You are on page 1of 1

ANALISIS POTENSI DAN PEMANFAATAN METANA HIDRAT (CH4.

xH2O) SEBAGAI
SUMBER ENERGI FOSIL GAS-BASED MENGGANTIKAN PETROLEUM-BASED DALAM
UPAYA PEMBANGUNAN KELAUTAN INDONESIA YANG BERKELANJUTAN

SUMMARY

Penelitian ini didasarkan pada fakta bahwa cadangan energi semakin sedikit. Laju
pertumbuhan manusia yang terus meninggi menyebabkan semakin meningkatnya konsumsi
energi dunia. Pemborosan energi kerap kali terjadi sehingga persediaan sumber energi dunia
semakin menipis. Alokasi penggunaan energi yang paling besar adalah bahan bakar, erat
kaitannya dengan minyak bumi. Masalahnya, cadangan minyak bumi dunia sudah semakin
menipis, sedangkan kebutuhan akan minyak bumi semakin meningkat. Krisis energi yang terus
berlanjut menyebabkan meningginya harga bahan bakar, terutama bahan bakar minyak (BBM).
Selain iut, minyak bumi yang merupakan petroleum-based kurang ramah lingkungan. Oleh
karena itu, diperlukan pengalihan sumber energi agar keberadaaan sumber energi tetap terjaga
jumlahnya. Ditemukannya gas hidrat, yaitu gas alam yang bersenyawa dengan molekul air dalam
bentuk kristal es dimana lapisan es tersebut menutupi gas yang terjebak di dalamnya yang
biasanya adalah metana, sehingga disebut metana hidrat (CH4. xH2O) sangat membantu upaya
pengalihan sumber energi ini. Metana hidrat banyak dijumpai di daerah arktik dan sedimen dasar
laut. Satu liter metana hidrat rata-rata mengandung 168 liter gas metana, sehingga bisa
digunakan dalam kurun waktu ratusan tahun kedepan. Potensi gas hidrat di Indonesia sangat
besar besar (858,6 TCF /trilyun kaki kubik), tersebar di Sumatera Selatan, Selat Sunda dan
perairan Sulawesi serta Natuna. Namun sampai saat ini belum ada pemanfaatan riil yang
dilakukan. Metana hidrat sebagai bahan bakar ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
dengan minyak bumi (petroleum), diantaranya volume yang sangat besar di bumi, letaknya yang
tidak terlalu dalam dan cukup mudah untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Diharapkan
dengan segala keunggulan diatas, keberadaan gas hidrat sangat berpeluang sebagai bahan bakar
menggantikan bahan bakar minyak (petroleum-based) yang bisa mengatasi krisis energi di
Indonesia.

You might also like