You are on page 1of 25

PROPOSAL

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA


UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

JUDUL
PEMBUATAN DAN PEMASARAN COOKIES OKARA SURABAYA

Koordinator Program :

Drs.Sutarjo Surjoseputro, MS

Kopertis Wilayah VII JAWA TIMUR


Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan Nasional
2010

HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA
1

Judul Proposal

Koordinator Program

PEMBUATAN DAN PEMASARAN


COOKIES OKARA SURABAYA

a. Nama Lengkap

: Drs.Sutarjo Surjoseputro, MS

b. Jenis Kelamin

c. Golongan Pangkat dan


NIP/NIY

d. Jabatan Struktural

e. Jabatan Fungsional

f.

Fakultas/ Jurusan

g. Alamat kantor

h. Telp/Hp/ Email
i.

Alamat Rumah/

j.

Telp/Hp Email

Jangka Waktu

Nama Dosen Pendamping

Ketua Tim Pengusul

Drs.Ec.Yulius Koesworo, MM

a.Nama

Jenny

b.Jenis Kelamin

Perempuan

b.Fakultas

Ekonomi

c.NIM

3103006118

d. Alamat

Jl. Manyar Jaya Praja Blok D4 No. 61


Surabaya

e. Telp/Hp/Email

081938238879

Jumlah Anggota Pengusul

: 4 mahasiswa

Nama UMKM Mitra

: Nafhalies

Biaya Pengembangan
a. Jumlah Biaya yang diajukan
ke Dikti/Kopertis

: Rp.13.500.000,00

b. Dana Perguruan Tinggi

c. Dana UMKM

Jumlah

BAB II
RANCANGAN PROGRAM WIRAUSAHA
2.1.

Latar Belakang
Perkembangan perekonomian di Indonesia mendorong industri kecil dan menengah
ikut berkembang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dapat dicatat bahwa di
Indonesia terdapat kurang lebih 40 juta pengusaha di mana sekitar 90% merupakan
pengusaha kecil yang dalam kenyataannya kelompok usaha kecil ini merupakan salah
satu pelaku ekonomi yang terbukti dapat survive bahkan tidak sedikit yang justru
semakin berkembang di tengah krisis multidimensial sejak tahun 1998 (Yulia, 04
April 2009). Data tersebut di atas menunjukkan bahwa industri kecil mampu bertahan
dan berkembang serta merupakan sektor usaha yang telah terbukti berperan penting
dalam mengatasi akibat dan dampak dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan
memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi selama masa krisis.
Economic Intelligence Unit (EUI) memperkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh
sebesar 3,7% pada 2009. Kejadian ini lantaran pengaruh krisis keuangan global. Justin
Wood, director Corporate Network Economic Intelligence Unit (EUI), menyatakan
pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi turun menjadi 3,7% pada 2009. Hal ini
akibat krisis keuangan global (Taufik, 2009).
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPPMI) Thomas
Darmawan memprediksikan pertumbuhan industri makanan dan minuman tahun 2010
akan tumbuh 10 % dari tahun 2009 yang tumbuh 6%. Meningkatnya pertumbuhan
industri mamin ini didorong oleh meningkatnya daya beli masyarakat. Hal ini
disebabkan karena pada tahun ini, gaji pegawai negeri sipil (PNS) naik dan inflasi
lebih kecil di bawah 6 %, sehingga daya beli konsumen akan meningkat ( Rini
Widuri, 2010).
Yapto selaku ketua gabungan pengusaha makanan dan minuman (GAPPMI) Jawa
Timur menjelaskan, dari 623 pengusaha makanan dan minuman di Jatim 457 di
antaranya adalah pengusaha kecil dengan kemampuan modal yang juga kecil.
Sedangkan 123 lainnya adalah pengusaha di tingkat menengah. Hanya 73 produsen
tergolong besar yang biasanya lebih bisa bertahan di tengah krisis (Ekonomi Bisnis,
31 Juli 2008). Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa industri makanan dan
minuman merupakan industri yang paling dibutuhkan kebanyakan orang dan juga
merupakan jenis industri yang akan selalu mengalami perkembangan meskipun
kadang perekonomian di negara ini tidak stabil.
Sehubungan dengan hal di atas, kami ingin mewujudkan ide yang kami miliki dalam
kegiatan kewirausahaan. Menyadari bahwa ada begitu banyak peluang yang ada di
sekitar kita. Sayang sekali, apabila peluang tersebut tidak dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya yang tentunya didukung dengan jiwa entrepreneur (percaya diri,
berani mengambil resiko, bijak dalam mengambil keputusan).
Khususnya ampas kedelai yang tadinya dianggap tidak bernilai, dapat diolah dan
dijadikan sesuatu yang bernilai. Ampas kedelai dapat diperoleh dari pabrik tahu,

pabrik tempe, dan pabrik kecap. Di mana ketiganya membuang ampas kedelai karena
dianggap tidak berguna lagi.
Berdasarkan penelitian dari ebookpangan.com, serat yang tidak larut dalam air banyak
terdapat pada kulit gandum, biji-bijian, sayuran dan kacang-kacangan (kedelai). Serat
pangan tidak larut (IDF) bermanfaat dalam mengatasi sembelit, mencegah kanker
terutama kanker kolon dan mengontrol berat badan (kadar gula dalam darah).
Ide pemikiran kami muncul dikarenakan kurangnya camilan yang mengandung serat
yang dapat membantu memperlancar pencernaan dan mencegah kanker kolon. Selain
itu, dikarenakan banyaknya penderita diabetes mulai dari para remaja hingga orang
tua. Hal inilah yang membuat kami memutuskan memilih ide pembuatan cookies dari
bahan ampas kedelai.
2.1.1. Gambaran Produk
Cookies Okara merupakan usaha memproduksi makanan yang bahan dasarnya berupa
ampas kedelai yang diolah menjadi berbagai macam cookies dengan berbagai variasi
bentuk dan rasa yang dapat dijadikan sebagai camilan di saat bersantai.
a. Keunikan Produk
Keunikan cookies tersebut terletak pada bahan yang akan digunakan dalam proses
produksi di mana tepung akan disubstitusi dengan ampas kedelai yang memiliki
manfaat kaya akan serat dan sangat berguna bagi tubuh khususnya memperlancar
pencernaan. Apabila dilihat dari aspek ekonomis, maka serat yang akan menggantikan
tepung tentunya akan meminimalkan biaya produksi. Dikarenakan kapasitas
penggunaan ampas kedelai dengan tepung seimbang. Implikasinya produk dapat
dijual dengan harga yang lebih murah dari produk pesaing yang ada.
b. Keunggulan Produk
Produk kedelai sudah dikenal masyarakat lua. Cookies Okara merupakan cookies
inovasi baru, memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan produk kedelai yang
lain. Tidak hanya itu, produk tersebut memiliki cita rasa yang gurih dan renyah.
c. Lingkungan Tempat produksi
Tempat produksi Cookies Okara berada di Jalan Dr.Soetomo (sebelah Gereja Hati
Kudus Yesus). Lokasi ini dekat dengan jalan raya sehingga mudah diakses dengan
kendaraan umum serta berada dekat dengan pusat kota. Lokasinya bisa dibilang
sangat strategis, dekat dengan Universitas Katolik Widya Mnadala, Sekolah St. Louis,
dan SD Katharina. Keberadaan tempat produksi ini tidak menyebabkan polusi baik
dalam bentuk debu, suara maupun limbah karena tidak menggunakan peralatan mesin
yang menimbulkan kebisingan sehingga keberadaan tempat produksi ini dapat ditrima
baik oleh penduduk di sekitarnya. Di samping itu, lokasi ini juga strategis dalam
usaha pemasaran produk dan perolehan bahan baku.

2.1.1. Analisis Situasi


Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis
liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai kedelai yang
kita kenal sekarang (Glycine max (L) Merril). Di Indonesia, kedelai dibudidayakan
mulai abad ke-17 sebagai tanaman makanan dan pupuk hijau. Hampir di seluruh
daerah di Indonesia terdapat tanaman kedelai. Penyebaran tanaman kedelai ke
Indonesia berasal dari daerah Manshukuo menyebar ke daerah Mansyuria: Jepang
(Asia Timur) dan ke negara-negara lain di Amerika dan Afrika.
Di sini yang akan dimanfaatkan dalam proses produksi cookies okara adalah ampas
dari kedelai itu sendiri. Ampas kedelai merupakan salah satu tanaman pangan yang
banyak mengandung serat, biasanya ampas kedelai sering kita temui di tempat
pembuatan yang berbahan baku kedelai, seperti pabrik tahu, pabrik tempe, dan juga
pabrik kecap.
Bahan dasar cookies okara ini adalah ampas kedelai. Selain itu, menggunakan paduan
berbagai bahan di antaranya kelapa muda, cokelat chip, berbagai aroma (pandan,
vanilla, mocca). Di mana dapat diketahui bahwa makanan ini dapat diperoleh dengan
mudah. Produksi Cookies Okara dilakukan di daerah yang dekat dengan bahan baku
dan terletak di pusat kota. Hal ini perlu dilakukan agar konsumen mudah
menjangkaunya.
Segmen pasar yang dibidik adalah ibu-ibu yang berusia 20-40 tahun baik yang
tergabung dalam kumpulan ibu-ibu PKK maupun ibu-ibu di sekitar lingkungan St.
Louis dan sekitarnya. Di mana umumnya mereka sudah berkeluarga dan memiliki
anak. Mereka membeli cookies lantaran dikarenakan kesukaan mereka untuk
mengkonsumsi makanan ringan (camilan) berupa cookies dan mereka membelinya
untuk memberikan bingkisan kepada rekan, sahabat pada perayaan hari-hari tertentu
(event-event penting).
Dari segi pemasaran sudah banyak produk kedelai yang diolah menjadi berbagai
macam jenis kue dan dijual di pasar maupun di toko-toko kue. Untuk itu, kami
mencoba membuat Cookies Okara yang berbahan dasar ampas kedelai, di mana bahan
dasarnya mudah untuk diperoleh, harganya terjangkau oleh masyarakat dengan
kandungan gizi dan rasa yang tidak kalah dengan produk kedelai lainnya. Selain itu,
pembuatan Cookies Okara ini akan membuka peluang bisnis atau usaha sampingan
mahasiswa UKWMS di sela-sela kesibukan kuliah untuk meningkatkan jiwa
kewirausahaan dan menambah penghasilan mahasiswa. Dalam hal ini, kita selaku
mahasiswa dapat mempraktekkan secara langsung ke dunia nyata tentunya dengan
ilmu-ilmu yang telah didapat dari kegiatan perkuliahan. Dengan demikian, akan
tercipta mahasiswa yang mandiri, kreatif dan inovatif dalam berwirausaha.

Pada lokasi yang dipilih terdapat beberapa pesaing, di antaranya:


Pesaing
1. Holland Bakery

Alamat

Karakteristik

Jalan Polisi Istimewa Kekuatan : telah beroperasi selama lebih


No. 1
dari 10 tahun dengan berbagai
pengalaman yang dimiliki dan telah
membuka cabang di berbagai sudut kota.
Kelemahan : dari segi produk, kurang
variatifnya produk yang ditawarkan.

2. Igors Pastry

Jalan Biliton No. 55


Surabaya

Kekuatan : telah beroperasi selama lebih


dari 10 tahun dengan berbagai
pengalaman yang dimiliki.
Kelemahan : harga yang ditawarkan bisa
dibilang relative mahal.

Berikut deskripsi masing-masing pesaing :


Pesaing pertama yaitu Holland Bakery.
Holland Bakery dikenal sebagai perusahaan roti teratas di Indonesia. Resep Roti
Holland Bakery dibuat oleh Cheff terbaik yang berasal dari negara Belanda. Berdiri
sejak tahun 1978 di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta, memiliki pengalaman lebih dari 28
tahun mengembangkan berbagai jenis roti dan kue. Holland Bakery tetap eksis dan
terus berkembang karena motto "TERATAS KARENA KUALITAS" menjadi
pedoman utama dalam melayani dan memuaskan keinginan pelanggan dalam bentuk
roti dan cake yang enak dan bermutu tinggi. Rasakan kasih dalam setiap gigitan roti
Holland Bakery.
Pesaing kedua : Igors Pastry
Pengalaman lebih dari 14 tahun di Inggris, Switzerland, Jepang dan Indonesia sebagai
professional di dunia perhotelan, pastry dan bakery serta didukung pendidikan yang
menunjang membuat Igo dan Ratna percaya diri memulai usaha bisnis Igor's Pastry.
Igor's Pastry diambil dari nama Igo sebagai Director yang mengelola seluruh aspek
manajemen dan marketing sedangkan Pastry Chef Ratna yang mengelola keseluruhan
proses produksi.

2.2. Program yang diusulkan


Cookies Okara dibuat dari tepung terigu yang disubstitusi dengan tepung kedelai. Di
mana tepung terigu kurang memiliki serat yang berguna bagi pencernaan. Sedangkan
tepung kedelai lebih memiliki banyak serat.
Pemasaran Cookies Okara dilakukan dengan menitipkan produk yang kami buat ke
toko-toko sekitar kampus Widya Mandala, St. Louis dan sekitarnya. Di samping itu,
kami juga memasarkan produk secara langsung kepada konsumen.

Pembuatan Cookies Okara dilakukan melalui bebreapa tahapan. Awalnya, ampas


kedelai yang telah dibuat menjadi tepung dicampur dengan berbagai bahan lain.
Seperti telur, gula, mentega, air, soda kue, vanili, kemudian tambahkan SP
(pengembang adonan) serta rempah-rempah dan berbagai aroma/pasta kue serta
hiasan (chocolate chip, keju, kenari, dan lain-lain). Lalu setelah adonan jadi langkah
selanjutnya adalah membentuk adonan sesuai keinginan dan selera kemudian
masukkan ke dalam oven.
Isu semakin sedikitnya makanan berserat yang dikonsumsi manusia. Seperti yang kita
ketahui bahwa tubuh kita memerlukan protein yang berguna untuk menjaga stamina
agar tetap fit. Untuk menunjang hal tersebut, dapat juga dilakukan dengan
mengkonsumsi serat yang didapat dari kedelai (ampas). Tentunya juga harus disertai
dengan mengkonsumsi sayur dan buah-buahan.
Berdasarkan ebookpangan.com sumber utama serat pangan adalah sayur dan buahbuahan serta biji-bijian dan kacang-kacangan. Jumlah serat pangan yang harus
dikonsumsi oleh orang dewasa adalah 20-35 gr/hari atau 10-15g /1000 kkal menu.
Dengan demikian program yang diusulkan dengan judul PEMBUATAN DAN
PEMASARAN COOKIES OKARA DI SURABAYA

2.3.

Mekanisme dan rancangan aktivitas

2.3.1. Rencana Pemasaran Produk Barang dan Jasa Layanan


1. Sasaran Pemasaran
Konsumen sebagai pengguna produk yang menjadi target pemasaran adalah Ibu-ibu yang
memiliki rentang usia 20-40 tahun. Di mana umumnya mereka sudah berkeluarga dan
memiliki anak. Di samping itu, memiliki hobi mengkonsumsi makanan ringan berupa
cookies.
2. Strategi Pemasaran
a. Produk
Produk Cookies Okara sangat cocok untuk makanan pendamping kopi dan dapat juga
dijadikan teman saat nonton televisi serta saat refreshing dengan teman atau rekan kerja.
Di samping itu, makanan ini tidak menggunakan bahan pengawet dan aman dikonsumsi
untuk menarik minat konsumen. Produk Cookies Okara dikemas dan disajikan menarik,
praktis, dan siap dikonsumsi. Produk yang kami tawarkan di antaranya Okara Cheese,
Okara Chocolate Chip, Okara Raisin, Okara Walnut, Okara Mocca, Okatra Coconut.
b. Harga Jual
Harga jual produk disesuaikan dengan harga pasar yaitu sebesar Rp. 10.000,- untuk ukuran
kg, untuk ukuran kg harga yang ditawarkan sebesar Rp. 15.000,-; dan untuk ukuran 1
kg harga yang ditawarkan Rp.30.000,-. . Dengan berbagai variasi rasa dan tampilan yang
menarik Okara Cookies ini dapat menarik minat para konsumen dan juga kaya akan
protein serta sebagai makanan penunda lapar.

c. Promosi
Promosi Okara Cookies dilakukan dengan mendatangi konsumen secara langsung yaitu
dengan menawarkan produk tersebut dan memberikan tester produk serta memberikan
promo-promo menarik (berupa potongan harga sebesar 10% setiap pembelian minimal Rp.
75.000,-)..
d. Sistem Pemasaran dan Distribusi
Pemasaran produksi dimulai dari gerai yang telah disediakan di sekitar kampus dan di
sekitar kos-kosan, selain itu dengan dititipkan di kos-kosan mahasiswa, relasi dan para
pemilik warung dan mahasiswa yang tinggal di kos-kosan tersebut. Selain itu kami juga
akan membuka stand di daerah Dr. Soetomo sebelah Gereja Hati Kudus Yesus. Tidak
hanya itu, kami juga memasarkan produk kami melalui website kami
www.okaracookies.com.

2.3.2. Aspek Mekanisme Produksi Barang dan Jasa Layanan


1. Bahan dan Alat Produksi
Usaha pembuatan Okara Cookies membutuhkan bahan baku berupaampas kedelai. Bahan
baku tersebut tersedia cukup melimpah dan mudah untuk didapatkan. Bahan baku tersebut
dapat diperoleh dari pembuat sari kedelai, pengusaha kecap, dan pengusaha tahu. Di mana
umumnya mereka membuang ampas kedelai itu ke dalam keranjang sampah. Maka sangat
disayangkan apabila ampas tersebut tidak dimanfaatkan untuk dijadikan sesuatu yang
bernilai. Bahan pendukung antara lain gula pasir, telur mentega, soda kue, dan tepung terigu.
Peralatan yang digunakan antara lain baskom, pengaduk, piring plastic, ayakan, tampah,
timbangan, oven, mixer, blender kain saring, sendok, kuas, loyang, toples, dan plastic
pembungkus.

Tabel. 1.
Peralatan dan Bahan Baku

INVE
STASI AWAL
N
o
1
2
3

Baskom
Pengaduk
Piring plastik

Timbangan

Mixer

6
7
8

Loyang aluminium
Sendok
Kain saring

9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8

Oven

Ayakan

Nama Barang

Jumlah
3
3
5

3
12
3

Tampah

Blender

Toples Plastik
Plastik & kertas untuk alas cookies
Bahan-bahan
Sewa Tempat
Lampu etalase
Biaya operasional (air, listrik, telepon,dll)
Total Investasi awal yang dibutuhkan

12
10 pack & 8
lusin

Harga
Satuan
Rp5.000,00
Rp3.000,00
Rp2.000,00
Rp150.000,
00
Rp300.000,
00
Rp20.000,0
0
Rp3.000,00
Rp5.000,00
Rp2.000.00
0,00
Rp3.000,00
Rp15.000,0
0
Rp250.000,
00
Rp48.000,0
0
Rp83.000,0
0
Rp500.000,
00

Total
Rp15.000,00
Rp9.000,00
Rp10.000,00
Rp150.000,00
Rp300.000,00
Rp60.000,00
Rp36.000,00
Rp15.000,00
Rp2.000.000,0
0
Rp9.000,00
Rp15.000,00
Rp250.000,00
Rp48.000,00
Rp83.000,00
Rp500.000,00
Rp10.000.000,
00
Rp 200.000,00
Rp
1.300.000,00
Rp15.000.00
0,00

2. Proses Produksi
Sehubungan dengan pembuatan cookies okara, akan dijelaskan proses produksinya sebagai
berikut:
Pembuatan Tepung Kedelai
Ampas kedelai
Pengeringan 65 C
k.a. 10% 1%
Penggilingan

Penimbangan

Pengayakan (45 mesh)

Tepung Kedelai

Pembuatan Cookies Kedelai


Gula, mentega, kuning telur
dan putih telur

Mixer (mixer kecepatan


sedang, 15')

Krim

- Tepung kedelai
- Tepung terigu

Pembuatan adonan
(mixer kecepatan rendah,
Adonan cookies kedelai

Pencetakan

Pengovenan
(175 C, 15
menit)

Cookies

Proses pembuatan Okara Cookies cukup mudah, adapun cara pembuatannya yaitu:
a. Awalnya dilakukan pembuatan tepung kedelai dengan langkah-langkah sebagai
berikut: Ampas kedelai dikeringkan dengan suhu 65 C kemudian dilakukan
penggilingan dengan mesin. Langkah selanjutnya ampas yang sudah digiling akan
berubah menjadi serbuk kasar dan perlu dilakukan penimbangan untuk mengetahui
berat serbuk.. Namun harus diayak guna memisahkan bagian yang halus dengan yang
kasar. Maka jadilah tepung kedelai.
b. Kemudian masukkan bahan-bahan seperti gula, mentega, kuning telur, dan putih telur
ke dalam mangkuk.
c. Tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan mencampur semua bahan dengan mixer
kecepatan rendah, 15.
d. Kemudian tambahkan soda kue sebagai pengembang adonan. Saat proses
pencampuran, gunakan mixer dengan kecepatan rendah.
e. Setelah itu, saat membuat adonan di atas tambahkan tepung kedelai dan tepung terigu.
Kurang lebih masing-masing 50 gr.
f. Selanjutnya, mencetak adonan. Terlebih dahulu olesi loyang dengan mentega agar
adonan tidak lengket pada loyang.
g. Lalu masukkan adonan ke dalam loyang, kemudian dipadatkan dan ditaburi dengan
hiasan seperti keju, chocolate chip, kacang kenari, mente, kismis, dan lain-lain.
Setelah itu oven dengan suhu 175C selama 15 menit.
h. Setelah adonan matang, tunggu cookies hingga dingin lalu dikemas dalam toples
plastik.
i. Toples diberi label yang menarik.
j. Produk Okara Cookies siap dipasarkan.

3. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi yang direncanakan adalah sebanyak 5 kg setiap satu kali produksi.

2.3.3. Aspek Keuangan


1. Biaya untuk memulai Bisnis
Kebutuhan modal untuk memulai usaha adalah sebesar Rp.3.500.000,00. Dana tersebut
dialokasikan untuk kebutuhan pengeluaran awal produksi. Berikut ini adalah rincian

kebutuhan awal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha pada awal produksi Cookies
Okara .

Kebutuhan Modal Awal pada Bulan Pertama


Usaha Okara Cookies
1. Investasi yang diperlukan Biaya Produk
INVESTASI AWAL
N
o
1
2
3

Baskom
Pengaduk
Piring plastik

Timbangan

Mixer

6
7
8

Loyang aluminium
Sendok
Kain saring

9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7

Oven

Ayakan

Nama Barang

Jumlah
3
3
5

3
12
3

Tampah

Blender

Toples Plastik
Plastik & kertas untuk alas cookies
Bahan-bahan

12
10 pack & 8
lusin

Harga
Satuan
Rp5.000,00
Rp3.000,00
Rp2.000,00
Rp150.000,
00
Rp300.000,
00
Rp20.000,0
0
Rp3.000,00
Rp5.000,00
Rp2.000.00
0,00
Rp3.000,00
Rp15.000,0
0
Rp250.000,
00
Rp48.000,0
0
Rp83.000,0
0
Rp500.000,
00

Sewa Tempat
Total Investasi awal yang dibutuhkan

2. Proyeksi Rugi/Laba
Proyeksi Rugi/Laba dalam satu kali produksi usaha Okara Cookies

Total
Rp15.000,00
Rp9.000,00
Rp10.000,00
Rp150.000,00
Rp300.000,00
Rp60.000,00
Rp36.000,00
Rp15.000,00
Rp2.000.000,0
0
Rp9.000,00
Rp15.000,00
Rp250.000,00
Rp48.000,00
Rp83.000,00
Rp500.000,00
Rp10.000.000,
00
Rp13.500.00
0,00

No

Pendapatan
1 Total Penjualan
Total Pendapatan

Biaya
Produksi
2 Biaya variabel (variable cost)
Biaya bahan baku dan bahan pendukung
3 Biaya tetap (Fixed cost)
Biaya Transportasi
Biaya Listrik
Total Biaya Tetap
Total Biaya Produksi
Laba

3. Proyeksi Break Even Point (BEP)


Uraian
PENJUALAN
1 16 bungkus
Total Penjualan
BIAYA VARIABEL
2 Biaya Bahan Baku dan Bahan Pendukung
Total Biaya Variabel
BIAYA TETAP
3 Biaya Transportasi
Biaya Listrik
Total Biaya Tetap
BEP= FC/1-(VC/Pendapatan)

Total
Rp9.000.000
,00
Rp9.000.000
,00
Total
Rp800.000,0
0
Rp800.000,0
0
Rp3.000.000
,00
Rp200.000,0
0
Rp500.000,0
0
Rp3.000.000
,00
Rp1.000.000
,00
Rp3.700.000
,00

Total
Rp9,000,000.00
Rp9,000,000.00
Rp800,000.00
Rp800,000.00
Rp200,000.00
Rp500,000.00
Rp700,000.00
Rp3,293,000.00

4. Proyeksi Profit/Benefit of Coast Ratio (BC RATIO)


Penjualan
1 Pendapatan Penjualan
Total Pendapatan

Total
Rp9,000,000.00
Rp9,000,000.00

Biaya Produksi
2 Biaya Variabel
Biaya Bahan Baku dan Bahan Pendukung
Total Biaya Variabel
3 Biaya Tetap
Biaya Transportasi
Biaya Listrik
Total Biaya Tetap
Total Biaya Produksi
B/C RATIO= Pendapatan Penjualan/Biaya Produksi

Total
Rp800,000.00
Rp800,000.00
Rp200,000.00
Rp500,000.00
Rp700,000.00
Rp1,000,000.00
9

Usaha Okara Cookies layak dijalankan karena B/C RATIO > 1, yaitu 9

2.4. Jadwal Pelaksanaan


Rancangan jadwal pelaksanaan kegiatan PMW bagi Kopertis dan Perguruan tinggi seperti
pada tabel berikut.
Tabel.4.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha
UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

NO.

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN BULAN


KE
2 3

A.

TAHAP PERSIAPAN :

1.

Sosialisasi oleh Kopertis

2.

Sosialisasi PMW kemahasiswa oleh PT

3.

Pengusulan PMW oleh PT ke Kopertis

4.

Seleksi dan Penetapan PT pengusul PMW

5.

Seleksi mahasiswa peserta PMW oleh PT

6.

Penyiapan Tim dan Materi Pembekalan oleh


PT

4 5

7 8

10 11

B.

PEMBEKALAN PMW

1.

Pembekalan/Pelatihan mahasiswa oleh PT

2.

Penyempuranaan Rencana Bisnis oleh


mahasiswa

3.

Pengusulan Rencana Bisnis Mhs ke PT

4.

Mahasiswa Magang di UMKM

5.

Penetapan mahasiswa PMW (SELEKSI


TERPADU)

C.

PELAKSANAAN

1.

Pencairan modal

2.

Pelaksanaan usaha (PMW) oleh mahasiswa

3.

Monitoring dan Evaluasi

4.

Pelaporan

2.5. Indikator Keberhasilan


Indikator keberhasilan program dapat dilihat dari empat sisi, yaitu dari mahasiswa pelaksana
kegiatan, unit bisnis mitra kegiatan, perguruan tinggi dan efektifitas kegiatan PMW.
A Bagi Mahasiswa Wirausaha
Melalui program PMW mahasiswa diharapkan lebih a).memiliki pengetahuan dan
ketrampilan kewirausahaan yang dapat dilihat dari kemampuan menyusun proposal bisnis
dan merealisasikan usulan bisnisnya. b). memiliki sikap mental wirausaha, dapat dilihat dari
keseriusannya menjalankan bisnis c). memiliki jejaring bisnis, terlihat dari kemampuan
mahasiswa dalam mengembangkan usahanya dengan mencari dana tambahan melalui
investor.
B Bagi Unit Bisnis
Melalui program PMW diharapkan unit bisnis akan 1). Meningkatnya jangkauan pasar,
karena muncul jejaring bisnis baru yaitu mahasiswa 2). meningkatnya jumlah dan kualitas
tenaga kerja dari perguruan tinggi 3).meningkatkan omzet usaha, karena ada pengembangan
strategi pemasaran dari mahasiswa.
C Bagi Perguruan Tinggi
Program PMW secara riil dapat diwujudkan dalam bentuk: a)terbentuknya unit usaha
komersial kelompok mahasiswa b)adanya produk dan jasa barang komersial yang terjual dan
menghasilkan c)bertumbuh kembangnya budaya kewirausahaan perguruan tinggi, melalui
media suasana entrepreneurship antar mahasiswa dan civitas akademika.d)terbentuknya

aktifitas Unit Kegiatan. Mahasiwa (UKM) Entrepreneur Club yang bersinergi dengan
Perbanas Career Centre (PCC), serta d)terwujudnya Inkubator Wirausaha Kampus UNIKA
Widya Mandala Surabaya. Yang terpenting terjalinnya kerjasama antara Perguruan Tinggi,
UKM dan Pemda yang berkelanjutan melalui terbentuknya UKM Center UNIKA Widya
Mandala Surabaya
D Pelaksanaan PMW
Pelaksanaan PMW dengan mensinergikan dua unsur besar yaitu perguruan tinggi dan
UMKM dapat dijalankan semua program dengan efektif dan dengan penggunaan biaya
penyelenggaraan seefektif mungkin. Selain iti PMW mendorong terbentuknya lembaga
pengembangan pendidikan kewirausahaan di UNIKA Widya Mandala Surabaya lebih cepat.

2.6. Sumber Daya Yang Dibutuhkan


Sumberdaya yang dibutuhkan pada pelaksanaan aktivitas kewirausahaan ini adalah:
A Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang dilibatkan dalam aktivitas ini adalah dosen pendamping yang
sudah memiliki pengalaman dalam mengelola program hibah co-op sebagai pelaksana
program dan mentor pendamping. Selain itu dosen pendamping dalam program PMW ini
juga merupakan pengajar mata kuliah kewirausahaan dan terlibat secara langsung dalam
aktivitas kewirausahaan di bidang kemahasiswaan UNIKA Widya Mandala Surabaya. Beliau
bernama Drs. Ec. Yulius Koesworo. SE, MM. Riwayat hidup beliau dapat dilihat pada
halaman lampiran 2.
Selain itu, ada juga pendamping praktisi yang bernama Ibu Mey Mey dan telah
berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pembuatan kue-kue kering. Lokasinya di Jalan
Basuki Rahmat 5 surabaya.
Tidak hanya itu, dalam hal pemasaran tentunya kami akan dibantu dengan 3 orang tenaga
kerja yang sudah berpengalaman di bidangnya, mulai dari cara menawarkan produk ke
pelanggan hingga pelanggan tersebut melakukan proses pembelian. Tentunya dengan
pendekatan secara langsung ke konsumen. Serta dalam hal produksi dibantu 3 orang tenaga
kerja yang sudah berpengalaman di bidangnya mulai dari proses pembuatan tepung kedelai
hingga proses pembuatan cookies. Tentunya kami tidak lupa untuk meminta data-data
pelanggan (nama, alamat, tanggal lahir, status,pekerjaan) yang telah membeli produk kami
guna menjalin hubungan baik dengan pelanggan agar usaha kami dapat tetap survive. Dan
inilah yang membedakan kami dari pesaing-pesaing yang ada.

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya juga menyediakan berbagai fasilitas


pendukung seperti Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan dan Laboratorium Analisa
Pangan. Yang dapat digunakan untuk membantu proses produksi cookies okara dan menguji
kadar protein yang terdapat dalam ampas kedelai.
B Ketersediaan UMKM
Ketersediaan UMKM mitra dalam pelaksanaan PMW, UMKM mitra yang akan dijadikan
pendamping dalam pelaksanaan PMW ini adalah beberapa UMKM mitra Unika Widya
Mandala yang sudah terbina dengan baik pada pelaksanaan program coop 2008. Keberadaan
kembali UMKM mitra ini membuktikan bahwa adanya komitmen dan keberlanjutan yang
kuat untuk saling bersinergi antara UMKM dengan Unika Widya Mandala Surabaya untuk
membantu meningkatkan keterserapan lulusan di pasar kerja.
UMKM yang akan dilibatkan pada PMW kali ini adalah: Nafthalies Puding & Cookies.
Pemiliknya bernama Ibu Nathalia dan beliau merupakan salah satu anggota PKK RT 06 RW
08 Kelurahan Menur Pumpungan Surabaya. Usaha tersebut berlokasi di Jalan Manyar Jaya
Praja Blok D-4 No. 98 Surabaya. Di mana usaha tersebut merupakan usaha home industry
dan telah berdiri sejak tahun 2000. Produk yang dihasilkan berupa puding dengan berbagai
variasi rasa dan kue-kue kering (kue lidah kucing, nastar, dan lain-lain). Produknya baru
tersedia apabila ada pesanan dari pelanggan. Khususnya pada hari-hari besar (Imlek, Natal &
Tahun Baru, Idul Fitri) dan event-event tertentu (arisan, syukuran, ulang tahun). Pola
hubungan kerja yang dilakukan dengan mitra yaitu : tahap awalnya,melakukan wawancara
dengan mitra kemudian melihat dulu proses pembuatan cookies. Setelah itu, kami mencoba
mempraktekannya bersama dengan mitra dan meminta mitra untuk mencicipi dan melakukan
penilaian hasil kerja kami. Dan yang terakhir meminta mitra memberikan masukan.

2.7. Keberlanjutan
Keberlanjutan program ini disinergikan dengan 3 (tiga) bidang organisasi yang saling terkait
dan terpadu untuk terus menerus melaksanakan aktivitas kewirausahaan di Unika Widya
Mandala Surabaya yaitu: Bidang akademik melalui aktivitas kuliah kewirausahaan, bidang
kemahasiswaan melalui unit kegiatan mahasiswa entrepreneur club dan WimaCareer Center
(PCC) serta unit aktivitas Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPPM Unika
Widya Mandala Surabaya) melalui upaya aktif untuk terus menjalin kerjasama dengan
UMKM dan unit sektor pemerintah maupun swasta yang memiliki komitmen terhadap
pengembangan jiwa wirausaha dikalangan mahasiswa. Selain hal tersebut PPPM juga terus
berupaya dengan aktif mengikuti hibah dari Dikti yang terkait dengan upaya pembentukan
kewirausahaan di kalangan mahasiswa seperti program co-op dan program PKM.
Sebelum proyek ini berakhir diupayakan agar mahasiswa generasi berikutnya mampu
membentuk kelompok dan bekerja sama satu sama lain dan tergabung dalam berbagai
kegiatan wirausaha. Dengan demikain akan tercipta jiwa wirausaha dan mampu memperoleh
penghasilan sendiri. Yang tentunya kami akan berkonsultasi dengan dosen pendampung agar
kegiatan tersebut tidak berhenti sampai di sini.

2.8. Penanggung Jawab Kegiatan


Penanggung jawab kegiatan PMW di lingkungan Unika Widya Mandala Surabaya secara
organisatoris dapat dilihat pada gambar 3.1. Secara kelembagaan PMW karena ditujukan
untuk pengembangan mahasiswa maka berada dilingkup bidang kemahasiswaan. Unit di
bawah kemahasiswaan yang memiliki program untuk pengembangan mahasiswa dan lulusan
melalui pemagangan pada perusahaan maka sangat relevan jika kegiatan PMW menjadi satu
aktivitas pada UWMS Career Center dan menjadi sarana perwujudan lembaga pendidikan
pengembangan kewirausahaan. PMW menjadi program pengembangan mahasiswa. Untuk
itu, tanggung jawab penuh berada di bidang kemahasiswaan dan jabatan tertinggi adalah
Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan.
Kami yakin bahwa saya, Jenny, selaku ketua kelompok dalam pembuatan dan pemasaran
cookies okara, memiliki kemampuan di bidang masak memasak (culinary) dengan bekal
mempelajari resep-resep yang ada mulai dari resep-resep tradisional hingga modern. Dan
senantiasa melakukan pembaharuan agar usaha tersebut dapat terus survive. Tentunya dengan
berbagai pengalaman yang dimiliki seperti mengikuti berbagai perlombaan yang sesuai
bidang yang digeluti dan yang terpenting mencintai kegiatan tersebut.
Saya pernah mengikuti lomba Indomie kreasi yang diadakan oleh PT. Indofood CBP Sukses
Makmur pada tahun 2009 yang lalu, meskipun Belem bisa mencapai hasil yang terbaik tetapi
saya merasa bangga karena dapat menambah pengalaman saya di bidang culinary. Tidak
hanya itu, saya pernah mencoba membuat kue sejenis pancook dengan taburan keju, milk,
dan coklat. Dan saya meminta saudara-saudara saya untuk mencicipinya. Syukurlah, hasilnya
mereka menyukai hasil buatan saya.Di samping itu, saya juga pernah mengikuti berbagai
kegiatan di tingkat Universitas seperti Pembuatan Karya Tulis Ilmiah dan Program
Kreativitas Mahasiswa. Tidak hanya itu, saya juga pernah mengikuti pelatihan Manajemen
Kewirausahaan Berbasis Usaha Kecil Mikro.
Dari kegiatan-kegiatan yang saya ikuti selama saya menempuh pendidikan di Universitas
Katolik Widya Mandala Surabaya, banyak hal-hal bermanfaat yang saya dapatkan. Di
antaranya adalah saya dapat mengerti dan memahami betapa pentingnya dalam berwirausaha.
Di mana saya sebagai mahasiswa, yang setelah menyelesaikan studi akan terjun langsung ke
dunia verja. Alangkah baiknya jika saya yang memiliki ide untuk membuka lapangan
pekerjaan yang berguna bagi orang lain. Bukannya sebagai pencari kerja. Karena seperti yang
kita tahu, bahwa banyaknya pengangguran yang diakibatkan mereka tidak mampu dan tidak
mau berusaha menjadi pemilik usaha. Mereka tidak mau memutar otak untuk mengubah
nasib mereka. Mereka hanya mau bergantung pada orang lain.
Di samping itu, saya menyadari pentingnya bekerja dalam suatu tim dan tidaklah mudah
dalam mengatur anak buah. Dikarenakan setiap orang memiliki karakter sifat dan sikap yag
berbeda-beda. Untuk itu, kita perlu beradaptasi dengan mereka. Namun, saya menyadari
bahwa kekompakan dalam tim sangatlah penting untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan.
Tidak hanya itu, saya memahami betul bahwa kita yang hidup di era saat ini, sangatlah perlu
memberdayakan masyarakat untuk mau berwirausaha. Guna memperbaiki perekonomian
setiap keluarga. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai penyuluhan beraitan dengan kegiatan
kewirausahaan dari generasi ke generasi. Dapat juga dengan bekerja sama dengan Dinas
Pendidikan serta Dinas Kesenian dan Pariwisata agar memberikan desempatan pada generasi

berikutnya untuk berwirausaha dengan mengadakan pameran-pameran dan memberikan


berbagai penghargaan bagi mereka yang berprestasi.

Ketua Kelompok
A. DATA PRIBADI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nama
NIM
Tempat & Tanggal Lahir
Fakultas
Jenis Kelamin
Status
Pekerjaan
Alamat
Nomor Telepon

Jenny
3103006118
Surabaya, 17 November 1986
Ekonomi/Jurusan Manajemen
Perempuan
Belum Menikah
Mahasiswa
Jl. Manyar Jaya Praja D-4 No. 61 Surabaya
081938238879

B. PENDIDIKAN FORMAL
No.

Pendidikan

1.
2.

SD
SMP

3.

SMA

Nama Sekolah
SD Kristen Petra 7
SMP Petra 2
Embong Wungu
SMA Petra 3
Kalianyar

Kota
Surabaya
Surabaya

Fakultas/
Jurusan
-

Tahun
1993-2000
2000-2003

Surabaya

IPS

2003-2006

4.

PERGURUAN Universitas Katolik


TINGGI
Widya Mandala

Surabaya

Ekonomi/
Manajemen

2006-2010

Anggota 1
A. DATA PRIBADI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nama
NIM
Tempat & Tanggal Lahir
Fakultas
Jenis Kelamin
Status
Pekerjaan
Alamat
Nomor Telepon

Shirley Winarto
3103006112
Surabaya, 15 Oktober 1988
Ekonomi/Jurusan Manajemen
Perempuan
Belum Menikah
Mahasiswa
Jl. Dukuh Kupang Barat Surabaya
031-71539880

B. PENDIDIKAN FORMAL
No.

Pendidikan

1.
2.

SD
SMP

3.

SMA

Nama Sekolah
SD Kristen Petra 7
SMP Petra 2
Embong Wungu
SMA Petra 1

Kota
Surabaya
Surabaya

Fakultas/
Jurusan
-

Tahun
1994-2000
2000-2003

Surabaya

IPS

2003-2006

4.

PERGURUAN Universitas Katolik


TINGGI
Widya Mandala

Surabaya

Ekonomi/
Manajemen

2006-2010

Anggota 2
A. DATA PRIBADI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nama
NIM
Tempat & Tanggal Lahir
Fakultas
Jenis Kelamin
Status
Pekerjaan
Alamat
Nomor Telepon

Hadi Suwarno
3103004086
Surabaya, Oktober 19
Ekonomi/Jurusan Manajemen
Laki-laki
Belum Menikah
Mahasiswa
Jl. Graha Famili Blok W No.8 Surabaya
0812348578

B. PENDIDIKAN FORMAL
No.

Pendidikan

1.
2.

SD
SMP

3.
4.

Nama Sekolah

SD Kristen Petra 10
SMP Petra 1
Embong Wungu
SMA
SMA Kristen Petra
3
PERGURUAN Universitas Katolik
TINGGI
Widya Mandala

Kota
Surabaya
Surabaya

Fakultas/
Jurusan
-

Tahun
1992-1998
1998-2001

Surabaya

IPS

2001-2004

Surabaya

Ekonomi/
Manajemen

2004-2010

Anggota 3
A. DATA PRIBADI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nama
NIM
Tempat & Tanggal Lahir
Fakultas
Jenis Kelamin
Status
Pekerjaan
Alamat
Nomor Telepon

Stephanie Waringga Tandiono


6103006034
Surabaya, 01 September 1988
Teknologi Pangan
Perempuan
Belum Menikah
Mahasiswa
Jl. Kertajaya No. 54 Surabaya
081938670101

B. PENDIDIKAN FORMAL
A.DATA PRIBADI
No.

Pendidikan

1.
2.

SD
SMP

3.
4.

Nama Sekolah

SD Kristen Petra 1
SMP Petra 3
Embong Wungu
SMA
SMA
Petra
3
Kalianyar
PERGURUAN Universitas Katolik
TINGGI
Widya Mandala

Kota
Surabaya
Surabaya

Fakultas/
Jurusan
-

Tahun
1994-2000
2000-2003

Surabaya

IPS

2003-2006

Surabaya

Teknologi
Pangan

2006-2010

Anngota 4
A. DATA PRIBADI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nama
NIM
Tempat & Tanggal Lahir
Fakultas
Jenis Kelamin
Status
Pekerjaan
Alamat
Nomor Telepon

Shelly
6103006010
Surabaya, 20 April 1988
Teknologi Pangan
Perempuan
Belum Menikah
Mahasiswa
Jl. Dinoyo Surabaya
08573175888

B. PENDIDIKAN FORMAL
No.

Pendidikan

1.
2.

SD
SMP

3.
4.

Nama Sekolah

SDK Santa Maria


SLTP OV Slamet
Riyadi
Embong Wungu
SMA
SMU Santa Maria
PERGURUAN Universitas Katolik
TINGGI
Widya Mandala

Kota
Rembang
Rembang
Rembang
Surabaya

Fakultas/
Jurusan
IPA
Teknologi
Pangan

Tahun
1994-2000
2000-2003
2003-2006
2006-2010

You might also like