Professional Documents
Culture Documents
Makalah Seminar Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti
Ujian Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh :
FERRY FAJAR NUGROHO
D. 200 060 040
HALAMAN PERSETUJUAN
Naskah Publikasi berjudul Perencanaan Ketel Uap Pipa Air Sebagai
Penggerak Turbin Dengan Kapasitas Uap Hasil 40 Ton/Jam, Tekanan
Kerja 17 Atm, dan Suhu Uap 350oC, telah disetujui oleh pembimbing dan
diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat
sarjana S1 pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Dipersiapkan oleh :
Nama
Nim
Disetujui pada
Hari
Tanggal
ABSTRAKSI
dan
menghemat
pemakaian
bahan
bakar.
Sedangkan
yaitu,
kualitas
air
isian
yang
kotor
mengakibatkan
PENDAHULUAN
Ketel uap merupakan suatu pesawat tenaga yang banyak
digunakan dan dianggap layak dalam dunia industri di negara
indonesia. Dimana ketel biasanya digunakan untuk penggerak mula
juga dapat digunakan untuk pemanas.
Pada umumnya ketel uap memerlukan bahan bakar untuk
menghasilkan uap. Dimana bahan bakar yang digunakan berupa
bahan bakar padat, bahan bakar cair dan bahan bakar gas.
Terjadinya krisis energi pada saat ini, maka banyak negara
negara yang berlomba lomba untuk mencari bahan bakar selain
bahan bakar hasil penambangan. Di Indonesia, ketel uap masih
banyak menggunakan bahan bakar dari hasil penambangan, yang
berupa minyak bumi, batu bara dan gas alam. untuk mengurangi
ketergantungan terhadap bahan bakar hasil penambangan, banyak
industri industri di Indonesia yang menggunakan bahan bakar
alternatif yang ada disekitar perusahan tersebut. Seperti ampas
tebu yang digunakan untuk bahan bakar ketel uap, yang terdapat
pada industri industri gula yang ada negara Indonesia.
Dalam perencanaan ini berisi tentang perencanaan ketel uap
pada sebuah industri yaitu pabrik gula yang memegang peranan
penting pada proses produksi yaitu untuk menggerakan turbin. Uap
yang dihasilkan akan digunakan untuk proses produksi gula.
Setelah
mengetahui
pentingnya
peranan
ketel
uap
dalam
LANDASAN TEORI
Ketel uap adalah pesawat energi yang digunakan untuk
mengubah air menjadi uap air pada kapasitas dan tekanan tertentu.
Proses produksi uap yang terjadi pada dapur yaitu energi kalor dari
pembakaran bahan bakar diberikan kepada air isian ketel melalui
pendidihan sehingga terbentuk uap.
Komponen-komponen utama dalam ketel uap:
dapur, berfungsi sebagai alat untuk mengubah energi kimia
bahan bakar menjadi energi kalor,
alat penguap (evaporator), berfungsi untuk mengubah air
menjadi uap dengan bantu energi pembakaran bahan bakar.
dimana :
Q = jumlah kalor yang disalurkan secara konveksi ( KJ/jam ).
h = koefisien kalor konveksi ( KJ/m2 jam oC)
A = luas bidang yang dipanasi ( m2)
T = selisih temperatur (oC)
..(2)
dimana :
U = kecepatan fluida (m/s)
Sn = jarak baris (m)
d = diameter pipa (m)
Re =
dimana :
( kg/m.s)
dimana :
Sn = jarak baris
Sp = jarak kolom
d = diameter pipa
Setelah angka Nusselt didapatkan, maka dapat dihitung koefisien kalor
konveksi (h) berdasarkan persamaan Nusselt yaitu :
Nu =
h =
(5)
(6)
dimana :
k = koefisien konduktifitas (KJ/jam m oC)
D = Diameter pipa (m)
b. Konduksi
Perpindahan panas pada benda yang bertemperatur tinggi ke benda
yang bertemperatur rendah dan tanpa terjadinya perpindahan molekul
molekul dari benda itu sendiri.
(7)
Qp =
dimana :
Qp
dimana :
D = diameter pipa (m)
L = panjang silinder (m)
a = jumlah baris
b = jumlah kolom
= 33950 ( C ) + 144200 ( H2 )
pengembunan
tidak
perhitungkan
sebagai
panas
= HHV 2411 ( M + 9 H2 )
KESIMPULAN
a. Air isian ketel uap harus bersih dengan cara water treatment,
karena air isian yang kotor dapat menyebabkan timbulnya kerak
pada dinding pipa pipa didih, sehingga proses perpindahan panas
semakin menurun dengan bertambahnya tebal dari dinding pipa
pipa didih tersebut.
b. Bahan
bakar
bampas tebu
yang
mempunyai
nilai
kalor
SARAN
Pada perencanaan ketel uap pipa air dengan kapasitas 40 ton/jam,
tekanan 17 atm, dan temperatur 350 oC, penulis mengambil dasar
kajian teroritis dari buku dan mengambil dari kajian praktis yang di
dapat dari lapangan. Mungkin karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan penulis , ada banyak hal yang tidak dapat penulis
sebutkan, maka itu masih banyak diperlukan penyempurnaan dalam
perencanaan ini.
Perencanaan ini digunakan sebagai referensi perencanaan lebih
lanjut, maka diperlukan keakurasian dalam melakukan analisis
perhitungan.
Sehingga
dapat
dijadikan
referensi
perencanaan
DAFTAR PUSTAKA