Professional Documents
Culture Documents
1. PONDASI BANGUNAN
Pondasi merupakan komponen/ struktur paling bawah dari sebuah bangunan,meski tidak
terlihat secara langsung saat bangunan sudah selesai, namun secara fungsistruktur, keberadaan
pondasi tidak boleh terabaikan. Perlu perencanaan yang matang,karena salah satu faktor yang
mempengaruhi keawetan atau keamanan bangunan adalah pondasi.
Dalam menentukan jenis, ukuran, dan konstruksi pondasi harus memperhatikan jenis
bangunan, beban bangunan, kondisi tanah, dan faktor-faktor lain yang berpengaruhsecara
langsung maupun tidak langsung. Karena fungsi pondasi adalah sebagai perantara untuk
meneruskan beban struktur yang ada di atas muka tanah dan gaya-gayalain yang bekerja ke tanah
pendukung
bangunan
tersebut.
Dengan
demikian,
sebaiknya
perlu
perhitungan
banyak
yang
contoh:
padahalkonstruksinya
Sebuah
rumah
sudah
mengalami
retak
pada
dindingnya,
menggunakankonstruksi yang kuat. Tapi ada yang terlupakan, tanah yang dipergunakan
untukmembangun rumah saat ini adalah bekas sawah, sehingga kondisi tanah belum
stabil,sedangkan pondasi yang digunakan adalah pondasi yang biasa digunakan diwilayah
tersebut.
Pondasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu pondasi dangkal dan pondasidalam. Seperti
sebagai berikut:
a. Pondasi dangkal
Jenis
pondasi
dangkal
kedalaman
masuknya
ke
tanah
hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang
ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,
relatif
sering
dangkal,
digunakan
Pondasi Umpak. Biasanya jenis pondasi ini digunakan pada rumah adat,rumah kayu, atau
Jenis
pondasi
yang
dibuat
dengan
bahan
dasar batu bata. Dalam pemasangannya disusun sedemikian rupa sehingga dapatmenahan
berat bangunan yang ada di atasnya dan meneruskanya ke tanah.Pada awalnya pondasi
rollag bata merupakan pondasi yang diaplikasikanuntuk menopang berat beban pada
bangunan. Namun, pada saat ini pondasirollag bata telah lama ditinggalkan.Selain mahal,
pemasangannya punmembutuhkan waktu yang lama serta tidak memiliki kekuatan yang
bisadiandalkan. Akan tetapi, pondasi ini tetap digunakan untuk menahan bebanringan,
jalan. Bekas
bongkaran
tersebut cukup
kuat
digunakan
untuk pondasi, sebab mutu beton yang digunakan ialah K-250 s/d K-300.Permukaannya
yang tajam dan kasar mampu mengikat adukukan semendan pasir.Bila dibandingkan
dengan pondasi rollag bata, tentu bongkaran bekas beton jauh lebih kuat. Ukurannya
Jenis pondasi dalam digunakan untuk menyalurkan beban bangunan melewatilapisan tanah
yang lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang lebih keras. Contohnyaantara lain tiang
pancang, tiang bor, kaison, dan semacamnya. Penyebutannya dapat berbeda-beda tergantung
disiplin ilmu atau pasarannya. Sebagai bagian dari pondasidalam diantaranya:
Pondasi
tiang
pancang
(driven
pile).
Tiang
pancang
pada
dasarnya
sama
dengan bore pile, hanya sja yang membedakan bahan dasarnya.Tiang pancangmenggunakan
beton jadi yang langsung ditancapkan langsung ketanah denganmenggunakan mesin
pemancang.Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang
dukung
tanah
yang sangat
kuat
untuk
telahdibor,
kemudian
dicor
dengan
beton.Pondasi ini berdiameter 20 Cm keatas.Dan biasanya pondasi ini terdiri dari 2 atau lebih
yang diatasnya terdapat pile cap.
Pondasi didesain agar memiliki kapasitas dukung dengan penurunan / settlementtertentu oleh
para Insinyur geoteknik dan struktur. Desain utamanya mempertimbangkan penurunan dan day
dukung tanah, dalam beberapa kasus semisal turap, defleksi /lendutan pondasi juga diikutkan
dalam perteimbangan. Ketika berbicara penurunan,yang diperhitungkan biasanya penurunan total
(keseluruhan
bagian
pondasi
turun
bersama-sama)
dan
penurunan
deferensial
(sebagian pondasi saja yang turun / miring).Ini dapat menimbulkan masalah bagi struktur yang
didukungnya.
Daya dukung pondasi merupakan kombinasi dari kekuatan gesekan tanahterhadap
pondasi( tergantung pada jenis tanah, massa jenisnya, nilai kohesi adhesinya,kedalamannya, dsb),
kekuatan tanah dimana ujung pondasi itu berdiri, dan juga pada bahan pondasi itu sendiri .
Dalamnya tanah serta perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya amatlah sulit dipastikan,
oleh karena itu para ahli geoteknik membatasi bebanyang bekerja hanya boleh, biasanya,
sepertiga dari kekuatan desainnya.
Beban horizontal/beban geser, contohnya beban akibat gaya tekan tanah, transfer beban
3. SLOOF
Sloof
adalah
struktur
bangunan
yang
terletak
di
atas
pondasi
bangunan.
Sloof berfungsi mendistribusikan beban dari bangunan atas ke pondasi, sehingga beban yangtersa
lurkan setiap titik di pondasi tersebar merata. Selain itu sloof juga berfungsi sebagai pengunci
dinding dan kolom agar tidak roboh apabila terjadi pergerakan tanah. Sebagaitambahan pada
sloof, untuk bangunan tahan terhadap gempa maka disempurnakan padaikatan antara sloof
dengan pondasi yaitu dengan memberikan angker dengan beridiameter 12 mm dengan jarak 1,5
meter. namun angka ini dapat berubah untuk bangunanyang lebih besar atau bangunan bertingkat
banyak.
Secara singkat, Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horisontal diatas
pondasi. Sehingga setiap beban yang diterima suatu kolom, akan tersebar merata pada seluruh
pondasi. Selain itu, sloof berfungsi sebagai pengikat antara dinding pondasidengan kolom.
Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu ,lebar 15 cm,
tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter 10mm (4 d 10 )
sedangkan untuk begel menggunakan diameter 8 mm berjarak15 cm ( d 8 15).Dibawah ini
gamabar sloof untuk bangunan rumah tinggal lantai satu.
Secara garis besar sloof merupakan bagian dari beton bertulang yang diletakkansecara
horizontal di atas pondasi. Sloof biasanya terbuat dari konstruksi beton bertulang.
c. Konstruksi Sloof dari Beton Bertulang. Konstruksi sloof ini dapat digunakan diatas
pondasi batu kali apabila pondasi tersebut dimaksudkan untuk bangunantidak bertingkat
dengan perlengkapan kolom praktis pada jarak dinding kuranglebih 3 m. Ukuran lebar /
tinggi sloof beton bertulang adalah >15 / 20 cm. Konstruksi sloof dari beton bertulang
juga dapat dimanfaatkan sebagai balok pengikat pada pondasi tiang.
Adapun fungsi sloof adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
4. KOLOM
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul bebandari balok.
Kolom
merupakan
suatu
elemen
struktur
tekan
yang
memegang
peranan penting dari suatu bangunan,sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasikri
tis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan jugaruntuh total
(total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,1996).
SK
SNI
T-15-1991-03
mendefinisikan
kolom
adalah
komponen
struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagiantin
ggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.Fungsi kolom adalah
sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Biladiumpamakan, kolom itu seperti rangka
tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama
untuk meneruskan berat bangunandan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barangbarang), serta beban hembusanangin.
Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Bebansebuah bangunan
dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yangditerimanya ke kolom. Seluruh beban
yang diterima kolom didistribusikan ke permukaantanah di bawahnya. Kesimpulannya, sebuah
bangunan
akan
aman
dari
kerusakan
bila besar
sesuai dengan
perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar-benar sudah mampu menerima beban dari
pondasi. Kolom menerima beban dan meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga
harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman
tanah
kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara
material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan
beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan keduamaterial ini dalam struktur beton
memungkinkan kolom atau bagian struktural lainseperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan
dan gaya tarik pada bangunan.
Jenis-Jenis kolom Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga:
1.Kolom ikat (tie column)
2.Kolom spiral (spiral column)
3.Kolom komposit (composite column)
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan dipohusodo, 1994) ada tiga jenis
kolom beton bertulang yaitu :
1.
Kolom
menggunakan
pengikat
sengkang
lateral.
Kolom
ini
merupakan
kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak
spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulanganini berfungsi untuk
memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.
2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertamahanya saja
sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiralyang dililitkan keliling
membentuk heliks menerus di sepanjang kolom.Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi
kemampuan kolom untukmenyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu
mencegahterjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dantegangan
terwujud.
3. Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada
arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpadiberi batang tulangan
pokok memanjang.
Kolom Utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada
diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agardimensi balok
untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antarakolom dibuat lebih dari
3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkandimensi kolom utama untuk
bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran20/20, dengan tulangan pokok 8d12mm,
dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 10 cm
maksudnya begel diameter 8 dengan jarak10 cm).
Kolom Praktis Adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan jugasebagai
pengikat
dinding
agar
dinding
stabil,
jarak
kolom
maksimum
3,5
meter,
atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengantulangan
beton 4 d 10 begel d 8-20.
Kolom portal harus dibuat terus menerus dari lantai bawah sampai lantai atas,artinya letak
kolom-kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akanmenghilangkan sifat
kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak
sama untuk tiap-tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin keatas boleh makin kecil, sesuai dengan
beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perubahan dimensi kolom
harus dilakukan pada lapis lantai, agar padasuatu lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama
Prinsip penerusan gaya pada kolom pondasi adalah balok portal merangkai kolom-kolom
menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai danmeneruskan ke kolomkolom pendukung. Hubungan balok dan kolom adalah jepit-jepit,yaitu suatu sistem dukungan
yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gayahorisontal. Untuk menambah kekakuan
balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengankolom, boleh ditambah tebalnya.
Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-langit,
membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding pembatasmencakup
dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota. Dinding jenis inikadang sulit
dibedakan
dan
penahan
dapat
berupa
berfungsi
bagian
sebagai
eksternal
penghadang
ataupun
internal
suatu bangunan.
Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/membentuk
ruang.
Ditinjau
dari
segi
struktur
dan
konstruksi,
dinding
ada
yang
berupa
dinding partisi/ pengisi (tidak menahanbeban) dan ada yang berupa dinding struktural (bearing w
all).Dinding pengisi/ partisi yang sifatnya non struktural harus diperkuat dengan rangka (untuk
kayu)dan kolom praktis-sloof-ringbalk (untuk bata). Dinding dapat dibuat dari bermacammacammaterial sesuai kebutuhannya, antara lain :a. Dinding batu buatan : bata dan batako b.
Dinding batu alam/ batu kalic. Dinding kayu: kayu log/ batang, papan dan sirapd. Dinding beton
(struktural dinding geser, pengisi clayding wall/ beton pra cetak).
Jenis jenis dinding dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu, sebagai berikut:
a) Dinding Batu Bata
Dinding bata merah terbuat dari tanah liat/ lempung yang dibakar. Untuk dapatdigunakan
sebagai bahan bangunan yang aman maka pengolahannya harus memenuhi standar
peraturan bahan bangunan Indonesia NI-3 dan NI 10 (peraturan bata merah). Dinding dari
pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu (non struktural) dan min. 1 batu
(struktural). Dinding pengisi dari pasangan bata 1/ 2 batu harus diperkuat dengan kolom
praktis,sloof/ rollag, dan ringbalk yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan
menahan/menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai pasangan
dinding bata tsb.Pengerjaan dinding pasangan bata dan plesterannya harus sesuai dengan
syarat-syarat yang ada, baik dari campuran plesterannya maupun teknik pengerjaannya.
b) Dinding Batako
Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan/ cetak yangtidak
dibakar. Terdiri dari campuran tras, kapur (5 : 1), kadang kadang ditambah PC.
Karenadimensinya lebih besar dari bata merah, penggunaan batako pada bangunan bisa
menghemat plesteran 75%, berat tembok 50% - beban pondasi berkurang. Selain itu apabila
dicetak dan diolah dengan kualitas yang baik, dinding batako tidak memerlukan
plasteran+acian lagi untukfinishing.
Prinsip pengerjaan dinding batako hampir sama dengan dinding dari pasangan bata,antara lain:
a. Batako harus disimpan dalam keadaan kering dan terlindung dari hujan.
b. Pada saat pemasangan dinding, tidak perlu dibasahi terlebih dahulu dan tidak bolehdirendam
dengan air.
c. Pemotongan batako menggunakan palu dan tatah, setelah itu dipatahkan pada kayu/ batu yang
lancip.
d. Pemasangan
batako
dimulai
dari
ujung-ujung,
sudut
pertemuan
dan
berakhir
di tengah tengah
e. Dinding batako juga memerlukan penguat/ rangka pengkaku terdiri dari kolom
dan balok beton bertulang yang dicor dalam lubang-lubang batako. Perkuatan dipasang pada
sudut-sudut, pertemuan dan persilangan.
c) Dinding kayu
Kontruksi dinding seperti ini umumnya ditemui pada rumah-rumah tradisional di eropatimur.
Terdiri dari susunan batang kayu bulat atau balok. Sistem konstruksi seperti ini tidakmemerlukan
rangka penguat/ pengikat lagi karena sudah merupakan dinding struktural.
d) Dinding kayu
Dinding papan biasanya digunakan pada bangunan konstruksi rangka kayu. Papandigunakan
untuk dinding eksterior maupun interior, dengan sistem pemasangan horizontal danvertikal.
Konstruksi papan dipaku/ diskrup pada rangka kayu horizontal dan vertikal dengan jarak sekitar 1
meter (panjang papan di pasaran 2 m, tebal/ lebar beraneka ragam : 2/ 16, 2/20,3/ 25, dll).
Pemasangan dinding papan harus memperhatikan sambungan/ hubungan antar papan(tanpa celah)
agar air hujan tidak masuk. Selain itu juga harus memperhatikan sifat kayu yang bisa mengalami
pemuaian dan susut.
e) Dinding Sirap
Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik
dalam penyesuaian terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang b
aikterhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan perawatan. Konstruksi dinding sirap
dapat dipaku (paku kepala datar ukuran 1) pada papan atau reng, dengan 2 4 lapis
tergantungkualitas sirap. (panjang sirap 55 60 cm).
elang-seling. Untuk menyatukan batu diberi adukan (campuran 1 kapur : 1 tras untuk bagian
dindingdibawah permukaan tanah, dan PC : 1 kapur : 6 pasir untuk bagian dinding di atas
permukaantanah). Dinding dari batu alam umumnya memiliki ketebalan min. 30 cm,
sehingga sudah cukupkuat tanpa kolom praktis, hanya diperlukan.
6. TANGGA
Tangga adalah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua tingkat vertikal yang
memiliki jarak satu sama lain. Tangga adalah bagian dari sebuah bangunan bertingkat yang
berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi antara lantai dari bangunan bertingkat dengan berjalan
naik atau turun menggunakan perangkap (tangga).
Tangga terdiri dari dua jenis:
1. Tangga utama
Tangga utama adalah tangga yang berfungsi untuk sirkulasi orang berjalan di sepanjang
jalan untuk bangunan utama antara tingkat lantai di kehidupan sehari-hari karena menjadi
sirkulasi utama di tangga utama harus memenuhi persyaratan untuk nyaman memakai
atas atau bawah tidak melelahkan dan berbahaya bagi pemakainya.
Persyaratan tangga utama:
a) Lokasi tangga di sirkulasi utama bangunan, mudah terlihat dan dapat diakses dari pintu
masuk bangunan dan memiliki penerangan yang cukup baik alami maupun buatan.
b) Memiliki pencahayaan yang memadai, terutama buatan.
2. Tangga darurat
Darurat adalah tangga yang digunakan untuk mengevakuasi atau bangunan penyelamatan
penghuni dari efek bahaya.
Tangga istilah darurat:
a) Hal ini terkait dengan dinding luar bangunan dan memiliki akses pintu keluar dari
gedung
b) Dilengkapi dengan pintu dari bahan-tahan api selama setidaknya 3 jam
c) Mendarat dilengkapi jendela kaca yang bisa dibuka dari luar untuk menyelamatkan
penghuni
d) Dilengkapi dengan hisap cerobong asap di samping pintu masuk
e) Dalam tangga darurat harus dilengkapi dengan lampu peneragnan dengan pasokan
baterai darurat.
Berbagai Jenis Dan Bentuk Desain Tangga. Tidak semua jenis tangga yang cocok untuk
desain rumah, sehingga Anda harus berhati-hati dalam pilihan Anda. Jadi saya akan berbagi
beberapa jenis tangga yang kami temui
Berbagai Jenis Dan Bentuk Desain Tangga, konten Tangga Lurus pendaratan
2. Tangga Putar Arah - Model L (Stairs Turn Directions - Model L)
Dimaksud dengan tangga Tangga Model L berbentuk seperti huruf L di bagian-bagian tertentu
bersama. Tangga mengubah jenis ini banyak digunakan di minmalis perumahan modern sebagai
tempat yang efisien dan pas.
Berbagai Jenis Dan Bentuk Desain Tangga, Tangga Putar Arah - Model L
3. Tangga Berbalik Arah - Model U (Stairs Turned Direction Model U)
Tangga yang paling umum digunakan oleh masyarakat kita. Mirip dengan model tangga L, hanya
model tangga pada ketinggian tidak hanya mengubah arah tertentu tapi arah sebaliknya dari arah
datang. Tidak perlu ruang model tangga saya atau U. Hal ini umumnya digunakan dalam unit
perumahan rata-rata tidak terlalu luas. Basement tangga lebih lebar dari model I dan L, bahkan
dapat digunakan untuk kamar mandi atau gudang.
biasanya lebih tinggi dari tangga lain yang rata-rata 25 cm. Hanya satu orang untuk lulus. Tangga
ini lebih menekankan pada fungsi keindahan meskipun beberapa dibuat untuk terlihat bagus.
Berbagai Jenis Dan Bentuk Desain Tangga, Tangga Putar - Model Spiral
6. Ladder Or
Ini akan menjadi tangga paling mewah, karena ruang yang sangat artistik sebagai melengkung di
mana kurva menciptakan keindahan. Biasanya digunakan di rumah luas dan memiliki atap yang
tinggi. Jika Anda memilih untuk memiliki tangga melingkar, Anda tidak harus menggunakan
ruang di bawah tangga untuk setiap fungsi karena dapat mengurangi munculnya tangga. Lebih
cocok untuk jenis klasik Model rumah, meskipun ada kemungkinan untuk diterapkan dalam
rumah minimalis.
Berbagai Jenis Dan Bentuk Desain Tangga, Tangga Putar - Model Spiral
7. LANTAI
Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran pentinguntuk
memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai secaraumum adalah:
menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang. Ketikaorang berjalan di atas
lantai, maka karakter yang muncul adalah: tahan lama, tidak licindan berwarna netral (tidak
dominan).
Lantai
rumah
digunakan
untuk
meletakkan
barang
- barang seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya serta mendukung berbagai aktivitasseperti
berjalan, anak-anak berlari, duduk di lantai, dan lain-lain.
Dilihat dari sisi struktur, beban yang diterima oleh lantai kadang cukup besar,misalnya ketika
kita memindahkan benda berat seperti almari dengan cara menyeretnya.Dengan demikian lantai
memiliki peran penting mendukung beban-beban langsung dari barang-barang dan aktivitas di
atasnya.
Dari sisi estetika, lantai berfungsi untuk memperindah ruang dan membentukkarakter ruang.
Tema
warna
dan
image
yang
ditampilkan
dapat
mengambil
konsep
apa pun sesuai karakter yang dimunculkan. Beberapa tema yang dapat diterapkan sepertietnik
tradisional, modern minimalis, retro dan sebagainya.
1) Syarat material lantai
Karena fungsi setiap ruang dalam hunian beragam, maka beragam pula desainlantainya.
Syarat bahan lantai di antaranya adalah: aman, awet, kuat, tahan lembab,mudah dibersihkan
dan menyerap panas. Material penutup lantai yang bersifat hangatadalah: karpet, parket,
gabus, karet, sedangkan material bersifat dingin adalah: marmer,keramik, granit .
Pada beberapa ruang harus dipasang lantai yang bahannya bertekstur kasar,seperti: kamar
mandi, teras dan garasi. Kamar mandi adalah ruang yang paling sering terkena air, sehingga
licin dan beresiko menyebabkan pengguna terpeleset. Begitu puladengan teras ketika terkena
tempias hujan, harus dipasang bahan lantai yang lebih kasaruntuk mengindari resiko
pengguna terpeleset. Pada garasi, tekstur kasar berfungsimenghindari selip akibat gesekan
antara ban dan muka lantai, terutama ketika kendaraansehabis kehujanan. Untuk ruang dapur
memakai bahan lantai yang mudah dibersihkanserta tidak meninggalkan noda di pori-pori
lantai dan nat sambungan yang dapatmengganggu keindahan lantai. Ruang tamu, ruang
keluarga dan kamar tidur dapatmemakai bahan lantai dengan permukaan licin dan mengkilap.
2) Ukuran material lantai
Ukuran material lantai, khususnya marmer, granit, keramik, dan teraso (tegel),akan
berpengaruh pada kesan ruang. Jika ruang berukuran kecil atau sempit (ruang tidur,kamar
mandi), ukuran bahan pilih yang kecil-kecil pula untuk memberi kesan luas padaruangan.
Sementara untuk ruangan berukuran luas (ruang tamu, ruang keluarga), bahan berukuran
besar akan membantu menyeimbangkan kesan luas ruang.
3) Jenis material lantai
Berikut ini adalah beberapa jenis material lantai dengan beragam karakteristiknyasebagai
pertimbangan aplikasi pada ruang.
Plester (concrete)
Jenis material ini tergolong paling sederhana dan paling murah, karenadiperlakukan
seperti saat memplester dinding dan diaci hingga halus. Namun perbedaandengan
perlakuan pada dinding adalah dilakukan langkah penggosokan lantai hinggahalus dan
mengkilap. Warna yang ditimbulkan sama dengan warna semen-pasir dancenderung lebih
gelap.
Pada beberapa penerapan yang dilakukan dengan merata (covering ) pada luasruang,
memiliki kelemahan ketika terjadi retak tidak dapat diganti dengan material danharus
ditambal. Tambalan yang muncul secara estetika terlihat tidak bagus. Namun penerapan
dengan modul, akan mengurangi resiko tambalan yang berdampak pada tidaksedapnya
pandangan estetika.
Keramik
Jenis material ini sangat lazim digunakan. Keramik punya fleksibilitas pakaitinggi
dan dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah. Selain kuat, lantairumah dari
bahan keramik juga tidak membutuhkan pemolesan dan mudah dalam perawatannya.
Kesan material keramik adalah hangat. Saat ini beragam tekstur keramikyang dijual di
pasaran, yang secara visual mirip dengan jenis material lain. Misalnya:keramik bertekstur
Batu
Material batu alam juga sering dipakai sebagai bahan lantai antara lain batu
kalilempeng dan batu salagedang. Biasanya selain di lantai, banyak juga dipakai di
tamanatau ditempel di tembok pagar, dan dinding pada interior rumah. Kedua jenis batu
inicukup tahan terhadap cuaca, meskipun mencari tekstur batu yang kurang lebih
seragamtidak mudah, ditambah lagi lebar nat antar batunya tidak seragam. Tapi hal itu
justrumenambah ruang menjadi semakin natural. Material batu ini memiliki kesan dingin.
lantai
adalah lantai
yang tidak
terletak
di atas
tanah
tingkat
yang
lain. Plat
lantaididukung oleh
balok-
bekerja secara tetap dalam waktulama. Sedang beban tak terduga seperti
gempa, angin, getaran, tidak diperhitungkan.
a) Fungsi Plat Lantai
Fungsi plat lantai adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Plat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian papan kayu yang
disatukanmenjadi
kesatuan
yang
kuat,
sehingga
membentuk
jepit, tulangan plat lantai harus dikaitkan kuat pada tulangan balok
penumpu.
Perencanaan dan hitungan plat lantai dari beton bertulang harus
mengikuti persyaratan yang tercantum dalam buku SNI Beton 1991.
untuk
plat
harus
dibuat
dari
campuran
yang
besar
juga
akan
akan
menjadi
lebih
banyak,
yang
berarti
berat
menjadi mahal.
Elemen-elemen pembebanan untuk plat lantai :
Beban hidup (untuk rumah tinggal) = 0,200 t/m2
Beban hidup (untuk bangunan umum) = 0,250 t/m2
Pasir urug dibawah tegel tiap cm tebal = 0,018 t/m2
Berat tegel+perekat = 0,120 t/m2
Berat plafon+penggantung = 0,020 t/m2
Berat dinding pasangan bata tebal batu = 0,250 t/m2 pas
Berat jenis beton = 2,4 t/m3
strukturnya
terdiri dari
kayu bangkirai
5/7dengan
panjang yang
sudah
disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yangdikehendaki oleh arsitek, biaya yang tersedia,
dan material yang mudah didapat.
Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-kuda. Rangkaatap atau
kuda kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untukmendukung beban atap
termasuk
juga
berat
sendiri
dan
sekaligus
terdiri
dari
memberikan
rangkaian
batang
yangmembentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup atap,maka
konstruksi kuda kuda akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batangharuslah
merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja
padanya tanpa mengalami perubahan.
Pada bagian konstruksi atap terdapat berbagai bagian penting sebagai pendukungutama
berdirinya konstruksi atap tersebut, seperti berikut :
a) Gording
Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada proyeksi
horizontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk,orang,
beban
angin,
cm s.d.
10 cm.
Jarak
antar
gording kayu
sekitar 1,5
dari baja profil canal (Iight lip channel) umumnya akan mempunyidimensi; panjang satu
batang sekitar 6 atau 12 meter, tinggi antara 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 2,5 mm. Profil
WF akan memiliki panjang 6 s.d. 12 meter, dengan tinggisekitar 10 s.d. 12 cm dan tebal
sekitar 0,5 cm.
b) Jurai
Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayuatau framework yang
disebut jurai. Jurai dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai luar.
c) Sagrod
Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos dengan keduaujungnya
memiliki ulir dan baut sehingga posisi bisa digeser(diperpanjang/diperpendek).
d) Usuk / kaso
Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannyake
gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang maksimal 4 m.Usuk
dipasang dengan jarak 40 s.d. 50 cm antara satu dengan lainnya pada arah tegaklurus gording.
Usuk akan terhubung dengan gording dengan menggunakan paku.Pada kondisi tertentu usuk
harus dibor dahulu sebelum dipaku untuk menghindari pecah pada ujung-ujung usuk.
e) Reng
Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang
sekitar 3m. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke
usuk/kaso.Pada atap dengan penutup dari asbes, seng atau sirap reng tidak digunakan.
Reng akandigunakan pada atap dengan penutup dari genteng. Reng akan dipasang pada
arah tegak lurus usuk dengan jarak menyesuaikan dengan panjang dari penutup atapnya
(genteng).
f) Penutup Atap
Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap.Penutup atap harus mempunyai
sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan airselama kejadian hujan. Sifat tidak
rembes ini diuji dengan pengujian serapan air danrembesan. Struktur penutup atap merupakan
struktur yang langsung berhubungan dengan beban-beban kerja (cuaca) sehingga harus
dipilih dari bahan-bahan yang kedap air, tahan terhadap
yang sering digunakan antaralain; genteng, asbes, kayu (sirap), seng, polycarbonat, plat
beton, dan lain-lain.
Kuda-kuda dari type bahan yang dipakai ada sebagian jenis diantaranya :
1)
2)
3)
4)
berikut detailnya:
1) Kuda-kuda berbahan kayu
Untuk bentang 15 meter, bentuk seperti bentang 9 meter akan tetapi di mensi kayu 8/12di
ganti dengan 8/15, sedangkan 5/10 diganti dengan 6/12.
SELESAI EREXTION
b) Baja ringan