You are on page 1of 13

SEPSIS

STASE BEDAH
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA
CEMPAKA PUTIH

DEFINISI
Sepsis adalah kumpulan gejala sebagai
manifestasi respon sistemik ( systemic
inflammatory response sindrom/ SIRS)
terhadap infeksi.
Sepsis adalah suatu sindroma klinik
yang terjadi oleh karena adanya respon
tubuh
yang
berlebihan
terhadap
rangsangan produk mikroorganisme.
Ditandai dengan panas, takikardia,
takipnea, hipotensi dan disfungsi organ
berhubungan dengan gangguan sirkulasi

SIRS

DERAJAT SEPSIS

ETIOLOGI

Kuman gram negatif aerob


Kuman gram positif aerob
Jamur
Parasit
virus

PATOFISIOLOGI
SEPSI
S

Pelepasan dan aktivasi


mediator radang berlebih
(sitokin, komplemen, NO,
neutrofil)
DISEBABKAN

LPS
masuk
ke
sirkulasi
Berikatan dg
komplek
CD14-LPS,
NFKB, TK,
PKC

Protein plasma (LBP)


disintesis hepatosit yg
berperan dalam LPS oleh
bakteri gram negatif
Sel
produksi
RNA
sitokin

Peningkat
ansitokin

GEJALA KLINIS
1. Fase dini: terjadi deplesi volume,
selaput lendir kering, kulit lembab dan
kering.
2. Post resusitasi cairan: gambaran klinis
syok hiperdinamik: takikardia, nadi keras
dengan tekanan nadi melebar,
precordium hiperdinamik pada palpasi,
dan ekstremitas hangat.
3. Disertai tanda-tanda sepsis.
4. Tanda hipoperfusi: takipnea, oliguria,
sianosis, mottling, iskemia jari,

DIAGNOSIS
Menentukan tanda awal yang tidak spesifik, seperti :
takipnea, dispnea, takikardia dengan keadaan
hiperdinamik, vasodilatasi perifer, instabilitas tempratur,
dan perubahan keadaan mental.
Uji laboratorium
o Uji laboratorium meliputi Complete Blood Count (CBC)
dengan hitungan diferensial, urinalisis, gambaran
koagulasi, glukosa, urea darah, nitrogen, kreatinin,
elektrolit,uji fungsi hati, kadar asam laktat, gas darah
arteri, EKG dan rongen dada.
o Biakan darah, sputum, urin, dan tempat lain yang
terinfeksi harus dilakukan.

TATALAKSANA
1.
2.
3.
4.

Resusitasi
Eliminasi sumber infeksi
Terapi antimikroba
Terapi suportif

RESUSITASI
Mencakup
tindakan
airway
(A),
breathing (B), circulation (C) dengan
oksigenasi, terapi cairan (kristaloid
dan/atau koloid), vasopresor/inotropik,
dan transfusi bila diperlukan.
Tujuan resusitasi pasien dengan sepsis
berat atau yang mengalami hipoperfusi
dalam 6 jam pertama adalah CVP 8-12
mmHg, MAP >65 mmHg, urine >0.5
ml/kg/jam dan saturasi oksigen >70%.

ELIMINASI SUMBER INFEKSI


Tujuan:
menghilangkan
patogen
penyebab, oleh karena antibiotik pada
umumnya tidak mencapai sumber
infeksi seperti abses, viskus yang
mengalami
obstruksi
dan
implan
prostesis yang terinfeksi.
Tindakan ini dilakukan secepat mungkin
mengikuti resusitasi yang adekuat

TERAPI ANTIMIKROBA
Indikasi terapi kombinasi yaitu:
o Sebagai terapi pertama sebelum hasil
kultur diketahui.
o Pasien yang dapat imunosupresan,
khususnya dengan netropeni.
o Dibutuhkan efek sinergi obat untuk
kuman
yang
sangat
pathogen
(pseudomonas
aureginosa,
enterokokus).

TERAPI SUPORTIF
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Oksigenasi
Terapi cairan
Vasopresor dan inotropic
Bikarbonat
Disfungsi renal
Nutrisi
Kontrol gula darah
Gangguan koagulasi
Kortikosteroid

KOMPLIKASI

DIC
Respiratory Distress Syndrome
Acute Renal Failure
Hepatobilier disfunction
Central Nervous System Disfungtion

You might also like