Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
WISE ENNANDRIAN THREESYANTY
NIM. B 09.058
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun oleh:
WISE ENNANDRIAN THREESYANTY
NIM. B 09.058
Pembimbing
(AMBARSARI, S.ST)
NIK. 201087048
ii
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh:
WISE ENNANDRIAN THREESYANTY
NIM. B 09.058
PENGUJI I
PENGUJI II
(AMBARSARI, S.ST)
NIK. 200683018
NIK. 201087048
iii
iv
KATA PENGANTAR
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Ambarsari, S.ST., selaku Pembimbing yang telah memberikan
pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.
4. Ibu Erlyn Hapsari, S.S.T., selaku Penguji yang telah memberikan pengarahan,
masukan dan motivasi kepada penulis.
5. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta, yang telah
memberi ijin kepada penulis untuk mengambil data awal dalam pembuatan
Karya Tulis Ilmiah ini.
iv
Penulis
vi
Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
tergolong masih cukup tinggi yaitu mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Kehamilan ektopik terganggu adalah implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi
di luar endometrium kavum uteri. Penanganan kehamilan ektopik terganggu pada
umumnya adalah tindakan laparatomi. Kehamilan ektopik terganggu kalau tidak
tertangani akan mengakibatkan ruptur tuba, abortus dan syok.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan kehamilan ektopik terganggu sesuai manajemen kebidanan yang
diaplikasikan dalam asuhan kebidanan menurut Varney.
Metodologi: Metodologi dalam karya tulis ini menggunakan jenis studi kasus
metode deskriptif. Lokasi studi kasus ini di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Tehnik pengumpulan data melalui pemeriksaan fisik, wawancara, observasi, studi
dokumentasi. Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kehamilan ektopik
terganggu. Dilaksanakan selama 4 hari di RSUD Dr. Moewardi mulai 26 Juni
sampai 29 Juni 2012.
Hasil: Hasil studi kasus pada karya tulis ilmiah ini diketahui bahwa setelah
melakukan perawatan selama 4 hari pada Ny. S tidak mengalami komplikasi. Hal
ini dapat dilihat dari hari demi hari setelah dilakukan perawatan keadaan umum
ibu baik, tidak ada pengeluaran berupa flek-flek darah kecoklatan dan
perdarahannya berhenti. Untuk lebih meningkatkan keberhasilan dalam setiap
asuhan kebidanan sebaiknya setiap petugas kesehatan lebih meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kesehatan.
Kesimpulan: Dari asuhan kebidanan yang telah dilakukan tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktek.
vi
vii
MOTTO
Semua usaha itu tidak ada yang sia-sia, hanya saja belum bisa kita dapatkan yang
kita inginkan dan semua pasti akan indah pada waktunya.
Hanya orang yang tulus hati, senantiasa aktif bekerja dan tidak mengenal lelah
akan berhasil dalam meniti hidup.
Kegagalan bukan akhir dari segalanya, tetapi kegagalan adalah keberhasilan yang
datangnya terlambat.
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan
kelancaran dan kemudahan, sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini dengan baik.
Papa dan Mama
(H.M Sukarnanto dan Hj. Eni Sri Mujiati)
Setiap detak nadi kehidupanku akan kuusahakan untuk membahagiakan kalian
yang telah memberi doa bimbingan, kasih sayang, dukungan yang tak hentihentinya, dan yang telah bersusah payah demi keberhasilanku.
Kakak-kakakku & Keponakanku
dan tawamu membuat semangatku semakin bangkit serta selalu buat rumah amat
sangat ramai.
Popeye-ku
sayang dan dukungannya.
Sahabatku
-teman Kelas 3 A yang
tidak bisa kusebutkan satu-persatu jangan pernah lupakan suka duka kita bersama
selama kuliah.
Almamaterku Tercinta
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
vii
viii
CURRICULUM VITAE
Nama
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 2 Pakis
Tahun 2003
Tahun 2006
Tahun 2009
viii
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................
ii
iii
iv
ABSTRAK ................................................................................................
vi
vii
viii
ix
xi
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis ..................................................................
1. Kehamilan ..............................................................
ix
BAB III
BAB IV
BAB V
15
25
45
46
48
49
49
49
50
50
50
53
55
B. Pembahasan ..................................................................
80
PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................
87
B. Saran .............................................................................
89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xi
48
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil menjadi masalah besar di
Negara berkembang. Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami keadaan
resiko tinggi dan komplikasi obstetri, yang dapat membahayakan kehidupan
ibu maupun janinnya jika tidak ditangani dengan memadai (Saifuddin, 2006).
Angka
Kematian
Ibu
hamil
menurut
WHO
(World
Health
mampu mencapai penurunan angka kematian ibu per tahun hingga 5,5 persen.
Hanya Asia Timur yang penurunannya telah mendekati target yakni 4,2 persen
per tahun serta Afrika Utara, Asia Tenggara, Amerika Latin dan Karibia
mengalami penurunan yang jauh lebih besar dari Sub-Sahara Afrika
(WHO, 2010).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tergolong masih cukup tinggi
yaitu mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Target yang akan dicapai
tahun 2015 adalah menjadi 102 orang per tahun. Untuk mewujudkan hal ini,
Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy Safer (MPS)
dengan program (P4K) antara lain Program Perencanaan, Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (Depkes, 2010).
Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Daerah (Surkesda) Angka
Kematian Ibu (AKI) untuk wilayah Jawa Tengah pada tahun 2006 sebesar 101
per 100.000 kelahiran hidup (Wahyuningsih, 2008).
diakhiri
karena
besarnya
resiko
yang
ditanggungnya
(Prawirohardjo, 2007).
Kehamilan ektopik terganggu adalah implantasi dan pertumbuhan hasil
konsepsi di luar endometrium kavum uteri. Kehamilan ektopik terganggu
adalah kehamilan dengan ovum yang dibuahi, berimplantasi dan tumbuh tidak
di
tempat
yang
normal
yakni
dalam
endometrium
kavum
uteri
(Mansjoer, 2005).
Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik terganggu
berumur antar 20
kasus. Dari 301 kasus tersebut, kehamilan yang diakhiri dengan abortus
sebanyak 183 kasus (60,79%), kehamilan dengan penyulit 80 kasus (26,57%),
Molahidatidosa 20 kasus (6,64%), kehamilan ektopik 18 kasus (5,98%).
Berdasarkan kasus di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul
1P0A0
dengan Kehamilan
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu:
1) Melakukan pengkajian pada ibu hamil Ny. S G 1P0A0 dengan
kehamilan ektopik terganggu.
2) Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan dan
masalah pada ibu hamil Ny. S G 1P0A0 dengan kehamilan ektopik
terganggu.
3) Menentukan diagnosa potensial pada ibu hamil Ny. S G1P0A0
dengan kehamilan ektopik terganggu.
4) Mengantisipasi penanganan atas tindakan pada ibu hamil Ny. S
G1P0A0 dengan kehamilan ektopik terganggu.
5) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. S G 1P0A0
dengan kehamilan ektopik terganggu.
6) Melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun pada ibu hamil
Ny. S G1P0A0 dengan kehamilan ektopik terganggu.
7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu
hamil Ny. S G1P0A0 dengan kehamilan ektopik terganggu.
b. Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus nyata
di lapangan pada ibu hamil Ny. S G 1P0A0 dengan kehamilan ektopik
terganggu.
c. Penulis mampu memberikan alternatif pemecahannya pada ibu hamil
Ny. S G1P0A0 dengan kehamilan ektopik terganggu.
Ektopik
diberikan adalah memberikan dukungan moril pada ibu, memantau keadaan
umum dan vital sign ibu setiap 8 jam, memantau perdarahan setiap 8 jam
sekali, menganjurkan ibu untuk istirahat total, terapi doktek spesialis obstetric
dan ginekologi infus RL 20 tpm berikan Premaston 1 x 5 mg, Cefadroxil 1 x
500 mg, Asam Folat 1 x 50 mg, kalaborasi dengan laborat dalam pemeriksaan
specimen darah Hb: 9,6 gr/ dl, golongan darah: A, PP test: positif, angka
leukosit: 12.300/ ul. Setelah dilakukan asuhan selama 14 hari memperoleh
hasilnya: tekanan darah: 120/ 70 mmHg, nadi: 94 x/ menit, respirasi: 24 x/
menit, suhu: 36,8 C, angka leukosit: 21.200/ ul.
Perbedaan keaslian penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada
tempat, waktu, lokasi, subyek dan hasil penelitian.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu
antara lain sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan studi kasus, manfaat studi kasus, keaslian studi kasus dan
sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi teori-teori tentang kehamilan, meliputi pengertian
kehamilan, proses kehamilan, tanda dan gejala kehamilan,
diagnosis banding, pemeriksaan kehamilan, nutrisi ibu hamil,
kehamilan ektopik terganggu, meliputi pengertian, etiologi, tanda
dan
gejala,
patofisiologi,
penanganan,
cara
pencegahan,
METODOLOGI
Bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subjek
studi kasus, waktu studi kasus, instrumen studi kasus, teknik
pengumpulan data, alat-alat yang digunakan penulis untuk
pelaksanaan studi kasus.
BAB IV
bab ini
berisi
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur
oleh sel sperma (Kushartanti, 2004).
Terjadinya konsepsi dan fertilasi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan), dihitung dari
pertama haid terakhir (Faisal, 2009).
Kehamilan adalah sebuah proses yang diawali dengan keluarnya
sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu
dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan
bertumbuh (BKKBN, 2004).
b. Proses Kehamilan
Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari
ke-14 pada siklus menstruasi normal 28 hari. Saat berhubungan sekitar
300 juta sperma tersimpan pada perjalanan di sepanjang uterus dan
hanya seribu yang dapat mencapai tuba uterin dan bertemu dengan
ovum, biasanya di ampula. Banyak sperma dibutuhkan pada saat ini
tapi hanya satu yang dapat memasuki ovum. Setelahnya, membrane
9 9
10
ditutup untuk mencegah masuknya sperma yang lain dan inti dari dua
sel ini bersatu (Salmah, 2006).
Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah
pembekalan zigot (Wiknjosastro, 2005).
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya atau bersarangnya sel telur
yang telah dibuahi ke dalam endometrium (Kusmiyati, 2008).
c. Tanda dan Gejala Kehamilan
Menurut Prawirohardjo (2005), tanda-tanda kehamilan dibagi
menjadi 3 yaitu:
1) Tanda tidak pasti kehamilan
a) Amenorea (tidak dapat haid), gejala ini penting karena wanita
hamil tidak haid lagi dan perlu diketahui tanggal hari pertama
haid terakhir untuk menentukan tuanya kehamilan.
b) Nausea (enek) dan emesis (muntah), sering terjadi pada pagi
hari, tetapi tidak selalu.
c) Mengidam, terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang
dengan makin tuanya kehamilan.
d) Mammae menjadi tegang dan membesar.
e) Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
f) Sering kencing terjadi karena kandung kencing tertekan oleh
uterus yang mulai membesar.
g) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun.
10
11
h) Pigmentasi kulit terjadi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
2) Tanda-tanda kemungkinan hamil
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar, yaitu: Hipertropi ismus, ismus menjadi panjang
dan lunak.
d) Tanda chadwick, yaitu: Vagina dan vulva mengalami
peningkatan pembuluh darah, karena pengaruh estrogen,
sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan.
e) Tanda piscaseck, yaitu: Uterus membesar ke salah satu jurusan
hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.
f) Kontraksi-kontraksi kecil uterus atau Broxton hicks
g) Teraba ballotement, yaitu: Lentingan dari bawah janin.
h) Reaksi kehamilan positif.
3) Tanda pasti kehamilan
a) Pada umur kehamilan 20 minggu gerakan janin kadang-kadang
dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian
janin dapat diraba pada kehamilan lebih tua.
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar
kehamilan 18
11
pada umur
12
12
13
perkembangan
otak
dan
susunan
saraf
sehingga
13
14
dapat
diperoleh
dari
sereal
dan
umbi-umbian
14
15
gram
kalsium
(Kusmiyati, 2008).
4) Vitamin
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buahbuahan,
tetapi
dapat
pula
diberikan
ekstra
vitamin
15
16
ektopik
terganggu
adalah
implantasi
dan
sebagian besar
penyebabnya
tidak
diketahui.
Menurut
16
17
dan
Cavum
Douglas
menonjol
karena
ada
17
18
18
19
19
20
20
21
g. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Secara Umum
Menurut Sarwono (2002), penatalaksanaan atau penanganan
untuk kasus kehamilan ektopik terganggu secara umum, antara lain
adalah sebagai berikut:
a) Setelah diagnosis ditegakkan, segera lakukan persiapan untuk
tindakan operatif gawat darurat.
b) Ketersediaan darah pengganti bukan menjadi syarat untuk
melakukan tindakan operatif, karena sumber perdarahan harus
dihentikan.
c) Upaya stabilisasi dilakukan dengan segera merestorasi cairan
tubuh dengan larutan kristaloid NS atau RL (500 ml dalam lima
menit pertama) atau 2l dalam dua jam pertama (termasuk
selama tindakan berlangsung).
d) Bila darah pengganti belum tersedia, berikan autotransfusion
berikut ini:
(1) Pastikan darah yang dihisap dari rongga abdomen telah
melalui alat penghisap dan wadah penampung yang steril.
(2) Saring darah yang tertampung dengan kain steril dan
masukan ke dalam kantung darah (blood bag) apabila
kantung darah tidak tersedia masukan dalam botol bekas
cairan infus (yang baru terpakai dan bersih) dengan
21
22
darah
melalui
selang
transfusi
yang
(hanya
dilakukan
sebagai
upaya
kehamilan
ektopik
berkaitan
dengan
22
23
(e) Atasi anemia dengan tablet besi (SF) 600 mg per hari.
(f) Konseling pasca tindakan:
Resiko hamil ektopik ulangan
Kontrasepsi yang sesuai
Asuhan mandiri selama di rumah.
2) Penatalaksanaan Bedah
Penatalaksanaan bedah dapat dikerjakan pada pasien-pasien
dengan kehamilan tuba yang belum terganggu maupun yang sudah
terganggu. Tentu saja pada kehamilan ektopik terganggu,
pembedahan harus dilakukan secepat mungkin, antara lain.
a) Salpingostomi
Salpingostomi adalah suatu prosedur untuk mengangkat hasil
konsepsi yang berdiameter kurang dari 2 cm dan berlokasi di
sepertiga distal tuba fallopii. Pada prosedur ini dibuat insisi
linear sepanjang 10-15 mm pada tuba tepat di atas hasil
konsepsi, di perbatasan antimesenterik. Setelah insisi hasil
konsepsi segera terekspos dan kemudian dikeluarkan dengan
hati-hati. Perdarahan yang terjadi umumnya sedikit dan dapat
dikendalikan dengan elektrokauter. Insisi kemudian dibiarkan
terbuka (tidak dijahit kembali) untuk sembuh per sekundam.
Prosedur ini dapat dilakukan dengan laparotomi maupun
laparoskopi. Metode per laparoskopi saat ini menjadi gold
standard untuk kehamilan tuba yang belum terganggu.
23
24
b) Salpingotomi
Pada dasarnya prosedur ini sama dengan salpingostomi, kecuali
bahwa pada salpingotomi insisi dijahit kembali. Beberapa
literatur menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna
dalam hal prognosis, patensi dan perlekatan tuba pascaoperatif
antara salpingostomi dan salpingotomi.
c) Salpingektomi
Salpingektomi diindikasikan pada keadaan-keadaan berikut ini:
(1) Kehamilan ektopik mengalami ruptur (terganggu),
(2) Pasien tidak menginginkan fertilitas pascaoperatif,
(3) Terjadi kegagalan sterilisasi,
(4) Telah
dilakukan
rekonstruksi
atau
manipulasi
tuba
sebelumnya,
(5) Pasien meminta dilakukan sterilisasi,
(6) Perdarahan berlanjut pascasalpingotomi,
(7) Kehamilan tuba berulang,
(8) Kehamilan heterotopik, dan
(9) Massa gestasi berdiameter lebih dari 5 cm. Reseksi massa
hasil konsepsi dan anastomosis tuba kadang-kadang
dilakukan pada kehamilan pars ismika yang belum
terganggu. Metode ini lebih dipilih daripada salpingostomi,
sebab salpingostomi dapat menyebabkan jaringan parut dan
penyempitan lumen pars ismika yang sebenarnya sudah
24
25
pula
histerektomi
untuk
menghentikan
25
26
26
27
2) Umur
3) Agama
7) Alamat
27
28
mengetahui
berapa
umur
: Spontan
atau
buatan
lahir
aterm
tempat
melahirkan
(Winkjosastro, 2007).
(c) Nifas
: Untuk
mengetahui
hasil
akhir
28
29
masa
nifas
tersebut
dan
apakah
mengetahui
ibu
penyebabnya
(Sujiyatini, 2009).
(4) Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat kehamilan sekarang menurut Winkjosastro (2007)
perlu dikaji untuk mengetahui apakah ibu resti atau tidak,
meliputi:
(a) Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Digunakan untuk mengetahui umur kehamilan.
(b) Hari Perkiraan Lahir (HPL)
Untuk mengetahui perkiraan lahir.
(c) Umur Kehamilan (UK)
Untuk mengetahui umur kehamilan.
(d) Keluhan-keluhan
Untuk mengetahui apakah ada keluhan-keluhan pada
trimester I, II, dan III (Winkjosastro, 2007).
(e) Ante Natal Care (ANC)
Mengetahui riwayat ANC, teratur/tidak, tempat ANC,
dan saat kehamilan berapa (Sujiyatini, 2009).
(f) Penyuluhan yang didapat
Perlu
dikaji
penyuluhan,
apakah
tempat
klien
pernah
penyuluhan
29
dan
mendapatkan
saat
usia
30
(g) Imunisasi TT
Perlu
dikaji
apakah
klien
pernah
mendapatkan
30
31
yang
(Alimul, 2006).
(c) Pola Aktivitas
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu dapat istirahat atau
tidur sesuai kebutuhannya. Berapa jam ibu tidur dalam
sehari dan kesulitan selama ibu melakukan istirahat.
31
32
(Saifuddin, 2002).
(e) Personal Hygiene
Untuk mengetahui berapa kali pasien mandi, gosok
gigi, keramas, ganti pakaian. Pada ibu hamil diharapkan
mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, keramas 2
kali seminggu, ganti pakaian 2 kali sehari dan ganti
pembalut setidaknya 2 kali sehari (Wiknjosastro, 2007).
(f) Pola seksual
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan
hubungan seksual dalam satu minggu (Manuaba, 2007).
32
33
menjadi
seorang
pasien
composmentis,
apatis,
delirium,
korna
semi
(Prihardjo, 2007).
(2) Kesadaran
: Composmentis
33
apakah
somnolen,
dan
koma
34
: Untuk
mengetahui
hipertensi
dan
normalnya
faktor
resiko
hipotensi.
Batas
120/
80
mmHg
(Wiknjosastro, 2005).
(4) Suhu
badan
wanita
hamil
batas
37,6
(Wiknjosastro, 2005) .
(5) Nadi
dalam
menit
: Untuk
mengetahui
frekuensi
24 x/
tidak.
mempengaruhi
34
Malnutrisi
keadaan
gizi
dapat
janin
35
(b) Muka
dengan
terganggu
kehamilan
muka
tampak
ektopik
pucat
(Winkjosastro, 2007).
(c) Mata
merah
putih.
muda
Pada
dan
sklera
wanita
dengan
35
36
(e) Telinga
(f) Mulut
(2) Leher
ada
nyeri
atau
tidak
dan
36
37
(b) Palpasi
Cara pemeriksaan yang umum digunakan adalah cara
Leopold yang dibagi dalam 4 tahap. Sesuai dengan
kasus kehamilan ektopik terganggu, pemeriksaan
Leopold meliputi pemeriksaan Leopold I, yaitu untuk
meraba tinggi fundus uterus. Pada palpasi akan teraba
massa lunak dan lentur di sisi posterior atau lateral
terhadap uterus. Massa tersebut akan teraba keras jika
terisi darah (Varney, 2006).
(c) Auskultasi
Dengarkan bunyi jantung janin pada daerah
punggung janin dengan stetoskop monoaural (Laenec)
atau Doppler. Dengan stetoskop Laenec bunyi jantung
janin
terdengar
pada
kehamilan
18-20
minggu,
jantung
janin
per
menit,
dan
harus
37
38
38
39
kuldosintesis
dilakukan
untuk
dapat
dikerjakan
untuk
membedakan
39
40
timbul
kesulitan
membedakan
abortus
dari
laparotomidilakukan
untuk
dilakukan bila
keadaan
tidak
hemodinamik
pasien
stabil
(Maryunani, 2009).
Indikasi operasi laparotomi atau laparoskopi adalah
besarnya kantong gestasi lebih dari 3,5 cm dengan
pemeriksaan
vaginal
USG,
pasien
menolak
terapi
tujuannya
digunakan
40
karena
masalah
tidak
dapat
41
merasa
cemas
dengan
kehamilannya.
Ibu
ibu
hamil
dengan
composmentis
(3)
TTV:
Tekanan darah
Nadi
41
kehamilan
ektopik
42
Respirasi
Suhu
Konjungtiva
bawah
dan
mengalami
perdarahan
pervaginam
(Mansjoer, 2005).
3) Kebutuhan
Kebutuhan merupakan hal-hal yang dibutuhkan pasien dan
belum teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan
dengan analisa data (Varney, 2004).
Menurut Manuaba (2007), kebutuhan pada ibu hamil
dengan kehamilan ektopik terganggu adalah:
a) Informasi tentang keadaan ibu
b) Support mental dari keluarga dan tenaga kesehatan.
c. Diagnosa Potensial
Pada langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa
potensial berdasarkan diagnosa masalah yang sudah diidentifikasi.
42
43
bidan
merumuskan
tindakan
yang
dilakukan
untuk
43
44
e. Perencanaan
Tahap ini merupakan tahap penyusunan rencana asuhan
kebidanan secara menyeluruh dengan tepat dan berdasarkan keputusan
yang dibuat pada langkah sebelumnya. Semua keputusan yang
dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benarbenar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date serta
sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien
(Varney, 2004).
Menurut Sarwono (2002), perencanaan yang diberikan pada ibu
hamil dengan kehamilan ektopik terganggu diantaranya adalah:
1) Lakukan persiapan untuk tindakan operatif gawat darurat
2) Menghentikan sumber perdarahan
3) Merestorasi cairan tubuh
4) Pemberian terapi berupa:
a) Ketoprofen 100 mg supositoria
b) Tramadol 200 mg IV
c) Pethidin 50 mg IV (siapkan anti dotum terhadap reaksi
hipersensitivitas)
d) Atasi anemia dengan tablet besi (SF) 600 mg per hari.
5) Observasi TTV, jumlah cairan masuk dan keluar
f. Implementasi/ Pelaksanaan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti
yang telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien
44
45
dan aman. Yang dilaksanakan semua oleh bidan atau sebagian lagi
oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya (Varney, 2004).
Pelaksanaan dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan yang telah
dibuat.
g. Evaluasi
Pada langkah ini keefektifan dari asuhan yang telah diberikan,
meliputi pemenuhan kebutuhan bantuan apakah benar-benar telah
terpenuhi
sesuai
dengan
kebutuhan
sebagaimana
telah
proses
evaluasi
umumnya
merupakan
45
46
S : Subyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien
melalui anamnesa.
O : Obyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil
laboratorium dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus
untuk mendukung assesment.
A : Assessment
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data
subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi meliputi diagnosa/
masalah serta antisipasi maslaah potensial.
P : Planning
Menggunakan pendokumentasian dari
berdasarkan assesment.
D. Landasan Hukum
Sebagai seorang bidan dalam memberikan asuhan harus berdasarkan
aturan atau hukum yang berlaku, sehingga penyimpangan terhadap hukum
(mal praktik) dapat dihindarkan dalam memberikan asuhan kebidanan dengan
kehamilan ektopik terganggu, landasan hukum yang digunakan di antaranya:
1. UU Kesehatan RI No. 23, 1992 pasal 15 yang berisi:
a. Bahwa dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan
jiwa ibu hamil atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.
46
47
Sebagai seorang bidan harus bisa mengenali cara tepat tanda dan
gejala perdarahan pada kehamilan, tujuan dari dilakukannya standar ini
adalah mengenali dan melakukan tindakan secara tepat dan cepat
perdarahan, serta melakukan pertolongan pertama dan melakukan rujukan
secara dini ke tempat yang memadai (RS atau Puskesmas).
3. Kompetensi Bidan Indonesia, 2003
Selain itu sebagai seorang bidan juga harus mempunyai kompetensi
dalam memberikan asuhan kebidanan. Kompetensi bidan yang sesuai dengan
kasus ini adalah kompetensi bidan ke-3, yaitu bidan memberikan asuhan
antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama hamil yang
meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari kasus tertentu
(Sofyan, 2006).
47
48
E. Kerangka Konsep
INPUT
PROSES
OUTPUT
Kehamilan
Ektopik
Terganggu
Manajemen Asuhan
Kebidanan menurut
Varney:
1. Pengkajian
2. Interpretasi data
3. Diagnosa potensial
4. Intervensi
5. Perencanaan
6. Pelaksanaan
7. Evaluasi
48
49
BAB III
METODOLOGI STUDI KASUS
metode
yang
dilakukan
dengan
tujuan
utama
untuk
49
49
50
oleh
peneliti
pada
saat
berlangsung
suatu
penelitian
(Nursalam, 2003).
Data ini meliputi data subyektif, yaitu identitas diri, keluhan utama,
data kebidanan, data kesehatan, data kebiasaan sehari-hari, data
psikososial dan agama, serta data obyektif yaitu hasil pemeriksaan umum
dan pemeriksaan khusus.
50
51
a. Pemeriksaan Fisik
Menurut (Nursalam, 2003) pemeriksaan fisik dipergunakan
untuk mengetahui keadaan fisik pasien sistematis dengan cara:
1) Inspeksi
Adalah suatu proses observasi yang dilakukan sistematik dengan
menggunakan indera penglihatan, pendengaran, dan penciuman
sebagai suatu alat untuk mengumpulkan data. Inspeksi pada pada
kasus ini dilakukan secara berurutan mulai dari kepala sampai ke
kaki dan memeriksa conjungtiva, pada mata ibu hamil dengan
kehamilan ektopik terganggu kelihatan pucat.
2) Palpasi
Palpasi suatu teknik yang menggunakan indera peraba tangan, jari,
adalah suatu instrument yang sensitif yang digunakan untuk
mengumpulkan
data
tentang
temperatur,
turgor,
bentuk,
51
52
4) Auskultasi
Adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suatu yang
dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan Doppler. Pemeriksaan
ini dilakukan untuk mengetahui detak jantung janin.
b. Wawancara
Adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan
dari seseorang sasaran penelitian (Responden) atau bercakap-cakap
berhadapan
muka
dengan
orang
tersebut
(Face
to
face)
diperoleh
dari
keterangan
keluarga
sama
lingkungannya,
52
53
b. Studi Kepustakaan
Adalah bahan-bahan
menunjang
latar
pustaka
belakang
yang sangat
teoritis
dari
penting dan
studi
penelitian
2012.
53
54
54
55
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus
1. PENGKAJIAN DATA
Tanggal 26 Juni 2012, pukul 17.00 WIB
a. Data Subyektif
1) Identitas
Nama
: Ny. S
Nama
: Tn. P
Umur
: 28 tahun
Umur
: 30 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMK
Pekerjaan
: Wiraswasta
Pekerjaan
: Karyawan
Alamat
2) Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengeluarkan flek-flek darah dari jalan lahir dan
perut bagian bawah terasa nyeri sejak kemarin siang tanggal 25
Juni 2012.
55
56
3) Riwayat Menstruasi
a. Menarche
: Umur 12 tahun
b. Siklus
: 28
c. Banyaknya
: 2
3 x ganti pembalut
d. Lamanya
: 6
7 hari
e. Sifat darah
f. Teratur/Tidak teratur
: Teratur
g. Dismenorhea
: Tidak dismenorhea
30 hari
4) Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan kawin syah 1 kali pada umur 27 tahun dengan
suami umur 29 tahun, lama perkawinan 1 tahun.
5) Riwayat Kehamilan Sekarang
a) HPHT
: 17 April 2012
b) HPL
: 24 Januari 2013
c) ANC
: 2 kali di bidan
d) Umur Kehamilan
: 10 minggu
e) Imunisasi TT
56
57
(2) Ginjal
(5) DM
(6) Hipertensi
(7) Epilepsi
: Ibu
mengatakan
tidak
pernah
kejang
57
58
mengatakan
mengkomsumsi
nasi,
: Ibu
mengatakan
mengkomsumsi
nasi,
58
59
b) Pola eliminasi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAK dengan frekuensi
kurang lebih 4-5 kali sehari dan BAB
dengan frekuensi 1 kali sehari, tidak ada
keluhan.
Selama hamil
c) Pola aktifitas
Sebelum dan selama hamil ibu melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti memasak, menyapu, mencuci pakaian dan
mencuci piring sendiri.
d) Pola istirahat/ tidur
Sebelum hamil : Ibu mengatakan ibu tidur malam kurang
lebih 7-8 jam dan tidak pernah tidur siang
karena ibu bekerja.
Selama hamil
e)
59
60
mengatakan
melakukan
hubungan
: Ibu
mengatakan
melakukan
hubungan
60
61
: Composmentis
c) Vital Sign
: 88 x/ menit
(3) Respirasi
: 20 x/ menit
(4) Suhu
: 36,70 C
d) Tinggi badan
: 158 cm
e) BB sebelum hamil
: 47 kg
f) BB sekarang
: 48 kg
g) LLA
: 24 cm
Muka
61
62
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
b) Leher
: Normal
Benjolan
: Tidak ada
Simetris
Areola
: Hyperpigmentasi
: Belum keluar
(2) Axilla
Benjolan
: Tidak ada
62
63
Nyeri
: Tidak ada
d) Ekstremitas
Tangan : Tidak ada oedema, simetris, kuku pendek, bersih,
tidak ada kelainan
Kaki
3) Pemeriksaan Obstetri
a) Abdomen
(1) Inspeksi
(a) Pembesaran perut
: Membesar normal
ada
striae albican
maupun livide
(d) Kelainan
(2) Palpasi
(a) Kontaksi
: Uterus keras
(b) Leopold I
63
64
b) Anogenital
(1) Vulva vagina : Tidak ada varices dan penonjolan pada
vulva.
(2) Perineum
(3) VT
hasil
konsepsi
di
kanalis
dan
stolsel
servikalis
(4) PPV
: Ada
pengeluaran
darah
pervaginam
(5) Anus
4) Pemeriksaan Penunjang
Hb
: 13,4 gr%
Golongan darah : A
USG
Leukosit
: 9800/ ul
Trombosit
: 255000/ ul
64
65
: Sedang
b. Kesadaran
: Composmentis
c. Vital Sign
: Tekanan darah
: 120/ 80 mmHg
Respirasi
: 20 x/ menit
Nadi
: 88 x/ menit
65
66
: 36,7 0C
Suhu
d. PPV
e. Palpasi
f. VT
g. Pemeriksaan Penunjang
Hb
: 13,4 gr%
Leukosit
: 9800/ ul
Golongan darah
:A
Trombosit
: 255000/ ul
USG
B. Masalah
: Ibu
66
67
dengan
bagian
laboratorium
untuk
pemeriksaan
laboratorium.
3. Tirah baring/ bed rest.
V. PERENCANAAN
Tanggal 26 Juni 2012 pukul 17.30 WIB
1. Informasikan pada ibu tentang hasil pemeriksaannya
2. Observasi keadaan umum dan vital sign ibu setiap 8 jam
3. Observasi perdarahan setiap 8 jam
4. Anjurkan ibu untuk bed rest total
5. Lanjutkan terapi dokter spesialis obstetri dan ginekologi
VI. PELAKSANAAN
Tanggal 26 Juni 2012 pukul 17.45 WIB
a. Menginformasikan pada ibu tentang hasil pemeriksaannya, bahwa
kehamilan ibu di luar kandungan, oleh karena itu akan dilakukan operasi
laparotomi untuk mengangkat hasil konsepsi karena jika kehamilan
dipertahankan akan menyebabkan jiwa ibu yang berakibat syok dan
perdarahan hebat. Kehamilan ibu di luar kandungan yang bertempat di
67
68
saluran tuba tidak dapat mencapai usia kehamilan sampai tua, dan
operasi dilakukan sampai keadaan ibu baik dan Hb > 10 gr/ dl, atau
sewaktu-waktu bila ibu mengalami kesakitan atau syok.
b. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign ibu.
c. Mengobservasi perdarahan.
d. Menganjurkan ibu untuk bed rest total.
e. Melanjutkan terapi dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
1) Infus RL 20 tpm
2) Per oral : Premaston 1 x 5 mg
Cefadroxil 1 x 500 mg
Asam Folat 1 x 50 mg
VII. EVALUASI
Tanggal 26 Juni 2012 pukul 01.45 WIB
a. Keadaan Umum
Vital sign
: 110/ 80 mmHg
Respirasi
: 24 x/ menit
Nadi
: 85 x/ menit
Suhu
: 36,7 0 C
68
69
DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal 27 Juni 2012 pukul 07.00 WIB
S:
Data Subyektif
Ibu mengatakan hamil pertama, 10 minggu, mengeluarkan flek-flek darah
dari jalan lahir dan merasakan nyeri perut bagian bawah.
O:
Data Objektif
a. Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran
: Composmentis
Vital Sign
: Tekanan darah
: 110/ 70 mmHg
Respirasi
: 18 x/ menit
Nadi
: 82 x/ menit
Suhu
: 36,40 C
69
70
Assesment
Ny. S G1 P0 A0 umur 28 tahun hamil 10 minggu dengan kehamilan
ektopik terganggu.
P:
Planning
Tanggal 27 Juni 2012 pukul 07.15 WIB
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
70
71
Evaluasi
Tanggal 27 Juni 2012 pukul 11.15 WIB
a. Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Vital sign
: Tekanan darah
: 110/ 70 mmHg
Respirasi
: 18 x/ menit
Nadi
: 82 x/ menit
Suhu
: 36,50 C
: Premaston 1 x 5 mg
Cefadroxil 1 x 500 mg
Asam folat 1 x 50 mg
Ibu sudah mencukur rambut pubis daerah genetalia eksterna, sudah terpasang
dauer catheter, obat supositoria sudah dimasukkan dan ibu sudah BAB
d.
e.
f.
g.
71
72
DATA PERKEMBANGAN II
Data Subyektif
1. Keluarga pasien mengatakan bahwa ibu sudah melakukan operasi
2. Keluarga pasien mengatakan bahwa ibu belum sadar setelah dilakukan
operasi pada jam 13.00 dan keluar kamar operasi jam 14.30 WIB.
O:
Data Obyektif
a. Keadaan umum
: Lemah
Kesadaran
: Composmentis
Vital sign
: Tekanan darah
: 120/ 80 mmHg
Respirasi
: 20 x/ menit
Nadi
: 80 x/ menit
Suhu
: 36,20 C
72
73
A:
Assesment
Ny. S P0 A1 umur 28 tahun post operasi laparotomi hari 0 atas indikasi
kehamilan ektopik terganggu.
P:
Planning
Tanggal 27 Juni 2012, pukul 14.40 WIB
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
1) Cefriaxone
: 1 gr
2) Metronidazole
: 500 mg
3) Ketorolac
: 30 mg
: 20 mg
2) Vitamin C
: 200 mg
3) Vitamin B Complek
: 2 x 200 mg
73
74
Evaluasi
Tanggal 27 Juni 2012 pukul 15.40 WIB
a. Keadaan umum
Kesadaran
: Lemah
: Somnolen
: Tekanan darah
: 120/ 80 mmHg
Respirasi
: 20 x/ menit
Nadi
: 80 x/ menit
Suhu
: 360 C
: Tekanan darah
: 120/ 70 mmHg
Respirasi
: 24 x/ menit
Nadi
: 98 x/ menit
Suhu
: 36,90 C
: Tekanan darah
: 120/ 80 mmHg
Respirasi
: 20 x/ menit
Nadi
: 90 x/ menit
Suhu
: 36,80 C
: Tekanan darah
Respirasi
74
: 120/ 80 mmHg
: 24 x/ menit
75
Nadi
: 92 x/ menit
Suhu
: 36,70 C
b.
Pada jam 16.00 WIB ibu sudah sadar dan mengatakan masih puasa
c.
d.
e.
f.
Data Subyektif
a. Ibu mengatakan merasa nyeri bekas operasi
b. Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah sedikit
O:
Data Obyektif
a. Keadaan umum
: Sedang
Kesadaran
: Composmentis
b. Vital Sign
: Tekanan Darah
: 120/ 70 mmHg
Respirasi
: 24 x/ menit
Nadi
: 94 x/ menit
75
76
: 36,80 C
Suhu
c. Terpasang infus RL 20 tpm
d. Terpasang dauer catheter
A:
Assessment
Ny. S P0 A1 umur 28 tahun post operasi laparotomi hari pertama atas
indikasi kehamilan ektopik terganggu.
P:
Planning
Tanggal 28 Juni 2012 pukul 07.15 WIB
a. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign
b.
c.
d.
e.
f.
1) Cefriaxone
: 1 gr
2) Metronidazole
: 500 mg
3) Ketorolac
: 30 mg
: 20 mg
2) Vitamin C
: 200 mg
3) Vitamin B Complex
: 2 x 200 mg
76
77
Evaluasi
Tanggal 28 Juni 2012 pukul 10.00 WIB
a. Keadaan umum
: Sedang
Kesadaran
: Composmentis
Vital Sign
: Tekanan Darah
: 110/ 70 mmHg
Respirasi
: 20 x/ menit
Nadi
: 80 x/ menit
Suhu
: 370 C
b.
c.
d.
e.
DATA PERKEMBANGAN IV
Data Subyektif
1. Ibu mengatakan merasa nyeri bekas operasi
2. Ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan darah
77
78
O:
Data Obyektif
a.
b.
A:
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Vital Sign
: Tekanan Darah
: 120/ 80 mmHg
Respirasi
: 24 x/ menit
Nadi
: 94 x/ menit
Suhu
: 36,70 C
c.
d.
Assessment
Ny. S P0 A1 umur 28 tahun post operasi laparotomi hari kedua atas indikasi
kehamilan ektopik terganggu.
P:
Planning
Tanggal 29 Juni 2012 pukul 07.15 WIB
a.
b.
c.
d.
: 20 mg
2) Vitamin C
: 200 mg
78
79
3) Vitamin B Complex
e.
: 2 x 200 mg
Evaluasi
Tanggal 29 Juni 2012 pukul 10.00 WIB
a. Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Vital Sign
: Tekanan Darah
: 110/ 80 mmHg
Respirasi
: 20 x/ menit
Nadi
: 80 x/ menit
Suhu
: 370 C
79
80
B. Pembahasan
Pada pembahasan ini peneliti akan menjelaskan tantang kesenjangan
yang terjadi antara praktek dan teori yang dilakukan di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Moewardi Surakarta dengan teori yang ada. Di sini peneliti akan
menjelaskan
kesenjangan
tersebut
menurut
langkah-langkah
dalam
80
81
karena adanya kerja sama dan komunikasi yang baik antara peneliti
dengan pasien dan keluarga serta peneliti dengan bidan dan dokter.
Dalam kasus ini pada muka pasien dengan kehamilan ektopik
terganggu terlihat pucat sedangkan mata pasien anemis.
Peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek
dalam
pengumpulan
data
baik
sejara
subyektif,
namun
untuk
81
82
satu hari yang lalu. Kebutuhan yang dibutuhkan ibu dalam kasus ini
adalah dengan memberikan informasi tentang tanda dan gejala tentang
kehamilan ektopik terganggu, serta memberikan dukungan moril pada ibu
agar tabah dalam menghadapi kehamilannya.
Peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek
dalam interpretasi data, baik dalam penegakan diagnosa kebidanan,
masalah maupun kebutuhan.
3. Diagnosa Potensial
Masalah potensial adalah suatu pernyataan yang timbul berdasarkan
masalah yang sudah identifikasi. Langkah ini dibutuhkan antisipasi dan
bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Dengan mengidentifikasi
masalah potensial atau diagnosa potensial yang akan terjadi berdasarkan
diagnosa/ masalah yang sudah ada dan merumuskan tindakan apa yang
perlu diberikan untuk mencegah atau menghindari masalah/ diagnosa
potensial yang akan terjadi. Diagnosa potensial pada pasien dengan
kehamilan ektopik terganggu adalah ruptur tuba, abortus dan syok
(Prawirohardjo, 2005).
Dalam kasus ini, tidak terjadi diagnosa potensial karena diagnosis
sudah ditegakkan dan telah dilakukan penanganan yang tepat dan cepat.
Dalam kasus ini peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori dan
praktek dalam mengidentifikasikan diagnosa atau masalah potensial.
82
83
Antisipasi
Antisipasi mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen
kebidanan, di dalam teori antisipasi yaitu mengidentifikasikan situasi yang
gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan dan
keselamatan jiwa.
Antisipasi tindakan segera yang harus dilakukan pada kasus
kehamilan ektopik terganggu adalah dengan segera merujuk pasien ke
fasilitas kesehatan yang mempunyai sarana lengkap (rumah sakit), dan
kolaborasi
dengan
dokter
spesialis
obstetri
dan
ginekologi
disusun
berdasarkan
diagnosa
kebidanan,
merencanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan dengan langkahlangkah sebelumnya. Keputusan yang dikembangkan dalam asuhan
menyeluruh harus rasional dan benar-benar tepat berdasarkan pengetahuan
dan teori yang up to date dan setiap rencana harus disetujui oleh pihak
bidan dan pasien.
83
84
84
85
85
86
miring kiri dan kanan serta hasil yang diharapkan adalah tidak terjadi
perdarahan dan ibu pulang jam 12.00 WIB.
86
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang penulis dapatkan dalam studi kasus dan
pembahasan pada asuhan kebidanan pada Ny. S dengan kehamilan ektopik
terganggu di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta, maka
penulis mampu mengambil kesimpulan yaitu:
1. Asuhan kebidanan pada Ny. S dengan kehamilan ektopik terganggu dapat
diterapkan melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut tujuh
langkah Varney dengan baik sebagai berikut:
a. Pengkajian telah dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan semua
data menurut lembar format yang telah tersedia melalui teknik
wawancara dan observasi sistemik. Data subjektif khususnya pada
keluhan utama yaitu Ny. S G 1P0A0 hamil 10 minggu dengan keluhan
ibu mengatakan mengeluarkan flek-flek darah dari jalan lahir dan perut
bagian bawah terasa nyeri sejak kemarin siang tanggal 25 Juni 2012.
Data obyektif yaitu keadaan umum sedang, kesadaran composmentis,
tekanan darah 120/ 80 mmHg, nadi 88 x/ menit, respirasi 20 x/ menit,
suhu 36,7
87
88
data
subyektif
dan
obyektif,
penulis
dapat
88
89
B. Saran
1. Bagi Tempat Pelayanan Kesehatan
Tindakan anestesi pada kasus kehamilan ektopik terganggu
sebaiknya dilakukan oleh dokter anestesi, karena pada kasus di RSUD Dr.
Moewardi ini dilakukan oleh perawat anestesi.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga
kesehatan
sebaiknya
dalam
memberikan
pelayanan
berpegang pada teori yang ada agar kualitas tetap terjaga serta
mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Bagi Pasien
Pasien diharapkan lebih hati-hati untuk kehamilan berikutnya, sebab
kehamilan ektopik merupakan penyebab terbesar kematian ibu pada
triwulan pertama dari kehamilan dan dapat terjadi secara berulang.
89
90
DAFTAR PUSTAKA
90
91
Indonesia.
Wibowo, B. 2007. Kehamilan Ektopik. Dalam: Ilmu Kebidanan. Edisi III. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP.
_____________. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP.
_____________. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP.
Varney, H. 2004.
Bartlett Publisher.
91
92
Lampiran 1
Nomor
Lampiran
Perihal
: V/127/XII/2012
:: Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal
Kepada Yth:
Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Di
Tempat
Untuk kelengkapan dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah,
mahasiswa perlu melakukan studi pendahuluan untuk pengambilan data awal yang
diperlukan sebagai kelengkapan studi di bidang kebidanan. Sehubungan dengan
hal tersebut di atas kami mohon ijin untuk mahasiswa:
Nama
NIM
Judul KTI
Untuk mencari data awal di RSUD Dr. Moewardi Surakarta guna melengkapi
penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah.
Data yang diperlukan:
1. Jumlah ibu hamil dalam 1 tahun terakhir.
2. Jumlah ibu hamil dengan kehamilan ektopik dalam 1 tahun terakhir.
Demikian untuk menjadi periksa, dan atas kerjasamanya kami mengucapkan
terima kasih.
92
93
Lampiran 2
93
94
94
95
95
96
Lampiran 5
Dengan hormat,
Saya, Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada
Asuhan Kebidanan Ibu
Hamil pada Ny. S G1P0A0 dengan Kehamilan Ektopik Terganggu di RSUD Dr.
Data yang diperoleh dari studi kasus ini akan bermanfaat bagi tenaga
kesehatan dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, saya memohon kesediaan ibu-ibu
untuk memberikan jawaban atas pertanyaan. Kerahasiaan data pribadi ibu sangat
kami jaga dan informasi yang saya dapatkan akan saya gunakan hanya untuk
kepentingan penelitian.
Saya menjamin jawaban yang diberikan dalam penelitian ini tidak akan
merugikan ibu. Saya mohon untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi
responden (terlampir) dan mohon dikembalikan setelah diisi.
Atas perhatian dan kesediaan ibu, saya mengucapkan terima kasih.
96
97
Lampiran 6
Surakarta,
97
Juni 2012
98
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI
Tgl.
27
Pukul
(WIB)
07.00
KU
TTV
TFU
Hb
Keterangan
1 jari di
11,1 gr/ dl
10,1 gr/ dl
Juni
R = 18 x/ menit
atas
2012
N = 82 x/ menit
simfisis
S = 36,40 C
27
14.30
Lemah
TD = 120/ 80 mmHg
Juni
R = 20 x/ menit
2012
N = 80 x/ menit
S = 36,20 C
28
07.00
Juni
R = 24 x/ menit
2012
N = 94 x/ menit
S = 36,80 C
29
07.00
Baik
TD = 120/ 80 mmHg
Juni
R = 24 x/ menit
2012
N = 94 x/ menit
S = 36,70 C
98
99
Lampiran 8
LEMBAR KONSULTASI
NAMA
NIM
PEMBIMBING
JUDUL
NO
:
:
:
:
TANGGAL
AMBARSARI, S.ST
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA Ny. S G1P0A0
DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU DI
RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2012
BAB
KETERANGAN REVISI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
99
PARAF
PEMBIMBING