You are on page 1of 25

Laporan Keuangan Konsolidasi

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal


30 Juni 2009 dan 2008
(Tidak Diaudit)

PT ANTA EXPRESS TOUR


& TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

Daftar Isi
Halaman
Neraca Konsolidasi....................

1-2

Laporan Laba Rugi Konsolidasi.

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi.

Laporan Arus Kas Konsolidasi..............

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ............

6 - 22

***************************

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan

2009

2008

AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
Pihak hubungan istimewa
Pihak ketiga
Investasi jangka pendek
Piutang
Usaha
Pihak hubungan istimewa
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar Rp3.423.635 pada
tahun 2009 dan 2008
Lain-lain - pihak ketiga
Biaya dibayar di muka
Uang muka
Jaminan IATA

2c,3
2e,20

34.947.308
70.152.090
-

3.235.313
44.319.767
13.471.744

3.416.391

10.072.211

172.726.560
3.026.889
6.886.623
15.913.489
-

189.608.607
5.793.269
3.584.615
25.052.095
6.272.655

307.069.350

301.410.276

2n,19
2g,7

11.667.351
21.507.069

11.668.159
23.216.400

2j,8
9

1.640.959
5.843.338

1.070.375
5.751.244

40.658.717

41.706.178

347.728.067

343.116.454

4
2e,20
2d

2f
5
6

Jumlah Aktiva Lancar

AKTIVA TIDAK LANCAR


Aktiva pajak tangguhan - bersih
Aset tetap - bersih
Selisih lebih biaya perolehan investasi atas aktiva
bersih Anak perusahaan
Aktiva lain-lain
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan

2009

2008

129.598.070
38.865.480
1.915.180
2.302.972
32.602.556

153.442.224
33.611.870
2.010.334
1.804.332
21.663.186

104.948

489.035

205.389.206

213.020.981

2i

1.426.858

55.373

2p

28.782.271

25.623.306

30.209.129

25.678.679

2b

39.968

1.093.360

14

57.000.000
770.460

57.000.000
770.460

2b

7.556.987

7.556.987

15

570.124
46.192.193

519.009
37.476.978

Jumlah Ekuitas

112.089.764

103.323.434

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

347.728.067

343.116.454

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN LANCAR
Hutang
Usaha - pihak ketiga
Lain-lain - pihak ketiga
Biaya masih harus dibayar
Hutang pajak
Pendapatan diterima di muka
Hutang sewa guna usaha yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun

10
11
2n,12
2k,13
2i

Jumlah Kewajiban Lancar

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR


Hutang sewa guna usaha - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja
karyawan
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK


PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham
Modal dasar - 1.900.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 570.000.000 saham
Agio saham
Selisih transaksi perubahan ekuitas
Anak perusahaan
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan

2009

2008

PENDAPATAN BERSIH

2l,16

904.997.836

1.055.965.256

BEBAN POKOK PENDAPATAN

2l,17

864.966.327

1.014.550.237

40.031.509

41.415.019

1.727.639
36.680.140

1.331.522
32.528.631

38.407.779

33.860.153

1.623.730

7.554.866

1.636.668
63.200
(777.350)

652.226
58.400
(1.408.538)

(86.692)
3.345.767

(85.583)
3.268.122

Penghasilan Lain-lain - Bersih

4.181.593

2.484.627

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

5.805.323

10.039.493

(1.784.647)
541.090

(2.854.733)
290.670

(1.243.557)

(2.564.063)

4.561.766

7.475.430

LABA KOTOR
2l,18

BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
Jumlah Beban Usaha
LABA USAHA

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Penghasilan bunga
Laba penjualan aset tetap
Laba (rugi) selisih kurs - bersih
Amortisasi selisih lebih perolehan investasi atas
Aktiva Anak perusahaan
Lain-lain - bersih

2g
2m

2n,19

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN


Pajak kini
Pajak tangguhan
Beban Pajak Penghasilan - Bersih

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH


ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK
PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI

(1.358)

LABA BERSIH
Laba bersih per saham dasar

2q

4.560.408

7.395.193

8,00

12,97

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(80.237)

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Modal
Saham
Saldo, 1 Januari 2008

Selisih
Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Anak
Perusahaan

Agio
Saham

57.000.000

Pembentukan cadangan
umum

770.460
-

Laba bersih periode berjalan

Saldo Laba
Telah
Ditentukan
Penggunaanya

7.556.987
-

479.009
-

Belum
Ditentukan
Penggunaanya
30.121.785

40.000

(40.000)

Jumlah
Ekuitas
95.928.241
-

7.395.193

7.395.193

Saldo, 30 Juni 2008

57.000.000

770.460

7.556.987

519.009

37.476.978

103.323.434

Saldo, 1 Januari 2009

57.000.000

770.460

7.556.987

519.009

41.682.900

107.529.356

Pembentukan cadangan
umum

51.115

Laba bersih periode berjalan

4.560.408

4.560.408

57.000.000

770.460

7.556.987

570.124

46.192.193

112.089.764

Saldo, 30 Juni 2009

(51.115)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari penjualan jasa
Penerimaan dari jasa lainnya
Pembayaran beban pokok penjualan
Pembayaran beban usaha
Pembayaran beban pajak
Pencairan uang jaminan
Kas Bersih yang Digunakan Untuk
Aktivitas Operasi

2008

880.196.001
11.191.284
(860.778.450)
(39.990.349)
(4.396.605)
-

999.955.295
75.264
(992.248.114)
(30.781.980)
(4.832.448)
5.372.297

(13.778.119)

(22.459.686)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penempatan (pencairan) investasi jangka pendek
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap

13.000.000
63.200
(1.209.967)

(12.500.000)
58.400
(1.221.640)

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan


untuk) Aktivitas Investasi

11.853.233

(13.663.240)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Pembayaran hutang sewa guna usaha

(144.509)

(648.011)

Kas Bersih yang Digunakan untuk


Aktivitas Pendanaan

(144.509)

(648.011)

(2.069.395)

(36.770.937)

PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK


KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE

107.168.793

84.326.017

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE

105.099.398

47.555.080

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta yang
dibuat dihadapan notaris Lody Herlianto, S.H., notaris pengganti John Leonard Waworuntu, S.H.,
No.21 tanggal 10 Mei 1972. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/405/16 tanggal 22 November 1974. Berdasarkan
akta notaris John Leonard Waworuntu, S.H., No. 81 tanggal 25 Maret 1976 yang telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/197/7 tanggal 9
April 1976, nama Perusahaan diubah dari PT. China Travel Service menjadi PT Anta Express
Tour & Travel Service.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan
akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H, Msi, No. 149 tanggal 20 Oktober 2008 mengenai
perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perseroan, yang telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU0124146.AH.01.09.Tahun 2008 tertanggal 22 Desember 2008.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan meliputi jasa pelayanan
dalam bidang pariwisata antara lain penjualan tiket pesawat, penjualan voucher hotel,
menyelenggarakan tur baik domestik maupun internasional, pengurusan dokumen perjalanan,
penyelenggaraan perjalanan insentif, serta jasa penyelenggaraan konferensi, pameran dan lainlain. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat di Jalan Hayam Wuruk No. 88
dengan 4 cabang yang berlokasi di Jakarta, 1 cabang masing-masing terdapat di Cikarang,
Tangerang, Bandung, Surabaya, Denpasar dan Makassar. Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial sejak tahun 1971.
Perusahaan merupakan agen dari IATA (International Air Transport Association) dan anggota
beberapa asosiasi perusahaan wisata dari ASITA (Association of The Indonesian Tours and
Travel Agencies).
b. Transaksi Permodalan Perusahaan
Pada tanggal 28 Desember 2001, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif
No.S-4070/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sejumlah 80.000.000
saham dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp125
per saham melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya).
Pada tanggal 16 Januari 2004, Perusahaan telah menghapus pencatatan saham dari Bursa Efek
Surabaya.
c. Struktur Perusahaan dan Anak perusahaan
Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

1. UMUM (lanjutan)
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Pada tanggal 30 Juni 2009, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan hasil
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta No. 179 tanggal 27 Mei
2009 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,Msi., adalah sebagai berikut:
Komisaris
Chairal Tanjung
Rustiyan Oen
Prastowo

Direksi
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Komisaris Independen

Henry C. Suryanaga - Direktur Utama


Ratih Prabandari
- Direktur
Muslimin
- Direktur

Pada tanggal 30 Juni 2008, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan hasil
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta No. 29 tanggal 2 Juni
2008 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,Msi, adalah sebagai berikut:
Komisaris

Direksi

Henry C. Suryanaga - Komisaris Utama


Rustiyan Oen
- Komisaris
Prastowo
- Komisaris Independen

Amelia Bharata
Ratih Prabandari
Muslimin

- Direktur Utama
- Direktur
- Direktur

Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
2009
Ketua
Anggota
Anggota

Prastowo
Ali Gunawan
Adang Isnandar

2008
Prastowo
Ali Gunawan
Adang Isnandar

Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan dan
Anak perusahaan adalah sebesar Rp 1.845.161 untuk periode enam bulan yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2009. Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki 1.063 karyawan tetap pada
tanggal 30 Juni 2009.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost).
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual (accrual basis), kecuali untuk
laporan arus kas konsolidasi.
Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran
kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas
konsolidasi disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method).
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)


b. Prinsip-prinsip konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan PT Vayatour (Anak
perusahaan). Seluruh Anak perusahaan dikonsolidasi. Anak perusahaan adalah suatu entitas
dimana Perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai
pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional. Seluruh saldo akun dan transaksi yang
material telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan
Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
Bagian proporsional pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan disajikan dalam
akun Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi dalam neraca
konsolidasi
Selisih antara nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proporsional atas nilai wajar aktiva
bersih dari Anak perusahaan yang timbul dari perubahan ekuitas yang bukan berasal dari
transaksi antara Perusahaan dan Anak perusahaan dicatat sebagai Selisih Transaksi Perubahan
ekuitas Anak perusahaan dan dicatat sebagai bagian dalam ekuitas pada neraca konsolidasi.
c. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas dalam bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu
tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan.
d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun
piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sesuai dengan definisi dalam PSAK No. 7 tentang Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
Seluruh transaksi yang material dengan pihak-pihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
f.

Biaya Dibayar di Muka


Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya.

g. Aset Tetap
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No.16
(Revisi 2007), Aset Tetap yang menggantikan PSAK No.16 (1994), Aktiva Tetap dan Aktiva
Lain-lain dan PSAK No.17 (1994), Akuntansi Penyusutan, dimana Perusahaan dan Anak
perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak
yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak perusahaan.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)


g. Aset Tetap (lanjutan)
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya
tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan
dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap
sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan
yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat
terjadinya.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama umur
manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut :
Tahun
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan

20
4-5
4-5

Tanah dicatat sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi.


Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul
dari penghentian pengakuan aset dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
h. Penurunan Nilai Aktiva
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan kemungkinan
terjadinya penurunan nilai aktiva pada tanggal neraca. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai
aktiva, Perusahaan dan Anak perusahaan menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali
(recoverable amount) dari aktiva tersebut. Penurunan nilai aktiva diakui sebagai beban pada
usaha tahun berjalan.
i.

Sewa
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna
usaha yang dapat dikapitalisasi (capital lease) jika memenuhi semua kriteria untuk dikapitalisasi.
Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut dikelompokkan sebagai
transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), Sewa menggantikan PSAK No. 30
(1990) Akuntansi Sewa Guna Usaha. Berdasarkan PSAK No.30 (Revisi 2007), penentuan
apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa
didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian
tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk
menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak
mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)


i.

Sewa (lanjutan)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), untuk sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak
perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai
wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih
rendah dari nilai wajar. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan dengan
metode garis lurus selama jangka waktu umur manfaat aset sewaan.

j.

Selisih lebih biaya perolehan investasi atas aktiva bersih Anak perusahaan
Aktiva ini merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih Anak
perusahaan yang diakuisisi, dicatat dengan metode pembelian dan diamortisasi selama 20 (dua
puluh) tahun.

k. Pendapatan diterima di muka


Pendapatan diterima di muka merupakan akun untuk mencatat penerimaan uang muka dari
pelanggan atas penjualan jasa yang belum direalisasi, dan diakui sebagai pendapatan apabila
jasa/penjualan tersebut telah direalisasi atau setelah perjalanan wisata/tur tersebut telah berjalan.
l.

Pengakuan Pendapatan dan Beban


Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penjualan jasa di counter penjualan, sedangkan
pendapatan dari penyelenggaraan paket wisata diakui pada saat perjalanan wisata dilakukan.
Beban diakui pada saat terjadinya (akrual basis).

m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing


Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca konsolidasi, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah untuk mencerminkan kurs terakhir yang
berlaku pada tanggal neraca konsolidasi. Laba atau rugi kurs yang terjadi dari transaksi
penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dikreditkan atau dibebankan
pada usaha periode berjalan.
Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, kurs yang digunakan dihitung berdasarkan kurs tengah
Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode yang bersangkutan
dengan rincian sebagai berikut:
2009
2008
1 Euro Eropa (EUR)
1 Dolar Amerika Serikat (USD)
1 Dolar Singapura (SGD)
1 Dolar Hong Kong (HKD)
1 Dolar Australia (AUD)
1 Yen Jepang (JPY)

14.432
10.225
7.055
1.319
8.291
107

10

14.563
9.225
6.779
1.183
8.879
87

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)


n. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aktiva
dan kewajiban pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara dasar pelaporan
aktiva dan kewajiban menurut komersial dan pajak pada masing-masing tanggal pelaporan.
Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, juga
diakui sejauh manfaat pajak tersebut besar kemungkinan dapat direalisasi.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku pada saat
aktiva dipulihkan atau kewajiban dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang
perpajakan) yang telah berlaku secara efektif atau yang telah secara substantif berlaku pada
tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan
oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang
sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Koreksi terhadap kewajiban pajak dicatat pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada
saat keputusan atas keberatan ditetapkan, jika Perusahaan mengajukan keberatan.
o. Pelaporan segmen
Perusahaan dan Anak perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen sebagai berikut:
(i) Segmen usaha (primer). Berdasarkan jenis kegiatan penjualan, yang diklasifikasikan ke dalam
tiket, tur, hotel dan dokumen.
(ii) Segmen geografis (sekunder). Berdasarkan lokasi penjualan, yaitu DKI, Jawa Barat, Jawa
Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Bali dan Papua.
p. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan
Perusahaan menerapkan kewajiban atas kesejahteraan karyawan yang tidak didanai sesuai
dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tertanggal 25 Maret 2003 (Undangundang). Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya untuk imbalan kerja berdasarkan
Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria Projected Unit
Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila
akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program
pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari jumlah kewajiban imbalan pasti pada
tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial tersebut diakui secara garis lurus selama
rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang
timbul dari penerapan suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada hutang
imbalan kerja atas program yang sudah ada harus diamortisasi selama periode sampai manfaat
tersebut menjadi hak karyawan.
q. Laba bersih per saham
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata
rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang saham
yang beredar untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebanyak 570.000.000 saham.

11

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)


r.

Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen menentukan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva
dan kewajiban yang dilaporkan pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah
pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian
yang melekat dalam penentuan estimasi, realisasi yang dilaporkan di masa yang akan datang
dapat berbeda dengan estimasi tersebut.

3. KAS DAN SETARA KAS


Kas dan setara kas terdiri dari:
2009
Kas
Bank
Rupiah
Pihak hubungan istimewa
PT Bank Mega Tbk
Pihak ketiga
Citibank NA
PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Lippo Tbk
PT Bank Niaga Tbk
PT Bank International Indonesia Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank UOB Buana Tbk
Lain-lain
Sub Jumlah
Dolar Amerika Serikat
Pihak hubungan istimewa
PT Bank Mega Tbk
(US$373.000 pada tahun 2009
dan US$31.977 pada tahun 2008)
Pihak ketiga
Citibank NA
(US$972.577 pada tahun 2009
dan US$441.259 pada tahun 2008)
PT Bank Negara Indonesia Tbk
(US$415.563 pada tahun 2009
dan US$311.682 pada tahun 2008)
PT Bank Lippo Tbk
(US$226.796 pada tahun 2009
dan US$322.627 pada tahun 2008)
PT Bank Danamon Tbk
(US$152.163 pada tahun 2009
dan US$244.048 pada tahun 2008)
12

2008

8.738.003

12.083.359

9.633.381

2.940.324

9.787.167
5.774.674
5.542.409
5.474.992
1.529.005
609.692
430.341
162.494
7.697
1.526.239

317.166
1.483.369
3.068.036
6.327.943
294.774
763.622
562.085
836.085
236.190
1.653.323

40.478.091

18.482.917

3.813.927

294.989

9.944.595

4.070.615

4.249.137

2.875.262

2.318.992

2.976.236

1.555.863

2.251.345

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)


2009
PT Bank International Indonesia Tbk
(US$140.608 pada tahun 2009
dan US$131.905 pada tahun 2008)
PT Bank Panin Tbk
(US$117.069 pada tahun 2009
dan US$74.238 pada tahun 2008)
PT Bank Permata Tbk
(US$14.597 pada tahun 2009
dan US$114.780 pada tahun 2008)
Lain-lain
Jumlah Bank
Deposito Berjangka
PT Bank Mega Tbk
PT Bank DBS Indonesia
(USD 48.668 dan 3.548.646 pada tahun
2009)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(USD 240.584 pada tahun 2009)
Jumlah deposito berjangka
Jumlah kas dan setara kas

2008

1.437.719

1.216.828

1.197.031

684.843

149.252
3.212.545

1.058.842
1.559.844

27.879.061

16.988.804

21.500.000

4.044.274

2.459.969

28.004.243

105.099.398

47.555.080

4. PIUTANG USAHA
Akun ini merupakan piutang dagang atas penjualan yang timbul dari kegiatan usaha Perusahaan dan
Anak perusahaan, sebagai berikut:
a. Berdasarkan kegiatan usaha
2009

2008

Tiket
Tur
Hotel
Dokumen
Penyisihan piutang ragu-ragu

152.251.262
13.588.616
11.887.506
1.839.202
(3.423.635)

176.764.817
13.146.200
11.800.746
1.392.690
(3.423.635)

Jumlah

176.142.951

199.680.818

b. Berdasarkan jenis piutang:


2009

2008

Pihak hubungan istimewa (Catatan 20)


Pihak ketiga

3.416.391
172.726.560

10.072.211
189.608.607

Jumlah

176.142.951

199.680.818

13

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

4. PIUTANG USAHA (lanjutan)


c.

Berdasarkan mata uang :


Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Jumlah

2009

2008

90.803.935
85.339.016

92.373.918
107.306.900

176.142.951

199.680.818

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:


2009

2008

Saldo awal periode


Penambahan

3.423.635
-

3.423.635
-

Saldo akhir periode

3.423.635

3.423.635

Piutang usaha milik Perusahaan dan Anak perusahaan dalam jumlah tertentu digunakan sebagai
jaminan atas fasilitas bank garansi.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir
periode, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan atas piutang
ragu-ragu cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di
kemudian hari.
5. UANG MUKA
Saldo uang muka merupakan pembayaran deposit tiket pesawat terbang, deposit hotel (internasional
dan domestik), deposit tur, deposit dokumen dengan rincian sebagai berikut:
2009

2008

Maskapai penerbangan
Tur
Dokumen
Hotel

10.911.932
4.899.777
41.000
60.780

6.314.150
17.439.319
1.224.257
74.369

Jumlah

15.913.489

25.052.095

6. JAMINAN IATA
Akun ini terdiri dari:
2009

2008

S4P
S2P

509.974
5.762.681

Jumlah

6.272.655

Jaminan IATA-S4P merupakan jaminan sebesar 4% dari harga pokok penjualan tiket internasional
bersih, sedangkan jaminan IATA-S2P merupakan jaminan sebesar 2% dari harga pokok penjualan
tiket Garuda domestik. Jaminan-jaminan tersebut dapat dicairkan setelah 18 bulan, dan dilakukan
secara bertahap untuk setiap 9 bulan. Sejak November 2007, jaminan IATA-S4P diganti menjadi
jaminan bank garansi dan sejak bulan Mei 2008 jaminan IATA-S2P diganti menjadi bank garansi.
14

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

7. ASET TETAP
Aset tetap terdiri dari:
2009
Saldo Awal

Penambahan/
Reklasifikasi

Pengurangan/
Reklasifikasi

Saldo Akhir

Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Hak atas tanah
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan

6.475.711
14.674.297
16.442.452
8.619.079

321.967
3.448.988

1.780
150.000

6.475.711
14.674.297
16.762.639
11.918.067

Jumlah Pemilikan Langsung

46.211.539

3.770.955

151.780

49.830.714

5.335.672

2.560.988

2.774.684

Jumlah Nilai Tercatat

51.547.211

3.770.955

2.712.768

52.605.398

Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan

5.414.633
13.526.069
7.510.333

360.219
617.701
2.560.988

1.780
150.000

5.774.852
14.141.990
9.921.321

Jumlah Pemilikan Langsung

26.451.035

3.538.908

151.780

29.838.163

2.774.684

1.046.470

2.560.988

1.260.166

Jumlah Akumulasi Penyusutan

29.225.719

4.585.378

2.712.768

31.098.329

Nilai Buku

22.321.492

Sewa
Kendaraan

Sewa
Kendaraan

21.507.069

2008
Saldo Awal

Penambahan/
Reklasifikasi

Pengurangan/
Reklasifikasi

Saldo Akhir

Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Hak atas tanah
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan

6.475.711
14.202.046
14.848.931
8.161.922

326.783
894.857
-

126.000

6.475.711
14.528.829
15.743.788
8.035.922

Jumlah Pemilikan Langsung

43.688.610

1.221.640

126.000

44.784.250

5.609.364

5.609.364

49.297.974

1.221.640

126.000

50.393.614

Sewa Guna Usaha


Kendaraan
Jumlah Nilai Tercatat

15

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

7. ASET TETAP (lanjutan)


2008
Saldo Awal

Penambahan/
Reklasifikasi

Pengurangan/
Reklasifikasi

Saldo Akhir

Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan

4.557.097
11.920.091
6.550.047

708.728
744.129
538.472

126.000

5.265.825
12.664.220
6.962.519

Jumlah Pemilikan Langsung

23.027.235

1.991.329

126.000

24.892.564

1.762.691

521.959

2.284.650

Jumlah Akumulasi Penyusutan

24.789.926

2.513.288

126.000

27.177.214

Nilai Buku

24.508.048

Sewa Guna Usaha


Kendaraan

23.216.400

Hak atas tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan akan berakhir pada
berbagai tanggal antara tahun 2011 sampai dengan 2034. Manajemen berkeyakinan bahwa HGB
tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
Pada tanggal 30 Juni 2009, aktiva tetap (kecuali hak atas tanah) Perusahaan dan Anak perusahaan
telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kerusuhan dan risiko lainnya
berdasarkan suatu paket polis tertentu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.
Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kondisi-kondisi atau perubahan
keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aktiva tetap Perusahaan.

8. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN INVESTASI ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
Merupakan selisih lebih biaya perolehan investasi pada PT Vayatour atas aktiva bersih Anak
perusahaan tersebut, dengan rincian sebagai berikut:
2009
Harga perolehan
Akumulasi
Nilai sisa

16

2008

4.168.395
(2.527.436)

3.423.320
(2.352.945)

1.640.959

1.070.375

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

9. AKTIVA LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
2009

2008

Jaminan maskapai penerbangan


Renovasi-bersih
Jaminan sewa dan servis
Lain-lain

2.949.830
1.723.133
1.117.484
52.891

2.767.887
2.015.528
927.554
40.275

Jumlah

5.843.338

5.751.244

10. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA


Hutang usaha terdiri dari :
2009
Tiket
Tur
Hotel
Dokumen
Jumlah

2008

60.387.119
50.147.766
16.302.003
2.761.182

96.410.276
36.502.906
18.317.328
2.211.714

129.598.070

153.442.224

11. HUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA


Hutang lain-lain merupakan hutang refund atas pengembalian tiket dan voucher hotel yang tidak
dipergunakan oleh pelanggan.

12. HUTANG PAJAK


Hutang pajak terdiri dari:
2009

2008

Pajak Penghasilan:
Pasal 21
Pasal 25
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai

205.344
487.156
578.039
1.032.433

142.270
431.883
240.253
989.926

Jumlah

2.302.972

1.804.332

17

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

13. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA


Pendapatan diterima di muka merupakan penerimaan deposit dari pelanggan atas penjualan tiket,
voucher hotel dan tur, dengan rincian sebagai berikut:
2009

2008

Valuta asing
Rupiah

16.521.472
16.081.084

16.804.724
4.858.462

Jumlah

32.602.556

21.663.186

14. MODAL SAHAM


Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009

Pemegang Saham

Modal Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh

Persentase
Pemilikan

Jumlah

PT Trans Lifestyle
PT Kresna Graha Sekurindo Tbk
Masyarakat (masing-masing tidak
lebih dari 5%)

313.500.000
192.431.500

55,00%
33,76%

31.350.000
19.243.150

64.068.500

11,24%

6.406.850

Jumlah

570.000.000

100,00%

57.000.000

2008

Pemegang Saham

Modal Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh

Persentase
Pemilikan

Jumlah

PT Trans Lifestyle
PT Kresna Graha Sekurindo Tbk
Masyarakat (masing-masing tidak
lebih dari 5%)

313.500.000
193.264.500

55,00%
33,91%

31.350.000
19.326.450

63.235.500

11,09%

6.323.550

Jumlah

570.000.000

100,00%

57.000.000

Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif atas Pendaftaran Pernyataan penawaran tender dari
surat Ketua BAPEPAM-LK No. S-5777/BL/2007 tanggal 14 November 2007 atas pembelian saham
saham oleh PT Trans lifestyle dari para pemegang saham Perusahaan dengan kepemilikan 55%.

15. SALDO LABA


Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Mei 2009, yang diaktakan dengan Akta
No. 179 tanggal yang sama dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, para pemegang saham
menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar Rp51.115 atas laba bersih tahun 2008.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 2 Juni 2008, yang diaktakan dengan Akta
No. 29 tanggal yang sama dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, para pemegang saham
menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar Rp40.000 atas laba bersih tahun 2007.
18

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

16. PENDAPATAN BERSIH


Rincian pendapatan bersih berdasarkan jenis kegiatan penjualan adalah sebagai berikut:
2009

2008

Tiket
Tur
Hotel
Dokumen

737.998.160
103.871.316
53.506.581
9.621.779

876.719.617
117.173.704
51.708.105
10.363.830

Jumlah

904.997.836

1.055.965.256

Tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang jumlahnya melebihi 10% dari pendapatan
bersih untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008.

17. BEBAN POKOK PENDAPATAN


Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut:
2009

2008

Tiket
Tur
Hotel
Dokumen

711.852.754
94.568.987
50.003.297
8.541.289

848.222.427
108.758.271
48.258.836
9.310.703

Jumlah

864.966.327

1.014.550.237

Pembelian bersih yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih adalah kepada BSP IATA
masing-masing sebesar Rp594.976.235 dan Rp697.078.210 untuk periode enam bulan yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008.

18. BEBAN USAHA


Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
2009
Beban penjualan :
Promosi dan iklan
Beban umum dan administrasi :
Gaji dan tunjangan
Transportasi dan perjalanan dinas
Penyusutan
Sewa gedung
Paket, pos dan jasa telekomunikasi
BBM dan parkir
19

2008

1.727.639

1.331.522

23.476.329
2.661.385
2.024.390
1.868.326
1.131.907
1.060.759

19.931.811
2.310.201
2.513.288
1.398.619
1.814.491
940.480

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

18. BEBAN USAHA (lanjutan)


2009
Listrik, air dan gas
Pemeliharaan
Administrasi bank
Fotocopy dan cetakan
Perijinan dan jasa profesional
Jamuan dan representasi
Rumah tangga kantor keamanan dan kebersihan
Iuran dan keanggotaan
Asuransi
Lain-lain

2008

917.705
844.284
488.574
475.649
398.570
376.344
282.012
270.327
105.958
297.621

638.343
957.406
250.646
329.445
443.285
252.098
198.350
255.271
112.527
182.370

Jumlah Beban administrasi dan umum

36.680.140

32.528.631

Jumlah Beban usaha

38.407.779

33.860.153

19. PAJAK PENGHASILAN


Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari:
2009

2008

Pajak kini
Pajak tangguhan

(1.784.647)
541.090

(2.854.733)
290.670

Jumlah

(1.243.557)

(2.564.063)

20. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA


Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan pada harga, persyaratan dan
kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap Jumlah
Aktiva Konsolidasi (%)

Jumlah
2009
Bank
Piutang usaha

34.947.308
3.416.391

2008
3.235.313
10.072.211

2009
10,1%
1,0%

2008
0,9%
2,9%

Sifat hubungan istimewa merupakan hubungan kepemilikan/pemegang saham yang sama pada:
PT Bank Mega Tbk, PT Mega Capital Indonesia, PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, PT Televisi
Transformasi Indonesia, PT Trans Kalla Makasar, PT Bank Syariah Mega Indonesia, PT Asuransi
Jiwa Mega Life, PT Trans Coffee, PT Mega Auto Finance, PT Para Bandung Propertindo, PT Asuransi
Umum Mega, PT Trans Mahagaya dan PT Para Multi Finance.

20

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

21. SEGMEN USAHA


a. Berdasarkan segmen usaha
2009
Tiket
Pendapatan bersih
Beban pokok pendapatan
Laba kotor
Beban usaha

737.998.160
(711.852.754)
26.145.406

Tur
103.871.316
(94.568.987)
9.302.329

Hotel

Dokumen

53.506.581
(50.003.297)

9.621.779
(8.541.289)

3.503.284

1.080.490

Laba usaha
Penghasilan lain-lain - bersih
Beban pajak penghasilan
- bersih

Jumlah
904.997.836
(864.966.327)
40.031.509
(38.407.779)
1.623.730
4.181.593
(1.243.557)

Laba sebelum hak minoritas


atas laba bersih Anak
perusahaan yang
dikonsolidasi
Hak minoritas atas laba
bersih anak perusahaan
yang dikonsolidasi

4.561.766

Laba Bersih

4.560.408

(1.358)

2008
Tiket
Pendapatan bersih
Beban pokok pendapatan
Laba kotor
Beban usaha

876.719.617
(848.222.427)
28.497.190

Tur
117.173.704
(108.758.271)
8.415.433

Laba usaha
Penghasilan lain-lain - bersih
Beban pajak penghasilan
- bersih

Hotel

Dokumen

51.708.105
(48.258.836)

10.363.830
(9.310.703)

3.449.269

1.053.127

Jumlah
1.055.965.256
(1.014.550.237)
41.415.019
(33.860.153)
7.554.866
2.484.627
(2.564.063)

Laba sebelum hak minoritas


atas laba bersih Anak
perusahaan yang
dikonsolidasi
Hak minoritas atas laba
bersih anak perusahaan
yang dikonsolidasi

7.475.430

Laba Bersih

7.395.193

(80.237)

21

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode enam bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

21. SEGMEN USAHA (lanjutan)


b. Berdasarkan segmen geografis
Pendapatan bersih
2009

2008

DKI
Bali
Jawa Barat
Jawa Timur
Sulawesi Selatan
Kalimantan Timur
Papua

553.996.009
105.546.747
66.956.852
54.448.163
37.459.410
27.374.896
59.215.759

702.397.221
124.116.911
86.270.884
62.630.813
55.433.422
25.116.005
-

Jumlah

904.997.836

1.055.965.256

Aktiva
2009

2008

DKI
Bali
Jawa Timur
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
Kalimantan Timur
Papua

259.853.668
26.121.767
16.165.864
13.304.830
12.339.292
5.599.238
14.343.408

258.566.011
34.326.570
18.069.712
15.133.145
13.253.856
3.767.160
-

Jumlah

347.728.067

343.116.454

22. KONDISI EKONOMI


Kegiatan operasional Perusahaan dan Anak perusahaan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Indonesia
di masa yang akan datang, yang mana bergantung pada kondisi sosial dan politik yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dan pemulihan ekonomi sangat bergantung pada beberapa faktor
seperti kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia,
suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan.

23. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI


Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang
telah diselesaikan pada tanggal 30 Juli 2009.

22

You might also like