You are on page 1of 33

BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN TUAK

Tuak atau juga disebut arak di Nusantara adalah sejenis minuman

yang

mengandung alkohol (etanol) yang berkadar rendah, harus banyak diminum supaya bisa
mencapai efek yang bisa diharapkan bila dibandingkan dengan minuman alkohol lainnya
seperti bir dan anggur.
Sebagai bagian dari alkohol, tuak adalah minuman psikoaktif yang diklasifikasikan
sebagai minuman yang membuat tenang (depressant), yang berarti bahwa minuman ini akan
menekan berbagai kegiatan dari system saraf sentral para peminumnya. Pada mulanya, tuak
ini nampaknya bekerja sebagai pembuat stimulasi (stimulant) karena hal ini mengurangi
rintangan-rintangan dalam saraf tetapi kemudian hal ini menekan banyak reaksi fisiologis dan
psikologis.

FERMENTASI TUAK
Tuak adalah minuman yang merupakan hasil fermentasi dari bahan minuman atau buah
yang mengandung gula.
Bahan Baku Tuak
Beras
Nira kelapa
Nira aren
Legen dari pohon siwalan
Legen dari pohon tal
Mikroorganisme yang Berperandalam Pembuatan Tuak
Saccharomyces cerevisiae
Zimomonas mobilis

Cara Pembuatan Tuak

Tuak dibuat dengan cara fermentasi dari buah yang mengandung gula, adapun proses
pembuatan tuak adalah sebagai berikut :
Mengambil air nira atau legen yang terdapat pada buah atau tumbuhan yang digunakan
sebagai bahan baku pembuatan tuak, seperti : beras, kelapa, aren, siwalan tal, dll
Menyimpan air nira atau legen kedalam sebuah wadah tertutup ( botol berukuran besar)
dengan suhu yang sesuai ( suhu ruang )
Diamkan air nira dalam beberapa hari sehingga molekul organik dalam air nira atau legen
dapat mengalami perombakan menjadi bahan antara, yang dalam hal ini dibantu oleh
mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae dan Zimomonas mobilis (fermentasi).
Setelah proses fermentasi berhasil maka air nira akan berubah menjadi minuman beralkohol
yang disebut dengan tuak.

MANFAAT TUAK
Menyehatkan
Tuak berkhasiat menyehatkan badan karena mengandung efek menghangatkan tubuh.
Tuak termasuk sumber vitamin, sama seperti buah apel. Dengan demikian tuak juga memberi
kekuatan dan bila cuaca dingin, tuak akan menghangatkan.
Obat Penenang
Tuak juga menjadi semacam obat penenang. Bila sulit tidur, tuak akan membuat
gampang tidur. Tuak sering dianggap sebagai obat termasuk obat untuk orang-orang yang
kurang merasa enak badannya.
Alat sosialisasi
Tuak adalah minuman yang diterima umum sebagai minuman yang menghangatkan
grup, pesta bahkan peserta sermon. Tuak membuat sosialisasi di kedai menarik dan
menghibur. Para peminum yang berkumpul seringkali mengekspressikan diri dengan ngobrolngobrol, main judi, nyanyi-nyanyi dan sekali-sekali bertengkar dengan teman sekedai.
Obat stress
Sebagian menggunakan tuak itu sebagai obat stress. Masalah yang terjadi di dalam
pekerjaan, di dalam hubungan interpersonal di rumah tangga sering diatasi dengan tuak.
Stress membuat mereka susah, tetapi dengan minum tuak, masalah itu bisa dilupakan dan
perasaan menjadi enak.

Ritus kedewasaan
Dalam beberapa budaya di luar negeri, minum banyak alcohol merupakan ritus untuk
menuju kedewasaan. Artinya kalau si pemuda telah sanggup minum banyak alcohol, dia
sudah bisa diterima sebagai orang dewasa. Di daerah ini, minum tuak juga tanda bahwa dia
sudah termasuk orang yang dewasa.

DAMPAK NEGATIF DARI TUAK


Tuak akan mengganggu sistem syaraf, semakin banyak diminum maka orang tersebut akan
secara serius mengalami gangguan koordinasi gerak tubuh, kemampuan pikiran, membuat
keputusan dan bicara. Bila semakin banyak, alcohol bisa membuat pingsan, koma dan
kematian
Gangguan ekonomi, selain ketidakharmonisan, keluarga alkoholik cenderung makin miskin.
Banyak uang habis hanya untuk memenuhi kebutuhan minum apalagi kalau orangnya tidak
berusaha lagi menambah matapencaharian tetapi justru menghabiskan untuk diri sendiri
Tindak kriminal, karena adanya gangguan dalam ekonomi sehingga peminum akan
melakukan segala cara untuk mendapatkan uang agar kebutuhan minumnya terpenuhi.
Seperti melaukan tindakan pencurian, kekerasan, dan pembunuhan.
Gangguan social, Orang yang yang sudah minum tuak, tidak terlalu peduli dengan ide-ide
kesuksesan dan isu-isu perkembangan. Mereka terfocus pada minuman. Mereka ini sering
kali membuat keributan di kampung atau di tempat mereka mabuk.

DAERAH PENGHASIL TUAK


Bali yang dikenal juga dengan nama brem bali, dikenal mengandung alkohol yang kadarnya
cukup tinggi.

Pulau Madura dahulu dikenal sebagai sebagai penghasil tuak, namun orang Madura tidak
mempunyai kebiasaan minum yang kuat.
Saat ini dapat dikatakan sangat sedikit orang Madura yang minum tuak atau arak.
Tapanuli (Sumatera Utara). Umumnya tuak di daerah Sumatera Utara terbuat dari
tanaman/pohon aren atau kelapa.
http://rafirempak-david.blogspot.co.id/2013/02/bioteknologi-pembuatan-tuak.html

Proses Pembuatan Tuak Dari Ental


Diposkan oleh Michael Donny di Rabu, Januari 02, 2013

LAPORAN STUDI WISATA MENGENAI PROSES PEMBUATAN TUAK

Hari Jumat tanggal 30 September 2011 mahasiswa PGSD semester III


kelas

mengadakan

suatu

kegiatan

pembelajaran

di

luar

kelas

yang

dilaksanakan di desa bungkulan. Ibu Nancy Riastini selaku dosen pengampu


mata kuliah konsep dasar ipa 2 mengajak seluruh mahasiswa PGSD semester III
untuk mencari data dan melihat proses pembuatan tuak dari pohon ental.
Dalam proses pembuatan tuak tersebut kami bertanya pada bapak Gede
mengenai segala hal yang berkaitan tentang proses pembuatan tuak termasuk
juga proses penyulingan, fermentasi, dan juga alat serta bahan yang digunakan
dalam proses tersebut. Dari data yang di peroleh menurut penuturan pak Gede
diketahui bahwa dalam pembuatan tuak ini alat dan bahan yang digunakan
adalah : 1) Kayu penjepit yang berfungsi untuk melembekkan bakal buah dari
pohon ental. 2) Ember untuk menampung air yang nantinya akan menjadi tuak
dari bakal buah tersebut. 3) plastik untuk membungkus bakal buah tersebut. 4)
Akar sambi yang sudah di rendam dengan air cuka selama satu malam.
Sekilas kita sudah tahu alat dan bahan apa saja yang kita gunakan untuk
membuat tuak. Selanjutnya pak Gede menerangkan tentang proses pembuatan
tuak : 1) bungkus buah yang sudah di lembekkan dan di jepit dengan kayu
menggunakan plastik selama tiga hari dan waktu yang tepat untuk membungkus
sekitar pukul 10 pagi. 2) Setelah tiga hari bungkusnya dibuka agar tetesan air
bisa keluar, setelah tetesan air yang keluar sudah cukup lancar menetes bakal
buah tersebut digantungi ember yan telah diisi dengan campuran cuka dan akar
sambi. 3) Setelah tiga hari tuak di turunkan dan disaring menggunakan waring
untuk memisahkan tuak dengan ampas. 4) Tuak sudah siap untuk di konsumsi.
Teknik pemisahan campuran yang di gunakan dalam proses pembuatan
tuak tersebut adalah: jika memisahkan tuak dengan campuran akar sambi
digunakan teknik filtrasi dimana pemisahannya menggunakan waring.

Setelah tuak tersebut jadi dan dapat di jual dalam prosesnya menjadi
cuka sangatlah cepat dimana menurut kata pak Gede dalam tiga hari saja bila
didiamkan tuak tersebut sudah berubah menjadi cuka namun kualitas yang
dihasilkan bukanlah cuka dengan kualitas terbaik. Untuk menghasilkan cuka
dengan kualitas terbaik minimal cuka tersebut didiamkan dan ditutup rapat
selama lima bulan. Dan cuka tersebut mampu bertahan hingga 1 tahun sebelum
kembali lagi menjadi air dan tidak dapat di gunakan lagi.
Adapun sifat-sifat cuka berdasarkan asam basa adalah: 1) memiliki rasa
asam/kecut bila dikecap, 2) menghasilkan ion H + jika dilarutkan dalam air, 3)
memiliki pH kurang dari 7, 4) bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat
pada logam. Secara umum asam memiliki sifat: a) rasa masam ketika dilarutkan
dalam air, b) sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, c) kereaktifan:
asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, d) hantaran listrik: asam,
walaupun tidak selalu ionic merupakan elektrolit
Rasa manis pada tuak disebabkan karena adanya gula-gula reduksi
seperti dextrose, fruktosa, dan sukrosa (Wahyu, 2006). Rasa manis dari tuak
lama-kelamaan akan hilang atau akan berkurang karena gula yang terdapat
dalam tuak akan segera difermentasi oleh mikroorganisme menjadi alcohol dan
karbondioksida. Hal inilah yang menyebabkan rasa tuak menjadi keras, atau
disebut dengan tuak wayah. Dengan berlangsungnya kegiatan fermentasi oleh
mikroorganisme terhadap tuak maka akan terjadi perubahan kimiawi pada tuak.
Pembuatan tuak tidak terlepas dari proses fermentasi. Fermentasi adalah
suatu proses penghasilan energi utama dari berbagai mikroorganisme yang
hidup dalam keadaan anaerob (Campbell; Recee; Mitchell. 2003). Dalam keadaan
anaerob asam piruvat tidak dirubah menjadi Asetil-KoA tetapi akan dirubah
menjadi etanol (etil alcohol) dalam 2 langkah. Langkah pertama dengan
melepaskan CO2 dari piruvat, yang diubah menjadi senyawa asetal dehida
berkarbon 2. Dalam langkah kedua, asetal dehida direduksi oleh NADH menjadi
etanol. Hal ini bertujuan untuk meregenerasi pasokan NAD + yang dibutuhkan
untuk glikolisis. Cara memisahkan tuak menjadi komponen-komponenya adalah:
Tuak yang notabene adalah fermentasi dari karbohidrat bila ditambahkan
dengan gula (karbohidrat juga) kemudian difermentasi lagi, otomatis akan
meningkatkan kadar alkohol dalam minuman tersebut. Setelah difermentasi
beberapa hari, dilakukan proses penyulingan (distilasi) untuk memisahkan

alkohol dengan bahan lainnya. Dimana itu merupakan suatu proses penguapan
yang diikuti pengembunan.

Apabila cuka direaksikan dengan basa akan membentuk garam dan air
contohnya :
CH3COOH + KOH
CH3COOK
+ H 2O
Cuka (asam) + basa
garam (sabun) + air
Asam asetat, CH3COOH, bereaksi dengan KOH, menghasilkan garam (sabun) dan
air yang bersifat basa (reaksi semacam ini dinamakan saponifikasi, penyabunan).
Sedangkan apabila cuka direksikan dengan alcohol akan membentuk metal
etanoat dan air. Rumus kimianya sebagai berikut:
CH3COOH + CH3OH
Cuka (asam) + alcohol

ester CH3COOCH3 + H2O


(metil etanoat) + (air). Reaksi ini dibantu

dengan kondisi H2SO4 pekat.


http://pendas2013.blogspot.co.id/2013/01/laporan-study-wisata-mengenaiproses.html

You are here : Home berita batak TUAK DAN EFEKNYA

TUAK DAN EFEKNYA

Tuak adalah salah satu minuman yang masuk dalam golongan alcohol, hasil
fermentasi dari bahan minuman/buah yang mengandung gula. Umumnya tuak di
daerah Sumatera Utara terbuat dari tanaman/pohon aren atau kelapa.

Sampai sekarang, minuman tuak masih sangat merakyat di daerah Sumatera


Utara apalagi untuk orang Batak Toba yang tinggal di bona pasogit atau tempattempat lain. Hampir di setiap kampong ada kedai yang sering dinamakan kedai
tuak atau lapo tuak. Di kota Siantar dan kota-kota kecil lainnya pastilah juga
terdapat beberapa kedai tuak. Walaupun tidak hanya tuak dihidangkan di kedai
tersebut, namun nama kedai itu justru diambil dari minuman tuak ini.
Bila meminum sedikit, tuak akan mencipta keramahan. Semakin banyak, tuak
akan mengganggu kemampuan peminumnya untuk mengerti kejadian-kejadian
penting yang berlangsung di sekitarnya. Semakin banyak diminum maka orang
tersebut akan secara serius mengalami gangguan koordinasi gerak tubuh,
kemampuan pikiran, membuat keputusan dan bicara. Bila semakin banyak,
alcohol bisa membuat pingsan, koma dan kematian (Plotnik, 1999:182).

Tuak adalah alcohol yang berkadar rendah, harus banyak diminum supaya bisa
mencapai efek yang bisa diharapkan bila dibandingkan dengan minuman alcohol
lainnya seperti bir dan anggur. Sebagai bagian dari alcohol, tuak adalah
minuman psikoaktif yang diklasifikasikan sebagai minuman yang membuat
tenang (depressant), yang berarti bahwa minuman ini akan menekan berbagai
kegiatan dari system saraf sentral para peminumnya. Pada mulanya, tuak ini
nampaknya bekerja sebagai pembuat stimulasi (stimulant) karena hal ini
mengurangi rintangan-rintangan dalam saraf tetapi kemudian hal ini menekan
banyak reaksi fisiologis dan psikologis (Plotnik, 1999:182).

Untuk peminum tuak,


Tuak ini menjadi bagian dari bevarages yang harus diminum khususnya pada
malam hari. Tidak heran, kedai-kedai tuak sering dipenuhi oleh para
peminumnya yang mayoritas adalah bapak-bapak dan pemuda-pemuda. Para
peminum ini dengan sendirinya akan meninggalkan rumah mereka pada pada
sore hari dan kembali dari kedai tuak pada malam hari (hingga larut malam atau
subuh). Jarang sekali orang membeli tuak lalu meminumnya di rumah.
Daya tarik tuak ini tidak perlu diragukan lagi mengingat begitu banyak bapak
dan anak muda yang sungguh-sungguh menikmati hidupnya di kedai khususnya
pada sore dan malam hari. Apalagi untuk menambah daya tarik tuak ini si
pemilik kedai sering juga menyediakan makanan pelezat (tambul) dan berupa
permainan seperti main judi.

Alasan Minum Tuak


Ada beberapa alasan mengapa orang minum tuak. Alasan itu bisa terungkap
secara spontan, bisa diamati dan bisa juga dianalisa sebagai berikut:

1. Menyehatkan. Tuak itu sering dianggap berguna antara lain menyehatkan,


menghangatkan dan menyegarkan orang yang meminumnya. Tuak
termasuk sumber vitamin, sama seperti buah apel. Dengan demikian tuak
juga memberi kekuatan dan bila cuaca dingin, tuak akan menghangatkan.
Dalam pesta Batak misalnya seperti pesta adat, minuman ini sering
disuguhkan. Selain karena memang minuman ini tidaklah dilarang atau
diperbolehkan serta harganya pun bisa terjangkau bila dibandingkan
dengan jenis alcohol lain seperti anggur dan bir, minuman ini membuat
suasana pesta dan kebersamaan lebih hangat dan bersemangat.
2. Obat Penenang. Tuak juga menjadi semacam obat penenang. Bila sulit
tidur, tuak akan membuat gampang tidur. Tuak sering dianggap sebagai
obat termasuk obat untuk orang-orang yang kurang merasa enak
badannya.
3. Alat sosialisasi. Tuak adalah minuman yang diterima umum sebagai
minuman yang menghangatkan grup, pesta bahkan peserta sermon. Tuak
membuat sosialisasi di kedai menarik dan menghibur. Para peminum yang
berkumpul seringkali mengekspressikan diri dengan ngobrol-ngobrol, main
judi, nyanyi-nyanyi dan sekali-sekali bertengkar dengan teman sekedai.
4. Obat stress. Sebagian menggunakan tuak itu sebagai obat stress. Masalah
yang terjadi di dalam pekerjaan, di dalam hubungan interpersonal di
rumah tangga sering diatasi dengan tuak. Stress membuat mereka susah,
tetapi dengan minum tuak, masalah itu bisa dilupakan dan perasaan
menjadi enak. Malah, ada kemungkinan bahwa candu dalam alcohol atau
hal-hal lain kemungkinan bisa diassosiasikan dengan isolasi dan hubungan
interpersonal yang sangat miskin atau kering sehingga obat sakit dan
kesepian didapat dari obat-obat terlarang termasuk alcohol. Kemungkinan
besar, wanita menjadi alkoholik karena gangguan afektif yang tidak
didapatnya di dalam keluarga sedangkan laki-laki yang menjadi alkoholik
karena kegagalan dalam hubungan akan cenderung berperilaku antisocial
(bdk. Straussner dan Zelvin, 1997: 37). Tuak bisa dijadikan sebagai
obatnya.
5. Ritus kedewasaan. Dalam beberapa budaya di luar negeri, minum banyak
alcohol merupakan ritus untuk menuju kedewasaan (Straussner dan
Zelvin, 1997: 299). Artinya kalau si pemuda telah sanggup minum banyak
alcohol, dia sudah bisa diterima sebagai orang dewasa. Di daerah ini,
minum tuak juga tanda bahwa dia sudah termasuk orang yang dewasa.
6. Tuak membuat berani. Ada orang yang takut berkelahi atau tampil di muka
umum. Maka untuk para penakut, tuak memicu keberanian baik untuk
melawan orang lain maupun untuk tampil di depan umum.

Nampaknya, fungsi-fungsi di atas sangat positip. Individu terbantu oleh tuak itu
sendiri karena memang tuak ini beralkohol rendah. Namun bila dipelajari dan
dilihat dari kenyataan yang ada, tuak itu memberikan efek negatif yang lebih
banyak untuk para peminumnya. Secara pelan-pelan dan bertahap tuak atau
alcohol lainnya menuntun orang yang meminumnya menjadi seorang alkoholik.
Peminum tuak sering terpaku pada alasan minum tuak di atas. Jarang orang

melihat efek tuak itu sendiri. Kalaupun dilihat, karena sudah terbuai oleh
perasaan enak yang ditimbulkan oleh tuak tersebut, orang tetap bertahan
minum tuak. Malah rationalisasi dipakai untuk membenarkan aktivitas minum itu
dengan menekankan aspek positipnya. Tetapi benarkah bahwa aspek positip dari
minum ini ditekankan?

Orang Amerika telah melihat bahaya alcohol itu sendiri. Karena itu mereka telah
mengkategorikan alkoholisme sebagai penyakit. Alkohol adalah penyebab
gangguan kesehatan yang ketiga paling berbahaya sesudah kanker dan penyakit
jantung. Karena alcohol ini secara signifikan telah berkaitan dengan berbagai
masalah pribadi dan social di masyarakat, banyak orang berpendapat bahwa
inilah minuman yang paling berbahaya bila dibandingkan dengan semua
minuman atau zat-zat legal dan illegal. Untuk membuktikan itu, mereka
menunjukkan persentasi bahaya yang telah disebabkan oleh alcohol sebagai
berikut (Plotnik, 1999:183):
- 90% dari pemerkosaan di kampus berkaitan dengan alcohol oleh pemerkosa
bahkan juga pada korban.
- 68% yang tertuduh sebagai terlibat dalam pembunuh manusia dan 63% pelaku
telah menggunakan alcohol.
- 63% kejadian dimana suami melakukan kekerasan terhadap isteri terlibat
alcohol.
- 46% kematian di jalan raya juga berkaitan dengan alcohol.
- 50% mahasiswa dan 39% mahasiswi telah terlibat binge (memuntahkan yang
dimakan).
- 35% mahasiswi minum dan mabuk sementara 15 tahun lalu hanya 10%.
- 11% kecelakaan dalam pekerjaan karena alcohol.
- 8-21% bunuh tejadi karena alcohol.
- 7% mahasiswa tingkat 1 berhenti kuliah karena alcohol.

Refleksi Psikologis
Sebenarnya efek negatif dari tuak untuk kehidupan bersama telah dikenal oleh
orang Batak sendiri dari pengalaman. Tuak ini telah memberikan bahaya yang
telah disadari oleh para peminumnya seperti terungkap dalam ungkapan berikut
yang sumbernya sering tidak jelas:
Nikmatnya Tuak

Satu gelas tuak, penambah darah


Dua gelas tuak, lancar bicara
Tiga gelas tuak, mulai tertawa-tawa
Empat gelas tuak, mencari gara-gara
Lima gelas tuak, hati membara
Enam gelas tuak, membuat perkara
Tujuh gelas tuak, semakin menggila
Delapan gelas tuak, membuat sengsara
Sembilan gelas tuak, masuk penjara
Sepuluh gelas tuak, masuk neraka

Melihat efek negatif dari tuak ini untuk pribadi peminum, tidak heran begitu
banyak keluarga asal alkoholik ini terganggu, dan kalau mereka terganggu tentu
masyarakat darimana dan dimana si alkoholik tinggal juga terganggu.
Inilah beberapa gangguan yang mungkin disebabkan oleh si alkoholik

1. Keharmonisan keluarga. Gangguan pertama yang mungkin dialami oleh


keluarga adalah keharmonisan keluarga. Orang-orang yang sudah alkoholik tidak
lagi peduli terhadap kesejahteraan keluarga tetapi sudah terpusat pada
kebutuhan pribadinya untuk minum. Si alkoholik seringkali tidak lagi bisa
mengerti mengapa anggota keluarga lain marah atau kecewa terhadapnya,
sebaliknya, dia justru meminta pengertian dan dukungan atas kebutuhan
minumnya. Bila hal ini tidak terpenuhi, ketegangan, percekcokan akan terjadi.
Akibatnya, keluarga tidak lagi bisa hidup harmonis karena memang tidak ada lagi
sharing dan usaha untuk saling mengerti. Di keluarga seringkali terjadi
kesengsaraan, kegilaan dan neraka.
2. Gangguan ekonomi. Selain ketidakharmonisan, keluarga alkoholik cenderung
makin miskin. Banyak uang habis hanya untuk memenuhi kebutuhan minum
apalagi kalau orangnya tidak berusaha lagi menambah matapencaharian tetapi
justru menghabiskan untuk diri sendiri. Dalam situasi ekonomi yang makin sulit
sekarang, banyak bapak dan pemuda tetap mempertahankan cara hidupnya di
kedai. Akibatnya, kesulitan ekonomi di rumah tangga sangat dirasakan serta
dukungan dana untuk pendidikan anak-anak dan kesehatan sangat minim kalau
tidak ada. Maka keluarga sering mengalami ketegangan setiap kali uang tidak
tersedia lagi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan, pendidikan bahkan
kebutuhan rumah tangga. Anak-anak alkoholik seringkali tidak mampu sekolah

karena ketiadaan uang sehingga pendidikan tetap rendah. Bila hal ini terusmenerus terjadi, maka keluarga dan anak-anak akan tetap hidup miskin.

3. Gangguan kekerasan. Karena gangguan-gangguan di atas hubungan


interpersonal dalam rumahtangga seringkali tergganggu dengan terjadinya
percekcokan, kekerasan bahkan perceraian. Anggota keluarga khususnya anakanak tentu seringkali menjadi korban kekerasan verbal, fisik, emosional dari sang
alkoholik. Mereka akhirnya menderita secara batin, bingung, malu dan bahkan
mengalami ketakutan. Sebagian anggota keluarga malah sangat takut tinggal di
rumah dan ingin segera merantau walau modal tidak ada. Sementara karena
tuak, sang alkoholik semakin mengganas, menggila dan mencipta neraka bila
kebutuhan dan keinginan pribadinya tidak terpenuhi. Dalam hal ini, ada bukti
cukup kuat (Breakwell, 1998:35) untuk mendukung gagasan popular bahwa
alcohol dalam jumlah sedang akan meningkatkan perilaku agresif meskipun
memang ada perbedaan besar antar individu yang satu dengan yang lain sejauh
mana mereka dibuat lepas kendali oleh alcohol.

4. Gangguan social. Orang yang yang sudah minum tuak, tidak terlalu peduli
dengan ide-ide kesuksesan dan isu-isu perkembangan. Mereka terfocus pada
minuman. Keterlibatan dalam gereja, social dan masyarakat bisa jadi masih ada
tetapi dalam konteks, dia harus tetap memenuhi kebutuhan minumnya. Dia
terlebih aktif dan bekerja untuk bisa memenuhi kebutuhan minum. Dengan kata
lain, sumbangan yang diharapkan lebih seringkali tidak bisa lagi. Mereka
seringkali menjadi model yang kurang baik di masyarakat. Begitu banyak energi
mereka sia-siakan dengan hanya menikmati hidup di kedai. Mereka ini sering kali
membuat keributan di kampong atau di tempat mereka mabuk.

Bila banyak keluarga alkoholik macam ini, tidak heran akan begitu banyaklah
pengalaman negatif seperti ketidakharmonisan dalam keluarga, pemiskinan
keluarga dan akhirnya bermuara pada kekerasan dalam rumah tangga.

Telah disadari oleh para ahli bahwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu
bersifat siklis. Artinya anak-anak yang telah menyaksikan kekerasan yang dibuat
oleh orangtua atau bahkan telah melecehkan mereka kemungkinan besar akan
membuat kekerasan dan melecehkan orang lain ketika mereka sudah dewasa.
Transmissi intergenerasi dari kekerasan tidak terhindarkan. Hampir kebanyakan
orang yang telah menyaksikan atau mengalami sendiri kekerasan di dalam
keluarga asal mereka tidak akan dengan sendirinya membuat kekerasan dalam
keluarga baru mereka tetapi kemampuan kekerasan untuk menyebar melalui
semua cabang keluarga sungguh-sungguh mungkin dan inilah hal yang sangat
mengganggu (Brehm, 1993, 388).
http://www.horas.web.id/2012/05/tuak-dan-efeknya.html

Tuak
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk kegunaan lain dari Tuak, lihat Tuak (disambiguasi).

Litografi pedagang keliling tuak nira dan prajurit pribumi di Hindia Belanda
(sekarang Indonesia) karya Auguste van Pers (1854).

Tuak adalah sejenis minuman beralkohol Nusantara yang merupakan hasil fermentasi dari
nira, beras, atau bahan minuman/buah yang mengandung gula. Tuak adalah produk minuman
yang mengandung alkohol. Bahan baku yang biasa dipakai adalah: beras atau cairan yang
diambil dari tanaman seperti nira pohon enau atau nipah, atau legen dari pohon siwalan atau
tal, atau sumber lain. Kadar alkohol tuak di pasaran berbeda-beda bergantung daerah
pembuatnya. Tuak jenis arak yang dibuat di pulau Bali yang dikenal juga dengan nama brem
bali, dikenal mengandung alkohol yang kadarnya cukup tinggi.

Beberapa tempat di Pulau Madura dahulu dikenal sebagai sebagai penghasil tuak, namun
orang Madura tidak mempunyai kebiasaan minum yang kuat. Saat ini dapat dikatakan sangat
sedikit orang Madura yang minum tuak atau arak.[butuh rujukan] Masyarakat Tapanuli (Sumatera
Utara), khususnya masyarakat Batak menganggap bahwa tuak berkhasiat menyehatkan badan
karena mengandung efek menghangatkan tubuh.[butuh rujukan] Hal yang sama dijumpai pada
masyarakat suku Toraja di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, yang memiliki kebiasaan minum
tuak. Selain untuk menghangatkan badan, tuak dari pohon enau di Toraja telah menjadi
minuman pada ritual-ritual adat. Sehingga setiap pelaksanaan ritual adat sudah pasti tersedia
tuak.

Daftar isi

1 Jenis tuak
o

1.1 Tuak beras

1.2 Tuak nira

2 Nama-nama lain

3 Lihat pula

4 Referensi

Jenis tuak
Tuak beras

Tuak beras adalah sejenis minuman masyarakat Iban di Kalimantan. Biasanya tuak beras
diolah dari sejenis beras yang disebut "beras pulut" (beras ketan). Beras tersebut akan
direndam air di dalam tempayan yang disebut "Tajau". Proses tersebut akan mengambil
waktu setidaknya dua minggu sebelum dapat diminum dan beras tersebut juga akan menjadi
makanan yang disebut "tapai". Namun saat ini proses pembuatan tuak beras berlainan sedikit,
yaitu selain dibuat menggunakan beras ketan, juga dicampur dengan gula pasir supaya
rasanya lebih manis.
Biasanya tuak beras akan dihidangkan pada perayaan tertentu seperti perayaan Gawai Dayak,
Gawai Hantu, Gawai Kenyalang dan sebagainya. Selain dari masyarakat Iban, terdapat juga
masyarakat lain seperti Bidayuh, Orang Ulu yang juga membuat tuak dengan cara mereka
sendiri. Tuak jenis ini memiliki kandungan alkohol yang cukup untuk membuat mabuk bila
diminum berlebihan.
Tuak nira
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tuak nira

Tuak nira biasanya dihasilkan dari menyadap nira dari mayang (tongkol bunga) pohon enau
atau nipah. Mayang enau atau nipah akan dibiarkan akan menjadi buah, dipotong dan air

manis yang menitik dari tandan yang dipotong itu akan dikumpulkan dalam wadah, biasanya
buluh bambu. Air nira yang terkumpul dan belum mengalami fermentasi tidak mempunya
kandungan alkohol dan biasa dijual sebagai minuman jajanan legen. Bila dibiarkan,
kandungan gula di dalamnya akan menjadi alkohol melalui proses fermentasi selama
beberapa hari dengan kandungan alkohol sekitar 4%. Tuak enau atau nipah ini dapat diminum
selepas beberapa hari.
Biasanya tuak nira dihidangkan pada perayaan tertentu seperti pesta perkawinan. Bila tuak
enau atau nipah ini dibiarkan terlalu lama akan menjadi masam dan lama-kelamaan akan
menjadi cuka secara alami tanpa mencampurkan bahan asing.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tuak_nira
Pemahaman Tentang Tuak

Written By Arlinton Hutagalung on Jumat, 17 Januari 2014 |


20.16
I.TUAK

Tuakadalah sejenis minuman beralkoholtradisionalyang merupakan


hasilfermentasidarinira(getahmayangenau)dankelapa jugadaribeberapa
pohon yang mengandung kadar gula seperti palem, korma dll.Cara
pembuatannyapuncukupsimpeldanalamitidaksepertipembuatanminuman
pabrikandanoplosanyangmemaksakankadardosisalkoholagarsemakindi
nikmati.Walaupuntuakhanyamemilikisedikitalkoholdibandingminuman
botolpabriktapitetapijugadapatberbahayabagikesehatanjikadikomsumsi
terlaluberlebihan. TidakhanyadiIndonesiaminumaninijugaditemukandi
berbagai belahanAsia Tenggara,Asia Selatan,Afrika, dan disebut dengan
berbagainamayangberbeda.
SecaraumumtuakyangdikenaldiIndonesiaadalahdengannamaarak,sementara Istilah
tuak inisendiriadalahnamayangdisebutdisumaterautara khususnyadidiaerahbatak.Tuakini
sendiri

adalah

minuman

khas

tradisional

yang

telahturuntemurundarinenekmoyangditanahbatakdantetapeksishinggasekarang. Adapun
pembuatan tuak di daerah sumatera utara adalah dari hasil menyadap getah mayang dari pohon
aren/enaudanpohonkelapa.Sehinggadikenalduajenistuakyaitu:
TuakBagot(tuaksadapandaripohonaren)
TuakKalapa(tuakhasilsadapandarikelapa)

Caraprosespembuatankeduanyajugabedadantenturasapunberbedasesuaiseleraorang
yanginginmeminumnya.Sebagaianpeminumtuaklebihsukameminuntuakbagotdansebagaian
lagilebihsukameminumtuakkelapa.Namunadapulayangsukameminumkeduajenistuakini.Jika
kitainginmencipirasadarituakinibukanlahhalyangsulit.Cukupmencarikedaikhususpenjualnya
yangdisebutdenganlapotuak.Lapotuakcukupbanyakbertebarandisetiapkotahinggadaerahyang
palingpelosoksekalipun.Dapatdikatakanbahwadisatuperkampungansajakitabisa menjumpai
lebih dari 10 lapo tuak. ini menunjukkan banyak masyarakat yang suka meminum tuak, dan
penjualantuakinijugadapatjugamenjanjikanataupunsekedarmenambahmatapencaharian.Dilapo
tuak inilah para peminum duduk menikmati segelas dua gelas tuak ataupun lebih sambil duduk
bercengkrama menghilangkan rasa penat, markobbur, bermain catur, bahkan bernyanyi di iringi
alunan gitar terkadang hingga larut malam. Penggemar tuak tidak memandang usia, mulai dari
pemuda,kaumbapakhinggaorangtua. Disampingitujugatuakadalahminumanpenghormatan
dalamupacaradanjugapestaadatistiadatditanahbataksejakzamannenekmoyang.Sepertihalnya
dalamadatperkawinanTuakselaludisuguhkanbagiparapenatuaadatdanparayangikuthadirdi
pestatersebut.

II.PROSESPEMBUATAN
Walaupuncukupsenderhanaprosespembuatantuakitusendirimemerlukankeahlianoleh
Paragat (pembuat tuak), yang harus benarbenar di pahami sehingga menghasilkan tuak yang
memilikicitarasayangberbedabedabagisetiappenikmatminumanini.SeorangParagatadakalanya
memilikikiatdanresepkhususagarTuakbuatanberbedarasanyadariyangdibuatolehParagatyang
lain,sehinggaparapelanggannyaselalusetiamenikmatituakciptaannya.Adapunprosespembuatan
tuakitusendiritergantungdarijenistuaknya.
Tuakbagot
Tuakbagot adalahterbuatdarihasilfermentase sadapan mayangenau/nira.Mayangdaripohon
enauinilahyangakandisadapagarmenghasilkantuak.Mayanginidalambahasabatakdisebut
arirangnibagotyanghampirmiripdenganhalto.Haltoadalahbuahdaripohonenauyangmemiliki
biji banyak dan menjulur ke bawah. Biasanya halto ini di buat menjadi kolangkaling. Bedanya
denganarirang,haltobijinyalebihbesardanlebihbanyaksedangkanarirangbijikecildanlebih
sedikit.
Arirangataumayanginibiasanyamulaikeluardaripohonenausetelahpohontersebutpalingsedikit
berumur7tahun.Buahiniakanmenjulurkeluar.Setelahbuaharirangberumurkirakira34bulan

buah ini akan berwarna hitam kecoklatan, dan disinilah selama sebulan Paragat harus mengayun
ariranginidaribawahpohondenganmenggunakantalisesuaiketinggianpohon.Mengayuninidi
lakukanminimal30menitdalamsatuhari.Setelahselesaimengayunarirang,paragatjugaharusnaik
kepohondanharusmemukulmukulpangkalarirangtersebutsekitar10menit.Dalambahasabatak
disebutmambalbalbagot.Adapuntujuandarimengayundanmemukulariranginisupayakelakdapat
mengeluarkangetahdenganlancar.Dimanagetahinilahyangnantinyaakanmenjadituak.Setelah
sekitar 4 bulan arirang ini berubah warna menjadi ke kuningkuningan dan mulai mengandung
minyak,danbiasanyaakandikerumunibanyaklebah.Inidisebabkankarena buahtersebuttelah
mengeluarkanaromayangberbautuakdanmengandungrasamanis.DisinilahsaatnyaParagatakan
mulaiberaksi,.
PertamasekaliParagatakanmemotongsetengahdaripangkalataupuntandanbuaharirangtersebut.
Setelahdipotongdandibilasdenganair,kemudiandiiristipissertadilumuridenganresepresep
tertentuberupadaundaunanataupunresepreseplain.Saatdipotongarirangtersebutsebenarnya
sudahmengeluarkangetahyangkental.Tetapibelumbisalangsungditampung.Terkadangparagat
membiarkannyasampaiduahari.Sampaiarirangbenarbenarmeneteskanairtuakyangberkualitas
sesuaidenganpengalamansangparagat.Setelahbenarbenardiyakinitelahberkualiatasmakamulai
paragatmenampungtuakyangmenetesdemisetetestersebutdenganwadahyangdigantungkantepat
dibawahtetesanarirangtersebut.Tuakiniakandiambilolehparagatduakalisehari,yaitupagidan
sore,dandisampingmengambiltuakparagatjugaharusmengirisarirangsecarabersamaanduakali
sehari.Airtuakyangdihasilkanariranginimasihkentaldanputihsedikitberlendirdanrasanya
manis.Tuaksepertiinidisebuttuaknatonggidanbelummengandungalkohol.BarulahsetelahRaru
dicelupkanselamabeberapajammakatuakakanberubahmenjadisedikitpahitdanmemilikidosis
alkoholyangdapatmemabukkan.Raruadalahkulitpohontertentuyangsudahkeringyangberfungsi
sebagaiperubahrasadanpenumbuhdosisyangdicampurkanketuak.Setelahbenarbenarmemiliki
rasa yang pas di kerongkongan barulah kemudian di pasarkan ke lapolapo tuak yang menjadi
langganansangparagattersebut.
Tuakkelapa
Berbedadengantuakbagot,jikadibandingkandengantuakdarisadapanpohonkelapainiairyangdi
hasilkanlebihsedikit.Pohonenau/bagotyangmenghasilkantuaklebihproduktifdibandingkandari
kelapa.Untukmendapattuak1litersajadibutuhkan10batangkelapa.Bahkandari1pohonkelapa
terkadangtuakyangdihasilkanhanya1gelassajadalamsatumalam.Dalampengumpulanairtuak
jugasekalisajadalamsehari.Sedangkantuakdaripohonbagotdapatmenghasilkan10literdalam1
hariyaituduakalipengambilan(pagidansore).Itumasihterhitungsatupohon.Apabilaparagat

memiliki34pohonbagotmakapekerjaanmaragatinidapatdipastikancukupmenjanjikan.Namun
perludiketahuiterkadangtakselamanyajugatuakderasmengalirdaripohonbagot,itutergantung
trik,cara,dankeuletansangparagatdalammemahamicarapengambilantuak.Musimjugadapat
mempengaruhiproduktifitaspohonbagotdalammengeluarkantuak.
Adapuncarapembuatantuakkelapainiyaitupertamakalidenganmengikatmayangkelapa.Berbeda
denganmayangbagot(arirang).Mayangkelapaadalahbakalbuatyangakanmenjadikelapayang
beradadipucukpohon..Mayangkelapadibungkusdengandaunkelapamudadandiikatdengantali
agartidakpecah.Kemudiandibiarkankirakirasatusetengahhari.Setelahituujungnyadiirismiring,
denganmelepassedikitdemisedikittali.Keesokanharibarulahairtuakditampung.
III.Khasiat/manfaatdanefeksampingtuak
Tuak adalah minuman penghangat badan di saat cuaca sedang dingin dan sebagai obat
penghilang rasa lelah seuasai bekerja keras. Tuak memiliki kandungan vitamin yang menyuplai
tambahantenagaketubuhsipeminum.Berikutbeberapakhasiattuak:
Mengobatisariawan
Baikuntukwanitayangbarumelahirkanuntukmemperlancarairasi.
Sebagaibahanmembuatgulaaren
Bahancampuranpadapembuatankue..
Dan masih banyak lagi manfaat dan khasiat tuak ini bagi kehidupan. Selagi tidak berlebihan
mengkomsumsinya.Danjikaberlebihantentusajamemilikiefekyangcukupfatalbagikehidupan
berikutbeberapaefeksampingyangterjadidalamkehidupankarenapengaruhminumtuakterlalu
berlebihan:
Dapatmerusakorgantubuhjikaterlaluberlebihanmeminumnya,sepertipenyakitlever..
Memabukkan, karena tuak yang di campur raru telah memiliki dosis alkohol sekitar 45 %.
Sehinngayangmengkomsumsikehilangankendali,yangdapatmenibulkankekerasandanpertikaaian
Merusakmatapencaharian.Peminumyangberlebihanakanmenghamburhamburkanuanghanya
untukkesenangandibawahpengaruhalcoholkarenadosistuakyangterlaluberlebihandanmasih
banyaklagiefeksampingmengkomsumsituakyangberlebihan.
DidaerahTapanulituakdikenaldenganistilah biustoba,danadajugayangmengatakan
istilahtusoratautuaksore.Adajugamenyebutdengansusubatak..dsb.untukmenambahkenikmatan

minumtuakdiiringimengemilmakananringanyangdisebutdengantambul,sehingggamembuat
suasanamenjadilebihsemarakbercampurcandadantawa.Lantasmengapakahorangharussinggah
dilapountuksekedarminumtuakkhususnyaorangbatak.Tentusetiaporangmempunyaialasan
tersendiri,jadijanganlangsungberpikirannegativethinkingterhadaporangsukaminumtuak di
lapo..jikamasihdalamtahapwajarwajarsajasebagaipelepasrasapenatdanlelahperludipahami
peminumdanpemabukituberbeda.Peminumadalahorangyangrutinminumtuakdilapo,tetapi
minumnyatidakmelampauibatasdanmampumenguasaidiri.Sedangkanpemabukadalahorangyang
sudah di pengaruhi oleh tuak dan sehariharinya hanya berpikir untuk mabuk tampa memikirkan
dampakbagidirisendiri.adabeberapaalasanlogisbeberapaorangminumtuakdilapo
o sebagai modal bersosialisasi dengan orangorang sekitar. Tentu dengan duduk di lapo maka
membukasuasanapersahabatandanperkenalan
oharganyamurahdanminumnyalebihpraktis
omenghilangkanrasajenuhdanbosansetelahseharianbekerja
o mengekspresikanrasadanjiwaseniyangterpendamsepertihalnyabernyanyi,sekedarbermain
catur..
omendengarkabarterbaru..(inikhususnyadidaerahpedalamankarenasaranamediakomunikasidan
informasiyangterbatas)
danlainsebagainya.

DemikianlahsekilasulasanmengenaiTUAK.

http://arlinton-hutagalung.blogspot.co.id/2014/01/pemahaman-tentang-tuak.html
PEMANFAATAN NIRA AREN MENJADI ETHANOL
OLEH : YOS SONO

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
.Pemanfaatan tanaman aren di Indonesia sudah berlangsung lama, namun agak
lambat perkembangannya menjadi komoditi agribisnis karena sebagian tanaman
aren yang dihasilkan adalah tumbuh secara alamiah atau belum di budidayakan.
Namun, karena fungsi dan manfaatnya yang besar, pohon ini mulai dijadikan
tanaman budidaya di Indonesia.
Fungsi istimewa pohon aren adalah sebagai pengawet sumber daya alam
terutama tanah, sebagai penyerap dan pengikat air yang besar, untuk
kelestarian lingkungan hidup tetutama untuk pengijauan pada daerah, daerah
perengan pegunungan dan sungai-sungai dan ini sangat cocok untuk
dikembangkan di negara tropis seperti indonesia. Secara umum pengembangan
pohon aren berbasis industri akan dapat menekan pengagguran, menambah
penghasilan para petani dan secara khusus dapat berfungsi sebagai sumber
pendapatan negara.
Pohon Aren disebut Enau, dalam bahasa Latin disebut Arengga pinnata Merill
atau sinonimnya Arenga saccarifera Labill, famili Arecaceae, Aren merupakan
tumbuhan multiguna, memiliki banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat.
Tahun 2007 / 2008 di Sulut luas areal pohon aren 74.844 hektar dengan produksi
air nira sebanyak 30.846,38 ton per tahun. Daerah sentra aren di Sulut tersebar
di Kabupaten Minahasa Selatan, Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa. Di
Sulawesi Utara populasi pohon Nira Aren sekitar 3 juta. Rata-rata produksi nira
aren ialah sebesar 10 liter nira/hari/pohon bahkan pada masa suburnya untuk
beberapa jenis pohon Aren (Aren Genjah) satu pohon perhari dapat
menghasilkan nira aren sebesar 40 liter, dengan kalkulasi sederhana jika dalam
satu hektar dapat tumbuh 200 pohon Aren dan tiap harinya disadap 100 pohon
maka dalam satu hari dapat menghasilkan nira aren sebesar 1000 liter/ha/hari
dengan rule of thumb konversi glukosa menjadi ethanol sebesar 0,51 g ethanol/g
glukosa maka dalam satu hari bioethanol perhektar yang dapat diperoleh ialah
500 liter/hari.
Daerah sebaran pohon nira yang paling banyak terdapat di Wilayah Sumatra
(Sumatra Selatan, Sumatra Barat, Sumatra Timur dan Aceh), Jawa (Jawa Barat
dan Jawa Tengah), Sulawesi (Sulawesi Utara, Tengah dan Tenggara), Maluku
(Seram), Maluku Utara (Halamahera dan Bacan) dan Papua.
Kandungan gizi yang terdapat Pada pohon aren diantaranya kadar air (87,66 88,85), kadar gula (12,04 10,02), kadar protein (0,23 - 0,36), kadar lemak
(0,02), kadar abu (0,3 - 0,21), Anonim (1981). Dengan kandungan dimiliki aren

inilah yang membuat perbandingan dari bahan baku tebu untuk di jadikan
Bioethanol. dimana produktivitas aren bisa 4-8 kali dibandingkan tebu dan
rendemen gulanya 12%, sedangkan tebu rata-rata hanya 7% .
Semua bagian pohon aren dapat diambil manfaatnya, mulai dari akar (untuk
obat tradisional), batang (untuk berbagai macam peralatan dan bangunan), daun
muda/janur untuk pembungkus kertas rokok. Hasil produksinya juga dapat
dimanfaatkan, misalnya buah aren muda untuk pembuatan kolang-kaling,
pati/tepung dalam batang. Berbagai macam olahan yang berbahan baku nira
aren yaitu : Nira Aren Segar aneka rasa & aroma, Syrup Aren Murni, Gula Aren
Cetak Murni (aneka bentuk dan ukuran), Gula Aren Serbuk (gula Aren semut)
dengan aneka rasa & aroma, Aneka minuman instan berkhasiat (kombinasi
dengan beragam ramuan minuman berkhasiat obat) dan juga dapat dibuat
sebagai bahan baku bioethanol.
Nira Aren memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahan baku bioetanol lainnya
seperti singkong dan jagung (tanaman penghasil pati) dikarenakan tahap yang
dilakukan cukup satu tahap yaitu tahap fermentasi, sedangkan bioetanol yang
berasal dari tumbuhan berpati memerlukan tahap hidrolisis ringan (sakarifikasi)
untuk merubah polimer pati menjadi gula sederhana.
Nira Aren di beberapa daerah selain sebagai bahan pemanis, melalui proses
fermentasi, Nira diubah menjadi minuman beralkohol yang dikenal dengan nama
tuak. Alkohol yang dihasilkan secara ilmiah dikenal dengan nama Etanol Nira
dapat diubah menjadi bioetanol. Bioetanol merupakan bahan bakar dari minyak
nabati dengan bantuan fermentasi oleh bakteri ragi (Saccharomyces cereviseae)
dimana kandungan gula (sukrosa) pada nira dikonversi menjadi glukosa
kemudian menjadi etanol yang produknya disebut sebagai bioethanol.
Kegunaan alkohol bermacam-macam dalam berbagai kepentingan. Tidak hanya
sebatas sebagai bahan pembuatan minuman keras. Alkohol juga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik, obat-obatan, pelarut, antiseptik, maupun
bahan bakar kimia organik. Salah satunya juaga sebagai bahan untuk
mencampur dengan BBM. Ethanol yang dihasilkan dari proses fermentasi
kemudian dilakukan destilasi untuk memisahkan ethanol dan air sampai kadar
95-96%. Kemudian proses untuk memisahkan ethanol dan air sampai kadar
99,5% dilakukan dengan menggunakan molecular sieve atau menggunakan
membrane pervaporasi. Etanol 99,5% ini yang bisa digunakan untuk menjadi
bahan bakar energi alternatif.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu studi praktek kerja lapang untuk
mengetahui pembuatan ethanol dari nira aren.
B. Tujuan Dan Manfaat
Tujuan pelaksanaan praktek kerja lapang dari nira aren yaitu untuk mengetahui
pembuatan etanol di Pabrik Bioetanol. Diharapkan dengan praktek kerja lapang
ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pembuatan nira
Aren menjadi Etanol.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Karakteristik Tanaman Aren Aracaceae (pinang-pinangan)


Tinggi batang tanaman aren berkisar antara 8-25 m dan diameter 65 cm
sehingga untuk menyadap nira diperlukan tangga. Tanaman berbunga setelah
berumur 7-12 tahun. Tandan bunga muncul dari setiap pelepah atau bekas
pelepah daun, mulai dari atas kira-kira seperempat dari pucuk ke arah bawah.
Bunga pada tandan pertama hingga kelima atau enam adalah bunga betina,
baru disusul bunga jantan yang muncul secara bertahap hingga ke pangkal
batang, atau 2-3 m di atas tanah. Tandan bunga yang disadap adalah tandan
bunga jantan.
Jumlah tandan produktif hanya 4-6 tandan dengan masa sadap 2-3 bulan.
Dengan demikian, masa sadap aren berkisar 8-18 bulan. Setelah itu, bunga
jantan masih keluar, tetapi kurang produktif. Nira aren mengandung gula yang
tinggi, hingga 12%. Bila tidak diawetkan, nira akan terfermentasi menjadi alkohol
dan cuka. Tanaman aren akan mati 5 tahun setelah berbunga. Seluruh bunga
betina akan masak dalam 1- 3 tahun. Bunga betina yang masih muda dapat
diolah menjadi kolangkaling.
Dalam satu tandan, buah masak tidak serempak. Bunga betina masak
mengandung 2-3 biji dengan kulit yang keras. Jumlah bunga betina berkisar
antara 5-8 ribu biji per tandan. Batang aren dibungkus oleh pelepah daun dan
ijuk yang melekat pada pangkal pelepah. Ijuk dapat dipanen setelah tanaman
berumur 4 tahun dan terus dipanen hingga 8-10 tahun, bergantung jenis dan
pertumbuhan tanaman. Batang berkulit keras yang membungkus jaringan gabus
yang mengandung pati. Kandungan pati mencapai maksimum sebelum tanaman
berbunga dan menurun drastis ketika tanaman disadap. Panen pati dapat
dilakukan jika tanaman tidak disadap.
B. Penyebaran dan Syarat Tumbuh
Wilayah penyebaran Aren terletak antara garis Lintang 20 Lu - 11 Ls yaitu
meliputi : India, Srilangka, Banglades, Burma, Thailand, Laos, Malaysia,
Indonesia, Vietnam, Hawai, Philipina, Guam dan berbagai pulau disekitar Pasifik.
(Burkil, 1935); Miller, 1964; Pratiwi (1989). di Indonesia tanaman aren banyak
terdapat dan tersebar hamper diseluruh wilayah Nusantara, khususnya di daerah
perbukitan dan lembah.
Tanaman aren sesungguhnya tidak membutuhkan kondisi tanah yang khusus
(Hatta-Sunanto,1982). Sehingga dapat tumbuh pada tanah-tanah liat, berlumur
dan berpasir, tetapi Aren tidak tahan pada tanah yang kadar asamnya tinggi (Ph
tanah terlalu asam). Aren dapat tumbuh pada ketinggian 9 1.400 meter di atas
permukaan laut. namun yang paling baik pertumbuhannya pada ketinggian 500
800 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan lebih dari 1.200 mm
setahun atau pada iklim sedang dan basah menurut Schmidt dan Ferguson.
C. Kegunaan Pohon Aren
Pohon Aren dapat dimanfaatkan, baik berfungsi sebagai konservasi, maupun
fungsi produksi yang menghasilkan berbagai komoditi yang mempunyai nilai
ekonomi.
1. Fungsi Konservasi
Pohon aren dengan perakaran yang dangkal dan melebar akan sangat
bermanfaat untuk mencegah terjadinya erosi tanah. demikian pula dengan daun
yang cukup lebat dan batang yang tertutup dengan lapisan ijuk, akan sangat

efektif untuk menahan turunnya air hujan yang langsung kepermukaan tanah.
disamping itu pohon aren yang dapat tumbuh baik pada tebing-tebing, akan
sangat baik sebagai pohon pencegah erosi longsor.
2. Fungsi Produksi
Fungsi produksi dari pohon aren dapat diperoleh miulai dari akar, batang, daun,
bunga dan buah. di jawa akar aren digunakan untuk berbagai obat tradisional
(Heyne, 1927; Dongen, 1913 dalam Burkil 1935). akar segar dapat menghasilkan
arak yang dapat digunakan sebagai obat sembelit, obat disentri dan obat
penyakit paru-paru. batang yang keras digunakan sebagai bahan pembuat alatalat rumah tangga dan ada pula yang digunakan sebagai bahan bangunan.
batang bagian dalam dapat menghasilkan sagu sebagai sumber karbohidrat
yang dipakai sebagai bahan baku dalam pembuatan roti, soun, mie dan
campuran pembuatan lem (Miller, 1964). sedangkan ujung batang yang masih
muda (umbut) yang rasanya manis dapat digunakan sebagai sayur mayor
(Burkil, 1935). daun muda, tulang daun dan pelapah daunnya, juga dapat
dimanfaatkan untuk pembungkus rokok, sapu lidi dan tutup botol sebagai
pengganti gabus.
Tangkai bunga bila dipotong akan menghasilkan cairan berupa nira yang
mengandung zat gula dan dapat diolah menjadi gula aren atau tuak (Steenis
et.al., 1975). buahnya dapat diolah menjadi bahan makanan seperti kolangkaling yang banyak digunakan untuk campuran es. kolak atau dapat juga dibuat
manisan kolang-kaling.
D. Nira Aren
Adapun nira yang biasa dideras dari berbagai jenis palma (Arenga pinnata,
Borassus flabellifer, Cocos Nucifera and Nypa Fruticans) kandungan total
sugarnya berkisar 10-20%. Apabila dibudidayakan dengan baik, akan sangat
potensial dimanfaatkan untuk pembuatan ethanol, karena produktifitasnya bisa
mencapai 20 ton gula per hektar per tahun (Dalibard, 1997). Pengolahannya
untuk bahan baku bioethanol akan diperoleh 8,8 ton atau setara 11.000 liter Fuel
Grade Ethanol per hektar per tahun.
Nira aren dihasilkan dari penyadapan tongkol (tandan) bunga, baik bunga jantan
maupun bunga betina. Akan tetapi biasanya, tandan bunga jantan yang dapat
menghasilkan nira dengan kualitas baik dan jumlah yang banyak. Oleh karena
itu, biasanya penyadapan nira hanya dilakukan pada tandan bunga jantan.
Sebelum penyadapan dimulai, dilakukan persiapan penyadapan yaitu :
1. Memilih bunga jantan yang siap disadap, yaitu bunga jantan yang tepung
sarinya sudah banyak yang jatuh di tanah. Hal ini dapat dilihat jika disebelah
batang pohon aren, permukaan tanah tampak berwarna kuning tertutup oleh
tepungsari yang jatuh.
2. Pembersihan tongkol (tandan) bunga dan memukul-mukul serta mengayunayunkannya agar dapat memperlancar keluarnya nira. Pemukulan dan
pengayunan dilakukan berulang-ulang selama tiga minggu dengan selang dua
hari pada pagi dan sore dengan jumlah pukulan kurang lebih 250 kali.
3. Untuk mengetahui, apakah bunga jantan yang sudah dipukul-pukul dan
diayun-ayun tersebut sudah atau belum menghasilkan nira, dilakukan dengan
cara menorah (dilukai) tongkol (tandan) bunga tersebut. Apabila torehan

tersebut mengeluarkan nira maka bunga jantan sudah siap disadap.


4. Penyadapan dilakukan dengan memotong tongkol (tandan) bunga pada
bagian yang ditoreh. Kemudian pada potongan tongkol dipasang bumbung
bamboo sebagai penampung nira yang keluar.
5. Penyadapan nira dilakukan 2 kali sehari (dalam 24 jam) pagi dan sore. Pada
setiap penggantian bumbung bamboo dilakukan pembaharuan irisan potongan
dengan maksud agar saluran/pembuluh kapiler terbuka, sehingga nira dapat
keluar dengan lancer.
6. Setiap tongkol (tandan) bunga jantan dapat dilakukan penyadapan selama 3
4 bulan sampai tandan mongering. Hasil dari air aren dapat diolah menjadi gula
aren, tuak, cuka, minuman segar dan etanol.
E. Sifat Ethanol
Ethyl alcohol atau ethanol adalah salah satu turunan dari senyawa hidroksil atau
gugus OH, dengan rumus kimia C2H5OH. Istilah umum yang sering dipakai untuk
senyawa tersebut, adalah alkohol. Ethanol mempunyai sifat tidak berwarna,
mudah menguap, mudah larut dalam air, berat molekul 46,1, titik didihnya
78,3c, membeku pada suhu 117,3 c, kerapatannya 0,789 pada suhu 20 c,
nilai kalor 7077 kal/gram, panas latent penguapan 204 kal/gram dan mempunyai
angka oktan 91105 (alico, 1982).
F. Penggunaan Ethanol
Ethanol dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Setelah dicampurkan dalam
gasoline, digunakan sebagai bahan bakar di berbagai negara seperti Brazil,
Amerika Serikat, Argentina, Australia, Kuba, Jepang, Selandia Baru, Afrika
Selatan, Swiss dan lain-lain. Pada masa perang dunia I dan II industri alkohol
berkembang pesat, dengan tujuan utama sebagai bahan bakar. Selain itu etanol
banyak digunakan juga dalam industri minuman, kosmetik dan industri parmasi
seperti deterjen, desinfektan dan lain-lain. Alkohol dari produk petroleum atau
dikenal sebagai alkohol sintetis banyak dipakai untuk bahan baku pada industri
acetaldehyde, derivat acetyl dan lain-lain.
G. Pembentukan Ethanol
Ethanol (C2H5OH) merupakan senyawa yang sangat penting dan antara lain
digunakan sebagai pelarut (Solvent), desinkfektan dalam industry kosmeik,
farmasi, medis kimia dan sebagai bahan baku untuk sintesa pembuatan bahan
kimia seperti aldehyde, asam asetat. Ethanol yang digunakan merupakan
ethanol teknis dengan kadar 95-96% ethanol sebagai bahan bakar memerlukan
ethanol dengan kadar yang lebih tinggi yaitu ethanol dengan kadar 99,5% atau
Fuel Grade Ethanol (FGE).
Pembuatan ethanol dapat dilakukan dengan 2 cara :
1. Dengan cara sintesa dari etilen
Ethanol ini dihasilkan dari sintesa etilen yang merupakan derivate minyak bumi
dengan proses yang disebut hidrasi.
Yaitu reaksi kimia etilen dengan air :
C2H4 + H2O C2H5OH
Etilen Air Ethanol
2. Dengan proses fermentasi
Proses fermentasi dapat dilakukan pada bahan bergula seperti nira aren
Proses reaksi fermentasi :

C6H12O6.2 C2H5OH + 2CO2


Glukosa Ethanol Karbondioksida
Ethanol yang dihasilkan dari proses fermentasi kemudian dilakukan destilasi
untuk memisahkan ethanol dan air sampai kadar 95-96%. Kemudian proses
untuk memisahkan ethanol dan air sampai kadar 99,5% dilakukan dengan
menggunakan molecular sieve atau menggunakan membrane pervaporasi.

BAB III
METODE PRAKTEK KERJA LAPANGAN
A. Tempat dan Waktu
Praktek ini dilakukan selama dua bulan mulai Juli sampai dengan September
2009. Pelaksanaan praktek dilakukan di Pabrik Bioetanol Jalan Trans Sulawesi
Desa Kapitu Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan.
B. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah Nira Aren 8000 L dengan alkohol 4,5 %, soilid 2
kg, Yeast (saccharomyces cereviseae) 2 kg, urea 1 kg, NPK 0,5 kg dan sedangkan
alat yang digunakan adalah penampung, pembibitan / Seeding tank (T-103 A),
Unit fermentasi (fermentor) dengan pengaduk serta motor unit distilasi, pompa,
heat exchanger dan alat kontrol, Boiler, termasuk system feed water dan
penyimpan sisa dan fitting
C. Metode Praktek Kerja Lapang
1. Metode deskriptif yaitu pengambilan data primer dan data sekunder.
2. Wawancara
D. Prosedur Praktek Kerja Lapangan
Prosedur praktek dilakukan melalui beberapa cara
1. Observasi lapang
Kegiatan observasi lapang ini bertujuan untuk mengenal dan melihat kondisi
lapangan serta melakukan pengamatan pribadi.
2. Ikut serta dalam kegiatan proses produksi
Ikut serta dalam kegiatan uji coba pengolahan ethanol sehingga dapat
mengetahui secara jelas bagaimana proses pengolahan dengan bimbingan dari
operator pabrik.
3. Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan pihak penanggung jawab yaitu pemeintah
daerah minahasa selatan dibawah koordinasi dinas perindustrian dan
perdagangan juga dengan pihak gabungan kelompok tani (Gapoktan) nira aren
sebagai karyawan Pabrik Bioethanol. Hal ini bertujuan untuk mencari informasi
atau kejelasan mengenai jenis pekerjaan yang dilakukan di Pabrik Bioetanol.
4. Pengumpulan Data
Sumber data yang diperoleh berdasarkan data primer dan data sakunder. Data
primer yaitu data yang yang diperoleh dari responden dan data dari pabrik
bioetanol. Untuk data sakunder berupa laporan dan literatur pendukung.

BAB IV
KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
A. Profil Perusahaan
Pabrik Bioetanol adalah pabrik yang membuat Nira Aren menjadi Ethanol yang
memang dibangun dan dimamfaatkan untuk merangsang aktivitas ekonomi para
petani Nira Aren yang berskala kecil dan menengah. Dilaksanakan secara
terpadu lewat program unggulan Gabungan Kelompok Tani Nira Aren yang
berada di minahasa selatan. Pabrik Bioethanol terbentang diatas areal 4 ha,
luas bangunan P : 24 m dan L : 12 m yang berlokasi di Desa Kapitu Kecamatan
Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan.
Adapun maksud dan tujuan dalam mendirikan pabrik bioethanol ini yaitu turut
melaksanakan program pemerintah tentang BBM dan instruksi presiden no 1
tahun 2006 tanggal 25 januari 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan
bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar. Peraturan presiden republik
indonesia nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional untuk
mengembangkan sumber energi alternatif. Terutama mengurangi
ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) yang kian merosot. Dan
membantu para petani Nira aren untuk mendapat penghasilan juga membuka
lapangan pekerjaan bagi para masyarakat Nira Aren sekitarnya.
B. Tata Kerja Praktek Kerja Lapang
Dalam menjalankan kegiatan usahanya Pabrik Bioethanol dikelola oleh Daerah
Minahasa Selatan dibawah pengawasan Dinas Perdagangan Dan Perindustrian
Minahasa Selatan. Mempunyai tenaga yg profesional diberbagai bidang/disiplin
ilmu. Masin-masing ditempatkan pada kantor utama dan para pekerja yang
terampil. Walaupun masi dalam tahap uji coba namun Pabrik Bioethanol ini
sendiri sudah bisa mencapai sasaran dalam pembuatan nira aren menjadi
ethanol.
Stuktur organisasi Pabrik Bioetanol Didesa Kapitu Kecamatan Amurang Barat
Kabupaten Minahasa Selatan dapat dilihat pada lampiran 1.
C. Sarana dan Prasarana Tempat Praktek Kerja Lapangan
Sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan usaha Pabrik Bioetanol
terbagi 2 yaitu secara fisik dan non fisik adalah sebagai berikut :
1. Fisik
a. Bangunan Induk Pabrik (12 X 30) Meter
- Kantor
- Laboratorium
- Tempat penampung saguer
- Boiler
b. Bangunan penujang
- Kantor registrasi
- Pos keamanan
- Sumur
- Km / wc
c. Sarana jalan dan parkir
2. Nonfisik

Sarana penunjang produksi bioethanol yang diperlukan untuk membantu


kelancaran ataupun terlaksananya operasi secara keseluruhan, meliputi
kebutuhan air, udara, listrik dan uap (steam).
a. Air (kebutuhan air dibagi menjadi 2 bagian), yaitu :
- Air proses, yang akan habis dalam pemakaian, sebagai contoh air sebagai
umpan boiler untuk dijadikan uap (steam) dan air pencuci;
- Air penunjang proses, air yang pada prinsipnya setelah dipakai dapat
ditampung, kemudian setelah diperbaiki kondisinya dapat digunakan kembali.
Ketersediaan air proses dapat dipenuhi dengan 2 buah deep well (sumur dalam)
yang masing-masing berkapasitas 120 liter/menit. Berikut ini tabel kebutuhan air.
Tabel 1 : Kebutuhan Air Penunjang Proses
NAMA KEBUTUHAN
KEBUTUHAN MAKS.
(TON/JAM)
JAM OPERASI
(JAM/HARI)
KEBUTUHAN TOTAL
(TON/HARI)
SEEDING TANK
1,5
18
27
FERMENTOR 3 BUAH
3
24
72
OVERHEAD ONDENSOR
1
24
24
VENT CONDENSOR
0,1
24
2,4
PRODUCT COOLER
0,2
24
4,8
GENERATOR
0,2

24
4,8
a. Udara
Kebutuhan udara disediakan oleh sebuah kompresor berkapasitas 50 nl/menit,
tekanan 4 kg/cm2 dan temperatur 35c. Udara dipakai untuk keperluan aerasi
dan penggerak sistem alat kontrol, karena kebanyakan alat kontrol yang
terpasang memakai pneumatic controller system.
b. Listrik
Apabila lokasi plant ethanol belum terjangkau oleh jaringan perusahaan listrik
negara (pln), maka untuk kebutuhan listrik dipakai generator dengan bahan
bakar minyak diesel (solar). Generator yang diperlukan berjumlah 2 unit, masingmasing dengan kapasitas terpasang 25 kva. Dalam keadaan pilot plant
beroperasi, jumlah total listrik yang diperlukan berkisar antara 870900 kw/hari,
dengan kebutuhan bahan bakar solar 80 liter/hari.
c. Uap Air (Steam)
Uap air (steam) diperlukan terutama pada proses sterilisasi media pembiakan,
proses distilasi dan secara berkala untuk pembersihan saluran pipa. Kebutuhan
uap ini dibangkitkan oleh sebuah boiler dengan kapasitas terpasang 500 kg/jam,
tekanan 7 kg/cm 2, temperatur 150c dan menggunakan bahan bakar biomasa.
Tabel 2 : Kebutuhan Uap Air (Steam)
Nama peralatan
Kebutuhan maks.
(ton/jam)
Jam operasi
(jam/hari)
Kebutuhan total
(ton/hari)
Seeding tank
0,2
2
0,4
Fermentor
0,2
2
0,4
D. Kegiatan Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor ekonomi akhir bagi segala kegiatan ekonomi yang
berkaitan dengan bisnis dan perdagangan aktivitas pemasaran hasil produksi
pabbrik bioetanol dalam tahap uji coba masi berkawasan didalam negri namun
dalam pengembangan etanol sudah diakui dan diambil sampelnya untuk
dibuktikan kegunaannya di Jakarta.

BAB V
PROSES PEMBUATAN NIRA AREN MENJADI ETHANOL
Proses Pembuatan Nira Aren menjadi adalah mengolah hasil sedapan air nira
melalui komponen komponen yang akan diolah menjadi ethanol.
Alur proses pengolahan nira aren yaitu :
A. Penerimaan Bahan Baku Nira
1. Pembelian Nira Aren
Pabrik Bioethanol membeli nira aren dari gabungan kelompok tani dan petani
nira aren sekitarnya dengan harga nira yang berbeda. Nira dari gabungan
kelompok tani dibayar dengan harga Rp. 2000,- /liter, sedangkanuntuk petani
dibayar dengan harga Rp. 1500,- /liter. Sebelum dilakukan pemilihan nira,
terlebih dahulu nira yang masuk dari gabungan kelompok tani dan petani diukur
kadar alkohol apakah mencapi 4,5 %. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kadar
mutu yang diperlukan dalam produksi.
2. Penampungan
Nira aren yang didapat dari Gapoktan dan para tani aren sekitarnya yang sudah
ditampung sebanyak 8000 liter ditampung ke dalam tangki penampung
kemudian dipompa (pompa nira) ke tangki boiler.
B. Proses Pengolahan
1. Boiler
Tangki boiler di masukan air sbanyak 50 cc untuk proses pemanasan. Proses
pemanasan ini diambil dari tungku pembakaran . Di dalam tangki Boiler ini di
panaskan selama 30 menit dngan ukuran suhu 2 bar termometer. Diharapkan
terjadi penguapan, agar air yang terkandung dalam nira dapat berkurang,
sehingga didapatkan total gula 13% w/v,. lalu dipompakan ke tangki seeding.
2. Seeding tank atau Tangki pembiakan/pembibitan
Cara kerja :
- Adonan sebanyak 8000 liter dengan kadar Ph 4,5 % yang total gula 13% w/v
dipompa masuk ke dalam tangki seeding
- Tambahkan ragi yang berupa ragi Saccharomyces cerevisiae. (Proses
pembiakan sudah dilakukan sebelumnya.
Seeding tangk Proses pembiakan khamir:
2 kg yeast dimasukan ke dalam 80 liter nira aren ke tangki seeding ,
ditambahkan nutrient urea 1 kg, NPK 0,5 kg, dan pH dijaga antara 4,5 5,5 dan
suhu 30 C. Waktu pembibitan 24 jam.
Bibit kemudian dimasukan ke dalam tangki seeding untuk proses pembibitan
selanjutnya. Selama pembibitan/pembiakan dilakukan aerasi untuk proses aerob
dengan mengalirkan udara dengan kompresor ke dalam tangki seeding. Proses
seeding, yaitu proses pembiakan khamir yang dilakukan dalam seeding tank.
Khamir (saccharomyces cereviseae) stock slant dipindahkan ke dalam slant baru
dan dibiakkan selama 48 jam, kemudian dipindahkan ke dalam active test tube
dan disimpan selama 24 jam, selanjutnya dipindahkan ke flask medium dan
diinkubasikan selama 24 jam, kemudian diinokulasikan. Waktu pembiakan ini
sekitar 24 30 jam. Proses seeding harus diatur sehingga saat pengumpanan
yang pertama dimasukkan dalam fermentor, biakan khamir sudah siap untuk
melakukan proses fermentasi.

Kondisi operasi :
- Suhu pembiakan adalah suhu (30C)
- pH dijaga antara 4,5
- waktu pembiakan adalah 24 jam
- kadar alkohol 4,5 %
3. Tangki fermentor (a,b dan c)
Memasukan adonan dalam kedalam satu fermentor, yang jumlahnya tiga unit
(a,b dan c). Nira yang telah berkadar (gula 13%) dicampur dengan hasil biakan
khamir. Kemudian dilakukan aerasi selama 4 jam yang dimaksudkan untuk
homogenisasi media serta untuk pertumbuhan khamir. Pengumpan ke 2 dan ke 3
dilakukan dalam selang waktu 8 jam. Suhu fermentasi dijaga 30 - 35 c
dengan., untuk menjaga suhu fermentasi maka dilakukan pendinginan memakai
colling tower dengan pendingin air. Proses fermentasi telah selesai jka kadar
ethanolnya dalam adonan telah konstan dengan mengambil sampling dari
fermentor untuk pengecekan. Lalu adonan di masukan kedalam tangki broth
sehingga kadar alkoholnya akan meningkat menjadi 90 %. Fermentasi dianggap
selesai bila kadar alkohol dalam fermented broth sudah stabil.
4. Unit distilasi
Untuk proses pemisahan atau pemurnian dengan distilasi. Maka adonan hasil
fermentasi dengan volume 8000 liter, kadar alkohol 4,5 %, dipompa ke 3 unit
destilasi secara berturut - turut.
Unit distilasi terdiri dari Maische kolom, Voorloop kolom Rectifying kolom.
a. Maische kolom
Cara kerja :
- Dari fermentor, hasil fermentasi dipompa ke maische kolom melewati
voorwarmer untuk memanaskan umpan sebelum masuk ke maische kolom
dengan uap dari maische kolom.
- Umpan di pompa secara bertahap masuk ke maische kolom dengan membuka
valve dan untuk pengaturan suhu di voorwarmer dipakai regulator uap.
- Cek tekanan pada pressure gage (tekanan meteran)
- Pemanasan menggunakan steam dari boiler. Steam yang dipakai mempunyai
tekanan 0,4-0,7 kg/cm.
- Cek suhu temperature atas dan bawah kolom pada temperature gauge. Suhu
dijaga 78-80C.
b. Voorloop kolom
Cara kerja :
- Dari maische kolom, uap diembunkan dalam kondensor dan masuk ke dalam
voorloop kolom. Voorloop kolom berupa kolom bubble cup tray dengan pemanas
steam.
- Hasil atas diembunkan dalam kondensor dan didinginkan dalam pendingin hasil
yang menggunakan air pendingin sebagai pendingin. Kadar ethanol meningkat 5
% sehingga menghasilkan 95% ethanol.
c. Rectifying kolom
Cara kerja :
- Dari bagian bawah voorloop kolom, cairan dipompa ke dalam rectifying kolom
untuk dipisahkan lebih lanjut antara ehanol dan air hingga kadar 95-96%
- Cek suhu temperature bawah kolom pada temperature gauge

- Hasil ethanol dengan kadar 95-96% didinginkan dalam pendingin hasil yang
menggunakan air pendingin.
- Hasil ethanol kadar 95-96% kemudian dialirkan ke unit dehidrasi
5. Dehidrasi : Molecular sieve dan membrane
Cara kerja :
a. Dari rectifying kolom, ethanol dengan kadar 96% masuk ke dalam unit
dehidrasi untuk memisahkan ethanol dan air sampai kadar 99,5% dengan
menggunakan molecular sieve atau menggunakan membrane.
b. Jika menggunakan molecular sieve, ethanol dengan kadar 96% dilewatkan
dalam unit molecular sieve untuk menyerap kandungan air pada ethanol dan
untuk regenerasi molecular sieve dipakai tekanan vacuum.
c. Jika menggunakan membrane, ethanol dan air dipisahkan dengan membrane
pervaporasi dan memakai pompa vacuum untuk proses pemisahan hingga kadar
99,9% (Fuel grade ethanol). Hasil ethanol dengan kadar 99,5 ditampung dalam
tangki penimbunan hasil.

BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal. Alkohol 4,5 %
2. Destilasi merupakan proses pembuangan air dari dalam etanol yang kadar
airnya masih tinggi. Prinsip dasar dari proses destilasi adalah memisahkan dua
buah campuran cairan (dalam hal ini etanol dan air) dengan memanfaatkan
perbedaan titik didih dari kedua zat cair tersebut. Etanol yang titik didihnya lebih
rendah (80 derajat) dari air (100 derajat) akan diuapkan dengan jalan
memanaskanya. Air akan tinggal dan etanol akan menguap, uap etanol ini
dijadikan cairan lagi dengan cara mendinginkanany. Dalam proses destilasi ini
kadar etanol sampai 96%.
1. Maische kolom barkadar Ethanol 90 %
2. Voorloop kolom barkadar Ethanol 95-96 %
3. Rectifying kolom barkadar Ethanol
3. Proses dehidrasi merupkan proses untuk membuang air sampai menjadi
99,5%. etanol 99,5% ini yang bisa digunakan untuk menjadi bahan bakar energi
alternatif. Proses dehidrasi ini ada tiga macam yaitu proses azeotropic
distillation, molecular sieve dan membran pervoration
B. Saran
1. Pemerintah seharusnya lebih pro aktif dan mensosialisasikan kegunaan bio
etanol yang bahan bakunya berasal dari nira aren, sangat penting menutupi
kelangkaan BBM di Indonesia.
2. Bagi para petani saguer agar kiranya selalu menopang bahan baku yang
diperlukan oleh pabrik etanol yang ada di kec. Amurang Barat melalui gabungan

kelompok tani.
3. Sebaiknya penduduk yang ada di sulawesi utara khususnya di kec. Amurang
barat, sadar akan pemanfaatan pohon aren yang bisa dijadikan bio etanol da
juga dapat menambah kebutuhan ekonomi masyarakat.
Diposkan oleh SAHABAT di 02.05
http://yossono.blogspot.co.id/2010/07/pemanfaatan-nira-aren-menjadiethanol.html

You might also like