You are on page 1of 11

PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

V
KEKAR (JOINTS)
Seperti didiskusi pada bab sebelumnya bahwa berdasarkan geometri ada dua jenis struktur
yang terbentuk yaitu yang continuous dan yang discontinuous. Ada dua jenis struktur
discontinous utama yaitu:
Sesar/ patahan dimana blok-blok saling bergeser
Kekar/ joint dimana blok saling terpisah tetapi tidak tergeser
Kekar adalah bidang rekahan yang tidak memperlihatkan pergeseran yang berarti (bagian
masanya masih berhubungan/bergabung). Kekar merupakan gejala yang umum dan sering
dijumpai. Pada umumnya menunjukkan pola sistematik (prefered orientaton) dan seringkali
simetrik. Walaupun demikian, kekar adalah unsur struktur yang sulit dipakai di dalam
interpretasi kondisi "strain" dan "stress" dari proses deformasi yang telah lampau (Gambar
51).

Gambar 51. Pola fractures yang dihasilkan dari percobaan di laboratorium (Mean, 1976)

PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Faktor pembatas (untuk analisa kinematik/ dinamik) :


Sulit ditentukan jenisnya
Tidak ada/kecil nya sifat pergeseran.
Sulit menentukan waktu pembentukannya.
Aktif/ diaktif kan kembali oleh deformasi yang berulang.
Dapat terbentuk oleh bermacam proses.

Gambar 52. Sistematik joint sets yang berkembang pada batupasir

DEFINISI DAN SIFAT


Kekar adalah bidang planar yang mempunyai kecenderungan gerak pada bidangnya. Dalam
struktur geologi moderen, mekanisme pembentukan kekar didekati dengan teori
pembentukan rekahan berdasarkan failure envelop (didiskusikan pada bab 4). Ada tiga jenis
kekar utama yaitu (Gambar 53):
1. Meregang (dilation) tegaklurus permukaan (Mode 1)
2. Bergeser (shear) sejajar permukaan (Mode 21)
3. Kombinasi dari keduanya (Mode 3)

PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Gambar 53. Jenis (mode) rekahan pada batuan (Twiss dan Moore,1992)
Secara umum dapat disimpulkan yang termasuk sesar adalah rekahan mode II atau mode III,
sedangkan kekar/ joint adalah rekahan mode I.

KEKAR (JOINTS)
Joint didefinisikan sebagai rekahan atau pecahan batuan yang tidak mengalami pergeseran
hanya peregangan (extension). Jika tidak terisi oleh mineral dinamakan sebagai joint, jika
terisi oleh mineral dinamakan sebagai vein.
Joint sangat umum dan dijumpai disemua batauan terutama didekat permukaan bumi dan
sangat penting karena seringkali berfungsi permukaan yang terkekarkan (pre-fractured
surface). Joint sangat penting untuk berbagai permasalahan geologi seperti:
Penambangan dan quary
Civil engineering
Sirkulasi air tanah
Hydrothermal fluida dan endapan mineral
Walaupun joints sangat banyak dijumpai dan mempunyai peran yang sangat penting, mereka
sangat sulit untuk dianalisa dengan berbagai ketidakpastian antara lain:
Umurnya tidak pasti
Kebanyak dari joints akan tereaktifasi
Tidak dapat digunakan untuk pengukuran strain
Mempunyai banyak kemungkinan mekanisme pembentukannya

PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

TERMINOLOGI JOINTS
Dari pola penyebarannya :
1. Systematic joints (lurus, sejajar dan seragam) contohnya cleavage
2. Nonsystematic joints
Sistematik joints umumnya dicirikan oleh permukaan yang sangat halus, planar dan
mempunyai spasi yang tetap (Gambar 54). Kebanyakan terdapat dalam bentuk sets yang
sejajar (parallel joints). Joint sets bersifat sistematik untuk daearah yang luas. Joint
systems terdiri dari dua atau lebih joint sets. Joints yang selalu berada diantara dua joint
set dinamakan sebagai cross joints.

Gambar 54. Pola kekar berdasarkan penyebarannya (Twiss dan Moore,1992)


Kebanyakan joint sebenarnya terdiri dari sebuah joint zone yang terbentuk dari "en echelon"
set rekahan (Gambar 55).

Gambar 55. Joint set yang sebenarnya memperlihatkan en echelon geometri

PRINSIP DASAR GEO


OLOGI STRU
UKTUR

MORFO
OLOGI PER
RMUKAAN
N JOINT

Gambaar 56. Diaggram block yang mempperlihatkan morphologi dan permuukaan joint
(Twiiss dan Moorre,1992).

PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Morfologi ini mengindikasikan bahwa rekahan bergerak dengan sangat cepat. Joints yang
lebih muda hamper selalu berhenti pada joints yang lebih tua dengan sudut yang hampir tegak
lurus (Gambar 57). Hubungan ini dikenal dengan nama Butting relation, dimana hal ini terjadi
dikarenakan joint yang lebih tua berlaku sebagai permukaan bebas tanpa shear stress.

Gambar 57. Morfologi joint yang memperlihatkan arah pergerakan dan hubungan antara joint
yang dikenal sebagai Butting Relation (Allmendinger, 2003).

JENIS KEKAR KHUSUS DAN HUBUNGANNYA DENGAN STRUKTUR


Walaupun kebanyakan joint terbentuk oleh proses tektonik, ada beberapa yang sama sekali
tidak berhubungan dengan proses tersebut. Jenis khusus ini antara lain:
Kekar lembar (sheet structure) atau exfoliation. Jenis ini sangat umum ditemui pada
batuan granitik. Kekar lembar ini berbentuk tipis, melengkung dan umumnya berlapis
cembung keatas sejajar dengan topografi lokal. Kekar lembar ini makin kedalam akan
bertambah tebal dan jumlahnya makin sedikit dan pada akhirnya hilang pada sekitar
kedalaman 40 m. Kekar lembar umumnya mengalami tekanan gaya kompresi yang
sejajar dengan panjangnya; sumber gaya kompresi sampai saat ini tidak dimengerti.
Secara umum, kekar ini terjadinya berkaitan dengan pelepasan beban gravitasi dari
granit terrain.
Pecahan-pecahan batuan akibat pertambangan. Dalam penambangan berat dari tutupan
batuan dihilangkan secara tiba-tiba. Hal ini dapat menyebabkan batuan pecah melalui
rekahan secara cepat pada singkapan yang baru. Oleh karena itu dalam penambangan
dalam, setelah pembukaan baru tidak ada seorangpun yang diijinkan masuk untuk
beberapa lama (jam atau hari ) sampai bahayanya terlewati.
Kekar pendinginan pada batuan volkanik. Proses pembentukannya meliputi kontraksi
thermal ketika batuan mendingin dan mengkerut, berakibat pada pecahnya batuan.
Contohnya kekar kolom pada basalt.

PRINSIP DASAR GEO


OLOGI STRU
UKTUR

MAKSIM
MUM KED
DALAMAN UNTUK TE
ENSILE JO
OINT
Tensile joint yang seebenarnya taanpa ada perrgeseran padda bidangnyaa hanya bisaa terjadi padda
bagian bumi
b
yang dangkal. Diagram
D
M
Mohr dapat memberikann gambarann kedalamaan
maksimuum untuk pem
mbentukan joint yang seebenarnya.

Gambar 588. Diagram Mohr


M
yang memperlihatk
m
kan kondisi rrekahan tennsile.
v
sehiingga kita bisa
b
membuaat
Jika kita berasumsi bahwa dekaat permukaaan bumi s1 vertikal
persamaaan stress sebagai fungsi dari
d kedalam
man, kerapatan massa daan tekanan po
ori:

adalah ratio tekanann fluida:


Maksimuum kedalamaan untuk pem
mbentukan ttensile jointt adalah:

Selain daalam kondisii tekanan fluuida yang saangat tinggi, kedalaman maksimum pembentuka
p
an
joints addalah sekitar 6 km dengaan kekuatan bbatuan To biiasanya kuraang dari 40 MPa
M

Veins
Veins teerbentuk kettika joints atau
a
rekahann jenis lainy
ya di dalam
m batuan deengan sedikkit
pergeseraan terisi olehh mineral yaang terbentukk dari fluidaa. Untuk berbbagai alasan
n veins sangaat
berguna untuk
u
memp
pelajari lodall maupun reggional deforrmasi karenaa:

PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Dapat digunakan untuk mengukur besaran strain


Kebanyakan mengandung mineral yang dapat ditentukan umurnya
Fluid inclusions yang terdapat dalam mineral dapat digunakan untuk
menentukan temperature dan pressure pemebentukan mineralnya
Selain itu veins dapat mempunyai nilai ekomi yang tinggi karena banyak endapan mineral
dijumpai dalam bentuk veins (Gambar 59).

Gambar 59. Veins kwarsa yang memperlihat geometri en echelon dan parallel

Analisa Struktur Fibrous Veins


Aspek yang paling berguna dari veins adalah mineral tumbuh dalam bentuk serabut dari
dinding veins, dimana sumbu panjang dari serabutnya sejajar dengan arah dan besaran
peregangan.

Gambar 60. Skematic diagram dari geometri arah perkembangan fibrous veins

PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Ada dua jenis fibrous veins dan sangat penting untuk dibedakan sebelum bisa digunakan
dalam menganalisa struktur:
Syntaxial veins terbentuk ketika veins mempunyai kompisisi yang sama dengan
batuan sampingnya (misalnya calcite vein di batugamping). Mineral yang pertama
akan terkristalisasi pada dinding vein dan berkembang selanjutnya secara bertahap
dari sana. Material selanjutnya ditambah ditengah-tengah vein.
Antitaxial veins terbentuk ketika vein material berbeda komposisi dengan batuan
samping (misalnya calcite vein dibatuan kwarsit). Material baru selalu ditambah pada
tepi vein.

Gambar 61. Dua jenis fibrous veins dengan masing-masing perkembangannya

Fibrous veins adalah salah satu dari sedikit struktur dialam yang memperlihatkan sejarah
perputaran dari deformasi yang sangat penting dalam mempelajari deformasi simple shear.
Satu hal penting yang harus diingat bahwa serabut tidak terdeformasi. Mereka hanya
berkembang bersamaan dengan deformasi.

En Echelon Sigmoidal Veins


Veins dimana bagian ujungnya berkembang selama deformasi, sehingga semua veins
berkembang menjadi besar juga memberikan informasi sejarah dari perkembangan
deformasi. Ujungnya (tips) selalu berkembang tegak-lurus pada perkembangan dari sumbu
extension. Walaupun bagian utama dari veins mungkin mengalami rotasi selama deformasi
simple shear. Veins ini dinamakan

PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

sigmoidal veins atau sering dikenal sebagai "tension gashes" (Gambar59). Vein ini juga
bisa dijumpai sebagi syntaxial atau antitaxial, sehingga dapat memberikan informasi
tambahan.
Perkembangan semua vein jenis ini dalam satu system shear zones adalah sebagai berikut
(Gambar 62):

Gambar 62. Perkembangan sigmoidal veins dalam shear zones

Didalam shear zone, sumbu dari infinitesimal strain ellipse akan selalu berorintasi 45
terhadap bidangnya. Dikarena ujung dari sigmoid veins selalu berkembang tegak-lurus pada
arah sumbu utama extension, maka orientasi ujungnya akan selalu mempunyai sudut 45
terhadap batas dari shear zone (Gambar 62). Jika veins berkembang sebagai jenis syntaxial
maka serabutnya pada bagian ujung dan pada bagian ditengah dari vein juga akan
berorientasi 45.
Joints dan veins mempunyai hubungan erat dengan dengan struktur geologi lainnya terutama
:
Sesar dan Shear zones
Perlipatan (Gambar 63)

PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Gambar 63. Kekar yang terbentuk akibat perlipatan (Twiss dan Moore,1992)

Mempelajari Kekar
Kekar (yang berhubungan dengan struktur) dapat terbentuk pada lingkungan geologi regional
yang berbeda-beda, misalnya :
- pada lapisan yang mendatar
- pada daerah yang terdeformasi kuat - pada batuan plutonik clan volkanik - pada batuan
metamorfik
Perlu ditentukan/ dipisahkan dalam "Domain Struktur", atau dipelajari sebagai "joint sets"/
"Joint system"
Di dalam analisa struktur, struktur kekar diukur ;
- Kedudukan/Orientasi nya
- Kerapatan (densitas) nya
yang kemudian disajikan pada Peta dan Diagram.
Sasaran Mempelajari Struktur Kekar
- Untuk keperluan Geologi Teknik
- Untuk keperluan Geologi minyak dan Gas
- Untuk keperluan Tata air tanah (Hidrogeologi) - Untuk keperluan Mineralisasi
- Untuk Keilmuan (Analisis Struktur)

You might also like