Professional Documents
Culture Documents
Sistem Reproduksi
Manusia
b. Organ Internal
Organ internal
Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah
pir, dilapisi peritoneum (serosa). Terdiri dari
corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks
uteri. Selama kehamilan berfungsi sebagai
tempat implatansi, retensi dan nutrisi
konseptus. Uterus terdiri dari 3 lapisan yaitu :
- Lapisan serosa (lapisan peritoneum), di luar
- Lapisan otot (lapisan miometrium) di tengah
- Lapisan mukosa (endometrium) di dalam.
a.
Fungsi Uterus
1)Setiap bulan berfungsi dalam
pengeluaran darah haid dengan adanya
perubahan dan pelepasan dari
endometrium
2)Tempat janin tumbuh dan berkembang
3)Tempat melekatnya plasenta
4)Pada kehamilan, persalinan dan nifas
mengadakan kontraksi untuk lancarnya
persalinan dan kembalinya uterus pada saat
involusi.
Organ internal
b. Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba
kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum
dari ovarium sampai cavum uteri. Dinding tuba terdiri tiga lapisan :
serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel
bersilia
c. Ovarium,
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum,
sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan
pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium
berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum
(dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di
korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormonhormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh
korpus luteum pascaovulasi)
d. Vagina
Adalah liang atau saluran yang menghubungkan vulva dan rahim, terletak
diantara kandung kencing dan rectum. Dinding depan vagina panjangnya
7-9 cm dan dinding belakang 9-11 cm. Fungsi penting vagina adalah :
Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahim,
Alat untuk bersenggama, Jalan lahir pada waktu bersalin
b.
c.
Laktasi
Laktasi adalah suatu proses produksi, sekresi, dan
pengeluaran ASI yang membutuhkan calon ibu yang siap
secara psikologi dan fisik, kemudian bayi yang telah cukup
sehat untuk menyusu, serta produksi ASI yang telah
disesuaikan dengan kebutuhan bayi, dimana volume ASI
500-800 ml/hari.
Ketika bayi menghisap payudara, hormon yang bernama
oksitosin membuat ASI mengalir dari dalam alveoli melalui
saluran susu menuju ke reservoir susu yang berlokasi
dibelakang aerola lalu ke dalam mulut bayi. Pengaruh
hormonal bekerja melalui dari bulan ketiga kehamilan
dimana tubuh wanita memproduksi hormon yang
menstimulasi munculnya ASI dalam sistem payudara.
Hormon-hormon yang
mempengaruhi pembentukan ASI
Hormon-hormon yang
mempengaruhi pembentukan ASI
Prolaktin: berperan dalam membesarnya alveoil dalam
kehamilan. Prolaktin merupakan suatu hormon yang disekresi
oleh glandula pituitari. Hormon ini memiliki peran penting untuk
memproduksi ASI, dan meningkat selama kehamilan. Peristiwa
lepas atau keluarnya plasenta pada ahir proses persalinan akan
membuat kadar estrogen dan progesteron berangsur-angsur
menurun sampai tingkat dapat dilepaskan dan diaktifkanya
prolaktin. Peningkatan prolaktin akan menghambat ovulasi.
Kadar paling tinggi adalah ada malam hari dan penghentian
pertama pemberian air susu dilakukan pada malam hari.
Oksitosin: mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat
melahirkan dan setelahnya, seperti halnya juga dalam orgasme.
Setelah melahirkan, oksitosin juga mengencangkan otot halus
di sekitar alveoli untuk memeras ASI menuju saluran susu.
Oksitosin berperan dalam proses turunnya susu let-down / milk
ejection reflex.
Hormon-hormon yang
mempengaruhi pembentukan ASI
TERIMA KASIH