You are on page 1of 10

TUGAS MAKALAH:

BIOKIMIA UMUM
METABOLISME PROTEIN

Nama

: IRWATI

Stambuk

: G301 13 068

Prody

: KIMIA

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha ESA karna kasih dan karunianya telah
memberikan kesehatan dan kekompakan kepada kita semua untuk menjalan aktifitas dengan
tidak kurang satu apapun. Bukan hanya itu, tetapi kemampuan untuk berfikir yang baik
sehingga menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap orang lain dan diri sendiri.
Sehingga dengan penuh tanggung jawab dan dewasa saya dapat mengembangkan
tugas yang diberikan, dengan tujuan untuk menjadi bidang yang berkualitas dan bermutu.
Dengan tugas ini, kami dapat memberikan pengertian dan penjelasan kepada orang lain untuk
dapat menghindarkan segala jenis tindakan yang merugikan diri sendiri pada khususnya dan
orang lain pada umumnya.
Saya berharap bukan hanya diketahui, tetapi hindarkan diri dari hal hal yang tak
bermanfaat sacara positif.

Palu, 10 September 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Lataer Belakang
Nama Protein pertama kali diusulkan oleh ahli kimia Swedia, Berzelius.
Protein berasal dari bahasa Yunani, protios, yang berarti bahan penyokong yang
pertama. Protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup. Fungsi
utamanya sebagai unsur pembentuk styruktur sel, misalnya dalam rambut, wol,
kolagen, jaringan penghubung, membran sel dan lain-lain. Selain itu dapat pula
berfungsi sebagai protein yang aktif seperti enzim yang berperan sebagai katalisator
segala proses biokimia dalam sel. Protein aktif selain enzim yaitu hormon,
hemoglobin, protein yang terikat pada gen, toksin, anti bodi atau anti gen dan lainlain.
Beradasarkan biosintesis tubuh asam amino dibagi menjadi dua yaitu esensial
( asam amino yang tidak bisa disintesi oleh tubuh contohnya lisin,leusin,isoleusin dll)
dan non esensial (asam amino yang bisa disintesis oleh tubuh contohnya
alanin,glisin,aspartate). Selain itu juga terdapat semi esensial dimana bisa bersifat
esensial yaitu pada individu yang masih muda,dan bisa bersifat non esensial pada
individu yang sudah dewasa contohnya : histidin dan arginin. Histidin terdapat dalam
usus dan arginin didapatkan dari siklus urea.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
a. Bagaimana ciri-ciri molekul protein ?
b. Bagaimana metabolisme protein?
c. Apa fungsi protein ?
d. Sumber-sumber protein.
e. Gangguan metabolisme protein dalam tubuh.
C. TUJUAN
a. Untuk mengetahui ciri-ciri molekul protein.
b. Untuk mengetahui bagaimana metabolisme protein.
c. Untuk mengetahui pentingnya protein dalam tubuh.
d. Untuk mengetahui sumber-sumber protein.
e. Agar kita dapat mengenal penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gangguan
metabolism protein.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Protein
Protein adalah rangkaian atau polimer dari sejumlah asam amino. Asam amino
adalah molekul organik kecil yang pada umumnya terbuat dari karbon, hidrogen,
oksigen, dan nitrogen. Protein dibuat dari suatu pool yang terdiri dari 20 asam amino
yang berbeda. Ratusan atau ribuan asam amino dirangkai dengan suatu urutan tertentu
untuk membentuk rantai asam amino. Fungsi protein dimungkinkan karena struktur
tiga dimensinya yang unik. Dengan strukturnya yang unik suatu molekul protein dapat
melakukan interaksi dengan molekul lainnya sehinnga dapat berfungsi sebagai
molekul pengatur dalam suatu ekspresi gen atau transmisi genetik menjadi fenotipik.
Jadi, suatu protein sangat tergantung pada kemampuannya untuk mengikat atau
berpasangan dengan molekul lainnya untuk menjalankan fungsinya. Kemampuan
tersebut ditentukan oleh struktur tiga dimensinya. Bentuk yang secara energetik paling
stabil ditentukan oleh interaksi tiap-tiap asam amino yang membentuk protein
tersebut. Oleh karena itu, jenis asam amino dan urutannya dalam rantai protein akan
menentukan struktur tiga dimensi molekul protein yang terbentuk. Urutan asam amino
dalam suatu rantai protein sangat penting menentukan fungsi protein tersebut.
Semua organisme merupakan kumpulan dari sejumlah protein dan segala
aktivitasnya. Fungsi protein tergantung pada struktur tiga dimensinya, yang pada
gilirannya ditentukan oleh sekuen asam amino penyusun protein tersebut. Jadi, DNA
menentukan karakteristik suatu organisme. DNA mengandung sandi genetik untuk
tiap asam amino yang ditampilkan masing-masing dari sekuen tiga pasang basa.
Ketiga basa (triplet) ini disebut kodon. Urutan kodon pada suatu sekuen DNA
mencerminkan urutan asam amino yang akan dirakit menjadi suatu rantai protein.
Satu bagian sekuen DNA lengkap yang mampu menentukan sekuen asam amino suatu
protein atau molekul rRNA dan tRNA disebut gen, yaitu satuan hereditas yang
didefinisikan oleh para ahli genetika klasik. Semua gen dan sekuen DNA yang
dimiliki oleh suatu organisme disebut genom.
B. Ciri-ciri Molekul Protein
Beberapa ciri utama molekul protein yaitu:
a. Berat molekulnya besar, yang merupakan suatu makromolekul.
b. Umumnya terdiri dari 20 macam asam amino, yang membentuk suatu rantai
polipeptida yang berikatan satu dengan yang lain.
c. Ikatan peptida merupakan ikatan antara -karboksil dari asam amino yang satu
dengan gugus -amino dari asam amino yang lainnya.
d. Terdapatnya ikatan kimia yang lain yang menyebabkan terbentuknya lengkunganlengkungan rantai polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein.
e. Sebagai contoh misalnya ikatan hidrogen dan ikatan hidrofob.
f. Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti pH, radiasi, temperatur,
dan sebagainya.
g. Umumnya reaktif dan sangat spesifik, yang disebabkan terdapatnya gugus samping
yang reaktif dan susunan khas struktur makromolekulnya.
h. Beberapa gugus samping yang biasa terdapat diantaranya gugus kation, anion,
hidroksil aromati, hdroksil alifatik, amin, amida, tiol, dan gugus heterosiklik.

C. Metabolisme Protein
Metabolisme protein merupakan metabolisme dari asam amino itu sendiri dan
merupakan suatu rangkaian asam amino. Protein tersusun dari asam amino dalam asam
amino terdapat unsur N ( nitrogen). Nitrogen berada dalam tubuh yaitu melalui protein.
Protein tidak bisa disimpan sebagai protein dalam jaringan ,oleh sebab itu harus dipecah
terlebih dahulu. Karena protein merupakan protein kompleks, sebaiknya dipecah dahulu
membentuk molekul-molekul protein. . zat padat tubuh terdiri dari protein (otot, enzim,
protein plasma, antibodi, hormon). Banyak protein terdiri ikatan komplek dengan fibril
atau disebut protein fibrosa. Macam protein fibrosa: kolagen (tendon, kartilago, tulang);
elastin (arteri); keratin (rambut, kuku); dan aktin-miosin.
Digesti atau pencernaan protein yaitu pemecahan protein oleh enzim hidrolease
(peptidase dan protease). Peptidase terbagi atas Endopeptidase dan Eksopeptidase,
endopeptidase memecah secara internal kemudian menggabungkan pecahan itu menjadi
frakmen peptida yang besar contohnya pepsin dan tripsin. Yang paling berperan pada
digesti protein adalah endopeptidase. Ia memecah protein terlebih dahulu menjadi frakmen
yang kecil-kecil.
a. Sintesis Protein
Proses sintesis protein dari sandi genetik melibatkan beberapa langkah. DNA
pada dasarnya adalah penyimpan informasi yang pasif, mirip denga cetak biru (blue
print) untuk denah rumah. Aktivitas pembuatan protein terjadi pada suatu situs khusus
dalam sel yang disebut ribosom. Oleh karena itu, langkah pertama dalam sintesis
protein adalah menyampaikan informasi dari DNA ke ribossom. Untuk melakukan hal
ini enzim-enzim seluler membuat salinan kopi gen sehinnga dapat dibaca oleh
ribosom. Salinan kopi gen ini disebut RNA duta(messennger RNA = mRNA). mRNA
membawa sandi genetik yang dipakai langsung untuk sintesis protein di ribosom.
Tahap ini disebut dengan tahaptranskripsi. Dalam tahap berikutnya kodon pada
mRNA harus dapat dikorelasi dengan asam amino yang seharusnya. Tahapan ini
dilakukan molekul RNA lain, yaitu RNA transfer, (transfer RNA = tRNA) yang
dikenal dengan tahap translasi. Akhirnya asam amino harus disambungkan untuk
membentuk rantai protein fungsional (tahap sintesis). Ribosom yang terdiri dari RNA
dan protein melakukan fungsi tersebut. Bila rantai protein sudah lengkap, suatu tanda
berhentii (stop sign) mempengaruhi ribosom sehingga ribosom melepas protein baru
tersebut ke dalam sel.
b. Transkripsi
Transkripsi adalah sintesis RNA secara enzimatik dengan menggunakan
DNA sebagai cetakan. Untuk transkripsi suatu gen, hanya salah satu rantai DNA yang
digunakan sebagai cetakan atau templat. Transkripsi dikatalis oleh enzim RNA
polimerase. Sintesis RNA selalu bergerak ke satu arah. Untuk menginisiasi
transkripsi, RNA polimerase berikatan pada suatu daerah di DNA yang disebut
promoter. Perbedaan urutan nukleotida dari promoter berbagai gen menyebabkan
perbedaan tingkat efisiensi dan regulasi dari inisiasi transkripsi gen-gen tersebut.
Setelah RNA polimerase terikat pada promoter DNA, kedua rantai DNA dipisahkan
dan RNA polimerase memulai sintesis RNA di tempat inisiasi. Tempat ini disebut

sebagai posisi +1. RNA polimerase menambahkan ribonukleotida ke ujung 3dari


rantai RNA yang sedang disintesis. Hal ini dilakukan dengan bergerak dari ujung 3
ke arah 5 dari rantai DNA cetakan., sambil memisahkan bagian rantai ganda DNA
yang dilaluinya. Dengan demikian ribonukleotida dapat berpasangan dengan DNA
cetakan dan ditambahkan pada ujung 3 RNA dengan pembentukan ikatan
fosfodiester. eliks ganda akan terbentuk kembali setelah RNA polimerase lewat.
c. Translasi
Translasi merupakan proses sintesis protein di dalam sel.Sebelum sintesis
protein dimulai, setiap jenis tRNA berikatan dengan asam amino spesifik. Reaksi ini
dikatalis oleh enzim aminoasil tRNA sintetase bersama dengan ATP, sehingga
terbentuk aminoasil tRNA. Pada tRNA terdapat antikodon yang akan berpasangan
dengan kodon yang terdapat pada mRNA. Setiap macam aminoasil tRNA sintetase
akan menggabungkan asam amino tertentu pada tRNA yang spesifik.Pada tRNA
inisiator, tRNA terikat pada asam amino metionin yang termodifikasi, yaitu Nformilinetionin. Proses sintesis protein terdiri dari tiga tahap yaitu:
Inisiasi : proses penempatan ribosom pada suatu molekul mRNA
Elongasi : proses penambahan asam amino
Terminasi : proses pelepasan protein yang baru disintesis.
D. Fungsi Protein
Dalam tubuh kita protein mempunyai beberapa fungsi antara lain :
a. Bahan enzim untuk mengkatalisi reaksi-reaksi biokimia misalnya tripsin.
b. Protein cadangan disimpan dalam beberapa bahan sebagai cadangan makanan
misalnya dalam lapisan aleuron (biji jagung) , ovalbumin (putih telur).
c. Protein transport , mentransfer zat-zat atau unsur-unsur tertentu misalnya
hemoglobin untuk mengikat O2.
d. Protein kontraktil , untuk kontraksi jaringan tertentu, misalnya myosin untuk
kontraksi otot.
e. Protein pelindung, melindungi tubuh terhadap zat-zat asing, misalnya antibody
yang mengadakan perlawanan terhadap masuknya molekul asing (antigen) ke
dalam tubuh.
f. Toksin , merupakan racun yang berasal dari hewan, tumbuhan, misalnya bisa ular.
g. Hormone merupakan protein yang berfungsi sebagai pengatur proses dalam tubuh,
misalnya hormone insulin, pada hewan hormone auksin dan gibberellins pada
tumbuhan.
h. Protein struktural, merupakan protein yang menyusun struktur sel, jaringan dan
tubuh organism hidup misalnya glikoprotein untuk dinding sel, keratin untuk
rambut dan bulu.
E. Sumber Protein
Berdasarkan sumbernya protein ada dua macam :
a. Protein hewani , yaitu protein yang berasal dari hewan contohnya daging, ikan,
telur.
b. Protein nabati , yaitu protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan contohnya
kacang kacangnya.

F. Gangguan Metabolisme protein


Defisiensi protein
Bila pemasukan protein kurang maka akan kekurangan kalori disamping
defisiensi asam-asam amino yang diperlukan, mineral dan factor-faktor lain
misalnya factor lipotropik. Akibatnya pertumbuhan tubuh, pemeliharaan jaringan
tubuh , pembentukan zat anti dan serum serum protein akan terganggu. Hal ini
nyata pada penderita yang kekurangan protein dalam makanannya akan mudah
terserang penyakit infeksi, luka sukar menyembuh, dam mudah terkena penyakit.
Hypoproteinemi
Biasanya akibat ekskresi protein serum darah berupa albumin yang berlebihan
melalui air kemih. Selain itu juga pembentukan albumin yang terganggu, misalnya
penyakit hati, atau absorbs albumin kurang akibat kelaparan atau karena penyakit
usus. Akibat hypoproteinemi dalam klinik sering ditemukan penyakit ginjal.
Pirai (Gouty Arthritis)
Secara klinis penyakit ini merupakan arthritis akut yang sering kambuh secara
menahun. Pada berbagai jaringan ditemukan endapan urat yang merupakan
tonjolan-tonjolan yang disebut thopus biasanya terdapat disekitar sendi, sering juga
ditemukan pada tulang rawan daun telinga. Pengendapan juga terdapat pada ginjal
dan jantung. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada pria usia pertengahan atau
lebih tua.
KEP (Kekurangan Energi Protein)
Penyakit KEP merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang penting di
negara-negara berkembang seperti Indonesia. Penyakit ini merupakan penyebab
terpenting mortalitas dan morbiditas penyakit pada anak. Penyakit KEP dibedakan
menjadi gizi kurang, marasmus, kwashiorkor, atau campuran marasmuskwshiorkor. Marasmus dapat terjadi pada segala umur, akan tetapi lebih sering
dijumpai pada bayi yang tidak mendapat cukup ASI dan tidak diberi makanan
pengganti atau sering terkena diare. Pada anak dengan marasmus, didapatkan berat
badannya < 60% berat badan anak normal seusianya. Penampilannya seperti orang
tua yang keriput dan terlihat sangat kurus. Kwashiorkor terjadi apabila anak
kekurangan masukan protein. Pada anak dengan kwashiorkor, berat badan anak 6080% berat badan anak normal seusianya.

BAB III
KESIMPULAN
Protein adalah rangkaian atau polimer dari sejumlah asam amino. Asam amino adalah
molekul organik kecil yang pada umumnya terbuat dari karbon, hidrogen, oksigen, dan
nitrogen. Protein dibuat dari suatu pool yang terdiri dari 20 asam amino yang
berbeda. Metabolisme protein merupakan metabolisme dari asam amino itu sendiri dan
merupakan suatu rangkaian asam amino.Protein tersusun dari asam amino dalam asam amino
terdapat unsur N ( nitrogen). Nitrogen berada dalam tubuh yaitu melalui protein. Protein tidak
bisa disimpan sebagai protein dalam jaringan ,oleh sebab itu harus dipecah terlebih

dahulu.Karena protein merupakan protein kompleks, sebaiknya dipecah dahulu membentuk


molekul-molekul protein.

DAFTAR PUSTAKA

Pembentuk, Fungsi dan Sumber Protein. http://id.shvoong.com/exact-sciences/2001135pembentuk-fungsi-dan-sumber-protein/#ixzz1Itu8yBEn


Poedjiadi, Supriyanti. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Bandung: UI Press.
Toha. 2001. Biokimia, Metabolisme Biomolekul. Bandung: Alfabeta.
Wirahadikusumah. 1985. Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid. Bandung: ITB.

You might also like