Professional Documents
Culture Documents
Diagnosis Banding
1. iritis akut
2. konjungtivitis akut
Terapi
Agen osmotik - mengurangi volume vitreus humor
1. Gliserin 1-1,5 gr/kgBB dalam 50% cairan.
2. Manitol 1-2 gram/kgBB dalam 50% cairan.
Karbonik Anhidrase Inhibitor - mengurangi produksi akuos humor
1. Asetazolamide dosis awal 500 mg IV diikuti dengan 250 mg per oral setiap 4 jam sesudah
keluhan hilang. Cocok untuk glaukoma sudut tertutup.
2. Brinzolamide 1%. Digunakan untuk glaukoma sudut terbuka.
Beta blocker - mengurangi produksi akuos humor
1. Levobunolol 0,25%, 0,5%
2. Betaxolol HCl gel 0,1% gel mata dan 0,5% tetes mata.
3. Timolol maleat 0,25%, 0,5% tetes mata.
Pembedahan
Glaukoma akut kongestif hanya dapat diobati dengan pembedahan. Dengan iriditomi perifer
dengan laser YAG: neodymium.
2. Ulkus Kornea
Riwayat Klinis
Gejala klinis pada ulkus kornea secara umum dapat berupa :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pemeriksaan Mata
2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan anamesis, dan pemeriksaan fisik dan klinis seperti pemeriksaan slit
lamp dan pemeriksaan labroratorium lain. Ditanyakan riwayat trauma, abrasi, benda asing, atau penyakit
kornea lain seperti keratitis.
Diagnosis Banding
1. Konjungtitivitis
2. Keratitis
3. Iritis akut
4. Glaukoma akut
Terapi
1. Sulfas atropine salep atau larutan
2. Sekret yang terbentuk dibersihkan 4 kali sehari
3. Antisipasi kemungkinan terjadinya glaucoma sekunder
4. Diberi antibiotika yang sesuai dengan kausa.
5. Kortikosteroid- prednisolon asetat 1% setiap 4-6 jam
3. Endoftalmitis
Riwayat Klinis
Gejala dari penyakit mata endoftalmitis:
1. Akan menimbulkan nyeri pada area mata, terutama pada bola mata.
2. Mata akan mengelami penurunan fungsi penglihatan. Penglihatan akan sedikit kabur atau
buram, untuk efek yang parah bisa menyebabkan kebutaan.
3. Pada kelopak mata akan berwarna merah dan sedikit bengkak.
4. Mata akan menjadi fotofobia atau peka terhadap pusat cahaya. Saat melihat cahaya akan
menjadi sangat terang.
5. Kornea keruh
6. Bilik mata depan keruh
7. Kelopak mata sukar dibuka atau lengket
Pemeriksaan Mata
3
1. Funduskopi
2. Tes tonometry
3. Tes perimetry atau tes bidang visual
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,gejala dan hasil pemeriksaan mata. Biasanya,
pasien baru selesai menjalani operasi mata atau mengalami trauma pada mata.
Diagnosis Banding
1. Glaukoma akut
2. Ulkus kornea
Terapi
1. Antibakteri atau antifungi tergantung etiologi
2. Vitrektomi
3. As. Mefenamat 3 x 500 mg p.c
4. Trauma Tembus Bola Mata
Riwayat Klinis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pemeriksaan Mata
1.
2.
3.
4.
5.
Diagnosis
Berdasarkan anamnesis, gejala dan pemeriksaan mata.
Diagnosis Banding
1. Trauma Kimia
4
2. Trauma Radiasi
Terapi
1.
2.
3.
4.
5.
Tes tonometry
Tes perimetry atau tes bidang visual
Pemeriksaan slit-lamp
Pemeriksaan pH bola mata
Pemeriksaan oftalmoskopi
Diagnosis
1. Anamnesis: tersiram cairan atau tersemprot gas pada mata atau partikel-partikelnya
masuk ke dalam mata. Perlu diketahui apa persisnya zat kimia dan bagaimana terjadinya
trauma tersebut serta kapan terjadinya trauma tersebut.
Diagnosis Banding
1. Konjungtivitis
2. konjugtivitis hemoragik akut
3. keratokunjugtivitis sicca
4. ulkus kornea
Terapi
5
Emergency
1.
2.
3.
4.
Irigasi
Double eversi pada kelopak mata
Debridemen
Diberikan verban pada mata, lensa kontak lembek dan artificial tear (air mata buatan).
Medikamentosa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pembedahan
6. Hifema
Riwayat Klinis
1.
2.
3.
4.
Pemeriksaan Mata
1.
2.
3.
4.
Diagnosis
Perlu diadakan pemeriksaan yang cermat, terdiri atas anamnesis dan pemeriksaan.
Diagnosis Banding
1. Erosi kornea
2. Komplikasi glaukoma
3. Keratitis herpes simpleks
Terapi
Nyeri
Sensasi benda asing
Fotofobia
Air mata mengalir terus
Mata merah
Pemeriksaan Mata
1.
2.
3.
4.
5.
Diagnosis
1. Anamnesis
Aktivitas pasien, keadaan lingkungan dan mekanisme trauma.
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium
Kultur dan tes sensitivitas pada kasus dengan infeksi atau ulkus kornea atau
curiga ada benda asing intraokuler.
CT-Scan, USG dapat dilakukan jika curiga terdapat benda asing intraokuler.
7
Diagnosis Banding
1. Konjungtivitis
Terapi
1. Mengeluarkan benda asing dengan cara:
Berikan tetes mata pantokain 2% sebanyak 1-2 tetes pada mata yang
terkena benda asing.
Gunakan kaca pembesar (lup) dalam pengangkatan benda asing.
Angkat benda asing dengan menggunakan lidi kapas atau jarum suntik
ukuran 23G.
Arah pengambilan benda asing dilakukan dari tengah ke tepi
Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan betadin pada tempat bekas benda
asing.
Kemudian, berikan antibiotik topikal (salep atau tetes mata) seperti
kloramfenikol tetes mata, 1 gtt setiap 2 jam selama 2 hari.
8. Trauma Radiasi Sinar Las
Riwayat Klinis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pemeriksaan Mata
1.
2.
3.
4.
Pemeriksaan slit-lamp
Diagnosis
Anamnesis: ditanyakan pekerjaan pasien, mekanisme trauma, kebiasaan pasien, riwayat sakit
mata, obat-obat yang pernah diambil. Pemeriksaan klinis yang tepat dan pemeriksaan lab dapat
menunjang diagnosis dengan baik.
Diagnosis Banding
1. Trauma radiasi sinar inframerah
8
9. Ablatio Retina
Riwayat Klinis
1. Kilatan-kilatan cahaya
2. Floaters
3. Melihat seperti ada lapisan hitam yang menutupi sebagian atau keseluruhan lapang
pandang.
Pemeriksaan Mata
1. Oftalmoskopi direk dan indirek
2. Ketajaman penglihatan
3. Tes refraksi
4. Respon refleks pupil
5. Gangguan pengenalan warna
6. Pemeriksaan slit lamp
7. Tekanan intraokuler
8. USG mata
9. Angiografi fluoresensi
10. Elektroretinogram
Diagnosis
10