Professional Documents
Culture Documents
PEMBIMBING
dr. H. Nano Sukarno, Sp. An
dr. Teguh Santoso Efendi, Sp. An-KIC,. M.Kes
dr. Andika Chandra Putri, Sp. An
Disusun Oleh :
ELISA RAKHMAN
BAB I
PENDAHULUAN
Anestesi spinal dapat diberikan pada tindakan yang melibatkan tungkai bawah,
panggul dan perineum. Anestesi ini juga digunakan pada keadaan khusus seperti
bedah endoskopi, urologi, bedah rectum, perbaikan tulang panggul dan bedah
obstretik.
BAB II
LAPORAN KASUS
A.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. B
Usia
: 59 tahun
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: laki-laki
Pekerjaan
: Wirasuwasta
Alamat
B.
Tanggal Masuk RS
: 25 November 2014
No. CM
: 14149347
Dokter Anestesi
Dokter Bedah
PERSIAPAN PRE-OPERASI
1.
Anamnesa
Riwayat Alergi
Tidak ada alergi terhadap obat-obatan, makanan dan asma
2.
Pemeriksaan Fisik
Tanggal Periksa
: 25 November 2014
Waktu pemeriksaan
: 11:30 WIB
Dirawat di
: 3A kamar 3
Vital sign
a. KU
b. Kesadaran
c. TD
d. Nadi
e. Respirasi
f. Suhu
Status Genealisata
Berat badan
TB
Kepala
o Mata
: 50 Kg
: 165 cm
Palpebra
Konjungtiva
Sklera
Pupil
epigastrium ( + )
Palpasi
: iktus kordis teraba,
Perkusi
: sonor
Auskultasi
: Vesiculer breathing sound ( + ) / ( + )
Weezhing ( - ) / ( - ), Ronki ( - ) / ( - ),
Bunyi
Inspeksi
Auskulasi
Palpasi
Perkusi
: Bentuk datar
: Bising usus ( + ) meningkat
: Difens muscular ( - )
: Timpani
: Tidak teraba
3. Pemeriksaan Penunjang
-
Jenis pemeriksaan
Hematologi
G2
Golongan Darah
Hasil
Nilai Normal
Satuan
Metode
Slide Test
Slide Test
8
G2
Rhesus
POSITIF
9
H0
Hemoglobin
9,5
P: 12-16; L: 14-18
g/dl
Auto Analyzer
1
H1
Hematokrit
30
P: 35-45; L: 40-50
Auto Analyzer
4
H1
Jml Leukosit
5.700
5.000-10.000
/mm3
Auto Analyzer
5
H2
Jml Trombosit
280.000
150.000-350.000
/mm3
Auto Analyzer
144
76-110
mg/dl
GOD POD
57
15-45
mg/dl
Urease Klinetik
0.75
P: 0.5-0.9; L: 0.7-1.12
mg/dl
UV
Kinetic Jaffe
5
FAAL HATI/JANTUNG
K11
SGOT (ASAT)
29
P: 10-31; L: 10-38
U/L/37
Klinek UV-IFCC
K1
12
g/d
^
U/L/37
Klinek UV-IFCC
2
KARBOHIDRAT
K0
Glukosa Sewaktu
1
FAAL GINJAL
K0
Ureum
4
K0
Keratini
SGPT (ALAT)
2
ELEKTROLIT
K2
Natrium
^
140
135-145
mmol/L
ISE
7
K2
Klium
3.9
3.5-5.0
mmol/L
ISE
8
K2
Kalsium
1.03
0.80-1.10
mmol/L
ISE
4. Diagnosa Klinis
Hemoroid Interna Grade III Dengan Anemia
C.
Tanggal operasi
Mulai anestesi
Selesai
Lama anestesi
Ahli anestesi
Penata anestesi
Ahli bedah
Diagnosa preoperasi
Jenis Pembedahan
Jenis Anestesi
Premedikasi
: 09-desember-2014
: 10:15
: 11:30
: 1 jam
: Dr. Andika Chandra Putri, Sp. An
: Jakaria
: Dr. Toha, Sp.B
: Hemoroid grade
: Hemoroidektomi III
: Anestesi Spinal
: -
Preoperative
TD
N
RR
T
BB
ASA
Hb
Ht
: 154/65 mmHg
: 67 / menit
: 100
: 37.50C
: 50 kg
: III
: 9,7 gr/dl
: 30%
Tekhnik anestesi
Tindakan anestesi spinal di L3-L4 dengan pasien pada
posisi duduk
Obat anestesi spinal dengan bupivacaine 15mg/3ml.
Pernafasan spontan
TD
HR
10.15
154/65 mmHg
67x/menit
Saturasi/
SPO2
100%
10.30
123/61 mmHg
58x/menit
100%
10.45
104/59 mmHg
58x/menit
100%
11.00
115/64 mmHg
73x/menit
100%
Perhitungan cairan
Berat badan
Perdarahan
Lama puasa
Lama anestesi
Stres oprasi
: 50 kg
: 75
: 6 jam
: 1 jam
: Sedang
tetes/menit
Untuk kebutuhan cairan selama operasi selama 1 jam
pertama :
1 jam pertama : cairan maintance + 0,5 cairan puasa +
stress operasi
100 cc + 0,5 (400) + 300 = 600 cc (cairan terpenuhi)
D.
POST-OPERASI
dalam 500 cc RL
Makan dan minum dapat dimulai bila pasien sudah sadar penuh sekitar
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: Compos mentis
Vital sign
: TD
= 100/80
= 70 x/menit
= 35.6o C
= 16 x/menit
G. PEMBAHASAN
Pasien dengan nama Tn.B berusia 50 tahun datang ke RSUD Kota Tasikmalaya
dengan keluhan adanya benjolan yang keluar dari anus saat BAB. Benjolan
tersebut mulai dirasakan 3 tahun yang lalu, mula-mula keluar benjolan kecil dan
semakin lama semakin bertambah besar. Benjolan tersebut awalnya bisa masuk
sendiri setelah BAB, namun lama kelamaan benjolan tidak dapat masuk kembali.
Setelah melalui pemeriksaan labih lanjut diperoleh diagnosa yaitu hemoroid grade
III disertai anemia. Tn.B direncanakn oprasi hemoroidektomi. Sebelum oprasi
direncanakan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksan EKG. Dari hasil
pemeriksan tersebut di dapatkan pada pemeriksaan laboratorium nilai hemoglobin
3,6 gr/dl.
Pada kasus ini pemilihan teknik anestesi adalah anestesi regional (Spinal), pada
pasien ini dilakukan operasi hemoroidektomi dimana daerah yang dioperasi
teletak di daerah tungkai bawah. . Adapun tindakan untuk dilakukan anestesi
spinal adalah untuk pembedahan daerah tubuh yang di persarafi oleh cabang T4
ke bawah (daerah papila mammae ke bawah). Anestesi spinal ini sering digunakan
pada hampir semua oprasi abdomen bagian bawah. Selain itu tidak ditemukan
kontraindikasi pada pasien ini untuk dilakukan anestesi spinal seperti infeksi pada
daerah lumbal, kecurigaan takanan intrakranial yang tinggi, trauma spinal,
koagulopati dan lain-lain. Atas dasar inilah maka tindakan anestesi spinal menjadi
pilihan.
Obat anastesi yang diberikan pada pasien ini adalah bupivacain 15 mg.
Bupivacain dipilih karena durasi kerja yang lama. Bupivakain Hcl merupakan
anastesi lokal golongan amida. Bupivakain Hcl mencegah konduksi rangsang
saraf dengan menghambat aliran ion, meningkatkan ambang eksitasi elekton,
memperlambat perambatan rangsang saraf dan menurunkan kenaikan potensial
aksi. Selain itu Buvanest juga dapat ditoleransi dengan baik pada semua jaringan
yang terkena.
Sebagai analgetik digunakan Ketorolac (berisi 30 mg/ml ketorolac
tromethamine) sebanyak 1 ampul (1 ml) disuntikan iv. Ketorolac merupakan
nonsteroid anti inflamasi (AINS) yang bekerja menghambat sintesis prostaglandin
sehingga dapat menghilangkan rasa nyeri/analgetik efek. Ketorolac 30 mg
mempunyai efek analgetik yang setara dengan 50 mg pethidin atau 12 mg
morphin, tetapi memiliki durasi kerja yang lebih lama serta lebih aman daripada
analgetik opioid karena tidak ada evidence depresi nafas pada clinicaal trial
pemberian ketorolac dosis pakai ketorolac untuk pasien geriatri (> 65 tahun)
adalah titik lebih dari 60 mg/hari dipakai 30 mg karena ternyata bahwa 30 mg
merupakan dosis yang tepat dan memberikan terapeutik index yang lebih baik.
Anestesi Spinal
2.
Bedah panggul
3.
4.
Bedah obstetrik-ginekologi
5.
Bedah urologi
6.
Pasien menolak
2.
3.
4.
5.
6.
7.
consent :
pasien
sebelumnya
diberi
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Mansjore, Arif. dkk. Anestesi Spinal. Dalam : Kapita Selekta Kedokteran edisi
III hal