Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
NADYA REFISARI
NIM :
G1A115086
BAB I
LATAR BELAKANG
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan
istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah
spesies primatadari
tinggi.
mereka
penggunaan bahasanya,
mereka
organisasi
perkembangan teknologinya,
dan
terutama
dijelaskan
dalam
berdasarkan
berdasarkan
kemampuannya
untuk
membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya.
Secara
alamiah,
jenis
kelamin
seorang
anak
yang
baru
lahir
entah laki-
laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa
sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa
sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anakanak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciriciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politikagama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ),
hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga
angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
Tokoh adalah istilah untuk orang yang tenar, misalnya 'tokoh politik', 'tokoh yang tampil
dalam film', 'tokoh yang menerima penghargaan' dan lain-lain.
BAB II
ISI
ABINENO J. I
Manusia adalah tubuh yang berjiwa dan bukan jiwa abadi yang berada atau
yang terbungkus dalam tubuh yang fana.
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana
atau badan fisik.
SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar
dan lebar.
KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak
dinyatakan.
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa
dan karsa.
ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang
manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan
mahluk yang lain.
melihat
(kompratif),
meliahat
dalam
arti
bagaimana
dia
bisa
meneliti
dan
jawab atas
fungsinya itu. Manusia itu ciptaan Tuhan sebagaimana makhluk lainnya. Kelebihan
manusia dibandingkan dengan makhluk yang lain adalah terletak pada fungsi, yakni
kemampuan melaksanakan dan mempertanggungjawabkan fungsinya. Fungsi utama
manusia sebagai eksisten secara eksplisit dijelaskan dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56,
yakni untuk mengabdi kepada Tuhan. Segala aktivitas kemanusiaan mesti dimaknai
sebagai suatu pengabdian.
Kesadaran diri sebagai khalifah dan fungsi pengabdian sebenarnya identik. Pengabdian
merupakan jalan untuk meneguhkan eksistensi manusia sebagai khalifatullah fil ardhi.
Kesadaran diri sebagai khalifah merupakan motif pengabdian yang total. Pengabdian
yang seutuhnya untuk mengharap ridho Allah. Kerja nyata dari khalifatullah fil
ardhiadalah amal sholih, sholih dalam arti perbaikan. Perbaikan menuju yang lebih baik
lagi.
Identitas terukurnya hasil dari kerja nyata sebagai khalifatullah fil ardhi yaitu pertama
dari skala prioritas, dimana perbaikan yang mana yang lebih diperlukan/diutamakan
untuk menciptakan kemakmuran di bumi ini. Ke dua yaitu sistematik (terorganisir), yaitu
yang dilakukan secara bersama-sama dan sistematik sehingga hasil yang diperoleh
akan lebih baik.
Kebaikan yang tidak sistematik akan dikalahkan kebatilan yang tidak sistematik.
Sebagai makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan oleh Allah didunia,
peranan manusia dalam kehidupan di bumi tentulah sangat vital. oleh karena itu dalam
hidup manusia memiliki tujuan. Kalau dilihat dari arahnya, maka tujuan manusia
dibedakan menjadi :
Tujuan Hidup vertikal : Mencari ridho Allah (QS Al- Baqoroh 207)
Tujuan hidupo horizontal :bahagia di dunia dan akhirat dan rahmat bagi semua
manusia dan seluruh alam ( Al anbiya : 107)
Sebagai makhluk yang dibekali dengan berbagai kelebihan jika dibandingan dengan
makhluk lain, sudah sepatutnya manusia mensyukuri anugrah tersebut dengan
berbagai cara, diantaranya dengan memaksimalkan semua potensi yang ada pada diri
kita. kita juga dituntut untuk terus mengembangkan potensi tersebut dalam rangka
mewujudkan tugas dan tanggung jawab manusia sebagai makhluk dan khalifatullah fil
ardhi. Sebagaikhalifatullah fil ardhi diharapkan aktivitasnya menjadi aktivitas Rahmatan
lil alamin.
semesta beserta isinya. Maka sebagai khalifah ia bertanggung jawab terhadap sesama
makhluk dan sebagai hamba ia bertanggung jawab terhadap Tuhannya, karena
manusia sebagai makhluk yang lebih dimuliakan maka ia juga berkewajiban untuk
menjaga dan memelihara keselamatan, harta, kehormatan, nyawa, kebebasan dan
nama baik.
Kemulian yang diberikan Allah kepada manusia, sebelumnya telah ditawarkan kepada
gunung, langit dan bumi dimana semuanya menolak tawaran tersebut (QS. alAhzab:72) karena amanah tersebut teramat berat untuk dilaksanakan. Namun dengan
ketakwaan dan kemulyaan akal manusia dan kesediannnya untuk menimba ilmu
pengetahuan yang berbagai jenis dan karena keahliannya mampu melaksanakan kerjakerja akal dalam berbagai bidang, maka manusia menerima tugas berat tersebut. Jadi,
kemulian manusia itu merupakan karunia tak terkira yang diberikan Allah termasuk
ketika Allah memerintahkan malaikat untuk bersujud menghormati manusia.
Namun satu hal yang harus diingat bahwa, kekuasaan seorang khalifah pada dasarnya
tidaklah mutlak, karena kekuasaannya dibatasi oleh pemberi mandat kekhalifahan yaitu
Allah swt. Dan sebagai pemegang mandat Tuhan, seorang khalifah tidak diperbolehkan
melawan hukum-hukum yang telah ditetapkan Tuhan.
Selanjutnya, al-Quran selain menjelaskan tentang keutamaan-keutamaan manusia, ia
juga menjelaskan tentang kelemahan-kelemahan manusia yang paling dasar. Disini
harus diingat, bahwa setan menghadang manusia dari setiap arah, namun tipu
dayanya tidak mempan terhadap manusia yang benar-benar shaleh. Sesungguhnya
tidak ada manusia yang kebal dari godaan setan, termasuk para Nabi (QS. alHajj:52, al-Isra:53). Namun setiap orang yang benar-benar beriman dan memiliki
kemauan, apalagi para Nabi, dapat mengatasi godaan tersebut. Hal ini karena di dalam
menghadapi godaan-godaan setan tersebut mereka terus berpegang teguh pada
fitrah mereka yang tidak dapat dirubah, walaupun untuk sementara waktu dapat
terganggu (QS. ar-Rum:30).
Menurut Fazlur Rahman, manusia-manusia seperti inilah yang merupakan puncak
ciptaan Tuhan, mereka ini melampaui para malaikat baik dalam pengetahuan maupun
kesalehan. Adapun fitrah yang dimaksud disini adalah kecenderungan manusia untuk
kembali kepada agama, yaitu Allah. Dan kecenderungan ini akan selalu ada dalam diri
setiap
manusia, meskipun
terkadang
manusia
memiliki
kecenderungan
pada
kemaksiatan karena pengaruh lingkungan. Namun hal itu pun yang merupakan ciri dari
kemuliaan kompleksitas manusia yang membedakannya dari makhluk lain termasuk
malaikat, karena malaikat hanya mampu untuk tunduk dan patuh pada Allah namun
tidak memiliki kebebasan untuk berfikir dan berekspresi dalam pelaksanaan amalnya.
Manusia Sebagai Hamba Allah
Manusia selain berperan sebagai khalifah di bumi memiliki kedudukan lainnya di alam
ini, yaitu sebagai hamba yang harus beribadah kepada Allah swt. (QS. Adz-Zariat,
51:56). Al-Maraghi menjelaskan bahwa Allah menciptakan jin dan manusia agar mereka
dapat mengetahui atau mengenal Tuhannya, mereka tidak hanya mengenal wujud
Tuhannya
saja,
namun
mereka
juga
dapat
meyakini
keberadaannya.
Itulah
konsekwensi logis dari kedudukan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang selalu
bergantung dan berlindung kepada-Nya.
Esensi dari abd adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan yang semuanya itu
hanya layak diberikan kepada Tuhan. Ketaatan dan ketundukan kepada Tuhan akan
senantiasa berlaku pada manusia dan makhluk ciptaan lainnya, oleh karena itu
manusia terikat oleh hukum-hukum Tuhan yang telah menjadi kodrat pada setiap
makhluk ciptaannya. Namun sebagai makhluk yang memiliki kemuliaan dan kelebihan
dibanding yang lainnya, manusia tidak sepenuhnya terikat pada hukum alamiah saja,
karena dengan kemampuan akalnya ia mampu untuk mengolah potensi alam menjadi
sesuatu yang baru yang diperlukan bagi kehidupannya, sehingga kemudian manusia
terikat oleh hukum-hkum berfikir dalam upaya mengembangkan dan mewujudkan
pemikirannya.
Jika pengertian ibadah dihubungkan dengan pengertian khalifah maka dapat dijelaskan
bahwa manusia sebagai khalifah yang berarti penguasa alam semesta memiliki
kekuasaan dan kebebasan untuk berfikir dan menggunakan akalnya, sedangkan
manusia
seorang
yang
tidak
memiliki
wewenang
untuk
semesta
ini
dengan
segala
potensi-potensi
yang
dimilikinya,
juga
sebagaiabd yang seluruh aktifitasnya harus berdasarkan ibadah kepada Allah. Jika hal
ini terlaksana dengan baik, maka manusia sebagai khalifah tidak akan berbuat
kemungkaran, korupsi dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Untuk dapat melaksanakan fungsi ke-khalifahan dan ibadah dengan baik, maka
manusia perlu diberikan pendidikan, pengajaran, pelatihan, keterampilan, teknologi dan
sarana pendukung lainnya. Dengan demikian secara tersirat menunjukan bahwa
konsep kekhalifahan dan ibadah dalam al-Quran erat kaitannya dengan pendidikan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi manusia merupakan makhluk yang luar biasa kompleks. Sedemikian sempurna
manusia diciptakan oleh Sang Pencipta dan manusia tidak selalu diam karena dalam
setiap kehidupan manusia selalu ambil bagian. Kita sebagai manusia harus menjadi
individu yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
Manusia itu tidak sepenuhnya sempurna, dalam kehidupan yang kita jalani pasti selalu
ada masalah yang tidak bisa kita selesaikan, oleh karena itu juga membutuhkan
bantuan dari orang lain, karena manusia adalah makhluk sosial sama seperti yang lain
karena manusia tidak bisa berdiri sendiri, dalam hal agama kita juga mempunyai
banyak maka dari itu kita harus saling menghargai dan mengasihi karena kita samasama makhluk yang diciptakan tidak ada bedanya, selain itu dalam hidup manusia juga
terdapat banyak aturan yang harus kita patuhi sebagai umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/17/pengertian-manusia/
2. Wikipedia
3. http://auliarahmansinaga.blogspot.co.id/2011/11/eksistensi-manusia-dalamkehidupan.html
4. http://www.tugasku4u.com/2013/05/makalah-hakikat-manusia-menurut-islam.html