Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
dr. Siti Istiqomah, Sp.S
Disusun oleh :
SANDHY HAPSARI ANDAMARI
H2A010046
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2014
STATUS MAHASISWA
KEPANITRAAN ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG
Kasus
Nama Mahasiswa
NIM
: H2A010046
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn T
Umur
: 71 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pekerjaan
: Pensiunan swasta
Alamat
: Jl. Pusponjolo Timur no. 7 Semarang
Status
: Menikah
Dirawat diruang
: Kenanga bed 8B
Tanggal masuk RS : 24 Juni 2014
Tanggal keluar RS
: 28 Juni 2014
No RM
: 408536
Dokter Ruangan
(
Dokter Pembimbing
)
I. DAFTAR MASALAH
NO Masalah Aktif
1. Hemiparesis
.
2.
dextra
Paresis N VII
Tanggal Mahasiswa
NO
Masalah Pasif
Koordinator
(
Tanggal
dextra sentral
3. Paresis N. XII
4.
dextra sentral
Hipertensi
grade 1
II. ANAMNESA
(dilakukan secara alloanamnesa dan autoanamnesa di ruang kenanga RSUD
Tugurejo Semarang)
Tanggal : Rabu, 25 Juni 2014
Jam
: 16.00 WIB
Riwayat Penyakit Sekarang
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Penyakit Sekarang
o Lokasi
o Onset
o Kualitas
digeser
: ADL sebagian dibantu oleh keluarga
o Kuantitas
Kronologis
gravitasi
Anggota gerak bawah hanya bisa
3 jam SMRS, saat bangun tidur, tiba tiba pasien mengeluh lemah anggota
gerak kanan, tangan kanan tidak dapat digerakan, kaki kanan terasa lemah
sehingga sulit untuk berdiri dan berjalan. Pasien juga sulit berbicara. Keluhan
lain seperti pusing, mual, muntah, keringat dingin, bicara pelo, mulut merot,
kejang disangkal. Kesemutan anggota gerak sebelumnya disangkal. Kemudian
oleh keluarga pasien dibawa ke RSUD Tugurejo.
Faktor memperberat
Faktor memperingan
Gejala penyerta
: 150/70 mmHg
Nadi
RR
Suhu
: 36,5 C
Status generalis :
Kepala
: Bentuk : mesochepal, nyeri tekan(-).
Mata
: Ca -/-, SI -/-, reflek cahaya +/+, edem palpebra -/-,
pupil bulat isokor 3mm /3mm
Hidung
: Nafas cuping (-), deformitas (-), secret (-)
Telinga
: Serumen (-), nyeri mastoid (-), nyeri tragus (-),
kurang pendengaran -/-
Mulut
Leher
Status Internus
Thorax
o Inspeksi :
Pergerakan dinding dada simetris.
Retraksi intercostal (-/-).
Penggunaan otot-otot bantu pernapasan (-)
o Palpasi :
Nyeri tekan (-/-) , tidak teraba massa
Vokal fremitus (sulit dinilai).
Iktus cordis teraba di ICS V linea midklavikularis kiri.
o Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
o Auskultasi : Vesikuler + / +, ronkhi -/- , wheezing -/- , murmur (-),
gallop (-)
Abdomen
o Inspeksi : warna seperti kulit sekitar
o Palpasi
Nyeri tekan : (-)
Hepar
: Tidak teraba pembesaran
Splen
: Tidak teraba
Ballotement : - / o Perkusi
: Timpani
o Auskultasi
: Bising usus (+) N
STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran
: Compos mentis
Kuantitatif (GCS)
: E4M6V5
Mata
: Pupil isokor, reflek cahaya (+/+)
Status Psikis
Tingkah laku
: normoactive
Perasaan hati
: euthymic
Orientasi
: baik
Daya ingat
: sulit dinilai
Kecerdasan
: sulit dinilai
Nervi Cranialis
N I. (OLFAKTORIUS)
Kanan
Kiri
Daya pembau
Normal
Normal
N II. (OPTIKUS)
Kanan
Kiri
Daya penglihatan
Medan penglihatan
Normal
Normal
Tidak dilakukan
Normal
Normal
Tidak dilakukan
Fundus Okuli
N III.(OKULOMOTORIUS)
Kanan
Kiri
Ptosis
Reflek cahaya langsung
Gerak mata ke atas
Reflek cahaya konsesual
Gerak mata ke bawah
Reflek akomodasi
Gerak mata media
Ukuran pupil
strabismus divergen
Bentuk pupil
Diplopia
(-)
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
3 mm
(-)
Bulat isokor
(-)
(-)
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
3 mm
(-)
Bulat isokor
(-)
N IV. (TROKHLEARIS)
Kanan
Kiri
Normal
(-)
(-)
Normal
(-)
(-)
N V. (TRIGEMINUS)
Kanan
Kiri
Menggigit
Membuka mulut
reflek masseter
sensibilitas
reflek kornea
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
N VI. (ABDUSEN)
Kanan
Kiri
Normal
(-)
(-)
Normal
(-)
(-)
N VII. (FASIALIS)
Kanan
Kiri
Normal
Normal
Mendatar
Menurun
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
N VIII. (AKUSTIKUS)
Kanan
kiri
Mendengar suara
Normal
Normal
Penurunan pendengaran
(-)
(-)
N IX. (GLOSOFARINGEUS)
Kanan
kiri
Arkus faring
sengau
tersedak
Normal
(-)
(-)
Normal
(-)
(-)
N X. (VAGUS)
Kanan
Kiri kiri
Arcus faring
Bersuara
Menelan
Simetris
(+)
(+)
simetris
(+)
(+)
N XI. (AKSESORIUS)
Memalingkan kepala
Mengangkat bahu
Sikap bahu
Trofi otot bahu
Kanan
Kiri
adekuat
adekuat
simetris
(-)
simetris
(-)
N XII. (HIPOGLOSUS)
Kanan
kiri
Sikap lidah
kekuatan lidah
Artikulasi
trofi otot lidah
Tremor lidah
Menjulurkan lidah
deviasi (+)
kuat (+)
jelas
(-)
(-)
Deviasi (+)
Normal
kuat (+)
jelas
(-)
(-)
Normal
Kanan
kiri
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Normal
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Normal
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Menurun
3-3-3
Normal
eutrofi
normal
normal
normal
normal
normal
normal
(-)
Normal
5-5-5
Normal
eutrofi
normal
normal
normal
normal
normal
normal
(-)
Bisep
Radius
Ulna
Perluasan reflek
Kanan
Tidak ada
Kiri
Tidak ada
Claw foot
Pitchers foot
Kontraktur
Warna kulit
Sistem motorik
Gerakan
Kekuatan
Tonus
Trofi
Klonus
Reflek fisiologik
Perluasan reflek
Sensibilitas
Nyeri
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Normal
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Normal
Menurun
2-2-2
Normal
eutrofi
(-)
(+)
(-)
normal
normal
Normal
5-5-5
Normal
eutrofi
(-)
(+)
(-)
normal
normal
Reflek Patologis
Kanan
Kiri
Babinski
Gonda
Chaddock
Bing
Oppenheim
Rossolimo
Gordon
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
FUNGSI VEGETATIF
Miksi
: inkontinentia urin (-), retensio urin (-), anuria(-), poliuria(-)
Defekasi : inkontinentia alvi (-), retensio alvi (-)
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
1. Siriraj score
NO.
GEJALA/TANDA
PENILAIAN
INDEKS
SCORE
1.
Kesadaran
x 2,5
2.
Muntah
x2
3.
Nyeri Kepala
x2
4.
Tekanan Darah
x 10%
5.
Ateroma
a. Diabetes Mellitus
(0) Tidak
(1) Ya
x (-3)
10
b. Angina Pectoris
c. Klaudikasio intermiten
6.
Konstanta
-12
HASIL SSS
-12
-5
RENCANA AWAL
Daftar Masalah
:
1. Suspek stroke non hemoragik
Rencana Diagnosis
Usulan pemeriksaan:
-
Fisioterapi
EKG
Rencana Terapi
Farmakologi
-
Infus RL 20 tpm
Injeksi citikolin 2 x 250 gr (iv)
Injeksi piracetam 4 x 3 gr (iv)
11
Aspilet 1 x 80 mg
Vitamin B1B6B12 2 x 1
Amlodipin 1x10 mg
Edukasi
- Menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit stroke
- Menjelaskan tentang pencegahan stroke berulang
- Minum obat dan kontrol teratur
- Ikuti program latihan fisioterapi secara rutin
PROGNOSIS
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad fungsionam
: dubia ad bonam
Ad sanationam
: dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
STROKE NON HEMORAGIK
A.
STROKE
1.
Definisi
Sindroma klinis yang awalnya timbul mendadak, progresi cepat
berupa defisit neurologis fokal atau global yang berlangsung 24 jam
atau lebih atau langsung menimbul kematian yang disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak non traumatik.1
2.
Faktor resiko4
Non-modifiable risk faktor:
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Ras/etnis
d. Genetik
Modifiable risk factor:
a. Hipertensi
Hipertensi merupakan faktor risiko stroke yang potensial.
Hipertensi
dapat
mengakibatkan
pecahnya
maupun
12
penyempitan
kelancaran
aliran
tersebut
ke
otak,
kemudian
yang
akan
pada
mengganggu
akhirnya
akan
13
Klasifikasi Stroke1
Stroe dibagi menjadi dua berdasarkan klinis, yaitu:
a. Stroke hemoragik
Stroke hemoragik adalah defisit otak mendadak akibat pecah
pembuluh darah otak sehingga menimbulkan gangguan fokal
maupun global 24 jam. Perdarahan intraserebral biasanya
disebabkan suatu aneurisma yang pecah ataupun karena suatu
penyakit yang menyebabkan dinding arteri menipis dan rapuh
seperti pada hipertensi dan angiopati amiloid. Penyebab lainnya
adalah arteriovenous malformation, angioma kavernosum,
venous
angioma,
dural
venous
thrombosis,
neoplasma
berasal
dari
luar
subaraknoid,
seperti
dari
14
Perdarahan
Gejala Klinis
Intraserebral
(PIS)
Perdarahan
Subarachnoid (PSA)
Berat
ringan
2. awitan (onset)
menit/jam
1-2 menit
3. nyeri kepala
hebat
sangat hebat
sering
sering
5. hipertensi
hampir selalu
biasanya tidak
6. kaku kuduk
jarang
biasa ada
7. kesadaran
biasa hilang
8. hemiparesis
15
9. deviasi mata
bisa ada
jarang
10. likuor
sering berdarah
berdarah
b. Stroke non-hemoragik
Stroke non-hemoragik adalah defisit otak akibat penyumbatan
pembuluh darah otak sehingga menimbulkan hipoksia jaringan
otak.
Stroke non hemoragik dapat diklasifikasikan berdasarkan
perjalanan penyakitnya, yaitu:
i. Transient Ischemic Attack (TIA)/Serangan Iskemi Sepintas
TIA merupakan tampilan peristiwa berupa episode-episode
serangan sesaat dari suatu disfungsi serebral fokal akibat
gangguan vaskuler, dengan lama serangan sekitar 2 -15 menit
sampai paling lama 24 jam dan dapat sembuh sempurna. TIA
dipengaruhi oleh faktor pembuluh darah, susunan darah, dan
aliran darah.
ii. Defisit Neurologis Iskemik Sepintas/Reversible Ischemic
Neurologi Deficit (RIND)
Gangguan pembuluh darah otak yang sifatnya sementara,
dengan onset yang cepat dan adanya defisit neurologis fokal
yang menetap lebih dari 24 jam tetapi sembuh sempurna
dalam waktu kurang dari tiga minggu.
iii. In Evolutional atau Progressing Stroke
Merupakan Gejala gangguan neurologis yang progresif dalam
waktu enam jam atau lebih. Perkembangan stroke terjadi
perlahan lahan sampai akut, munculnya gejala makin
memburuk.
iv. Stroke Komplit (Completed Stroke / Permanent Stroke )
16
17
4.
Patofisiologi
5.
orang
atau
objek
ditempat
kehilangan
18
panjang,
penurunan
lapang
perhatian,
kerusakan
motorik.
Pemeriksaan Penunjang4
19
a. Pemeriksaan diagnostic
i. CT scan (Computer Tomografi Scan) : Pembidaian ini
memperlihatkan
secara
spesifik
letak
edema,
posisi
20
Hal
ini
menyebabkan
kerusakan
pada
belahan
tubuh
sisi
dapat
digerakkan
secara
wajar. Lidah
menunjukkan
yang
berda
di
bawah
tingkat
lesi,
yang
21
C.
PENATALAKSANAAN STROKE2
1. TERAPI UMUM
a. Stabilisasi jalan napas dan pernapasan
i. Pemantauan terus-menerus terhadap status neurologis, vital
sign dan saturasu oksigen 72 jam pada pasien dengan deficit
neurologis nyata.
ii. Oksigen diberikan bila saturasi oksigen < 95%
iii. Berikan bantuan Air way dan ventilasi pada pasien tidak
sadar dan yang mengalami penurunan kesadaran
iv. Pemasangan pipa endotrakeal atau laryngeal mask airway
(LMA) pada pasien hypoxia (pO2 < 60 mmHg atau pCO2 > 50
mmHg)
b. Stabilisasi hemodinamika
i. Pemberian cairan kristaloid atau koloid intravena
ii. Dianjurkan pemasangan CVC (Central Venous Chatheter),
untuk memasukkan cairan dan nutrisi (usahakan 5 12
mmHg)
iii. Optimalisasi tekanan darah
iv. Obat vasopresin (dopamin, epinefrin) diberikan bila sistolik
<120 mmHg dan cairan mencukupi dengan target sistolik
140 mmHg
v. Pemantaun jantung selama 24 jam pertama
c. Pemeriksaan awal fisik umum
i. Tekanan darah
ii. Pemeriksaan jantung
iii. Pemeriksaan neurologi umum awal :
derajat kesadaran, pemeriksaan pupil dan okulomotor,
keparahan hemiparesis
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Sidharta, Priguna. 2009. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat
2. Misbach, Jusuf, dkk. Guidline Stroke Tahun 2011. PERDOSSI: Jakarta,
2011
23
24