Professional Documents
Culture Documents
JUDUL
PEMBUATAN DAN PEMASARAN COOKIES OKARA SURABAYA
Koordinator Program :
Drs.Sutarjo Surjoseputro, MS
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA
1
Judul Proposal
Koordinator Program
a. Nama Lengkap
: Drs.Sutarjo Surjoseputro, MS
b. Jenis Kelamin
d. Jabatan Struktural
e. Jabatan Fungsional
f.
Fakultas/ Jurusan
g. Alamat kantor
h. Telp/Hp/ Email
i.
Alamat Rumah/
j.
Telp/Hp Email
Jangka Waktu
Drs.Ec.Yulius Koesworo, MM
a.Nama
Jenny
b.Jenis Kelamin
Perempuan
b.Fakultas
Ekonomi
c.NIM
3103006118
d. Alamat
e. Telp/Hp/Email
081938238879
: 4 mahasiswa
: Nafhalies
Biaya Pengembangan
a. Jumlah Biaya yang diajukan
ke Dikti/Kopertis
: Rp.13.500.000,00
c. Dana UMKM
Jumlah
BAB II
RANCANGAN PROGRAM WIRAUSAHA
2.1.
Latar Belakang
Perkembangan perekonomian di Indonesia mendorong industri kecil dan menengah
ikut berkembang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dapat dicatat bahwa di
Indonesia terdapat kurang lebih 40 juta pengusaha di mana sekitar 90% merupakan
pengusaha kecil yang dalam kenyataannya kelompok usaha kecil ini merupakan salah
satu pelaku ekonomi yang terbukti dapat survive bahkan tidak sedikit yang justru
semakin berkembang di tengah krisis multidimensial sejak tahun 1998 (Yulia, 04
April 2009). Data tersebut di atas menunjukkan bahwa industri kecil mampu bertahan
dan berkembang serta merupakan sektor usaha yang telah terbukti berperan penting
dalam mengatasi akibat dan dampak dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan
memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi selama masa krisis.
Economic Intelligence Unit (EUI) memperkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh
sebesar 3,7% pada 2009. Kejadian ini lantaran pengaruh krisis keuangan global. Justin
Wood, director Corporate Network Economic Intelligence Unit (EUI), menyatakan
pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi turun menjadi 3,7% pada 2009. Hal ini
akibat krisis keuangan global (Taufik, 2009).
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPPMI) Thomas
Darmawan memprediksikan pertumbuhan industri makanan dan minuman tahun 2010
akan tumbuh 10 % dari tahun 2009 yang tumbuh 6%. Meningkatnya pertumbuhan
industri mamin ini didorong oleh meningkatnya daya beli masyarakat. Hal ini
disebabkan karena pada tahun ini, gaji pegawai negeri sipil (PNS) naik dan inflasi
lebih kecil di bawah 6 %, sehingga daya beli konsumen akan meningkat ( Rini
Widuri, 2010).
Yapto selaku ketua gabungan pengusaha makanan dan minuman (GAPPMI) Jawa
Timur menjelaskan, dari 623 pengusaha makanan dan minuman di Jatim 457 di
antaranya adalah pengusaha kecil dengan kemampuan modal yang juga kecil.
Sedangkan 123 lainnya adalah pengusaha di tingkat menengah. Hanya 73 produsen
tergolong besar yang biasanya lebih bisa bertahan di tengah krisis (Ekonomi Bisnis,
31 Juli 2008). Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa industri makanan dan
minuman merupakan industri yang paling dibutuhkan kebanyakan orang dan juga
merupakan jenis industri yang akan selalu mengalami perkembangan meskipun
kadang perekonomian di negara ini tidak stabil.
Sehubungan dengan hal di atas, kami ingin mewujudkan ide yang kami miliki dalam
kegiatan kewirausahaan. Menyadari bahwa ada begitu banyak peluang yang ada di
sekitar kita. Sayang sekali, apabila peluang tersebut tidak dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya yang tentunya didukung dengan jiwa entrepreneur (percaya diri,
berani mengambil resiko, bijak dalam mengambil keputusan).
Khususnya ampas kedelai yang tadinya dianggap tidak bernilai, dapat diolah dan
dijadikan sesuatu yang bernilai. Ampas kedelai dapat diperoleh dari pabrik tahu,
pabrik tempe, dan pabrik kecap. Di mana ketiganya membuang ampas kedelai karena
dianggap tidak berguna lagi.
Berdasarkan penelitian dari ebookpangan.com, serat yang tidak larut dalam air banyak
terdapat pada kulit gandum, biji-bijian, sayuran dan kacang-kacangan (kedelai). Serat
pangan tidak larut (IDF) bermanfaat dalam mengatasi sembelit, mencegah kanker
terutama kanker kolon dan mengontrol berat badan (kadar gula dalam darah).
Ide pemikiran kami muncul dikarenakan kurangnya camilan yang mengandung serat
yang dapat membantu memperlancar pencernaan dan mencegah kanker kolon. Selain
itu, dikarenakan banyaknya penderita diabetes mulai dari para remaja hingga orang
tua. Hal inilah yang membuat kami memutuskan memilih ide pembuatan cookies dari
bahan ampas kedelai.
2.1.1. Gambaran Produk
Cookies Okara merupakan usaha memproduksi makanan yang bahan dasarnya berupa
ampas kedelai yang diolah menjadi berbagai macam cookies dengan berbagai variasi
bentuk dan rasa yang dapat dijadikan sebagai camilan di saat bersantai.
a. Keunikan Produk
Keunikan cookies tersebut terletak pada bahan yang akan digunakan dalam proses
produksi di mana tepung akan disubstitusi dengan ampas kedelai yang memiliki
manfaat kaya akan serat dan sangat berguna bagi tubuh khususnya memperlancar
pencernaan. Apabila dilihat dari aspek ekonomis, maka serat yang akan menggantikan
tepung tentunya akan meminimalkan biaya produksi. Dikarenakan kapasitas
penggunaan ampas kedelai dengan tepung seimbang. Implikasinya produk dapat
dijual dengan harga yang lebih murah dari produk pesaing yang ada.
b. Keunggulan Produk
Produk kedelai sudah dikenal masyarakat lua. Cookies Okara merupakan cookies
inovasi baru, memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan produk kedelai yang
lain. Tidak hanya itu, produk tersebut memiliki cita rasa yang gurih dan renyah.
c. Lingkungan Tempat produksi
Tempat produksi Cookies Okara berada di Jalan Dr.Soetomo (sebelah Gereja Hati
Kudus Yesus). Lokasi ini dekat dengan jalan raya sehingga mudah diakses dengan
kendaraan umum serta berada dekat dengan pusat kota. Lokasinya bisa dibilang
sangat strategis, dekat dengan Universitas Katolik Widya Mnadala, Sekolah St. Louis,
dan SD Katharina. Keberadaan tempat produksi ini tidak menyebabkan polusi baik
dalam bentuk debu, suara maupun limbah karena tidak menggunakan peralatan mesin
yang menimbulkan kebisingan sehingga keberadaan tempat produksi ini dapat ditrima
baik oleh penduduk di sekitarnya. Di samping itu, lokasi ini juga strategis dalam
usaha pemasaran produk dan perolehan bahan baku.
Alamat
Karakteristik
2. Igors Pastry
2.3.
c. Promosi
Promosi Okara Cookies dilakukan dengan mendatangi konsumen secara langsung yaitu
dengan menawarkan produk tersebut dan memberikan tester produk serta memberikan
promo-promo menarik (berupa potongan harga sebesar 10% setiap pembelian minimal Rp.
75.000,-)..
d. Sistem Pemasaran dan Distribusi
Pemasaran produksi dimulai dari gerai yang telah disediakan di sekitar kampus dan di
sekitar kos-kosan, selain itu dengan dititipkan di kos-kosan mahasiswa, relasi dan para
pemilik warung dan mahasiswa yang tinggal di kos-kosan tersebut. Selain itu kami juga
akan membuka stand di daerah Dr. Soetomo sebelah Gereja Hati Kudus Yesus. Tidak
hanya itu, kami juga memasarkan produk kami melalui website kami
www.okaracookies.com.
Tabel. 1.
Peralatan dan Bahan Baku
INVE
STASI AWAL
N
o
1
2
3
Baskom
Pengaduk
Piring plastik
Timbangan
Mixer
6
7
8
Loyang aluminium
Sendok
Kain saring
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
Oven
Ayakan
Nama Barang
Jumlah
3
3
5
3
12
3
Tampah
Blender
Toples Plastik
Plastik & kertas untuk alas cookies
Bahan-bahan
Sewa Tempat
Lampu etalase
Biaya operasional (air, listrik, telepon,dll)
Total Investasi awal yang dibutuhkan
12
10 pack & 8
lusin
Harga
Satuan
Rp5.000,00
Rp3.000,00
Rp2.000,00
Rp150.000,
00
Rp300.000,
00
Rp20.000,0
0
Rp3.000,00
Rp5.000,00
Rp2.000.00
0,00
Rp3.000,00
Rp15.000,0
0
Rp250.000,
00
Rp48.000,0
0
Rp83.000,0
0
Rp500.000,
00
Total
Rp15.000,00
Rp9.000,00
Rp10.000,00
Rp150.000,00
Rp300.000,00
Rp60.000,00
Rp36.000,00
Rp15.000,00
Rp2.000.000,0
0
Rp9.000,00
Rp15.000,00
Rp250.000,00
Rp48.000,00
Rp83.000,00
Rp500.000,00
Rp10.000.000,
00
Rp 200.000,00
Rp
1.300.000,00
Rp15.000.00
0,00
2. Proses Produksi
Sehubungan dengan pembuatan cookies okara, akan dijelaskan proses produksinya sebagai
berikut:
Pembuatan Tepung Kedelai
Ampas kedelai
Pengeringan 65 C
k.a. 10% 1%
Penggilingan
Penimbangan
Tepung Kedelai
Krim
- Tepung kedelai
- Tepung terigu
Pembuatan adonan
(mixer kecepatan rendah,
Adonan cookies kedelai
Pencetakan
Pengovenan
(175 C, 15
menit)
Cookies
Proses pembuatan Okara Cookies cukup mudah, adapun cara pembuatannya yaitu:
a. Awalnya dilakukan pembuatan tepung kedelai dengan langkah-langkah sebagai
berikut: Ampas kedelai dikeringkan dengan suhu 65 C kemudian dilakukan
penggilingan dengan mesin. Langkah selanjutnya ampas yang sudah digiling akan
berubah menjadi serbuk kasar dan perlu dilakukan penimbangan untuk mengetahui
berat serbuk.. Namun harus diayak guna memisahkan bagian yang halus dengan yang
kasar. Maka jadilah tepung kedelai.
b. Kemudian masukkan bahan-bahan seperti gula, mentega, kuning telur, dan putih telur
ke dalam mangkuk.
c. Tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan mencampur semua bahan dengan mixer
kecepatan rendah, 15.
d. Kemudian tambahkan soda kue sebagai pengembang adonan. Saat proses
pencampuran, gunakan mixer dengan kecepatan rendah.
e. Setelah itu, saat membuat adonan di atas tambahkan tepung kedelai dan tepung terigu.
Kurang lebih masing-masing 50 gr.
f. Selanjutnya, mencetak adonan. Terlebih dahulu olesi loyang dengan mentega agar
adonan tidak lengket pada loyang.
g. Lalu masukkan adonan ke dalam loyang, kemudian dipadatkan dan ditaburi dengan
hiasan seperti keju, chocolate chip, kacang kenari, mente, kismis, dan lain-lain.
Setelah itu oven dengan suhu 175C selama 15 menit.
h. Setelah adonan matang, tunggu cookies hingga dingin lalu dikemas dalam toples
plastik.
i. Toples diberi label yang menarik.
j. Produk Okara Cookies siap dipasarkan.
3. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi yang direncanakan adalah sebanyak 5 kg setiap satu kali produksi.
kebutuhan awal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha pada awal produksi Cookies
Okara .
Baskom
Pengaduk
Piring plastik
Timbangan
Mixer
6
7
8
Loyang aluminium
Sendok
Kain saring
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
Oven
Ayakan
Nama Barang
Jumlah
3
3
5
3
12
3
Tampah
Blender
Toples Plastik
Plastik & kertas untuk alas cookies
Bahan-bahan
12
10 pack & 8
lusin
Harga
Satuan
Rp5.000,00
Rp3.000,00
Rp2.000,00
Rp150.000,
00
Rp300.000,
00
Rp20.000,0
0
Rp3.000,00
Rp5.000,00
Rp2.000.00
0,00
Rp3.000,00
Rp15.000,0
0
Rp250.000,
00
Rp48.000,0
0
Rp83.000,0
0
Rp500.000,
00
Sewa Tempat
Total Investasi awal yang dibutuhkan
2. Proyeksi Rugi/Laba
Proyeksi Rugi/Laba dalam satu kali produksi usaha Okara Cookies
Total
Rp15.000,00
Rp9.000,00
Rp10.000,00
Rp150.000,00
Rp300.000,00
Rp60.000,00
Rp36.000,00
Rp15.000,00
Rp2.000.000,0
0
Rp9.000,00
Rp15.000,00
Rp250.000,00
Rp48.000,00
Rp83.000,00
Rp500.000,00
Rp10.000.000,
00
Rp13.500.00
0,00
No
Pendapatan
1 Total Penjualan
Total Pendapatan
Biaya
Produksi
2 Biaya variabel (variable cost)
Biaya bahan baku dan bahan pendukung
3 Biaya tetap (Fixed cost)
Biaya Transportasi
Biaya Listrik
Total Biaya Tetap
Total Biaya Produksi
Laba
Total
Rp9.000.000
,00
Rp9.000.000
,00
Total
Rp800.000,0
0
Rp800.000,0
0
Rp3.000.000
,00
Rp200.000,0
0
Rp500.000,0
0
Rp3.000.000
,00
Rp1.000.000
,00
Rp3.700.000
,00
Total
Rp9,000,000.00
Rp9,000,000.00
Rp800,000.00
Rp800,000.00
Rp200,000.00
Rp500,000.00
Rp700,000.00
Rp3,293,000.00
Total
Rp9,000,000.00
Rp9,000,000.00
Biaya Produksi
2 Biaya Variabel
Biaya Bahan Baku dan Bahan Pendukung
Total Biaya Variabel
3 Biaya Tetap
Biaya Transportasi
Biaya Listrik
Total Biaya Tetap
Total Biaya Produksi
B/C RATIO= Pendapatan Penjualan/Biaya Produksi
Total
Rp800,000.00
Rp800,000.00
Rp200,000.00
Rp500,000.00
Rp700,000.00
Rp1,000,000.00
9
Usaha Okara Cookies layak dijalankan karena B/C RATIO > 1, yaitu 9
NO.
KEGIATAN
A.
TAHAP PERSIAPAN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
4 5
7 8
10 11
B.
PEMBEKALAN PMW
1.
2.
3.
4.
5.
C.
PELAKSANAAN
1.
Pencairan modal
2.
3.
4.
Pelaporan
aktifitas Unit Kegiatan. Mahasiwa (UKM) Entrepreneur Club yang bersinergi dengan
Perbanas Career Centre (PCC), serta d)terwujudnya Inkubator Wirausaha Kampus UNIKA
Widya Mandala Surabaya. Yang terpenting terjalinnya kerjasama antara Perguruan Tinggi,
UKM dan Pemda yang berkelanjutan melalui terbentuknya UKM Center UNIKA Widya
Mandala Surabaya
D Pelaksanaan PMW
Pelaksanaan PMW dengan mensinergikan dua unsur besar yaitu perguruan tinggi dan
UMKM dapat dijalankan semua program dengan efektif dan dengan penggunaan biaya
penyelenggaraan seefektif mungkin. Selain iti PMW mendorong terbentuknya lembaga
pengembangan pendidikan kewirausahaan di UNIKA Widya Mandala Surabaya lebih cepat.
2.7. Keberlanjutan
Keberlanjutan program ini disinergikan dengan 3 (tiga) bidang organisasi yang saling terkait
dan terpadu untuk terus menerus melaksanakan aktivitas kewirausahaan di Unika Widya
Mandala Surabaya yaitu: Bidang akademik melalui aktivitas kuliah kewirausahaan, bidang
kemahasiswaan melalui unit kegiatan mahasiswa entrepreneur club dan WimaCareer Center
(PCC) serta unit aktivitas Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPPM Unika
Widya Mandala Surabaya) melalui upaya aktif untuk terus menjalin kerjasama dengan
UMKM dan unit sektor pemerintah maupun swasta yang memiliki komitmen terhadap
pengembangan jiwa wirausaha dikalangan mahasiswa. Selain hal tersebut PPPM juga terus
berupaya dengan aktif mengikuti hibah dari Dikti yang terkait dengan upaya pembentukan
kewirausahaan di kalangan mahasiswa seperti program co-op dan program PKM.
Sebelum proyek ini berakhir diupayakan agar mahasiswa generasi berikutnya mampu
membentuk kelompok dan bekerja sama satu sama lain dan tergabung dalam berbagai
kegiatan wirausaha. Dengan demikain akan tercipta jiwa wirausaha dan mampu memperoleh
penghasilan sendiri. Yang tentunya kami akan berkonsultasi dengan dosen pendampung agar
kegiatan tersebut tidak berhenti sampai di sini.
Ketua Kelompok
A. DATA PRIBADI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama
NIM
Tempat & Tanggal Lahir
Fakultas
Jenis Kelamin
Status
Pekerjaan
Alamat
Nomor Telepon
Jenny
3103006118
Surabaya, 17 November 1986
Ekonomi/Jurusan Manajemen
Perempuan
Belum Menikah
Mahasiswa
Jl. Manyar Jaya Praja D-4 No. 61 Surabaya
081938238879
B. PENDIDIKAN FORMAL
No.
Pendidikan
1.
2.
SD
SMP
3.
SMA
Nama Sekolah
SD Kristen Petra 7
SMP Petra 2
Embong Wungu
SMA Petra 3
Kalianyar
Kota
Surabaya
Surabaya
Fakultas/
Jurusan
-
Tahun
1993-2000
2000-2003
Surabaya
IPS
2003-2006
4.
Surabaya
Ekonomi/
Manajemen
2006-2010
Anggota 1
A. DATA PRIBADI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama
NIM
Tempat & Tanggal Lahir
Fakultas
Jenis Kelamin
Status
Pekerjaan
Alamat
Nomor Telepon
Shirley Winarto
3103006112
Surabaya, 15 Oktober 1988
Ekonomi/Jurusan Manajemen
Perempuan
Belum Menikah
Mahasiswa
Jl. Dukuh Kupang Barat Surabaya
031-71539880
B. PENDIDIKAN FORMAL
No.
Pendidikan
1.
2.
SD
SMP
3.
SMA
Nama Sekolah
SD Kristen Petra 7
SMP Petra 2
Embong Wungu
SMA Petra 1
Kota
Surabaya
Surabaya
Fakultas/
Jurusan
-
Tahun
1994-2000
2000-2003
Surabaya
IPS
2003-2006
4.
Surabaya
Ekonomi/
Manajemen
2006-2010
Anggota 2
A. DATA PRIBADI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama
NIM
Tempat & Tanggal Lahir
Fakultas
Jenis Kelamin
Status
Pekerjaan
Alamat
Nomor Telepon
Hadi Suwarno
3103004086
Surabaya, Oktober 19
Ekonomi/Jurusan Manajemen
Laki-laki
Belum Menikah
Mahasiswa
Jl. Graha Famili Blok W No.8 Surabaya
0812348578
B. PENDIDIKAN FORMAL
No.
Pendidikan
1.
2.
SD
SMP
3.
4.
Nama Sekolah
SD Kristen Petra 10
SMP Petra 1
Embong Wungu
SMA
SMA Kristen Petra
3
PERGURUAN Universitas Katolik
TINGGI
Widya Mandala
Kota
Surabaya
Surabaya
Fakultas/
Jurusan
-
Tahun
1992-1998
1998-2001
Surabaya
IPS
2001-2004
Surabaya
Ekonomi/
Manajemen
2004-2010
Anggota 3
A. DATA PRIBADI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama
NIM
Tempat & Tanggal Lahir
Fakultas
Jenis Kelamin
Status
Pekerjaan
Alamat
Nomor Telepon
B. PENDIDIKAN FORMAL
A.DATA PRIBADI
No.
Pendidikan
1.
2.
SD
SMP
3.
4.
Nama Sekolah
SD Kristen Petra 1
SMP Petra 3
Embong Wungu
SMA
SMA
Petra
3
Kalianyar
PERGURUAN Universitas Katolik
TINGGI
Widya Mandala
Kota
Surabaya
Surabaya
Fakultas/
Jurusan
-
Tahun
1994-2000
2000-2003
Surabaya
IPS
2003-2006
Surabaya
Teknologi
Pangan
2006-2010
Anngota 4
A. DATA PRIBADI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama
NIM
Tempat & Tanggal Lahir
Fakultas
Jenis Kelamin
Status
Pekerjaan
Alamat
Nomor Telepon
Shelly
6103006010
Surabaya, 20 April 1988
Teknologi Pangan
Perempuan
Belum Menikah
Mahasiswa
Jl. Dinoyo Surabaya
08573175888
B. PENDIDIKAN FORMAL
No.
Pendidikan
1.
2.
SD
SMP
3.
4.
Nama Sekolah
Kota
Rembang
Rembang
Rembang
Surabaya
Fakultas/
Jurusan
IPA
Teknologi
Pangan
Tahun
1994-2000
2000-2003
2003-2006
2006-2010