Professional Documents
Culture Documents
PEMBIMBING :
Drs. H. Hamid Muhanan
Disusun Oleh Kelompok 6
Edi Tulus T.
(12.02.01.1062)
Gita Apriliana
(12.02.01.1070)
Nungky Wahyu R
(12.02.01.1082)
Nurul Aisah
(12.02.01.1087)
Yuni Nur R
(12.02.01.1103)
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MUHAMMADIYAH LAMONGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Faham Ahlussunah wal jamaah saat ini terasa penting untuk diketahui dan
dipedomani oleh generasi muda, terutama oleh generasi muda Nahdlatul ulama.
Karena saat ini banyak kelompok- kelompok yang menyatakan diri sebagai
kelompok ahlussunah wal jamaah namun hanya sekedar symbol dalam
organisasinya saja, Sedangkan gerakan- gerakan yang dilakukan sudah tidak
sesuai dengan aqidah, syariah dan muamalah yang digariskan oleh faham ahli
sunnah wal jamaah itu sendiri. Mereka lebih cenderung mengikuti gerakan faham
keagamaan yang liberal dan ekstrim.
Nahdlatul Ulama sebagai organisasi social keagamaan yang terangterangan menganut dan membela Islam faham ahlissunnah wal jamaah sekarang
terasa asing bagi generasi mudanya. Oleh karena itu jika tidak ada upaya
sosialisasi yang serius tentang aswaja dan ke NU an kepada generasi muda dan
tokoh masyarakat, maka bukan mustahil jika pada suatu saat NU akan
ditinggalkan oleh generasi muda dan tokoh masyarakat. Term Ahlussunnah
banyak di pakai setalah munculnya aliran Asyari dan Maturidiyah, aliran-aliran
yang menentang ajaran-ajaran Mutazilah. Dalam pemikiran Islam, baik dibidang
filasafat,dan ilamu kalam,apa lagi di bidang ilmu fiqih,akal tidak pernah
membatalkan wahyu. Akal tetap tunduk kepada wahyu. teks wahyu tetap di
anggap benar,akal untuk di memahami teks wahyu dan tidak untuk menentang
wahyu.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian ahlussunnah wal jamaah?
2. Bagaiman sejarah ahlus sunnah wal jamaah?
3. Siapa tokoh-tokoh ahlussunnah wal jamaah ?
4. Bagaimana sifat dan karakter ahlus sunnah wal jamaah?
5. Bagaimana pendapat ahlus sunnah wal jamaah?
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian ahlussunnah wal jamaah.
2.
3.
4.
5.
D. BATASAN MASALAH
Dalam makalah ini, kami membatasi pembahasan hanya mengenai pengertian
ahlussunnah wal jamaah.sejarah ahlus sunnah wal jamaah, tokoh-tokoh
ahlussunnah wal jamaah, sifat dan karakter ahlus sunnah wal jamaah, pendapat
ahlus sunnah wal jamaah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ahlussunah Wal Jamaah
Ahlussunah wal jamaah terdiri dari tiga kata, yaitu ahlun berarti keluarga
atau golongan. As-Sunnah dan, Al- Jamaah .
As-Sunnah secara bahasa berasal dari kata: "sanna yasinnu", dan "yasunnu
sannan", dan "masnuun" yaitu yang disunnahkan. Sedang "sanna amr" artinya
menerangkan (menjelaskan) perkara.
Menurut istilah As-sunnah yaitu petunjuk yang telah ditempuh oleh rasulullah
SAW dan para Sahabatnya baik berkenaan dengan ilmu, aqidah, perkataan,
perbuatan maupun ketetapan.
Sedangkan pengertian Jamaah secara bahasa yaitu Jama'ah diambil dari kata
"jama'a" artinya mengumpulkan sesuatu, dengan mendekatkan sebagian dengan
sebagian lain. Seperti kalimat "jama'tuhu" (saya telah mengumpulkannya);
"fajtama'a" (maka berkumpul).
Pengertian Jama'ah Secara Istilah (Terminologi): Yaitu kelompok kaum
muslimin ini, dan mereka adalah pendahulu ummat ini dari kalangan para sahabat,
tabi'in dan orang-orang yang mengikuti jejak kebaikan mereka sampai hari
kiamat, dimana mereka berkumpul berdasarkan Al-Qur-an dan As-Sunnah dan
mereka berjalan sesuai dengan yang telah ditempuh oleh Rasulullah SAW baik
secara lahir maupun bathin.
Jadi Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah golongan umat Islam yang berpegang
teguh pada sunnah Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya dan orang-orang yang
mengikuti jejak dan jalan mereka, baik dalam hal aqidah, perkataan maupun
perbuatan, juga mereka yang istiqamah (konsisten) dalam ber-ittiba' (mengikuti
Sunnah Nabi SAW) dan menjauhi perbuatan bid'ah. Mereka itulah golongan yang
tetap menang dan senantiasa ditolong oleh Allah sampai hari Kiamat.
menuruti apa yang dibawa oleh nabi baik dalam masalah aqidah, ibadah,
petunjuk, tingkah laku, akhlak dan selalu menyertai jama'ah kaum Muslimin.
Dengan demikian, maka definisi Ahlus Sunnah wal Jama'ah tidak keluar dari
definisi Salaf. Dan sebagaimana telah dikemukakan bahwa salaf ialah mereka
yang mengenalkan Al-Qur-an dan berpegang teguh dengan As-Sunnah. Jadi Salaf
adalah Ahlus Sunnah yang dimaksud oleh Nabi SAW. Dan ahlus sunnah adalah
Salafush Shalih dan orang yang mengikuti jejak mereka.
Pengertian Ahlussunah Wal Jamaah sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad
SAW. yaitu sesuai dengan maksud Hadits Nabi yang diriwayatkan olh Imam
Thabrani, yaitu:
Telah terpecah orangorang Yahudi menjadi tujuh puluh satu firqoh
(golongan) dan telah terpecah orang-orang Nashoro menjadi tujuh puluh dua
firqoh dan sesungguhnya umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga firqoh
semuanya dalam neraka kecuali satu dan ia adalah Al-Jamaah.
Telah terpecah orangorang Yahudi menjadi tujuh puluh satu firqoh (golongan)
dan telah terpecah orang-orang Nashoro menjadi tujuh puluh dua firqoh dan
sesungguhnya umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga firqoh semuanya
dalam neraka kecuali satu dan ia adalah Al-Jamaah. Hadits shohih
dishohihkan oleh oleh Syaikh Al-Albany dalam Dzilalil Jannah dan Syaikh
Muqbil dalam Ash-Shohih Al-Musnad Mimma Laisa Fi Ash-Shohihain
-rahimahumullahu-.
Demikianlah umat ini akan terpecah, dan kebenaran sabda beliau telah kita
saksikan pada zaman ini yang mana hal tersebut merupakan suatu ketentuan yang
telah ditakdirkan oleh Allah I Yang Maha Kuasa dan merupakan kehendak-Nya
yang harus terlaksana dan Allah I Maha Mempunyai Hikmah dibelakang hal
tersebut.
Syaikh Sholeh bin Fauzan Al-Fauzan -hafidzahullahu- menjelaskan hikmah
terjadinya perpecahan dan perselisihan tersebut dalam kitab Lumhatun Anil Firaq
cet. Darus Salaf hal.23-24 beliau berkata : (Perpecahan dan perselisihan-ed.)
merupakan hikmah dari Allah I guna menguji hamba-hambaNya hingga
nampaklah siapa yang mencari kebenaran dan siapa yang lebih mementingkan
hawa nafsu dan sikap fanatisme.
Allah berfirman :
(3-1 )
Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (begitu
saja) mengatakan : Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi?
Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka
sungguh Allah Maha Mengetahui orang-orang yang benar dan sungguh Dia
Maha Mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-Ankabut : 29 / 1-3).
buku
yang
membela
alirannya.
Al-Asyari
menganut
faham
AL-Maturidi lebih lanjut mengatakan bahwa Tuhan kelak di akhirat dapat di lihat
dengan mata, karena tuhan mempunyai wujud walaupu Ia immaterial. Namun
melihat tuhan ,kelak di khirat tidak dalam bentuknya (bila kaifa), karena keadaan
di akhirat tidak sama dengan keadaan di dunia.
e) Kalam Tuhan
Al-Maturidi membedakan antara kalam yang tersusun dengan huruf dan bersuara
dengan kalam nafsi (sabda yang sebenarnya atau makna abtrak). KALAM NAFSI
adalah sifat kadim bagi Allah, sedangkan kalam yang tersusun dari huruf dan
suara adalah baharu (hadis). AL-Quran dalm arti kalam yang tersusun dari huruf
dan kata-kata adalah baharu.( baharu ).kalam nafsi tidak dapat di ketahui
hakikitnya dan bagaimana Allah bersifat dengannya (bila kaifa) tidak dapat kita
ketahui ,kecuali dengan suatu peran tara.
f) Perbuatan Tuhan
Tuhan tidak wajib berbuat ash-shalah wa al-ashlah (yang baik dan terbaik bagi
manusia). Setiap perbuatan Tuhan yang bersifat mencipta dan kewajibankewajiban yang di bebankan kepada manusia tidak lepas dari hikmah dan keadilan
yang di kehendakinya.
g) Pengutusan Rosul
Pandangan Al-Maturidi ini tidak jauh berbeda dengan pandangan Mutazilah yang
berpendapat bahwa pengutusan rosul ke tengah-tengah umatnya kewajiban Tuhan
agar manusia dapat berbuat baik dan terbaik dalam kehidupanya.
h) Pelaku Dosa Besar
Hal ini karena tuhan telah menjajikan akan memberikan balasan kepada manusia
sesuai dengan perbuatanya. Kekal di dalam neraka adalah balasan untuk orang
yang berbuat dosa syirik. Dengan demikian berbuat dosa besar selain syirik tidak
akan menyebabkan pelakunya kekal di dalam neraka. Oleh karena itu, perbuatan
dosa besar (selain syirik) tidaklah menjadikan seseorang kafir atau murtad.
Menurut Al-Maturidi, imam itu cukup dengan tashdig dan iqrar, sedangkan amal
adalah penyempurnaan imam. Oleh karena itu, amal tidak akan menambah atau
mengurangi esensi iman,kecuali hanya menambah atau mengurai esensi iman,
kecuali hanya menambah atau mengurangi sifatnya saja.
D. SIFAT DAN KARAKTER AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Sifat dan karakter ahlus sunnah wal jamaah antara lain yaitu:
2. At-Takfir
Mereka meyakini bahwa takfir adalah kebenaran dari Allah dan menciptakan
penyucian dan perlindungan tauhid seseorang. Takfir akan menjamin hukumhukum Allah terjaga dan terjamin serta batas-batas islam tidak dilanggar. Mereka
membuat takfir bagi siapa saja yang menyatakan kekufuran secara terang-terangan
dan tidak memiliki pencegahan terhadap takfir atas mereka.
3. Al-Qadar
Mereka meyakini bahwa perbuatan atau kita adalah ciptaan Allah swt. Kita
percaya bahwa manusia memiliki kehendak dan harapan untuk melakukan sesuatu
atau tidak. Allah memiliki kehendak dan tidak berharap apa-apa dari perbuatan
manusia yang dilakukan tanpa kehendak dan harapan Allah. Karena Allah telah
berfirman Aku mencitakanmu dan perbuatanmu
4. Al-Masaadarud Din (Dasar Agama)
Ahlus Sunnah wal Jamaah mengatakan bahwa sumber hukum dari Agama Islam
adalah Al-Quran dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman sahabat. Mereka juga
menyertakan ijma sahabat sebagai bukti.
5. Al-Quran
Ahlus Sunnah wal Jamaah meyakini bahwa Al-Quran itu adalah kalamullah
yang hakiki dalam kenyataan serta dapat didengar dan dibaca. Al-Quran adalah
kakta-kata dengan makna dan merupakan perkataan Allah.
6. Hadits
Mereka meyakini bahwa hadits shahih adalah hujjah (dalil) untuk seluruh
persoalan agama. Mereka tidak membedakan antara akidah dan syariat, dan
mengatakan bahwa seluruh persoalan agama dapat diambil dari hadits ahad
maupun mutawatir.
7. Sahabat
Ahlus Sunnah wal Jamaah meyakini bahwa seluruh sahabat adalah orang yang
dapat dipercaya. Pendapat-pendapat mereka adalah hujjah yang menjadi panduan
bagi kita, mengikat kita dan kita tidak akan menyangkal baik itu perbedaan
pendapat di antara mereka karena semua dalam persoalan yang haq mmaupun
ijtihad diantara mereka. Ada banyak bukti baik itu di dalam Al-Quran maupun
hadits (banyak hadits) yang bersaksi atas sahabat, kekuatan iman mereka, serta
kecintaan Allah swt pada mereka.
8. Tanda-tanda kerasulan
Ahlus Sunnah wal Jamah meyakini bahwa ada banyak kemukjizatan dan tandatanda kerasulan selain Al-Qran.
9. Asy-Syahadah
Mereka tidak bersaksi bahwa seseorang masuk surga kecuali bagi mereka yang
Allah telah nyatakan bagi kita. Bagi mereka yang masih hidup, kita tidak bersaksi
apakah mereka masuk neraka atau surga. ketika mereka meninggal kita juga tidak
bersaksi bahwa mereka dijamin surga. Mereka tidak mengatakan Ini atau itu
syahid. Akan tetapi, kita mengatakan, InsyaAllah dia syahid.
10. Al-Istinaa (Gelar)
Mereka mengatakan Insya Allah, sebagai contoh, Dia syahid, Insya Allah atau
Saya seorang mukmin, insya Allah. Mereka tidak memuji diri sendiri atau orang
lain kecuali mereka yang dipuji oleh Allah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertian Jama'ah Secara Istilah (Terminologi): Yaitu kelompok kaum
muslimin ini, dan mereka adalah pendahulu ummat ini dari kalangan para sahabat,
tabi'in dan orang-orang yang mengikuti jejak kebaikan mereka sampai hari
kiamat, dimana mereka berkumpul berdasarkan Al-Qur-an dan As-Sunnah dan
mereka berjalan sesuai dengan yang telah ditempuh oleh Rasulullah SAW baik
secara lahir maupun bathin. Adapun aliran Ahlussunnah wal jamaah adalah AlAsyari dan Al- Maturidi. Dari segi etosnya, pergerakan tersebut memiliki
semangat ortodoks. Aktualitas formulasinya jelas menampakan sifat yang
reaksionis terhadap Mutazilah , sebuah reaksi yang kullabiah.
B. SARAN
Dengan tersusunnya makalah ini, kami mengharap semoga bermanfaat
bagi penulis khususnya, dan umumnya bagi pembaca.Penyusun menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, untuk itu
kritik dan saran demi perbaikan dan pengembangan makalah ini sangat kami
harapkan. Tak terlepas kurangan-kekurangan makalah ini,kami berharab temanteman mengkritisi kekurangan kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan menjadikan amal saleh bagi kami,ami,yaa Rabbal Alamin
DAFTAR RUJUKAN
Hammudah Gurabah Abu Hasan Al-Asyari, Al-Haiat Al-Ammah li syuun AlMathabi, AL-Amariah ,kairo, 1973
Omar Bakri Muhammad Syekh, Ahlus-Sunnah Wal Jamaah, Jakarta, gema
insane, 2005