You are on page 1of 37

Lecture:

EMI KUSUMAWATI., S.FARM., APT

1
Farmakokinetik
Farmakodimamik

2
 (pengertian)
Farmakokinetik adalah .....?
Farmakodinamik............?

Proses Farmakokinetik adalah...?

Proses Farmakodinamik....?

3
 Farmakokinetikadalah
aspek farmakologi yang mencakup nasib obat
dalam tubuh yaitu absorbsi, distribusi,
metabolisme dan ekskresinya.

 Farmakodinamik adalah efek obat terhadap


fisiologi dan biokimia berbagai organ tubuh
serta mekanisme kerjanya.
# mekanisme Kerja Obat
# Reseptor Obat

4
 interaksi obat m’pengaruhi A.D.M.E
 A. Absorbsi
interaksi obat dalam lumen saluran cerna.
Jenis:
PH cairan sal cerna
perubahan
ex. pemberian antasida
keadaan cairan lambung mjd ALKALIS
(pd) bersamaan Aspirin (besifat asam)

Absorbsi Aspirin meningkat

5
... Farmakokinetik
ex. pemberian antasida
keadaan cairan lambung mjd ALKALIS
(pd) bersamaan Tetrasiklin (besifat basa)

maka mengurangi absorsi tetrasiklin


Perubahan waktu pengosongan lambung dan waktu
transit usus (motilitas sal cerna)
Usus Halus

makin cepat obat sampai di usus halus makin


cepat pula absorsinya
ex. Obat yg memperpendek waktu pengosongan
lambung (metoclopramide) mempercepat
absorbsi obat lain yang diberikan bersamaan.
Sedangkan....

6
Obat yg memperpanjang waktu pengosongan
lambung (antikolinergik,antidepresan trisiklik)

akan memperpanjang absorbsi obat lain yang


diberikan bersamaan.

apakah kadar obat juga berubah dengan


berubahnya kecepatan absorbsi obat???
catt: kecepatan absorsinya sja yang berubah tanpa
merubah kadar obat!

akan teTAPI,
bagaimana jika obat tersebut mengalami
metabolisme lintas pertama??
BIOAVAIBILITAS obat meningkat
ex. Levodopa dan klorpromazin

7
Waktu transit usus
tidak mempengaruhi absorbsi obat kecuali!
1. obat yang sukar larut dalam cairan untuk sal cerna
maka memerlukan waktu untuk melarut
2. Obat yang di absorbsi secara aktif hanya di satu
segmen usus
obat yang memperpendek waktu transit seperti
LAKSAN --- mengurangi absorbsi obat tsb.
Kompetisi untuk mekanisme absorsi aktif
Obat yang merupakan analog dari zat makanan
ex. Metildopa akan di hambat absorpsinya oleh
fenilalanin yang berasal dari diet tinggi protein
perubahan floral usus
pada keadaan normal fungsi:
1. sekresi vitamin K 2. memecah sulfasalazin
3. metabolisme obat 4. hidrolisis glukoronid
8
efek toksik pada saluran cerna
-> terapi kronik asam mefenamat -> sindrom malabsorbsi

absorbsi obat lain terganggu

B. DISTRIBUSI
-> berkenaan dengan interaksi dalam ikatan protein
plasma
tergantung pada 1. kadar obat
protein plasma
2. afinitas obat

9
 Interaksi dengan ikatan protein
1. obat mempunyai ikatan yang kuat dengan protein
plasma (min 85%)
vol distribusi kecil -> sedikit obat yang dibebaskan
(obat bersifat asam)
vol distribusi luas -> yg bersifat basa
2. mempunyai batas keamanan yang sempit
menyebabkan peningkatan kadar obat bebas ->
TOKSISITAS
3. peningkatan kadar obat bebas
jika tidak disertai peningkatan kecepatan
eliminasinya MAKA toksik!

10
 Nyata!
pada Hipoalbuminemia, gagal ginjal, penyakit hati berat,
akibat dari berkurangnya jumlah albumin plasma, ikatan
albumin dengan obat bersifat asam menurunkan eliminasi
obat.
Why.....?
BAHWA -> Hati, Ginjal adalah organ2 metabolisme.
Interaksi dalam ikatan jaringan
digoxin
Antar meningkatkan kadar
plasma digoxin
Quinidin

11
 METABOLISME
Dipercepat
Diperlambat
Dipercepat
adanya enzim penginduksi
merokok dan makanan panggang arang
menghasiikan Hidrocarbon polisiklik yang
juga penginduksi enzim metabolisme.
Hepatotoksik parasetamol meningkat pada
penderita yang mendapat Fenobarbital atau
pada Alkoholik yang kronik

12
 Diperlambat
menyebabkan meningkatnya kadar plasma
obat tersebut -> toksisitas
terjadi karena kompetisi antar substrat
untuk enzim metabolisme yang sama.
penderita yang mempunyai aktifitas
enzim metabolisme yang rendah ->
status gizi buruk, penyakit hati berat,
usia, genetika

13
 EKSKRESI
a. Melalui empedu dan sirkulasi
enterohepatik
-> diakibatkan oleh kompetisi antara
obat dan metabolit obat untuk sistem
trasport (sekresi aktif ke dalam
empedu) yang sama.
Sedangkan sirkulasi Enterohepatik
-> diputus dengan bakteri usus
menghidrolisis konyugat obat , mengikat
obat bebas sehingga tidak di reabsorbsi

14
b. Sekresi Tubuli Ginjal
penghambatan di akibatkan kompetisi
antara obat dan metabolit obat untuk sistem
transport aktif yg sama .
TERutama sistem transport untuk obat asam
dan metablit yang bersifat asam.

c. perubahan PH Urin
mengakibatkan perubahan bersihan
ginjal melalui perubahan jumlh
reabsorbsi pasif di tubuli ginjal.

15
 Interaksi antara obat yang bekerja pada
sistem reseptor, tempat kerja, atau sistem
fisiologik yang sama SEHINGGA terjadi efek
ADITIF, SINERGISTIK, ANTAGONISTIK.

 Tjdpada obat yang segolongan-> persamaan


efek farmakodinamiknya.

16
 JenisInteraksi Farmakodinamik
1. pada RESEPTOR
pada sistem reseptor yang sama biasanya
merupakan antagonisme antara agonis
dan antagonis(bloker) dari reseptor yang
bersangkutan.
ex. Reseptor Vit K dlm sel Hati
Agonis : Vit K
Antagonis : Antikoagulan Kumarin

17
2. Interaksi Fisiologik
pada sistem fisiologik yang sama dapat
menghasilkan peningkatan atau
penurunan respon.
ex.
Obat A sbg Antihipertensi Efek Obat A
Obat B sbg Diuretik

18
3. Perubahan dalam kesetimbangan cairan
dan elektrolit .
dapat mengubah efek obat.
Terutama yg bekerja pada jantung, transmisi
neuromuskular, dan ginjal.
ex.
Obat A, Diuretik yg meretensi K
Obat B, Garam K
mengakibatka Hiperkalemia, pada gangguan
fungsi ginjal.

19
4. Gangguan Mekanisme Ambilan Amin di
ujung syaraf Adrenergik.

5. Interaksi dengan Penghambat Mono


Amin Oksidase (penghambat MAO)

20
Kenapa dapat terjadi ..?
 Makanan -> Karbohidrat, Protein, Lemak, Serat
 Cara Memasak -> di rebus, di bakar, di panggang
dll

21
 InteraksiObat – Makanan
 Pengaruh makanan terhadap efek obat sering
tidak diperhatikan -> dapat menimbulkan
efek merugikan -> efek samping atau
berkurangnya efek.
 Secara umum makanan dapat berinteraksi
dengan : obat, lemak, karbohidrat, protein,
asam, alkohol, dsb.
 Makanan dapat mempengaruhi obat pada
tahap ADME.
 Kekurangan protein -> berpengaruh pada
biotransformasi dan toksisitas obat

22
 Beberapa obat yang strukturnya mirip asam amino ->
berkompetisi pada absorpsi gastrointestinal
 Makanan berlemak ->meningkatkan absorpsi obat
yang larut dalam lemak, Makanan yang bersifat asam
menguraikan obat yang tidak tahan asam Obat
analeptik dapat meningkat efeknya dengan minum
kopi.
 Beberapa obat (glikosida jantung, antihistamin,
alkaloid, logam ) -> mengendap oleh tanin Konsumsi
alkohol, kangkung -> meningkatkan efek sedatif dan
depresan SSP.
 Umumnya interaksi obat-makanan berupa turunnya
derajat absorpsi -> melalui pembentukan kompleks,
perubahan pH, perubahan motilitas, perubahan fungsi
mukosa dan perubahan mekanisme transport.
 Pencegahan -> gunakan obat saat lambung kosong
(kecuali obat yang mengiritasi lambung -> gunakan
saat lambung isi
23
 Contoh interaksi obat-makanan:
 Makanan mengandung tiramin (keju tua,
ekstrak yeast, daging asap, bir, alpukat,
anggur merah, minuman berkafein, yogurt,
coklat, kecap) -> berinteraksi dengan obat
MAOI (mono amin oksidase inhibitor).
 Tiramin adalah asam amino yang ditemukan
dalam bermacam makanan di atas, yang
merupakan senyawa simpatomimetik tak
langsung -> dapat menyebabkan hipertensi
pada pasien yang menerima MAOI.

24
Contoh interaksi obat-makanan
*Jeruk -> dikonsumsi bersama antasid yang
mengandung Al ->meningkatkan absorpsi Al
* Bila dengan antibiotik ->keasamannya
menurunkan efektivitas antibiotik.
* Susu -> bila dikonsumsi bersama bisakodil
(laksatif) -> meningkatkan efek laksatif.
* Serat oatmeal & sereal berserat tinggi ->
menurunkan absorpsi digoxin.
* Sayuran hijau kaya vit. K menurunkan
efektivitas antikoagulan oral.

25
Antibiotik:
 Antibiotik Sefalosporin, penisilin -> minum
saat lambung kosong untuk mempercepat
absorpsi
 Eritromisin -> jangan minum bersama jus
buah atau anggur -> menurunkan efektivitas
obat
 Tetrasiklin -> produk susu menurunkan
efektivitas obat.
 Linkomisin -> makanan menurunkan kadar
plasma

26
Isoniazid:
 Pasien yang minum INH bersama makanan seperti
keju dan berbagai jenis ikan (tuna, makarel,
salmon) yang tidak segar resiko toksisitas
histamin (sakit kepala hebat, gatal & kemerahan
pada kulit, nyeri abdomen, takikardi, mata
kabur, sesak nafas, diare, muntah , dsb)
 Mekanisme : makanan di atas kaya akan histidin,
pada penyimpanan diubah menjadi histamin oleh
bakteri.
 Pada kondisi normal histamin diuraikan di tubuh
oleh histaminase, tapi pada peminum INH (suatu
inhibitor enzim) -> aktivitas enzim dihambat ->
kadar histamin tinggi
27
 Antidepresan:
 Antidepresan Litium ->Diet rendah garam
meningkatkan resiko toksisitas Litium.
Konsumsi garam berlebih mengurangi
efektivitas obat.
 MAO Inhibitor -> Makanan kaya tiramin (keju
tua, daging olahan, anggur, bir, dll) -> resiko
krisis hipertensi.
 Trisiklik -> Beberapa makanan terutama
daging, ikan dan makanan kaya vit. C ->
menurunkan absorpsi obat.

28
Obat kardiovaskuler:
 Obat kardiovaskuler ACE inhibitor -> diminum
saat lambung kosong untuk meningkatkan
absorpsi obat Alfa-bloker
 minum bersama cairan atau makanan untuk
menghindari turunnya TD yang berlebihan.
 Antiaritmia -> Hindari kafein yang akan
meningkatan resiko detak jantung tak normal
 Beta-bloker -> Minum saat perut kosong.
Makanan terutama daging -> meningkatkan
efek obat & dapat menyebabkan rendahnya
TD

29
Obat kardiovaskular:
 Obat kardiovaskular Digitalis -> Hindari
diminum bersama susu dan makanan berserat
tinggi karena akan mengurangi absorpsi obat
& meningkatkan terbuangnya K.
 Diuretik -> peningkatan resiko defisiensi vit.K
 Diuretik hemat K -> jangan minum bersama
suplemen K -> dpt menyebabkan kelebihan K.
 Furosemid -> makanan menurunkan
bioavaibilitas & efek diuretik
 Diuretik tiazid -> peningkatan reaksi
terhadap MSG

30
 Obat –obat asma:
 Obat –obat asma Pseudoefedrin -> hindari
kafein karena akan meningkatkan cemas dan
nervous.
 Teofilin -> Diet kaya protein akan mengurangi
absorpsi obat.
 Kafein meningkatkan resiko toksisitas obat

31
Obat Antikolesterol:
 Obat antikolesterol Kolestiramin -> meningkatkan
ekskresi asam folat, dan vitamin A, D, E, K.
 Gemfibrozil -> hindari makanan berlemak karena
akan menurunkan efektivitas obat.

Antikoagulan:
 Antikoagulan Efek antikoagulan dapat dikurangi oleh
makanan yang kaya vitamin K (brokoli, kobis, kacang
hijau, selada, hati sapi, bayam, dsb)
 Mekanisme : antikoagulan oral berkompetisi dengan
suplai normal vit.K untuk mengurangi sintesis faktor
pembekuan darah oleh hati.
 Jika asupan vit K tinggi -> sintesis faktor pembekuan
normal -> penurunan efek antikoagulan.
->Tingkatkan dosis antikoagulan atau kurangi asupan
vit K

32
Obat tukak lambung:
 Obat tukak lambung Antasida -> mengganggu absorpsi
berbagai mineral -> minum 1 jam sesudah makan.
 Simetidin, famotidin, sukralfat -> Hindari makanan
kaya protein, kafein dan makanan lain yang dapat
meningkatkan keasaman lambung.

Hormon:
 Hormon Kontrasepsi oral -> Makanan asin
meningkatkan retensi cairan tubuh. Obat ini
mengurangi absorpsi asam folat, vit. B6 dan zat gizi
lain. Konsumsi makanan dengan kadar zat-zat ini yang
cukup tinggi untuk menghindari defisiensi.
 Steroid -> Makanan asin meningkatkan retensi cairan.
Perbanyak konsumsi makanan kaya Ca, vit. K, K dan
protein untuk menghindari defisiensi.
 Obat-obat thiroid -> Makanan kaya iodium akan
menurunkan efektivitas obat.
33
Analgesik:
 Analgesik Asetosal dan NSAID kuat lain -> jika
diminum bersama makanan untuk mengurangi resiko
iritasi saluran cerna.
 Tapi jika diminum bersama dapat mengurangi
absorpsi -> jika diinginkan efek cepat ?
 Jangan dikonsumsi bersama alkohol -> dapat
meningkatkan resiko perdarahan.
 Pemakaian sering obat-obat ini -> menurunkan
absorpsi asam folat dan vit. C.
 Kodein -> perbanyak asupan serat dan air untuk
menghindari konstipasi.

Mercaptopurin:
 Mercaptopurin, Makanan menunda dan mengurangi
absorpsi merkaptopurin -> minum saat perut kosong
untuk memaksimalkan absorpsinya
34
INTERAKSI DENGAN...
Gingseng:
 Gingseng Dapat meningkatkan tekanan darah ->
berbahaya bila digunakan oleh penderita hipertensi.
 Hati-hati bila bersama obat anti koagulan ->resiko
perdarahan.
 Gingseng merupakan stimulansia -> bila digunakan
bersama kafein dapat menyebabkan insomnia.
 Mengganggu siklus menstruasi.
 Tidak direkomendasikan untuk wanita hamil &
menyusui.

Garlic:
 Garlic Bila dikonsumsi penderita DM -> penurunan kadar
gula yang berbahaya.
 Pada konsumen yang sensitif dapat terjadi tukak
lambung.
 Mempunyai efek anti-koagulan -> hati-hati bila
diberikan bersama anti koagulan oral.
35
 Pegagan (Centella Asiatica)

36
37

You might also like