You are on page 1of 6

KAJIAN PERKEMBANGAN DAN USULAN

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE FRAMEWORK


Lila Setiyani
Sekolah Tinggi Managemen Informatika dan Komputer Likmi
Ir. H. Juanda No.96 Bandung 40132, Jawa Barat - Indonesia
Lila.catra.kastara@gmail.com

Abstract Teknologi Informasi yang semakin kompleks memicu


berkembangnya pemahaman atas cara pandang terhadap teknologi
tersebut. Perkembangan ini menghadirkan kajian dan pengayaan
dalam memahami kehadiran teknologi. Perkembangan Teknologi
Indormasi di barengi dengan berkembangnya enterprise architectur
(EA) baik dari konseptual dan teknik implementasi. Untuk
menerapkan EA , kajian tentang infromasi EA menjadi sangat
penting. Framework yang dikaji adalah framework yang sudah
digunakan dan populer karena sudah teruji oleh penggunanya.
Dengan kajian ini organisasi akan lebih mudah menentukan EA yang
sesuai dengan karekteristiknya. Tulisan ini bermaksud , sebagai
kajian untuk memahami tentang Enterprise Architecture, sehingga
dapat dicari keunggulan dari setiap Enterprise Architecture
Framework. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan
beberapa framework. Proses yang dilakukan adalah mencari
perbedaan, mengkritik, membandingkan , menggabungkan dan
menyimpulkan dari masing masing EA Framework. Output yang
diharapkan adalah menemukan framework yang paling tepat untuk
diimplemnatsikan di organisasi.
Keywords Enterprise Architecture , Framework

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekbangan teknologi Indormasi(TI) dan Perubahan
Lingkunagn organisasi, menuntut setiap organisasi untuk dapat
cepat beradaptasi agar kelangsungan hidup organisasi dapat terjaga
dalam jangka waktu yang panjang. Perancangan Sebuah Enterprise
Architecture(EA) pada prinsipnya digunakan untuk membuat
sebuah standarisasi dan sebagai arahan untuk merealisasikan tujuan
strategi dari perusahaan. Secara Umum EA dikembankan
berdasarkan pertimbangan penyelarasan dengan tujuan strategi
perusahaan, integrasi dengan bisnis proses, memfasilitasi
perubahan, mengurangi proses development, modernisasi time
frame, resource requirement, dan konvergensi dengan standar
dalam teknologi informasi. Selain itu , implementasi EA dikaitkan
dengan peningkatan tata kelola, dapat didefinisikan sebagai basis
aset informasi startegis yang menentukan misi, informasi , dan
teknologi yang dibutuhkan oleh organisasi. Oleh karena itu,
pemilihan EA yang tepat merupakan kunci keberhasilan dalam
perancangan sebuah framework organisasi. Salah satu metode
pemilihan dengan melakukan kajian studi literatur.
Kajian yang digunakan adalah dengan membandingkan diantara
beberapa framework. Proses yang dilakukan terdiri dari melakukan
dan
mencari
perbedaan,
mengkritik,
membandingkan,
menggabungkan, dan menyimpulkan dari masing masing EA
framework. Output yang diharapkan dari kajian ini adalah

menemukan framework yang cocok untuk di implementasikan di


organisasi.
B. Gambaran Umum Tentang Enterprise Architecture
Architecture dapat di definiskan sebagai sebuah blueprint
yang menjelaskan bagaimana sebuah elamen Teknologi Informasi
dan managemen bekerja bersama dalam satu kesatuan dan
memberikan gambaran mengenai hubungan atara proses
managemen dengan TI yang sekarang dan yang diharapkan. Jika
dikaitkan dengan enterprise, EA harus memberikan startegi yang
memungkinkan organisasi mendukung keadaan yang sekarang dan
juga bertindak sebagai roodmap menuju lingkungan yang
ditargetkan. Proses transisi ini akan mencakup perencanaan utama
organisasi, Proses pengendalian investasi, proses perencanaan
organisasi dan metodologi daur ulang hidup sistem organisasi. EA
akan menggabarkan prinsip prinsip dan tujuan serta kumpulan
pengarahan seperti isu promosi interoperabilitas, sistem terbuka,
akses publik, kepatuhan terhadap kepuasan end user, dan keamanan
TI. Sebuah EA menghubungkan perencanaan startegis perusahaan
dan perencanaan kinerja dengan enterprise data architecture,
enterprise application architecture, dan enterprise technical
architecture (hendley, 2008). Selain sebagai kolaborasi atau
penghubung, EA memberikan ekspresi lengkap perusahaan,
masterplan yang bertindak sebagai kekuatan diantara aspek
perencanaan bisnis (Tujuan, Visi , Strategi, dan Prinsip tata kelola),
aspek operasi bisnis (Istilah, struktur, organisasi, tugas, kegiatan
dan informasi bisnis), aspek otomatisasi (sistem informasi, dan
database), dan teknologi infrastruktur bisnis (Schekkerman,2004).
Oleh karena itu, diperlukan koherensi dalam desain dan untuk
memberikan gambaran yang menyeluruh tentang perusahaan dan
memberikan wawasan yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan
dan memfasilitasi translasi strategi perusahaan ke dalam
operasional harian (Lankhorst,2009)
II. STUDI LITERATUR
A. Prinsip Dasar EA Framework
Dalam memaksimalkan peran EA, dibutuhkan sebuah
framework yang memiliki model simbolis untuk menspesifikasikan
berbagai fase EA. Dari sebuah model simbolis diinterprestasikan
menjadi model semantik, model ini mengekspresikan makna dari
masing masing simbol pada sebuah model. Untuk dapat mengerti
relasi antara model semantik dengan arsitektur, maka harus
dipahami tujuan dari modeling yaitu untuk memprediksi realitas
dari keadaan sebenarnya. Gambaran antara arsitektur dengan model
simbolik dan sematik terlihat dibawah ini: (Matthes, 2009)

Gambar 2. 1 The enterprise symbolic and sematic models


Berdasarkan konsep tersebut, sebuah EA dikatakan ideal
jika terdapat informasi logikal organisasi yang berkaitan dengan
multi-level, multi-dimensional pada seluruh elemen organisasi.
Informasi yang dimaksud adalah tujuan strategis (Objective, dan
strategi), aturan dan ukuran bisnis, keperluan informasi, sistem
aplikasi, hubungan antara aplikasi dan elemen data , dan
infrastruktur teknologi (Handley,2008). Oleh karena itu, didalam
sebuah EA harus dapat terdapat panduan, standar, kebijakan, dan
aturan aturan bisnis yang menggambarkan lingkungan
perusahaan . Di antara framework yang paling banyak dan lazim
digunakan dalam dunia industri maupun pemerintahan adalah
Zachman Framework, EAP(Enterprise Architecture Planning),
FEAF(Federal Enterprise Arsitecture Framework) , TOGAF(The
Open Group Architecture Framework), DoDAF(Departement of
Defense Architectural Framework), IAF(Integrated Architecture
Framework) Sebagai gambaran dari masing masing framework
tersebut sebagai berikut.
Zachman Framework
Zachman Framework diperkenalkan oleh John
Zachman (1987), Zachman Framework bukan sebuah
metodologi untuk mengembangkan suatu arsitektur
enterprise karena bersifat kategorisasi artifak EA dan
tidak ada cara yang standar untuk mengimplematasikan
framework. Zachman Framework hanya berupa
thinking tool yaitu membantu arsitek dan manager
untuk mengisolasi masalah dan mengatur apa saja yang
perlu diurus dalam membengun EIS.
Sumbu Zachman Framework :
a.
Vertikal
:
Menyediakan
berbagai
cara
pandang/perspektif dari keseluruhan arsitectur (Planner
, Owner, designer, builder, subcontractor, user)
b. Horisontal : Abstraksi klasifikasi dari arsitektur (data
, function, netowrk, people, time, motivation)
Perspektif merupakan suatu yang berurutan dimana
secara kronologis harus jelas dari mulai planner hingga
ke user. Setiap perspektif memberikan syarat dan
batasan pada arsitecture IS. Setiap perspektif
merupakan representasi lengkap IS dari sudut pandang
tertentu.
Seluruh
perspektif
secara
bersama
memberikan deskripsi lengkap EA.
Berikut Kaidah Zachman Framework :
a. Dimension Importance : walaupun setiap kolom tidak
memiliki priorotas tetap secara konvensi untuk
memudahkan dibaca dan dijadikan acuan, kolom
biasanya dari kiri ke kanan.

b. Dimension Simplicity : Setiap kolom bersifat


sederhana , model dasar untuk menggambarkan bagian
dari enterprise dan arsitektur IS.
c. Dimension Uniqueness : Model dari setiap kolom
bersifat unik.
d. Perspective Uniqueness : Setiap baris menampilkan
sebuah perspektif yang besifat unik dan berbeda.
e. Cell Uniqueness : Setiap sel ZF juga bersifat unik,
artinya setiap isi suatu sel tidak terdapat pada sel yang
lain
f. Dimension Necessity : Keenam dimensi berfungsi
untuk mempresntasikan secara lengkap setiap
perspektif
g. Logic Recursiveness : Setiap sel ZF bisa dibuat
menjadi lebih detail dalam berbagai level.

Keunggulan dari Zacman Framework :


a. Framework ini sangat mudah dipahami, karena
mengacu kepada organisasi secara umum dan
menggambarkan tools dan metodologi secara
independen.
b. Semua komponen dapat dipetakan untuk menemukan
kondisi yang paling cocok dengan organisasi.
c. Adanya
klasifikasi
memungkinkan
untuk
mengidentifikasi seluruh bagian bagian berbeda dari
infrastrujtur TI melalui perspektif yang berbeda.
Dengan demikian , akan lebih banyak daftar komponen
yang lebih teratur untuk dianalisa.
EAP (Enterprise Architecture Planning)
EAP adalah proses mendefinisikan
arsitektur
arsitektur yang diperlukan dalam suatu enterprise
dengan penggunaan data/informasi yang mendukung
proses bisnis dan juga mencakup rencana implementasi.
Pendekatan Eap adalah menyediakan arah , tahap ,
langakah, tugas, dan artifak arsitektur yang hasilkan
dan memilih metodologi penunjang yang efektif sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan enterprise tersebut.
EAP mengahsilkan blueprint yang mendeskripsikan
bagaiman keterkaitan antara elemen TI dan
Managemen Informasi bekerjasama dalam membentuk
suatu sistem informasi (SI) yang terintegrasi.
Tahapan Pengembangan EAP :

Gambar 2.2 Tahapan Pengembangan EAP


Produk Pertahapan EAP

Berikut Kategori EA dalam TOGAF :

Tabel 2.1 Tabel Produk Tahapan EAP


Kelebihan Motede EAP :
a. Motodologinya lengkap serta mudah digunakan.
b. Mengunakan pengdekatan kualitas data yang
berorentasi pada kebutuhan bisnis sehingga mendukung
perputaran roda bisnis .
c. cocok untuk semua jenis organisasi baru
maupunyang sudah berjalan.

FEAF (Federal Enterprise Arsitecture Framework)


FEAF dikembangkan oleh federal agency yang
melewati batas multiple inter-agency . FEAF
menyediakan standar untuk mengembangkan dan
mendokumentasikan dekripsi arsitektur pada area yang
menjadi prioritas utama. FEAF membagi arsitektur
menjadi area bisnis, data aplikasi dan teknologi, dimana
sekarang FEAF juga mengadopsi Zacman Framework
dan metodologi perencanaan EA oleh Spewak
(Minoli,2008).
Struktur
komponen
FEAF
diperuntukkan sebagai regerence point untuk
memfasilitasi koordinasi yang efektif dan efisien dari
proses bisnis, penggunaan teknologi, aliran informasi,
dan investasi pada fedral agencies. FEAF meneydikan
sebuah struktur untuk mengembangkan , memlihara
dan mengimplementasikan lingkungan operasional di
top-level dan mendukung implementasi dari sistem TI.
Objektif dari FEAF memungkinkan pemerintah federal
dan organisasinya mencapai hal berikut (Minoli,2008) :
a. Meningkatkan teknologi
dan mengurangi
pengeluaran TI yang berlebih di pemerintah.
b. Memfasiltasi integrasi TI dan sharing data antar
institusi .
c. Menggunakna praktik arsitektur yang umum.
d. Membantu Institusi bertemu mandat legislatif
Enterprise Architecture.
TOGAF (The Open Group Architecture Framework)
TOGAF diperkenalkan pada tahu 1995 , Oleh US
Depertement of Defense TAFIM, Versi akhir TOGAF
dipublish tahun 2009. TOGAF adalah suatu kerangka
kerja yang terperinci dan seperangkat alat pendukung
untuk mengembangkan suatu EA, digunakan untuk
mendesain, mengevaluasi dan membangunEA.
Bentuk kongkret TOGAF membagi EA kedalam empat
kategori yaitu : Busines architecture, application
architecture, data architecture dan technical
architecture.

Tabel 2.2 Tabel Kategori EA dalam TOGAF


Kelebihan dari TOGAF adalah :
a. IT Operation yang dimiliki perusahaan akan lebih
efisien . Hal ini merujuk pada fakta bahwa terdapat
biaya yang lebih rendah untuk pengembangan, support,
dan maintennace perangkat lunak karena TOGAF bebas
untuk digunakan segala framework.
b. Resiko untuk investasi dimasa mendatang semakin
menurun karena infrastruktur TI yang lebih sederhana
dengan menggunakan TOGAF.
c. Keputusan yang berkaitan dengan pengadaan
infrastruktur tidak lagi begitu kompleks karena
informasi mengenai framework akan dengan mudah di
dapat.
DoDAF(Departement of Defense Architectural
Framework)
DoDAF bertujuan untuk memastikan bahwa deskripsi
arsitektur mengandung entitas arsitektur yang berakitan
dan keterkaitan dapat digunakan untuk memahami,
membandngkan dan mengitegrasikan family of system
(FoSs) dan system of system(SoSs) serta untuk
memungkinkan interoperasi dan interaksi arsitektur
dalam dan antar batas organisional, termasuk join dan
multi nasional (Ring et al, 2007). DoDAF memastikan
bahwa deskripsi arsitektur yang dikembangkan dengan
perintah, pelayanan, dan perantara yang bervariasi tetap
kompatibel dan dapat berinterelasi dan technical
architecture views dapat digunakan dan dapat
diintegrasikan dengan domain organisasional. Sama
seperti framework arsitektur lainnya, DoDAF
menyediakan
aturan
dan
petunjuk
untuk
mengembangkan
dan
menghadirkan
deskripsi
arsitektur, termasuk produk arsitektur. DoDAF
menyediakan input bagaimana mendeskripsikan
arsitektur, tapi tidak menyediakan mekanisme
bagaiman
untuk
membangun
atau
mengimplementasikan sebuah arsitektur yang spesifik
atau bagaiman mengembangkan dan memperoleh
sistem atau sistem dari sistem. Arsitektur terintegrasi
DoDAF terdiri daris ejumlah view dan hubungan
timbal balik yaitu operational view, system view,
technical standards view, dan all view(minoli,2008)
EA Framework lainnya

Jika ditinjau dari perkembangan EA, dapat disimpulkan


bahwa zachman framework dijadikan sebagai
architecture taxonomy dan peletakan pondasi untuk
perkembangan EA framework selanjutnya selain dari
framework diatas, berbagai EA lainnya dikembangkan
sebagi jawaban dari dinamika perkebangan teknologi
informasi dan organisasi. Perspektif yang digunakan
biasanya berdasarkan sudut pandang penemunya
(Pemerintahan, departemen, swata, konsultan, atau
badan sosial) diantaranya adalah
a. Gartner dikembangkan oleh reaserch organization
sebagi bentuk layanan praktis dengan menggabungkan
bebrapa EA yang dianggap berhasil. Framework ini
sebagi grand design atau konsep keseluruhan yang
digunakan dalam menciptakan suatu sistem. Seperti
dalam arsitektur kota. Di dalamnya framework terdiri
daris ebuah abstraksi atau desain dari suatu sistem,
struktur, komponen dan bagaiman mereka saling
berhubungan ketika membangun kemampuan TI baru.
b. Methodology for Agency Enterprose Architecture
(Magenta framework) yang banyak digunakan untuk
impementasi E-Goverment. Framework ini meliputi
secara seimbang antara level perencanan startegi dan
level arsitektur teknis.
c. Dan masih banyak lain EA framework yang
lain.Diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah
sesuai dengan berkembangnya kebutuhan EA.
III. KAJIAN FRAMEWORK UNTUK ORGANISASI

Vendor neutrality
Information availability
Time to value refers
Setelah diketahui kriteria pengukuran maka selanjutnya dilakukan
rating sesuai dengan hasil penelitian . EA framework yang akan
diukur terdiri dari empat yaitu Zacman, TOGAF, FEA dan Gartner.
Rtaing yang berikan antara satu sampai dengan empat (Very poor
poor- acceptable Very Good) dengan interpretasi sebagai berikut :
Table 3.1 Creteria and Rating for EA Framework
(Sumber : Sessions, Roger.(2007))

Dari hasil tersebut terlihat bahwa masing masing dari framework


memilki kelemahan dan kekuatan seperti zachman yang memilki
kekuatan dalam taxomony complatness, TOGAF dalam proses,
FEA dalam partionong guidance dan persective catalog dan
gartner memilii kekuatan di practice guidance dan business focus.
Sumber penelitan kedua Urbaczewski
Tabel 3.2 Compariosn by Vews/Perspectives
(Sumber : Urbaczewski, Lise.(2006))

A Definisi Organisasi
Setelah mengetahui kerakteristik dari masing masing EA
Framework , organisais dihadapkan dengan pilihan EA Framework
seperti apakan yang akan digunakan? Pada prinsipnya untuk
menjawan pertanyaan itu, yang harus ditentukan adalah jenis
organisasi yang akan menerapkan EA tersebut.
B Kriteria Penilain Kajian EA
Untuk dapat mengetahui framework yang ideal maka hasil dari
karakteristik masing masing framework dipetakan ke dalam
sebuah matrik yang dibagi dalam beberapa kriteria sebagai
pengukuran yaitu definisi arsitektur, proses, support, standarisasi,
architecture knowledge base, business support, teknologi, model
bisnis, desain, neutrality, dan prinsip arsitektur lainnya. Kajian
yang sering dijadikan sebagai acuan kriteria pengukuran seperti
yang dikeluarkan oleh Roger Sessions yang melakukan
perbandingan dengan memberikan 12 aspek sebagai pernadingan
(Sessions,2007). Kriteria pengukuran yaitu :
Taxonomy Completeness
Process Completeness
Reference model guidance
Practice guidance
Maturity Model
Business focus
Governance Guides
Partitioning Guidance
Prescriptive Catalog

Tabel 3.3 Comparison by Abstraction


(Sumber : Urbaczewski, Lise. (2006))

Tabel 3.4 Comparison by SDLC Phase


(Sumber : Urbaczewski, Lise(2006))

Dari perbandingan sisi view atau perspectives, abstraction dan


SDLC phase terlihat bahwa Zacman memliki perspective yang
paling komprehensif dibanding dengan DoDAF, FEAF, TEAF, dan
TOGAF. Zachman unggul dari sisi ini karena dari awal zachman
memang menekankan pada taxomony secara rinci yang dipetakan
kepada semua stakeholder yang ada. Selain itu Zachman mampu
mengkalsifikasikan framework dalam kalsifikasi komprehensif
dengan pertanyaan 5W + 1 H(what, where, who, when, why dan
how). Hasil dari perbandingan abstraction ini didukung dengan
pemetaan dalam software Developemnt Life Cycle (Planning,
Analysis, Design, Implementation, dan Maintenance).
Untuk mendapatkan esensi dari state of the art dalam
penilaian terhadap EA framework , penelitan yang terbaru
dilakukan oleh pragmatic Entreprise Architecture tahun 2010. Hal
menarik dari penilain versi Pragmatic EA adalah mengabungkan
dari sisi konseptual dan sisi praktisi sehingga kriteria yang
digunakan sebanyak enam yaitu :
Strategic
Project
Organization
IT
Converange
Usability
Tabel 3.5 Raw Score EA Framework
(Sumber : Pragmatic EA. (2010))

Gambar 3.1 Raw Score Each EA Framework


(Sumber : Pragmatic EA. (2010))
Dari hasil kajian diatas , dapat disimpulkan bahwa :
Magenta, merupakan komprehensif framewaork namun
ditinjau dari ukuran dan tingkat kompleksitanya
framework ini sangat sulit untuk diimplemnetasikan oleh
organisasi yang baru mau memulai penerapan EA.
TOGAF, merupakan sebuah IT architecture framework
bukan EA frameowork. Ukuran cukup besar dan komplek,
disamping itu membutuhkan waktu yang lama dan
membutuhkan biaya yang besar ketika penerapnanya.
Zachman, Merupakan hanya sebatas metamodel meskipun
EA model namun tidak memiliki informasi untuk
implementasi dan mengoperasikan sebuah EA atau
menyediakan panduan dan fitur seperti vision statemen,
maturity model, principle , dan sebagainya.
PEAF, merupakan EA framework yang lengkap dan
memiliki tingkat perisi untuk mengadopsi dan merespon
terjadinya oerubahan lingkungan.
IV. USULAN PERANCANGAN EA UNTUK ORGANISASI
Dari hasil paparan perbandingan dan penilaian diatas,
dapat dikategorikan bahwa sponsor penilaian yang dilakukan oleh
swata, pemerintahan, atau akademisi. Masing masing dari
framework yang dianalisa memiliki kekuatan dan kelemahan
masing masing. Dari setiap framework tersebut hampir semua
menggunakan metode hybrid. Dalam pemilihan framework saat ini
tidak ada yang sempurna diterima semua pihak dan yang
memuaskan semua kebutuhan organisasi oleh karean itu diperlukan
modifikasi sesuai dengan jenis organisasi yang menggunakan.
Sebagai panduan umum bahwa EA harus mengakomodir tiga
Aspek utama yaitu aspek teknik, non teknis dan aspek socio
technology sebagai akubat kehadiran sebuah teknologi.
Dengan menganalisa, membandingkan dan melakukan
pengamatan khusus mengenai permasalahan yang dihadapi saat ini
yaitu arsitektur data, arsitektur teknologi dan arsitektur bisnis dan
data. Dari karakteristik permasalah dan proses bisnis organisasi,
maka dilakukan analisa kesenjangan antara taget arsitektur dengan
arsitektur saat ini. Hasil dari kesenjangan itu dilakukan analisi
dengan dasar teknis dari kerangka EA yang dipilih dan
dimodifikasi. Dari hasil kesenjangan itu dilakukan perubahan
dalam aspek teknis dan non teknis yang terdiri dari tinjauan
strategic and project, organization and IT, Converange, dan

usability. Yang harus mendapatkan validitas dengan menggunakan


focus group disscussion(FGD) dan forum expert panel.
Validitas ini diperlukan untuk memastikan bahwa secara
konseptual EA framework yang dirancang sesuai dengan konsep
dan yang lebih penting dapat atau mampu diimplemntasikan. Aspek
sosio technology menekankan fokus bahwa kehadiran teknologi
akan membawa dampak baik positi atau negatif kepada perusahaan,
dampak sosial yang ditimbulkan harus diantisipasi untuk dapat
meminimalkan kegagalan.
Dengan mengakomodir semua aspek , Model EA framework
yang diusulkan dapat menjawab segala tantangan sekaligus
mendapat dukungan dari stakeholder.
V. Penutup
Tulisan
ini
memberikan
gambaran
mengenai
perkembangan dari Enterprise architecture dengan menekankan
definisi, peran , keunggulan, state of the art dari EA yang saat ini.
Dengan mengetahui perkembangan dari EA tersebut, akan
mmebetu organisasi untuk menerapkan salah satu framework yang
ada. Penerapan framework tersebut dapat dilakukan dengan
mengikuti tahapan dengan mengakomodir aspek teknik, non teknik
dan socio technology sebagai dampak dengan kehadiran teknologi .
REFERENCES
[1]

Hanley, Jeff. (2008). Enterprise Architecture Best Practice Handbook :


Building, Running and Manging Effective Enterprise Architecture Programs
Readi to use supporting documents bringing Enterprise Architecture Theory
into Practice. London: Emereo Pty Ltd..

[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]

Schekkerman, Japp. (2004). A Comparative Survey of Enterprise Architecture


Frameworks. Institute For Enterprise architecture Developments (IFEAD)
Lankhorst, Marc. (2009). Enterprise Modeling Communication and Analysis.
Berlin : Spinger..
Spewak, Steven H., Steven C Hill (1992), Enterprise architecture Planning :
Developing a Bluperint for data, application, and technology, John Weley &
Son.
Schekkerman , J. (2003). Enterprise Architecture Validation Achieving
Business-Aligned and Validated Enterprise Architecture. Institute For
Enterprise architecture Developments.
Matthes, Florian, (2009). A Pattern0based approach to enterprise architecture
mangement . CA.
The Open Goup Architecture Framework (TOGAF) version 8.1.1 Enterprise
Edition. Personal PDF Edition. 2007
Schekkerman, J. (2005). Trend in Eterprise architecture 2005: How are
organizations progressing? Copyright Institute for Enterprise architecture
Development..
Raynard, Boyce. (2007).TOGAF the open goup architecture Framework 100
Success Secrets : 100 Most Asked Question The Missing TOGAF Guide on
how to Achive and Sutain Superior Enterprise Architecture Execution.
Monili, Daniel. (2008).Enterprise Architecture A to Z : framework Business
Process Modeling SOA, and Infrastructure Technology. United State of
America : Auerbach Publicetions.
Watson, H.J. and Carte, T.A.(2000). Executive Information system in
Goverment Organizations, Public Productivity and Mangement Review.
Hagan , J Paula. (2007). Enterprise architecture Body of knowladge : Guide
to the Evolving EA Body of Knowledge. Mitre, Mc Lean, Virgina, 2007.
Sessions, Roger. (20027). Comparison of the Top Enterprise architecture
Methodologies, Object Watc. Inc
Urbaczewski, Lise .(2006). A Comparison of Enterprise architecture
Framework . Paper of Issues in Information System, Vol. VII, No.2, 2006
Pragmatic EA. (2010). PEAF: Framework comparison. Cutting architecture
the bone , ver 2.0.1, March, 2010.
Lusa, Sofian and indra Sensuse (2011) . Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi 2011, Yogyakarta 2011

You might also like