Professional Documents
Culture Documents
PEMBIMBING
A.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: an. R
Usia
: 5 tahun
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
:perempuan
Alamat
B.
Dokter Anestesi
Dokter Bedah
PERSIAPAN PRE-OPERASI
1.
Anamnesa
a.
A (Alergy)
Tidak ada alergi terhadap obat-obatan, makanan dan asma;
b.
M (Medication)
Tidak sedang menjalani pengobatan penyakit tertentu;
c.
d.
L (Last Meal)
Pasien terakhir makan 8 jam pre-operasi;
e.
E (Elicit History)
Pasien datang ke RSUD Kota Tasikmalaya pada tanggal 4 maret 2015
pukul 10.00 WIB untuk melakukan pemasangan gusi. Sebelumnya 2
tahun yang lalu pasien datang untuk operasi labio, dan tidak ada
keluhan selama dan setelah operasi.
2.
Pemeriksaan Fisik
Tanggal Periksa
: 5 maret 2015
Waktu pemeriksaan
: 19.30 WIB
Dirawat di
: 3A kamar
Vital sign
a. KU
b. Kesadaran
c. Nadi
d. Respirasi
e. Suhu
: baik
: Compos mentis
: 76 x/ menit
: 20 x/ menit
: 36,50 C
Status Generalisata
Berat badan : 11kg
Kepala
o Mata
Palpebra
Konjungtiva
Sklera
Pupil
o Hidung
Pernapasa cuping hidung : ( - )
Sekret `
:(-)
Mukosa hiperemis
:(-)
o Telinga
Nyeri tekan tragus
:(-)/(-)
Auricula
: tidak tampak kelainan
Meatus acusticus eksternus
: (+)/(+)
o Mulut
Bibir
: mukosa bibir basah,
sianosis ( - )
o Leher
KGB
o Thoraks
Infeksi
: pembesaran ( - ) / ( - )
:Bentuk gerak simetris dextra=sinistra
rektraksi supraclavicula ( - ) / ( - ),
retraksi intercostalis ( - ) / ( - ),
retraksi subcostalis
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
( - ) / ( - ) dan
retraksi epigastrium ( - )
: ictus kordis tidak teraba
: sonor
: Vesiculer breathing sound sin=dex,
Weezhing ( - ) / ( - ), Ronki ( - ) / ( +),
Bunyi
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
3.
: Bentuk datar
: Bising usus ( + )
: Defance muscular ( - )
: Tympani
: Tidak teraba
Pemeriksaan Penunjang
Jenis pemeriksaan
Hematologi
H01
H14
H15
H22
Hemoglobin
Hematokrit
Jml Leukosit
Jml Trombosit
Hasil
Nilai Normal
Satuan
Metode
10,8
32
10.500
472.000
P: 12-16; L: 14-18
P: 35-45; L: 40-50
7.000-17.000
150.000-350.000
g/dl
%
/mm3
/mm3
Auto Analyzer
Auto Analyzer
Auto Analyzer
Auto Analyzer
Diagnosa Klinis
Genetoclisis
5.
Kesimpulan
Status ASA II
C.
: genetoclisis
Jenis Pembedahan
: genetoplasty
Jenis Anestesi
Medikasi Induksi
Maintenance
50%
O2 3 L/mnt
50%
Teknik Intubasi
Respirasi
: kontrol
Posisi
: terlentang
Cairan Perioperatif
Maintenance Cairan = 4 : 2 : 1
Kebutuhan Basal
= BB 11kg
=(10x4)+(1x2)
= 42cc/jam
Perdarahan
Dipastikan pasien sudah dalam kondisi tidak sadar dan stabil untuk
dilakukan intubasi ETT dengan nomor 4,5
Kesulitan Intubasi
1. Leher pendek berotot
2. Mandibula menonjol
3. Maksisila / gigi depan menonjol
4. Uvula tidak terlihat ( Mallapati score 3 atau 4)
5. Gerak sendi temporo-mandibular terbatas
6. Gerak vertebra servikal terbatas
SATURASI
HEART RATE
11.00
99
100
11. 45
98
100
12.00
100
110
POST-OPERASI
Perawatan pasien post operasi dilakukan di RR, setelah dipastikan
pasien pulih dari anestesi dan keadaan umum baik, kemudian dipindahkan
ke ruangan.
Diberikan anjuran untuk bed rest 24 jam, tidur terlentang dengan 1
bantal, minum dapat dimulai bila pasien sudah sadar penuh sekitar 6 Jam,
apabila [bising usus (+)]
E.
10
(iv)
1x 550 mg
yang
F.
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: Compos mentis
Vital sign
: N
= 70 x/menit
= 24 x/menit
= 36,7o C
PEMBAHASAN
1. Pre-Operatif
a. Anamnesa
Pasien datang ke RSUD Kota Tasikmalaya pada tanggal 4 maret
2015pukul
10.00
WIB
untuk
melakukan
pemasangan
gusi.
: 11 kg
11
Nadi
:76x/menit
Nafas
: 20x/menit
Suhu
36,5o C
Kesadaran
: Compos mentis
Keadaan umum
: baik
Kepala
:normocepal
Bibir
Leher
Thoraks
Abdomen
Ekstremitas
12
Teknik Anestesi
Obat Anestesi
Maitenance
50%
O2 3 L/mnt
50%
13
juga
menyebabkan
vasodilatasi
otak
yang
14
cepat dan aksi yang lama sehingga mencerminkan kelarutan lipid yang
besar dalam tubuh depresi dari ventilasi tergantung pada dosis dan dapat
berlangsung
lebih
lama
daripada
analgesia
lainnya.
Stabilitas
hipokalemia,
asidosis
respiratorik,
dan
pemberian
succinylcholine sebelumnya. Kebutuhan dosis berkurang (sekitar 3045%). Dan lamanya blockade neuromuscular diperpanjang hingga 25%
oleh anestetik foletyl. Kelumpuhan kambuhan dapat terjadi dengan
kuinidin, peningkatan neuromuscular dapat terjadi pada pasien dengan
niestinia
grafis.
Efek
dari
roculac
diantagonis
oleh
inhibitor
15
Pernafasan
: gerak bertujuan
tidak bergerak
: batuk, menangis
perlu bantuan
16
Kesadaran
: menangis
tidak bereaksi
Bila total Steward Score 5 maka pasien sudah dapat dipindahkan dari ruang
operasi.
17
hidung dan sianosis di sekitar hidung dan mulut. Batuk biasanya tidak dijumpai
pada awal penyakit,anak akan mendapat batuk setelah beberapa hari, di mana
pada awalnya berupa batuk kering kemudian menjadi produktif .
Pada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan jumlah leukosit. Hitung
leukosit dapat membantu membedakan pneumoni viral dan bakterial. Infeksi virus
leukosit normal atau meningkat (tidak melebihi 20.000/mm3 dengan limfosit
predominan) dan bakteri leukosit meningkat 15.000-40.000 /mm3 dengan neutrofil
yang predominan.
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala berikut:2
1. Sesak napas disertai dengan pernafasan cuping hidung dan tarikan dinding
dada
2. Panas badan
3. Ronkhi basah halus-sedang nyaring (crackles)
4. Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrat difus
5. Leukositosis (pada infeksi virus tidak melebihi 20.000/mm 3 dengan limfosit
predominan, dan bakteri 15.000-40.000/mm3 neutrofil yang predominan)
KESIMPULAN : pada kasus ini tidak lagi dijumpai tanda tanda klinis dari
bronkopneumonia. tidak ada batuk maupun flu, tidak ada demam, dan tidak ada
sesak, tetapi dijumpai pada pemeriksaan fisik yaitu suara ronkhi bagian kanan.
Dan dijumpai pula pada foto thoraks yg berkesan bronkopneumonia bilateral.
18
Sehingga operasi pada pasien ini tetap dilanjutkan karena tidak ditemukan gejala
secara klinis yang berarti dari bronkopneumonia itu sendiri. Dan tidak ada yang
mengganggu system pernapasannya untuk dilakukan anestesi. Sehingga tindakan
anestesi dan pembedahan dilakukan seperti biasa.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Latief Said A., Suryadi Kartini A., Dahlan M. Ruswan. Petunjuk Praktis
Anestesiologi Edisi Kedua. 2002. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta. Jakarta.
2.
(MIMS Pharmacy Guide) UBM Medica Asia Pte Ltd. MIMS Indonesia
Petunjuk Konsultasi Edisi 11. 2011/2012. PT. Bhuana Ilmu Populer
(Kelompok Gramedia). Jakarta.
3.
4.
19
6.
Bennete
M.J.
2013. Pediatric
Pneumonia.http://emedicine.medscape.com/article/967822-overview.