Professional Documents
Culture Documents
id
digilib.uns.ac.id
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara yang secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta,
Juni 2011
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Hubungan Paparan Kebisingan dengan Stress Kerja pada Tenaga Kerja di Bagian
Weaving PT. Triangga Dewi Surakarta.
Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar
Sarjana Sains Terapan bagi penulis di program studi DIV Kesehatan Kerja
Fakultas Kedokteran UNS. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan kepada
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr. Sp. PD-KR-FINASIM, selaku
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Ipop Sjarifah., Dra., Msi, selaku Kepala Program Studi DIV Kesehatan
Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp. Ok, selaku dosen pembimbing
utama yang telah memberikan bimbingannya kepada penulis.
4. Ibu Arsita Eka P, dr., M.Kes, selaku dosen pembimbing pendamping yang
telah memberikan bimbingannya kepada penulis.
5. Ibu Lusi Ismayenti, ST, M.Kes, selaku dosen penguji yang telah memberikan
pengarahan untuk terselesainya skripsi ini.
6. Bapak Agus, selaku bagian HRD PT. Triangga Dewi Surakarta yang telah
memberikan izin untuk pengambilan data dalam penelitian ini.
7. Bapak Mochtar, selaku pembimbing lapangan di PT. Triangga Dewi
Surakarta yang telah mendampingi penulis dalam pengambilan data.
8. Bapak H. Syamsiadi dan Ibu Hj. Siti Badriyah atas doa dan kasih sayang tak
terbatas kepada penulis.
9. Teman-teman DIV Kesehatan Kerja FK UNS angkatan 2007 dan semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Surakarta,
Penulis,
Juni 2011
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
ii
BAB II.
PENDAHULUAN ............................................................................
C. Tujuan Penelitian.........................................................................
D. Manfaat Penelitian.......................................................................
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PEMBAHASAN .............................................................................. 42
A. Karakteristik Subjek Penelitian .................................................. 42
B. Analisa Paparan Kebisingan di Bagian Weaving ....................... 43
C. Analisa Stress Kerja ................................................................... 45
D. Analisa Hubungan Paparan Kebisingan dengan Stress Kerja ..... 46
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
11
14
37
38
39
40
Tabel 7. Hasil Uji Hubungan Paparan Kebisingan dengan Stress Kerja .......
40
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
14
19
27
29
32
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
mekanisasi,
elektrifikasi
dan
modernisasi
serta
transformasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
beberapa faktor, yaitu beban kerja, beban tambahan akibat dari lingkungan
kerja dan kapasitas kerja (Sumamur, 2009).
Lingkungan kerja yang dapat memberikan beban tambahan kepada
pekerja salah satunya adalah lingkungan kerja fisik, seperti : mikroklimat
(suhu udara ambien, kelembaban udara, kecepatan rambat udara, suhu
radiasi), intensitas penerangan, vibrasi mekanis, tekanan udara dan intensitas
kebisingan (Tarwaka, 2010).
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau
kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No.48 Tahun
1996) atau semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat
proses produksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat
menimbulkan gangguan pendengaran (KepMenNaker No.51 Tahun 1999).
Di Indonesia intensitas kebisingan yang disepakati sebagai pedoman
bagi perlindungan alat pendengaran agar tidak kehilangan daya dengar untuk
pemaparan 8 (delapan) jam sehari dan 5 (lima) hari kerja atau 40 jam kerja
seminggu adalah 85 dB(A) (Sumamur, 2009).
Kebisingan mempunyai pengaruh terhadap tenaga kerja. Untuk
beberapa orang yang rentan, kebisingan dapat menyebabkan rasa pusing,
kantuk, sakit, tekanan darah tinggi, tegang dan stress yang diikuti dengan
sakit maag, kesulitan tidur (Anizar, 2009).
Hasil penelitian Labour Force Survey pada tahun 1990 menemukan
adanya 182.700 kasus stress akibat kerja di Inggris. Dimana sumber penyebab
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
gangguan stress tidak hanya karena pekerjaan itu sendiri, tetapi dapat juga
karena adanya stressor fisik, emosional dan mental. Stressor fisik di tempat
kerja, seperti kebisingan (Harrianto, 2010).
Dari penelitian yang dilakukan oleh Idhayu Oktarini (2010) di
tempat penggilingan padi CV. Padi Makmur Karanganyar, berdasarkan uji
statistik Chi Square Test untuk menguji pengaruh antara kebisingan terhadap
stress kerja diperoleh hasil nilai yang signifikan bahwa ada pengaruh
kebisingan terhadap stress kerja.
Penelitian lainnya mengenai stress kerja yang dilakukan oleh Niar
Tri Yulianingsih (2009) di PT. Panasonic Gobel Energy Indonesia (PECGI)
bagian finishing dengan intensitas kebisingan 74 dB(A) dan bagian
assembling dengan intensitas kebisingan 94,9 dB(A) dengan uji T-Paired
menunjukkan adanya perbedaan stress kerja dimana stress kerja di bagian
finishing lebih rendah daripada di bagian assembling.
PT. Triangga Dewi adalah pabrik penghasil kain mentah yang berdiri
sejak tahun 1970. Proses produksi kain mentah meliputi proses spinning
(pemintalan), weaving (penenunan) dan finishing. Bagian weaving adalah
bagian penenunan dari benang menjadi kain mentah yang dilakukan dengan
menggunakan mesin-mesin penenun. Bagian ini adalah bagian yang
menghasilkan kebisingan cukup tinggi daripada bagian-bagian yang lain.
Pada survei awal, peneliti mengukur intensitas kebisingan di bagian weaving
(penenunan) dari beberapa titik. Intensitas kebisingan rata-rata di bagian
weaving adalah 94,4 dBA (Data Primer, Maret 2011).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
B. Rumusan Masalah
Adakah hubungan paparan kebisingan dengan stress kerja pada
tenaga kerja di bagian weaving PT. Triangga Dewi Surakarta ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini mengkaji hubungan paparan kebisingan dengan
stress kerja pada tenaga kerja di bagian weaving PT. Triangga Dewi
Surakarta.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengukur besarnya intensitas kebisingan di bagian weaving PT.
Triangga Dewi Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
b. Untuk menilai stress kerja akibat paparan kebisingan pada tenaga kerja
di bagian weaving PT. Triangga Dewi Surakarta.
c. Untuk menganalisis hubungan paparan kebisingan dengan stress kerja
pada tenaga kerja di bagian weaving PT. Triangga Dewi Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat memberikan bukti empiris tentang hubungan
paparan kebisingan dengan stress kerja pada tenaga kerja.
2. Manfaat aplikatif / praktis
a. Bagi Peneliti
1) Dapat mengaplikasikan teori-teori mata kuliah yang telah didapatkan
di bangku kuliah dan menambah pengalaman secara langsung
melalui pengamatan di lapangan
2) Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan
paparan kebisingan dengan stress kerja pada tenaga kerja.
b. Bagi Tenaga Kerja
Tenaga kerja dapat mengetahui hubungan paparan kebisingan
dengan stress kerja sehingga dapat melakukan upaya pencegahan stress
kerja yang disebabkan oleh paparan kebisingan dengan penuh
kesadaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
c. Bagi Perusahaan
1) Perusahaan dapat lebih mengetahui mengenai kondisi lingkungan
kerja.
2) Perusahaan mendapatkan masukan mengenai stress kerja pada
tenaga kerja di bagian weaving agar dapat dilakukan upaya
pengendalian.
d. Bagi Pembaca
1) Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai teori-teori
kebisingan, stress kerja dan hubungan paparan kebisingan dengan
stress kerja.
2) Dapat dijadikan sebagai acuan dan referensi untuk penelitianpenelitian selanjutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Kebisingan
a. Pengertian
Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak
sesuai dengan konteks ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan
gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia (Sasongko,
2000).
Kebisingan adalah semua bunyi atau suara yang tidak
dikehendaki yang dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan
(Anizar, 2009).
Kebisingan merupakan salah satu faktor fisik lingkungan kerja
yang dapat menimbulkan dampak pada gangguan pendengaran
(audiotory) dan extra audiotory seperti stress kerja/psikologik,
hipertensi, kelelahan kerja dan perasaan tidak senang (annoyance)
(Tana, 2002).
Definisi bising menurut Kepmenaker (1999) adalah semua suara
yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi
dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan
gangguan pendengaran (Tarwaka, 2004).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
dapat
menurunkan
(peningkatan
ambang
(penyempitan
spektrum
pendengaran
pendengaran)
pendengaran),
baik
secara
maupun
berkaitan
secara
kuantitatif
kualitatif
dengan
faktor
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
tanpa
mengakibatkan
penyakit
atau
gangguan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
Buchari
(2007)
bising
menyebabkan
berbagai
dapat
berupa
peningkatan
tekanan
darah,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
3) Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi ini dapat menyebabkan terganggunya
pekerjaan, bahkan mungkin terjadi kesalahan terutama bagi pekerja
yang belum berpengalaman. Gangguan komunikasi ini secara tidak
langsung akan mengakibatkan bahaya keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja karena tidak mendengar teriakan atau isyarat tanda
bahaya dan tentunya akan dapat menurunkan mutu pekerjaan dan
produktivitas kerja.
4) Gangguan Keseimbangan
Gangguan
keseimbangan
ini
menyebabkan
gangguan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
Path
Receiver
Tarwaka
(2004)
sebelum
dilakukan
langkah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
Masalah
ini
dapat
diatasi
dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
Quick
dan
Quick
dalam
Waluyo
(2009),
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
ketakutan,
marah,
cemas,
dan
hal-hal
yang
tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
Stresor
Hipotalamus
CRF
Hipofisis (pituitary)
ACTH
feedback
mechanism (-)
Korteks adrenal
Glukokortikoid (kortisol)
Gambar 2. Skema Aksis HPA
Kortisol mempunyai efek umpan balik negatif yang sifatnya
langsung terhadap hipotalamus untuk menurunkan CRF, dan kelenjar
hipofisis anterior untuk menurunkan ACTH. Namun jika stressor terusmenerus ada, maka mekanisme umpan balik ini tidak akan mampu lagi
menekan sekresi CRF maupun ACTH sehingga aktivitas pada aksis
HPA ini akan meningkat terus. Bila peningkatan aktivitas ini terus
terjadi sehingga produksi kortisal terus meningkat, dapat merusak selsel neuron di hipotalamus sehingga terjadi atrofi hipotalamus, dan
akibatnya bisa muncul gangguan kognitif, seperti pada penderita
depresi. Dan bahkan kortisol yang meningkat terus diduga kuat dapat
mempengaruhi kekebalan tubuh dengan menekan T-cell (Heryati,
2008).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
3) Pendidikan
Secara umum pendidikan bertujuan mengembangkan dan
memperluas pengetahuan, pengalaman serta pengertian individu.
Semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah seseorang
berpikir secara luas, makin tinggi daya inisiatifnya dan makin mudah
pula untuk menemukan cara-cara yang efisien guna menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik. Dampak lain pendidikan adalah bahwa
pendidikan dapat bertindak sebagai suatu penunjang dalam
mengontrol diri. Tiap-tiap individu melalui pelajaran dalam berbagai
aspek kehidupan dapat mempertahankan kesehatan fisik dan
mentalnya (Setyawati, 2010).
4) Riwayat penyakit
Penyakit akan menyebabkan hipo atau hipertensi suatu organ,
akibatnya akan merangsang syaraf tertentu. Dengan perangsangan
yang terjadi akan menyebabkan pusat syaraf otak akan terganggu
atau terpengaruh yang dapat menurunkan kondisi fisik seseorang
(Sumamur, 2009).
5) Kepribadian
Faktor kepribadian seseorang (ekstrovert atau introvert)
sangat berpengaruh terhadap stressor yang diterima. Konflik yang
diterima oleh dua orang dapat mengakibatkan reaksi yang berbeda
satu dengan yang lainnya (Tarwaka, 2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
6) Hubungan sosial
Hubungan tidak baik antara karyawan di tempat kerja adalah
faktor yang potensial sebagai penyebab terjadinya stress ditempat
kerja.
Kecurigaan
antar
pekerja,
kurangnya
komunikasi,
ketidaknyamanan dalam melakukan pekerjaan merupakan tandatanda adanya stress akibat kerja (Tarwaka, 2010).
f. Pengaruh Stress Kerja
Pengaruh stress terhadap pekerja bermacam-macam tergantung
pada tingkat prediktabilitas dan tingkat kontabilitasnya. Stress dapat
menimbulkan gangguan pada kesehatan pekerja, gangguan di tempat
kerja, masyarakat dan keluarganya (Setyawati, 2010).
Stress kerja dapat menimbulkan reaksi pada tubuh manusia.
Reaksi tubuh karena stress akibat kerja yang merupakan masalah
kesehatan (Roestam, 2003), diantaranya adalah :
1) Penyakit psikis yang diinduksi oleh stress kerja
Misalnya jantung koroner, hipertensi, tukak lambung dan
gangguan psikomatik lain. Kondisi lain yang juga mungkin terjadi
adalah keletihan, sering pilek, gangguan tidur, nafas pendek, sakit
kepala, migren, kaki tangan dingin, nyeri kuduk serta pundak,
gangguan menstruasi, gangguan pencernaan, muntah, alergi dan
serangan asma.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
2) Kecelakaan kerja
Berbagai data dapat dinyatakan bahwa kecelakaan kerja
terjadi 90% karena tindakan yang kurang berhati-hati.
3) Absen kerja
Absensi kerja sering terdapat pada pekerja yang sulit
menyesuikan diri dengan pekerjaannya. Ketidakhadiran ini biasanya
karena gejala sakit psikis ringan.
4) Lesu kerja
Terjadi apabila tenaga kerja kehabisan motivasi dalam upaya
mencari suatu kinerja yang tinggi.
5) Gangguan jiwa
Berupa suatu continnum, mulai gejala subjektif yang
mempunyai
efek
ringan
sehari-hari
hingga
gangguan
jiwa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
auditorial
pendengaran
akibat
yang
kebisingan
bersifat
adalah
sementara
terjadinya
yang
dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
B. Kerangka Pemikiran
Kebisingan > NAB
di tempat kerja
(stressor berlebih)
Indra
Pendengaran
Hormone cortisol
Stress Kerja
Faktor individu :
1. Usia
2. Masa kerja
3. Pendidikan
4. Riwayat penyakit
5. Kepribadian
6. Hubungan sosial
di
bagian
weaving
commit toPT.
user Triangga
Dewi
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan
jenis desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian cross
sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara faktor
risiko (independen) dengan faktor efek (dependen), dimana melakukan
observasi atau pengukuran variabel sekali dan sekaligus pada waktu yang
sama (Riyanto, 2011).
C. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan kelompok subjek dapat berupa manusia,
hewan percobaan, data laboratorium dan lain-lain yang ciri-cirinya akan
diteliti (Taufiqurrohman, 2004). Penelitian ini dilakukan pada populasi tenaga
kerja di bagian weaving shift 1 yang berjumlah 68 tenaga kerja.
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
D. Teknik Sampling
Pemilihan sampel menggunakan teknik non-random sampling
dengan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu
teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang telah
dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya (Riyanto, 2011).
Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah tenaga kerja bagian
weaving shift 1, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Usia 20 40 tahun
2. Masa kerja > 5 tahun
3. Tidak punya riwayat penyakit pendengaran
Berdasarkan teknik sampling yang digunakan tersebut diperoleh
sampel penelitian sejumlah 38 tenaga kerja.
E. Desain Penelitian
Populasi (N)
Purposive sampling
Sampel (n)
Stress Kerja
to user
Gambarcommit
4. Desain
Penelitian
Uji Korelasi
Pearson-Product
Moment
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
Alat ukur
Satuan
: dB(A)
Skala Pengukuran
: Rasio
2. Stress Kerja
Adalah reaksi/respons tubuh berupa respon fisiologis, psikologis
maupun perilaku terhadap stresor yang dialami yang tertuang dalam
kuesioner HRS-A (terjemahan dari kuesioner Hamilton Rating Scale
Anxiety).
Alat ukur
: Interval
Satuan
: dB(A)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
b. Nilai 1
: gejala ringan
c. Nilai 2
: gejala sedang.
d. Nilai 3
: gejala berat.
e. Nilai 4
Gejala-gejala yang tertuang dalam kuesioner ini ada 14, antara lain:
gejala perasaan cemas, ketegangan, ketakutan, gangguan tidur, gangguan
kecerdasan, perasaan depresi, gejala somatik otot, gejala somatik indra,
gejala kardiovaskuler dan pembuluh darah, gejala pernafasan, gejala
pencernaan, gejala urogenital, gejala autonom, sikap dan tingkah laku.
Dan diketegorikan menjadi 3 kriteria sesuai dengan jumlah total
skor yaitu : ringan (<17), sedang (18-24) dan berat (25-30).
I.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
J.
Keterangan :
R2 = Nilai Koefisien Determinan
r2 = Nilai Koefisien Korelasi
(Riyanto, 2009).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
Persentase (%)
5,26
28,95
34,21
31,58
100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
masa kerja pada tenaga kerja di bagian weaving PT. Triangga Dewi
Surakarta digambarkan pada tabel berikut :
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Masa Kerja Responden
No.
Masa Kerja
Frekuensi
Persentase (%)
1.
5 10
12
31,58
2.
11 15
18
47,37
3.
16 20
5
13,16
4.
21 25
3
7,89
rata-rata : 12,63
38
100
Sumber : Data Primer Penelitian, 8 Juni 2011
Berdasarkan tabel 4, frekuensi masa kerja responden yang paling
banyak adalah 11 - 15 tahun sebanyak 18 responden atau 47,37%.
Frekuensi masa kerja responden yang paling sedikit adalah 21 - 25 tahun
sebanyak 3 responden atau 7,89%. Rata-rata masa kerja responden adalah
12,63 tahun.
3. Riwayat Penyakit Pendengaran
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama penelitian
diketahui bahwa semua tenaga kerja yang termasuk ke dalam sampel tidak
pernah mengalami penyakit pendengaran, baik bawaan sejak lahir maupun
sebelum bekerja di bagian weaving PT. Triangga Dewi Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
Persentase
(%)
2,63
2,63
10,53
7,90
2,63
7,90
7,90
13,16
23,68
10,53
2,63
2,63
2,63
2,63
100
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
R2 = r2 x 100%
R2 = (0,834)2 x 100%
R2 = 69,55%
Dari perhitungan diatas, nilai koefisien determinan (R2) adalah
69,55%. Hal tersebut menyatakan bahwa sumbangan paparan kebisingan
terhadap stress kerja adalah 69,55%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
Keputusan
Menteri
Tenaga
Kerja
RI
No.
perpustakaan.uns.ac.id
Intensitas
digilib.uns.ac.id
44
kebisingan
di
bagian
weaving
yang
mencapai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
Stress
Kerja
dilakukan
dengan
menggunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
uji
statistik
korelasi
pearson
product
moment
juga
menggunakan
rumus
koefisien
determinan.
Dimana
hasil
umum
pendidikan
bertujuan
mengembangkan
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
2. Kepribadian
Faktor kepribadian seseorang (ekstrovert atau introvert) sangat
berpengaruh terhadap stressor yang diterima. Konflik yang diterima oleh
dua orang dapat mengakibatkan reaksi yang berbeda satu dengan yang
lainnya (Tarwaka, 2010).
3. Hubungan Sosial
Hubungan tidak baik antara karyawan di tempat kerja adalah faktor
yang potensial sebagai penyebab terjadinya stress ditempat kerja.
Kecurigaan antar pekerja, kurangnya komunikasi, ketidaknyamanan dalam
melakukan pekerjaan merupakan tanda-tanda adanya stress akibat kerja
(Tarwaka, 2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Hasil Uji statistik korelasi pearson product moment menunjukkan nilai p =
0,000 (p 0,01), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
sangat signifikan antara paparan kebisingan dengan stress kerja pada
tenaga kerja di bagian weaving PT. Triangga Dewi Surakarta. Besarnya
sumbangan paparan kebisingan terhadap stress kerja adalah 69,55%.
2. Intensitas kebisingan rata-rata di bagian weaving PT. Triangga Dewi
Surakarta adalah 100,15 dB(A) dengan intensitas kebisingan tertinggi
adalah 111 dB(A) dan intensitas kebisingan terendah adalah 89 dB(A).
3. Penilaian stress kerja pada tenaga kerja di bagian weaving PT. Triangga
Dewi Surakarta yang menjadi sampel diperoleh hasil bahwa terdapat
39,47% tenaga kerja mengalami stress kerja ringan, 52,63% tenaga kerja
mengalami stress kerja sedang dan 7,89% tenaga kerja mengalami stress
kerja berat.
B. Saran
1. Bagi Perusahaan dan Tenaga Kerja
a. Kebisingan yang > NAB dikurangi dengan memberikan pelumas pada
mesin, memasang peredam berupa bantalan karet pada mesin atau
dengan melapisi dinding, paflon dan lantai dengan bahan yang
commit to user
menyerap suara.
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
DAFTAR PUSTAKA
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
commit to user