Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekbangan teknologi Indormasi(TI) dan Perubahan
Lingkunagn organisasi, menuntut setiap organisasi untuk dapat
cepat beradaptasi agar kelangsungan hidup organisasi dapat terjaga
dalam jangka waktu yang panjang. Perancangan Sebuah Enterprise
Architecture(EA) pada prinsipnya digunakan untuk membuat
sebuah standarisasi dan sebagai arahan untuk merealisasikan tujuan
strategi dari perusahaan. Secara Umum EA dikembankan
berdasarkan pertimbangan penyelarasan dengan tujuan strategi
perusahaan, integrasi dengan bisnis proses, memfasilitasi
perubahan, mengurangi proses development, modernisasi time
frame, resource requirement, dan konvergensi dengan standar
dalam teknologi informasi. Selain itu , implementasi EA dikaitkan
dengan peningkatan tata kelola, dapat didefinisikan sebagai basis
aset informasi startegis yang menentukan misi, informasi , dan
teknologi yang dibutuhkan oleh organisasi. Oleh karena itu,
pemilihan EA yang tepat merupakan kunci keberhasilan dalam
perancangan sebuah framework organisasi. Salah satu metode
pemilihan dengan melakukan kajian studi literatur.
Kajian yang digunakan adalah dengan membandingkan diantara
beberapa framework. Proses yang dilakukan terdiri dari melakukan
dan
mencari
perbedaan,
mengkritik,
membandingkan,
menggabungkan, dan menyimpulkan dari masing masing EA
framework. Output yang diharapkan dari kajian ini adalah
Vendor neutrality
Information availability
Time to value refers
Setelah diketahui kriteria pengukuran maka selanjutnya dilakukan
rating sesuai dengan hasil penelitian . EA framework yang akan
diukur terdiri dari empat yaitu Zacman, TOGAF, FEA dan Gartner.
Rtaing yang berikan antara satu sampai dengan empat (Very poor
poor- acceptable Very Good) dengan interpretasi sebagai berikut :
Table 3.1 Creteria and Rating for EA Framework
(Sumber : Sessions, Roger.(2007))
A Definisi Organisasi
Setelah mengetahui kerakteristik dari masing masing EA
Framework , organisais dihadapkan dengan pilihan EA Framework
seperti apakan yang akan digunakan? Pada prinsipnya untuk
menjawan pertanyaan itu, yang harus ditentukan adalah jenis
organisasi yang akan menerapkan EA tersebut.
B Kriteria Penilain Kajian EA
Untuk dapat mengetahui framework yang ideal maka hasil dari
karakteristik masing masing framework dipetakan ke dalam
sebuah matrik yang dibagi dalam beberapa kriteria sebagai
pengukuran yaitu definisi arsitektur, proses, support, standarisasi,
architecture knowledge base, business support, teknologi, model
bisnis, desain, neutrality, dan prinsip arsitektur lainnya. Kajian
yang sering dijadikan sebagai acuan kriteria pengukuran seperti
yang dikeluarkan oleh Roger Sessions yang melakukan
perbandingan dengan memberikan 12 aspek sebagai pernadingan
(Sessions,2007). Kriteria pengukuran yaitu :
Taxonomy Completeness
Process Completeness
Reference model guidance
Practice guidance
Maturity Model
Business focus
Governance Guides
Partitioning Guidance
Prescriptive Catalog
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]