis di depan rumah desainer itu. Natural.
Dinding batu alam di bagian depan dipenuhi rumput hijau. Penggunaan kayu untuk
kosen maupun daun pintu dan jendela berpadu selaras.
Lantai di sepanjang teras depan dan sam-

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

RUMAH

ping rumah dibiarkan kasar. Francis


memilih batu alam hitam sebagai dry
landscape yang sengaja tak diratakan
dengan rapi.
Suasana alam makin lengkap dengan
suara gemercik air yang mengalir pada
batu alam, juga di taman kecil di sisi
pintu gerbang, di depan pintu masuk.
Saya biasa mendesain semuanya
serbarapi. Jadi, untuk rumah dan office,
sengaja saya desain out of the box,
ujar Francis kepada majalah detik di
rumahnya di kawasan Joglo, Jakarta
Barat. Desain apa adanya juga ditampilkan desainer interior yang dipercaya
menjadi Ketua Himpunan Desainer
Interior Indonesia ini pada beberapa
bagian pintu dan jendela.
Dia sengaja menggunakan bahan
dari kayu bekas bongkaran rumah
lamanya. Rumah berlantai dua dengan
luas masing-masing 100 meter persegi
di atas tanah 200 meter persegi ini
didesain sangat sederhana.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

RUMAH

Lantai pertama digunakan sebagai


kantor dan lantai dua sebagai tempat
tinggal. Sebagai tempat kerja, ruangan
banyak dipenuhi furnitur penunjang
kerja, beberapa karya, dan piagam.
Semua itu dipajang di beberapa sudut meja dan sudut ruangan. Tak lupa,
Francis juga membuat sebuah ruang
perpustakaan di bangunan lantai satu
ini. Ruangan ini menjadi ruang favorit
Francis.
Karena keterbatasan ruang, banyak
karya seni Francis tak tertata apik.
Namun hal itu justru terlihat 'cantik'.
Ruangan ini didominasi oleh meja
kayu besar dengan ukuran 10 x 1,2
meter. Tebalnya kira-kira 15 sentimeter. Meja itu benar-benar membuat
ruangan itu tampak penuh.
Konsep sederhana menggunakan
barang-barang recycle juga bisa dilihat
pada pegangan pintu. Francis menggunakan mesin penggiling kopi. Nye-

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

RUMAH

leneh, tapi di sinilah nilai seninya.


Lantai satu dan dua dihubungkan
dengan tangga bertapakkan kayu. Di
lantai dua terdapat dua kamar anak
Francis dan sebuah ruangan besar
untuk tempat tidur. Di sudut ruangan
terdapat ruang makan.
Di tempat tidur itulah Francis beristirahat. Ruang tidur itu tampak hangat dengan banyaknya penyekat dan
gorden. Di sudut ruangan terdapat
jendela dengan pemandangan bunga
hijau.
Di situ sering dihinggapi burung
merpati, ujar Francis.
Dan benar, ketika saya melongok
keluar, ada dua telur burung merpati
tergeletak begitu saja di bawah bunga. Seekor burung merpati hinggap
di pohon tak jauh dari jendela.
Francis sengaja membiarkan dinding
kamarnya apa adanya. Tak diaci, apalagi dicat. Kadang saya perlu sesuatu

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

RUMAH

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

RUMAH

yang tak sempurna dan bisa melihat kesempurnaan dari ketidaksempurnaan, ujarnya.
Rumah Francis tak bisa dikategorikan dengan
gaya tertentu. Namun, menurut dia, rumah ini
sudah mewakili karakternya yang sederhana
dan apa adanya.
Rumah yang ia tempati sejak 2005 ini ia anggap sudah sesuai dengan yang dia harapkan,
yakni menyatu dengan alam. Apalagi banyak
ornamen batu dan kayu. Ia merasa tinggal di
atas gunung. Francis banyak terinspirasi dari
desain bangunan rumah di Paris, tempat ia
sekolah seni selama tiga tahun. Ia melihat
rumah di sana tak hanya sekadar bangunan
untuk tinggal.
Kebanyakan rumah di kota pusat mode itu
juga menjadi tempat mendapatkan inspirasi
dan berkumpulnya seluruh anggota keluarga.
Saya ingin menciptakan rumah yang dingin,
nyaman, tapi tetap hangat untuk anggota keluarga, ujar Francis, yang lima tahun tinggal
di Inggris. n
KUSTIAH | KEN YUNITA

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

GAYA HIDUP

TANTANGAN
PUASA
THINKSTOCK

DI NEGERI ORANG
MESKI JAUH DARI KELUARGA, RAMADAN DI
NEGARA MANA SAJA TEPAT TERASA INDAHNYA.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

GAYA HIDUP

THINKSTOCK

ASIH lekat dalam ingatan Faizal Amin Haderi


saat mendapatkan kabar bahagia empat tahun
lalu. Pada 2011, dia mendapatkan beasiswa program double degree antara Indonesia dan Prancis.
Wajahnya begitu semringah membayangkan dirinya akan
menempuh pendidikan di luar negeri. Namun, di samping itu,
Faizal menyimpan rasa khawatir.
Kepergiannya kala itu berdekatan dengan bulan Ramadan.
Itu artinya, untuk pertama kali dalam hidup, Faizal harus menjalankan ibadah puasa di negeri orang.
Bulan Ramadan datang pada awal September. Tak ada lagi
acara hunting takjil maupun kegiatan tarawih bergiliran di
masjid-masjid. Prancis sedang musim dingin.
Sukacita Ramadan yang biasa dirasakan pun seakan hilang.
Apalagi, karena termasuk orang baru, Faizal belum banyak
mengenal komunitas muslim di pusat fashion dunia itu.
Siang hari di Prancis kala itu lebih panjang daripada malam
hari. Pada suatu waktu, Faizal harus berpuasa kurang-lebih 20
jam dalam sehari.
Hawa yang dingin membuat haus menjadi berkurang. Di
samping itu, saya sibuk kuliah, jadi keinginan makan dan minum jadi terpecah, ujarnya.
Meski begitu, Faizal merasa pada awal-awal Ramadan, puasa
tanpa keluarga di negeri yang jauh agak menyulitkan. Apalagi
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

THINKSTOCK

GAYA HIDUP

fasilitas ibadah sangat terbatas.


Di Kota Bethune, Prancis Utara, tempat
tinggalnya, hanya ada satu tempat ibadah
untuk umat Islam. Itu pun hanya basement
apartemen yang menjadi sekretariat asosiasi
masyarakat Maroko.
Dalam hati saya bertanya, haruskah kita
melakukan salat takhiyatul masjid di sini? Sedangkan ini bukanlah sebuah masjid, ujarnya.
Bangunan itu memang sama sekali tak
mirip masjid. Tidak ada kubah ataupun ornamen yang menunjukkan bangunan itu adalah

rumah ibadah umat Islam.


Namun apa daya, Faizal tetap menjalankan
salat di ruangan berbentuk balok berukuran 12
x 3 meter itu. Terletak di lantai paling bawah
dengan ratusan anggota jemaah.
Impit-impitan tak dapat dihindari, belum
lagi postur badan mualaf Prancis dan orang
Arab yang lebih besar. Mereka bahkan harus
menekuk tubuh lebih dalam mana kala bersujud.
Pengalaman serupa disampaikan Sofi Hanim Latifah. Pada Agustus 2013, ia berangkat
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

THINKSTOCK

GAYA HIDUP

untuk belajar di Jurusan Sistem Informasi


Geografi Universitas Wageningen, Belanda.
Seperti Faizal, Sofi menjalani suka-duka
berpuasa Ramadan di luar negeri. Di Belanda,
pukul 03.00 sudah masuk subuh, sedangkan
magrib baru pukul 22.00.

Jadi total lama berpuasanya 19 jam. Bedanya dengan Faizal, Sofi harus menjalani puasa
di musim panas. Kira-kira sama panasnya de
ngan Jakarta tapi udara terasa lebih kering.
Teman-teman kuliahnya, yang mayoritas tidak menganut agama tertentu, menawarinya
minum. Mereka begitu penasaran ketika Sofi
menolak tawaran minuman.
Dirinya menjelaskan, sebagai pemeluk
Islam, dia sedang menjalankan kewajiban
berpuasa Ramadan. Teman-temanku kaget,
cerita Sofi.
Teman-temannya khawatir Sofi akan mengalami dehidrasi dan berhalusinasi. Kata
mereka, puasa pada musim panas seperti itu
bahaya, katanya.
Untuk masalah ibadah, Sofi lebih beruntung.
Di kampusnya tersedia ruang ibadah. Namun
ruang ibadah yang bernama Silent Room itu
diperuntukkan bagi mahasiswa dari beragam
agama.
Jadi, ketika Sofi menunaikan salat, ada juga
teman-teman lain yang melakukan ibadah
sesuai dengan agamanya. Ada yang meditasi,
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

VOA.COM

GAYA HIDUP

ada juga yang membaca kitab suci.


Pengalaman berpuasa di negara lain juga
dirasakan Sofi ketika melakukan perjalanan
ke Eropa Timur di bulan Ramadan. Sofi juga
kesulitan mendapatkan tempat beribadah.
Ya, kalau bisa dijamak di hostel, ya dijamak.
Kalau tidak, ya salat saja di tempat-tempat
kosong, seperti bangku taman, cuek saja,
katanya.

Karena suasana yang kurang semarak itu,


kaum muslim yang tinggal di negara dengan
mayoritas nonmuslim biasanya akan lebih
merasa kangen kampung halaman.
Hal itu tak hanya dirasakan oleh orang
Indonesia. Seorang pendatang asal Kashmir,
Shala Haroun, yang kini tinggal di Amerika
Serikat, merasakan hal sama.
Di negaranya, orang-orang akan mendapat
keringanan pekerjaan selama berpuasa. Tapi
di Amerika hal itu tidak akan terjadi. Namun
Shala beruntung, dia bisa berkumpul dengan
warga muslim Amerika.
Saya bisa salat tarawih dan buka puasa
bersama kaum muslim dari berbagai etnis,
ujar Shala seperti dilansir Voice of America.
Walau muslim di Amerika datang dari banyak negara, tradisi Ramadan mereka umumnya sama. Keluarga muslim berbelanja di toko
daging halal menjelang sore, mempersiapkan
buka puasa, lalu salat tarawih.
Meski jauh dari kampung halaman, Rama
dan tetap indah, ujar Shala. n
MELISA MAILOA, NOGRAHANY WIDHI KOESMAWARDHANI | KEN YUNITA

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

BERK
KU UNJUN
BUS G KE
DI MAS
BEK JID
ASI
WISATA

BEKA

SI PU

FOTO-FOTO: AGUNG/DETIKCOM

NYA M
DIRA ASJID UN
NCAN IK YA
N
G OL
EH W G BEDA
ALI K DARI
OTA B MASJ
ANDU ID KE
NG R BANYA
IDWA
K
N KA AN.
MIL.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

WISATA

EBERAPA waktu lalu, Kota Bekasi


memang ramai dibicarakan oleh
masyarakat dengan lelucon Bekasi
adalah planet lain. Tapi jangan salah,
kota ini ternyata memiliki bangunan masjid
yang beda dari masjid-masjid pada umumnya.
Ya, Masjid Raya Al-Azhar Summarecon
Bekasi. Saya sendiri, yang tinggal di Bekasi,

justru baru tahu adanya bangunan masjid ini.


Padahal Masjid Raya Al-Azhar Summarecon
diresmikan oleh Wali Kota Bekasi Rahmat
Effendi pada 26 November 2013, lo.
Dari Jakarta, akses menuju masjid ini sebenarnya tidak sulit. Tapi, ya itu tadi, lalu lintas
Jakarta-Bekasi yang macet parah membuat
perjalanan akan terasa panjang dan melelah-

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

WISATA

kan. Tapi percayalah, Anda tak akan kecewa


berkunjung ke masjid ini.
Dari jalan tol Jakarta-Cikampek, silakan
keluar di pintu tol Bekasi Barat, langsung menuju kawasan Summarecon Bekasi. Setelah
melewati Mal Summarecon, saya melihat pa

pan petunjuk jalan menuju Al-Azhar sekaligus


lokasi Masjid Raya Al-Azhar.
Masjid ini memang berdampingan dengan
sekolah Islam Al-Azhar. Ketua Yayasan Syiar
Bangsa, selaku pendiri masjid, Edi Darnadi,
menyebut lokasi ini dipilih karena sekolah

MAJALAH
MAJALAH DETIK
DETIK 6
6 -- 12
12 JULI
JULI 2015
2015

WISATA

Al-Azhar memiliki kredibilitas tinggi dalam


kegiatan belajar-mengajar.
Saya sejenak terenyak di depan bangunan
megah ini. Benar-benar tidak seperti masjid
kebanyakan di Indonesia. Bentuknya lebih
seperti kubus. Satu-satunya tanda bahwa

bangunan itu masjid adalah menara dengan


kubah kecil di puncaknya.
Pintu masuk utama masjid juga unik. Dibuat
seperti layaknya terowongan. Tak jauh dari
pintu masuk, ada batas suci. Setiap pengunjung wajib melepas alas kaki. Setelah memaMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

THINKSTOCK

WISATA

suki pintu, saya melihat tangga luas


yang langsung menghubungkan
dengan ruangan salat.
Berhubung saat saya datang
bertepatan dengan waktu asar, saya
pun mencari-cari tempat wudu.
Seorang resepsionis yang ramah
membantu saya menemukan ruang
wudu untuk perempuan.
Saya kembali terpukau oleh
tempat wudu masjid ini. Bersih dan
luas. Dan karena ruangannya dipisah dengan toilet, tempat wudu ini
tidak penuh sesak oleh pengunjung.
Terasa nyaman bahkan untuk merapikan hijab sekalipun. Saya juga
sempat melongok toilet yang lega.
Bersih pula.
Selesai berwudu, saya melihat jemaah pria melewati lorong jalanan
yang langsung menembus ruang
salat, tepatnya berada di samping
toilet. Ternyata lorong itu dibuat supaya memudahkan jemaah wanita
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

DETIKCOM

DETIKTRAVEL

WISATA

dan pria menuju ruang salat.


Dan ruang untuk salat antara wanita dan
pria pun terpisah, jemaah wanita ditempatkan
di lantai dua, sementara jemaah pria di lantai
satu. Setelah selesai salat asar, saya pun melihat-lihat sekeliling masjid ini.

Masjid ini sebenarnya tidak terlalu besar, hanya 1.320 meter persegi. Tapi, entah mengapa,
masjid itu terasa lega dan saya nyaman berada di masjid ini. Mungkin karena bangunan
yang bisa menampung 1.200 orang ini tidak
memiliki banyak pilar.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

WISATA

Di lantai semi-basement, terdapat aula seluas 260 meter persegi. Ada juga beberapa
ruang serbaguna yang biasa digunakan untuk
pameran-pameran bertema Islam ataupun
acara pernikahan.
Sisi masjid ini menampilkan bentuk kotak

menyerupai Kabah seperti bangunan-bangunan di wilayah Timur Tengah. Terlihat manis saat berpadu dengan tampilan bangunan
yang minimalis-modern.
Pengaruh bentuk Kabah memang sengaja
dihadirkan di masjid ini, kata Rusman Yuyus,
penanggung jawab kegiatan harian Masjid
Raya Al-Azhar Summarecon Bekasi.
Pada sisi atap dan dinding, banyak terdapat
ukiran. Sayup-sayup terdengar suara gemercik
air dari kolam memanjang berhiaskan tanaman hijau di depan ruang imam salat. Tepat
di atas taman sengaja dibuat terbuka untuk
sirkulasi udara.
Konsep kolam air di depan tempat imam
ini mirip dengan Masjid Al-Irsyad, Bandung.
Namun perbedaannya, di Masjid Al-Irsyad
terdapat globe (bola dunia) yang bertuliskan
lafal Allah, tepat di tengah kolam.
Ternyata Masjid Raya Al-Azhar Summarecon dirancang oleh arsitek yang sama dengan
Masjid Al-Irsyad, Bandung, yaitu Wali Kota
Bandung Ridwan Kamil. Jadi maklumlah kalau
mirip-mirip. n UMMUHANI SILMINA | KEN YUNITA
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KULINER

SATU PORSI GYROS BERGAYA


TIMUR TENGAH TERCIPTA DI ATAS
SEBUAH KONTAINER YANG DIUBAH
MENJADI DAPUR PERMANEN.

S
O
GYR

N
A
K
I
C
RA AINER
T
N
O
K
L
A
L
HA
TO:

FOTO-FO

OM &
/DETIKC
S
O
Y
D
N
GRA

OYS

HALAL B

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KULINER

I Amerika Serikat, gerobak makanan


halal, Halal Guys, digilai bukan cuma
kalangan muslim. Begitu dibuka,
antreannya langsung mengular pan-

jang.
Menu utamanya nasi briyani disajikan bersama daging domba atau ayam. Dan kini, truk

serupa bisa dinikmati di Jakarta. Yang ini namanya The Halal Boys.
Food truck yang tengah naik daun ini bercokol di Jalan Hang Lekir 2, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan. Tepatnya di halaman restoran
Waluma Waroeng.
Pada hari biasa, bukan bulan Ramadan, truk
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KULINER

makanan ini buka sejak pukul


11.00 WIB. Namun, khusus
bulan puasa, mereka baru
menggelar dagangan pada
pukul 17.00 WIB.
Transaksi jual-beli dan masak-memasaknya dilakukan di
atas sebuah kontainer yang
telah dipermak menjadi dapur
permanen. Warna kuning
telur mendominasi logo dan
melapisi badan kontainer.
Saran saya, lebih baik
datang lebih cepat sebelum
waktu berbuka puasa. Lahan
parkirnya terbatas sehingga,
jika datang terlambat, harus
parkir agak jauh dari lokasi.
Sore itu saya datang setengah jam sebelum berbuka,
The Halal Boys masih terlihat
lengang. Hanya terlihat beberapa muda-mudi yang sedang
menunggu pesanan untuk
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KULINER

dibawa pulang.
Di depan kontainer terdapat beberapa meja
kayu dan plastik. Mengingat halaman yang tak
begitu luas, jumlah meja dan kursi yang disediakan juga terbatas.
Di dalam kontainer ada satu orang bertugas
meracik makanan, sedangkan satu orangnya
lagi menangani order para pelanggan yang

datang.
Hidangan yang disediakan terdiri atas tiga
pilihan. Lamb Over Rice, Chicken Over Rice,
dan Half & Half masing-masing dihargai Rp
55 ribu. Untuk minumannya hanya tersedia air
mineral.
Berbagai macam penganan manis untuk
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KULINER

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KULINER

berbuka puasa yang disediakan restoran


Waluma Waroeng juga bisa dipesan melalui
kontainer The Halal Boys.
Untuk mengorder pesanan, saya mendatangi mesin kasir, yang berada di
pojok kanan kontainer. Saya pun
memesan ketiga hidangan yang tersedia beserta satu porsi Es Dawet
Bandung seharga Rp 21 ribu.
Sang koki kemudian meracik pesanan saya. Tak jauh berbeda dengan
Halal Guys, hidangannya berupa nasi
India yang ditaburi daging ayam atau
domba, cacahan kol, selada, dan roti
pita.
Seluruh komponen ini disajikan di
atas mangkuk plastik berlogo The Halal Boys. Sebelum disajikan, cincangan
daging ayam dan daging dombanya
dipanaskan ulang di atas wajan datar.
Saat berbuka tiba, satu mangkuk
kolak pisang dan ubi disajikan gratis.
Lumayan untuk mengganjal perut selagi menunggu pesanan. Saya langsung menyambut
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KULINER
KULINER

gembira ketika nama saya


dipanggil kasir.
Di pojok kanan kontainer, terdapat tiga macam
saus yang bisa ditambahkan ke dalam gyros rice ini.
BBQ sauce, white sauce,

dan saus merah berlabel Caution Extremely


Hot.
Saya menjajal ketiga saus ke dalam Chicken
Over Rice. Cara terbaik untuk menikmatinya
adalah mengaduk seluruh komponen hingga
rata.
Namun terlebih dahulu saya mencicipi nasi
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KULINER

briyani dan cincangan daging ayamnya secara


terpisah. Saya sengaja tak menambahkan saus
apa pun untuk mengetahui rasanya.
Beras India memiliki bulir langsing
panjang. Lebih panjang dan langsing
ketimbang beras umumnya. Aromanya
sangat harum meskipun tidak terlalu
pulen.
Warnanya kuning karena telah
dimasak bersama aneka rempahrempah. Nasi ini menjadi bagian
terpenting yang membuat hidangan
ini terasa begitu lezat.
Baik daging ayam maupun daging
dombanya memiliki aroma dan rasa
yang begitu kuat. Cacahan kol dan selada memberikan kesegaran dan menghindari perut dari rasa enek berlebihan.
Menurut saya, roti pitanya tidak memberikan efek apa pun pada cita rasa makanannya.
Namun, begitu seluruh komponen tercampur
rata, tekstur nasinya terasa lebih creamy dan
agak sedikit asam.
Sentuhan rasa gurih berasal dari BBQ sauceMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KULINER

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

KULINER

nya. Kali ini saya agak menyesal karena tidak


mempercayai label yang tertera pada saus
merah.
Rasa pedasnya begitu menggigit, satu-dua
kali sendok hingga rasa pedasnya menjalar di
sekujur mulut. Sebaiknya tidak berlebihan me-

nambahkan saus karena akan merusak cita rasa


nasi briyani.
Pada dasarnya ketiga pesanan saya terdiri atas
komponen yang sama, hanya Half & Half yang
menyediakan daging ayam dan daging domba
dalam satu mangkuk.
Untuk mengusir rasa pedas, satu mangkuk
Es Dawet Bandung sudah tersedia di atas
meja. Serutan es disajikan dengan
cendol serta buah nangka.
Kuahnya dicampur dengan gula jawa dan santan.
Tidak ada yang istimewa dari hidangan ini, saya justru
agak
kecewa
karena cendol
menempel pada
es sehingga agak
kesulitan dalam
menikmatinya. n
MELISA MAILOA | KEN YUNITA

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

TRAGEDI
YUNANI
TAK
MAMPIR
KE SINI
YUNANI BANGKRUT. INDONESIA
SEDIKIT LEGA KARENA
DAMPAKNYA TERBATAS.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

Warga Yunani berunjuk


rasa, meminta utang
negara mereka dihapus.
REUTERS

UDAH cukup lama pemerintah


menjadwalkan penerbitan surat
utang dalam mata uang euro. Obligasi dengan nama Euro Bond itu
bakal dilansir bulan ini, setahun setelah sukses
melepas surat utang dengan nama sama setahun silam dengan nilai 1 miliar euro.
Meski sudah dijadwalkan cukup lama, ada
kemungkinan Indonesia menunda penjualan
surat utang dengan mata uang euro. Penyebabnya? Yunani, salah satu negara pengguna

euro, mengalami gagal bayar angsuran utang


ke Dana Moneter Internasional (IMF).
Pemerintah memilih melihat dulu perkembangan penyelesaian masalah utang Yunani
sebelum merilis Euro Bond. Karena kondisi Yunani saat ini, siapa sekarang yang berani, ujar
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Krisis utang Yunani, yang nilainya mencapai
323 miliar euro atau sekitar 175 persen produk domestik bruto, membuat risau investor
pasar keuangan. Kasarnya, jumlah utangnya
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT
mencapai 175 persen pendapatan. Ini angka
utang yang luar biasa karena utang Indonesia,
misalnya, cuma sekitar 25 persen dari produk
domestik bruto.
Mereka khawatir kondisi yang terjadi di Yunani bisa mengganggu ekonomi di Eropa dan
merembet ke negara-negara emerging market
yang saat ini rentan terhadap guncangan ekonomi. Pada awal Agustus 2011, krisis Yunani,
yang bersamaan dengan masalah pagu utang
pemerintah Amerika Serikat, membuat indeks
bursa Indonesia tersungkur.

Yang terjadi sekarang adalah akibat sentimen


negatif di pasar, bukan karena kondisi ekonomi
kita.
Menteri Keuangan
Bambang Brodjonegoro
RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

Bambang mengatakan pelaku pasar sedang


mengamati perkembangan apakah Yunani
akan keluar dari Uni Eropa, apakah Uni Eropa
bisa bertahan dengan adanya Yunani, dan apakah Uni Eropa bisa bertahan dari dampak krisis
jika Yunani juga tidak melunasi utang kepada

Bank Sentral Eropa serta kreditor lain.


Ada kekhawatiran sikap menunggu perkembangan di Yunani itu memicu terjadinya
sentimen negatif terhadap pasar keuangan di
emerging market alias negara berkembang, seperti Indonesia. Yang terjadi sekarang adalah
akibat sentimen negatif di pasar, bukan karena
kondisi ekonomi kita, kata Bambang.
Tapi agaknya, sejauh ini, belum tampak ada
pengaruh di bursa Indonesia. Tidak tampak
ada pergerakan berarti pada indeks bursa selama pekan lalu, saat Yunani sudah default alias
mengalami gagal bayar ke IMF.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan kondisi ekonomi dalam
negeri tetap terjaga, seperti laju inflasi yang
masih terkendali dan defisit transaksi berjalan
yang diperkirakan si bawah 2,5 persen GDP
tahun ini. Jadi situasi saat ini masih bisa dijaga
kualitasnya, tutur Agus.
Kecemasan pasar modal agaknya sekarang
lebih pada rencana Amerika Serikat menaikkan suku bunga dan rencana menaikkan suku
bunga ini mungkin akan terpengaruh Yunani.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

Pensiunan berkumpul di
salah satu cabang National
Bank di Athena.
MILOS BICANSKI/GETTY IMAGES

Ekonom Mandiri Sekuritas, Aldian Taloputra,


mengatakan Yunani membuat Amerika mengevaluasi rencana menaikkan tingkat suku
bunga. Pasalnya, jika Amerika menaikkan suku
bunga, nilai dolar akan terlalu kuat karena pelaku pasar berbondong-bondong mengalihkan
dana mereka ke pasar keuangan Amerika.
Nilai dolar yang terlalu kuat bakal mengganggu ekspor Amerika karena produk mereka
akan dianggap terlalu mahal, sehingga sulit laku
di pasar. Sedangkan produk impor ke Amerika

justru lebih murah. Situasi seperti ini akan


mengganggu pertumbuhan Amerika, kata
Aldian.
Cuma, karena belum ada kepastian, pasar
modal di Indonesia masih memiliki peluang.
Kepala Ekonom Bank BCA David Sumual mengatakan, karena belum ada kepastian, investor melirik pasar emerging market. Contohnya
di Indonesia, yield atau imbal hasil obligasi 8
persen, kalau di US Treasury cuma sekitar 2
persen, kata David.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

Seorang warga menarik uang


dari ATM di Yunani. Negara
itu membatasi penarikan
maksimal dari ATM.
YANNIS BEHRAKIS/REUTERS

Karena itu, David menyarankan sebaiknya


momentum krisis Yunani dan ketidakpastian The Fed dimanfaatkan pemerintah untuk
menarik cold money atau investasi langsung
yang sifatnya untuk jangka panjang dan masuk
dalam jumlah besar, bukan hot money yang
sifatnya easy come and easy go. Agar investor
menanam modal dalam bentuk usaha langsung
di Indonesia, bukan sekadar di bursa atau obligasi yang sewaktu-waktu bisa ditarik, katanya,

pemerintah Indonesia mesti menciptakan iklim


bisnis yang sehat dan perbaikan infrastruktur.
Selain itu, investasi yang masuk diarahkan
ke sektor manufaktur, yang menyerap tenaga
kerja dan berbasis ekspor, sehingga bisa menghasilkan devisa. Jadi, begitu hot money keluar,
bisa diimbangi dengan masuknya cold money,
yang paling tidak bisa menopang neraca pembayaran, kata David. n
HANS HENRICUS B.S. ARON

MAJALAH
6 - 12
MAJALAH
DETIKDETIK
29 JUNI
- 5 JULI
JULI 2015
2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

DI ANTARA
DUA KRISIS
Krisis di Yunani selama tujuh tahun ini dan Indonesia
pada 1998 memang memiliki kesamaan meski ada
juga perbedaannya.

PENYEBAB
Indonesia

Yunani

- Utang luar negeri swasta, dalam bentuk dolar dan jangka


pendek, terlalu banyak. Mencapai 85 persen dari seluruh utang
luar negeri Indonesia.
- Perbankan juga kurang sehat karena banyak mengucurkan
utang ke grup sendiri atau pejabat pemerintah dengan syarat
yang tidak layak.

- Utang luar negeri pemerintah terlalu banyak. Karena dianggap dijamin Uni Eropa, investor memberi bunga rendah
kepada Yunani, dan pemerintah di sana bersemangat utang
sehingga tak sanggup lagi membayar pokok maupun bunga.
- Sejak lima tahun ini mereka hanya mengandalkan utang
baru untuk menutup utang lama.

MONETER
Indonesia

Yunani

- Nilai tukar rupiah terhadap dolar semula di-peg. Tapi, karena pemerintah tak sanggup lagi menanggung penarikan dolar
dari Indonesia, nilainya dilepas ke pasar. Nilai anjlok dari sekitar
Rp 2.000 per dolar sampai pernah menyentuh Rp 18 ribu per
dolar.
- Harga barang melejit karena sebagian besar tergantung
ekspor. Tapi ada boom komoditas karena daya saing menjadi
kuat.
- Kenaikan nilai dolar membuat perusahaan tak bisa lagi
membayar utang asing yang jatuh tempo.

- Tidak bisa melakukan apa pun terhadap mata uangnya


karena mereka menggunakan euro. Berbeda dengan Turki
atau Islandia, yang menurunkan nilai tukar agar hotel menjadi
murah dan jumlah wisatawan berlipat sehingga ekonomi bergerak, Yunani tak bisa berbuat apa pun.
- Harga barang memang tidak naik, tapi tidak ada daya beli.

FISKAL
Indonesia

Yunani

- Indonesia melakukan sejumlah penghematan seperti yang


menjadi syarat IMF saat memberi dana talangan. Proyek-proyek besar dihentikan, termasuk memangkas pabrik pesawat
terbang IPTN (PT Dirgantara Indonesia)

- Sampai sekarang, Yunani dan para pemberi dana talangan


masih bertengkar apa saja penghematan yang mesti dilakukan
dan bagaimana cara menaikkan pajak.

PEMULIHAN
Indonesia

Yunani

- Sektor perbankan direformasi habis-habisan. Ada yang ditutup, ada yang digabung. Di awal, sistem perbankan sempat
lumpuh dan tidak bisa menggerakkan ekonomi.
- Butuh sekitar lima tahun sebelum tingkat ekonomi kembali
seperti sebelum krisis. Tapi, setelah krisis ini, kondisi perbankan
lebih sehat dan pengawasan lebih ketat.

- Sudah tujuh tahun berjalan dan Yunani belum jelas bagaimana bisa keluar dari krisis. Salah satu ide yang muncul adalah
keluar dari euro sehingga bisa mengatur sendiri mata uangnya.

NASKAH: NUR KHOIRI | BERBAGAI SUMBER

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

DARI KRISMON
MESKI SAMA-SAMA DIPICU UTANG
LUAR NEGERI, KRISIS MONETER
INDONESIA 1998 SANGAT BERBEDA
DENGAN KRISIS YUNANI.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

Perdana Menteri Yunani


Alexis Tsipras
ANDREA BONETTI/REUTERS

EORGIOS Karvouniaris sudah berusia 61 tahun dan tidak menikah. Ia


tinggal dengan kakak perempuannya dan adik laki-lakinya di salah
satu apartemen sewaan di Athena. Kehidupan
normal mereka selama bertahun-tahun adalah
kakak perempuan mengurus rumah, ia bekerja
sebagai petugas keamanan bank, dan adiknya
menjadi tukang kebun.

Tapi krisis datang ke negeri ini. Adiknya pun


menganggur sejak 2009. Georgios tak lebih
bagus keadaannya. Bank tempatnya bekerja
melakukan PHK pada 2011. Ia sempat mendapat bantuan penganggur sebesar 465 euro,
yang berlaku delapan bulan, dan kemudian
200 euro selama setahun, dan kemudian tak
mendapat apa pun. Padahal sewa apartemen
saja 250 euro. Untuk pertama kali dalam 30
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

Seperti saat terjadi krisis


moneter di Indonesia, orang
antre di ATM karena waswas
uang di bank bakal hilang.
ALKIS KONSTANTINIDIS/REUTERS

tahun, kami tak bisa membayar sewa apartemen, katanya.


Kisah PHK di Yunani itu begitu banyak sehingga sekarang tingkat pengangguran sekitar
25 persen. Sebanyak 17 persen penduduk negeri itu bahkan tak sanggup memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari. Cerita ini seperti
mengingatkan Indonesia saat krisis moneter
1997-1998, saat sekitar 2 juta orang tiba-tiba
kehilangan pekerjaan.

Tapi, selain soal pengangguran, apakah krisis


di Yunani ini mirip dengan Indonesia pada
1997-1998? Menurut Aldian Taloputra, ekonom
Mandiri Sekuritas, ada kemiripannya. Pemicunya kurang-lebih sama, utangnya besar, katanya. Cuma, mungkin di era 1998, utang (Indonesia) yang bermasalah adalah dari swasta,
sedangkan Yunani ini yang bermasalah adalah
utang pemerintah.
Salah satu pemicu utama krisis moneter
Indonesia saat itu memang utang luar negeri
yang besar dari swasta. Seperti negara-negara
Asia Tenggara yang dihantam krisis lain, utang
luar negeri swasta ini mencapai 85 persen dari
total utang Indonesia. Celakanya, utang dalam
bentuk dolar ini umumnya berjangka pendek
dan pemerintah sama sekali tidak memiliki
mekanisme untuk mengawasi.
Saat itu kreditor gemar memberi utang ke
perusahaan Indonesia karena pertumbuhan
ekonomi bagus, inflasi rendah, dan bunga tinggi. Selain itu, pemerintah melakukan peg terhadap nilai rupiah ke dolar sehingga lebih stabil
nilai tukarnya. Kestabilan ini membuat swasta
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

Saat krisis moneter di


Indonesia, tidak ada
pembangunan fisik seperti
ini.
AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

lengah dan tidak memperhitungkan risiko jika


nilai dolar tiba-tiba naik.
Perbankan pada awal 1990-an juga tidak
disiplin, dengan pengawasan pemerintah yang
rendah. Akibatnya, bank banyak yang mengucurkan kredit bukan pada aktivitas bisnis yang
menguntungkan, melainkan kepada perusahaan yang masih satu pemilik dengan bank.
Kadang kredit juga dikucurkan kepada pejabat

yang dekat dengan bank, bukan yang memiliki


prospek bisnis bagus.
Dapat dibayangkan, begitu nilai rupiah turun,
perusahaan-perusahaan tak sanggup membayar utang dalam bentuk dolar. Efek domino pun
muncul ke mana-mana. Nilai rupiah yang anjlok
menyebabkan harga barang ikut melonjak.
Sedangkan di Yunani, penyebab awalnya
adalah mata uang euro. Menurut David SumuMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

Presiden Soeharto saat


menandatangani persetujuan
syarat dana talangan Dana
Moneter Internasional.
Direktur Jenderal IMF Michel
Camdessus memperhatikan
penandatanganan ini.
GUS LOLONG/AFP/GETTY IMAGES

al, Kepala Ekonom Bank BCA, penyatuan mata


uang Eropa, euro, itu desainnya aneh. Banyak
ekonom sudah berusaha mengingatkan mereka bahwa hanya ada penyatuan moneter, penyatuan mata uang, euro, tapi fiskalnya enggak
ada (penyatuan).
Dengan masuknya euro, Yunani memang tidak memiliki kekuasaan mata uang lagi karena
nilai tukar euro, misalnya, ditentukan oleh kebijakan Bank Sentral Eropa yang bermarkas di
Brussels. Tapi Yunani memang masih berdaulat
penuh soal fiskalalias urusan pajak atau
utang. Investor pun kemudian menilai bahwa
memberi utang ke Yunani risikonya kecil, setara
dengan memberi utang ke Jerman atau Prancis.
Bunga yang diterapkan pun menjadi kecil.
Akibatnya, sejumlah negara Eropa menumpuk utang. Jadi banyak negara yang sembrono, jorjoran utang, katanya. Yunani ini kan
sampai 170 persen terhadap PDB-nya, sudah
paling tinggi di Eropa.
Dan sejak 2004, Yunani mengaku mereka
melanggar kesepakatan Uni Eropa bahwa
utang maksimal adalah 60 persen dari produk

domestik bruto. Sebagai perbandingan, utang


Indonesia saat ini sekitar 25 persen. Nah, di
Yunani, utangnya sampai 180 persen dari GDP.
Celakanya, utang itu banyak digunakan untuk
kegiatan yang tidak produktif, seperti gaji atau
pensiun. Pada 2009, Yunani tak sanggup lagi
membayar utang sehingga mesti dibantu Uni
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

Indonesia mempunyai daya


tahan, kalau guncangan
seperti dari Yunani,
dampaknya kepada kita
terkendali.

Gubernur Bank Indonesia


Agus Martowardojo
HASAN/DETIKCOM

Eropa dan krisis pun muncul.


Krisis Yunani itu dimulai pada 2008 alias
tujuh tahun lalu tapi belum jelas juga tandatanda bakal membaik. Sebagai perbandingan
pada 2003, atau empat tahun setelah krisis,
tingkat ekonomi Indonesia sudah setingkat
dengan saat sebelum krisis 1998.
Mengapa lama tidak juga pulih? Menurut
Aldian Taloputra, karena Indonesia melakukan langkah perbaikan sektor perbankan
yang keras. Kita melakukan solusi antara lain
membenahi sektor perbankan, katanya. Ada
beberapa bank ditutup, ada yang dimerger.
Memang secara jangka pendek jelek, karena
kredit melambat, sektor swasta tidak bisa ekspansi, ada yang tutup perusahaan. Tapi, dengan

cara itu, proses pemulihannya lebih cepat.


Sebaliknya, Yunani enggan melakukan perbaikan. Dengan keinginan melakukan referendum, itu kan sebenarnya enggak ada iktikad
baik, katanya.
Indonesia, menurut David, sekarang jauh
lebih bagus dibanding 1998. Kondisi ini bukan
cuma soal cadangan devisa yang sekarang
mencapai US$ 110 miliar dibanding saat krisis
moneter yang cuma US$ 20 miliar, tapi juga
struktur utang.
Dulu utang pemerintah banyak didominasi
mata uang asing. Sekarang utang rupiah
lebih banyak dibandingkan valas, katanya.
Pertumbuhan kita masih cukup baik ditopang
konsumsi.
Tidak mengherankan jika Gubernur Bank
Indonesia Agus Martowardojo optimistis
Indonesia tidak akan terkena dampak parah
dari krisis Yunani. Indonesia mempunyai daya
tahan, kalau guncangan seperti dari Yunani,
dampaknya kepada kita terkendali, katanya.
HANS HENRICUS B.S. ARON | NUR KHOIRI

MAJALAH DETIK
DETIK 6
6 -- 12
12 JULI
JULI 2015
2015
MAJALAH

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

RESEP LAWAN KRISIS:

PENJARAKAN
PARA BANKIR
MESKI MULAI KRISIS BERSAMAAN DENGAN
YUNANI, ISLANDIA SUDAH MAKMUR KEMBALI.
KUNCINYA? BIARKAN BANK BANGKRUT DAN
PENJARAKAN PARA BANKIR.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

Kantor pusat Landsbanki di


Reykjavik, Islandia
ULRICH BAUMGARTEN VIA GETTY
IMAGES

AYANGKAN menjadi orang dengan utang pribadi terbanyak di dunia.


Bjrglfur Gumundsson, orang Islandia yang sempat terkenal karena
memiliki klub sepak bola Inggris, yakni West
Ham United, dinyatakan bangkrut. Utang
pribadinya tak tanggung-tanggung, mencapai
US$ 750 juta (Rp 10 triliun).
Gumundsson dinyatakan bangkrut pada
2009, saat bank miliknya, Landsbanki, yang
juga dari Islandia, ikut ambruk. Saat itu krisis
global merebak, Islandia menjadi salah satu

negara yang paling parah terkena dampaknya.


Negara lain yang juga buruk kondisinya saat
itu adalah Portugal, Irlandia, dan Spanyol. Dan
tentu saja Yunani, yang sampai sekarang masih
belum juga terlihat tanda-tanda perbaikan.
Nah, di Islandianegeri kecil di pinggiran
Kutub Utara dengan penduduk hanya sekitar
300 ribu atau sejumlah penduduk di Kota
Cirebonsekarang sudah pulih dari krisis. Saat
Yunani masih bertengkar dengan negara atau
kreditor agar mendapat pinjaman talangan,
kondisi ekonomi Islandia sudah pulih.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

Bjrglfur Gumundsson
dan David Oddsson
MATT CARDY/GETTY IMAGES

Dan kunci pulihnya Islandia? Membiarkan


bank bankrut, bankirnya dipenjara, dan rakyatnya tidak menanggung utang swasta. Ini resep
yang nyaris berkebalikan dengan pemulihan
krisis di mana pun di dunia ini. Tapi mereka
berhasil. Negara lain memberi dana talangan
kepada bankir, dan rakyatnya yang mesti membayar, Islandia membiarkan bank bankrut, kata
ekonom top Paul Krugman, mengagumi kebijakan negeri kecil ini.
Begitu pula penilaian ekonom peraih Nobel,

Joseph Stiglitz. Yang dilakukan Islandia sudah benar,


katanya. Yang salah adalah
membebani generasi mendatang dengan kesalahan
sistem keuangan sekarang.
Padahal krisisnya sangat
serius. Mata uang mereka,
krona, nilainya ambruk
tinggal separuhnya dibanding sebelum krisis. Di satu
titik, bahkan sempat anjlok
sampai 80 persen dari nilai
sebelumnya. Tingkat pengangguran berlipat sembilan. Ekonomi mengkerut sampai 10 persen selama 2009-2010.
Awalnya adalah langkah Perdana Menteri
David Oddsson yang mulai memerintah pada
1991. Ia sangat ambisius dan ingin menjadikan
Islandia tak cuma negeri para nelayan atau
tempat wisata. Ia ingin menjadikannya sebagai
salah satu pusat bisnis.
Privatisasi bank pun dijalankan. Suku bunga
perbankan dinaikkan sampai 15 persen untuk
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

Pemandangan ibu kota


Islandia, Reykjavik. Negeri
ini hanya berpenduduk
sekitar 300 ribu orang.
MATT CARDY/GETTY IMAGES

menarik investor. Bank-bank menjadi kelebihan


modal. Meski mereka sangat pemurah memberi kredit, tetap saja jumlah penduduk yang
kecil membuat mereka susah berkembang.
Akibatnya, bank-bank itu mulai mengepakkan
sayap ke negara-negara Eropa lain.
Di sejumlah negara Eropa, bank-bank ini
mengoperasikan anak usaha dengan nama lain.
Landsbanki, misalnya, membuat bank Internet
dengan nama Icesave. Bank yang menawarkan
bunga tabungan dan deposito tinggi ini segera
diserbu warga Inggris, Belanda, Jerman, dan

sejumlah negara lain.


Icesave menjanjikan bahwa uang itu aman.
Anda mendapat perlindungan finansial seperti
bank-bank lain di Inggris, ungkap Icesave dalam iklan-iklannya.
Selama masih ada modal datang ke Islandia
dan mereka datang karena suku bunga sampai
15 persenbank-bank itu bisa beroperasi dengan normal. Tapi, begitu ada masalah di keuangan globalseperti saat krisis 2008kejadiannya berubah.
Bank itu tak sanggup lagi beroperasi dan
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

Deretan peti kemas di


Pelabuhan Reykjavik.
Setelah dihantam krisis,
negeri itu pulih kembali
ke tingkat ekonomi
sebelum krisis.
MATT CARDY/GETTY IMAGES

meminta bantuan bank sentral Islandia. Tapi


bantuan itu terlalu berat. Saat sebelum bangkrut, tiga bank besar merekaKaupthing,
Glitnir, dan Landsbankimemiliki aset sampai
sembilan kali GDP Islandia. Itu seperti kalau di
Indonesia, bank besarnya memiliki aset sampai
kira-kira Rp 100 ribu triliun.

Itu utang banknya. Warga Islandia juga sebelumnya mendapat kredit murah sehingga rajin
berutang. Rata-rata satu orang Islandia berutang US$ 403 ribu (Rp 5,3 miliar).
Nah, bank-bank Islandia itu memiliki utang
luar negeri sampai US$ 62 miliar (Rp 827 triliun). Padahal produk domestik bruto hanya
seperempatnya. Ini kira-kira seperti Indonesia
berutang sampai Rp 40 ribu triliun.
Keputusan pemerintah Islandia saat itu adalah, yang pertama, melindungi rakyatnya sendiri. Jadi rakyat tidak akan disuruh menanggung
utang bank swasta. Mereka menasionalisasi
operasi lokal bank-bank yang bangkrut agar
ekonomi berjalan.
Sedangkan utang luar negeri bank-bank tidak
mereka tanggung. Bank itu dibiarkan bangkrut.
Di banyak negara, termasuk Indonesia, saat
krisis, biasanya bank-bank dibantu, diberi dana
talangan, dengan yang didapat dari pajak.
Karena Islandia tidak bersedia membantu
bank-bank di luar negeri, pemerintah Inggris
dan Belanda mesti bersusah payah menalangi
uang warganya yang disimpan di Icesave.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

YUNANI BANGKRUT

Setelah tak lagi


mengandalkan sektor
keuangan, Islandia kembali
ke ekonomi andalan
mereka sebelumnya:
perikanan laut.
ARNALDUR HALLDORSSON/
BLOOMBERG VIA GETTY IMAGES

Inggris sampai memberlakukan UU Antiterorisme untuk membekukan aset Landsbanki


di negara itu. Itu berarti Inggris menempatkan Islandiasesama negara NATOsekelompok dalam organisasi teroris seperti AlQaidah.
Agar mata uang tidak anjlok lebih dalam,

mereka memberlakukan kendali modal. Dana


yang keluar dari Islandia sangat dibatasi. Jadi
aset kreditor di bank-bank Islandia tidak bisa
ditarik begitu saja. Baru tahun ini, 2015, mereka
mengumumkan melonggarkan kebijakan capital control ini.
Mereka juga mencari tahu apakah bank-bank
itu bertindak curang sehingga menyebabkan
negara bangkrut. Akhirnya empat petinggi
salah satu bank di sana, Kaupthing Bank, dipenjara 3-5 tahun karena menyalahi prosedur.
Mereka menyembunyikan fakta bahwa seorang investor dari Qatar membeli 5,1 persen
saham bank dengan modal yang dipinjam dari
bank itu sendiri.
Resep yang tidak lazim ini ternyata sukses.
Resep ini membuat bantuan IMF hanya berlangsung dua tahun saja dan pada 2011 mereka sudah menjadi negara pertama yang lolos
setelah terkena krisis global 2008. Saat ini
ekonomi mereka juga sudah setingkat dengan
sebelum krisis, terutama hasil dari perikanan
dan wisata. n NUR KHOIRI

MAJALAH DETIK
DETIK 6
6 -- 12
12 JULI
JULI 2015
2015
MAJALAH

EKONOMI

LANGKAH PERTAMA

TIONGKOK
TAK PUAS DENGAN BANK DUNIA
DAN IMF, TIONGKOK SUKSES
MEMOTORI PEMBENTUKAN BANK
PESAINGNYA. AMERIKA SERIKAT
MENENTANG KERAS, INDONESIA
MEMANFAATKAN UNTUK
MENAMBAH DANA.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

Presiden Tiongkok Xi Jinping


saat penandatanganan
pembentukan Bank
Investasi Infrastruktur Asia.
POOL/WANG ZHAO/REUTERS

RESIDEN Tiongkok Xi Jinping pekan


lalu tampil berseri-seri di depan para
menteri keuangan dan pejabat tinggi
dari 50 negara, termasuk Menteri
Keuangan Indonesia Bambang Brodjonegoro,
yang menyambangi Beijing. Pemimpin negara
berpenduduk terbanyak dunia itu bahagia
karena Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB)
yang mereka motori resmi terbentuk.
Ini bukan sekadar bank biasa. Ini lembaga
keuangan multilateral semacam Bank Dunia,
Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Dana
Moneter Internasional (IMF). Sementara lembaga-lembaga lama ini dimotori dan dimodali

Amerika Serikat atau Jepang, kali ini untuk


pertama kali Tiongkok yang memotori dan
menjadi pemodal terbesarnya.
Tak mengherankan jika Xi Jinping berbahagia. Pembangunan Tiongkok tak akan tercipta
tanpa ada Asia dan dunia, katanya di depan
pejabat dari 50 negara seperti dikutip kantor
berita Xinhua. Karena Tiongkok tumbuh semakin kuat, kami bersedia memberi kontribusi
kami pada pembangunan dunia.
Seperti namanya, Bank Investasi Infrastruktur akan memberikan pinjaman lunak atau
bantuan lain untuk pembangunan infrastruktur, seperti jalan, rel, atau pelabuhan, terutama
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

Pantuan harga saham di


bursa Shanghai di salah
satu kantor sekuritas di
sana
ALY SONG/REUTERS

di Asia. Sebenarnya fungsi ini sama seperti


dua lembaga lain yang sudah puluhan tahun
bekerja: Bank Dunia, yang dimotori Amerika
Serikat, dan Bank Pembangunan Asia, yang
dimotori Jepang.
Tapi Tiongkok, dan banyak negara lain, agak
kurang puas terhadap tata kelola lembagalembaga multilateral itu. Secara resmi, ini memang tidak diungkapkan. Tapi Gu Bin, asisten

profesor di Universitas Studi Internasional Beijing, menulis di harian Hong Kong terkemuka,
South China Morning Post, bahwa Bank Dunia
terlalu didominasi Barat.
Misalnya tugas ganda Bank Dunia untuk
menghapus kemiskinan dan meningkatkan
kemakmuran, dilemahkan sendiri dengan
praktek yang memberi persyaratan kredit yang
sulit, tulis Gu Bin.
Negara berkembang tidak puas karena
merasa, saat IMF memberi syarat sangat ketat
saat membantu mereka, lembaga keuangan itu
memberi kemudahan kepada negara-negara
Eropa, seperti Portugal, Irlandia, Spanyol, atau
Yunani. Pada 2010, sempat dibahas perubahan cara pengambilan keputusan agar negara
berkembang lebih mendapat suara, seperti
disinggung Gu Bin, meski sampai sekarang
macet.
Awal mulai bank ini muncul saat Xi Jinping
mengungkapkan idenya dalam pertemuan
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC)
di Bali pada Oktober 2013. Dengan cepat,
perundingan dilakukan dan pekan lalu sudah
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

Presiden Tiongkok Xi Jinping


REUTERS/JORGE SILVA/FILES

berwujud.
Sedari awal, Amerika Serikat menentang
pembentukan pesaing Bank Dunia ini. Amerika
bahkan sempat memperingatkan negara lain
agar tidak bergabung dengan bank sokongan
Tiongkok ini. Meski demikian, sekutu-sekutu
Amerika umumnya bergabung, termasuk Korea Selatan, Australia, Inggris, sampai Jerman.
Praktis tinggal Jepang dan Kanada yang menjadi teman Washington memboikot bank ini.
Presiden Bank Dunia Robert Zoellick bahkan
mengkritik langkah pemerintah negara asalnya yang tidak mau berkomitmen sama sekali
di bank yang dimotori Tiongkok ini. Ini karena
niat yang baik, membangun infrastruktur,
mendapat sokongan dari banyak pihak. Amerika mestinya berhati-hati menentang kegiatan
yang didukung banyak negara dan kemungkinan bisa berjalan.
Tanggapan Obama terhadap Bank Investasi Infrastruktur Asia yang dimotori Tiongkok
adalah kesalahan strategis, ungkap Zoellick
dalam salah satu tulisannya. Meski beberapa
langkah Tiongkok mungkin membuat gun-

cangan dan mungkin membutuhkan penentangan Amerika Serikat, prakarsa ini mestinya
disambut gembira.
Akhirnya sebanyak 57 negara sudah menyatakan akan menandatangani pembentukan
sebagai pendiri meski yang datang ke Beijing
hanya 50 negara. Sisanya, menurut berita resmi Xinhua, karena birokrasi dalam negaranya
yang tidak memungkinkan. Meski demikian,
satu negara, yakni Filipina, menunda penandatanganan karena ragu dengan niat Tiongkok.
Menteri Keuangan Filipina secara terus terang menyatakan, (Pemerintah kami) mengambil waktu yang ada untuk benar-benar
mempertimbangkan (niat pendirian lembaga
ini). Sejumlah analis menyebut Filipina cemas
bahwa Tiongkok akan menjadikan lembaga ini
sebagai salah satu senjata dalam pertikaian
perebutan wilayah di Laut Cina Selatan.
Untuk menepis keraguan ini, Tiongkok tidak
memegang hak veto. Posisi ini berbeda dengan
Bank Dunia, di mana Amerika Serikat memegang hak veto terbatas. Meski demikian, tetap
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

EKONOMI

Salah satu pembangunan


infrastruktur di Indonesia
AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

muncul kritik. Karena Tiongkok memegang 30


persen saham dengan 26 persen suara, sejumlah keputusan penting yang membutuhkan
supermayoritas75 persen suara setujubisa
digagalkan oleh Tiongkok.
Indonesia sendiri agaknya tidak terlalu
memusingkan perselisihan itu. Yang penting,
Indonesia mendapat manfaat besar karena
bisa menambah bantuan biaya pembangunan
infrastruktur selain dari Bank Dunia atau ADB.

AIIB diharapkan dapat membantu mengatasi pembiayaan pembangunan infrastruktur


di Indonesia, ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Perhubungan Robert Pakpahan. Apalagi kebutuhan anggaran untuk membiayai pembangunan
infrastruktur dalam kurun waktu 5 tahun
diperkirakan mencapai Rp 5.000 triliun.
Tak aneh jika Indonesia menempati urutan
pemodal terbesar kedelapan dengan setoran
US$ 672,1 juta (Rp 8,7 triliun). Tiongkok menjadi pemodal terbesar dengan 30,3 persen dari
total modal US$ 50 miliar. Sedangkan pemodal
terbesar kedua dan ketiga ditempati India dan
Rusia, yang menyetor masing-masing 8,4 persen dan 6,5 persen.
Posisi ini membuat Indonesia bisa mendapat
pinjaman dalam porsi besar. Akan kita manfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan
pinjaman-pinjaman pembiayaan infrastruktur, kata Menteri Koordinator Perekonomian
Sofyan Djalil. n HANS HENRICUS B.S. ARON

MAJALAH DETIK
DETIK 6
6 -- 12
12 JULI
JULI 2015
2015
MAJALAH

BISNIS

INDONESIA

DI LANGIT EROPA
LARANGAN TERBANG KE EROPA NYARIS DIBERLAKUKAN MENYELURUH
KEMBALI. INDONESIA BERUSAHA MENAMBAH MASKAPAI YANG BISA KE SANA.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

BISNIS

Suasana pameran
dirgantara terbesar dunia
Paris Air Show
PASCAL ROSSIGNOL/REUTERS

ERTENGAHAN Juni menjadi saat


yang sibuk di Bandara Le Bourget di
pinggiran Paris. Pameran udara terbesar dunia yang tiap tahun digelar,
Paris Air Show, dibuka. Dua pabrik pesawat sipil terbesar dunia, Airbus dan Boeing, berebut
maskapai yang membeli pesawat mereka.
Jangan kaget, di pameran udara tahun ini,
bintangnya adalah Garuda Indonesia. Maskapai milik pemerintah ini menjadi maskapai
yang memborong pesawat paling banyak, 90
buah, dari Boeing. Koran Inggris, Independent,
misalnya, menulis berita dengan judul Musim

Belanja Paris Air Show Dimulai dengan Order


Garuda.
Maskapai Indonesia mungkin menjadi
bintang di pameran udara terbesar dunia
yang digelar di tengah-tengah Eropa. Tapi,
ironisnya, sebagian besar maskapai-maskapai
di Indonesia masih dicekal untuk terbang
ke Eropa dengan alasan keamanan. Kecuali
Garuda, Indonesia AirAsia, dan dua maskapai
kecil lain, yakni Premiair dan Airfast, Eropa
mengharamkan semua maskapai beroperasi
sampai sana. Itu pun, pada tahun ini, pengecualian ini nyaris dicabut kembali.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

BISNIS

Pesawat Garuda Indonesia


RACHMAN HARYANTO/DETIKCOM

Baru November mendatang, mungkin, keadaan membaik dan jumlah maskapai yang
mendapat lampu hijau ke Eropa bisa ditambah Citilink, Indonesia AirAsia X, Lion Air, dan
Batik Air. November nanti mereka (empat
maskapai itu) akan dipanggil juga ke (otoritas
penerbangan Eropa di) Brussels untuk mempresentasikan tentang safety di perusahaan
mereka, kata Muzaffar Ismail, Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat.
lll

Harga tiket bus malam ber-AC dari JakartaYogyakarta pada awal 2000-an itu umumnya
sudah di atas Rp 100 ribu. Beberapa bus malam yang memberi tempat duduk lega dengan
hanya 18 bangku untuk satu bus besar malah
sudah memasang tarif di atas Rp 200 ribu.
Tapi satu maskapai yang masih baru saat
itu, Adam Air, pernah hanya memasang tarif
Rp 88 ribu untuk terbang dari Bandara Soekarno-Hatta sampai Bandara Adisutjipto di
Yogyakarta. Dengan cepat, penumpang bus
malam atau kereta api, yang membutuhkan
setidaknya 12 jam perjalanan, berganti moda
transportasi ke pesawat, yang hanya butuh
satu jam terbang dengan harga tiket yang
kadang lebih murah.
Awal dekade 2000-an memang menjadi
titik awal munculnya penerbangan murah
dan kehadiran maskapai baru. Penumpang
pesawat terbang mengalami booming. Di
era sebelumnya, penerbangan hanya bisa
dinikmati segelintir penduduk Indonesia, tapi
sejak awal abad 21 ini, pesawat menjadi moda
transportasi yang dipandang terjangkau.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

BISNIS

Pesawat yang dioperasikan


Citilink
ARI SAPUTRA/DETIKCOM

Tapi, di awal dekade itu, Indonesia seperti


identik dengan kecelakaan pesawat terbang.
Pada Januari 2002, misalnya, Lion Air gagal
tinggal landas di Riau dan dua hari kemudian
Garuda patah saat mendarat darurat di Bengawan Solo. Bisa dibilang beruntung karena
dua kecelakaan besar itu hanya menewaskan
satu orang.

Kecelakaan terjadi lagi pada 2004, saat Lion


Air gagal mendarat di Solo. Sebanyak 25 dari
154 orang di dalamnya tewas. Setahun kemudian, Mandala jatuh di Medan, 103 penumpang dan 5 awak tewas. Ini belum termasuk
47 orang di darat yang ikut tewas. Pada 2007,
Adam Air jatuh di perairan Sulawesi, 102 orang
di dalamnya tewas. Itu Januari, kemudian pada
Maret, Garuda gagal mendarat di Yogyakarta,
menewaskan 22 dari 140 penumpang di dalamnya.
Nah, di tahun Adam Air jatuh itu, Organisasi
Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menemukan masih banyak standar aturan yang
tidak diikuti Indonesia. Eropa pun mengambil
langkah melarang maskapai Indonesia masuk
ke wilayah mereka atas dasar ini.
Setelah diambil sejumlah perbaikan, pada
2009 ICAO memberi penilaian positif. Atas
dasar ini, Badan Keamanan Penerbangan
Eropa (EASA) memberi lampu hijau kepada
empat maskapai jika ingin terbang ke Eropa.
Setelah lima tahun, bukannya kondisi membaik dan Eropa memberi pintu lebih lebar
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

BISNIS

Serpihan AirAsia yang jatuh


di lepas pantai Kalimantan
AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM

pada maskapai Indonesia, kejadiannya malah


sebaliknya. Program Audit Penilaian Keamanan Universal (Universal Safety Oversight
Audit Programme) ICAO dilansir Mei 2014. Di
dalamnya disebut maskapai-maskapai Indonesia belum memenuhi standar keselamatan
penerbangan sesuai peraturan ICAO. Mereka
menilai pemerintah tidak mampu mempertahankan perbaikan yang dilakukan pada 2009.
Hasil audit ini mengancam izin terbang ke
Eropa yang sudah dipegang empat maskapai,
termasuk Garuda. Timbul kekhawatiran besar bagi Uni Eropa terhadap status maskapai

penerbangan nasional setelah audit ICAO


itu, kata Muzaffar.
Uni Eropa mengirim perwakilannya ke
Indonesia untuk bertemu pemerintah. Selain
Uni Eropa, pemerintah Amerika Serikat juga
khawatir dengan hasil evaluasi ICAO itu. Tim
dari Badan Penerbangan Federal (FAA)--otoritas penerbangan Amerika Serikat yang penilaiannya menjadi acuan duniapun datang
dan bertemu pemerintah Indonesia.
Menurut Muzaffar, pemerintah menyampaikan kepada FAA dan Uni Eropa akan
melakukan perbaikan sesuai rekomendasi
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

BISNIS

Direktur Kelaikan Udara


dan Pengoperasian
Pesawat Udara
Kementerian Perhubungan
Muzaffar Ismail (kanan)
dan Kepala Pusat
Komunikasi Kementerian
Perhubungan J.A. Barata
WAHYU PUTRO A/ANTARA FOTO

dari ICAO, yakni mengirim rencana tindakan


perbaikan (corrective action plan) dan menyelesaikan dalam waktu 3 bulan. Kemudian dokumen perbaikan itu dikirim ke kantor ICAO
di Montreal, Kanada.
Pemerintah sempat mengirim utusan ke
Montreal untuk mengecek perkembangan
proses kajian ICAO terhadap dokumen perbaikan tersebut. Namun pemerintah diminta
berkoordinasi dengan kantor perwakilan
ICAO di Bangkok, Thailand, yang telah ditunjuk untuk mendampingi pemerintah melakukan perbaikan sesuai hasil evaluasi ICAO.
Setelah beberapa kali kunjungan ke Indone-

sia dan mengkaji kesesuaian antara perbaikan


dan regulasi, akhirnya ICAO mengeluarkan
hasil penilaiannya. Kita sudah memenuhi
81,5 persen corrective action plan dan tinggal
melengkapinya dengan bukti-bukti, kata
Muzaffar.
Menurut Muzaffar, hasil penilaian ICAO itu
membuat EASA mengurungkan niat untuk
mencabut larangan terbang yang sebelumnya sudah diberikan kepada empat maskapai
Indonesia pada 2009.
Tak cuma itu, hasil penilaian ICAO itu malah
akan menjadi bekal pemerintah untuk mengusulkan tiga maskapai lain, yaitu Citilink, InMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

BISNIS

Pusat pelatihan Lion Air


HASAN ALHABSY/DETIKCOM

donesia AirAsia X, dan Lion Air (beserta anak


usahanya, yakni Batik Air), untuk bisa masuk
Eropa. Rencananya, pada November nanti
pemerintah dan pihak EASA akan bertemu
di Brussels, Belgia, untuk membahas masalah
izin terbang itu.
Menurut Ketua INACA atau Indonesia National Air Carrier Association, Arif Wibowo,
EASA seharusnya bisa menerima usulan pemerintah karena sudah memenuhi 81,5 persen

ketentuan ICAO. Karena semuanya mengacu


pada safety yang tercantum di aturan ICAO,
kata Arif.
Hal ini disambut gembira Citilink karena
membuka peluang bisnis menggelar penerbangan murah jarak jauh ke Eropa, kira-kira
seperti AirAsia X. Vice President Communication Citilink, Benny Butarbutar, mengatakan
rencana pemerintah tersebut akan membuka
peluang Citilink untuk mengikuti Garuda terbang ke Belanda. Dengan adanya rute-rute,
Garuda akan dimerger ke rute-rute Citilink,
misalnya Belanda kita main di LCC, Garuda di
full service, kata Benny.
Bahkan, bagi maskapai yang belum berniat
ke Eropa, seperti Lion Air, ini sudah menggembirakan. Direktur Umum Lion Air Group,
Edward Sirait, menyambut baik niat pemerintah tersebut meski sebenarnya Lion Group
belum berencana terbang ke Eropa. Artinya
Lion Group nanti bisa dianggap beroperasi
dengan standar internasional, kata pria yang
biasa dipanggil Edo itu. n HANS HENRICUS B.S. ARON

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

ANTARA
REAL MADRID

DAN ISIS
ORANG-ORANG ITU TELAH MERUSAK OTAK
ANAKKU DENGAN IDE-IDE DAN PIKIRAN
MENGERIKAN.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

Orang-orang
memberikan
penghormatan kepada
para korban serangan
teroris di depan Resort
Imperial Marhaba,
Tunisia, Ahad (28/6).
ZOHRA BENSEMRA/REUTERS

ADA Jumat siang, 26 Juni lalu, Angela


Evans dan teman-temannya tengah
bersantai di bawah payung menikmati hangatnya pasir pantai di depan
Resor Riu Imperial Marhaba di Port al-Kantaoui, Sousse, Tunisia. Tiba-tiba Angela mendengar
suara tembakan tak jauh dari tempat dia rebah
berbaring.
Kami membuka mata dan di sana seorang
laki-laki mengenakan baju serbahitam berdiri

beberapa langkah dari kami dengan senapan


besar menembaki orang-orang di sekitarnya,
kata Angela pekan lalu.
Sadar jarak dia dengan penembak itu kelewat
dekat, Angela dan teman-temannya pilih diam
tengkurap di atas pasir, pura-pura mati terkena
tembak. Kami tak mungkin bisa lari. Dia terus
menembak siapa saja yang bergerak.... Jarak
dia dengan kami semakin dekat. Dan tibatiba kakinya sudah ada di sampingku, Angela
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

menuturkan pengalaman mengerikan di Pantai


Sousse. Kami diam tak bergerak.... Kami hanya
bisa berdoa kepada Tuhan.
Selama beberapa detik, Angela mendengar
penembak itu mengganti magasin senapan AK47 dan kembali menghamburkan peluru. Beberapa saat kemudian, dia beranjak pergi. Angela
dan teman-temannya selamat tanpa secuil pun
luka. Tapi ada 38 turis lain,
sebagian besar wisatawan
asing, yang tewas ditembus
peluru.
Matthew James, 30 tahun,
dari Trehafod, Inggris, beruntung masih selamat kendati
dada, panggul, dan bahunya
kena tembak. Menurut Saera
Wilson, 26 tahun, tunangannya, Matthew sengaja
memasang badannya sebagai perisai untuk
melindungi dia. Dia menahan peluru untukku.
Aku berutang nyawa kepadanya, kata Saera.
Mengenakan celana pendek dan kaus serbahitam, Seifeddine Rezgui Yacoubi alias Abu

KAMI DIAM TAK BERGERAK....


KAMI HANYA BISA BERDOA
KEPADA TUHAN.

Yahya al-Qayrawani, 23 tahun, sempat duduk


santai di kawasan resor itu selama beberapa
menit. Gayanya tak ada beda dengan para
pemuda Tunisia yang bekerja di sana atau turis
setempat yang hendak menikmati pasir pantai.
Senapan AK-47 dia sembunyikan di bawah
payung. Tapi, hanya dalam beberapa menit,
Rezgui mengubah kawasan wisata itu seperti
medan perang.
Dia sama sekali tak kelihatan seperti ekstremis.... Gayanya sama seperti anak-anak
muda normal lain, kata Neil, seorang turis dari
Inggris. Menurut Wadia, pelayan di Resor Rui
Imperial, terang Rezgui hanya mengincar turis
asing. Aku ada di pantai saat dia mulai menembak. Dia hanya mencari turis asing, bukan
warga Tunisia. Saat bertemu orang Tunisia, dia
berteriak, Menyingkir dari sini!
Tahu Rezgui hanya mengincar turis asing,
para pekerja dan sebagian turis lokal di pantai
itu tak ikut lari saat para wisatawan asing kocarkacir menyelamatkan selembar nyawa mereka.
Dengan gagah berani, tanpa senjata, mereka
menghadang Rezgui dan menggiringnya menMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

Aghmi Bubaker, pemilik


toko suvenir di Tunisia,
memberikan salam
kepada turis asing,
Selasa (30/6), beberapa
hari setelah serangan
teroris yang membunuh
39 orang.
ZOHRA BENSEMRA/REUTERS

jauhi Resor Rui Imperial.


Ya, tentu saja kami ngeri dan ketakutan. Tapi
kami tak mungkin mundur, kata Abdul Ali Ladhari, salah seorang pekerja di pantai itu. Ibrahim
al-Ghoul, 18 tahun, instruktur paragliding, ikut
barisan pekerja lokal membuat pagar betis di
sekeliling Rezgui. Kami seperti menyorongkan
dada kami di depan dia. Tapi aku yakin dia tak
akan menembak orang Arab sebanyak itu di
depannya.

Setelah menghamburkan peluru dan menebar maut, dengan kalem Rezgui berjalan ke
arah pantai. Dia sama sekali tak menunjukkan
niat untuk lari. Di mataku, dia orang yang datang dengan membawa misi. Dan misinya sudah selesai. Dia tinggal menunggu seseorang
membunuhnya, kata Anis Gamaoun, salah
satu staf Resor Palm Marina. Akhirnya Rezgui
memang mati ditembak polisi Tunisia.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

Seorang turis dari Cek


mengisi formulir polisi
sebelum masuk Hotel
Surviva, Tunisia, Selasa
(30/6).
ZOHRA BENSEMRA/REUTERS

Dua hari sebelum mengamuk di Resor Rui


Imperial, Rezgui masih asyik nongkrong bersama teman-temannya di Kairouan, sekitar 60
kilometer dari Sousse. Mereka bergosip soal
perempuan, juga berdebat soal Real Madrid
dan Club Africa, tim sepak bola favorit Rezgui,
sembari menyeruput kopi.
Keesokan harinya, dia berkunjung ke rumah
pamannya di Gaafour, kota kecil tak jauh dari
Kairouan. Mereka mengobrol santai di kebun

rumah sang paman. Siapa yang pernah menyangka dia akan melakukan tindakan mengerikan seperti itu? Ali Rezgui, sang paman, tak
habis pikir dengan tindakan brutal keponakannya. Mungkin dia berubah saat kuliah.
Mungkin dia dipengaruhi lewat Internet. Kami
tak tahu jawabannya.
Sehari-hari Rezgui bekerja paruh waktu di
Kafe Ben Hassan di Gaafour. Dia sama sekali
tak pernah menunjukkan sikap ekstrem atau
apa pun. Bahkan dia tak pernah membicarakan
soal agama, kata Mohammed, seorang temannya. Sungguh mengerikan menyaksikan
seorang temanmu sehari-hari menjadi seorang
ngan
pembunuh.... Saat melihat fotonya de
senapan Kalashnikov, aku berpikir bagaimana
kami bisa bersama-sama.
Di rumah kontrakan di Distrik Sidi Belgacem
yang dia sewa bersama enam temannya, tak
ada tanda Rezgui sanggup membunuh 38
orang dengan dingin. Di kulkasnya, hanya ada
cabai, kentang, dan tomat. Bak cuci di dapurnya
masih penuh dengan tumpukan mangkuk dan
piring kotor. Menurut sejumlah tetangga, anakMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

anak kontrakan itu sangat tertutup. Mereka


jarang bergaul dengan tetangga.
Ya Allah, aku sangat terkejut. Aku tak tahu
siapa yang mempengaruhi dan menanamkan
ide itu di kepalanya, kata Abdul Hakim Rezgui,
ayahnya. Beberapa saat sebelum dia menarik
senapan dari tumpukan payung, Seifeddine
Rezgui sempat menelepon ayahnya. Orangorang itu telah merusak otak anakku dengan
ide-ide dan pikiran mengerikan.
Seifeddine Rezgui sebenarnya lumayan
pintar. Dia punya gelar sarjana elektronika dan
sejak Oktober tahun lalu mengambil gelar
master di Institut Teknologi dan Sains (ISSAT) di
Kairouan. Rauf Alsaaidy,
Wakil Sekretaris Jenderal
Perhimpunan Mahasiswa Tunisia, mengatakan
Rezgui bergabung di organisasi mahasiswa
Islam lain. Dia mahasiswa normal seperti lainnya. Dia sangat rajin kuliah hingga dia bergabung dengan organisasi mahasiswa Islam itu,
kata Rauf.

MISINYA SUDAH SELESAI. DIA


TINGGAL MENUNGGU SESEORANG
MEMBUNUHNYA.

Seifeddine Rezgui
REPUBBLICCA

Entah lewat mana dia menjalin jaringan, menurut Dafer Neji, juru bicara Perdana Menteri
Tunisia, Rezgui sempat menjalani latihan militer
di Libya bersama dua pelaku penembakan di
Museum Bardo pada Maret lalu. Mereka ikut
latihan pada akhir 2014 lalu, kata Dafer. Serangan teroris di Museum Bardo menewaskan
22 orang. Sebagian besar juga wisatawan asing.
Kota Kairouani bukanlah kota yang steril dari
ideologi ekstrem. Kota itu merupakan basis kelompok sempalan Al-Qaidah, Anshar al-Sharia,
yang dipimpin Saifallah Ben Hassine. Belakangan, sebagian anggota Anshar berpindah haluan
dan bergabung dengan Negara Islam alias ISIS.
Dua teman Rezgui, Taha, 25 tahun, dan Yassin, 26 tahun, mengatakan, seperti halnya anakanak muda lain di Tunisia, Rezgui tergugah
semangatnya setelah revolusi Tunisia berhasil
menjatuhkan diktator Zine el-Abedine Ben-Ali
empat tahun lalu.
Tapi dia menjadi marah dan kecewa....
Menurut Rezgui, kejatuhan seorang diktator
mestinya diikuti dengan tegaknya masyarakat
berdasarkan syariah Islam. Tapi, di matanya,
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

Polisi Tunisia
menangkap salah
satu tersangka yang
membantu serangan
teroris di Pantai
Sousse, Jumat (26/6).
REUTERS

kondisi tak semakin baik, kata Taha. Rezgui


juga marah besar kepada negara-negara Barat
yang dianggapnya telah mengkhianati rakyat
Suriah dalam upaya menumbangkan rezim
Bashar al-Assad.
Kendati semakin lekat dengan kelompok militan, Rezgui tak pernah pamer simbol-simbol,

seperti memelihara jenggot lebat. Bahkan, menurut imam masjid tak jauh dari kontrakannya,
kadang Rezgui dan teman-temannya tampak
asyik menenggak bir. Dia seperti mengenakan
topeng untuk menyembunyikan identitasnya,
kata Taha. SAPTO PRADITYO | TELEGRAPH | CNN I GUARDIAN |
REUTERS | DAILYMAIL | BBC

MAJALAH DETIK
DETIK 66 -- 12
12 JULI
JULI 2015
2015
MAJALAH

INTERNASIONAL

PARA ATEIS DI TANAH ARAB


AKU BISA MENGHITUNG ATEIS LEBIH BANYAK HANYA DI UNIVERSITAS
AL-AZHAR.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

HUFFINGTONPOST

I Mesir hari ini, menjadi anggota


Ikhwanul Muslimin atau menjadi
seorang ateis barangkali sama berbahayanya. Karim Ashraf Mohamed
al-Banna sudah membuktikannya.
Pada Januari lalu, majelis hakim di Pengadilan
Provinsi Beheira menghukum Karim tiga tahun
penjara. Karim, menurut hakim, telah menista agama Islam lewat tulisan-tulisannya di
Facebook. Lewat akun Facebook, Karim bukan

cuma mengakui bahwa dia seorang ateis, tapi


juga menulis komentar-komentar kritis soal Islam.
Tak ada masalah untuk membakar perempuan. Tapi jadi masalah jika ada yang membakar
kitab.... Ada yang salah dengan prioritas kalian,
Karim menulis di laman Facebook, mengomentari seorang perempuan dengan luka bakar dan
kasus pembakaran Al-Quran.
Bukan cuma getol menangkap anggota dan
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

simpatisan Ikhwanul, sejak beberapa bulan lalu


pemerintah Mesir bersemangat sekali memberangus kelompok-kelompok yang dicurigai
mempromosikan ateisme. Tak berapa lama
setelah Karim ditangkap, petugas pemerintah
dan polisi Mesir menutup satu kafe di Jalan
Falaky, Distrik Abdeen, Kairo.
Tempat itu sangat populer sebagai tempat
ritual dan pemujaan setan. Bahkan ada gambar
setan di pintu masuknya, Gamal Mohie, Kepala Kepolisian Abdeen, menyampaikan alasan
penutupan kafe. Sejumlah
warga di sekitar kafe, menurut Gamal, juga mengeluhkan suara-suara berisik yang
bersumber dari kafe tersebut.
Sebenarnya, menurut hukum Mesir, menjadi seorang
ateis bukanlah tindak kriminal. Namun, jika menjadi ateis
dianggap menista agama, dia
bisa dijebloskan ke penjara hingga maksimum
lima tahun. Setahun lalu, Kementerian Pemuda
dan Kementerian Agama menyusun strategi

KAMI TAK INGIN ATEISME


MENJADI ENDEMI DI MESIR.

bersama untuk membasmi bibit-bibit pengingkaran Tuhan.


Kami tak ingin ateisme menjadi endemi di
Mesir, kata Ahmad Turky dari Kementerian
Agama Mesir. Magy Ashour, penasihat Grand
Mufti Al-Azhar, memperingatkan soal bahaya
meluasnya ateisme di kalangan anak-anak
muda Mesir. Benarkah sudah sedemikian
mengkhawatirkannya perkembangan ateisme
di Negeri Piramid?
Entah apa yang membuat pemerintah Mesir
menaruh perhatian demikian serius kepada
ateisme. Sebab, jika data dari Dar al-Iftaa
semacam majelis ulama yang dibentuk pemerintah Mesirjadi rujukan, komunitas ateis di
negara itu belum seberapa besar. Menurut
Dar al-Iftaa, ada 866 ateis di seluruh Mesir,
tertinggi antara negara-negara Timur Tengah.
Di bawah Mesir, ada Maroko 325 ateis, Tunisia
320 ateis, Irak 242 orang ateis, dan Arab Saudi
178 ateis. Di Yaman hanya ada 32 orang ateis.
Total hanya ada 2.293 ateis di seluruh dunia
Arab. Sangat kecil dibanding total penduduk
negara-negara Arab, yang lebih dari 300 juta.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

CARDINALBLOG

Bagaimana Dar al-Iftaa bisa memperoleh angka yang sangat presisi itu, tak jelas benar. Rabab
Kamal, aktivis yang rajin mempromosikan pemisahan agama dan pemerintahan di Mesir, mencemooh survei Dar al-Iftaa. Aku bisa menghitung
ateis lebih banyak hanya di Universitas Al-Azhar,
kata Rabab. Atheist X, seorang ateis di Kairo, juga
tak percaya dengan angka dari Dar al-Iftaa. Aku
yakin angkanya jauh lebih besar dari itu. Mungkin

puluhan, bahkan ratusan kalinya.... Hampir semua


ateis tak mau menonjolkan diri dan menyatakan
keyakinannya ke muka umum.
Brian Whitaker, penulis buku Arabs without
God, menduga lembaga ulama Mesir itu hanya
menghitung ateis dengan memantau komentarkomentar di jejaring sosial di Internet. Survei
Gallup International pada 2012 menghasilkan
angka yang jauh lebih besar. Menurut survei GalMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

lup, sekitar 5 persen warga negara-negara Arab


menyatakan diri sebagai orang yang tak percaya
Tuhan. Sekitar 19 persen mengaku bukan orang
yang religius.

Ateisme di negara Arab sebenarnya sama sekali bukan hal baru. Pada 1930-an, penulis Mesir, Ismail Madhdhar, menulis pamflet bertajuk,
Why am I an Atheist?. Tapi tetap saja, menjadi ateis di negara-negara Arab bukan urusan
tanpa risiko. Salah-salah, mereka bisa dianggap
menista
agama.
Karim Ashraf, juga
Waleed al-Hussein
dari Palestina dan
Hamza Kashgari dari Arab Saudi, harus menginap di penjara selama beberapa tahun lantaran
mereka mengaku sebagai ateis.
Butuh waktu dua tahun bagi Saif al-Basri
untuk mengumpulkan nyali. Selama itu, dia tak
punya keberanian untuk menyampaikan kepada orang tuanya di Bagdad, Irak, bahwa dia

AKU TAK TAKUT PADA


PEMERINTAH.

sudah meninggalkan agama. Hingga akhirnya


dia punya nyali untuk memberi tahu orang tuanya bahwa dia kini seorang ateis, setahun lalu.
Tak disangka, orang tuanya tak marah. Mereka tak setuju tapi juga tak menolak keputusan
Saif. Kami berbicara sangat tenang, sangat
normal. Aku tak menduga, kata Saif. Seorang
pamannya meminta dia memikirkan lagi keputusannya, tapi Saif tak berubah pikiran. Perang
saudara di Irak, menurut Saif, banyak mempengaruhi pandangannya soal agama.
Untung dia tinggal di Munster, Jerman. Teman-temannya sesama ateis yang berada di
negara Arab memilih menyembunyikan identitasnya. Identitasku sangat aku rahasiakan.
Aku tak membaginya dengan siapa pun, ujar
seorang ateis dari Arab Saudi.
Tapi ada pula ateis yang benar-benar nekat,
seperti Ismail Mohammad, 30 tahun, dari Kairo, Mesir. Ismail mengaku meninggalkan agama Islam tiga tahun lalu. Kini dia bak seorang
pendeta ateis. Lewat kanal Black Ducks yang
dia bikin di YouTube, Ismail berkhotbah soal
mengapa dia menjadi ateis. Sudah ada 160 viMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

THEBROKENQUILL

deo soal ateisme yang dia unggah di YouTube.


Selama beberapa tahun, dia banyak membaca
soal sejarah agama juga pemikiran para ateis kondang, seperti Richard Dawkins dan Christopher
Hitchens. Banyak orang berpikir aku harus dibunuh karena aku telah murtad dari Islam. Barangkali,
jika semakin banyak ateis yang berbicara, tekanan
itu bakal makin berkurang. Sangat penting untuk
melawan terorisme dengan ide, kata Ismail dua

pekan lalu. Aku tahu ini sangat berbahaya. Aku


tak takut pada pemerintah. Bahaya terbesar justru dari masyarakat.
Menurut Ismail, mungkin saja dia tak akan
menjadi ateis selamanya. Bisa jadi suatu kali
dia akan pulang kepada agama. Orang yang
jujur tak perlu malu mengakui jika dia mengubah keyakinannya, kata Ismail. SAPTO PRADITYO |
NEW REPUBLIC | AL-MONITOR | MADAMASR | CNN | GUARDIAN | DW

MAJALAH DETIK
DETIK 66 -- 12
12 JULI
JULI 2015
2015
MAJALAH

INTERNASIONAL

AKHIR DRAMA LARI


DARI PENJARA
DIA PERNAH KENA TEMBAK SEMBILAN KALI. SEOLAH-OLAH
PELURU TAK BISA MEMBUNUHNYA.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

Polisi berpatroli di luar


kompleks Penjara
Clinton di Dannemora,
New York, Rabu (10/6).
CHRIS WATTIE/REUTERS

ESING peluru sepertinya dianggap


angin lalu oleh Richard Matt, 48
tahun. Seumur hidupnya, berulang
kali tubuhnya dihajar peluru, tapi dia
selalu berhasil berkelit dari maut.
Dia punya sejumlah lubang peluru di tubuhnya. Paling tidak dia pernah kena tembak sem-

bilan kali. Seolah-olah peluru tak bisa membunuhnya, kata Nicholas Harris, 23 tahun, salah
satu anak Richard.
Entah karena merasa peluru tak bisa membunuhnya atau memang doyan ketegangan, Richard tak pernah jera berusaha lari dari penjara.
Sama halnya dia tak pernah kapok mengulang
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

kejahatannya. Kalian tak akan pernah merasa


aman dengannya, ujar seorang polisi mengenai
Richard. Kalian tak bisa mempercayainya. Kalian
tak bisa memunggungi Richard.
Tiga puluh tahun lalu, untuk pertama kalinya Richard kabur dari penjara. Dia berhasil
melompati dinding dan pagar kawat berduri
Penjara Erie County, New York. Selama tiga
hari, Richard menikmati kebebasan kembali
bersama keluarganya di Tonawanda, Negara
Bagian New York.
Sepuluh
tahun
kemudian,
Richard
dikejar-kejar
polisi
lantaran membunuh
mantan bosnya yang
sudah sepuh, William
Rickerson. Ketimbang
kembali masuk penjara, dia memilih lari
ke Meksiko. Dasar suka cari masalah, di Kota
Matamoros, Meksiko, Richard menusuk warga
Amerika, Charles Perrault, hingga mati. Polisi
Meksiko menangkapnya dan hakim pengadilan

SEMUA ANAK LAHIR TANPA


DOSA, TAPI DIA TUMBUH
DIKELILINGI KEJAHATAN.

menjebloskannya ke penjara.
Di dalam penjara Meksiko, aku dipukuli dan
dibiarkan kelaparan. Aku dipukuli sampai pingsan.... Aku bisa menunjukkan semua bekas luka
itu, Richard menuturkan pengalaman buruknya di penjara Meksiko. Di penjara Meksiko,
menurut Nicholas Harris, ayahnya juga sempat
berusaha kabur dengan naik ke atap penjara,
sebelum petugas menembak bahunya.
Sejumlah polisi yang pernah berurusan dengan Richard Matt memberi kesaksian seperti
apa dia. Richard memang bukan kriminal biasa.
Dia adalah manusia setan, penjahat paling keji
yang pernah aku temui selama 38 tahun karierku sebagai polisi, ujar Kapten Gabriel DiBenardo, pensiunan polisi di Tonawanda. DiBenardo
adalah kepala detektif yang menangani kasus
pembunuhan William Rickerson.
Setelah sembilan tahun menghuni penjara
Meksiko, Richard diekstradisi ke kampung
halamannya. Di Tonawanda sudah menanti
pengadilan atas kasus pembunuhan William
Rickerson. Hakim Sara Sheldon menghukum
Richard penjara seumur hidup. Itu bukan puMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

Polisi membawa Joyce Mitchell keluar dari ruang sidang di Plattsburgh, Senin (15/6).
G.N. MILLER/REUTERS

Gubernur New York Andrew


Cuomo memeriksa Penjara
Clinton di Dannemora, New York,
Sabtu (6/6).
REUTERS

tusan yang sulit, kata


hakim Sheldon.
Beberapa pekan lalu,
pada 5 Juni malam, Richard kembali berulah,
kabur dari penjara. Kali
ini penjara yang dia
bobol bersama teman
satu selnya, David P. Sweat, 34 tahun, bukan
penjara biasa, tapi penjara dengan keamanan
maksimum, Penjara Clinton di Kota Dannemo-

ra, Negara Bagian New York.


Mereka tahu Richard pernah kabur sebelumnya. Dia punya IQ tinggi. Aku tak percaya mereka membiarkan dia melakukannya kembali,
ujar Nicholas Harris menyesalkan keteledoran
petugas Penjara Clinton.
Kaburnya dua narapidana penjara dengan
keamanan maksimum memang bikin kaget semua orang. Menurut David Benjamin, anggota
Dewan Kota Clinton, Semua warga Clinton
percaya suatu ketika nanti, mungkin ada orang
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

POLISI ITU BERADA DI


TEMPAT DAN WAKTU
YANG SALAH.

yang kabur dari Clinton. Tapi tak menyangka


bahwa itu benar-benar terjadi. Penjara itu seperti benteng.
Seperti kisah Michael Scofield dan Lincoln
Burrows dalam serial televisi Prison Break, Richard dan David melubangi bagian belakang
selnya. Lewat saluran pipa udara, mereka
merangkak ke luar penjara. Sebelum masuk
ke dalam pipa, mereka masih sempat iseng
menempelkan secarik kertas bertulisan have
a nice day.
Polisi menduga ada petugas penjara
yang membantu mereka kabur. Tersangka
utamanya adalah Joyce Mitchell, pengawas
bagian pelatihan industri di Penjara Clinton.
Joyce-lah yang diduga menyelundupkan
alat-alat ke dalam sel Richard untuk membolongi
pipa baja. Joyce, menurut jaksa wilayah Clinton,
Andrew Wylie, pernah diperiksa otoritas penjara
lantaran diduga punya hubungan tak pantas
dengan David Sweat.
Bak kisah di film-film, Joyce akan menjemput
mereka berdua di luar penjara. Mereka berdua berencana membunuh suami Joyce, naik

mobil, dan tancap gas menuju Meksiko, kata


Andrew Cuomo, Gubernur New York. Konon,
Joyce, yang sudah bersuami, termehek-mehek
oleh rayuan Richard dan David. Di Meksiko,
mereka akan menghabiskan hidup bersama
selamanya.
Tapi Joyce yang dinanti-nanti tak juga muncul.
Richard dan David terpaksa mengubah rencana. Perjalanan ke Meksiko kelewat jauh. Mereka memilih berpaling ke utara. Jarak Clinton
ke perbatasan dengan Kanada kurang dari 100
kilometer. Selama dua pekan, mereka berdua
bersembunyi bersama. Tapi makin lama, David
merasa Richard, yang lebih tua, memperlambat pelariannya. David memilih meninggalkan
Richard.
Pada Jumat dua pekan lalu, polisi mencium
jejak Richard di luar Kota Malone, New York.
Lantaran menolak menyerah, Richard ditembak
mati. Dua hari kemudian, Sersan Jay Cook dari
Kepolisian New York, yang tengah berpatroli,
tak sengaja melihat David Sweat. Melihat
buron di depan mata, Sersan Cook meminta
David berhenti.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

Kepolisian New
York mengerahkan
ratusan personelnya
untuk memburu dua
narapidana Penjara
Clinton yang kabur,
Ahad (21/6).
AARON HARRIS/REUTERS

Alih-alih menyerah, David malah mencoba


kabur ke arah hutan. Dua tembakan dari Sersan
Cook menghentikan pelarian David. Kini David
masih dirawat di rumah sakit Albany, tak jauh
dari perbatasan dengan Kanada. Mimpi buruk
itu sudah berakhir, kata Gubernur Andrew
Cuomo.

Sejak kecil, Richard Matt dan David Sweat


memang tak pernah jauh-jauh dari masalah.

Dia selalu meneror anak-anak lain di bus sekolah, Randy Szukula, temannya semasa sekolah,
menggambarkan seperti apa Richard kecil.
Nicholas Harris membela mendiang ayahnya.
Sewaktu bayi, dia ditinggalkan di bangku
mobil. Semua anak lahir tanpa dosa, tapi dia
tumbuh dikelilingi kejahatan.
Saking seringnya berurusan dengan penegak hukum, Richard alias Ricky sangat dikenal
semua polisi Tonawanda. Kami selalu mengingatnya sebagai Ricky. Ricky Matt melakukan
ini, Ricky Matt melakukan itu, ujar Kapten
Frederic Foels dari Kepolisian Tonawanda. Jalan
hidup David Sweat tak jauh beda.
Tiga kali suara tembakan di pagi buta pada
4 Juli, 13 tahun lalu, membangunkan Timothy
Finch dari tidur lelapnya. Dia sempat menduga
suara letusan dari arah Taman Grange Hall, Kirkwood, New York, itu bersumber dari kembang
api.
Tapi tiga kali letusan berikutnya membuat
mata Finch melek seketika. Dia segera menyambar jaket dan ponsel, kemudian bergegas
ke luar rumah. Dia masih sempat mendengar
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

INTERNASIONAL

David P. Sweat
REUTERS

suara ban berdecit dan mobil tancap gas menjauh. Dari jauh dia melihat mobil polisi terparkir. Tak tampak orang di sekitar. Finch segera
merogoh kantong dan menelepon polisi.
Tapi polisi tak kunjung muncul. Finch balik
kanan dan kembali ke kasurnya. Baru dua jam
kemudian seorang polisi, yang kebetulan melintas, berhenti di tempat itu. Tak jauh dari mobil patroli, Wakil Kepala Polisi Distrik B
roome,
Kevin J. Tarsia, tergolek dengan dua lubang di
kepalanya.
Dua pelaku pembunuhan Sheriff Kevin Tarsia
itu adalah David P. Sweat dan teman karibnya,
Jeffrey A. Nabinger Jr. Polisi itu berada di tempat dan waktu yang salah, kata David kepada
pacarnya, Virginia Roberts.
Pada malam itu, bertiga bersama Shawn
Devaul, David dan Jeffrey baru saja membobol
toko senapan. Mereka mencuri truk untuk
mengangkut barang curian itu. Di Taman Gra-

nge di pagi buta lewat dini hari, mereka berniat


memindahkan senapan-senapan curian dari
truk ke mobil Honda milik David. Kebetulan
Sheriff Kevin, yang berniat pulang untuk makan
malam, lewat Taman Grange.
Kepada polisi, David mengaku dialah yang
pertama menembak Sheriff Kevin. Aku tembak
duluan karena aku pikir dia berniat menembakku, kata David. Tapi Jeffrey-lah yang dengan
dingin menghabisi nyawa Sheriff Kevin. Dialah
yang berulang kali melepaskan tembakan ke
arah Sheriff Kevin. Majelis hakim menjatuhkan
vonis hukuman seumur hidup kepada David
dan Jeffrey.
Bagi David, itulah kedua kalinya dia dijebloskan ke balik jeruji penjara. Lima tahun sebelumnya, saat umurnya baru 17 tahun, pengadilan
menghukum dia dua tahun penjara lantaran
terlibat kasus pencurian.
SAPTO PRADITYO | CNN I REUTERS | NBC | ABC | NYTIMES | BUFFALONEWS

Richard Matt
REUTERS

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

Tap judul untuk


baca artikel

RIZMAN ADHI NUGRAHA

DESY RATNASARI

TOM HOLLAND

ASTRONAUT JURI
SPIDER-MAN
RI PERTAMA TAK PELIT BARU
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

PEOPLE

PEOPLE

RIZMAN ADHI NUGRAHA

ASTRONAUT RI PERTAMA

ERITA
membanggakan
dunia antariksa. Rizman Adhi
Nugraha, lelaki Indonesia,
berhasil lolos pada kompetisi
AXE Apollo Space Academy di Florida,
Amerika Serikat. Dia siap terbang ke luar
angkasa.
Penantian panjang Rizman sejak 2013
untuk merasakan sensasi luar biasa berada di luar angkasa segera terwujud. Jika
tidak ada halangan, dia akan terbang ke
batas gravitasi bumi pada akhir tahun ini.
Rizman menjadi satu-satunya orang
Indonesia yang mendapat kesempatan
terbang dengan pesawat yang khusus

dirancang untuk menembus luar angkasa


bersama 22 orang dari negara lain.
Sebelumnya, ia menjalani pelatihan
ketat di Kennedy Space Center, Florida.
Rizman bahkan dilatih langsung oleh
Buzz Aldrin, astronaut Badan Antariksa
Amerika Serikat (NASA).
Dalam latihan itu, Rizman mengemudikan Air Combat USA, menjalani
latihan layaknya seorang astronaut di
Astronaut Assault Course, dan membuktikan dirinya bisa mengatasi kekuatan ledakan dalam jenis latihan G-Force
Mission.
Rizman akan terbang setinggi 103

kilometer dari bumi dengan pesawat


luar angkasa berteknologi mutakhir
berkapasitas dua orang, yaitu XCOR
Lynx Mark II.
Pesawat yang membawa mereka akan
terbang dan melayang selama enam menit sebelum kembali mendarat di bumi
dalam perjalanan selama 45-60 menit
Rizman merupakan putra kelahiran
Tanjung Pandan, Bangka Belitung, 2
April 1989. Setelah tamat sekolah pada
2006, dia melanjutkan pendidikannya
ke Universitas Bina Nusantara, Jakarta,
mengambil program teknologi informasi. n UMMUHANI SILMINA | KEN YUNITA

Tap untuk kembali


ke Indeks People
FOTO: VOA

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

PEOPLE
PEOPLE

DESY RATNASARI

JURI TAK PELIT

EBAGAI juri ajang Sun


silk Hijab Hunt 2015, Desy
Ratnasari tak hanya pandai
berkomentar. Ibu satu anak
ini juga memberi banyak masukan agar
penampilan para finalis jauh lebih baik.
Desy sebenarnya kagum terhadap
banyak talenta yang ditunjukkan para
finalis. Namun, sebagai pendatang
baru di dunia entertainment, para

Tap untuk kembali


ke Indeks People

perempuan berhijab itu masih perlu


sedikit polesan.
Saya tak mau hanya pandai mengkri
tik, saya juga harus bisa memberi saran
yang bisa lebih memotivasi mereka,
ujar perempuan yang kini juga menjadi
anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Sunsilk Hijab Hunt 2015 telah memi
lih delapan besar finalis. Desy sudah
dua kali dipercaya menjadi juri ajang

tahunan yang digelar media online detikcom dan Trans 7 itu. Pemenang akan
ditetapkan pada 4 Juli 2015.
Desy mengaku memiliki beberapa
jagoan yang diunggulkan. Namun,
sebagai juri, aktris 41 tahun ini tak
bisa memihak. Kita tunggu saja. Saya
yakin yang bagus pasti lolos, ujarnya
penuh misteri. n
UMMUHANI SILMINA | KEN YUNITA

FOTO: LAMHOT ARITONANG

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

PEOPLE
PEOPLE

TOM HOLLAND

SPIDER-MAN BARU

IA memang telah beberapa


kali bermain dalam sejumlah judul film Hollywood,
seperti Wolf Hall dan Billy
Elliot The Musical. Namun nama Tom
Holland belum begitu populer.
Nama pria yang memulai karier
pada 2011 ini diprediksi bakal moncer setelah terpilih menjadi Peter
Parker dalam film lanjutan SpiderMan mendatang.

Meski namanya belum dikenal


luas, Holland ternyata berhasil
membuat pihak Sony Pictures dan
Marvel Studios terkesan. Pria 19
tahun ini dianggap punya karakter
unik dan beda.
Dari sekian banyak aktor muda
yang luar biasa, hasil casting Tom
Holland berbeda dengan yang lain,
ujar Kepala Sony Pictures Motion
Pictures Group Tom Rothman.

Sebelum terpilih, Holland harus


bersaing dengan beberapa aktor
muda lainnya, seperti Asa Butterfield, Judah Lewis, Matthew Lintz,
Charlie Plummer, dan Charlie Rowe.
Dari beberapa nama, Holland dan
Rowe lolos. Keduanya lantas menjalani tes lagi. Hingga akhirnya nama
Holland muncul untuk melanjutkan
jejak Tobey Maguire dan Andrew
Garfield. n UMMUHANI SILMINA | KEN YUNITA

Tap untuk kembali


ke Indeks People
FOTO: FRAZER HARRISON/GETTY IMAGES

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

SENI HIBURAN PAMERAN

NGARTUN DAN NGOMIK dengan Gembira


ATMOSFER YANG TEPAT MEMBUAT HASIL EKSPLORASI KREATIF MAHASISWA
LEBIH MAKSIMAL. NAMA-NAMA MEREKA KINI MEMEGANG PERAN PENTING
DALAM PETA KOMIK-KARTUN TANAH AIR.
FOTO: SILVIA/MAJALAH DETIK

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

SENI HIBURAN PAMERAN

DA sumbangan besar Desain Komunikasi Visual Institut Kesenian Jakarta (DKV


IKJ) dalam perkembangan
komik-kartun di Indonesia,
yaitu dengan membebaskan mahasiswa membentuk

gaya pribadi. Djinah 1965-nya Evans Poton,


novel grafis Munir-nya Sulaiman Said, Vienettanya Alfi Zachkyelle, Setan Jalanan-nya Franki
Pepeng Indrasmoro, duet Benny Rachmadi
dan Muhammad Mice Misrad dalam bukubuku kartun Indonesia Banget, Talk about Hape,
serta Politik Santun dalam Kartun punya garis

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

SENI HIBURAN PAMERAN

pembeda yang jelas antara satu seniman dan


seniman lainnya.
Nama-nama tersebut adalah beberapa dari
alumnus DKV IKJ yang masih terus berkarya
di bidang komik dan menjadi bagian penting
peta komik nasional. Karya-karya komik-kartun
para alumnus DKV IKJ ini dipamerkan dalam
acara Pameran Ilustrasi Komik-Kartun IKJ bertema 28Bikini di Galeri Cipta III Taman Ismail
Marzuki, Jakarta, 26 Juni hingga 4 Juli 2015.
28Bikini adalah singkatan dari 28 tahun bikin
komik-kartun di Cikini.
Acara yang masuk dalam rangkaian perayaan
45 tahun IKJ ini diisi juga dengan diskusi santai
komik kampus serta peluncuran dua buku komik, yakni Sepanel Tiga Hati, yang merupakan
kompilasi komik karya mahasiswa DKV FSR IKJ,
dan Sapa Suruh Datang Jakarta, karya Tantio
Adjie.
Siapa yang tak tahu komik Benny & Mice
yang muncul tiap akhir pekan di Kompas? Muhammad Mice Misrad, yang lulusan Fakultas
Seni Rupa (FSR) IKJ pada 1993, sudah aktif di
kegiatan Koran Dinding Mahasiswa FSR IKJ seMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

SENI HIBURAN PAMERAN

jak masih kuliah. Dari situ dia terlatih menangkap bahkan hal-hal kecil di lingkungan sekitar
kampus dengan cara jenaka.
Komik profesional pertamanya, Lagak Jakarta (1996), bersama Benny, yang menjadi titik
awal Mice terjun ke industri kartun dan komik
profesional hingga saat ini. Lagak Jakarta direspons sangat baik oleh publik.
Benny Rachmadi, yang lulusan FSR IKJ 1993,
juga alumnus aktivis Koran Dinding Mahasiswa FSR IKJ. Dia mantap memilih jalan hidup
sebagai komikus-kartunis. Karya personalnya
yang terbaru adalah seri Tiga Manula.
Fakultas Seni Rupa di IKJ ada sejak 1970,
tapi baru sejak 1980-an mulai terlihat kegiatan komik dan kartun dari mahasiswa DKV
IKJ sebagai kegiatan yang dilakukan bersamasama. Salah satunya membuat koran dinding
(kording) mahasiswa yang dimulai Tantio Adjie
pada 1983 dan berlanjut hingga 1995. Koran
dinding Benny & Mice dan Jack muncul rutin
hampir setiap pekan pada 1989.
Pada 1990-an, muncul Sekte Komik dari
generasi yang lebih muda yang aktif memMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

SENI HIBURAN PAMERAN

produksi komik-komik indie dengan teknik


fotokopi untuk dijual. Mereka aktif berpameran, salah satu event yang diikuti adalah Pekan

Komik Nasional I di Galeri Nasional pada 1998.


Kehidupan ngomik dan ngartun di IKJ mulai
lebih dirasakan sejak 28 tahun lalu. Ada karya
tugas sekolah dan proyek ujian akhir, juga ada
karya-karya bebas berbentuk kartun. Tugas
akhir bertema kartun dimulai Zulherman pada
1987 yang berjudul Ilustrasi Kartun. Benny
Rachmadi membuat tugas akhir Komik Humor
pada 1993, dan Komik Kartun Remaja oleh Ellya
Agustini pada 2002.
Semua dengan gaya visual dan pendekatan naratif yang sangat beragam. Kebebasan
membentuk gaya pribadi sangat ditekankan
pada mahasiswa sehingga keluarannya bisa
memberi tawaran solusi yang berbeda.
Maka tampak kombinasi program akademis
dengan hasrat mahasiswa dan dosen menghasilkan atmosfer yang mendukung munculnya
komik dan kartun di kampus IKJ. Perencanaan
kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler tak jadi
sandaran utama. Eksplorasi mahasiswa secara
intens atas hal-hal yang menjadi passion merekalah penentunya. SILVIA GALIKANO

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

SENI HIBURAN

FILM

SATIRE

DUA DOKUMENTARIAN

JOSH DAN JAMIE ADALAH DUA GENERASI PEMBUAT DOKUMENTER YANG SALING
MENGAGUMI. BERUJUNG PADA BATAS IDEALISME YANG AKHIRNYA DILANGGAR.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

SENI HIBURAN

FILM

Tap untuk melihat Video

ung
Judul: While Were Yo
am
Genre: Komedi, Dr

umbac
a
B
h
a
o
N
:
a
r
a
d
a
r
t
u
S
ach
b
m
u
a
B
h
a
o
N
:
io
r
a
n
Ske

Produksi: A24

Pemain:
tts,
a
W
i
m
o
a
N
r,
le
il
t
S
n
e
B
Adam Driver
Durasi: 1 jam 34 menit

OSH (Ben Stiller) adalah sutradara


dokumenter yang kurang laku. Proyek
dokumenternya sudah satu dekade
belum ada tanda-tanda bakal rampung.
Untunglah istrinya, Cornelia (Naomi Watts), penyabar dan pengertian.
Cornelia adalah produser yang bekerja untuk
ayahnya, Leslie Breitbart (Charles Grodin), sebu-

ah nama besar dalam dunia dokumenter. Josh tidak dekat dengan mertuanya karena sadar sang
mertua tak akan pernah kagum pada pencapaian Josh yang segitu-segitu saja.
Pasangan berusia 40-an tahun ini tanpa anak.
Bukannya tidak mau, melainkan sudah beberapa
kali Cornelia hamil berakhir dengan keguguran.
Keduanya menghibur diri bahwa, tanpa anak,
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

SENI HIBURAN

FILM

tak perlu harus cepat pulang ke rumah dan


bisa kapan pun pergi ke luar negeri, walau
sudah bertahun-tahun mereka belum liburan
bersama.
Di tengah krisis paruh baya demikian, keduanya berkenalan dengan pasangan suamiistri muda, Jamie (Adam Driver) dan Darby
(Amanda Seyfried), yang berusia 20-an tahun.
Jamie, yang sejak bocah bercita-cita jadi dokumentarian, terang-terangan mengakui sebagai
penggemar karya Josh. Tentu Josh tersanjung
mendengarnya.
Josh semakin terkesima pada pasangan muda

ini setelah berkunjung ke apartemen mereka


yang unik. Jamie, yang berwawasan kaya, ternyata kolektor piringan hitam (sedangkan Josh
cukup CD atau musik unduhan), memelihara
ayam dalam kurungan, minim ketergantungannya pada gadget, dan memilih mengorek
ingatan ketimbang langsung bertanya pada
Google tiap kali mencari tahu akan sesuatu
yang pernah dia ketahui. Josh menganggap
Jamie adalah masa mudanya yang ideal.
Mulailah Josh berpenampilan meniru Jamie
serta berpapan luncur atau bersepeda di jalanan. Namun umur tak bisa bohong. Josh sakit
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

SENI HIBURAN

FILM

pinggang saat mengayuh sepeda.


Dokter yang memeriksa pun meWhile Were Young adalah
nemukan lututnya sudah aus akibat
komedi cerdas yang
osteoarthritis. Dan ketika membaca
observasional tentang
resep obat, Josh harus mendorong
perbedaan generasi
jauh resep hingga berjarak dari
(generation gap) di abad
mata. Matanya sudah rabun.
milenium.
Persahabatan ini mencapai titik
krisis ketika Josh membantu Jamie
mengerjakan dokumenternya tentang veteran perang Afganistan
sebagai salah satu kamerawan dadakan. Dokumenter yang bahkan dipuji Leslie itu belakangan diketahui tidaklah murni. Josh menemukan

bukti-bukti Jamie melakukan rekayasa.


While Were Young adalah komedi cerdas yang
observasional tentang perbedaan generasi (generation gap) di abad milenium. Ketajamannya
menonjol dan dialognya punya kecepatan dan
akurasi khas sutradara-aktor-penulis Woody
Allen, misalnya ketika Josh membantah adanya
tanda-tanda penuaan di dirinya.
Sutradara-penulis asal New York Noah
Baumbach menyuguhkan budaya kontemporer secara menarik. Dia membuat banyak hal
kreatif sekaligus satire, hal yang tak biasa dia
lakukan, ditambah sentuhan sentimental.
Humornya tampak lewat pemilihan peran
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

SENI HIBURAN

FILM

Adam Horovitz dari Beastie Boys sebagai Fletcher, teman Josh, ayah baru yang punya tato
sonogram untuk menandai kelahiran bayinya.
Juga Peter Yarrow dari Peter, Paul and Mary
memerankan Ira Mandelstam, guru politik
yang sudah bosan diwawancarai Josh untuk
dokumenter yang tak juga kelar.
Baumbach sebelumnya menempatkan Stiller
dalam karakter yang lebih egois dalam Green-

berg (2010). Namun kali ini kegelisahan Josh


menghadapi Jamie tak cukup direntangkan
seperti dulu Baumbach mengelaborasi karakter Roger Greenberg yang dimainkan Stiller.
Baumbach lebih menguji kesabaran penonton
lewat karakter protagonisnya yang narsis dan
menjengkelkan itu.
Karakter perempuan di film ini tak semenggigit karakter pria, yang termasuk Fletcher, saMAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

SENI HIBURAN

FILM

tu-satunya pria yang bisa bicara jujur tentang


kegilaan buta Josh. Charles Grodin juga membawa kembali pesonanya sebagai ayah mertua
Josh.
Naomi Watts membuktikan dia seorang
komedian yang kemampuannya tak banyak
diketahui. Juaranya sewaktu di kelas latihan
hip-hop, Watts menari mengingatkan kita pada

Christopher Walken di klip video Weapon of


Choice (2001) milik Fatboy Slim.
Dan inilah While Were Young: Josh menginginkan kehidupan Jamie, Jamie menginginkan status Josh. Hasilnya bukan hanya
pertikaian antargenerasi, melainkan satire
narsistik keseluruhan kelas, mungkin termasuk
sutradaranya. SILVIA GALIKANO
MAJALAH DETIK
MAJALAH
26 JANUARI
DETIK
-- 12
MAJALAH
DETIK- 16
6FEBRUARI
12 JULI
JULI 2015
2015

FILM PEKAN INI

TERMINATOR
GENISYS

AHU N 2029, John Connor (Jason Clarke),

pemimpin perlawanan, terus berperang


melawan mesin. Ketakutan John akan masa
depan yang suram mulai muncul ketika
mata-mata Tecom membuka alur cerita baru.
Skynet akan menyerangnya dari masa lalu dan masa depan dan
pada akhirnya akan mengubah perang tersebut selamanya.

JENIS FILM: ACTION, ADVENTURE,

SCI-FI | PRODUSER: DAVID ELLISON,


DANA GOLDBERG | SUTRADARA:

ALAN TAYLOR | PENULIS: PATRICK


LUSSIER, LAETA KALOGRIDIS |

PRODUKSI: UNIVERSAL PICTURES |


DURASI: 125 MENIT

CAREFUL WHAT
YOU WISH FOR

IS WA SMA, Doug Martin (Nick Jonas),

terlibat dalam masalah besar ketika


berselingkuh dengan Lena (Isabel Lucas),
yang telah memiliki suami seorang bankir
kaya. Tanpa sadar, bukan hanya percintaan
saja yang menjadi masalah Doug, ia juga harus terlibat dalam
sebuah kejahatan yang serius.

JENIS FILM: THRILLER | PRODUSER:


ASHOK AMRITRAJ, BRADLEY
GALLO, ROBERT STEIN |

SUTRADARA: ELIZABETH ALLEN


| PENULIS: CHRIS FRISINA |

PRODUKSI: TROIKA PICTURES |


DURASI: 90 MENIT

LAST KNIGHTS

AID EN (Clive Owen) adalah seorang kesatria yang

pemberani. Namun ia dikhianati oleh kerajaannya sendiri


di bawah pimpinan Gezza Mott (Aksel Hennie).
Terusir dari tempat yang dicintainya, Raiden mengumpulkan sisa pasukan setianya untuk membalas dendam
atas kematian gurunya, Lord Bartok (Morgan Freeman), dan mengambil
alih kerajaan.

JENIS FILM: ACTION,

ADVENTURE | PRODUSER:

LUCI Y. KIM | SUTRADARA:

KAZUAKI KIRIYA | PENULIS:


MICHAEL KONYVES, DOVE
SUSSMAN | PRODUKSI: VVS

FILMS | DURASI: 114 MENIT

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

BUKU

DARI
PURITAN

SELAMA DI CHICAGO,
SYAFII MAARIF MELIHAT
ISLAM YANG BERKEMBANG
DI BARAT BEDA SEKALI
DENGAN YANG TUMBUH DI
TIMUR TENGAH.

DETIKCOM

MENJADI TOLERAN

EBELUM dikenal sebagai cendekiawan muslim yang pluralis dan penuh integritas, Profesor Syafii Maarif rupanya pernah mengalami masa
sebagai individu yang puritan. Ia berubah ketika menempuh pendidikan
doktoral di Universitas Chicago, Amerika Serikat.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

Di sana ia menemukan wawasan intelektualitasnya saat bertemu dan berada


dalam supervisi Profesor Fazrul Rahman, cendekiawan muslim keturunan Pakistan,
kata Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Prof Komaruddin
Hidayat dalam acara bedah buku Muazin Bangsa dari Makkah Darat: Biografi Intelektual Ahmad Syafii Maarif di Bentara Budaya, Jakarta, Jumat (3/7).
Selama di Chicago, ia melanjutkan, Syafii melihat Islam yang berkembang di Barat
beda sekali dengan yang tumbuh di Timur Tengah. Saya yakin, kalau Buya Maarif
kuliah di Mesir, dia tidak akan seperti (sekarang) ini, ujarnya.
Pemikiran Syafii sangat sadar membedakan pesan dasar Islam yang dibawa oleh

Prof Ahmad Syafii Maarif (Nomor


5 dari kiri) berpose dengan
perwakilan tokoh masyarakat
yang menerima buku biografi
tentang dirinya, Muazin Bangsa
dan Makkah Darat di Bentara
Budaya, Jakarta, Jumat (3/7)
PASTI LIBERTI MAPPAPA/DETIKCOM

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

SUDRAJAT/MAJALAHDETIK

BUKU

BUKU

Nabi Muhammad dan sahabatnya dengan Islam yang menyejarah dan bercampur dengan budaya arabisme. Buya Syafii selalu mengingatkan bahwa kita harus
membedakan arabisme dengan islamisme, ujar Komaruddin. Ia juga menyebut
Syafii merupakan salah satu pilar demokrasi dengan kekuatan politik dan opininya
serta kekuatan moral dan intelektual.
Direktur Eksekutif Maarif Institute Fajar Riza Ul Haq juga menyebut
Syafii dalam perjalanan hidupnya telah mengalami transformasi radikal, dari seorang puritan pengagum Al-Maududi yang memimpikan
negara Islam, pendukung fanatik Partai Masyumi, hingga mencurigai
proyek salibisasi di balik upaya-upaya penghancuran umat Islam.
Buya akhirnya meyakini tidak ada kewajiban mendirikan negara
agama, dan menjadi penganjur setia Negara Pancasila yang senapas
dengan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil alamin, ujar Fajar.
Sementara itu, Alois A. Nugroho, yang turut menjadi pembahas
sekaligus salah satu penulis buku itu, menjuluki Syafii sebagai Muazin
Moralitas Bangsa. Bagi guru besar etika komunikasi politik Universitas
Katolik Atma Jaya Jakarta itu, Syafii adalah sang muazin bagi moralitas
bangsa. Sebab, Syafii tak jemu-jemu menyerukan mana hal yang benar dan mana
yang salah kepada politikus dan birokrat. Meskipun yang diingatkan tidak kapokkapok, kata Alois.
Julukan Muazin, yang kemudian menjadi judul buku ini, dipilih Alois karena terinspirasi oleh eyang buyutnya, Ronggowarsito II. Ronggowarsito II, kata Alois, pada
masanya merupakan muazin di Masjid Besar Keraton Solo. Hampir setiap malam
(kepada) saya diceritakan kalau buyut menyerukan azan bagus sekali dan sangat

Buya akhirnya meyakini


tidak ada kewajiban
mendirikan negara agama
dan menjadi penganjur
setia Negara Pancasila
yang senapas dengan
nilai-nilai keislaman yang
rahmatan lil alamin.

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

BUKU

Peluncuran dan bedah buku


dengan pembicara Rahmawati
Husein, Komaruddin Hidayat,
serta Alois Nugroho, yang
dimoderatori Abdullah Darraz
PASTI LIBERTI MAPPAPA/DETIKCOM

dihormati, ujarnya.
Buku ini merupakan kompilasi pengkajian
dan pendalaman atas pikiran-pikiran Ahmad
Syafii Maarif dari belasan intelektual, di
antaranya Amin Abdullah, Noorhaidi Hasan, Munim A. Sirry, Hilman Latief, Akhmad
Sahal, Alois A. Nugroho, Ahmad Najib Burhani, Ahmad Norma Permata, Rahmawati
Husein, Sudirman Nasir, Neng Dara Afifah,
Muhammad Ali, Sumanto Al Qurtuby, Abdul Munir Mulkhan, dan William Frederick.
Penerbitan buku ini, menurut Fajar, sebagai rangkaian dari agenda mensyukuri
usia 80 tahun Syafii pada 31 Mei lalu. Ini
merupakan upaya untuk merekam riwayat
intelektualisme Syafii Maarif yang selama
ini berkembang di ruang publik, ujarnya.
Para penulis dalam buku tersebut berharap kehadiran buku ini dapat memberikan sumbangan dalam memperkaya mozaik Islam Indonesia yang punya kekhasan.
Dunia Islam membutuhkan alternatif ketika Timur Tengah didera pertikaian dan
konflik. Di sini Islam Indonesia punya modal untuk menjadi kiblat baru, kata Fajar.
Sementara kata muazin diberikan oleh Alois, Makkah Darat merupakan julukan historis untuk Sumpur Kudus, tanah kelahiran Syafii. Makkah Darat diambil dari
sejarah Minangkabau era Islam, tutur Fajar.
MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

BUKU

Di sini Islam
Indonesia punya
modal untuk
menjadi kiblat
baru.

Buku setebal 429 halaman yang diterbitkan Maarif Institute bekerja sama dengan
penerbit Serambi ini dibagi menjadi tiga bab plus epilog oleh William H. Frederick.
Bab I, yang bertajuk Dinamika Intelektual Ahmad Syafii Maarif, menampilkan
artikel dari lima penulis. Pada bab II, berjudul Argumentasi Moralitas Publik dan
bab III, dengan judul Argumentasi Eksistensial Kemanusiaan, masing-masing menampilkan empat penulis.
Pada bab III, Zuly Qodir, yang menulis artikel bertajuk Ziarah Iman CendekiawanNegarawan: Neo-Jihad Antar-Iman, menyatakan Syafii Maarif memberi perhatian
khusus pada kekerasan dengan latar belakang agama yang beberapa kali terjadi di
Indonesia. Karena itu, Syafii kemudian memprakarsai pentingnya mengembangkan
sikap toleran agar keberagamaan masyarakat tidak berada dalam kerangkeng eksklusivisme.
Ia menjalin dialog dan kerja sama antaragama dalam membangun bangsa bersama tokoh agama lain, seperti Romo Franz Magnis-Suseno (Katolik); Romo Mgr Suharyo, Pr; Mgr Cardinal Julius Atmodjo, SJ; Pendeta Andreas A. Yewangoe; Pendeta
Nathan Setiabudi; Biksu Sri Pannavarro Mahathera, dan Pastor Benny Sesetyo;
dalam berbagai gerakan moral lintas agama.
Sejak 2003, Syafii juga memprakarsai gerakan antaragama dalam pemberantasan korupsi bersama Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi serta
tokoh-tokoh dari Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, serta Konghucu dengan dukungan Partnership Indonesia di bawah H.S. Dillon. n PASTI LIBERTI MAPPAPA

MAJALAH DETIK 6 - 12 JULI 2015

Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4


Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472
Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.
@majalah_detik

majalah detik

You might also like