Professional Documents
Culture Documents
Menimbang
Mengingat
1.
2.
3.
4.
-25.
6.
7.
8.
9.
Menetapkan
2.
3. Marka . . .
-33.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
adalah
Direktur
Jenderal
Pasal 2
Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan Menteri ini
meliputi:
a. spesifikasi teknis Marka Jalan;
b. penyelenggaraan Marka Jalan; dan
c. pembuatan Marka Jalan.
BAB II
SPESIFIKASI TEKNIS MARKA JALAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
(1)
2. Marka . . .
-4(2)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
-5(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
(2)
(3)
(4)
Pasal 8 . . .
-6Pasal 8
Bentuk, ukuran, dan warna paku jalan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 tercantum dalam gambar 1
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Paragraf 3
Alat Pengarah Lalu Lintas
Pasal 9
(1)
(2)
(3)
(4)
(2)
-7(3)
(4)
(2)
(3)
Pasal 15 . . .
-8Pasal 15
Marka Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
memiliki ketebalan paling rendah 2 (dua) milimeter dan
paling tinggi 30 (tiga puluh) milimeter di atas permukaan
jalan.
Paragraf 2
Marka Membujur
Pasal 16
(1)
(2)
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
Marka
Membujur
berupa
garis
putus-putus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf
b berfungsi sebagai:
a. pembatas dan pembagi lajur;
b. pengarah lalu lintas; dan/atau
c. peringatan akan adanya Marka Membujur berupa
garis utuh di depan.
(2) Marka . . .
-9(2)
Marka
Membujur
berupa
garis
putus-putus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki
panjang dengan ukuran yang sama:
a. 3 (tiga) meter, untuk jalan dengan kecepatan
rencana kurang dari 60 (enam puluh) kilometer per
jam; dan
b. 5 (lima) meter, untuk jalan dengan kecepatan
rencana 60 (enam puluh) kilometer per jam atau
lebih.
(3)
Marka
Membujur
berupa
garis
putus-putus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki
lebar paling sedikit 10 (sepuluh) sentimeter.
(4)
Marka
Membujur
berupa
garis
putus-putus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki jarak
antar marka:
a. 5 (lima) meter, untuk jalan dengan kecepatan
rencana kurang dari 60 (enam puluh) kilometer per
jam; dan
b. 8 (delapan) meter, untuk jalan dengan kecepatan
rencana 60 (enam puluh) kilometer per jam atau
lebih.
(5)
Jarak antar Marka Membujur berupa garis putusputus yang berfungsi sebagai peringatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c lebih pendek daripada
jarak antar Marka Membujur berupa garis putusputus yang berfungsi sebagai pembatas dan pembagi
lajur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Pasal 19
(1)
Marka
Membujur
berupa
garis
putus-putus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 pada
permukaan jalan dapat digantikan dengan kerucut
lalu lintas.
(2)
Penggunaan
kerucut
lalu
lintas
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) hanya bersifat sementara.
Pasal 20
(1)
(2)
- 10 Pasal 21
(1)
(2)
(2)
(1)
(2)
(3)
(4) Dalam . . .
- 11 (4)
(1)
Marka
Melintang
berupa
garis
putus-putus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf
b berfungsi untuk menyatakan batas yang tidak dapat
dilampaui kendaraan sewaktu memberi kesempatan
kepada kendaraan yang mendapat hak utama pada
persimpangan.
(2)
(3)
Marka
Melintang
berupa
garis
putus-putus
sebagaimana pada ayat (1) memiliki panjang paling
sedikit 60 (enam puluh) sentimeter dan lebar paling
sedikit 20 (dua puluh) sentimeter.
(4)
Marka
Melintang
berupa
garis
putus-putus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki jarak
antar marka sebesar 30 (tiga puluh) sentimeter.
Pasal 26
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
Pasal 30 . . .
- 13 Pasal 30
Bentuk dan ukuran Marka Serong sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27 tercantum dalam gambar 11 Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Paragraf 5
Marka Lambang
Pasal 31
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(1)
(2)
Marka Lambang
berupa gambar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memiliki tinggi gambar paling
sedikit 1 (satu) meter.
Pasal 34 . . .
- 14 Pasal 34
(1)
Marka Lambang
berupa segitiga
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) huruf c digunakan
untuk memberikan hak utama kepada arus lalu lintas
dari arah jalan utama.
(2)
Marka Lambang
berupa segitiga sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berupa segitiga sama kaki
dengan panjang alas paling sedikit 1 (satu) meter dan
tinggi 3 (tiga) kali lipat panjang alas.
Pasal 35
(1)
Marka
Lambang
berupa
tulisan
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) huruf d berupa
huruf dan/atau angka yang digunakan untuk
memberi petunjuk arti tulisan pada Marka Lambang
tersebut.
(2)
Marka
Lambang
berupa
tulisan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memiliki tinggi huruf dengan
ukuran:
a. paling sedikit 1,6 (satu koma enam) meter, untuk
jalan dengan kecepatan rencana kurang dari 60
(enam puluh) kilometer per jam; dan
b. paling sedikit 2,5 (dua koma lima) meter, untuk
jalan dengan kecepatan rencana 60 (enam puluh)
kilometer per jam atau lebih.
(3)
Marka
Lambang
berupa
tulisan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memiliki lebar huruf sesuai
dengan jenis huruf dan paling sedikit 2,9 (dua koma
sembilan) meter.
Pasal 36
(2)
- 15 (3)
(2)
(3)
(4)
- 16 Pasal 41
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(1)
(2)
- 17 (3)
(4)
(2)
(1)
(2)
(3)
Pasal 50 . . .
- 18 Pasal 50
(1)
(2)
(1)
(2)
- 19 (2)
(1)
(2)
(tiga)
utuh
atau
yang
Pasal 60 . . .
- 20 Pasal 60
(1)
(2)
Marka
Membujur
berupa
garis
putus-putus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ditempatkan
pada bagian tengah jalan yang berfungsi sebagai
pemisah jalur atau median.
(3)
(4)
(5)
(1)
(2)
- 21 Pasal 63
Marka Serong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
huruf c ditempatkan pada bagian jalan yang mendekati
Pulau Lalu Lintas.
Pasal 64
(1)
(2)
- 22 (2)
(3)
(1)
(2)
(3)
(2)
- 23 Pasal 72
(1)
(2)
(3)
(2)
(3)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(1)
(2)
(3)
(4)
- 25 BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 79
Marka Jalan yang telah dipasang sebelum Peraturan
Menteri ini berlaku dinyatakan tetap berlaku dan wajib
menyesuaikan dengan ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Menteri ini paling lama 2 (dua) tahun terhitung
sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 80
Direktur Jenderal melakukan pembinaan dan pengawasan
teknis atas pelaksanaan Peraturan Menteri ini.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 81
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 1993 tentang
Marka Jalan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 82
Peraturan Menteri
diundangkan.
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
E.E. MANGINDAAN
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PM 34 TAHUN 2014
TENTANG
MARKA JALAN
GAMBAR 1
PAKU JALAN
A. PAKU JALAN BERBENTUK BULAT
-2-
45
20 mm
100 mm
70 mm
30 mm
100 mm
warna
putih/kuning
merah
15
o
30
20 mm
100 mm
60 mm
30 mm
-3-
GAMBAR 2
ALAT PENGARAH LALU LINTAS
Retroreflective
Band
-4-
GAMBAR 3
PEMBAGI LAJUR ATAU JALUR
5-10mm
25R
25R
13MM FILLE T
R
25 5
25
5R
SIDE VIEW
13MM FILLE T
(m i n )
25R
SERV.
ROAD
25R
(m i n )
HIGHWAY
13MM FILLE T
-5-
GAMBAR 4
BENTUK DAN UKURAN MARKA MEMBUJUR
12 cm
12 cm
12 cm
-6-
GAMBAR 5
BENTUK DAN UKURAN MARKA MEMBUJUR
Berfungsi sebagai garis dilarang pindah jalur.
Dipasang pada tempat tertentu atau pada daerah tikungan dengan jarak
pandang yang kurang memadai.
12 cm
x
x x
min. 10 cm
maks. 18 cm
x x
x x
PERMUKAAN JALAN
PEMISAH JALUR
DETAIL
Min. 2mm
Maks. 6 mm
-7-
GAMBAR 6
BENTUK DAN UKURAN MARKA MEMBUJUR
a. Jalan 2 jalur, 2 arah dengan lebar > 550 cm.
V = <60 Km/jam
3m
12 cm
5m
3m
5m
x
3m
12 cm
8m
5m
-8-
GAMBAR 7
BENTUK DAN UKURAN MARKA MEMBUJUR
Berfungsi sebagai garis peringatan pada jalur percepatan/perlambatan
sebelum pendekat penghalang (aproach line) atau pada garis dilarang menyiap
di tikungan.
15 cm
3m
1,5 m
3m
1,5 m
3m
GRS.PERINGATAN
MIN. 50 m
GRS.PEMISAH
GRS. PENDEKAT
GARIS PERINGATAN
-9-
GAMBAR 8
BENTUK MARKA MEMBUJUR
- 10 -
GAMBAR 9
BENTUK DAN UKURAN MARKA MELINTANG
min. 20 cm
maks. 30 cm
c
d
Jalan Penghubung
1 m - 2,5m
Keterangan :
a. Lihat standar
b. Lihat standar
c. Lihat standar
d. Lihat standar
pemisah jalur
garis pengarah
garis stop
garis
JALAN UTAMA
STOP
- 11 -
GAMBAR 10
BENTUK DAN UKURAN MARKA MELINTANG
Digunakan pada pertemuan berprioritas.
1 m - 2,5m
60 cm
30 cm
60 cm
30 cm
60 cm
30 cm
60 cm
JALAN UTAMA
Jalan Penghubung
JALAN UTAMA
(YANG DIPRIORITASKAN)
Keterangan:
y
60 km/jam :
x = 50 cm
y=6 xm
z=2 xm
d = 15 cm
- 12 -
GAMBAR 11
BENTUK DAN UKURAN MARKA MELINTANG
Marka Pengarah Lalu Lintas dipasang di daerah sebelum dan sesudah adanya
penghalang, yang berfungsi sebagai pengarah lalu lintas.
Arah Panah digambar menghadap arah lalu lintas.
1 m
15 cm
30 cm
1 m
15 cm
30 cm
2 m
15 cm
30 cm
- 13 -
GAMBAR 12
BENTUK DAN UKURAN MARKA LAMBANG
Tanda panah
(tanda pengarah lajur)
3m
70 cm
15 cm
30 cm
10 cm 90 cm
3 0 cm
5 0 cm
20 cm
2m
1,1 m
3 0 Cm
3 0 cm 3 5 c m
1,4 m
- 14 -
GAMBAR 13
UKURAN TULISAN MARKA LAMBANG
- 15 -
GAMBAR 14
BENTUK UKURAN MARKA KUNING
Bentuk Marka Kotak Kuning Pada Persimpangan
10 cm - 18 cm
10 cm - 18 cm
- 16 -
GAMBAR 15
BENTUK UKURAN MARKA KUNING
Bentuk Marka Kotak Kuning Pada Ruas Jalan
- 17 -
GAMBAR 16
BENTUK DAN UKURAN MARKA LAINNYA
Bentuk Tempat Penyebrangan Untuk Pejalan Kaki
Tempat Penyeberangan (Zebra Cross)
Zebra cross selalu dibuat bersama-sama Garis Stop dengan daerah
penempatan terutama pada:
30 cm
30 cm
Min. 2,5 m
1m
30 cm 30 cm
- 18 -
GAMBAR 17
BENTUK DAN UKURAN MARKA LAINNYA
Bentuk Tempat Penyeberangan Untuk Pejalan Kaki
Tempat Penyeberangan dengan APILL Penyeberang Jalan (Pelican Crossing)
2,5 m 1 m
2,5 m 1 m
- 19 -
GAMBAR 18
BENTUK DAN UKURAN MARKA LAINNYA
Bentuk Tempat Penyeberangan Untuk Pesepeda
Jalan satu arah
1,8 m
1,8 m
30 cm
30 cm
3 m
3 m
30 cm
30 cm
- 20 -
GAMBAR 19
BENTUK DAN UKURAN MARKA LAINNYA
Bentuk Marka Larangan Parkir Atau Berhenti
- 21 -
GAMBAR 20
BENTUK DAN UKURAN MARKA LAINNYA
Marka Jalan Pada Perlintasan Sebidang Dengan Jalan Kereta Api
10 m
4,
5m
12 cm
30 cm
30 cm
4,5
12 cm
2,4 m
60 cm
60 cm
30 cm
6m
6m
1,5 m
15 m
- 22 -
GAMBAR 21
BENTUK DAN UKURAN MARKA LAINNYA
Bentuk Lajur Khusus Sepeda
3m
6m
- 23 -
GAMBAR 22
BENTUK DAN UKURAN MARKA LAINNYA
Bentuk Lajur Khusus Bus
LAJUR
KHUSUS
BUS
LAJUR
KHUSUS
BUS
LAJUR
KHUSUS
BUS
LAJUR
KHUSUS
BUS
LAJUR
GAMBAR 23
KHUSUS
BUS
LAJUR
KHUSUS
BUS
LAJUR
KHUSUS
BUS
SEPARATOR
SEPARATOR
MEDIAN
- 24 -
GAMBAR 23
BENTUK DAN UKURAN MARKA LAINNYA
Bentuk Lajur Khusus Sepeda Motor
1,5 m
50 m
- 25 -
GAMBAR 24
BENTUK DAN UKURAN MARKA LAINNYA
Bentuk Marka Jalur Evakuasi
JALUR
EVAKUASI
JALUR
EVAKUASI
JALUR
EVAKUASI
JALUR
EVAKUASI
JALUR
EVAKUASI
50 m
JALUR
EVAKUASI
2 m
GAMBAR 25
BENTUK DAN UKURAN MARKA LAINNYA
Bentuk Lajur Khusus Pariwisat
- 26 -
GAMBAR 25
BENTUK DAN UKURAN MARKA LAINNYA
Bentuk Lajur Khusus Pariwisata
Min. 50 m
KAWASAN
PARIWISATA
KAWASAN
PARIWISATA
KAWASAN
PARIWISATA
KAWASAN
PARIWISATA
KAWASAN
PARIWISATA
KAWASAN
PARIWISATA
KAWASAN
PARIWISATA
2m
6m
KAWASAN
PARIWISATA
KAWASAN
PARIWISATA
KAWASAN
PARIWISATA
- 27 -
GAMBAR 26
BENTUK DAN UKURAN MARKA LAINNYA
Bentuk Marka Kewaspadaan Dengan Efek Kejut
30
50
2.6
10.68
2.6
30
Rib = 30 x 50 x 8 mm (P x L x T )
Base Line Tebal = 2.6 mm
50
20
120
50
dalam milimeter
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
E.E. MANGINDAAN
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan KSLN