You are on page 1of 1

EMBRIOLOGI

Ginjal berasal dari metanefros yang terdiri atas bagian dorsal mesonefros dan tonjol ureter.
Metanefros ini membentuk ureter, pielum, kaliks ginjal dan jaringan parenkim ginjal. Struktur ini
naik ke arah dorsokranial sewaktu perkembangannya sekitar minggu ke delapan menyatu dengan
blastema dan mengalami rotasi sehinga akhirnya pielum dan hilusnya terletak di sebelah medial.
Sementara itu, kloaka yang merupakan ujung buntu usus belakang dibagi dua sehingga membentuk
sinus urogenital di sebelah ventral dan rektum di sebelah dorsal. Dari sinus urogenital yang
membentuk sebagian uretra dan kandung kemih, muncul tonjol ureter. Sisa duktus mesonefros akan
membentuk trigonum kandung kemih, vesikula seminalis, vas deferens, dan epididimis yang akan
bertemu dengan jaringan bakal gonad. Pada lelaki, duktus Miller akan beregresi dan pada perempuan
duktus ini sebagian akan berfusi membentuk tuba Fallopius dan uterus.
I.2 ANATOMI DAN FISIOLOGI
Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang menghantarkan urin dari ginjal
menuju kandung kemih. Panjang ureter adalah sekitar 20-30 cm dengan diameter maksimum sekitar
1,7 cm di dekat kandung kemih dan berjalan dari hilus ginjal menuju kandung kemih. Ureter dibagi
menjadi pars abdominalis, pelvis,dan intravesikalis. Dindingnya terdiri atas mukosa yang dilapisi
oleh sel-sel transisional, otot-otot polos sirkuler dan longitudinal yang dapat melakukan gerakan
peristaltik (berkontraksi) guna mengeluarkan urine ke buli-buli. Secara anatomis terdapat beberapa
tempat yang ukuran diameternya relative lebih sempit daripada di tempat lain Sehingga batu atau
benda-benda lain yang berasal dari ginjal seringkali tersangkut. Tempat-tempat penyempitan itu
antara lain adalah :

1)

Pada perbatasan antara pelvis renalis dan ureter atau pelvi-ureter junction

2)

Tempat ureter menyilang arteri iliaka di rongga pelvis

3)

Pada saat ureter masuk ke buli-buli


Sistem perdarahan ureter bersifat segmental dan berasal dari pembuluh arteri ginjal, gonad, dan bulibuli dengan hubungan kolateral kaya sehingaa umumnya perdarahan tidak terancam pada tindak
bedah ureter. Persyarafan ureter bersifat otonom.

You might also like