Professional Documents
Culture Documents
paru-paru mengembang, akibatnya udara dari luar masuk melalui lubang hidung, trakea,
bronkus, dan paru-paru.
Gas O2 dalam udara masuk melalui hidung rongga mulut anak tekak trakea yang
panjang bronkiolus dalam paru-paru dari paru-paru O2 diangkut darah menuju ke
seluruh jaringan tubuh.
Fase ekspirasi: otot tulang rusuk relaksasi sehingga rongga dada dan paruparu
mengecil, akibatnya udara dari paru-paru keluar melalui paru-paru, bronkus, trakea, dan
lubang hidung.
Dari jaringan tubuh gas CO2 di angkut darah menuju jantung kemudian menuju ke
paru-paru untuk dikeluarkan bronkiolus trakea yang panjang anak tekak rongga
mulut dan terakhir melalui lubang hidung.
3)
Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus
halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke
kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya.
4)
Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati
ditampung di dalam kantong yang disebut vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu
sinister dan dexter yang berwarna coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi
sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan duodenum. Pancreas
berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan.
SISTEM EKSKRESI
Alat ekskresi pada Reptil berupa sepasang ginjal metanefros, kulit, dan paru-paru. Metanefros
berfungsi setelah pronefros dan mesonefros yang merupakan alat ekskresi utama saat stadium
embrio menghilang. Ginjal dihubungkan oleh ureter ke vesika urinaria yang bermuara
langsung ke kloaka. Bentuk ureter menyempit di bagian posterior, ukurannya kecil, dan
permukaannya beruang-ruang. Selain ginjal, reptile memiliki kelenjar kulit yang
menghasilkan asam urat tertentu yang berguna untuk mengusir musuh.Pada jenis kura-kura
tertentu terdapat sepasang vesika urinaria tambahan yang juga bermuara langsung ke kloaka
dan berfungsi sebagai organ respirasi.
Pada kura-kura betina, alat respirasinya juga berperan membasahi tanah yang dipersiapkan
untuk pembuatan sarang sehingga menjadikan tanah lebih lunak dan mudah digali.Hasil
ekskresi reptile adalah asam urat. Dibandingkan Amfibi, Reptil hanya menggunakan sedikit
air untuk membilas sampah nitrogen dari darah karena sebagian sisa metabolisme
diekskresikan sebagai asam urat yang tidak beracun dalam bentuk pasta berwarna putih. Sisa
air direabsorpsi oleh bagian tabung ginjal.Pada beberapa anggota Reptil, seperti buaya dan
kura-kura air, selain mengekskresikan asam urat juga mengekskresikan amonia.Khusus pada
kura-kura laut terjadi ekskresi garam dari sepasang kelenjar garam di kepala yang bermuara
di sudut mata, sehingga sering terlihat seperti mengeluarkan air mata.Anggota lainnya, seperti
ular, crocodilian, dan alligator tidak mempunyai vesika urinaria sehingga asam urat keluar
bersama feses.
SISTEM SIRKULASI
Sistem circulatoria pada reptilia dibagai menjadi tiga bagian utama:
1)
Jantung (Cor)
2)
3)
Darah
Cor (Jantung) :
1)
Jantung kadal posisisnya dibagaian median cranio ventral thorax (rongga dada di depan
tengah-tengah bawah)
2)
Antara ventrikel dextrer dan ventrikel sinaiter dipisahkan oleh sekat yaitu septum
septum ventrikularum tetapi sekat belum menutup secara sempurna
3)
Pada crocodillia (buaya nampak lebih sempurna tetapi masih ada lubang kecil yang
disebut Foramen Fanizzae
4)
Antara autrium dan vnetrikel terdapat septum autrioventricularis yang dilengkapi klep
(valvula)
5)
Pada kadal masih ada sinus venostra terletak di dorsal dari autrium dextar, fungsinya
menerima darah dari venacava superior anterior lalu memasukkan darah melalui aparera sino
atrikularis
6)
a)
b)
c)
ventrikel kanan langsung masuk ke system arteri kiri. Dengan cara ini, buaya mampu
mencegah aliran darah ke paru-paru jika tidak diperlukan.
SISTEM REPRODUKSI
Jantan
1)
Memiliki alat kelamin khusus :
hemipenis2)
Sepasang testis3)
Memiliki epididymis4)
Memiliki vas
deferens
Betina
1)
Memiliki sepasang ovarium2)
Memiliki saluran telur (oviduk)3)
Berakhir pada saluran kloaka
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang
fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar,
namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter
atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari
cadangan makanan yang ada dalam telur.Reptil betina menghasilkan ovum di dalam
ovarium.Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka.Reptil jantan
menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung
berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas
deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh
satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet.Pada saat
kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke
dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui
oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan
mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis
reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya.Dalam telur
terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis
buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke
daratan ketika meletakkan telurnya.
SISTEM INDERA
Reptil memiliki alat indera dengan kepekaan yang berbeda- beda, bergantung pada
spesiesnya. Beberapa reptil juga memiliki indera khas yang tidak dimiliki oleh reptil lainnya.
Namun, secara umum indera yang dimiliki oleh reptil adalah indera penglihatan, pendengaran
dan kemoreseptor khusus.
a)
indera penglihatan
Secara umum, reptil memiliki struktur mata yang sama dengan vertebrata lainnya. Ada yang
memiliki kelopak mata, ada pula yang tidak. Akomodasi pada semua reptil kecuali ular diatur
oleh lensa yang dikelilingi dengan cincin otot sehingga lensa dapat memipih danmembesar.
Sementara pada ular, untuk akomodasi lensa mata dapat diarahkan maju- mundur.
Mata pada ular tidak memiliki kelopak mata, tapi dilindungi oleh selaput
transparan.Penglihatan ular tidak sejelas penglihatan manusia.Sensor yang ditangkap adalah
bayangan dan sensitif terhadap cahaya dan panas.Sebagian besar ular juga memiliki mata
median yang berada di atas kepalanya.Mata median merupakan hasil envaginasi dari
dienchephalon.Mata median ini tidak membentuk gambaran retina.Fungsinya adalah untuk
mengamati durasi dari fotoperiodisme lingkungan dan memasukkan pengaruhnya terhadap
ritme biologis. Mata median ini diduga juga berguna untuk menakar kadar radiasi sinar
matahari yang memapar tubuh ular. Pada bunglon, mata lateralnya dapat berputar 3600.
Selain itu, kedua mata lateralnya dapat bergerak ke arah yang berbeda.Sehingga, hewan ini
dapat melihat ke dua arah sekaligus.
b)
Indera Pendengaran
Reptil tidak memiliki daun telinga. Pada kadal, gendang telinganya nampak jelas terlihat dari
luar, berada tepat di belakang rahang.Buaya memiliki gendang telinga yang berada di dalam
lubang telinga, tepatnya berada di ujung saluran telinga. Gendang telinga ini berfungsi untuk
menggetarkan tulang- tulang pendengaran.Akan tetapi, hampir semua jenis ular tidak
memiliki gendang telinga. Sehingga, sinyal- sinyal getaran diterima dari lingkungan melalui
rahang bawah.
c)
kemoreseptor khusus
1)
Organ Vomeronasal
Organ ini fungsinya ekuiivalen dengan indera pembau pada manusia.Karena hidung ular
hanya memiliki epitel respirasi, maka fungsi penciumannya digantikan oleh organ ini.Organ
vomeronasal atau organ Jacobson berhubungan dengan bulbus olfaktorius dan berfungsi
sebagai pendeteksi kimia adanya mangsa maupun pemangsa.Lidah berfungsi sebagai
poembawa sinyal kimia berupa gas dari lingkungan ke dalam organ ini
2)
Organ perasa
Lidah pada reptil memiliki sedikit kuncup kecap. Sehingga, ia bisa merasakan mangsanya.
3)
Pit Organ
Pit organ merupakan detektor panas pada ular. pit organ ini berupa lubang- lubang di depan
wajah ular yang di dalamnya terdapat membran thermoreseptor. Pada gambar berikut, organ
pit ditunjukkan dengan panah warna merah.Sementara, panah berwarna hitam menunjukkan
lubang hidungnya
SISTEM RANGKA
Reptil memiliki tengkorak yang penulangannya lebih banyak daripada amfibi dan terdapat
banyak variasi di bagian temporal. Tengkorak reptil yang memiliki lubang spesifik dibagian
temporal disebut tipe tengkorak anapsid. Tipe tengkorak jenis ini ditemukan pada kura-kura.
Sedangkan tipe tengkorakeurapsid ditemukan pada Plesiosaurus dan kerabatnya, mempunyai
sebuah penyambung supratemporal yang berkembang di kedua sisi tengkorak. Reptile di era
Permian sampai Jurassic mempunyai tengkorak seperti mamal, ada sepasang lubang
infratemporal disebut tipe diapsid, yang ditandai dengan lubang supra dan infratemporal. Ciri
ini juga menjadi cirri reptile sesudah era cheloina ( Testudinata).
Atap ruang otak reptile adalah melengkung agak datar, seperti pada kelas Amphibia.
Sebuah foramen parietal kea rah pineal, atau mata ketiga, ditemukan pada Tuatara
(sphenodon)I dan beberapa jenis kadal, tetapi tidak ditemukan pada kebanyakan reptil.
Selain ular semua reptile memiliki tulangseptum orbitalis. Perkembangan awal dari palatum
sekunder, dari nares internal ke bagian belakang ringga mulut melintaas sepanjang nasal
tersebut, ditemukan pada kura-kura dan sebangsanya. Palatum sekunder berkembang baik
pada buaya.Ada sebuah kondilus oksipital. Tulang quadrat pada kura-kura, buaya maupun
tuatara, menyatu dengan baik.Rahang atas dan bawah pada ular dan kadal dapat bergerak
dengan baik, karena adanya engsel yang dilengkapi dengan ligamenutum. Ligamentum
adalah jaringan ikat yyang berfungsi untuk menghubungkan tulang satu dengan tulang
lainnya. Ligamentum ini merupakan penyambung kedua rahang, yakni rahang atas dan
rahang bawah, sedangkan rahang bawah kanan dan rahang bawah kiri juga dihubungkan oleh
ligamentum elastic oleh karena itu rahang ular mampu bergerak kuadratik dan
memungkinkan menelan mangsa yang ralatif besar dari ukuran kepalanya. Kemampuan ular
untuk menelan mangsa kebih besar ini juga dibantu oleh karena tidak adanya stermum. Gigi
pada kura-kura tidak ada tetapi digantikan oleh lembaran bertanduk.Gigi reptile terdapat pada
bagian premaksila dan maksila.Gigi tersusun atas bagian palatin, vomer dan pterigoid.
Kolumna vertebralis reptile kecuali pada ular dan kadal, berada pada bagian servik, thorak,
lumbal, sacrum dan kauda.Kondilus oksipital dihubungkan dengan vertebra servik pertama
(atlas). Tulang leher kedua (aksis) menahan bagian anteriornya yang dikenal
sebagai prosesus odontoid yang diyakini sebagai pusat dari atlas tersebut. Vertebra thorakis
mendukung tulang iga dan bertemu sternum pada bagian ventral (kecuali pada reptile tak
bertungkai dan kura-kura).Antara vertebra thorak dan kedua vertebra sacrum adalah bagian
lumbal yang sangat fleksibel geraknya.Jumlah vertebra bagian ekor pada reptile sangat
bervariasi. Ruas tulang belakang kura-kura, selain servik dan kauda, menyatu pada lempeng
karapaks. Sebagian besar reptile mempunyai cetrum tulang belakang yang
disebut procoelous ( pro = depan, coelous = cekung) dengan tipe persendian berbentuk bola
dan socket, ujung posterior membulat dan ujung anteriornya cekung. Bentuk sambungan ini
sangat bervariasi tergantung dari tipe gerakan reptile bersangkutan, sehingga dapat ditemukan
berbagai bentuk permukaan cetrum vertebra, antara lain ;procoelous, opisthocoelous,
heterocoelous, amphycoelous maupun acoelous.
Ular dan reptile yang tidak bertungkai tidak memiliki alat gerak, beberapa reptile lain
terdapat sisa-sisa tungkai yang tersembunyi tampak sebagai taji. Tungkai kura-kura laut
mengalami modifikasi menjadi sirip untuk berenang, namun kura-kura darat memiliki
tungkai untuk menyangga berat tubuhnya.
Kadal, umumnya memiliki 5 jari pada masing-masing kaki dan beberapa spesies mempunyai
kemampuan untuk berlari sangat cepat, tetapi ada kadal yang tidak bertungkai sehinga
menyerupai ular.Jari kaki pada beberapa reptile sejenis buaya mungkin terpisah atau menjadi
satu oleh anyaman selaput sebagai adaptasi untuk kehidupan air.
Sumber :ensiklofauna.net46
1) rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah, masing-masing
memiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigi
menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulut juga
terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua,
2) esofagus (kerongkongan),
3) ventrikulus(lambung),
4) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati pada
reptilia memiliki dua lobus (gelambirf dan berwarna
kemerahan. Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati.
Pankreas berada di antara lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.