You are on page 1of 13

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

PERTEMUAN KETUJUH
SKILL YG DIBUTUHKAN
DLM
MELAKUKAN ASSESMEN
OLEH: M. ULIL ABSOR
Yogyakarta, 19 Oktober 2015

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

SKILL YANG HRS DIMILIKI PEKERJA SOSIAL DLM


ASSESMENT
Membangun hubungan baik
Mendengarkan
Memberi tanggapan
Keterampilan bertanya
Mengunakan media yang tepat
Membuat catatan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

SKILL YANG HRS DIMILIKI PEKERJA SOSIAL DLM


ASSESMENT
Somesh Kumar, meringkas sikap-sikap yang harus
ditampilkan oleh seorang fasilitator dalam LEARN
L :Listen (mendengarkan)
E:Encourage (mendorong)
A: Ask (bertanya)
R: Review (meninjau ulang)
N: Note (membuat catatan)

1. Membangun hubungan baik


- Menanyakan kabarnya, keluarganya
- Menjelaskan proses yang akan dijalani dalam
assesment
- Meyakinkan akan kerahasiaan yang dijamin
- Menunjukkan perhatian pada apa yang
dikatakannya
- Tidak menunjukkan sikap yang membangun
jarak
- Memastikan bahwa ia merasa nyaman berada
di tempat itu besama Anda
4

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

2. KETERAMPILAN MENDENGARKAN
Egan memperkenalkan konsep SOLER dalam
keterampilan mendengarkan:
S squarely (duduk berhadapan)
O open (terbuka, seperti sikap duduk)
L leaning (posisi duduk agak condong ke depan)
E eye contact (kontak mata)
R relaxed

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

PERILAKU DALAM
MENDENGARKAN DENGAN PENUH PERHATIAN
Duduk berhadapan: Artinya duduk secara berhadapan dengan orang yang diajak
berbicara dengan pundak Anda sejajar dengan pundak orang tersebut.
Sikap duduk: Saat duduk, pendengar yang condong sedikit ke depan akan
menimbulkan rasa kedekatan yang lebih besar dibandingkan pendengar yang
bersandar ke kursinya.
Kontak mata: Kontak mata adalah bagian penting dalam proses assesment
.
Orang yang kita ajak bicara akan merasa kurang bebas berbicara dengan kita jika
kita menghindari kontak mata dengannya. Pada kenyataannya, orang biasanya
berhenti berbicara dengan orang lain jika pendengarnya tidak melakukan kontak
mata.
Bersikap santai: pembicara lebih cenderung merasa nyaman dengan pendengar
yang tenang dan santai. Kita memiliki cara sendiri untuk membuat tubuh menjadi
santai dan kebanyakan dari kita akan melakukannya dengan cara bernafas yang
lembut, dalam dan teratur, melemaskan otot-otot dan posisi tubuh diam
Bina suasana nyaman untuk bercerita: kalau di rumah klien carilah tempat yang
nyaman untuk bercerita ex: (matikan TV dll), di kantor peksos di ruang khusus

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

3. MEMBERI TANGGAPAN
Memberikan tanggapan berguna untuk mendorong orang tersebut untuk berbicara
lebih banyak lagi.
Tanggapan non-verbal dapat berupa:
Mengangguk, mencondongkan badan ke arah klien yang sedang berbicara, kontak
mata, posisi duduk, ekspresi wajah. Tanda-tanda fisik ini membuat klien melihat
bahwa Anda mendengarkan dan tertarik dengan persoalan yang dibicarakan. Diam
dan penuh perhatian juga dapat digunakan untuk mendorong klien untuk
berbicara.
Tanggapan singkat secara verbal dapat dengan perkataan:
Saya mengerti, Benar, Ah- hah, Mm-hmm, Ya, Lanjutkan, Ceritakan lebih banyak
dan sebagainya.

4. Membuat Rangkuman
Membuat Rangkuman digunakan pada
saat Anda mencoba untuk
mengidentifikasi persoalan penting yang
sedang dibicarakan. Metode ini lebih tepat
digunakan di akhir sesi. Tetapi juga bisa
digunakan ditengah-tengah sesi untuk
membantu klilen fokus pada persoalan
utama, atau untuk berpindah ke tahapan
selanjutnya dalam proses pemberian
bantuan

Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial

5. BERTANYA...
Pertanyaan sering menjadi halangan dalam assesmen. Oleh karena itu
pekerja sosial harus terampil dalam bertanya. Keterampilan bertanya adalah
keterampilan pokok yang harus dikuasai pekerja sosial.
Jenis-jenis pertanyaan dasar yang sering digunakan antara lain:
1.Pertanyaan pengamatan. (ex: Apa yang sedang terjadi? apakah anda
melihat.....? Apa yang terjadi setelah itu?)
2.Pertanyaan ingatan (ex: kapan hal itu terjadi?, dimana anda mengalami?,
apakah kejadian seperti ini pernah terjadi pada diri anda? Dll).
3.Pertanyaan hipotetik (memancing praduga). Ex: apa yang terjadi jika.....?
Kemungkinan apa akibatnya seandainya......?
4.Pertanyaan pembanding. Ex: siapakah dalam hal ini yang benar? Mana yang
anda anggap paling tepat antara ...... Dan .......?
5.Pertanyaan proyektif (mengungkap kedepan). Ex: coba anda bayangkan
seandainya anda menghadapi situasi seperti itu, apa yang akan anda lakukan?
6.Pertanyaan analitik (Urai sebab akibat). Ex: mengapa perbedaan pendapat itu
terjadi? bagaimana akibat peristiwa tersebut terhadap prilaku korban?

Pertanyaan terbuka:
Pertanyaan yang memberi kesempatan kepada
individu agar menjawab seleluasa mungkin.
Misalnya:
Bisa cerita bagaimana saat kejadian itu?
Coba gambarkan pikiran dan perasaanmu saat ini...

Pertanyaan tertutup:
Pertanyaan yang jawabannya YA/TIDAK,
salah/benar, dst.
10

MENGGALI INFORMASI YANG


DIPERLUKAN
Untuk benar-benar memahami masalah, penolong
perlu mendapatkan informasi dari orang yang
dibantu, keluarga mereka dan masyarakat.
Ketrampilan dalam menggali informasi:
Bertanya dengan perlahan dan tenang
Tidak memaksa, hindari bertanya seperti
interograsi
Beri waktu dan ikuti ritme bercerita dari orang yang
kita bantu
Berpikir sebelum bertanya dan pikirkan bagaimana
perasaan orang tersebut menjawab pertanyaan kita
Setiap pertanyaan seharusnya menyediakan
informasi yang berguna

6. Menggunakan media yang tepat


Media apa saja yang dapat digunakan untuk
Assesmen?

Film (the burning season tentang pentingnya serikat


pekerja dan konservasi hutan, in the time of butterfly
untuk gerakan keadilan gender, the button war untuk
gerakan hak anak dan like beckam tentang kesetaraan
laki-laki dan perempuan.
Foto-foto
Poster
Cerita bergambar
Gambar
Permainan
Bermain peran/sosio drama
Lembar kasus/cerita

7. Mencatat informasi
Menggunakan instrumen assesment yang
sudah tersedia
Menggunakan alat perekam
Menggunakan media dokumentasi

You might also like