You are on page 1of 19

MAKALAH CIVIC EDUCATION

DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PRAKTIKNYA

Oleh :
Elviyasa Gaberia Siregar
12551127

Jurusan Tarbiyah
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup
2015

Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah swt atas berkat dan ridhanya saya berhasil
menyelesaikan makalah mata kuliah Civic Education ini sesempurna mungkin, makalah
ini menyajikan berbagai pengetahuan dan pengembangan obyek terbaru berdasarkan
materi yang kami kupas yaitu seputaran Demokrasi Antara Teori dan Praktiknyat.
Pembuatan makalah ini antara lain bertujuan sebagai syarat perolehan nilai terhadap
mata kuliah Civic Education, dengan dosen Lukman Asah M.Pd.I. Selain daripada tujuan
diatas,pembuatan

makalah

ini

juga

diharapkan

dapat

membantu

pemahaman

demokrasiantara teori dan praktiknya bagi para pembaca serta dapat memberikan info
dan pengetahuan lebih seputaran tema makalah ini, yaitu meliputi pengertian, nilai-nilai,
prinsip dan parameter demokrasi, jenis-jenis demokrasi, pelaksanaan demokrasi, dan
cara mengembangkan sikap demokrasi.
Akhirnya saya sebagai penulis berharap pembuatan makalah beserta ide
dasar pokok yang saya ambil dari berbagai referensi ini dapat sesuai dengan harapan
yang saya inginkan. Saya sadar penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kata baik
dan sempurna namun kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan yang
terbaik bagi pembaca.
Jika terdapat kesalahan kata ataupun hal lainnya, kepada pembaca kami
memohon maaf dan kepada Allah swt kami memohon ampun.

Curup, Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang..........................................................................................2
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................3
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Demokrasi................................................................................4
B. Nilai-nilai Demokrasi.................................................................................. 6
C. Prinsip dan parameter dalam demokrasi................................................... 8
D. Jenis-jenis demokrasi................................................................................ 10
E. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia.......................................................13
F. Megembangkan sikap demokrasi...........................................................18
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan................................................................................................ 21
B. Saran......................................................................................................... 21
Referensi

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi antara teori dan praktik adalah tema yang diangkat oleh penulis karena
terlepas dari tema ini adalah tema yang diberikan dosen pembimbing kepada
penulis, juga karena penulis ingin mengingatkan kembali arti pentingnya
demokrasi di Indonesia meliputi nilai demokrasi itu sendiri,prinsip dan parameter
demokrasi, jenis-jenis demokrasi, serta pelaksanan demokrasi di Indonesia.
Sebagai bagian dari bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi, bangsa Indonesia
haruslah mengetahui poin-poin yang telah tersebutkan diatas. Tujuannya yakni
membangun sebuah bangsa yang mengerti akan hak-hak dan kewaiban yang
semestinya diperoleh maupun dipenuhi selayaknya bagian dari Negara yang
berlandaskan demokrasi, sesuai dengan definisi singkatnya yakni dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat. Dari penjabaran diataslah maka penulis akhirnya
menyusun makalahini dengan tema demokrasi antara teori dan praktiknya
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Apa sajakah nilai-nilai dalam demokrasi?
3. Apa sajakah prinsip dan parameter dalam demokrasi?
4. Apa sajakah jenis-jenis demokrasi itu?
5. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia?
6. Bagaimana cara mengembangkan sikap demokrasi?
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah agar pembaca:
1. Dapat mengetahui pengertian demokrasi.
2. Dapat mengetahui apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi.
3. Dapat mengetahui apa-apa saja prinsip dan parameter yang ada dalam
demokrasi..
4. Dapat mengetahui apa saja jenis-jenis demokrasi.
5. Dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
6. Dapat mengetahui bagaimana cara mengembangkan sikap demokrasi.
BAB II

PEMBAHASAN
Demokrasi Antara Teori dan Praktik

A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi dapat kita pandang sebagai suatu mekanisme dan cita-cita
hidup berkelompok yang di dalam UUD 1945 disebut kerakyatan. Demokrasi
dapat dikatakan merupakan pola hidup berkelompok didalam organisasi Negara,
sesuai dengan keinginan orang-orang yang hidup berkelompok tersebut.keinginan
orang-orang (demos) yang berkelompok tersebut ditentukan oleh pandangan
hidup bangsa (weltanschauung), falsafah hidup bangsa (filosofiche grondslag),
dan ideologi bangsa yang bersangkutan.1

a. Secara etimologis
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos berarti rakyat dan
kratos/cratein berarti pemerintahan.2 Konsep dasar demokrasi berarti rakyat
berkuasa (government of rule by the people). Ada pula definisi singkat untuk
istilah demokrasi yang diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dsri
rskyst oleh rakyat dan untuk rakyat.3
b. Secara terminologis
Terdapat beberapa ahli yang meberikan definisi berbeda-beda mengenai
o

demokrasi, yaitu:
Abraham Lincon (AS, 1863)
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
(government of the people, by the people, and for the people). Sementara itu
secara substantif, prinsip utama dalam demokrasi menurut Maswadi Rauf (1997)
ada dua, yaitu :
a) Kebebasan/persamaan (freedom/equality).
b) Kedaulatan rakyat (peoples sovereignity).
o

C.F. Strong :

1 Sobana, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,


2005, hal. 27
2 Sutoyo, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011, hlm.
33
3 H. Kaelan H. Achmad Zubaidi, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta:
Paradigma, 2005, hlm. 54

Suatu sistem pemerintahan dalam mana mayoritas anggota dewasa dari


masyarakat politik ikutserta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa
pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya kepada
mayoritas itu.
o Samuel P. Huntington
Sistem politik sebagai demokratis sejauh para pembuat keputusan kolektif
yang paling kuat dalam sistem itu dipilih melalui pemilihan umum yang jujur, adil,
dan berkala, dan di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk
memperoleh suara dan hampir semua penduduk dewasa berhak memberikan
suara.
o Henry B. Mayo
Sistem politik demokratis adalah sistem yang menunjukkan bahwa
kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi
secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan
atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya
o

kebebasan politik.
Harris Soche
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekuasaan
pemerintahan melekat pada diri rakyat, diri orang banyak, dan merupakan hak
bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan, dan
melindungi dirinya dari paksaan dan pemerkosaan orang lain atau badan yang

diserahi untuk memerintah.4


International Commission for Jurist
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan di mana hak untuk membuat
keputusankeputusan politik diselenggarakan oleh warga melalui wakil-wakil yang
dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu proses

pemilihan yang bebas.5


Undang-Undang Dasar Negara Republik 1945
1. Seminar Angkatan Darat II (Agustus 1966)
a.) Bidang Politik dan Konstitusional:
Demokrasi seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
1945 berarti menegakkan kembali asas-asas Negara huku dimana
kepastian hokum dirasakan oleh segenap warga negar, hak-hak asasi
manusia baik dalam aspek kolektif maupun dalam aspek perseorangan
dijamin, dan penyalahgunaan kekuasaan dapat dihindarkan secara
Institusional.

4 http://www.kewarganegaraanblog.wordpress.com( Senin, 2-03-2015, 13.00)


5 Ibid.,

b.) Bidang Ekonomi


Demokrasi ekonomi sesuai dengan asas-asas yang menjiwai
ketentuan-ketentuan mengenai ekonomi dalam UUD 1945 yang pada
hakikatnya berarti kehidupan yang layak bagi semua warga Negara yang
antara lain mencakup:
1. Pengawasan oleh rakyat terhadapa penggunaan kekayaan dan
keuangan Negara.
2. Koperasi
3. Pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hokum dalam
penggunaannya.
4. Peranan pemerintah yang bersifat pembinaan, penunjuk jalan serta
pelindung.
2. Munas III Persahi : The Rule of Law (Desember 1966)
Asas Negara hukum pancasila mengandung prinsip :
a.) Pengakuan dan perlindungan hak asasi yang mengandung persamaan
dalam bidang politik, hukum, social, ekonomi, kultural, dan pendidikan.
b.) Peradilan yang bebas dan tidak memihak, tidak terpengaruh oleh
sesuatu kekuasaan/kekuatan apapun.
c.) Jaminan kepastian hukum yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya
dapat dipahami, dapat dilaksanakan dan aman dalam melaksanakannya.
3. Simposium hak-hak Asasi Manusia (Juni 1967)
Demokrasi yang diterapkan harus demokrasi yang dijiwai oleh rasa
tanggungjawab terhadap Tuhan dan sesama.6
Namun demikian penerapan demokrasi diberbagai Negara didunia, memiliki ciri
khas dan spesifikasi masing-masing, yang lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas
masyarakat sebagai rakyat dalam suatu Negara.

B. Nilai- Nilai Demokrasi


Terdapat nilai-nlai demokrasi yang dianggap baik dan positif bagi warga. Nilai-nilai
demokrasi mengandung makna bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat, setiap warga
Negara memiliki kebebasan yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaran
pemerintahan.7
6 Kaelan Achmad Zubaidi, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta:
Paradigma, 2010, hal. 63-64
7 http://www.jimlyschool.com(Senin, 02-03-2015, 12.44)

Setiap warga menginginkan tegaknya demokrasi di negaranya . nilai atau kultur


demokrasi penting untuk tegaknya demokrasi disuatu Negara. Henry B. Mayo dalam
bukunya Introduction to Demokratic Theory merinci beberapa nilai yang terdapat dalam
demokrasi, yaitu:
1. Menyelesaikan persoalan secara damai dan melembaga.
2. Menjamin terselenggaaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat
yang sedang berubah.
3. Menyelenggarakan pergantian pemimpin secara teratur.
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai taraf yang minimum.
5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman (diversity).
6. Menjamin tegaknya keadilan.
Nilai-nilai demokrasi dipercaya akan membawa kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam semangat egalitarian dibandingkan dengan ideologi non-demokrasi.
Menurut Dahl keuntungan pelaksanaan demokrasi sebagai berikut:
1. Demokrasi menolong mencegah tumbuhnya pemerintahan oleh kaum otokrat
yang kejam dan licik.
2. Demokrasi menjamin bagi warga negaranya dengan sejumlah HAM yang tidak
diberikan oleh sistem-sistem yang tidak demokratis.
3. Demokrasi menjamin kebebasan yang lebih luas bagi warga negaranya.
4. Demokrasi membantu rakyat untuk melindungi kepentingan dasarnya.
5. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat memberikan kesempatan
sebesar-besarnya bagi orang-orang untuk menggunakan kebebasannya untuk
menentukan nasibnya sendiri yaitu untuk hidup di bawah hukum yang mereka
tentukan dan konsekwensikan sendiri.
6. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat memberikan kesempatan
sebesar-besarnya untuk menjalankan tanggung jawab moral.

7. Demokrasi membantu perkembangan manusia lebih total.


8. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat membantu perkembangan
kadar persamaan politik yang relatif tinggi.
9. Negara-negara demokrasi perwakilan modern tidak berperang satu sama lain.
10. Negara-negara

demokratis

yang

konsekuen

terhadap

kedemokratisannya

cenderung lebih makmur daripada Negara-negara dengan pemerintahan yang


tidak demokratis.8
Untuk dapat menjamin tetap tegaknya nilai-nilai demokrasi tersebut maka perlu
diselenggarakan lembaga-lembaga sebagai berikut:
1. Pemerintah yang bertanggung jawab.
2. Lembaga perwakilan rakyat yang menyalurkan aspirasi rakyat dan mengadakan
pengawasan (kontrol) terhadap pemerintah.
3. Pembentukan organisasi/partai politik.
4. Pers dan media masa yang bebas untuk menyatukan pendapat.
5. Sistem

peradilan

yang

bebas

untuk

menjamin

hak-hak

asasi

dan

mempertahankan keadilan.

Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai yang diperlukan untuk mengembangkan


pemerintah yang demokratis. Nilai-nilai tersebut antara lain kebebasan (berpendapat,
berkelompok, berpartisipasi), menghormati orang/ kelompok lain, kesetaraan, kerja sama,
persainbgan, dan kepercayaan9
C. Prinsip dan Parameter Demokrasi
Suatu hal yang prinsip dikenal umum bahwa dalam Negara yang menganut
demokrasi

adalah

adanya

kebebasan

berbicara,

beragama,

berpendapat,

8 https://windrawawin.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-nilai-nilaidemokrasi-di-sekolah/(Rabu, 4-03-2015, 10.52)


9 Ibid.,

berserikat, menghormati minoritas dan hidup layak. Prinsi-prinsip itu merupkan hak
kodrati manusia sebagai manusia (manusia beradab). Dalam Negara demokrasi
semua orang harus diberi hak dan kesempatan yang sama. Sesama warga Negara
tidak boleh dibeda-bedakan atas alasan apapun, demokrasi menghendaki terjadinya
hubungan yang sama dan setara (egaliter). Dengan demikian, kesetaraan warga
Negara menjadi hal yang utama. Dalam Negara demokrasi menghendaki juga
terpenuhi kebutuhan umum, artinya kebutuhan yang berkaitan dengan rakyat
menjadi

fokus

perhatian.

Kebutuhan

umum

menyangkut

kmakmuran

dan

kesejahteraan bersama serta kebaikan bersama.


Demokrasi menghendaki penghormatan terhadap perbedaan (pluralisme).
Perbedaan dalam masyarakat yang plural adalah sebagai sesuatu yang wajar dan
bukan penyebab konflik dan pertentangan tetapi justru sebagai kekayaan. Oleh
karena itu, dalam demokrasi perlu ada sikap saling memahami dan pengertian,
perlu kompromi, keterbukaan dan kearifan.
Demokrasi menghendaki adanya jaminan hak-hak dasar. Hak-hak dasar
manusia dijungjung tinggi karena itu bekaitan dengan martabat dan kodrat manusia
sebagai manusia. Hak dasar itu seperti hak untuk hidup, memperoleh penghidupan
yang layak, bebas berekspresi, berpendapat dan berserikat termasuk terhindar dari
rasa ketakutan. Dalam demokrasi juga diperlukan adanya perubahan yang damai.
Perubahan social secara demokratis memungkinkan terjadi adanya perubahan
system pemerintahan Negara secara damai dan melembaga. Perubahan kehidupan
kenegaraan akan berjalan sesuai dengan harapan rakyat bila rakyat memahami
demokrasi secara benar.10
Menurut Robert A. Dahl prinsip yang harus ada dalam system demokrasi adalah:
1. Kontrol atas keputusan pemerintah.
2. Pemilihan yang teliti dan jujur.
3. Hak memuih dan dipilih.
4. Kebebasan menyatakan perdapat tanopa ancamanKebebasan mengakses
informasi.
5. Kebebasan berserikat
Untuk mengukur suatu Negara/pemerintah dalam menjalankan tata pemerintahannya
dikatakan demokratis dapat dilihat dari 4 aspek yaitu:
1.) Masalah pembentukan Negara
2.) Dasar kekuasan Negara
3.) Susunan kekuasaan Negara
4.) Masalah control rakyat
Menurut Sri Soemantri negara dikatakan demokrasi yaitu:
a. Hukum ditetapkan dengan persetujuan rakyat yang dipilih secara bebas.
10 Ibid.,

b. Hasil pemilu dapat mengakibatkan pergantian orang-orang pemerinrtah


c. Pemerintah harus terbuka
d. Kepentingan minoritas harus dipertimbangkan
Manfaat demokrasi:

Kesetaraan sebagai warga Negara.


Demokrasi bertujuan memperlakukan semua orang adalah sama dan sederajat.
Memenuhi kebutuhan-kebutuhna umum.
Demokkrasi lebih mungkin untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rakyat biasa.
Pluralisme dan kompromi.
Demokrasi mengandalkan debat terbuka persuasive dan kompromi.
Menjamin hak-hak dasar.11
Demokrasi menjamin kebebasan-kebebasan dasar.
Pembaharuan kehidupan sosoial.
Demokrasi memunginkan terjadinyapembaharuan kehidupan social.12

D. Jenis-Jenis Demokrasi
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada
bangsa itu sendiri.13 Dalam upaya pelaksanaan kehidupan demikian adanya
demokrasi justru melegalitaskan penyampaian segala bentuk aspirasi bangsa
terhadap pemerintahan yang berjalan. Sebagai suatu konsep yang dapat dikaji
secara luas dari berbagai sudut pandang dan sisi kehidupan, demokrasi yang
berkembang didunia memiliki berbagai jenis, yakni :
1. Demokrasi Berdasarkan Cara Penyampaian Pendapat
a. Demokrasi Langsung
Dalam demokrasi langsung, rakyat diikutsertakan

dalam

proses

pengambilan keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan. Demokrasi


langsung juga dikenal sebagai demokrasi bersih. Di sinilah rakyat memiliki
kebebasan secara mutlak memberikan pendapatnya, dan semua aspirasi mereka
dimuat dengan segera didalam satu pertemuan. Jenis demokrasi ini dapat
dipraktekkan hanya dalam kota kecil dan komunitas yang secara relatif belum
berkembang, di mana secara fisik memungkinkan seluruh elektorat untuk
bermusyawarah dalam satu tempat, walaupun permasalahan pemerintahan tersebut
bersifat kecil.
Demokrasi langsung berkembang di negara kecil Yunani kuno dan Roma.
Demokrasi ini tidak dapat dilaksanakan di dalam masyarakat yang kompleks dan
11 Azra, Azumardi, Paradigma Baru Pendidikan Nasional. hal.64
12 http://www. aniatih.blogspot.com/favicon.ico(Rabu, 4 Maret 2015, 12.44)
13 Kaelan, Pendidikan Pancasila, hal. 13

negara yang besar. Demokrasi murni yang masih bisa diambil contoh terdapat di
wilayah Switzerland. Bentuk demokrasi murni ini masih berlaku di Switzerland dan
beberapa negara yang didalamnya terdapat referendum dan inisiatif. Beberapa
negara ada yang sangat memungkinkan rakyat untuk memulai dan mengadopsi
hukum, bahkan untuk mengamandemenkan konstitusional dan menetapkan
permasalahan publik politik secara langsung tanpa campur tangan representatif.
b. Demokrasi Tidak Langsung atau Demokrasi Perwakilan.
Demokrasi ini dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihnya
melalui Pemilu. Rakyat memilih wakilnya untuk membuat keputusan politik. Aspirasi
rakyat disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan
rakyat. Di dalam negara yang besar dan modern demokrasi tidak bisa berjalan
sukses. Oleh karena itu, untuk menanggulangi masalah ini diperlukan sistem
demokrasi secara representatif. Para representatif inilah yang akan menjalankan
atau menyampaikan semua aspirasi rakyat di dalam pertemuan. Dimana mereka
dipilih oleh rakyat dan berkemungkinan berpihak kepada rakyat. (Garner). Sistem ini
berbasis atas ide, dimana rakyat tidak secara langsung hadir dalam menyampaikan
aspirasi mereka, namun mereka menyampaikan atau menyarankan saran mereka
melaui wakil atau representatif. Bagaimanapun, di dalam bentuk pemerintahan ini
wewenang disangka benar terletak ditangan rakyat, akan tetapi semuanya
dipraktekkan oleh para representatif.
c. Demokrasi Perwakilan dengan Sistem Pengawasan Langsung dari Rakyat
Demokrasi ini merupakan campuran antara demokrasi langsung dengan demokrasi
perwakilan. Rakyat memilih wakilnya untuk duduk di dalam lembaga perwakilan
rakyat, tetapi wakil rakyat dalam menjalankan tugasnya diawasi rakyat melalui
referendum dan inisiatif rakyat.
2. Demokrasi Berdasarkan Titik Perhatian atau Prioritasnya
a. Demokrasi Formal
Demokrasi ini secara hukum menempatkan semua orang pada kedudukan
yang sama dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi. Individu
diberi kebebasan yang luas, sehingga demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal.
b. Demokrasi Material
Demokrasi material memandang manusia mempunyai kesamaan dalam
bidang sosial-ekonomi, sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas.
Demokrasi semacam ini dikembangkan di negara sosialis-komunis.

c. Demokrasi Campuran
Demokrasi ini meruapakan campuran dari kedua demokrasi tersebut di atas.
Demokrasi ini berupaya menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan
menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang.
6. Berdasarkan Prinsip Idiologi
a. Demokrasi Liberal
Demokrasi ini memberikan kebebasan yang luas pada individu. Campur
tangan pemerintah diminimalkan bahkan ditolak. Tindakan sewenang-wenang
pemerintah terhadap warganya dihindari. Pemerintah bertindak atas dasar konstitusi
(hukum dasar).
b. Demokrasi Rakyat atau Demokrasi Proletar
Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat. Negara yang dibentuk tidak
mengenal perebedaan kelas. Semua warga negara mempunyai persamaan dalam
hukum dan politik.
7. Berdasarkan Wewenang dan Hubungan antar Alat Kelengkapan Negara
a. Demokrasi Sistem Parlementer
Ciri-ciri pemerintahan parlementer:

DPR lebih kuat dari pemerintah

Menteri bertanggung jawab pada DPR

Program kebijaksanaan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota


parlemen.

Kedudukan kepala negara sebagai symbol.

Tidak dapat diganggu gugat.

b. Demokrasi Sistem Pemisahan/Pembagian Kekuasaan (Presidensial)


Ciri-ciri pemerintahannya:

Negara dikepalai presiden

Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih


dari dan oleh rakyat melalui badan perwakilan.

Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri.

Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR, melainkan kepada presiden.

Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai lembaga negara,
dan tidak dapat saling membubarkan.

E. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia


Demokrasi dapat kita pandang sebagai suatu mekanisme dan cita-cita hidup
berkelompok yang di dalam UUD 1945 disebut kerakyatan. Demokrasi dapat dikatakan
merupakan pola hidup berkelompok didalam organisasi Negara, sesuai dengan keinginan
orang-orang yang hidup berkelompok tersebut.keinginan orang-orang (demos) yang
berkelompok tersebut ditentukan oleh pandangan hidup bangsa (weltanschauung),
falsafah hidup bangsa (filosofiche grondslag), dan ideologi bangsa yang bersangkutan.14
Dalam sejarah Negara Republik Indonesia yang telah lebih dari setengah abad,
perkembangan demokrasi telah mengalami pasang surut. Masalah pokok yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia ialah bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi dan
membangun kehidupan social dan politik yang demokratis dalam masyarakat yang
beraneka ragam pola adat dan budayanya. Masalah ini berkisar pada penyusunansuatu
system politik dengan kepemimpinan cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan
ekonomi serta character and nation building, dengan partisipasi rakyat, sekaligus
menghindarkan timbulnya diktatur perorangan, partai ataupun militer.15 Demokrasi di
14 Sobana, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2005, hal. 27
15 H. Kaelan, H. Achmad Zubaidi, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta:
Paradigma, 2005, hal. 63

Indonesia tertuang dalam UUD 1945 yaitu mengakui adanya kebebasan hak, mengakui
perbedaan, dan keberagaman Bhineka Tunggal Ika.16
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dapat dibagi dalam empat periode:
a. Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer yang menonjolkan peranan
parlemen serta partai-partai. Pada masa ini, kelemahan demokrasi parlementer
memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik dan DPR. Akibatnya
persatuan yang digalang selama perjuangan melawan musuh bersama menjadi
kendor

dan

kemerdekaan.

tidak
17

dapat

dibina

menjadi

kekuatan

konstruktif

sesudah

Dalam demokrasi parlementer, pemilihan umum pertama di

Indonesia diadakan pada 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR, dan
tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih wakil rakyat yang duduk di Dewan
Konstituante yang akan membentuk UUD baru sebagai pengganti UUDS sampai
1959.18
b. Periode 1959-1965, masa demokrasi terpimpin yang dalam banyak aspek telah
menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa
aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi presiden,
terbatasnya peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis, dan peran
ABRI sebagai unsur sosial-politik, semakin meluas.
c. Periode 1966-1998, masa demokrasi pancasila era Orde Baru yang merupakan
demokrasi konstitusionalyang menonjolkan sistem presidensial. Landasan formal
periode ini adalah Pancasila, UUD 1945 dan ketetapan MPRS/MPR dalam
rangka untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang
terjadi pada masa demokrasi terpimpin. Namun dalam perkembangannya peran
presiden semakin dominan terhadap lembaga-lembaga negara yang lain. Melihat
praktek demokrasi pada masa ini, nama Pancasila hanya digunakan sebagai
legitimasi politis penguasa saat itu, sebab pada kenyataannya yang dilaksanakan
tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

16 H. Kaelan, H. Achmad Zubaidi, Ibid, hal. 68


17 Ibid., hal. 63-64
18 Noor, Pendidikan Kewarganegaraan, hal. 186

d. Periode 1999-sekarang, masa demokrasi Pancasila era Reformasi dengan


berakar pada kekuatan multipartai yang berusaha mengembalikan perimbangan
kekuatan antar lembaga Negara, antara eksekutif, legislative,dan yudikati. Pada
masa ini peran partai politik kembali menonjol, sehingga iklim demokrasi
memperoleh nafas baru. Jikalau esensi demokrasi adalah kekuasaan ditangan
rakyat, maka praktek demokrasi tatkala Pemilu memang demikian, namun
pelaksanaannya setelah pemilu banyak kebijakan tidak mendasarkan pada
kepentingan rakyat, melainkan lebih ke arah pembagian kekuasaan antara
presiden dan partai politik dalam DPR. Dengan kata lain model demokrasi era
reformasi pada saat ini kurang mendasarkan pada keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia (walfare state). 19

F. Mengembangkan Sikap Demokrasi


Bangsa indonesia saat ini pada era reformasi, sedang belajar menjungjung tinggi nilainilai demokrasi. Menurut Somantri (2001), warga Negara yang baik adalah warga Negara
yang

patriotic,

toleran,

setia

terhadap

bangsa,

cinta

Negara,

beragama,

20

demokratis. Untuk mengembangkan sikap demokrasi, maka perlu ditanamkan hal-hal


sebagai berikut :
Memperhatikan dan menghormati seseorang yang tengah menyampaikan
perasaan, pendapat.
Memberikan kesempatan memperbaiki sebelum memberikan sanksi(hukuman).
Melibatkan berbagai pihak dalam upaya pengambilan keputusan.
Untuk pembelajaran demokrasi disekolah dan perkuliahan, maka ada beberapa hal
khusus yang perlu di perhatikan oleh para guru dan dosen, yaitu :
Menjadikan siswa dan mahasiswa sebagai subyek atau teman dalam suatu
proses belajar atau perkuliahan.
Sebagai pendididk baik guru maupun dosen, sebaiknya belajar untuk berlapang
dada dalam menerima kritik murid.
Guru dan dosen mengembangkan sikap adil, terbuka, konsisten, dan bijaksana
dalam memberikan hukuman kepada murid dan mahasiswa yang bersalah.

19 H. Kaelan, H. Achmad Zubaidi, Pendidikan Kewarganegaraan, hal. 63


20 Abdul Aziz Wahab Sapriya, Teori dan Landasan Pendidikan
Kewarganegaraan, Bandung: Alfabeta, 2011, hal. 1

Guru dan dosen sebaiknya menghindari mencaci-maki atau memarahi murid dan
mahasiswa dihadapan teman-temannya, karena harga diri mereka akan
terkoyak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh murid dan mahasiswa adalah sebagai berikut:

Aktif mengungkapkan ide, gagasan, dan pikirannya kepada guru/dosen.


Siswa dan mahasiswa mempunyai motivasi agar lebih maju dan dewasa.
Mengembangkan derajat kesehatan sehingga sehat secara jasmani dan rohani.
Mengembangkan perasaan sehingga menjadi halus dan bisa memahami orang

lain.
Mengembangkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
Mempunyai kemauan untuk belajar berorganisasi.21
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat dan pemerintah dalam proses
pengembangan sikap demokrasi antara lain;
Mendidik masyarakat untuk bersikap dewasa.
Mendorong sikap kesatria dengan mengakui kesalahan, atau bersikap siap
menang atau kalah.
Mengembangkan sikap menghargai perbedaan pendapat, pernbedaan pendapat
adalah suatu rahmat, dan keputusan bersama adalah pilihan yang terbaik yang
dihasilkan dari suatu kompromi.
Menggunakan mekanisme demokrasi untuk mencari titikperbedaan pendapat.22

21 http://www.qraboy.blogspot.comDiakses 4 Maret 2015 pkl. 14.57

22Ibid.,

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa dalam demokrasi
antara teori dan praktik terdapat diantaranya unsur-unsur nilai nilai demokrasi, prinsip,
parameter demokrasi, dan jenis-jenis demokrasi. Dalam upaya penegakkan demokrasi
yang benar-benar adil melibatkan suara berbagai kalangan rakyat unsur-unsur tersebut
haruslah diamalkan dengan sebaik-baiknya sehingga tercipta Negara yang menjunjung
tinggi demokrasi tanpa adanya ketidakadilan di tengah rayatnya. Demokrasi sendiri
secara singkat yaitu dari rakyat oleh rakyat, dan untuk

rakyat. Adapun bentuk

perealisasiannya dapat melalui berbagai media misalnya mufakat, musyawarah, dll.


Prinsip-prinsip demokrasi bukanlah sebuah prasati yang harus dilindungi, tetapi untuk
diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari yang paling kecil
tingkatanya. Serta adanya parameter demokrasi digunakan sebagai alat untuk
mengukur seberapa baik demokrasi di sebuah Negara berlangsung.
2. Saran
Semoga adanya poin demi poin yang telah diulas diatas dapat memberikan
gambaran tentang apa sebenarnya demokrasi itu. Sebgai masayarakat sebuah Negara
yang

menjunjung

tinggi

demokrasi

mudah-mudahan

kita

dapat

menambah

memperoleh hikmah berupa pengetahuan serta lebih mengetahui hak-hak dan


kewajiban kita sebagai bagian dari sebuah Negara demokrasi, Indonesia.

Referensi

Abdul Aziz dkk, Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan, Bandung: Alfabeta,
2011.
http://www. aniatih.blogspot.com/favicon.ico(Rabu,4-03-2015, 12.44)
http://www.jimlyschool.com(Senin, 2-03-2015, 12.44)
http://www.kewarganegaraanblog.wordpress.com(Senin, 2-03-2015, 13.00)
http://www.kewarganegaraanblog.wordpress.com(Senin, 2-03-2015,13.08)
http://www.qraboy.blogspot.com(Rabu, 4-03-2015, 14.57)
https://windrawawin.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-nilai-nilai-demokrasidi-sekolah/(Rabu, 4-03-2015, 10.52)
Kaelan, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Paradigma, 2005.
Kaelan, Pendidikan Pancsila, Yogyakarta: Paradigma, 2010.
Sobana, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Sutoyo, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Winarno, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

You might also like