Professional Documents
Culture Documents
kemampuan
untuk
melakukan
ketrampilan
motorik
halus,
keterbatasan kemampuan melakukan
ketrampilan
motorik
kasar,
keterbatasan rentang gerak sendi,
melambatnya
pergerakan
dan
ketidakstabilan postur tubuh (Wilkinson,
2012: 473). Diagnosa gangguan
mobilitas fisik penulis tegakkan karena
pasien mengatakan keempat anggota
gerak tubuh terasa kaku dan lemah
sehingga sulit digerakkan. Tampak
ekstremitas atas dan bawah sulit
digerakkan
dan
terasa
kaku.
Pemeriksaan kekuatan otot didapatkan
kekuatan otot kedua tangan dan kaki
adalah 1. TD : 100/70 mmHg, N : 80
kali/menit, RR : 22 kali/menit, S :
37,4C. Dari keterangan tersebut diatas
penulis menarik kesimpulan bahwa
gangguan mobilitas fisik adalah
keadaan dimana seseorang tidak dapat
bergerak secara bebas yang ditandai
dengan perubahan cara berjalan,
keterbatasan
kemampuan
untuk
melakukan ketrampilan motorik halus,
keterbatasan kemampuan melakukan
ketrampilan
motorik
kasar,
keterbatasan rentang gerak sendi,
melambatnya
pergerakan
dan
ketidakstabilan postur tubuh. Penulis
menegakkan diagnosa ini pada prioritas
masalah yang kedua karena menurut
Hirarki Maslow gangguan mobilitas fisik
merupakan kebutuhan keselamatan
dan keamanan yang harus dipenuhi
untuk melindungi pasien dari berbagai
bahaya yang mengancam. Apabila
tidak dipenuhi dapat mengakibatkan
kecelakaan yang mungkin membuat
pasien cidera (Asmadi, 2008: 4).
Rencana
keperawatan
disusun
bertujuan gangguan mobilitas fisik
teratasi dengan kriteria hasil pasien
dapat melakukan rentang gerak pasif
dan kulit lembab. Intervensi yang
penulis susun adalah :a. Monitor status
mobilitas (kemampuan rentang gerak)
untuk mengevaluasi keadaan secara
khusus dan mengetahui sejauh mana
D. SIMPULAN
Setelah
penulis
menjabarkan
Asuhan Keperawatan pada Tn.S dengan
gangguan sistem neurologi : tumor otak
diruang Anggrek II Rumah Sakit Umum Dr.
Moewardi Surakarta, penulis menyimpulkan
bahwa selama proses perawatan penulis
dapat menerapkan Asuhan Keperawatan
mulai dari pengkajian sampai evaluasi.
Pengkajian dilakukan pada tanggal
19 Oktober 2012. Penulis kurang teliti dalam
melakukan pengkajian, sehingga data yang
menunjang penyakit tumor otak ini belum
begitu kuat, karena pada saat melakukan
pengkajian Asuhan Keperawatan ini penulis
kurang memperhatikan tanggal pemeriksaan
CT-Scan dan hasilnya. Selama 3 hari
merawat Tn.S, penulis menegakkan
diagnosa nyeri berhubungan dengan
peningkatan tekanan intrakranial, gangguan
mobilitas fisik berhubungan dengan
penurunan kekuatan otot dan kecemasan
berhubungan dengan perubahan status
kesehatan.
Terdapat diagnosa yang
seharusnya ditegakkan tetapi tidak penulis
tegakkan karena kurangnya ketelitian penulis
dalam pengkajian dan menegakkan
diagnosa serta kurangnya data yang
menunjang.
Intervensi dibuat penulis sesuai
dengan masalah keperawatan yang muncul
pada pasien serta kemampuan penulis
dalam
melaksanakannya
termasuk
ketersediaan sarana dan prasarana
diruangan.
Implementasi dilakukan sesuai
dengan
intervensi
keperawatan.
Implementasi yang tidak penulis lakukan
adalah kolaborasi dengan fisioterapi untuk
memberikan latihan rentang gerak karena
belum ada izin dari dokter dan memberi
kesempatan pasien untuk mengungkapkan
isi pikiran dan perasaan takutnya karena
penulis kurang teliti dalam melakukan
tindakan keperawatan dan karena penulis
juga harus mengerjakan target kompetensi
yang lain pada waktu itu.
Ariani,
Asmadi.
DAFTAR PUSTAKA
Tutu April.
2012.
Sistem
Neurobehaviour. Jakarta : Salemba
Medika.
2008.
Teknik
Prosedural
Keperawatan: Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan Dasar. Jakarta :
Salemba Medika.
Doenges, Marilynn E. 2008. Rencana
Asuhan Keperawatan Pedoman
untuk
Perencanaan
dan
Pendokumentasian
Perawatan
Pasien. Jakarta : EGC.
Batticaca, Fransisca B. 2008. Asuhan
Keperawatan pada Klien dengan
Gangguan Sistem Persarafan.
Jakarta : Salemba Medika.
Handayaningsih, Isti. 2007. Dokumentasi
Keperawatan
DARPanduan,
Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta :
Mitra Cendikia.
10
Harsono.
2011.
Neurologi
Yogyakarta : Gadjah
University Press.
Klinis.
Mada