You are on page 1of 10

LAPORAN PENDAHULUAN

A. MASALAH UTAMA
Gangguan Persepsi sensori halusianasi.
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
- Menurut Cook dan Fotaine (1987), halusinasi adalah persepsi sensorik tentang suatu
objek, gambaran dan pikiran yang sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar yang
dapat meliputi semua sistem penginderaan (pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan
atau pengecapan).
- Menurut Wilson (1983), halusinasi adalah gangguan penyerapan/persepsi panca indera
tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat terjadi pada sistem penginderaan dimana
terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh dan baik.
- Halusianassi adalah keadaan dimana individu / keloimpok beresiko mengalami suatu
perubahan dalam jumlah dan pola stimulasi yang datang (Carpenito, 2000).
2. Tanda dan Gejala
Fase I (Menyenangkan)
Karakteristik :
- Mengalami ansietas, rasa bersalah dan ketakutan
- Mencoba berfokus pada pikiran yang dapat menghilangkan rasa cemas
- Perilaku dan pengalaman sensori masih dalam kontrol pikiran
- Non psikotik
Perilaku pasien :
- Tersenyum sendir, tertawa sendiri
- Menggerakkan bibir tanpa bicara, respon verbal lambat
- Diam dan berkonsentrasi
Fase II (Menyalahkan)
Karakteristik :
- Adanya pengalamn sensori yang menakutkan
- Mulai merasa kehilangan kontrol
- Merasa dilecehakan oleh pengalaman, menarik diri
- Non psikotik
Perilaku pasien :
- Meningkatnya denyut jantung, pernafasan dan tekanan darah
- Perhatian dengan lingkungan kurang
- Konsentrasi terhadap pengalaman sensori
- Kehilangan kemampuan membedakan halusinasi
Fase III (Konsentrasi)
- Bisikan dan suara-suara menonjol, menguasai dan mengontrol
- Tingkat kecemasan berat
- Pengalaman halusianasi tidak dapat ditolak lagi
Karakteristik :
- Klien menyerah dan menerima pengalaman sensorinya
- Klien kesepian bila pengalaman sensori berakhir
- Isu halusianasi menjadi atraktif dan menarik
- Klien terbiasa dengan halusinasinya dan tidak berdaya

- Psikotik
Perilau Pasien :
- Perintah halusinasi ditaati
- Sulit berhubungan dengan orang lain
- Perhatian dengan lingkungan berkurang
- Tidak mampu mengikuti perintah dari perawat, tampak tremor dan berkeringat
Fasse IV (Menguasai)
Karakteristik :
- Pengalaman sensori menakutkan dan mengancam
- Klien tidak berdaya, hilang kontrol, dan tidak dapat berhubungan dengan lingkungan
- Halusinasi berakhir dalam beberapa jam atau hari jika tidak ada terapi terapeutik
- Psikotik berat
Perilaku Pasien :
- Perilaku panik, potensi akut suicide
- Aktifitas fisik merefleksikan halusinasi
- Tidak mampu berespon pada lebih dari satu orang
- Tidak bisa berespon terhadap perintah yang kompleks
3. Etiologi
Faktor prdisposisi :
- Faktor genetik
- Faktor Neurobiology
- Studi Neurotransmiter
- Psikologis
Faktor Presipitasi :
- Sosial budaya
- Stres lingkungan respon neurobiologis maladaptif
Penuh kritik
Kehilangan harga diri
Gangguan hubungan interpersonal
Tekanan ekonomi
4. Akibat
Klien yang mengalami halusinasi sukar untuk mengontrol diri dan sukar untuk berhubungan
dengan orang lain. Apabila perilaku halusiansinya berupa hal yang tidak menyenagkan maka
akan mengakibatkan individu tersebut melakukan atau mencederai orang lain dan
lingkungan. (PPNI, 2002).
C. POHON MASALAH
Effect : Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkunga
Core Problem : Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi
Causa
:
Isolasi sosial : Menarik diri

D. MASALAH YANG MUNCUL DAN DATA YANG PERLU DIKAJI


No
Data Fokus
Masalah Keperawatan

1.

2.

3.

E.
1.
2.
3.

DS :
- Klien mengatakan sering mendengar suarasuara gemuruh pada pagi dan malam.
- Klien mengatakan pernah mondok di RSJ
dengan penyakit yang sama.
DO :
- Klien tampak sering komat-kamit
- Klien sering menyendiri
- ADL mandiri.
DS :
- Klien mengatakan sering mendengar bisikanbisikan hingga membuatnya marah
DO :
- Klien bingung, kadang mengamuk dan
memukul

Gangguan sensori persepsi :


Halusinasi Auditori

DS :
- Klien mengatakan sering menyendiri dan
jarang mengobrol dengan teman atau orang lain.
DO :
- Melamun, menyendiri, pasif
- Interaksi dengan orang lain berkurang

Isoslasi sosial : Mearik diri

Resiko mencederai diri sendiri,


orang lain dan lingkungan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan persepsi sensori halusinasi (lihat, dengar, raba, kecap, bau)
Resiko perilaku kekerasan pada diri sendiri dan orang lain
Isolasi sosial : menarik diri

F. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Diagnosa : Gangguan persepsi sensori halusinasi (lihat, dengar, raba, kecap, bau)
Tujuan Umum : Klien mampu mengontrol halusinasinya
Tujuan Khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
KH : Setelah dilakukan ....x pertemuan klien menunjukkan tanda-tanda percaya pada perawat
Intervensi :
- Sapa klien dengan ramah
- Perkenalkan diri dengan sopan
- Jelaskan tujuan pertemuan
- Tunjukkan sikap emapati dengan menerima klien apa adanya dan beri perhatian
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
KH : Setelah dilakukan ....x pertemuan klien meyebutkan (isi, waktu, frekuensi, situasi,
kondisi yang menimbulkan halusinasi)
Intervensi :
- Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap

- Observasi tingkah laku klien sesuai dengan halusinasinya


- Bantu klien mengenal halusinasinya
- Diskusikan dengan klien tentang frekuensi dan waktu halusinasi
- Kaji respon klien saat terjadi halusinasi
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya
KH : Setelah dilakukan ....x pertemuan klien meyebutkan tindakan yang dapat dilakukan
untuk mengendalikan halusinasinya.
Intervensi :
Identifikasi cara yang selama ini dilakukan saat terjadi halusinasi
Diskusikan manfaat cara tersebut
Diskusikan cara baru untuk mengendalikan halusinasi (menghardik, bercakap-cakap
dengan orang lain, melakukan aktivitas, minum ibat teratur)
Beri kesempatan untuk melakukan cara tersebut saat halusinasinya timbul
d. Klien dapat dukungan dari keluarga untuk mengontrol halusinasinya
KH : Setelah dilakukan ....x pertemuan keluarga dapat meyebutkan pengertian, tanda dan
gejala, serta proses terjadinya halusinasi.
Intervensi :
Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan
Diskusikan dengan keluarga tentang :
Pengertian halusinasi
Tanda dan Gejala halusinasi
Cara yang dapat dilakukan untuk memutus halusiansi
Proses terjadi halusinasi
Obat-obat untuk halusinasi
Cara merawat anggota keluarga yang mengalami halusinasi
Berikan informasi waktu kontrol
e. Klien dapat memanfaatkan obat dengan benar
KH : Setelah dilakukan ....x pertemuan klien dapat mengerti obat yang perlu diminum
Intervensi :
Diskusikan frekuensi, dosis, dan manfaat obat
Anjurkan minum obat
Diskusikan efek bila menghentikan obat tanpa konsultasi
Jelaskan 5 tepat dalam penggunaan obat

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall, 2000. Diagnosa kepoerawatan Aplikasi pada praktis klinis
(terjemahan). Edisi 6. Jakarta : EGC.
Maramis, W.F, 1990. Ilmu Kedokteran Jiwa, Erlangga Universitas Press, Surabaya.
Rasmun, 2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi dengan
Keluarga, Jakarta : CV. Sagung Seto.
Stuart & Sunden, 1998. Pocket Guide to Psychiatric Nursing. Jakarta : EGC.

STRATEGI PELAKSANAAN I
HALUSINASI
Pertemuan
: ke 1
Hari / Tanggal : 29 Maret 2013
Waktu
:A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya.
DO :Klien tampak pasif,terlihat suka menyendiri,berbicara sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : halusinasi
3. Tujuan
Klien tampak mengenal halusinasi
Klien dapat menghardik halusinasi
4. Tindakan Keperawatan
Mengidentifikasi jenis halusinasi
Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi
Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian
B. Srategi Pelaksanaan Halusinasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
Assalamualaikum Mas, Saya perawat yang akan merawat mas. Perkenalkan nama saya
Nordiah, biasa di panggil Diah, saya mahasiswi dari STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin.
Betul ini mas Erik? Kalau boleh tahu nama lengkapnya siapa? Senang dipanggil apa?
b. Evaluasi Validasi
Bagaimana perasaan mas hari ini? Ada keluhan yang mas rasakan hari ini?
c. Kontrak
Topik: Baiklah, saya dengar mas sering mendengar suara-suara yang tak tampak wujudnya,
benar begitu? bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara tersebut.
Waktu : Berapa lama?? Bagaimana kalau 20 menit. Baiklah Mas, bagaimana kalau sekarang
kita berbincang-bincang mengenai jenis halusinasi,respon terhadap halusinasi, dan kita akan
belajar menghardik halusinasi, dan kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan sehari-hari
pasien.
Tempat : Dimana kita bisa bercakap-cakap?? Disini,di depan??
2. Fase Kerja
Apakah mas Erik mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan suara tersebut?
Apakah terus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering mas Erik dengar?

Berapa kali sehari? Biasanya pada keadaan apa suara itu muncul? Mas Erik, saya punya
beberapa cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.
Pertama, dengan menghardik suara tersebut.
Kedua, dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan aktivitas yang sudah terjadwal,
Keempat dengan minum obat yang teratur.
Iya.. Bagaimana kalau kita belajar cara yang pertama dulu, yaitu dengan menghardik. Mau
tidak mas??
Caranya begini : saat suara itu muncul, langsung Mas Erik bilang ,Saya tidak mau dengar.
Pergi..!! Kamu suara palsu. Begitu di ulang-ulang terus sampai suara itu tidak terdengar lagi.
Mengerti mas? Coba mas Erik peragakan. Nah begitu, bagus. Coba lagi. Ya bagus, Mas Erik
sudah bisa.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan mas Erik setelah latihan tadi??
b. Evaluasi obyektif
Kalau suara itu muncul lagi, coba latihan yang tadi di terapkan. Coba Mas jelaskan jenis
halusinasi, isi halusinasi, waktu berhalusinasi, frekwensi, situasi yang menimbulkan
halusinasi, respon dan cara menghardik halusinasi, Apakah Mas masih ingat??
4. Rencana Tindak Lanjut
Jika hal tersebut (mendengar,melihat,mencium,merasa,mengecap) itu muncul?? tolong Mas
praktekkan cara yang sudah saya ajarkan , dan masukkan dalam jadwal harian Mas.
5. Kontrak
Topik : Baikalah Mas nanti kita akan bercakap-cakap lagi, kita akan diskusikan dan latihan
mengendalikan dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
Waktu : Mau jam berapa Mas? Ya baiklah jam 10.00 saja.
Tempat: Tempatnya disini saja lagi ya Mas. Sampai ketemu nanti Mas. Assalamualaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN II
HALUSINASI
Pertemuan
: ke 2
Hari/Tanggal : 30 Maret 2013
Waktu
:A. Proses Keperwatan
1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan sudah menghardik halusinasinya
DO
: Klien tampak respon saat berkomunikasi dengan perawat
2. Diagnosa keperawatan : Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
3. Tujuan
a) Tujuan Umum : Resiko mencederai dir sendiri , orang lain dan lingkungan tidak terjadi.
b) Tujuan Khusus
- Mengevaluasi jadwal harian pasien
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
- Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam kegiatan harian.
4. Tindakan keperawatan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.

- Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
B. Srategi Pelaksanaan Halusinasi
1. Kontrak
Topik : seperti janji saya kemarin, hari ini kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara
mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain dan kita masuk
dalam jadwal kegiatan.
Waktu
: waktunya 15 menit cukup kan?
Tempat : Tempatnya disini saja ya mas?
2. Fase Kerja
Sekarang mas kita akan belajar cara kedua untuk mencegah halusinasi yang lain dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain jadi kalau mas mulai mendengar suara-suara langsung saja
cari teman untuk ngobrol dengan mas. Contohnya begini mas : tolong saya mulai mendengar
suara-suara,ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang di rumah misalnya adik mas,
katakan : dik,, ayo ngobrol dengan mas, coba mas lakukan seperti saya tadi lakukan . Ya
begitu bagus! Nah, sekarang kita masukan ke dalam jadwal harian mas ya?
3. Fase terminasi
a. Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan mas setelah latihan ini?.
b. Evaluasi obyektif : Jadi sudah ada berapa cara yang mas pelajari untuk mencegah suarasuara itu?,ya bagus sekali.
4. Rencana tindak lanjut
Nah, kalau halusinasi itu datang lagi mas bias coba kedua cara itu ya mas!
5. Kontrak
Topik : Baiklah mas besok saya akan dating lagi kita akan bahas cara mengendalikan
halusinasi dengan melakukan kegiatan.
Waktu : Mau jam berapa kita ketemu mas? Ya baiklah jam 09.00 saja.
Tempat : Tempatnya mau dimana mas? Di sini saja mas? Ya baiklah sampai ketemu besok
lagi ya mas!.

STRATEGI PELAKSANAAN III


HALUSINASI
Pertemuan : Ke 3
Hari/tanggal : 31 Maret 2013
Waktu
:A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan sudah menghardikhalusinasinya dan klien mengatakan dengan
berbincang-bincang halusinasinya tidak datang.
DO : klien tampak respon saat berkomunikasi dengan perawat.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi

3. Tujuan
a. Tujuan Umum : Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya.
b. Tujuan Khusus
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat mengenal halusinasinya
- Klien dapat mengontrol halusinasinya
- Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
- Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
c. Keperawatan
- Melatih tindakan pasien beraktifitas secara terjadwal
- Menjelaskan aktifitas yang teratur untuk mengatasi halusinasinya
- Mendiskusikan aktifitas yang biasa dilakukan oleh pasien
- Melatih pasien melakukan aktifitas
- Menyusun jadwal aktifitas sehari-hari sesuai dengan aktifitas yang telah dilatih
- Memantau pelaksanaan jadwal : memberikan kegiatan terhadap perilaku pasien yang
positif

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Assalamuallaikum mbak.
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan mas hari ini? Apakah suara-suara itu masih muncul? Apakah sudah
dipakai 2 cara yang telah kita latih? Bagaimana hasilnya?
c. Kontrak
Topik : Sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berdiskusi tentang cara mengendalikan
halusinasi dengan melakukan kegiatan dan kita masukan kedalam kegiatan harian.
Waktu : mau berapa lama kita berbincang-bincang? Apa 15 menit cukup?
Tempat : Tempatnya mau dimana mas? Baiklah disini saja.
Tujuan : agar mas Erik dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan.
2. Fase Kerja
Kegiatan apa saja yang masih mas bisa lakukan? Pagi-pagi apa kegiatan mas? Terus jam
berikutnya apa kegiatan mas? Banyak sekali kegiatan mas setiap harinya. Mari kita latih 2
kegiatan hari ini. Bagus sekali mas bisa melakukannya. Kegiatan ini dapat mas lakukan untuk
mencegah suara-suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih agar dari pagi
sampai sore mas ada kegiatan. Mas, bagaimana kalau kegiatan yang tadi kita latih
dimasukkan kedalam jadwal kegiatan harian mas?
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan mas setelah kita latihan tadi?
b. Evaluasi Obyektif
Coba mas sebutkan kembali 3 cara yang telah saya latih apabila halusinasi itu datang? Ya
bagus sekali.
4. Rencana Tindak Lanjut

Nanti mas lakukan latihan secara mandiri sesuai jadwal yang kita buat agar suara-suara itu
tidak muncul lagi.
5. Kontrak
Topik : Baiklah mas besok saya akan datang kembali untuk membahas cara mengontrol
halusinasi dengan cara minum obat.
Waktu : mau jam berapa mas Erik kita berbincang-bincang? Ya baiklah jam 10.00-10.15
WIB.
Tempat: Mau dimana kita ketemunya? Ya baiklah disini saja.

STRATEGI PELAKSANAAN IV
HALUSINASI
Pertemuan : Ke-4
Hari/Tanggal : 01 April 2013
Waktu
:A. Proses Keperawatan
1. Kodisi Klien
DS : Klien mengatakan dengan bercakap-cakap halusinasinya tidak datang dan klien
mengatakan senang bercakap-cakap dengan perawat.
DO : Dengan melakukan kegiatan bercakap-cakap dengan teman / perawat, klien tidak
melamun lagi.
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran
3. Tujuan
a. Tujuan Umum : Klien dapat mengontrol halusinasinya.
b. Tujuan Khusus:
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat mengenal halusinasinya
- Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
- Klien dapat mengontrol halusinasinya
- Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
4.
Tindakan Keperawatan
- Melatih pasien menggunakan obat secara teratur
- Jelaskan pentingnya menggunakan obat secara teratur
- Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program
- Jelaskan bila putus obat
- Jelaskan cara mendapatkan obat
- Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar obat,benar pasien,benar
cara,benar dosis,benar waktu)
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Teraupeutik
Asalammualaikum mas? Sesuai dengan janji saya kemarin,saya datang lagi ketempat ini.
b. Evaluasi / Validasi

Bagaimana perasaan mas hari ini?Apa mas masih ingat 3 cara yang sudah saya latih
kemarin, cara untuk mengusir suara-suara? Apakah ketiga cara tersebut sudah dimasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian mas?
c. Kontrak
Topik : Sesuai janji kita kemarin,hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang
mas minum dan kita akan memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian mas.
Waktu : Mau berapa lama kita bercakap-cakap? Ya baiklah disini saja.
Tujuan : Dari diskusi ini agar mas Erik minum obat dengan prinsip 5 benar /agar mas Erik
mematuhi cara minum obat.
2. Fase Kerja
Mas adakah perbedaan setelah minum obat secara teratur? Apakah suara-suaranya masih
terdengar atau sudah hilang? Begini mas, obat ini berguna untuk mengurangi atau
menghilangkan suara-suara yang selama ini mas dengar. Berapa macam yang mas
minum?? (perawat menyiapkan obat pasien). Ini yang berwarna orange (CPZ) diminum 3
kali sehari ya, jam 7 pagi, jam 1 siang dan 7 malam yaa gunanya untuk menghilangkan suarasuara yang mas dengar. (Pasien mengangguk-ngangguk). Ini yang putih (THP) diminum 3
kali sehari juga, gunanya agar mas rileks dan tidak kaku. Kalau yang merah jambu ini (HP) 3
kali sehari juga sama minumnya dengan yang putih dan orange, gunanya yang merah jambu
ini untuk menenangkan pikiran mas biar tenang. Kalau suaranya sudah hilang, minum
obatnya tidak boleh dihentikan yaa, harus diminum sampai benar-benar habis, biar suarasuaranya tidak muncul lagi. Kalau obatnya habis bisa minta ke dokter lagi. Bisa juga
dikonsultasikan kalau berhenti minum obat, apa akibatnya pada mas. Begitu yaa.. Pastikan
juga kalau obat yang diminum benar punya mas, jangan sampai keliru dengan orang lain.
Mas juga harus banyak minum air yaa..
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif : Bagaimana perasaan mas setelah berbincang-bincang tentang obat
tadi
b. Evaluasi Objektif
Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba mas sebutkan
kembali?
4. Rencana Tindak Lanjut
Nanti mas jangan lupa minum obat agar suara-suara itu tidak datang lagi,kemudian mas bisa
memasukkannya ke dalam jadwal kegiatan harian mas.
5. Kontrak
Topik : Baiklah mas pertemuan kita cukup sampai disini,besok saya datang lagi untuk
memastikan mas masih dengar suara-suara atau tidak kita akan berdiskusi tentang jadwal
kegiatan harian mas.
Waktu : Waktunya mau jam berapa mas Erik? Jam 09.00-09.15,apa mas bersedia?

You might also like