Professional Documents
Culture Documents
Cairan infus intravena dikemas dalam bentuk dosis tunggal, dalam wadah plastik atau
gelas, steril, bebas pirogen serta bebas partikel-partikel lain. Oleh karena volumenya yang
besar, pengawet tidak pernah digunakan dalam infus intravena untuk menghindari
toksisitas yang mungkin disebabkan oleh pengawet itu sendiri. Cairan infus intravena
biasanya mengandung zat-zat seperti asam amino, dekstrosa, elektrolit dan vitamin.
seperti luka tembak.Klien yang beresiko tinggi mengalami osteomielitis adalah klien yang nutrisinya
tidak bagus,lanjut usia, kegemukan dan penderita diabetes. Selain itu, pasien yang menderita
artritisreumatoid, telah di rawat lama dirumah sakit, mendapat terapi kortikosteroid jangka
panjang,menjalani pembedahan sendi sebelum operasi sekarang atau sedang mengalami sepsis
rentan,begitu pula yang menjalani pembedahan ortopedi lama, mengalami infeksi luka
mengeluarkannanah.
PATOFIS DAN PATOLOGI
A:infeksi menyebar ke 3 arah,edema periosteal,edema soft tissue
B.Fokus infeksi melebar,exudate knee joint,abses subperiost,cellulitis
C.Osteomyelitis,elevasi & penetrasi periost tjd abses,sinus,sequester,infeksi medulla cavity.
Penyebaran infeksi Osteomielitis
1.Osteomielitis Primer, yaitu kuman mencapai tulang secara langsung melalui luka atau
trauma.2.Osteomielitis Sekunder, yaitu kuman mencapai tulang melalui aliran darah yang
disebabkaninfeksi lain.
Patofisiologi Osteomielitis
Staphylococcus aurens merupakan penyebab 70-80 persen infeksi tulang. Organisme patogenik lainnya
sering dujumpai pada osteomielitis meliputi Proteus, Pseudomonas dan E.coli. Terdapatpeningkatan
insiden infeksi resisten penisilin, nosokomial, gram negatif dan anaerobik.Awitan osteomielitis setelah
pembedahan ortopedi dapat terjadi dalam 3 bulan pertama (akutfulminan stadium I) dan sering
berhubungan dengan penumpukan hematoma atau infeksisuperfisial. Infeksi awitan lambat (stadium 2)
terjadi antara 4 sampai 24 bulan setelahpembedahan. Osteomielitis awitan lama (stadium 3) biasanya
akibat penyebaran hematogen danterjadi 2 tahun atau lebih setelah pembedahan.
Respons inisial terhadap infeksi adalah salah satu dari inflamasi, peningkatan Vaskularisas danedema.
Setelah 2 atau 3 hari, trombosis pada pembuluh darah terjadi pada tempat tersebut,mengakibatkan
iskemia dengan nekrosis tulang sehubungan dengan peningkatan dan dapatmenyebar ke jaringan lunak
atau sendi di sekitarnya, kecuali bila proses infeksi dapat dikontrol,kemudian akan terbentuk abses
tulang.Abses yang terbentuk dalam dindingnya terbentuk daerah jaringan mati, namun seperti
padarongga abses pada umumnya, jaringan tulang mati (sequestrum) tidak mudah mencair danmengalir
keluar. Rongga tidak dapat mengempis dan menyembuh, seperti yang terjadi pada jaringan lunak.
denganasumsi bahwa dengan infeksi staphylococcus yang peka terhadap penisilin semi sintetik
atausefalosporin. Tujuannya adalah mengentrol infeksi sebelum aliran darah ke daerah tersebutmenurun
akibat terjadinya trombosis.Pemberian dosis antibiotika terus menerus sesuai waktu sangat penting untuk
mencapai kadarantibiotika dalam darah yang terus menerus tinggi. Antibiotika yang paling sensitif
terhadaporganisme penyebab yang diberikan bila telah diketahui biakan dan sensitivitasnya.Bila infeksi
tampak telah terkontrol, antibiotika dapat diberikan per oral dan dilanjutkan sampai3 bulan. Untuk
meningkatkan absorpsi antibiotika oral, jangan diminum bersama makanan.Bila klien tidak
menunjukkan respons terhadap terapi antibiotika, tulang yang terkena harusdilakukan pembedahan,
jaringan purulen dan nekrotik diangkat dan daerah itu diiringi secaralangsung dengan larutan salin
fisiologis steril.Pada osteomielitis kronik, dilakukan debridemen bedah. Seprti, sequestrektomi
(pengangkataninvolukrum / sequestrum secukupnya oleh ahli bedah ). Kadang harus dilakukan
pengangkatantulang untuk memajankan rongga yang dalam menjadi cekungan yang dangkal
(saucerization).Semua tulang dan kartilago yang terinfeksi dan mati diangkat supaya dapat terjadi
penyembuhanyang permanen.Luka dapat ditutup rapat untuk menutup rongga mati (dead space) atau
dipasang tampon agardapat diisi oleh jaringan granulasi atau dilakukan grafting dikemudian hari. Dapat
dipasangdrainase berpengisap untuk mengontrol hematoma dan membuang debris. Dapat diberikan
irigasilarutan salin normal selama 7 sampai 8 hari. Dapat terjadi infeksi samping dengan pemberianirigasi
ini.
IMOBILISASI
Daerah yang terkana harus diimobilisasi untuk mengurangi ketidak nyamanan dan mencegah
terjadinya fraktur. Dapat dilakukan rendaman salin hangat selama 20 menit beberapa kali per hari
untuk meningkatkan aliran darah.
EPIDEMIOLOGI
OSTEOMYELITIS HEMATOGENIK AKUT
Anak-anak.
Laki-laki 3 kali dari wanita.
Mengenai metaphisis tulang-tulang panjang.
(kharakteristik karena aliran darah yg lambat saat
anak2 & vaskularisasi unique /abundant sinusoid
-kuman berkembangtmbs kortek tipis)
PROGNOSIS
Waktu antara mulainya infeksi dengan mulainya pengobatan.
Antibiotika yang effektif.
Dosis dari antibiotika.
Lamanya pemberian antibiotika.
Komplikasi segera:
1. Meninggal ok. Septikemia.
2. Pembentukan abscess.
3. Septik arthritis ----> Hip joint.
Komplikasi lanjut:
1. Osteomyelitis khronik
2. Fr. Pathologis.
3. Kekakuan sendi.
4. Gangguan pertumbuhan.