You are on page 1of 31

AKSIOLOGI

Oleh :

Definisi

Axio = nilai
aksiologi
Logos = ilmu

Definisi
a.
THEORY OF VALUE ilmu pengetahuan yang menyelidiki
hakekat nilaii, yang pada umumnya ditinjau dari sudut pandang
kefilsafatan. (hadayat dalam Fautanu, 2012: 203)
Nilai Ilmu Ekonomi
Nilai Ilmu Kedokteraan
Nilai Ilmu Jiwa
Nilai Ilmu Hukum
Dll
Suatu bidang yang menyelidiki nilai-nilai (value). (Jalaludin dalam
Fautanu, 2012: 203)
1.Moral conduct etika
2.Esthetic expression estetika
3.Socio-political ilmu filsafat sosio-politik.
b.
Cara Pengunaan / Pemanfaatan Suatu Ilmu
Asas mengenai cara bagaimana menggunakan ilmu pengetahuan
yang secara epistomologis diperoleh dan disusun. (Fautanu, 2012:
202)

Aksiologi
terdiri
dari
analisis
tentang kepercayaan, keputusan,
dan konsep-konsep moral dalam
rangka
menciptakan
atau
menemukan suatu teori nilai.

Keterkaitan Aksiologi,
Ontologi, dan Epistemologi

Aksiologi: Nilai Kegunaan


Ilmu
Nata dkk dalam Fautanu (2012: 204) Ilmu
itu netral, baik-buruk tergantung
penggunanya.
Nilai kegunaan ilmu dapat dilihat dari
kegunaan filsafat ilmu. Filsafat sebagai:
1.Kumpulan teori u/ memahami dan
mereaksi dunia pemikiran
2.Pandangan hidup
3.Metodologi dalam memecahkan masalah
(Bidin dkk dalam Fautanu, 2012: 204-205)

TOLOK UKUR
Tolok

ukur sebuah gagasan


berada pada objeknya BUKAN
pada subjek yang menilai.
Kebenaran TIDAK bergantung
pada individu, tapi pada
objektivitaas fakta.
Ilmu harus bersifat objektif.

Moralitas Dasar Pijakan


Manusia
produk

Moral
proses
Standar moral ditentukan oleh
tingkat perkembangan sosial,
intelegensi, dan ilmu pengetahuan.

Ilmu dan Agama


Agama mengakui dan mengembangkan
keberadaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan
manusia.
Ilmu yang dilaksanakan dengan pertimbangan
etika diperkuat dengan nilai-nilai religiusitas
menjadi lebih sempurna karena kebenaran ilmu
itu temporal dan kebenaran agama itu mutlak.
Science without religion is blind, religion
without science is lame. (Albert Einstein)

Tanggung Jawab Ilmuwan

Ilmu sangat berhubungan dengan


azas moral sehingga membentuk :
1. Tanggung Jawab Profesional
2. Tanggung jawab Sosial

Tanggung Jawab
Profesional

Tindakan harus didasarkan pada


metode-metode ilmiah BUKAN pada
asumsi.
Siapa yg tidak jujur dalam ilmu dapat
sanksi moral dari kelompok ilmuwan
dikucilkan dari kelompok ilmuwan.
Dinegara kita sanksi moral belum
membudaya sehingga subur upaya
amoral dalam kegiatan keilmuwan.

Tanggung Jawab
Sosial
Azas moral mengenai etika thd objek
studi keilmuan & penggunaan
pengetahuan ilmiah
Mengembangkan ilmu untuk
kesejahteraan manusia
Tidak hanya memberi informasi namun
memberi peran contoh
Menjaga aspek etika dari ilmu nilai
moral luhur

Pertimbangan Nilai dan


Ilmu

Nilai mmbantu manusia untuk


membentuk pola suatu fakta dan
mengidentifikasi makna fakta
tersebut.

Aksiologi berkaitan dgn


NILAI

Etika
Masalah Kebaikan

Estetika
Masalah Keindahan
Nilai Mempunyai pengertian yang lebih luas
1. Nilai merupakan kualitas empiris yang tidak dapat
didefenisikan
Kualitas Empiris :
Kualitas yang dapat diketahui melalui
Pengalaman
Nilai
Tidak dapat dedefenisikan

tapi, dapat dipahami

Lanjutan
2. Nilai sebagai objek suatu kepentingan
individu punya kepentingan thd
sesuatu mempunyai nilai
3. Nilai dipandang sbg pragmatis
Nilai terjadi sebagai akibat sesuatu
hal
4. Nilai sebagai essensi
Nilai tidak selalu dapat ditangkap
melalui indrawi seperti memahami
warna

Makna dari suatu NILAI


1.
2.
3.
4.

Mengandung Nilai ( Berguna)


Merupakan Nilai ( Baik , Benar )
Mempunyai Nilai ( Kualitas Nilai )
Memberi Nilai ( Mengambarkan
Nilai Tertentu )

III. Masalah Nilai Etika/ Moral


Etika

cabang aksiologi yang membahas


masalah predikat
Betul atau Salah
Susila atau Asusila
Kebajikan atau Kejahatan
Sumbangan Ilmu Filsafat untuk saat
ini :
Bagaimana Cara agar manusia dapat
hidup
Bersama dalam dunia
yang telah semakin sempit

Etika

1. Pengetahuan mengenai penilaian


terhadap
perbuatan manusia.
2. Merupakan suatu predikat yang
dipakai untuk
membedakan perbuatan manusia.
3. Ilmu Pengetahuan untuk
menetapkan ukuranukuran atau kaidah kaidah bagi
penilaian
perbuatan manusia.

Masalah Etika
Masalah Pokok dalam Etika :

1. Prinsip yang dapat sebagai dasar membuat


tanggapan terhadap sesuatu seperti :
Baik atau Buruk
Susila atau Asusila
2. Perbuatan apa yang dianggap betul tidak
melanggar etika
3. Makna apa yang dikandung oleh kata harus
wajib
4. Apakah tanggapan kesusilaan dapat
diverifikasikan & bagaimana caranya
5. Makna apa yang dikandung predikat nilai ?
6. Penentuan ukuran-ukuran etika

IV. Masalah Nilai Estetika

Estetika

Sesuatu yang mengambarkan


hakikat keindahan
1. Penyelidikan tentang keindahan
2. Penyelidikan mengenai prinsipprinsip seni
3. Pengalaman bertalian dengan seni

Estetika ( Seni )

1. Merupakan seni sebagai kegiatan

intuisi &
pengungkapan perasaan.
2. Keindahan merupakan rasa nikmat
yang
diobjektivasikan
3. Keindahan sebagai objek tangkapi
akali
Indah :
- Kesenangan akali
- Akal tercermin dalam
keindahan
4. Seni
Estetika
Sebagai

VI. Azas Moral Dari Aksiologi

Ilmu sejak awal berkembangnya selalu


terkait thd moral ( Etika ) & Estetika
Semakin Cerdas
nalar semakin
pandai menemukan kebenaran apakah
semakin berbudi para orang berilmu tsb
Akibat ada ilmu :
Semakin mudah hidup manusia
Menimbulkan malapetaka & sengsara

Untuk menjaga hal tsb dlm


menerapkan ilmu tsb perlu
dijaga dgn azas moral sbb :

Dapat meningkatkan taraf hidup umat


manusia dgn memperhatikan:

1. Kodrat manusia
2. Martabat manusia
3. Keseimbangan kelestarian
alam
4. Komunal ( milik bersama )
5. Universal : menyeluruh tanpa
diskriminasi

Pandangan Mengenai Nilai


Pengalaman

(psikis)
Hakikat (maknawi)
Benda (indrawi)

(Wahana dalam Fautanu, 2012:


222)

Nilai dan Sarana Sosial


Post modernisme beranggapan
bahwa nilai sebagai sarana sosial
untuk memaksakan kehendak
pada yang lemah.
Durkheim dalam Fautanu (2012:
222) menyebutnya fakta sosial.

3 Unsur Nilai
Nilai

berhubungan dengan subjek


Nilai tampil dalam konteks praktis
Nilai yang tidak lepas dari
karakteristik yang terimplikasi
pada:
1.Tanggung jawab
2.Hati nurani
3.kewajiban

Ilmu Pengetahuan Bebas


Nilai?
Muncul saat manusia sadar bahwa telah teraliniasi oleh ilmu
pengetahuan.

Dipopulerkan oleh positivis Yunani dengan konsep ontologinya yang


mengutamakan kemampuan rasio serta observasi. (Hardiman dalam
Fautanu, 2012: 228)
pengetahuan sejati diperoleh dalam
rasio & a priori (logis & matematis)
tokoh: Descrates, Spinoza, Leibniz
Positivisme klasik
pengetahuan sejati diperoleh secara
pengamatan empiris & a posteriori.
tokoh: Hobbes, Locke, Berkeley

Lanjutan
Positivisme dibantah oleh
penganut aliran teori kritis dari
Frankurt dan beberapa pemikir
aliran post modernisme dan post
strukturalisme.

Pengetahuan Bebas Nilai


Bacon dalam Fautanu (2012: 231),
Knowledge is a power hanya
ilmulah, manusia akan dapat
memperlihatkan kemampuan
kodratinya. Manusia dapat sejahtera
melalui ilmu pengetahuan.
Auguste Comte Positivis modern,
yang menerima fakta yang
ditemukan secara positif-ilmiah.

lanjutan
Bila dalam empirisme dan
rasionalisme pengetahuan masih
direfleksikan, dalam positivisme
pengetahuan digantikan
metodologi.
Percabangan pemikiran positivis:
Positivisme logis, empirisme logis,
dan neo positivisme.

Hubungan Ilmu dan Moral


Sebagai

sarana untuk membantu


manusia untuk memecahkan
masalah.

secara

faktual ilmu digunakan


secara destruktif oleh manusia,
yang dibuktikan dengan adanya 2
perang dunia yang mempergunakan
teknologi keilmuan.

You might also like