You are on page 1of 6

INTERPRETASI

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 32 PSAK


10 TENTANG ALTERNATIF PERLAKUAN YANG
DIIZINKAN ATAS SELISIH KURS

ISAK No.

04

INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 32 PSAK 10 T E N TA N G ALTERNATIF PERLAKUAN YAN G D I I Z I N K A N


ATAS SELISIH KURS

ISAK No. 04

PENGANTAR (IATAR BELAKANG)


Walaupun perlakuan akuntansi untuk hedging telah diatur dalam paragraf 29
PSAK 10, akan tetapi bagi perusahaan yang tidak melakukan hedging timbul
berbagai pertanyaan tentang penerapan perlakuan yang diizinkan atas selisih
kurs sebagaimana diatur dalam paragraf 32 PSAK 10.
Oleh karena itu, Komite SAK memandang perlu untuk memberikan
interpretasi atas paragraf 32 PSAK 10.

Jakarta, 11 Oktober 1997

Komite Standar Akuntansi Keuangan

Jusuf Halim
Istini T.Siddharta
Mirza Mochtar Wahjudi
Prakarsa Katjep K.
Abdoelkadir
Jan Hoesada
Sobo Sitorus
Hein G. Surjaatmadja
Timoty E. Marnandus
Mirawati Sudjono
Nur Indriantoro
Rusdy Daryono
Siti Ch. Fadjriah Osman
Sitorus
Jusuf Wibisana Yosefa
Sayekti
Heri Wahyu Setiyarso

Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Anggota
Angota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota

ISAK No. 04

INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 32 PSAK 10 T E N TA N G ALT E R N AT I F P E R L A K U A N YA N G DIIZINKAN


ATAS SELISIH KURS

DAFEAR ISI

Halama
n
AL
TERNATIF PERIAKUAN
YANG DIIZINKAN ATAS SEIJSIH KURS ...........................4.1PENGANTAR(LATAR
BELAKANG)
4.3
INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 32 PSAK 10 TENTANG

KUTIPAN SAK ..
4.1
ALASAN INTERPRETASI ...................................................................................
4.1
INTERPRETASI ..................................................................................................
4.3
TANGGAL BERLAKU ............................................................................
4.3

4.2

INT ERPR ETAS I ATAS PARA GR AF 32 PS AK 10 TENTANG ALTERNATIF PER LAKU AN YANG
DIIZINKAN ATAS SELISIH KURS

ISAK No. 04

INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 32 PSAK 10 TENTANG ALTERNATIF


PERLAKUAN YANG DIIZINKAN ATAS SELISIH KURS
KUTIPAN SAK
Paragraf 32 PSAK 10 memuat ketentuan sebagai berikut:
"Selisih kurs dapat disebabkan karena suatu devaluasi atau depresiasi luar
biasa suatu mata uang dimana tidak mungkin dilakukan hedging dan
menimbulkan kewajiban yang tak terselesaikan akibat perolehan aktiva yang
harus dibayar dalam suatu mata uang asing. Selisih kurs tersebut dapat
dimasukkan sebagai nilai tercatat (carrying amount) aktiva yang
bersangkutan dengan pengertian nilai tercatat yang disesuaikan tersebut
tidak melampaui jumlah terendah antara biaya pengganti (replacement cost)
dan jumlah yang mungkin diperoleh kembali (amount recoverable) dari
penjualan atau penggunaan aktiva tersebut. Alternatif yang dipilih harus
diungkapkan secukupnya."
ALASAN INTERPRETASI
Dalam penerapan paragraf 32 tersebut di atas, timbul berbagai pertanyaan
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan "depresiasi luar biasa" dalam paragraf 32?
2. Akibat gejolak moneter, terjadi akselerasi depresiasi rupiah yang
mengakibatkan terjadinya kesulitan dalam penentuan premi hedging
serta tingginya tingkat premi instrumen hedging pada periode tertentu.
Apakah kondisi tersebut dapat memenuhi persyaratan "tidak dimungkinkan
dilakukan hedging" sebagaimana dimaksud dalam paragraf 32?
3. Apabila persyaratan yang ditentukan dalam paragraf 32 dapat terpenuhi,
bagaimana melakukan kapitalisasi selisih kurs?
INTERPRETASI
1. Akibat gejolak moneter, depresiasi rupiah terhadap suatu mata uang
asing yang

4.1

INTE RPRE TASI ATAS PAR AG RAF 32 PSAK 10 TENTAN G ALTERNATIF PERLA KUAN YANG DIIZINKAN
ATAS SELISIH KURS

ISAK No. 04

terjadi pada periode tertentu dapat melampaui batas-batas wajar bila diukur
dari tingkat rata-rata depresiasi periode sebelumnya. Depresiasi rupiah
terhadap suatu mata uang asing dianggap melampaui batas-batas wajar dan
merupakan depresiasi luar biasa apabila pada periode tertentu depresiasi rupiah
yang disetahunkan mencapai 133% dari rata-rata depresiasi rupiah tiga tahun
takwim terakhir.
2. Yang dimaksud dengan "tidak mungkin dilakukan hedging" adalah apabila pada
suatu periode tertentu tidak ekonomis dan atau tidak praktis dilakukan
hedging, karena kondisi berikut:
a. Tingkat premi hedging pada periode tertentu demikian tinggi sehingga
tidak ekonomis untuk melakukan hedging. Tingkat premi hedging dianggap
tinggi apabila mencapai 133% dari rata-rata premi hedging 3 (tiga) tahun
takwim terakhir, atau
b. Fasilitas hedging tidak tersedia karena bank tidak dapat menentukan
premi hedging berhubung fluktuasi rupiah yang tinggi.
3. Selisih kurs yang terjadi sejak awal tahun buku sampai dengan awal periode
tertentu tersebut harus dibebankan langsung ke perhitungan laba-rugi. Apabila
pada suatu periode tertentu terjadi depresiasi luar biasa dan tidak mungkin
dilakukan hedging sebagaimana dijelaskan di atas, maka sesuai dengan
paragraf 32 PSAK 10, selisih kurs yang timbul (baik realized maupun
unrealized) pada periode tersebut dapat dikapitalisasi. Kerugian selisih kurs
yang timbul atas saldo kewajiban dalam mata uang asing setelah periode
tertentu tersebut dibebankan ke perhitungan laba-rugi, sedangkan
keuntungan selisih kurs yang timbul harus diperlakukan sebagai
penyesuaian terhadap selisih kurs yang dikapitalisasi. Yang dimaksud dengan
periode tertentu adalah suatu periode yang merupakan bagian tahun buku yang
dimulai sejak dipenuhinya kondisi yang dipersyaratkan pada butir 1 dan 2,
dan berakhir sejak kondisi tersebut tidak lagi dipenuhi.
4. Selisih kurs dikapitalisasi ke aktiva yang bersangkutan (misalnya aktiva tetap
dan persediaan) dengan syarat nilai tercatat (carrying amount) aktiva yang
bersangkutan setelah dikapitalisasi tidak melampaui nilai terendah antara
biaya pengganti (replacement cost) dengan jumlah yang mungkin
diperoleh kembali (amount recoverable). Bagi perusahaan yang memilih
untuk melakukan kapitalisasi kurs yang telah memenuhi persyaratan butir 1 dan
butir 2, alternatif tersebut harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

4.2

INTE RPRE TASI ATAS PAR AG RAF 32 PS AK 10 TENTAN G ALTERNATIF PERLAK UAN YANG
ISAK No. 04

DIIZINKAN ATAS SELISIH KURS

5. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bank Indonesia tentang


perkembangan kurs valuta asing dan tingkat premi swap, maka selisih kurs
yang terjadi sejak tanggal 14 Agustus 1997 sampai dengan tanggal
diterbitkannya Interpretasi ini memenuhi persyaratan pada butir 1 dan 2.
TANGGAL BERLAKU
Interpretasi ini harus dibaca dan digunakan dalam kaitannya dengan PSAK 10
tentang Transaksi Dalam Mata Uang A sing.

Hak Cipta 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Dilarang memfoto-kopi atau memperhanyak

4.3

You might also like