Professional Documents
Culture Documents
memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari
makhluk hidup. Tumbuhan merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang ada di bumi.
Sehingga anatomi tumbuhan adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur
dan organisasi dari tumbuhan itu sendiri yaitu struktur yang pembangun tumbuhan tersebut.
Kingdom plantae atau dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak dan
tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan tidak berpembuluh adalah kelompok lumut, sedangkan
tumbuhan berpembuluh meliputi tumbuhan paku-pakuan dan tumbuhan berbiji.Tumbuhan
Berbiji (spermatophyte) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu
adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan
didalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Spermatophyta diklasifikasikan
lagi menjadi 2 subdivisi , yakni tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji
tertutup (Angiospermae). Berdasarkan jumlah keping bijinya, Tumbuhan biji tertutup
dibedakan menjadi 2 , yaitu tumbuhan biji berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan biji
berkeping dua (dikotil).
Kita ketahui setiap makhluk memiliki struktur yang menyusunnya, seperti halnya
pada tumbuhan dikotil dan monokotil disusun atas berbagai organ seperti akar, batang, daun,
bunga dan biji. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan
meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis, dan jaringan pengangkut. Meskipun
sama-sama diklasifikasikan sebagai tumbuhan berbiji (spermatophyte), pada kenyataannya
tumbuhan dikotil dan monokotil mempunyai perbedaan yang cukup jelas baik secara anatomi
maupun secara morfologinya.
Jika secara morfologi kita bisa melihat secara langsung bentuk daun, batang, dan
akarnya tetapi struktur penyusun dari bagian-bagian tersebut kita tidak dapat melihatnya
dengan kasat mata karena sel-sel yang berukuran sangat kecil. Untuk itu dilakukan praktikum
untuk mengamati dengan lebih jelas mengetahui dan mengidentifikasi serta membuktikan
apakah benar seperti yang dipaparkan di buku bentuk susunan dan letak sel-sel penyusun
bagian-bagian tumbuhan monokotil dan dikotil serta dapat membedakan antara struktur
monokotil dan dikotil secara anatominya.
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang berhubungan erat satu sama lain dan
mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan berpembuluh matang dapat dibedakan
menjadi beberapa tipe yang semua dikelompokkan menjadi jaringan (Kimball, 1992).
Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan, dan cara perkembangan
(Brotowidjoyo, 1989).
MacamMacam Jaringan Tumbuhan
Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu jaringan muda atau
meristem dan jaringan dewasa atau permanen (Kimball,1992). Jaringan terdiri dari jaringan
muda atau meristem, jaringan dasar atau parenkim, sklerenkim, xilem, dan floem
(Brotowidjoyo, 1989).
Jaringan meristem dibagi menjadi tiga yaitu meristem apikal yang terletak di ujung
batang dan akar, meristem lateral yang terletak di kambium gabus dan meristem interkalar
yang terletak diantara satu dan lainnya (Kimball,1992). Jaringan meristem adalah jaringan
muda yang terdiri atas sel-sel yang mempunyai sifat membelah diri. Fungsinya untuk mitosis,
dimana sel-selnya kecil, berdinding tipis tanpa vakuola tengah di dalamnya. Jaringan muda
yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat meristematik. Fungsi sel meristematik adalah
mitosis. Bentuk dan ukuran sama relatif, kaya protoplasma, umumnya rongga sel yang kecil
(Prawiro, 1997).
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun dan organ
reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan
meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis dan jaringan pengangkut Epidermis
merupakan lapisan sel-sel paling luar dan menutupi permukaan daun, bunga, buah, biji,
batang dan akar . Berdasarkan ontogeninya, epidermis berasal dari jaringan meristematik
yaitu protoderm . Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan.
Berdasarkan fungsinya, epidermis dapat berkembang dan mengalami modifikasi seperti
stomata dan trikomata (Rompas, 2011).
Berdasrkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi 3 yaitu : Meristem lateral
(meristem samping) yang terdapat pada batang tepatnya di cambium atau cambium gabus,
Meristem interkalar (meristem antara) yang terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya
pangkal ruas batang, Meristem apical (meristem ujung) yang terdapat diujung batang atau
ujung akar.
Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem terbagi atas 3 yaitu : Pro meristem
adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio,
Meristem primer adalah jaringan meristem yang ada pada tumbuhan muda biasanya ada pada
ujung-ujung tumbuhan seperti akar atau pucuk. Jaringan ini masih aktif membelah sehingga
menyebabkan organ tumbuhan bertambah panjang atau bertambah tinggi, Meristem sekunder
adalah jaringan meristem yang terdapat pada jaringan dewasa yang telah terhenti
pertumbuhannya, tetapi menjadi embrional kembali. Meristem sekunder terdapat pada
cambium. Kambium inilah yang selalu tumbuh dan membelah selama hidup tumbuhan yang
menyebabkan pelebaran atau pembesaran batang.
Jaringan permanen merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi.
Umumnya jaringan dewasa tidak membelah diri, bentuknya pun relatif permanen serta
rongga selnya besar. Jaringan permanen dibagi menjadi 5 yaitu jaringan epidermis dan
jaringan parenkim, jaringan penyokong atau penguat, jaringan pengangkut dan jaringan
gabus.
Jaringan penyokong atau jaringan penguat pada tumbuhan terdiri atas sel-sel kolenkim
dan sklerenkim. Kedua bentuk jaringan ini merupakan jaringan sederhana, karena sel-sel
penyusunnya hanya terdiri atas satu tipe sel. Kolenkim terdiri atas sel-sel berdinding tebal
sebagai jaringan penyokong, sangat berhubungan erat dengan parenkim. Kolenkim seperti
halnya parenkim masih mempunyai protoplas, mampu mengadakan aktivitas meristematis.
Dinding selnya merupakan dinding primer, tidak berlignin. Kolenkim berbeda dengan
jaringan penyokong lainnya yaitu dengan sklerenkim dalam hal struktur dinding dan kondisi
protoplas. Kolenkim mempunyai dinding yang lunak, plastis, dinding primer yang tidak
berlignin, mempunyai protoplas yang aktif, mampu menghilangkan penebalan dinding jika
sel diinduksi untuk aktivitas meristematis, seperti pembentukan kambium gabus atau kalau
ada rangsangan luka. Sklerenkim mempunyai dinding yang keras, kaku, dinding sekunder
yang biasanya berlignin. Dinding sekunder terdapat pada sel-sel untuk mengalirkan air dari
xilem, dan sering terdapat pula pada sel-sel parenkim xilem. Selain itu sel-sel parenkim
dalam daerah jaringan lainnya dapat pula bersifat sklereid (sclereid) yang berfungsi untuk
mengalirkan air batasannya tidak begitu jelas (Suradinata, 1998).
tidak dapat mengadakan pertumbuhan sekunder, batang monokotil dapat mempunyai batang
yang besar karena adanya pertumbuhan meristem menebal. Pada anatomi batang dikotil dan
monokotil tersebut, memiliki perbedaan pada tipe ikatan pembuluh pada batang. Pada
dikotil, tipe ikatan pembuluhnya yaitu tipe kolateral terbuka dan bikolateral. Sedangkan pada
monokotil, tipe ikatan pembuluhnya yaitu bertipe kolateral tertutup yang umumnya di
bungkus oleh sarung sklerenkim. Susunan anatomi akar lebih sederhana daripada susunan
anatomi batang walaupun susunan anatomi akar bervariasi. Pada penampang melintang akar
primer dijumpai tiga sistem jaringan pokok yaitu epidermis, korteks, dan sistem jaringan
pengangkut. Di ujung akar terdapat bagian akar primer yang lain, yaitu akar yang berfungsi
melindungi promeristem akar. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari percobaan ini yaitu
mempelajari sistem jaringan pada batang dikotil dan monokotil serta pada akar tumbuhan,
mempelajari tipe berkas pengangkut pada batang dikotil dan monokotil serta pada akar
tumbuhan, dan mempelajari tipe stele pada batang dikotil dan monokotil serta pada akar
tumbuhan. Pada pengamatan preparat segar, tujuannya yaitu mengamati slide awetan akar
dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil dan membuat preparat segar dengan
menggunakan tumbuhan dikotil dan monokotil yang ada disekitar kampus atau disekitar
laboratorium pendidikan biologi (David, 2013 ).
Brotowidjoyo. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga.
Campbell. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
David. 2013. Anatomy Morphology http://generalhorticulture.tamu.edu/HORT604 /.../
Anatomy Morphology.pdf (diakses tanggal 19 Maret 2014).
Kimball, J.W. 1992. Biologi. Jakarta : Erlangga
Mir Abid. 2007. African Journal of Plant Science. Volume 2. Halaman 1. Available online at
http://www.academicjournals.org/AJPS. ISSN 1996-0824 2008 Academic Journals.
Permatasari, Nur. 2012. Laporan Biologi. (online) http://permatasarinur.blogspot.
com/2012/11/laporan-biologi_18.html (diakses tanggal 19 Maret 2014).
Prawiro. 1997. Biologi Sains. Jakarta : Bumi Aksara.
Rompas, Yulanda. Dkk. 2011. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa
Tumbuhan Suku Orchidaceae. Jurnal Biologos, Volume 1 nomor 1, halaman 1.online from
http://ejournal.unsrat.ac.id. (diakses tanggal 19 Maret 2014).
Soerodikoesoemo, Wibisono.1993. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Universitas
Terbuka, Depdikbud.
Suradinata. 1998. Struktur Tumbuhan. Bandung: Angkasa.
Zhao. 2005. The Xylem and Phloem Transcriptomes from Secondary Tissues of the
Arabidopsis Root-Hypocotyl1 . http://jxb.oxfordjournals.org /content/51 /351/1721 . full
. (diakses tanggal 19 Maret 2014).
.
a.
Pembahasan
Bawang Merah
Sel bawang merah memang tampak sangat sederhana, namun sebenarnya sel bawang merah
sangatlah kompleks. Dinding sel bawang merah dan sel-sel tumbuhan yang lain, sangatlah
rapat. Tersusun dari lapisan lipid (lemak) dan lipoprotein yang sangat teratur. Hanya zat
tertentu saja yang bisa keluar masuk sel dengan mudah, seperti air dan ion-ion mineral (K, Cl
dan Ca) sedangkan zat-zat lain harus melewati screening dinding sel yang sangat ketat.
Dinding Sel
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih keras
dibandingkan dengan tubuh manusia maupun hewan. Khal ini disebabkan karena bagian luar
sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel
berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga
mengandung zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.
Nukleus ( Inti Sel )
Nucleus merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara organel- organel di dalam sel.
Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut :
Rhoeo mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama dapat juga
melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain membentuk fungsi yang
lebih kompleks.
Pertumbuhan darai tanaman ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem.
Dan jaringanya terbagi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak
diri yaitu jaringan meristem dan jaringan yang permanen
Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel Daun Rhodiscolor adalah :
Dinding Sel,
Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk
membesar. Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas,
layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel
dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel
sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.Dinding sel terbuat
dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dindingdinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa,
dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein)
menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu,
dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).racun.
Stomata
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi
kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan dengan epidermis.
Fungsi stomata:
Sel Penjaga
Sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata. Pada epidermis
terdapat suatu lubang yang sangat kecil, bernama stoma (stomata). bagian ini adalah celah
yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga. Jadi, stomata terdiri atas sel
penjaga yang berkloroplas, sel tetangga yang tidak berkloroplas dan celah stomata.
Pertanyaan
Bagian-bagian sel apa saja yang dapat anda amati dari sel bawang merah dan Rhoeo discolor?
Jawab : - pada pengamatan yang telah dilakukan, bagian-bagian sel pada bawang merah yaitu dinding
sel, nucleus dan sitoplasma.
- pada pengamatan yang telah dilakukan, bagian-bagian sel pada rhoeo discolor adalah
Dinding sel , Pigmen antosianin , Sel penutup (guard cells), Sel tetangga, Kloroplas dan
Stomata.
b. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa sel bawang merah terdiri dari
sitoplasma, nucleus dan dinding sel. Sel bawang merah memang tampak sangat sederhana,
namun sebenarnya sel bawang merah sangatlah kompleks. Dinding sel bawang merah dan
sel-sel tumbuhan yang lain, sangatlah rapat. Tersusun dari lapisan lipid (lemak) dan
lipoprotein yang sangat teratur.
Sedangkan Rhoeo discolor terdiri dari struktur yang lebih kompleks, terdiri dari
dinding sel, pigmen antisianin, sel penjaga, sel tetangga, kloroplas dan celah stomata. Pigmen
antisianin pada daun Rhoeo discolor ini yang menyebabkan daun menjadi berwarna ungu
serta dilengkapi dengan stomata.
1.
2.
3.
dan
merupakan
anorganis
tempat
serta
terjadinya
terdapat
atau
didalamnya.
berlangsungnya
Sitoplasma
metabolisme
sel.
4.
4.1
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
4.2
a.
b.
cadangan
(benang).
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
5.
6.
Hasil pengamatan :
Hasil pengamatan epitel rongga mulut :
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Keterangan :
Membran sel
Sitoplasma
Inti sel atau Nukleus
Keterangan :
Membran sel
Sitoplasma
Inti sel atau Nukleus
1.
2.
3.
Keterangan :
Dinding sel
Gelembung udara
Ruang sel
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
Keterangan :
Dinding sel
Ruang sel
Sel berbentuk kubus
Sel berbentuk panjang
1.
2.
3.
a.
b.
4.
5.
7.
Keterangan :
Ruang sel
Sitoplasma
Inti sel atau Nukleus
Keterangan :
Dinding sel
Jaringan epidermis
Jaringan berkas pengangkut
Xylem
Floem
Jaringan korteks
Ruang sel
Pembahasan :
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup
yang secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan
kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri.
Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri
kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi
dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup
lainnya.
Dalam praktikum acara kedua ini kami mengamati bentuk dan struktur sel.
Berbagai macam bentuk sel kami jumpai. Kami mengamati beberapa bahan
antara lain, sel epitel rongga mulut, umbi lapis bawang merah ( Allium cepa),
helaian daun bayam (Amaranthus sp), helaian daun rumput teki (Cyperus
rotundus), serabut buah kapuk randu Ceiba petandra), dan penampang
udara untuk menyimpan udara. Sel kapuk randu adalah sel mati yang
membutuhkan udara lebih banyak maka dari itu memiliki ruang antar sel dan
berbentuk kubus dan berbentuk panjang. Bentuk ini terkait dengan fungsinya
Penampang melintang batang ( awetan)
Pada pengamatan ini, kami mengamati dengan perbesaran 10 x 10 atau
100 kali perbesaran. Kami melihat bahwa terdapat dinding sel, ruang sel,
jaringan epidermis berupa jaringan pelindung atau jaringan penutup yang mana
berfungsi untuk melindungi permukaan sehingga tidak dapat ditembus air dari
luar, jaringan berkas pengangkut berupa xylem dan floem yang mana berfungsi
untuk mengangkut air dan mineral dari tanah ke arah tubuh tumbuhan maupun
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan, jaringan korteks,
jaringan penguat berupa kolenkima dan sklerenkima yang berfungsi sebagai
8.
a.
epidermis, dinding sel, serta ruang sel. Jadi dapat disimpulkan bahwa antar sel
yang satu dengan sel yang lainnya memiliki penyusun organel yang berbeda.
Pad sel epitel rongga mulut tidak memiliki dinding sel karena apabila memiliki ia
tidak akan bisa bergerak secara aktif karena tersusun atas polisakarida.
iv.
Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding
sel sehingga membrane sel dapat bergerak dengan bebas.
v.
Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memliki sel
sehingga gerakan membrane sel terbatas.
vi.
Struktur sel hidup adalah ruang sel yang berisi nukleus, sitoplasma,
dan antar selnya dibatasi oleh dinding sel.
vii.
Struktur sel mati adalah ruang sel yang di dalamnya kosong karena
organ-organ selnya telah mati dan mempunyai dinding sel untuk membatasi sel
satu dengan sel yang lainnya
viii.
Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel dan paada sel hewan tidak
mempunyai dinding sel tetapi sel hewan meiliki membran sel.
ix.
Yang termasuk sel tumbuhan adalah umbi lapis bawang merah,
serabut buah kapuk randu, helaian daun bayam, helaian daun rumput teki,
penampang melintang batang awetan dan yang termasuk sel hewan adalah sel
b.
DAFTAR PUSTAKA
Alfiansyah,
2010,
BENTUK
DAN
STRUKTUR
SEL.
edukasi.com/2010/04/struktur-dan-peranan-bagian-bagiansel.html#.UISRNWeMiA (di akses 19 oktober)
www.sentra-
09/08/27/struktur-dan-
/2009/04/biologi-sel-struktur-